• Tidak ada hasil yang ditemukan

c Fungsi Bisnis Support & Service

Dalam dokumen Annual Report BRISyariah 2015 (Halaman 77-80)

Departemen Business Support & Service terdiri dari tiga unit kerja yaitu Financial Institution, Investment Banking dan Assets & Liabilities Management, masing-masing mempunyai fungsi

spesiik yang secara umum bertujuan untuk

memenuhi dan mendukung tercapainya bisnis bank dan juga kebutuhan nasabah:

1. Financial Institution

Bertugas mengelola dan mengembangkan resiprokal bisnis dengan bank-bank

koresponden. Seiring dengan perkembangan BRIS sebagai Bank Devisa fungsi FI mulai mengembangkan korespondensi kepada dengan bank asing untuk memfasilitasi kebutuhan transaksi bisnis internasional untuk nasabah.

2. Investment Banking

Bertugas mengembangkan dan memberikan jasa Investment Banking untuk memenuhi kebutuhan bisnis Bank maupun nasabah sebagai investor. Saat ini BRISyariah aktif sebagai salah satu agen penjual Sukuk Negara Ritel.

3. Assets and Liabilities Management (ALMA)

Bertugas melakukan analisis dan rekomendasi berbagai kebijakan pengelolaan Assets and Liabilities yang diputuskan oleh Asset and Liabilities Committee (ALCO) pada rapat ALCO.

Kinerja Business Support & Service Tahun 2015

BRISyariah terus memperluas jaringan, jangkauan dan meningkatkan pelayanan seiring pertumbuhan bisnis bank dan juga perkembangan kebutuhan bisnis nasabah. saat ini BRISyariah telah menjalin kerja sama resiprokal bisnis dengan bank koresponden baik lokal maupun internasional.

Upaya BRISyariah dalam memberikan layanan yang prima kepada nasabah kembali mendapatkan pengakuan dari salah satu lembaga pemeringkat independen yang diakui di tingkat global. Di tahun 2015, BRISyariah berhasil mempertahankan rating “AA+(idn) dengan outlook stabil dari lembaga pemeringkat FITCH Ratings. Peringkat tersebut menunjukkan ekspektasi akan risiko gagal bayar yang sangat rendah relatif terhadap emiten atau surat hutang lainnya di Indonesia. Hasil pemeringkatan ini akan mempermudah BRISyariah dalam memperluas basis nasabah dana.

Sejak tahun 2012 sampai dengan saat ini, BRISyariah dipercaya oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia sebagai agen penjual Sukuk Negara Ritel dengan seri sebagai berikut:

• SR-004 yang diterbitkan pada tahun 2012 • SR-005 yang diterbitkan pada tahun 2013

correspondent banks. In line with the progress of the Bank towards becoming a foreign exchange bank, the FI function has begun to develop correspondences with foreign banks to facilitate customers’ transactions.

2. Investment Banking

To be responsible for developing and providing Investment Banking services to meet the business requirements for both, the Bank and customers as investors. Currently BRISyariah is an active selling agent of the Government Retail Sukuk.

3. Assets and Liabilities Management (ALMA)

To be responsible in providing analysis and recommending policies for the Assets and Liabilities, to obtain further approval from the Assets and Liabilities Committee (ALCO) in ALCO meeting.

Performance Business Support & Services 2015

BRISyariah continues to expand network, coverage and to improve service in line with bank business growth and also develop the customers’ business requirement. Currently BRISyariah has established business reciprocal cooperation with correspondent banks both local and international.

BRISyariah efforts in providing excellent services to customers again obtained recognition from one of the independent rating agencies recognized at global level. In 2015, BRISyariah managed to maintain the “AA+(idn) rating with stable outlook from the FITCH Ratings agency. The rating showed expectation of default risk is very low relative to other issuers or other debt securities in Indonesia. This rating result will facilitate BRISyariah in expanding its customer base funding.

Since 2012, BRISyariah has been entrusted by the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia to act as sales agent of the State Sukuk with the following series:

• SR-004 issued in 2012 • SR-005 issued in 2013

Pembahasan dan Analisa Manajemen Management’s Discussion and Analysis

Tanggung Jawab Sosial Perushaan Corporate Social Responsibility Laporan Manajemen Management’s Report

Tata Kelola Perusahaan

Good Corporate Governance

Data Perusahaan Corporate Data Provision is made by BRISyariah retail sukuk to

meet the needs of customers on Sukuk both in the primary market or secondary market.

In 2015, the Sukuk State Retail in the primary market by BRISyariah reached Rp300 Billion with total of individual investors of 264 people.

To improve customer service and access, BRISyariah continues its efforts to expand the ofice network to be able to serve customers’ investment requirements. This is evidenced by the increase in the number of BRISyariah Branch Ofices which active to serve the Sukuk Retail sales from the previous total of 33 branch ofice increased to be 36 branch ofices.

In September 2015, BRISyariah was appointed by the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia as a Bidder in the State’s Shariah Securities (SBSN). In addition to facilitating BRISyariah managing liquidity, being a participant will allow BRISyariah to earn fee-based income as an agent for any third party who needs SBSN.

Throughout 2015, the Asset and Liabilities Committee Meeting (ALCO Meeting) have been held 12 (twelve) times. Implementation of the ALCO Meeting was conducted every month with purpose to perform evaluation on internal bank performance achievement and to formulate various management strategies on the asset & liabilities by taking into account of various external factors that inluence. The internal bank performance evaluation among others: branch ofice inancial performance, realization of yield and projection on future movements, bank liquidity condition and productivity of bank productive assets. Meanwhile, various external condition which will affect bank performance among others: changes in the BI rate, inlation rate, movement of securities yield, performance of competitor banks and the general macro trend both national and international. With the delivery of the internal and external condition, it is expected to generate policy recommendation in accordance with the latest condition to support bank business optimum results overall.

Penyediaan sukuk ritel tersebut dilakukan BRISyariah untuk memenuhi kebutuhan nasabah atas Sukuk Negara Ritel baik di pasar perdana maupun pasar sekunder.

Pada tahun 2015, transaksi penjualan Sukuk Negara Ritel pada pasar perdana oleh BRISyariah mencapai Rp300 Miliar dengan jumlah investor individu sebanyak 264 orang.

Untuk meningkatkan pelayanan dan akses nasabah, BRISyariah terus berupaya untuk memperluas jaringan kantor yang dapat melayani kebutuhan investasi nasabah. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan jumlah Kantor Cabang BRISyariah yang aktif melayani penjualan Sukuk Ritel dari sebelumnya sebanyak 33 kantor cabang meningkat menjadi 36 kantor cabang. Pada bulan September 2015, BRISyariah telah ditunjuk oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia sebagai Peserta Lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Selain dapat mempermudah BRISyariah dalam mengatur optimalisasi likuiditas, dengan menjadi peserta lelang BRISyariah juga membuka peluang untuk mendapatkan fee based sebagai agen bagi pihak ketiga yang membutuhkan SBSN.

Selama tahun 2015, telah dilaksanakan Asset and Liabilities Committee Meeting (Rapat ALCO) sebanyak 12 (dua belas) kali. Pelaksanaan Rapat ALCO tersebut dilakukan setiap bulan dengan tujuan melakukan evaluasi pencapaian kinerja internal bank dan merumuskan berbagai strategi pengelolaan aset & liabilitas dengan memperhatikan berbagai faktor eksternal yang mempengaruhi. Evaluasi kinerja internal bank antara lain: kinerja keuangan kantor cabang, realisasi tingkat imbal hasil dan proyeksi pergerakan kedepannya, kondisi likuiditas bank dan tingkat produktivitas aktiva produktif bank. Sedangkan berbagai kondisi ekternal yang akan mempengaruhi kinerja bank antara lain:

perubahan BI rate, tingkat inlasi, pergerakan

tingkat imbal hasil surat berharga, kinerja bank kompetitor dan secara umum tren ekonomi makro baik nasional maupun internasional. Dengan penyampaian kondisi internal dan eksternal tersebut, diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi kebijakan yang sesuai kondisi terkini untuk mendukung hasil optimal bisnis bank secara keseluruhan.

Dalam dokumen Annual Report BRISyariah 2015 (Halaman 77-80)

Dokumen terkait