• Tidak ada hasil yang ditemukan

Frekuensi Efektivitas Penyaluran Pembiayaan KPR Subsidi Pada Aspek Ketepatan Waktu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

C. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

6. Frekuensi Efektivitas Penyaluran Pembiayaan KPR Subsidi Pada Aspek Ketepatan Waktu

Tabel 4.25 Ketepatan Waktu Pembiayaan KPR Subsidi: Pencairan pembiayaan KPR subsidi cepat

KW18

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak

Setuju 3 3,3 3,3 3,3

Ragu-ragu 46 50,5 50,5 53,8

Setuju 42 46,2 46,2 100,0

Dari tabel 4.25 dapat dilihat responden yang menyatakan Pencairan pembiayaan KPR subsidi tergolong cepat didominasi oleh responden yang memilih ragu-ragu sebanyak 46 responden atau sebesar 50,5%, kemudian responden yang memilih setuju sebanyak 27 responden atau sebesar 29,7%, responden yang memilih tidak setuju sebanyak 15 responden atau sebesar 16,5%. dan responden yang memilih sangat tidak setuju sebanyak 3 responden atau sebesar 3,3%. Banyaknya responden yang memilih ragu-ragu menandakan bahwa Pencairan pembiayaan KPR subsidi tergolong lama.

Tabel 4.26 Ketepatan Waktu Pembiayaan KPR Subsidi: Jangka waktu pelunasan cepat

(KW.19)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid Sangat Tidak setuju 3 3,3 3,3 3,3 Tidak setuju 18 19,8 19,8 23,1 Ragu-ragu 49 53,8 53,8 76,9 Setuju 21 23,1 23,1 100,0 Total 91 100,0 100,0

Dari tabel 4.26 dapat dilihat responden yang menyatakan Jangka waktu pelunasan cepat didominasi oleh responden yang memilih ragu-ragu sebanyak 49 responden atau sebesar 53,8%, kemudian responden yang memilih setuju sebanyak 21 responden atau sebesar 23,1%, responden yang memilih tidak setuju sebanyak 18 responden atau sebesar 19,8%. dan responden yang memilih sangat tidak setuju sebanyak 3 responden atau sebesar 3,3%. Banyaknya responden yang memilih ragu-ragu menandakan bahwa Jangka waktu pelunasan tidak tergolong cepat.

Tabel 4.27 Ketepatan Waktu Pembiayaan KPR Subsidi: Nasabah tepat waktu dalam membayar cicilan

(KW.20)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid Tidak setuju 3 3,3 3,3 3,3 Ragu-ragu 39 42,9 42,9 46,2 Setuju 28 30,8 30,8 76,9 Sangat setuju 21 23,1 23,1 100,0 Total 91 100,0 100,0

Dari tabel 4.27 dapat dilihat responden yang menyatakan Nasabah tepat waktu dalam membayar cicilan didominasi oleh responden yang memilih ragu-ragu sebanyak 39 responden atau sebesar 42,9%, kemudian responden yang memilih setuju sebanyak 28 responden atau sebesar 31%, responden yang memilih sangat setuju sebanyak 21 responden atau sebesar 23,1%. dan responden yang memilih sangat tidak setuju sebanyak 3 responden atau sebesar 3,3%. Banyaknya responden yang memilih ragu-ragu menandakan bahwa nasabah tidak tepat waktu dalam membayar angsuran pembiayaan KPR Subsidi.

Tabel 4.28 Ketepatan Waktu Pembiayaan KPR Subsidi: Keterlambatan membayar angsuran dikenakan Denda

(KW.21)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid Sangat tidak setuju 3 3,3 3,3 3,3 Ragu-ragu 22 24,2 24,2 27,5 Setuju 45 49,5 49,5 76,9 Sangat setuju 21 23,1 23,1 100,0 Total 91 100,0 100,0

Dari tabel 4.28 dapat dilihat responden yang menyatakan : keterlambatan membayaran angsuran dikenakan denda didominasi oleh responden yang memilih

setuju sebanyak 45 responden atau sebesar 49,5%, kemudian responden yang memilih ragu-ragu sebanyak 22 responden atau sebesar 24,2%, responden yang memilih sangat setuju sebanyak 21 responden atau sebesar 23,1%. dan responden yang memilih sangat tidak setuju sebanyak 3 responden atau sebesar 3,3%. Banyaknya responden yang memilih setuju menandakan bahwa apabila terjadi keterlambatan membayar angsuran dalam pembiayaan maka harus dikenakan denda.

Dari hasil pengumpulan data tersebut diketahui bahwa rata-rata perolehan skor pada hasil sebaran angket diatas 50% responden memilih setuju pada setiap indikator yang merupakan kriteria efektivitas. Dimana perolehan skor tertinggi terdapat pada indikator Kegunaan yang memperoleh nilai rata-rata sebesar 82,77% kemudian disusul pada indikator ketepatan sasaran yang memperoleh nilai rata-rata sebesar 72,13%, kemudian pada indikator ruang lingkup memperoleh nilai rata-rata sebesar 57,10%, kemudian pada indikator efektivitas biaya memperoleh nilai rata-rata sebesar 56,30%, selanjutnya pada indikator akuntabilitas memperoleh nilai rata-rata sebesar 53,47% dan yang terendah pada indikator ketepatan waktu memperoleh nilai rata-rata sebesar 49,18%.

Berdasarkan data tersebut dapat diinterprestasikan bahwa tingkat efektivitas penyaluran pembiayaan KPR Subsidi yang dihasilkan dari keenam indikator berada dalam kategori efektif. Pada dasarnya perolehan skor rata-rata terendah pada indikator ketepatan waktu masih berada dalam kategori cukup efektif. Hanya saja pada data yang diperoleh indikator tersebut menunjukan angka lebih rendah dibandingkan indikator lainnya. Hal ini disebabkan karena adanya

pernyataan responden diatas 50% memilih ragu-ragu yaitu pada poin “pencairan pembiayaan tergolong cepat”.Pada poin tersebut didominasi oleh responden yang memilih ragu-ragu sebanyak 46 responden atau sebesar 50,5%.

Sebagian besar responden memilih ragu-ragu dikarenakan nasabah merasa waktu pencairan dana subsidi tidak menentu. Hal ini diperkuat dengan adanya pendapat salah satu nasabah pembiayaan KPR Subsidi. Menurut Arifin pihak bank tidak mengkonfirmasi waktu pencairan kapan kemenpera akan mencairkan dana subsidinya, pihak BTN hanya memberitahu bahwa pencairan akan segera diproses dan nasabah hanya menunggu konfirmasi selanjutnya. Berdasarkan pengalaman pak arifin menerima pencairan dana subsidi kurang lebih 2 minggu.7 Hal ini tidak sesuai sebagaimana peraturan kementerian perumahan rakyat Nomor 48/PRT/M/2015 Pasal 20 ayat 7 dijelaskan bahwa “Pencairan biaya selisih angsuran sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilakukan selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah dokumen permintaan pencairan”. Dengan demikianterjadi ketidaksesuaian antara peraturan yang diterbitkan kemenpera dengan yang dirasakan nasabah KPR subsidi.

Menurut Rahmansyah (Financing Service Officer BTN Syariah Cabang Tangerang) Pencairan tidak bisa dipastikan waktunya, karena proses pencairan dana subsidi membutuhkan beberapa tahapan yang dilakukan kementerian keuangan dan kemenpera dalam menyalurkan dana subsidinya serta mengecek kembali kesesuaian dokumen nasabah yang mengajukan, sampai pada akhirnya diberikan ke BTN pusat. Biasanya, proses pencairan paling cepat 10 hari kerja

7

Wawancara Pribadi dengan Arifin, Nasabah KPR Subsidi Perumahan Villa Melia BTN Syariah Cabang Tangerang Pada tanggal 25 Oktober 2016

setelah dokumen permintaan diberikan BTN kepada kemenpera. Kami pihak BTN hanya sebagai pihak perantara antara nasabah yang mengajukan KPR subsidi dengan pemerintah.8 Dengan demikian terkait waktu pencairan dana subsidi, pihak BTN tidak bisa memastikan waktunya karena BTN hanya menunggu konfirmasi dari kemenpera. Tanpa instruksi dari kemenpera BTN tidak memiliki wewenang untuk mencairkan dana kepada nasabah.

D. Tingkat Efektivitas Penyaluran Pembiayaan KPR Subsidi Bagi

Dokumen terkait