• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI

A. PERPUSTAKAAN SEKOLAH 1. Pengertian Perpustakaan Sekolah

4. Fungsi-Fungsi Perpustakaan

Menurut pendapat Soejono Trimo, mengemukakan pendapat bahwa :

“Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat dewasa ini, khususnya dengan adanya kemajuan yang pesat dalam metode mengajar dan cara belajar mengakibatkan suatu tekanan baru pada arti perpustakaan itu sendiri lebih didasarkan pada segi penggunaannya secara semestinya daripada dengan masa lalu. Perpustakaan tidak hanya sebagai gudang buku atau study hall saja, tetapi ia menjelma dengan bentuk-bentuk the heart of educational program, instructional materials center, social center, clearing house dari publikasi-publikasi setempat.”38

Berdasar pada pendapat tersebut maka penulis bisa simpulkan bahwa fungsi perpustakaan sekolah ialah tempat untuk belajar, tempat untuk mencari informasi, tempat untuk sekedar rekreasi dan tempat untuk memperdalam dan penghayatan serta penerapan ilmu pengetahuan khususnya bagi siswa.

Apabila ditinjau secara umum, perpustakaan sekolah itu sebagai pusat belajar, sebab kegiatan yang paling tampak pada setiap kunjungan murid-murid

37 Sutarno NS,Op.Cit hal. 68 – 69.

38 Dian Sinaga, Op Cit. hal. 23

adalah belajar, baik belajar masalah-masalah yang berhubungan langsung dengan mata pelajaran yang diberikan di kelas, maupun buku-buku yang lain yang tidak ada hubungannya dengan mata pelajaran. Akan tetapi apabila ditinjau dari sudut tujuan murid-murid mengunjungi perpustakaan sekolah maka ada yang tujuannya untuk belajar, ada yang tujuannya untuk memperoleh informasi, bahkan mungkin ada juga murid yang mengunjungi perpustakaan sekolah dengan tujuan hanya sekedar untuk mengisi waktu senggangnya atau sifatnya rekreatif.

Seperti pendapat yang diungkapkan oleh Ibrahim Bafadhal, bahwa fungsi perpustakaan sekolah adalah :

1. Fungsi Edukatif

Di dalam perpustakaan sekolah disediakan buku-buku baik buku-buku fiksi maupun non fiksi. Adanya buku-buku tersebut dapat membiasakan murid-murid belajar sendiri tanpa bimbingan guru, baik secara individual maupun berkelompok. Adanya perpustakaan sekolah dapat meningkatkan interest membaca murid-murid, sehingga teknik membaca semakin lama semakin dikuasai oleh murid-murid. Selain itu di dalam perpustakaan sekolah tersedia buku-buku yang sebagian besar pengadaannya disesuaikan dengan kurikulum sekolah. Hal ini dapat menunjang penyelenggaraan pendidikan di sekolah.Oleh sebab itu, kiranya dapat kita katakan bahwa perpustakaan sekolah itu memiliki fungsi edukatif.

2. Fungsi Informatif

Perpustakaan yang sudah maju tidak hanya menyediakan bahan-bahan pustaka yang berupa buku-buku, tetapi juga menyediakan bahan-bahan yang bukan berupa buku (non book material) seperti majalah, buletin, surat kabar, pamflet, guntingan artikel, peta, bahkan dilengkapi juga dengan alat-alat pandang-dengar seperti overhead projector, slide projector, filmstrip projector, televisi, video tape recorder, dan sebagainya. Semuanya ini akan memberikan informasi atau keterangan yang diperlukan oleh murid-murid. Oleh sebab itu perpustakaan sekolah memiliki fungsi informatif.

3. Fungsi tanggung jawab administratif

Fungsi ini tampak pada kegiatan sehari-hari di perpustakaan sekolah, dimana setiap ada peminjaman dan pengembalian buku selalu dicatat oleh guru pustakawan. Setiap murid yang akan masuk ke perpustakaan sekolah harus menunjukkan kartu anggota atau kartu pelajar, tidak diperbolehkan membawa tas, tidak boleh mengganggu teman-temannya yang sedang belajar. Apabila ada murid yang terlambat mengembalikan buku pinjamannya maka didenda. Dan apabila ada murid yang telah menghilangkan buku pinjamannya harus menggantinya, baik dengan cara dibelikan di toko, maupun difoto-copykan. Semua ini selain mendidik

murid-murid ke arah tanggung jawab, juga membiasakan murid-murid bersikap dan bertindak administratif.

4. Fungsi riset

Sebagaimana telah dijelaskan terdahhulu, bahwa di dalam perpustakaan tersedia banyak bahan pustaka. Adanya bahan pustaka yang lengkap, murid-murid dan guru-guru dapat melakukan riset, yaitu mengumpulkan data atau keterangan-keterangan yang diperlukan. Misalnya seorang murid ingin meneliti tentang kehidupan orang-orang pada abad ke-17 yang lalu, atau seorang guru ingin meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tubuh seorang bayi maka mereka (murid atau guru) dapat melakukan riset literatur atau yang dikenal dengan sebutan “Library reseach” dengan cara membaca buku-buku yang telah tersedia di dalam perpustakaan sekolah.

5. Fungsi rekreatif

Adanya perpustakaan sekolah dapat berfungsi rekreatif. Ini tidak berarti bahwa secara fisik pergi mengunjungi tempat-tempat tertentu, tetapi secara psikologisnya. Sebagai contoh, ada seorang murid yang membaca buku yang berjudul “Metro Kota Pendidikan.” Didalam buku tersebut selain dikemukakan mengenai kota Metro, juga disajikan gambar-gambar, seperti gambar gedung-gedung sekolah, perpustakaan, kantor-kantor, tempat ibadah, tempat-tempat hiburan, pasar, dan sebagainya.Dengan demikian murid yang membaca buku tersebut secara psokologis telah rekreasi ke kota Metro yang indah itu.

Selain itu, fungsi rekreatif berarti bahwa perpustakaan sekolah dapat dijadikan sebagai tempat mengisi waktu luang seperti pada waktu istirahat, dengan membaca buku-buku cerita, novel, roman, majalah, surat kabar, dan sebagainya.39 Perpustakaan sekolah akan bermanfaat apabila benar-benar memperlancar pencapaian tujuan proses belajar mengajar di sekolah. Indikasi manfaat tersebut tidak hanya berupa tingginya prestasi murid, tetapi lebih jauh lagi adalah siswa mampu mencari, menemukan, menyaring dan mendengarkan informasi, siswa terbiasa belajar mandiri, terlatih ke arah tanggung jawab, selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan sebagainya.

Secara terinci, manfaat perpustakaan sekolah, baik yang diselenggarakan di sekolah dasar maupun di sekolah menengah adalah sebagai berikut :

a. Perpustakaan sekolah dapat menimbulkan kecintaan siswa terhadap membaca.

b. Perpustakaan sekolah dapat memperkaya pengalaman belajar murid-murid.

39 Ibrahim Bafadal, Op. Cit. hal. 6-8.

c. Perpustakaan sekolah dapat menanamkan kebiasaan belajar mandiri yang akhirnya murid-murid mampu belajar mandiri.

d. Perpustakaan sekolah dapat mempercepat proses penguasaan teknik membaca.

e. Perpustakaan sekolah dapat membantu perkembangan kecakapan berbahasa.

f. Perpustakaan sekolah dapat melatih murid-murid ke arah tanggung jawab.

g. Perpustakaan sekolah dapat memperlancar murid-murid dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah.

h. Perpustakaan sekolah dapat membantu guru-guru menemukan sumber-sumber pengajaran.

i. Perpustakaan sekolah dapat membantu siswa, para guru, dan anggota staf sekolah dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.40 5. Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan

Penyelenggaraan perpustakaan sekolah bukan hanya untuk mengumpulkan dan menyimpan bahan-bahan pustaka, tetapi dengan adanya penyelenggaraan perpustakaan sekolah diharapkan dapat membantu murid-murid dan guru menyelesaikan tugas-tugas dalam proses belajar mengajar. Oleh sebab itu segala bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan sekolah harus dapat menunjang proses belajar mengajar. Agar dapat menunjang proses belajar mengajar maka dalam pengadaan bahan pustaka hendaknya mempertimbangkan kurikulum sekolah, serta selera para pemabaca yang dalam hal ini adalah murid-murid.

Sebuah perpustakaan biasanya dibangun di tengah-tengah lingkungan masyarakat tertentu. Oleh karena itu, masyarakat pengguna merupakan salah satu pertimbangan untuk membangun sebuah perpustakaan. Sedangkan “Untuk perpustakaan sekolah tentu berada di sekolah, dikelola oleh sekolah, dan berfungsi untuk sarana kegiatan belajar mengajar, penelitian yang sederhana, menyediakan

40 Ibid. hal. 5 – 6

bahan bacaan guna menambah ilmu pengetahuan, sekaligus tempat berekreasi sehat, di sela-sela kegiatan rutin dalam belajar.”41

Dengan demikian, pengguna perpustakaan sekolah adalah masyarakat yang ada di lingkungan sekolah yang bersangkutan, terutama para guru dan siswa yang memanfaatkan perpustakaan sekolah.

Sedangkan untuk mengetahui Intensitas Pemanfaatan perpustakaan sekolah tidak bisa terlepas dari peran perpustakaan itu sendiri, sehingga Perpustakaan dapat berperan sebagai ukuran (barometer) atau kemajuan masyarakat yang dapat dilihat dari Intensitas kunjungan dan pemakaian perpustakaan. Jadi, dari semua pendapat itu dapat diketahui bahwa Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan dapat dilihat dari intensitas kunjungan dan pemakaian perpustakaan.

Peran perpustakaan sekolah dalam pembinaan minat baca sangat penting, seperti yang dikemukakan oleh Mulyani Achmad N dalam bulletin Perpustakaan UII nomor 8-9 Desember/Januari sebegai berikut :

1. Menimbulkan kecintaan terhadap membaca, memupuk kesadaran membaca, dan menanamkan reading habit (kebiasaan membaca).

2. Membimbing dan mengarahkan teknik memahami bacaan.

3. Memperluas horison pengetahuan dan memperdalam pengetahuan yang sudah diperoleh.

4. Membantu perkembangan kecakapan bahasa dan daya pikir dengan menyajikan buku-buku yang bermutu.

5. Mmemberikan dasar-dasar ke arah studi mandiri.42

Dari teori-teori di atas maka bisa ditarik kesimpulan bahwa Intensitas Pemanfaatan perpustakaan terdiri dari intensitas kunjungan, jumlah buku yang

41 Sutarno NS, Op.Cit. hal. 47

42 Dian Sinaga, Op. Cit. hal. 95

dibaca, pemanfaatan buku yang dipinjam dan atau dibaca, serta bisa menyelesaikan tugas sekolah dan bahan diskusi.

Sering kali orang mengatakan perpustakaan, namun mereka banyak yang belum tahu dari ciri-cirinya. Menurut pendapat Sutarno, bahwa suatu perpustakaan mempunyai ciri-ciri tertentu, sebagaimana diungkapkan bahwa : “….sebuah perpustakaan mempunyai ciri-ciri dan persyaratan tertentu, seperti :

1. Tersedianya ruangan / gedung, yang dipergunakan khusus untuk perpustakaan.

2. Adanya koleksi bacaan pustaka / bacaan dan sumber informasi lainnya.

3. Adanya petugas yang menyelenggarakan kegiatan dan melayani pemakai.

4. Adanya komunitas masyarakat pemakai 5. Adanya sarana dan prasarana yang diperlukan

6. Diterapkannya suatu sistem atau mekanisme tertentu yang merupakan tata cara, prosedur aturan-aturan agar segala sesuatunya berlangsung lancar.43 Dengan demikian, sesuatu bisa dikatakan sebagai perpustakaan apabila ada syarat-syarat atau ciri-ciri yang telah dikemukakan di atas. Jadi dari uaraian tersebut, penulis dapat mengambil suatu definisi bahwa salah satu manfaat perpustakaan bagi siswa adalah bisa lebih santai dalam belajar secara otodidak yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, sehingga siswa bisa lebih konsentrasi dalam belajar atau membaca dan bisa meningkatkan prestasi belajarnya.

Bagi setiap orang yang terpelajar dan terdidik, masuk ke perpustakaan berarti ingin membaca dan mendapatkan informasi. Dengan cara demikian orang mengharapkan memperoleh sesuatu yang baru sebagai bahan informasi. Oleh karena itu, setiap orang masuk perpustakaan pastilah mempunyai tujuan tertentu.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa tujuan orang masuk ke perpustakaan bukan hanya untuk sekedar membaca dan mencari informasi, namun

43 Sutarno NS,Op.Cit. hal. 12

lebih dari itu perpustakaan berfungsi sebagai sumber belajar dapat menyelesaikan studi dengan tepat waktu dan memperoleh hasil yang diinginkan.

Dan teori tersebut dapat diketahui bahwa ternyata orang ke perpustakaan merupakan cara mudah dan murah untuk menguasai ilmu pengetahuan, menjelajahi dunia dengan hanya sekedar membaca dan memanfaatkan perpustakaan dengan optimal. Hal ini hanya bisa terlaksana apabila siswa mmau sering berkunjung ke perpustakaan untuk memanfaatkannya sebagai media belajar.

B. PRESTASI BELAJAR

Dokumen terkait