• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.3. Fungsi – Fungsi Pemasaran

Lembaga pemasaran yang membawa produk dan kepemilikannya lebih dekat ke pembeli akhir merupakan satu tingkat saluran.Saluran nol tingkat diartikan sebagai saluran dimana pihak produsen menjual langsung kepada pihak produsen. Saluran satu tingkat mencakup satu lembaga pemasaran seperti pengecer. Saluran dua tingkat mencakup dua lembaga pemasaran seperti pedagang besar dan pengecer. Saluran tiga tingkat mencakup tiga lembaga pemasaran seperti pedagang besar, pemborong, dan pengecer.

Lembaga pemasaran yang berperan dalam proses penyampaian barang-barang dan jasa dari sektor produsen ke konsumen ini akan melakukan

fungsi-44 fungsi pemasaran yang berbeda-beda pada tiap lembaga pemasaran dimana dalam penyampaian tersebut terdapat biaya pemasaran. Kemampuan menyampaikan hasil-hasil dari petani produsen ke konsumen dengan biaya yang semurah-murahnya dan mampu mengadakan pembagian yang adil dari keseluruhan harga yang dibayar konsumen terakhir kepada semua pihak yang ikut serta di dalam kegiatan produksi dan pemasaran barang itu merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi apabila ingin dianggap efisien dalam sistem pemasaran.

Lembaga pemasaran melakukan fungsi-fungsi pemasaran dalam proses penyampaian kopi arabika dari produsen sampai ke konsumen. Fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan oleh lembaga pemasaran adalah fungsi pertukaran, fungsi fisik, dan fungsi pelancar.

Dalam Kusnadi, dkk (2009), mengemukakan pengertian pemasaran dapat ditinjau dari dua perspektif yaitu perspektif mikro dan makro. Dalam perspektif mikro, pemasaran merupakan aspek manajemen dimana perusahaan secara individu, pada setiap tahapan pemasaran dalam mencari keuntungan, melalui pengelolaan bahan baku, produksi, penetapan harga,distribusi dan promosi yang efektif terhadap produk perusahaan yang akan dipasarkan. Perspektif makro menganalisis efisiensi sistem secara keseluruhan dalam penyampaian produk/jasa hingga konsumen akhir atau pemakai, yaitu sistem pemasaran setelah dari petani dengan menggunakan fungsi-fungsi pemasaran atau aktivitas yang diperlukan untuk menyampaikan produk/jasa yang berhubungan dengan nilai guna waktu, bentuk, tempat dan kepemilikan kepada konsumen dan kelembagaan atau

45 perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam sistem pemasaran tersebut (pengolah, distributor, broker, agen, grosir dan pedagang eceran).

Fungsi-fungsi pemasaran dapat dikelompokkan menjadi fungsi pertukaran, fungsi fisik, dan fungsi fasilitas. Fungsi pertukaran merupakan kegiatan yang memperlancar perpindahan hak milik dari barang dan jasa yang dipasarkan.Fungsi pertukaran terdiri atas fungsi penjualan dan fungsi pembelian. Fungsi fisikadalah semua tindakan yang berhubungan dengan barang dan jasa sehingga menimbulkan kegunaan tempat, kegunaan tempat , dan kegunaan waktu. Fungsi fisik meliputi kegiatan penyimpanan, pengolahan, dan pengangkutan.Fungsi fasilitas yaitu semua tindakan yang bertujuan untuk memperlancar kegiatan pertukaran yang terjadi antara produsen dan konsumen. Fungsi fasilitas terdiri dari fungsi standarisasi dan grading, fungsi penanggulangan resiko, fungsi pembiayaan,dan fungsi informasi pasar.

Fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan oleh pelaku pemasaran dapat diuraikan secara berikut :

a. Petani

Dalam melakukan kegiatan pemasaran, petani kopi arabika melakukan fungsi pertukaran yaitu kegatan penjualan dengan menjual kopi arabika gelondong kepada satu-satunya pedagang pengumpul yang ada di Keluruhan Kalimbua. Petani juga melakukan fungsi fisik pengangkutan yaitu pengangkutan dari lokasi produsen atau kebun kopi ke pedagang pengumpul . Model transportasi yang mereka gunakan pada umumnya adalah sepeda motor atau hanya berjalan kaki. Ketika proses pemetikan kopi gelondong dilakukan, proses penyortiran

46 pun juga ikut dilaksanakan, karena kopi gelondong yang dapat dipetik hanyalah kopi gelondong yang sudah berwarna merah. Oleh sebab itu, sortasi sebagai fungsi fasilitas hanya dapat dilakukan di kebun kopi saja.

b. Pedagang Pengumpul

Pedagang pengumpul membeli kopi gelondong dari petani yang datang langsung ke pedagang pengumpul .Pembayaran dilakukan secara tunai sehingga petani langsung memperoleh uang.Inilah salah satu alasan mengapa para petani tidak mau mengolah kopi gelondongan, disamping cukup mahalnya mesin pengolah. Padahal dengan sedikit pengolahan saja, misalnya mengolah kopi gelondong menjadi gabah, harga jual akan menjadi lebih tinggi. Oleh pedagang pengumpul I, kopi gelondong diolah menjadi kopi ready. Kemudian dikemas menggunakan karung 100 kg dan dijual ke pedagang pengumpul II atau ke eksportir. Oleh sebab itu, fungsi pemasaran yang dilakukan oleh pedagang pengumpul I adalah fungsi pertukaran yaitu penjualan dan pembelian, fungsi fisik yaitu pengangkutan, penyimpanan, dan pengemasan. c. Pedagang Besar

Pada pedagang besar , kopi ready yang telah dibeli dari pedagang pengumpul dilakukan pengemasan ulang, yaitu pengemasan dengan menggunakan karung 100 kg. Sebelum dikemas, dipilh berdasarkan bentuk fisiknya yaitu kopi ready bulat, kopi ready pecah atau setengah, dan kopi ready yang cacat. Kopi ready juga dipisahkan dari sampah-sampah, batu-batuan kecil atau sisa-sisa kulit ari, dan kopi ready siap untuk dijual ke eksportir. Oleh sebab itu, fungsi pemasaran yang dilakukan oleh pedagang besar adalah fungsi pertukaran yaitu penjualan

47 dan pembelian, fungsi fisik yaitu pengangkutan, penyimpanan dan pengemasan, serta fungsi pelancar yaitu penyortiran. Pemasaran kopi yang dilakukan oleh petani kopi di daerah biasanya menggunakan jalur pemasaran berantai. Pemasaran kopi dilakukan rutin dalam satu minggu. Dalam satu minggu pemasaran dilakukan hanya satu kali. Para petani akan membawa kopi ke pedagang pengumpul yang ada di desa, pemasaran seperti ini sudah sering dilakukan dan sudah menjadi suatu kebiasaan yang rutin.

5.4 Margin Pemasaran

Sistem informasi pasar yang tidak transparan dan asimetris menyebabkan petani tidak bisa mengontrol perkembangan harga secara kontinyu dan transmisi harga menjadi tidak seimbang (imbalance transmission) (Simatupang, 1999). Peningkatan harga pada tingkat konsumen ditransmisikan oleh pedagang ke petani dengan tingkat kenaikan yang lebih kecil dibanding kenaikan yang sebenarnya terjadi. Sebaliknya, jika terjadi penurunan harga di tingkat konsumen maka akan ditransmisikan dari pedagang ke petani dengan tingkat penurunan yang lebih besar dibanding tingkat penurunan yang sebenarnya terjadi. Kondisi yang demikian mengakibatkan terjadinya ekploitasi sumberdaya pada tingkat petani melalui saluran harga.

Menurut Sunarto, (2004), pangsa pasar adalah perbandingan antara penjualan perusahaan dengan seluruh potensial industri atau perbandingan aktual penjualan dengan penjualan industri. Semakin banyak faktor yang dapat memberikan keunggulan, semakin banyak pesaing yang hidup berdampingan.

48 Semua pesaing memiliki segmen persaingan sendiri-sendiri yang ditentukan oleh prefensi atas berbagai trade off faktor yang mereka tawarkan.

Menurut Swastha (2003), pangsa pasar yaitu berbagai perbandingan antara hasil penjualan perusahaannya dengan sasarannya. Dalam hal ini apabila pangsa pasarnya naik maka perlu dicari sebab-sebabnya. Kelemahan yang ada biasanya dalam aspek dari produk line perusahaan, system distribusi, struktur penetapan harga atau program promosi yang telah menyebabkan turunnya pangsa pasar. Mungkin ada pesaing-pesaing baru dipasar yang mempunyai tingkat pertumbuhan lebih baik pada potensi pasarnya atau mungkin program pemasaran pesaing yang lebih efektif.

Marjin pemasaran dipergunakan untuk menentukan tipe saluran mana yang paling efisien, yaitu membandingkan nilai marjin pemasaran dari tiap saluran pemasaran yang ada, agar dapat menerapkan kedua jenis analisis tersebut makadiperlukan data–data mengenai harga jual masing–masing lembaga pemasaran, hargabeli konsumen, harga jual produsen, biaya pemasaran dan hasil penjualan darimasing–masing lembaga pemasaran. Seperti yang telah disebutkan pada bab terdahulu, semakin kecil marjin pemasaran suatu saluran pemasaran akan semakin efisien saluran pemasaran tersebut.

Marjin pemasaran sering digunakan sebagai indikator efisiensi pemasaran. Besarnya marjin pemasaran pada berbagai saluran pemasaran dapat berbeda, karena tergantung pada panjang pendeknya saluran pemasaran dan aktivitas-aktivitas yang telah dilaksanakan serta keuntungan yang diharapkan oleh lembaga

49 pemasaran yang terlibat dalam pemasaran. Adapun analisis pemasaran disajikan tabel berikut ini.

Tabel 11. Saluran dan Margin Pemasaran Kopi Arabika di Kelurahan Kalimbua Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang.

No Saluran Pemasaran Harga Beli (Rp/Kg) Harga Jual (Rp/Kg) 1 Saluran I -Petani -pedagang pengumpul -pedagang besar - konsumen - 4.500 10.000 15.000 4.500 10.000 15.000 Mp = Hp – Hb 10.500 2 Saluran II -petani -pedagang pengumpul -konsumen 4.500 10.000 4.500 10.000 Mp = Hp – Hb 5.500

Tabel 9 Jelas terlihat bahwa distribusi marjin pemasaran tidak merata antar saluran pemasaran. Marjin pemasaran tertinggi sebanyak Rp. 10.500 tercapai pada saluran pemasaran I dan marjin pemasaran terendah sebanyak Rp. 5.500 tercapai pada saluran II.

Dari ke dua saluran yang paling efisien yaitu saluran ke II, karena saluran pemasarannya pendek, maka biaya pemasaran rendah sehingga marjin pemasaran kecil. Hal ini menunjukkan bahwa semakin panjang saluran pemasaran, maka semakin besar biaya pemasaran sehingga semakin besar marjin pemasaran.

50 Besarnya marjin bagi pedagang perantara semakin menguntungkan secara ekonomis berarti pemasarannya efisien sisi konsumen sebaliknya, makin besar marjin semakin tinggi harga yang harus dibayar konsumen sehingga kurang efisien secara ekonomi tetapi konsekuensi yang diterima oleh konsumen adalah kemudahan mendapatkan barang yang diinginkan Konsumen tidak perlu datang langsung ke lokasi produsen yang mungkin sulit dijangkau secara sosial makin banyak pihak yang terlibat maka akan makin banyak individu yang mendapat

Dokumen terkait