BAB I PENDAHULUAN
4. Metode Analisa
2.2 Fungsi dari Hotspot
Ada pun beberapa fungsi dari sebuah perangkat hotspot tersebut yang pastinya belum banyak mengetahui. Salah satu fungsi umumnya yaitu dapat menjalankan jaringan internet pada perangkat lainnya. Mari simak fungsi – fungsi lainnya mengenai hotspot tersebut sebagai berikut.
1. Dapat menggunakan hotspot dengan koneksi internet seperti halnya browsing, mengirimkan email, chattingan, mengunduh film maupun lainnya, dan lain sebagainya.
2. Tidak menggunakan nirkabel yang membuat agak ribet.
3. Jangkauannya paling kurang seratus meter
4. Sangat fleksibel
5. Dapat digunakan dimana pun, kapan pun dan siapa pun.
Adapun beberapa tips yang dapat anda gunakan agar hotspot anda menjadi aman, yaitu sebagai berikut:
Jangan anda aktifkan file yang sharing folder pc tersebut atau pada laptop kamu juga, karena apa bila anda terhubung dengan jaringan publik lainnya, anda akan memungkinkan bagi orang lain untuk dapat mengakses folder yang anda sharing tersebut.
Jangan lupa matikan sharing printer pc atau pun pada laptop kamu tersebut.
Jangan lupa aktifkan anti virus yang harus terupdate di versi terbaru.
Jangan pernah sekali – sekali anda memberikan username dan juga password anda pada orang lain.
2.3 Jenis-jenis Hotspot
2.3.1 Hotspot Gratis
Hotspot gratis atau free hostspot ini merupakan jenis hotspot yang biasanya dapat diakses secara publik dimana semua orang yang berada di area hostspot bebas untuk mengaksesnya.
Fasilitas hostspot gratis ini biasanya disediakan sebagai tambahan fasilitas pelanggan yang dioperasikan di hotel, di restoran, taman bermain, stasiun kreta, kedai kopi, atau di kafe. Kadang fasilitas hostspot gratis ini merupakan instalasi semi permanen di acara pameran komputer.
2.3.2 Hotspot Berbayar
Tidak semua Hotel, Cafe atau perusahaan mau memberikan layanan hotspot secara gratis dikarnakan biaya sewanya yang cukup mahal. Sebab itulah, mereka biasanya memutuskan untuk menyediakan fasilitas hotspot berbayar kepada pengguna untuk menutupi biaya layanan internet yang mereka sewa dari Internet Service Provider (ISP).
2.3.3 Hotspot Berbayar ke Operator WiFi Hotspot
Jenis Hotspot berbayar ini seperti Hyper Hotspot, Biznet Hotspot, Maxindo, NusaNet, D~NET merupakan layanan jaringan internet Indonesia yang memiliki banyak pengguna mobile. Jenis Hotspot ini biasanya sangat diminati oleh orang-orang yang sering bepergian jauh seperti traveler atau pengusaha yang sering melakukan bisnis.
2.4 Pengertian Mikrotik
Mikrotik adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer manjadi router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk IP network dan jaringan wireless, cocok digunakan oleh ISP, provider hotspot dan warnet.
Mikrotik didesain untuk mudah digunakan dan sangat baik digunakan untuk keperluan administrasi jaringan komputer seperti merancang dan membangun sebuah sistem jaringan komputer skala kecil hingga yang kompleks sekalipun. Belakangan ini banyak usaha warnet yang menggunakan mikrotik sebagai routernya, dan hasilnya mereka merasa puas dengan apa yang diberikan mikrotik. Terlebih kemajuan dunia wireless yang menyajikan berbagai macam pelayanan mulai melirik benda yang satu ini. Berbagai fitur ditawarkan pada mikrotik diantaranya :
Tools SNMP UPnP
1. Pengaturan koneksi internet dapat dilakukan secara terpusat dan memudahkan untuk pengelolaannya.
2. Konfigurasi LAN dapat dilakukan dengan hanya mengandalkan PC Mikrotik Router OS dengan hardware requirements yang sangat rendah.
3. Blocking situs-situs terlarang dengan menggunakan proxy di mikrotik.
4. Pembuatan PPPoE Server.
5. Billing Hotspot.
6. Memisahkan bandwith traffic internasional dan local, dan lainnya.
2.5 Kabel LAN Belden CAT5
UTP merupakan singkatan dari Unshield Twisted Pair. Sesuai namanya “Unshield”, yang berarti kabel ini tidak dilengkapi dengan pelindung aluminium sehingga jenis kabel ini kurang tahan dengan interferensi elektromagnetik, berbeda dengan saudaranya STP (Shield Twisted Pair). Nama Twisted Pair merujuk pada bentuk dari isi kabel tersebut yang saling berlilitan pada setiap pasang.
Gambar 2.1 Kabel LAN Belden Cat5
( https://www.nesabamedia.com )
Kabel UTP dilengkapi dengan 8 buah kabel dengan warna unik di tiap kabel, lalu disusun berlilitan pada tiap pasang warna hingga menjadi 4 pasang. Lilitan kabel tersebut berfungsi untuk mengurangi induksi dan kebocoran pada kabel.
Setiap Warna pada kabel memiliki fungsi yang berbeda. Dari 8 warna kabel UTP, masing-masing memiliki perannya sendiri, adapun fungsinya, yaitu:
Jingga: Kabel warna jingga memiliki fungsi sebagai penghantar paket data.
Putih-Jingga: Kabel warna putih-jingga memiliki fungsi sebagai
penghantar paket data.
Hijau: Kabel warna hijau memiliki fungsi sebagai penghantar paket data.
Putih-Hijau: Kabel warna putih-hijau memiliki fungsi sebagai penghantar
paket data.
Biru: Kabel warna biru memiliki fungsi sebagai penghantar paket suara.
Putih-Biru: Kabel warna putih-biru memiliki fungsi sebagai penghantar
paket suara
Coklat: Kabel warna coklat memiliki fungsi sebagai penghantar tegangan
DC.
Putih-Coklat: Kabel warna putih-coklat memiliki fungsi sebagai
penghantar tegangan DC 2.6 Fungsi kabel UTP
Kabel UTP digunakan pada jaringan LAN untuk menghubungkan komputer ke perangkat jaringan atau komputer ke komputer ataupun antara perangkat jaringan itu sendiri. Dalam penerapannya, kabel UTP memiliki aturan dalam penyusunan kabel berdasarkan kegunannya.
Selain itu, fungsi kabel UTP dapat dibagi menjadi lebih spesifik lagi berdasarkan jenis dan kategorinya. Untuk jenis-jenisnya, misal kabel straight-through, kabel cross-over dan roll-over. Sedangkan jika dilihat dari kategorinya, misal Kategori 1 (CAT1) sampai dengan Kategori 7 (CAT7).
2.7 Jenis-jenis kabel UTP
Adapun jenis-jenis kabel UTP yang perlu anda ketahui. Ada yang bernama straight-trough, cross-over maupun roll-over. Anda bisa menyimak penjelasan mengenai ketiga jenis kabel UTP tersebut dibawah ini:
2.7.1 Kabel straight-through
Untuk kabel tipe straight through memiliki aturan penyusunan yang sama antara ujung konektor yang satu dengan lainnya.
Tipe kabel straight through biasanya digunakan untuk menghubungkan dua perangkat yang berbeda, misalnya antara router dengan switch/hub, komputer ke switch dan komputer ke hub. Adapun urutan kabel straight through sebagai berikut:
Gambar 2.2 Kabel straight-through
( https://www.nesabamedia.com )
2.7.2 Kabel cross-over
Untuk kabel tipe crossover memiliki aturan penyusunan yang berbeda antara tiap ujung konektor. Tipe cross over biasanya digunakan untuk menghubungkan dua perangkat yang sama.
Misalnya antara komputer dengan komputer, router dengan router, switch dengan switch, hub dengan hub. Adapun urutan kabel cross over sebagai berikut:
Gambar 2.3 Kabel cross-over
( https://www.nesabamedia.com )
2.7.3 Kabel roll-over
Dan yang terakhir adalah kabel tipe roll over. Kabel tipe roll over memiliki aturan penyusunan terbalik antara ujung konektor satu dengan ujung konektor lainnya.
Kabel tipe roll over digunakan untuk menghubungkan dua perangkat jaringan yang berbeda, hampir sama dengan tipe straight through namun tipe kabel ini lebih kepada menghubungkan perangkat yang memiliki konsol, misalnya switch dengan printer,
switch dengan proyektor. Adapun urutan kabel roll over sebagai berikut:
Gambar 2.4 Kabel roll-over
( https://www.nesabamedia.com )
2.8 Kategori Kabel UTP
Kabel UTP di kelompokan menggunakan istilah Category atau biasa kita menyebutnya CAT. Kabel UTP dikategorikan berdasarkan kualitas transmisi data yang tersedia. Semakin tinggi kategorinya maka semakin cepat transmisi data yang dilakukan. Di antara semua kategori kabel UTP, kabel CAT5e dan CAT5 merupakan yang paling populer yang banyak digunakan pada jaringan Ethernet.
( https://www.nesabamedia.com ) 2.8.1 Kategori 1 – CAT1
Kabel UTP dengan kategori 1 merupakan kabel dengan kualitas transmisi terendah yaitu sebesar 1 Mbps. Kabel dengan kategori ini hanya mendukung komunikasi suara analog saja sehingga kurang cocok untuk sistem modern saat ini. Kabel CAT1
dulunya digunakan pada tahun 1983 untuk menghubungkan telephone analog Plain Old Telephone Service (POTS).
2.8.2 Kategori 2 – CAT2 digunakan pada sistem modern saat ini.
2.8.3 Kategori 3 – CAT3
Kabel UTP kategori 3 memiliki kecepatan transmisi data hingga 10 Mbps dan mendukung komunikasi data dan suara digital. Bila ditinjau dari segi perkembangan teknologi Ethernet, kabel CAT3 memiliki kemampuan yang terendah, karena memang hanya mendukung jaringan 10BASE-T saja. Umumnya kabel jenis ini digunakan pada jaringan IBM Token Ring dengan kecepatan 4
2.8.5 Kategori 5 – CAT5
Kabel UTP kategori 5 memiliki kecepatan transmisi data hingga 100 Mbps dan mendukung komunikasi data dan suara digital. Kabel jenis CAT5 ini juga dapat berjalan pada kecepatan transmisi data hingga 1Gbps tetapi dengan syarat panjang kabel harus lebih pendek dari 100 meter. Umumnya, kabel jenis ini mendukung jaringan Token Ring, Ethernet (10BaseT) dan Fast Ethernet (100BaseT). Kabel kategori ini merupakan kabel yang paling populer yang banyak digunakan pada instalasi jaringan.
2.8.6 Kategori 5e – CAT5e
Kabel UTP kategori 5e ini merupakan bentuk peningkatan dari kabel UTP CAT5 dengan kemampuan transmisi data hingga 1 Gbps atau pada kecepatan 10/100/1000Mbps. Kabel jenis ini direkomendasikan pada penggunaan jaringan Gigabit Ethernet, meskipun kabel UTP CAT 6 lebih direkomendasikan untuk kinerja yang maksimal.
2.8.7 Kategori 6 – CAT6
Kabel UTP kategori 6 memiliki kecepatan transmisi data hingga 10 Gbps dengan frekuensi komunikasi 250Mhz dan mendukung komunikasi data dan suara digital. Umumnya kabel jenis ini digunakan pada jaringan Gigabit Ethernet dan 10G Ethernet dengan panjang hingga 55 meter.
2.8.8 Kategori 6a – CAT6a
Kabel UTP kategori 6a ini merupakan bentuk peningkatan dari kabel UTP CAT6 dengan frekuensi komunikasi yang lebih besar yaitu sebesar 500 Mhz.
2.8.9 Kategori 7 – CAT7
Kabel UTP kategori 7 memiliki kecepatan transmisi data hingga 10 Gbps dengan frekuensi komunikasi hingga 600 Mhz dan mendukung komunikasi data dan suara digital. Umumnya kabel jenis ini digunakan pada jaringan Gigabit Ethernet dan 10G Ethernet dengan panjang hingga 100 meter.
Agar anda lebih memahami masing-masing kategori pada kabel UTP, anda bisa menyimak tabel dibawah ini:
Tabel 2.1 Kategori Kabel UTP
( https://www.nesabamedia.com )
2.9 Karakteristik Kabel UTP
Terdapat beberapa karakteristik yang dimiliki kabel UTP, yaitu :
Bagian dalam terdiri dari 8 buah kabel dengan warna berpasang- pasangan
Tiap pasang warna dililit sehingga menghasilkan 4 pasang kabel
Tidak memiliki pelindung (shield)
Maksimal panjang kabel yang disarankan yaitu 100 meter
Menggunakan konektor RJ-45
Kecepatan transmisi hingga 1000 Mbps
Memiliki impedansi sekitar 100 ohm
2.10 Software Winbox
Winbox adalah sebuah utility yang digunakan untuk melakukan remote ke server mikrotik kita dalam mode GUI. Jika untuk mengkonfigurasi mikrotik dalam text mode melalui PC itu sendiri, maka untuk mode GUI yang menggunakan winbox ini kita mengkonfigurasi mikrotik melalui komputer client.
Mengkonfigurasi mikrotik melaui winbox ini lebih banyak digunakan karena selain penggunaannya yang mudah kita juga tidak harus menghapal perintah-perintah console. Untuk mendapatkan winbox anda bisa mendownloadnya atau bisa juga mendapatkan dimikrotik anda.Caranya buka browser anda, tuliskan di address bar.
Gambar 2.5 Winbox Panel
( https://www.delhendro.com )
2.11 Fungsi Winbox
Fungsi utama winbox adalah untuk setting yang ada pada mikrotik, berarti tugas utama windox adalah untuk menyetting atau mengatur mikrotik dengan GUI, atau tampilan dekstop
fungsi winbox lebih rinci adalah :
1. Setting mikrotik routher
2. Untuk setting bandwidth jaringan internet
3. Untuk setting blokir sebuah situs
4. Dan masih banyak yg lainnya.
2.12 Pengertian Konektor RJ45
RJ itu sendiri adalah singkatan dari Registered Jack yang merupakan standard peralatan pada jaringan yang mengatur tentang pemasangan kepala konektor dan urutan kabel, yang digunakan untuk menghubungkan 2 atau lebih peralatan telekomunikasi (Telephone Jack) ataupun peralatan jaringan (Computer Networking). Juga merupakan suatu interface fisik dari jaringan kerja (network), untuk kegunaan
telekomunikasi dan komunikasi data.
Konektor ini dapat anda temukan pada ujung kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) atau kabel STP (Shielded Twisted Pair) yang terhubung ke transceiver. Konektor RJ45 memiliki fungsi untuk memudahkan penggantian pesawat telephone atau memudahkan untuk di pindah-pindah serta mudah untuk di cabut tanpa khawatir tersengat aliran
listrik dan menghubungkan konektor LAN melalui sebuah pusat network. Konektor RJ45 memiliki 8 buah pin. Pin pertama terdapat di paling kiri apabila pin RJ45 menghadap ke anda, di ikuti pin nomor 2, 3, 4 dan seterusnya.
Gambar 2.6 Konektor Rj45
( http://hariantkj.blogspot.com )
23
BAB III
PERENCANAAN ALAT
Dalam Tugas Akhir ini perancangan alat dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
1. Perancangan Perangkat Keras (Hardware)
2. Perancangan Perangkat Lunak (Software)
3.1 Tahap-tahap Perancangan Mikrotik
Mikrotik yang digunakan adalah Mikrotik RB750 dengan 5 port sebagai inti dari konfigurasi dengan menggunakan kabel LAN Belden Cat5 dan Konektor Rj45. Software winbox juga digunakan karena sebagai pembagi IP Address dan membuat Login pada hotspot server nantinya.
Berikut adalah tahap-tahap yang diperlukan untuk mengkonfigurasi sebuah mikrotik router port :
1. Penyusunan mikrotik
2. Pemasangan kabel LAN Belden Cat5 pada Konektor Rj45 dengan sesuai warna
3. Konfigurasi pada software winbox
Gambar 3.1 Flowchart Konfigurasi Mikrotik start
3.2 Gambar Jaringan Mikrotik
Gambar 3.2 Jaringan Mikrotik
( www.rapani-id.com )
3.3 Tahap Perancangan Mikrotik RB 750
Siapkan Mikrotik RB750. Dapat dilihat pada Gambar 3.3 Mikrotik RB750.
Gambar 3.3 Mikrotik RB750
3.4 Tabel Spesifikasi Mikrotik
Tabel 3.1 Spesifikasi Mikrotik RB750
Spesifikasi RB750
Temperature Range -40C .. +55C
RouterOS License Level4
( http://sandyagatha21.blogspot.com )
3.5 Connector RJ45
Konektor dengan tipe RJ45 adalah konektor yang banyak digunakan dalam industri jaringan internet, meskipun sekarang sudah banyak jenis konektor pada industry jaringan internet contohnya : FC ( Fiber Connector ), SC ( Subciber Connector), dan masih banyak yang lain. Tapi kenapa penulis lebih menggunakan konektor tipe RJ45 adalah dengan alasan biaya yan lebih murah dan cara pemasangan yang lebih mudah.
Gambar 3.4 Konektor RJ45
( http://sandyagatha21.blogspot.com ) Kabel RJ-45 adalah kabel Ethernet yang biasa digunakan dalam topologi jaringan komputer LAN maupun jaringan komputer tipe lainnya. Konektor RJ-45 ini memiliki konfigurasi dua macam, sesuai dengan perangkat yang ingin dihubungkannya.
3.6 Tang Krimping
Crimp tool / Crimping tool adalah alat untuk memasang kabel UTP
ke konektor RJ-45 / RJ-11 tergantung kebutuhan. Bentuknya macam-macam ada yang besar dengan fungsi yang banyak, seperti bisa memotong kabel, mengupas dan lain sebagainya. Ada juga yang hanya diperuntukan untuk krimping RJ-45 atau RJ-11 saja. Contoh gambarnya seperti ini.
Fungsi Tang Krimping Gambar 3.5 Tang Krimping.
Gambar 3.5 Tang Krimping
( http://sandyagatha21.blogspot.com )
3.7 LAN Tester
Gambar 3.6 LAN Tester
( http://sandyagatha21.blogspot.com ) digunakan untuk menguji atau mengetes connect kabel nya sudah benar apa belum. Kalau sudah jalan masing masing lampu di LAN tester kedip secara bergantian dan berurutan.
3.8 Cara Mengkrimping Kabel RJ45 Dengan Cara Straight, Cross dan Roll Over
Gambar 3.7 Krimping LAN Belden Cat5
( http://sandyagatha21.blogspot.com ) 3.8.1 Krimping Kabel Straight
1. Memotong kabel sesuai yang anda butuhkan menggunakan tang krimping.
2. Mengupas terlebih dahulu kabel utp dengan tang krimping kemudian urutkan warna kabel seperti perintah dibawah ini:
Konektor A Konektor B 1. Putih Orange 1. Putih-Orange 2. Orange 2. Orange 3. Putih-Hijau 3. Putih-Hijau
4. Biru 4. Biru
5. Putih-Biru 5. Putih-Biru 6. Hijau 6. Hijau
7. Putih-Coklat 7. Putih-Coklat 8. Coklat 8. Coklat
3. Mengurutkan kabel atau meratakan dengan memotong lagi kabelnya, jika sudah teliti lagi urutan warnanya ,jika sudah benar
kemudian tancapkan kabel utp nya ke rj-45 tancapkan sampai mentok di rj-45 ( kabel nya lebih baik ikut kekrimping biar kuat ).
4. Mengkrimping kabel rj-45 mengkrimping kabel dengan menggunakan tang krimping , tempatkan rj-45 di lubang tang kecil 6 yang besar 3 yang kecil 1 4,5,8 sama.
3.8.2 Krimping Kabel Cross
1. Memotong kabel sesuai yang anda butuh kan menggunakan tang krimping
2. Mengupas dahulu kabel utp dengan tang krimping kemudian mengurutkan warna kabel seperti perintah dibawah ini:
Konektor A Konektor B 1. Putih-Orange 1. Putih-Hijau 2. Orange 2. Hijau
3. Putih-Hijau 3. Putih-Orange
4. Biru 4. Biru
5. Putih-Biru 5. Putih-Biru
6. Hijau 6. Orange 7. Putih-Coklat 7. Putih-Coklat 8. Coklat 8. Coklat
3. Mengurutkan kabel atau meratakan dengan memotong lagi kabelnya, teliti lagi urutan warnanya, jika sudah benar kemudian tancapkan kabel utp nya ke rj-45 tancapkan sampai mentok di rj-45 ( kabel nya lebih baik ikut kekrimping biar kuat ).
4. Mengkrimping kabel rj-45 krimping kabel dengan menggunakan tang krimping, tempatkan rj-45 di lubang tang krimping kemudian tekan.
5. Mengetes connect kabel nya sudah benar apa belum. Caranya menancapkan masing masing rj-45 kedalam lubang LAN tester kemudian nyalakan power LAN tester . kalau sudah benar pastikan berkedip semua NO : 1~8 secara bergantian dan berurutan, kalau masih ada 1 NO saja yang tidak berkedip atau berkedip tidak urut 1~8 berarti masih salah, ulangi lagi mengkrimping nya hingga benar.
3.8.3 Crimping kabel Roll Over
Cara Pemasangan dengan Tipe Roll Over Fungsi Pemasangan dengan Tipe Roll Over adalah :
Pada umumnya digunakan untuk mengkonsole router dari terminal komputer ke router console port. Untuk mengingat susunan kabel ini sangat mudah karena kita hanya perlu hafal susunan kabel straight saja untuk ujung kabel yang pertama, karena untuk ujung
yang satunya merupakan kebalikannya. Untuk lebih jelas lihat urutan warnanya.
Urutan Warna :
Konektor A Konektor B 1. Putih-Orange 1. Coklat
2. Orange 2. Putih-Coklat mengulangi lagi krimping nya sampai benar.Urutan lampu adalah yang kecil kebalikan dari yang besar.
3.9 Hasil Pemasangan Kabel LAN
Pasang kabel LAN Belden Cat5 pada Konektor RJ45 sesuai warna pemasangan UTP. Dapat dilihat pada Gambar 3.8 Hasil Krimping Kabel LAN Belden Cat5 pada Konektor Rj45.
Gambar 3.8 Hasil Krimping Kabel LAN Belden Cat5 pada Konektor Rj45
3.10 Access Point
Gambar 3.9 Access Point
3.11 Modem Huawei
Sambungkan Modem pada Mikrotik RB750. Dapat dilihat pada Gambar 3.10 Modem Huawei.
Gambar 3.10 Modem Huawei
3.12 Software Winbox
Gambar 3.11 Tampilan Software Winbox
35
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisa Software Winbox
Analisa winbox dilakukan agar dapat membuktikan kinerja dari konfigurasi Software Winbox dari metode teori dan simulasi yang sebelumnya telah dilakukan. Metode teori dan simulasi merupakan metode penyederhanaan dan idealisasi dari kenyataan yang sebenarnya, hal ini dilakukan karena tidak mungkin untuk menjelaskan secara tepat banyak variable yang diteliti secara langsung. Analisa akan membandingkan hasil dari metode teori simulasi dan keadaan nyata Konfigurasi Mikrotik yang dilakukan, hal ini dimaksudkan untuk mendapat Hotspot Server yang diharapkan.
Mikrotik yang digunakan adalah tipe RB750, sebenarnya semua mikrotik dapat digunakan dalam proses konfigurasi hanya saja pada penelitian ini penulis menggunakan tipe RB750 dikarenakan tipe mikrotik jenis ini sangat mudah di cari dibanding mikrotik jenis lain. Selain itu dengan harga yang terjangkau.
4.2 Tahap Konfigurasi pada Software Winbox 1. Tampilan awal pada Software Winbox.
Gambar 4.1 Tampilan Awal Software Winbox
Pada tampilan awal Software Winbox dapat dilihat ada beberapa panel-panel yang nantinya digunakan dalam proses Konfigurasi.
2. Beri nama pada ether1 dan ether 5 lalu diberi keterangan pada masing-masing ether.
Gambar 4.2 Nama ether1
Gambar 4.3 Nama ether5
Pada ether1 diberi nama Internet dan keterangan “ether1 terhubung ke modem” sedangkan pada ether5 beri nama WIFI lalu beri keterangan “ether5 terhubung ke WIFI”.
Gambar 4.4 Keterangan pada ether1 dan ether5
3. Untuk menambah IP Address pilih menu IP Addresses
Lalu pilih tombol ( + ) selanjutnya pilih interface ether1- internet.
Lalu pada textbox Address isikan IP ( 192.168.1.150/24 ) setelah menulis IP Address, lalu tekan Apply. maka pada kolom Network akan muncul IP Address secara otomatis yaitu ( 192.168.1.0 ) lalu tekan OK.
Gambar 4.5 Add IP Address
Untuk mengecek apakah IP Address sudah terhubung ke Modem atau belum, kita cek dengan cara : pilih menu New Terminal ketik ping 192.168.1.1 setelah itu akan muncul tampilan seperti pada Gambar 4.6 Test IP Address. Dan jika sudah muncul pemberitahuan atau tampilan seperti Gambar 4.6 Test IP Address berarti modem sudah terhubung.
Gambar 4.6 Test IP Address
4. Buat IP Address untuk Mikrotik terhubung ke Access Point dengan cara : pilih menu IP Addresses Lalu pilih tombol ( + ) selanjutnya pilih interface ether5- WIFI. Lalu pada textbox Address isikan IP ( 192.168.150.1/24 ) setelah menulis IP Address, lalu tekan Apply. maka pada kolom Network akan muncul IP Address secara otomatis yaitu ( 192.168.150.0 ) lalu tekan OK.
Gambar 4.7 IP Address Mikrotik ke Access Point
5. Setelah selesai membuat IP Address langkah selanjutnya buat DNS untuk IP Modem dengan cara : pilih menu IP DNS Lalu pada textbox servers masukan IP Modem ( 192.168.1.1 ) jangan lupa pada check button pada Allow Remote Requests Apply OK.
Maka akan muncul tampilan seperti Gambar 4.8 Server DNS.
Gambar 4.8 Server DNS
6. Langkah selanjutnya kita ke Proses Routing untuk membuat Default Gateway dengan cara : pilih menu IP Routes Lalu pilih ( + ) pada Gateway masukan IP Modem ( 192.168.1.1 ) lalu tekan Apply maka akan muncul secara otomatis reachable ether1- Internet pilih OK.
Dapat dilihat pada Gambar 4.9 Routing Gateway.
Gambar 4.9 Routing Gateway
Setelah Proses Routing selesai kita dapat mengetes apakah Mikrotik sudah terhubung ke internet atau belum dengan cara pilih menu New Terminal ketik ping google.com setelah itu akan muncul tampilan seperti pada Gambar 4.10 ping google.com. Dan jika sudah muncul pemberitahuan atau tampilan seperti Gambar 4.10 ping google.com berarti Mikrotik sudah terhubung.
Gambar 4.10 ping google.com
Kita juga dapat cek pada DNS Cache apakah internet sudah terkoneksi pada Mikrotik yang sudah kita ping google. Dengan cara : IP DNS Cache Dapat dilihat pada Gambar 4.11 DNS Cache.
Gambar 4.11 DNS Cache
4.3 Menghubungkan Access Point ke Modem
Cara menghubungkan Access Point ( Client ) ke Modem ( Internet Access ) ada beberapa langkah mulai dari DHCP Server lalu pengaturan Firewall untuk NAT.
4.3.1 Pengaturan Firewall
Pengaturan Firewall untuk NAT adalah sebagai berikut : IP Firewall NAT ( + ) lalu Out. Interface biarkan pada ether1- Internet kemudian pilih menu Action pilih “
Pengaturan Firewall untuk NAT adalah sebagai berikut : IP Firewall NAT ( + ) lalu Out. Interface biarkan pada ether1- Internet kemudian pilih menu Action pilih “