• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

C. Fungsi Guru Sebagai Fasilitator dalam Pembelajaran

 

C. Fungsi Guru Sebagai Fasilitator dalam Pembelajaran

Menurut Kusnandar (2007), fungsi guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran sangat berarti. Beberapa fungsi fasilitator ini tampak pada hasil penelitian diantaranya: (1) menyediakan pengalaman belajar yang memungkinkan siswa bertanggung jawab dalam membuat rancangan dan proses, (2) menyediakan atau memberikan kegiatan-kegiatan yang merangsang keingintahuan siswa dan membantu mereka untuk mengekspresikan gagasan-gagasannya, menyediakan kesempatan dan pengalaman konflik, (3) memonitoring, mengevaluasi dan menunjukkan apakah pemikiran siswa jalan atau tidak.

Pada pertemuan yand diteliti dalam penelitian ini, ketiga fungsi tersebut tampak pada pertemuan pertama sampai dengan pertemuan keempat. Dalam pertemuan satu sampai pertemuan keempat dapat dilihat bahwa ada kegiatan subjek guru memfasilitasi proses pembelajaran yang belum termasuk dalam fungsi guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran. Kegiatan tersebut yaitu:

a) Memberikan pertanyaan refleksi

Kegiatan ini muncul pada pertemuan kedua dan pertemuan keempat. Subjek guru mendektekan pertanyaan refleksi sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan yang diperjuangkan yaitu persaudaraan dan kerja sama kepada subjek siswa. Subjek guru memberikan kesempatan subjek siswa untuk menuliskan refleksi dari pengalamannya sesuai dengan pertanyaan yang telah subjek guru berikan. Subjek siswa secara individu menuliskan refleksi dari pengalamannya kedalam buku refleksi atau pada selembar

101

 

   

kertas. Subjek guru memberikan kesempatan untuk beberapa subjek siswa mengungkapkan refleksi dari pengalamannya. Subjek guru mendengarkan dan menuliskan inti dari refleksi yang diberikan subjek siswa kedalam laptop.

b) Memberikan pertanyaan aksi

Kegiatan ini muncul pada pertemuan keempat setelah subjek guru memberikan pertanyaan refleksi. Subjek guru mendektekan pertanyaan aksi yang berisikan niat yang akan dibangun atau aksi yang akan dilakukan subjek siswa sehubungan dengan pengalaman yang telah diperoleh dalam proses pembelajaran. Kemudian subjek guru memberikan kesempatan subjek siswa secara individu untuk menuliskan niat atau aksi yang akan dibuat kedalam selembar kertas atau buku refleksi di kolom aksi. Setelah subjek siswa selesai menuliskan aksi yang akan dibuat, subjek guru meminta beberapa dari subjek siswa untuk mengungkapakan aksinya dan menuliskan aksi apa saja yang akan dilakukan subjek siswa.

c) Memberikan evaluasi

Pada pembelajaran dalam penelitian ini, guru melakukan dua kegiatan evaluasi yaitu kegiatan mengevaluasi pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan dengan memberikan ulangan harian dalam pertemuan yang keempat dan mengevaluasi proses belajar nilai kemanusiaan pada diri siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

Dalam kegiatan guru mengevaluasi proses belajar nilai kemanusiaan pada diri siswa muncul dua cara dalam mengevaluasi kegiatan siswa tersebut yaitu:

1. Secara langsung

Pada pertemuan kedua, subjek guru secara lisan mengevaluasi kegiatan subjek siswa dalam bekerjasama dikelompok masing-masing. Dari pengamatan yang dilakukan subjek guru, masih terlihat beberapa kelompok belum melaksanakan kerjasama yang baik dalam menyelesaikan tugas-tugas yang dikerjakan dalam kelompok

2. Secara tak langsung

Pada pertemuan pertama dan ketiga, subjek guru mengevaluasi nilai kemanusian yang dialami subjek siswa dengan melakukan pengamatan dan mengisi lembar penilaian yang berhubungan dengan perkembangan nilai kemanusian. Dalam mengisi lembar penialian tersebut dilakukan guru di dalam kelas maupun di luar kelas

103   

BAB VII PENUTUP

Dalam bab ini dikemukakan kesimpulan dan saran terkait dengan hasil-hasil penelitian.

A. Kesimpulan

1. Kegiatan guru dalam memfasilitasi pembelajaran gradien dan persamaan garis lurus di SMP Kanisius Tritomoyo selama empat kali pertemuan, meliputi: a. Pertemuan pertama:

1) Menyiapkan kondisi atau suasana belajar tentang materi mencari gradien dan persamaan garis lurus

2) Menjelaskan materi gradien dan persamaan garis lurus

3) Memandu kegiatan kelompok tentang cara menentukan gradien dan persamaan garis lurus

4) Memberikan selingan dalam bentuk permainan tepuk tangan 5) Menyimpulkan materi tentang gradien dan persamaan garis lurus b. Pertemuan kedua:

1) Menyiapkan kondisi atau suasana belajar tentang materi mencari persamaan garis lurus

2) Menjelaskan materi persamaan garis lurus

3) Memandu kegiatan kelompok dalam mencari persamaan garis lurus 4) Memberikan soal latihan materi mencari persamaan garis lurus 5) Memberikan selingan dalam bentuk permainan tepuk tangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6) Memberikan refleksi tentang pengalaman pembelajaran materi mencari persamaan garis lurus

7) Melakukan evaluasi kegiatan dalam kelompok dalam mencari persamaan garis lurus

8) Mengulang kesimpulan tentang materi gradien dan persamaan garis lurus

c. Pertemuan ketiga:

1) Menyiapkan kondisi atau suasana belajar siswa tentang materi persamaan garis lurus

2) Memberikan latihan soal tentang materi persamaan garis lurus 3) Memandu kegiatan kelompok tentang materi persamaan garis lurus 4) Menyimpulkan materi persamaan garis lurus

d. Pertemuan keempat:

1) Menyiapkan kondisi atau suasana belajar tentang materi persamaan garis lurus

2) Melaksanakan ulangan harian tentang materi persamaan garis lurus 3) Memberikan pertanyaan refleksi pengalaman dalam pembelajaran

materi persamaan garis lurus

4) Memberikan pertanyaan aksi sesuai pengalaman dalam pembelajaran materi persamaan garis lurus

5) Mengulang kesimpulan materi persamaan garis lurus

105   

2. Dalam pembelajaran pada penelitian ini, dari pertemuan pertama hingga pertemuan keempat terlihat empat kegiatan yang sesuai dengan karakteristik PPR yaitu: Guru memberikan pengalaman nilai kemanusiaan kepada siswa dalam kegiatan pembelajaran, Guru memberikan pertanyaan refleksi pengalaman terkait dengan nilai kemanusiaan kepada siswa, Guru memberikan pertanyaan untuk membangun niat atau melakukan aksi untuk mewujudkan nilai kemanusiaan kepada siswa, Guru mengevaluasi proses belajar nilai kemanusiaan pada diri para siswa. Sedangkan kegiatan guru menyesuaikan nilai kemanusiaan yang akan ditumbuhkan dengan konteks siswa dan materi pelajaran, muncul pada saat guru membuat perencanaan pembelajaran berupa RPP dimana dalam RPP tersebut guru memilih kompetensi dasar menentukan gradien dan membangun persaudaraan dan kejujuran, sehingga menurut peneliti pembelajaran yang diadakan pada penelitian ini kemungkinan besar sudah sesuai dengan karakteristik PPR. Hal ini dapat dilihat dari munculnya kelima kegiatan yang sesuai dengan karakteristik PPR tersebut.

B. Saran

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti mempunyai banyak kekurangan. Untuk itu berdasarkan pelaksanaan penelitian dan hasil penelitian dikemukakan saran-saran sebagai berikut:

1. Berkaitan dengan cara guru dalam memfasilitasi kegiatan pembelajaran. Pada pertemuan yang diteliti pada penelitian ini, subjek guru telah berusaha sebaik mungkin dalam mengusahakan cara-cara memfasilitasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kegiatan subjek siswa dalam proses pembelajaran namun terdapat satu cara yang belum muncul yaitu subjek guru belum memberikan acuan agar subjek siswa dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi. Maka disarankan agar subjek guru memberikan acuan agar subjek siswa mengoreksi atau mengecek kembali hasil eksplorasi yang telah dilakukan subjek siswa sebelumnya. Cara yang dapat digunakan adalah sebelum subjek siswa diberikan kesempatan untuk mengungkapkan hasil eksplorasi, subjek guru meminta subjek siswa dalam kelompok untuk saling mengoreksi hasil pekerjaan teman dalam satu kelompok.

2. Perolehan data tentang karakteristik PPR bagian evaluasi kurang mendalam. Peneliti mendapatkan hasil evaluasi berdasarkan pengamatan di kelas, daftar penilaian kepribadian hasil perekaman video. Peneliti kurang mendapatkan informasi tentang evaluasi perkembangan nilai kemanusiaan yang dilakukan subjek guru, yang didapat peneliti adalah evaluasi perkembangan nilai kemanusiaan melalui daftar penilaian kepribadian dan observasi. Oleh sebab itu, pada penelitian yang akan datang akan lebih baik jika peneliti menanyakan pada subjek guru bagaimana dan apa saja evaluasi perkembangan kemanusiaan yang sudah dilakukan oleh subjek guru, sehingga hasil yang didapat bisa lebih mendalam.

3. Berkaitan dengan data tentang proses pembelajaran yang berpola PPR, terdapat karakteristik yang belum muncul dalam penelitian ini yaitu guru menyesuaikan nilai kemanusiaan yang akan ditumbuhkan dengan konteks

107   

siswa dan materi pelajaran. Peneliti kurang mendapatkan informasi tentang kegitan guru tersebut. Peneliti hanya mengamati dari hasil video dan lembar pengamatan. Disarankan pada penelitian yang akan datang akan lebih baik jika peneliti melakukan wawancara kepada subjek guru untuk mengetahui bagaimana guru dalam memilih nilai kemanusiaan yang sesuai dengan konteks siswa, sehingga hasil yang didapat lebih mendalam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108