• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPIRAN DATA II KORPUS

2. Fukushi yang diikuti oleh bentuk positif

あ あ

1. (11)そ あ い い べ “Sono keeki wa amari oishii node ittsu mo tabete.” “Karena kue itu sangat enak, makan 5 potong.”

(PJW3, 2003 : 9) 2. (12)あ 急 話 返

“Amari kyuu na hanasu na node sugu ni ha henji ga dekimasen.” “Karena sangat cepat berbicara, tidak segera mendapatkan balasanya.”

(PJW3, 2003 : 9)

3. (13)人 相 談 一 人 考 え あ 良 い 結 果

“Hito ni Soudansezu, hitori de kangae sugita amari, yoi kekka ni narana katta.”

“Terlalu berlebihan berpikir sendiri tanpa mendiskusikan dengan orang lain, hasil yang di dapat tidakmenghasilkan yang baik.”

(NNNB. 1997 : 66) 4. (15)働 あ 過労 倒

“Hataraki sugita amari, karou de naorete shimatta.” “Terlalu banyak bekerja sampai akhirnya jatuh sakit.”

(NNNB. 1997 : 66) 5. (16) 今

“Ima no orimpiku wa kachimake ni kodowaru amari, supotsumanshippu no taisetsuna mono wo nakushite iru nodewanaika.”

“Olimpiade yang sekarang terlalu khawatir pada kemenangan dan kekalahan, sehingga nilai sportifitas yang penting menjadi hilang.”

(NHB. 1996 : 19) 6. (17) 問題 簡単 考え あ 間 え

“Mondai wa kantandatta noni, kangae sugita amari, machigaete shimatta.”

“Walaupun soalnya mudah, tapi karena terlalu banyak berpikir, menjadi salah.”

(NHB. 1996 : 19) 7. (29) あ 隣 人 文句 言い 来

“Amari boryummu wo ageru to tonari no hito ga monku wo ii ni kuru kara ki wo tsukette ne.”

“Kalau volume (suara) terlalu keras, berhati-hatilah karena tetangga sebelah akan mengeluh.”

8. (38) 子供 心配 あ い 宿 電話 嫌 う

“Kodomo no koto wo shinpai suru amari, tsui gesyuku ni denwa shite wa iya ga rarete shimau.”

“Terlalu khawatir dengan anaknya, sampai tidak mau menelpon ke tempat kostnya.”

(NBJ, 1998 : 12) 9. (39) 何 逆転 う あ あ え

“Nan to ka gyakuten shiyou to aseru amari, kaette musu wo takusang okashite shimatta.”

“Terlalu terburu-buru ingin kembali pada cara itu, sampai banyak yang menentangnya.”

(NBJ, 1998 : 12) 10. (43) 全部 地震 時間 間あ 続

“Zenbu no jishin no jikan ga ippunkan amari tsuzukete chirimashita.”

“Tenggang waktu gempa seluruhnya berlangsung lebih dari 1 menit.”

(NJ4, 1994 ; 39) 11.(56) あい ! 走 い わ い ? 言

葉 私 向 発 あ 気 時 急

い あ 一 方 通 行 路 逆 向 走 い 気 い

“(Aii ! doko wo hashitte iru no kawa katte iru no ka?) kono kotoba ga watashi ni mukete hatsuserareta mono de aru koto ni kitzuku to douji ni, isoida amari, ippou tsukou no douro wo gyakumukai ni hashitte ita koto ni ki ga tsuita.”

“Hei! Tahukah ke mana larinya? kata-kata ini ditujukan kepada saya di saat yang sama ketika saya memperhatikan, karena terlalu terburu-buru, memperhatikan pelarian ke arah yang berlawanan di jalan satu arah.”

(DJ, 1997; 98) 12.(60) 気 配 い う 言 葉 深 い 意 味 子 供 鄰 近 所 迷惑 い う 犬 あ 大 吠え い う あ い 来客 食 祭 先 箸 い う い 合 そ 日常生活 些細 使わ 多い

“(Kikubari) to iu kotoba ni wa fukai imi wa naku, kodomo tachi ga tonakinjyo ni meiwaku wo kakenai youni, inu ga amari ookikoe de hoeruetari shinai youni, arui wa raikyaku to syokuji wo suru sai ni saki ni hashi wo tsukenai youni suru nado to itta guai ni, sono ta moromoro no nichijyou seikatsu no sasai na koto ni tsukawareru koto ga ooi.”

“Kata 気 配 (kikubari) ‘kewaspadaan’ suatu istilah yang digunakan untuk sesuatu yang kecil dalam kehidupan sehari-hari. Anak-anak tidak boleh mengganggu tetangga, menjaga anjing agar tidak menggonggong terlalu keras, atau, menahan diri pada saat makan malam yang pertama kali dengan tamu-tamu perusahaan.”

(DJ, 1997; 158)

2.1 Fukushi yang diikuti oleh bentuk positif

あ あ

1. (25) ャ 好 あ 大

“Yuttari shita syatsu wa sukida ga, kore wa amari ni mo ooki sugiru.” “(Saya) suka kaos yang longgar, tapi kaos yang ini terlalu besar.”

(NBJ, 1998 : 11)

2. (26) あ 食べ

“Koko ni kare- wa amari ni mazukute, totemo taberareta mono dewanai.”

“Kare disini sangat tidak enak dan sama sekali tidak dapat dimakan.”

(NBJ, 1998 : 11) 3. (27) そ 人 申 あ 急 話 , OK

“Sono hito no moushi dewa amari ni mo kyuuna hanashi data node, sugu ni OK suru no ha tamerawareta.”

“Karena usulan orang itu terlalu tiba-tiba, maka (saya) ragu untuk langsung mengatakan iya.”

(NBJ, 1998 : 11) 4. (28) 彼 あ 僕 失敗 笑う , 腹 立

“Kare ga amari ni boku no shippai wo warau kara, dandan hara ga tatte kite nagutte shimatta.”

“Karena kegagalan (saya), dia menertawakan(ku) habis-habisan, maka lama-lama (saya) jadi marah dan memukulnya.”

(NBJ, 1998 : 11)

5. (30)あ 安い え 心配

“Amari ni yasui toka ette shinpai da.” “Kalau terlalu murah, (saya) jadi khawatir.”

(NBJ, 1998 : 12) 6. (31) 大 い 便利 あ 大 い 中身

入 持 歩 い 適当

大 方 いい う

“Ookii baggu wa benri dakedo, amari ni mo ookii to, nakami wo takusan ire sugite omokunatte mochi aruku no ga iya ni naru kara, tekitouna ooki sa ni shita hou ga ii darou.”

“Tas yang besar memang praktis, tapi kalau terlalu besar, isinya jadi banyak dan berat, dan (saya) tidak mau berjalan sambil membawanya, mungkin lebih baik kalau besarnya pas.”

(NBJ, 1998 : 12) 7. (32) 彼女 彼 想うあ 自 犠牲

“Kanojyo wa kare no koto wo omou amari ni jibun no koto wo gisei ni shite shimatte iru.”

“Dia terlalu memikirkan kekasihnya, sampai tidak memikirkan dirinya sendiri.”

(NBJ, 1998 : 12)

8. (46) あ 服 装 え ン

学校 来 禁 い

“Desukara, amari ni kajyuaru sugiru fukusou, tatoeba wa ji-nzu nado de gakkou ni kuru koto ha kinshi shite imasu.”

“Karena itu, cara berpakaian yang terlalu sederhana, misalnya datang ke sekolah dengan memakai jeans dsb itu dilarang.”

(NJ12, 2003 ; 2) 9. (54)英 語 石 寉 呼 文 法 細 部

語彙 暗記 あ 点 置 非実用的学科

教え ン 手段 認識

い い 現状

“Eigo (motto syousekikaku ni wa eigo to yobareru ga) wa bunpou no saibu ya goi no anki no amari ni mo jyuuten ga ogare sugita, hijitsuyoutekigakka toshite oshierarete ori, komyunike-syon no syudan toshite ninshiki sarete inaino ga genjyou da.”

“Bahasa Inggris (dalam

; 石寉 disebut “eigo”) terlalu menitikberatkan pada penghafalan kosa kata dan rincian tata bahasa, diajarkan sebagai mata pelajaran yang tidak praktis, pada situasi masa kini hal yang tidak dimengerti mengenai cara berkomunikasi.”  

10.(57) 反 洞宗 方法 私自身 経験 申

初心者 わ わ い あ

形式的 思え あ 形式 欠 い

“Kore ni kashite soutousyuu no houhou wa, watashi jinshin no keiken kara muushiageru no da ga, syoshinsya ni totte sappari wake ga wakaranai. Amari ni mo keishiki teki ka to omoeba, amari ni mo keishiki ni kakete iru.”

“Sebagai perbandingan cara mengenai ini, diucapkan dari pengalaman pribadi, dari awal akan membingungkan pemula, tidak mengerti sama sekali apa alasannya. Secara berurutan terlalu formal dan terlalu kaku.”

(DJ, 1997 ; 132) 11. (59) ういう逸話 あ 伺人 捕虜 あ 長い 一緒

拘禁 い 互い 暗記

“Koukou itsuwa ga aru, ukagaijin kano horyo ga amari ni nagai koto issyoni koukin sarete itatame, tagai ni jyouku wo anki suru madeni natta.”

“Ada anekdot seperti ini, beberapa orang tawanan dalam waktu yang terlalu lama ditahan bersama-sama, sampai-sampai hafal lelucon satu sama lain.”

(DJ, 1997; 150) 12. (62) 日本 社員 会議 費 時間 あ 多い 酉欧人

い 日本人 ういう風 取 組 い いぶ

“Nihon no syain ga kaigi ni tsuiyasu jikan ga amari ni ooi node, toriouhito haitta nihon jin ha dou iu kaze ni shigoto to tori kundei iru no kato ibukaru kamoshirenai.”

“Karena waktu yang terbuang untuk rapat bagi pekerja perusahaan Jepang terlu banyak, mungkin orang Jepang yang dibauri orang Eropa dengan suatu cara bergumul dengan pekerjaan.”

(DJ, 1997; 190) 13.(73) 和英辞 い 表現 多 先生方

“Waeijiten ni osamatte iru hyougen no ooku ha, erai sensei gata ran jyuunen mae kaita monode, wakamono ga kuchi ni wa amari ni kakucyoutaku sugiru koto ga ooi.”

“Banyak ungkapan yang tercantum dalam kamus Jepang-Inggris, ditulis 10 tahun lalu oleh para sensei yang hebat, banyak anak muda dalam pembicaraannya membicarakan hal yang terlalu berlebihan.”

(KKETY, 1999 ; 149)

2.2 Fukushi yang diikuti oleh bentuk positif

あ 詞

1. (20)今年 夏 あ 暑 食欲

“Kotoshi no natsu wa amari no atsusa ni shokuyoku m o nakunatte shimatta.”

“Musim panas tahun ini sangat panas, sehingga nafsu makan menjadi hilang.”

(NHB. 1996 : 19) 2. (33) 海水浴 行 あ 人出 疲

“Kaisuiyoku ni ittta ga, amari no hito de de guttari tsukarete shimatta.”

“Pergi kelaut untuk berenang, tapi orang-orang yang pergi terlalu letih untuk berenang.”

(NBJ, 1998 : 11)

3. (34) あ 問 題 複 雑 解 策 考 え 気 力 わ い “Amari no mondai no fukuzatsu sa ni, kaiketsusaku wo kanggaeru kiryoku mo wakanai.”

“Persoalannya terlalu rumit, sampai tidak bersemangat untuk memikirkan penyelesaiannya.”

4. (35) あ う う 彼 体 わ 入 院

“Amari no isogashi sa ni, toutou kare ha karada wo kowashite nyuing suru wa me ni natte shimatta.”

“Terlalu sibuk, perlahan-lahan badannya melemah dan ia pun masuk rumah sakit.”

(NBJ, 1998 : 11)

2.3

 

Fukushi yang diikuti oleh bentuk positif

詞 あ

1. (14) 憧 人 手 来 う あ 泣い

“Akogareta hito kara tegami ga kite, ureshi no amari, naiteshimatta.”

“Terlalu senang mendapat kiriman surat dari orang yang dirindukan, sampai menangis.”

(NNNB. 1997 : 66) 2. (18) 夫 突然 亡 彼女悲 あ

“Otto ga totsuzen no shigoto de nakunata node, kanojyo kanashimi no amari shigoto ga te ni tsukanakunatteshimatta.”

“Karena kecelakaan yang tidak diduga menyebabkan kematian suami, dia menjadi terlalu sedih sehingga tidak dapat bekerja dengan tenang.”

(NHB. 1996 : 19) 3. (19) 合格 知 い 彼女 う あ 泣 出

“Mendengar tentang keberhasilannya, dia terlihat sangat senang sampai mengeluarkan air mata.”

(NHB. 1996 : 19) 4. (36) 彼 驚 あ 手 持 い プ 落

“Kare wa odoroki no amari ni, te ni motte ita kappu wo otoshita shimatta.”

“Dia terlalu kaget sampai cangkir yang dipegangnya jatuh.” (NBJ, 1998 : 12)

5. (37) あ 友 電話 い

“Ishogashisa no amari, tomodachi ni denwa wo shinakereba naranai no wo sukkari wasurete ita.”

“Dia terlalu sibuk sama sekali, sampai lupa kalau harus menelpon teman.” (NBJ, 1998 : 12) 6. (52) 価 値 感 言 う 誤 表 記 あ 多 あ 日 大学 年生六十人 対 価値感 いう言葉無 い 見 何 い 感 人 何 人 い い ? 試 聞い そ 数 七人 あ

“(Kachikan) to iu ayamatta hyouki no amari no oosa ni, aru hi, daigaku ninensei rokujyuu nin ni taishite, (kachikan) to iu kotoba muita ni kaite, (koree wo mite nani ka okashii to kanshita hito wa, na nin kurai iru?) to kokoromi ni kiite mita koro, sono kazu ha, shinin de atta.”

“Oleh karena begitu banyak kekeliruan pada penulisan kanji 価値 感 , kesalahan tersebut pada tahun kedua, terhadap 60 orang mahasiswa, menulis kata 価値感 , “Berapa orangkah yang merasa ada sesuatu yang janggal/aneh ketika melihat ini?” ketika mencoba bertanya untuk menguji, jumlahnya, 7 orang.”

Tempat /Tangggal Lahir : Bandar Lampung / 19 Desember 1984

Agama : Islam

Alamat : Jl. Imam Bonjol Gg.Tegel No.56 Tanjung Karang Bandar Lampung 35157

Nama Ayah : Ir.H.Faizil Hakim Yhs, M.T, Nama Ibu : Hj.Prasetyowati

Riwayat Pendidikan

¾ TK Xaverius Tanjung Karang Bandar Lampung (1989-1991) ¾ SD Xaverius Tanjung Karang Bandar Lampung (1991-1996) ¾ SLTP AL-Kautsar Bandar Lampung (1996-2000)

¾ SMA Negeri 1 Bandar Lampung (2000-2003) ¾ Universitas Kristen Maranatha Bandung (2003-2008)

1.1 Latar Belakang

Dalam gramatika suatu bahasa, terdapat penggunaan adverbia. Adverbia

adalah kata keterangan yang memerikan keterangan atau informasi tentang suatu

keadaan. Adverbia dapat diketahui secara umum dengan melihat derajat atau

pangkat, jarak, frekuensi, alat, jarak waktu, cara/adat, arti, gerak, asal-usul,

tempat, alasan, sebab, akibat, waktu.

Dalam buku “An A-Z of English Grammar and Usage” mengemukakan :

“Adverbs form a large and varied word class.”

“Kata keterangan yang menerangkan suatu bentuk yang luas dan bervariasi mengenai kelas kata.”

(Leech, 2001;20)

Contoh (1): John is occasioanally absent from lesson. ‘John kadang-kadang absen dari pelajaran.’

Dalam contoh kalimat (1) di atas menjelaskan bahwa, John menjadi subjek

atau pelaku kejadian, sedangkan kata “kadang-kadang” menjadi kata yang

menerangkan kata yang mengikutinya, yaitu kata absen, sehingga memerikan

makna kalimat bahwa John pernah tidak masuk dari pelajaran.

Dalam tataran frase, adverbia merupakan kata yang menjelaskan kata kerja,

kemudian contoh 2.b adverbia selalu menerangkan adjektiva dari kata sedih,

sedangkan contoh 2.c adverbia hampir menerangkan adverbia dari kata selalu.

Dilihat dari tataran klausa, adverbia mewatasi atau menjelaskan

fungsi-fungsi sintaksis.

Contoh (3): a. Guru saja tidak dapat menjawab pertanyaan itu. b. Ia merokok hampir lima bungkus sehari

c. Saya mau bertemu dengan beliau saja. d. A: “Kau suka nyanyi?’

B: “Ya, tapi hanya di kamar mandi.”

( TBBI ; 2003:197)

Contoh 3.a di atas kata keterangan saja, menjelaskan bahwa kata guru

berfungsi sebagai subjek. Contoh 3.b kata hampir menerangkan kata lima bungkus

yang berfungsi sebagai objek. Contoh 3.c kata saja menerangkan kata dengan

beliau berfungsi sebagai pelengkap, sedangkan contoh 3.d kata di kamar mandi

menerangkan adverbia dari kata hanya.

Dalam bahasa Jepang adverbia disebut dengan fukushi. Menurut Hiroshi

Matsuoka diungkapkan bahwa :

副 詞 動 詞 形 容 詞 修 飾 す 品 詞 形 式 的 も 意味的

も様々

“Fukushi wa doushi ya keiyoushi wo shuushoku suru koto hinshi desu ga, keishikiteki ni mo imiteki ni mo samazamana mono ga fukumaremasu.”

modifikator kata kerja, kata sifat 1, kata sifat 2. Fukushi biasanya memerikan keterangan mengenai waktu, tempat, dan derajat. Fukushi bahasa Jepang menurut

Hiroshi Matsuoka (2000 ; 379-382) terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:

1. 誘 導 副 詞 陳 述 副 詞 Yuudou no fukushi (Chinjutsu no

fukushi), yang termasuk dalam 陳述 副詞 seperti もし 全然

2. 様態 副詞 情態 副詞 Youtai no fukushi (Joutai no Fukushi),

yang termasuk dalam 情態 副詞 seperti 少し

3. 程度 副詞 Teido no Fukushi yang termasuk dalam 程度

副詞 seperti ゆっ すいすい .

Pada penelitian ini, penulis tertarik untuk meneliti penggunaan

fukushi . Penggunaan fukushi dalam bahasa Jepang termasuk

dalam jenis teido no fukushi 程 度 副 詞 karena fukushi dapat

menerangkan tingkat atau batasan. Fukushi yang diikuti oleh bentuk

negatif mempunyai arti ‘tidak begitu’ yang mengungkapkan hal yang tidak

“Ushiro ni hite no hyougen wo tomonau, teido ga takakunai koto wo

arawasu.” (NBJ,1998;11)

“Amari・Anmari bentuk negatif yang melekat di belakang kalimat, menunjukkan batasan atau tingkatan yang tidak tinggi,”

Contoh (4) A : 映画 もし った eiga wa omoshirokattadesuka (Apakah filmya menarik?)

B :…いいえ もし った …iie, amari omoshirokunakattadesu

(Tidak, filmya tidak begitu menarik.)

(MN 1, 2002 : 102)

Berdasarkan contoh kalimat (4), penggunaan fukushi memiliki arti

“tidak begitu”, dan dalam kalimatnya selalu diikuti oleh bentuk negatif. Pada

kalimat pertama ditanyakan “apakah film yang sudah ditonton itu menarik?”

kemudian pada kalimat selanjutnya dijawab, bahwa film yang telah ditonton tidak

begitu menarik. Kata “tidak begitu”, memerikan nuansa makna, bahwa film itu

Menurut Oyama dalam buku 副 詞 (2003;8-9), menjelaskan bahwa

fukushi bentuk positif mempunyai arti sangat, terlalu atau berlebihan dari

suatu keadaan yang menimbulkan batasan atau tingkatan yang lebih tinggi dan

tarafnya melampaui batas.

Menurut Matsuoka, Nabuyo (1997:66), mengemukakan bahwa fukushi

bentuk positif mempunyai makna lebih, terlalu yang menghasilkan atau mengakibatkan hasil yang buruk.

Contoh (5) : 悪い

Amari nomi sugiru to karada ni warui.

(Terlalu banyak minum, akhirnya badan menjadi lemah.)

(PJB3, 2003;9)

Pada contoh (5), penggunaan fukushi yang diikuti oleh bentuk

positif mempunyai arti terlalu atau sangat, dan menjelaskan bahwa terlalu banyak

minum, atau sangat banyak minum (alkohol) mengakibatkan badan menjadi

lemah. Pada kata ‘amari nomi sugiru’ memerikan batasan atau tarafnya

melampaui batas dan menyebabkan hasil yang buruk.

Dilihat dari pengertian fukushi dan contoh-contoh penggunaan fukushi

tersebut, penggunaan fukushi mempunyai arti lebih dari satu, sedangkan あ sama dengan あ , tetapi digunakan untuk menegaskan

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana penggunaan fukushi dalam bahasa Jepang?

2. Makna apa yang terkadung dalam fukushi dalam kalimat bahasa

Jepang?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan dengan perumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan

dari penelitian ini adalah :

1. Mendeskripsikan penggunaan fukushi dalam kalimat bahasa

Jepang.

2. Mendeskripsikan makna yang terkandung dalam penggunaan fukushi

dalam bahasa Jepang.

1.4 Metode Penelitian dan Teknik Kajian

Penelitian ini menganalisis tentang penggunaan fukushi dalam

bahasa Jepang. Metode yang digunakan penulis sebagai bahan penelitian

ciri-yaitu teknik menghilangkan kata dalam kalimat tanpa merubah makna kalimat

tersebut.

Contoh (6) : こ バナナ いし

“Kono banana wa amari oishiku arimasen.”

“Pisang ini tidak begitu enak.”

(BJED, 1986 :14)

Dari contoh (6) あ memiliki fungsi sintaksis sebagai fukushi,

mempunyai arti “tidak begitu enak”, menjelaskan kalau rasa pisang yang tidak

begitu enak. Penggunaan kata あ dapat dilesapkan, sehingga makna

kalimatnya menjadi, pisang yang dimakan rasanya tidak enak sama sekali.

Sedangkan Teknik penelitian yang digunakan oleh penulis, yaitu :

1. Studi pustaka yaitu, mencari sumber data yang mendukung

penelitian.

2. Mengklasifikasikan data-data yang sudah didapat.

3. Membuat analisa dari data yang sudah didapat.

4. Menyimpulkan data yang telah dibuat, sehingga diperoleh hasil yang

penelitian, metode dan teknik penelitian, serta organisasi penulisannya. Pada bab

kedua, landasan teori, penulis akan menyajikan berbagai teori menyangkut

penelitian ini, yaitu teori-teori sebagai berikut teori kajian sintaksis, yang

membahas tentang definisi sintaksis, satuan-satuan sintaksis, fungsi sintaksis, dan

membahas tentang pembagian kelas kata atau hinshi bunrui 品詞分類 , teori

kajian semantik yang membahas definisi semantik, teori fukushi 副詞 yaitu

membahas definisi fukushi 副詞 dan jenis-jenis fukushi 副詞 , kemudian

membahas amari , mengenai definisi amari . Pada bab

ketiga membahas analisis penggunaan fukushi dalam kalimat bahasa

Jepang. Penyusunan bab ini berdasarkan teori yang telah diperoleh pada bab dua. Pada bab keempat adalah kesimpulan, yang disertai lampiran data, sinopsis, daftar

pustaka dan daftar kamus, serta riwayat hidup.

Sistematika penyajian skripsi ini di susun seperti di atas agar lebih mudah

BAB IV

KESIMPULAN

Setelah penulis menganalisis pemakaian fukushi amari dalam bahasa Jepang berdasarkan struktur kalimat dan maknanya, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai jawaban dari tujuan peneltian, yaitu :

1. Penggunaan fukushi amari dalam kalimat bahasa Jepang, sebagai berikut : ¾ Amari merupakan salah satu fukushi jenis 程度の副詞 yang memiliki

makna dan memerikan batasan terhadap tingkat atau derajat.

¾ Pemakaian amari dalam kalimat, merupakan kata keterangan yang menerangkan predikat adjektiva, verba, atau adverbia lainnya.

¾ Fukushi amari dapat diikuti oleh bentuk negatif dan dapat diikuti oleh bentuk positif.

2. Amari memiliki beberapa makna, yaitu :

¾ Amari yang diikuti oleh bentuk negatif あ ま り ~ い , memiliki arti tidak begitu, memerikan batasan atau tingkat yang tidak berlebihan.  

¾ Amari yang diikuti oleh bentuk positif あまり , memiliki arti terlalu , memerikan batasan yang tinggi dan berlebihan.

¾ Amari yang diikuti oleh bentuk positif あまりに も ・ あまり

Dokumen terkait