• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PERENCANAAN ALAT

3.7 LAN Tester

Gambar 3.6 LAN Tester

( http://sandyagatha21.blogspot.com ) digunakan untuk menguji atau mengetes connect kabel nya sudah benar apa belum. Kalau sudah jalan masing masing lampu di LAN tester kedip secara bergantian dan berurutan.

3.8 Cara Mengkrimping Kabel RJ45 Dengan Cara Straight, Cross dan Roll Over

Gambar 3.7 Krimping LAN Belden Cat5

( http://sandyagatha21.blogspot.com ) 3.8.1 Krimping Kabel Straight

1. Memotong kabel sesuai yang anda butuhkan menggunakan tang krimping.

2. Mengupas terlebih dahulu kabel utp dengan tang krimping kemudian urutkan warna kabel seperti perintah dibawah ini:

Konektor A Konektor B 1. Putih Orange 1. Putih-Orange 2. Orange 2. Orange 3. Putih-Hijau 3. Putih-Hijau

4. Biru 4. Biru

5. Putih-Biru 5. Putih-Biru 6. Hijau 6. Hijau

7. Putih-Coklat 7. Putih-Coklat 8. Coklat 8. Coklat

3. Mengurutkan kabel atau meratakan dengan memotong lagi kabelnya, jika sudah teliti lagi urutan warnanya ,jika sudah benar

kemudian tancapkan kabel utp nya ke rj-45 tancapkan sampai mentok di rj-45 ( kabel nya lebih baik ikut kekrimping biar kuat ).

4. Mengkrimping kabel rj-45 mengkrimping kabel dengan menggunakan tang krimping , tempatkan rj-45 di lubang tang kecil 6 yang besar 3 yang kecil 1 4,5,8 sama.

3.8.2 Krimping Kabel Cross

1. Memotong kabel sesuai yang anda butuh kan menggunakan tang krimping

2. Mengupas dahulu kabel utp dengan tang krimping kemudian mengurutkan warna kabel seperti perintah dibawah ini:

Konektor A Konektor B 1. Putih-Orange 1. Putih-Hijau 2. Orange 2. Hijau

3. Putih-Hijau 3. Putih-Orange

4. Biru 4. Biru

5. Putih-Biru 5. Putih-Biru

6. Hijau 6. Orange 7. Putih-Coklat 7. Putih-Coklat 8. Coklat 8. Coklat

3. Mengurutkan kabel atau meratakan dengan memotong lagi kabelnya, teliti lagi urutan warnanya, jika sudah benar kemudian tancapkan kabel utp nya ke rj-45 tancapkan sampai mentok di rj-45 ( kabel nya lebih baik ikut kekrimping biar kuat ).

4. Mengkrimping kabel rj-45 krimping kabel dengan menggunakan tang krimping, tempatkan rj-45 di lubang tang krimping kemudian tekan.

5. Mengetes connect kabel nya sudah benar apa belum. Caranya menancapkan masing masing rj-45 kedalam lubang LAN tester kemudian nyalakan power LAN tester . kalau sudah benar pastikan berkedip semua NO : 1~8 secara bergantian dan berurutan, kalau masih ada 1 NO saja yang tidak berkedip atau berkedip tidak urut 1~8 berarti masih salah, ulangi lagi mengkrimping nya hingga benar.

3.8.3 Crimping kabel Roll Over

Cara Pemasangan dengan Tipe Roll Over Fungsi Pemasangan dengan Tipe Roll Over adalah :

Pada umumnya digunakan untuk mengkonsole router dari terminal komputer ke router console port. Untuk mengingat susunan kabel ini sangat mudah karena kita hanya perlu hafal susunan kabel straight saja untuk ujung kabel yang pertama, karena untuk ujung

yang satunya merupakan kebalikannya. Untuk lebih jelas lihat urutan warnanya.

Urutan Warna :

Konektor A Konektor B 1. Putih-Orange 1. Coklat

2. Orange 2. Putih-Coklat mengulangi lagi krimping nya sampai benar.Urutan lampu adalah yang kecil kebalikan dari yang besar.

3.9 Hasil Pemasangan Kabel LAN

Pasang kabel LAN Belden Cat5 pada Konektor RJ45 sesuai warna pemasangan UTP. Dapat dilihat pada Gambar 3.8 Hasil Krimping Kabel LAN Belden Cat5 pada Konektor Rj45.

Gambar 3.8 Hasil Krimping Kabel LAN Belden Cat5 pada Konektor Rj45

3.10 Access Point

Gambar 3.9 Access Point

3.11 Modem Huawei

Sambungkan Modem pada Mikrotik RB750. Dapat dilihat pada Gambar 3.10 Modem Huawei.

Gambar 3.10 Modem Huawei

3.12 Software Winbox

Gambar 3.11 Tampilan Software Winbox

35

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisa Software Winbox

Analisa winbox dilakukan agar dapat membuktikan kinerja dari konfigurasi Software Winbox dari metode teori dan simulasi yang sebelumnya telah dilakukan. Metode teori dan simulasi merupakan metode penyederhanaan dan idealisasi dari kenyataan yang sebenarnya, hal ini dilakukan karena tidak mungkin untuk menjelaskan secara tepat banyak variable yang diteliti secara langsung. Analisa akan membandingkan hasil dari metode teori simulasi dan keadaan nyata Konfigurasi Mikrotik yang dilakukan, hal ini dimaksudkan untuk mendapat Hotspot Server yang diharapkan.

Mikrotik yang digunakan adalah tipe RB750, sebenarnya semua mikrotik dapat digunakan dalam proses konfigurasi hanya saja pada penelitian ini penulis menggunakan tipe RB750 dikarenakan tipe mikrotik jenis ini sangat mudah di cari dibanding mikrotik jenis lain. Selain itu dengan harga yang terjangkau.

4.2 Tahap Konfigurasi pada Software Winbox 1. Tampilan awal pada Software Winbox.

Gambar 4.1 Tampilan Awal Software Winbox

Pada tampilan awal Software Winbox dapat dilihat ada beberapa panel-panel yang nantinya digunakan dalam proses Konfigurasi.

2. Beri nama pada ether1 dan ether 5 lalu diberi keterangan pada masing-masing ether.

Gambar 4.2 Nama ether1

Gambar 4.3 Nama ether5

Pada ether1 diberi nama Internet dan keterangan “ether1 terhubung ke modem” sedangkan pada ether5 beri nama WIFI lalu beri keterangan “ether5 terhubung ke WIFI”.

Gambar 4.4 Keterangan pada ether1 dan ether5

3. Untuk menambah IP Address pilih menu IP Addresses

Lalu pilih tombol ( + ) selanjutnya pilih interface ether1- internet.

Lalu pada textbox Address isikan IP ( 192.168.1.150/24 ) setelah menulis IP Address, lalu tekan Apply. maka pada kolom Network akan muncul IP Address secara otomatis yaitu ( 192.168.1.0 ) lalu tekan OK.

Gambar 4.5 Add IP Address

Untuk mengecek apakah IP Address sudah terhubung ke Modem atau belum, kita cek dengan cara : pilih menu New Terminal ketik ping 192.168.1.1 setelah itu akan muncul tampilan seperti pada Gambar 4.6 Test IP Address. Dan jika sudah muncul pemberitahuan atau tampilan seperti Gambar 4.6 Test IP Address berarti modem sudah terhubung.

Gambar 4.6 Test IP Address

4. Buat IP Address untuk Mikrotik terhubung ke Access Point dengan cara : pilih menu IP Addresses Lalu pilih tombol ( + ) selanjutnya pilih interface ether5- WIFI. Lalu pada textbox Address isikan IP ( 192.168.150.1/24 ) setelah menulis IP Address, lalu tekan Apply. maka pada kolom Network akan muncul IP Address secara otomatis yaitu ( 192.168.150.0 ) lalu tekan OK.

Gambar 4.7 IP Address Mikrotik ke Access Point

5. Setelah selesai membuat IP Address langkah selanjutnya buat DNS untuk IP Modem dengan cara : pilih menu IP DNS Lalu pada textbox servers masukan IP Modem ( 192.168.1.1 ) jangan lupa pada check button pada Allow Remote Requests Apply OK.

Maka akan muncul tampilan seperti Gambar 4.8 Server DNS.

Gambar 4.8 Server DNS

6. Langkah selanjutnya kita ke Proses Routing untuk membuat Default Gateway dengan cara : pilih menu IP Routes Lalu pilih ( + ) pada Gateway masukan IP Modem ( 192.168.1.1 ) lalu tekan Apply maka akan muncul secara otomatis reachable ether1- Internet pilih OK.

Dapat dilihat pada Gambar 4.9 Routing Gateway.

Gambar 4.9 Routing Gateway

Setelah Proses Routing selesai kita dapat mengetes apakah Mikrotik sudah terhubung ke internet atau belum dengan cara pilih menu New Terminal ketik ping google.com setelah itu akan muncul tampilan seperti pada Gambar 4.10 ping google.com. Dan jika sudah muncul pemberitahuan atau tampilan seperti Gambar 4.10 ping google.com berarti Mikrotik sudah terhubung.

Gambar 4.10 ping google.com

Kita juga dapat cek pada DNS Cache apakah internet sudah terkoneksi pada Mikrotik yang sudah kita ping google. Dengan cara : IP DNS Cache Dapat dilihat pada Gambar 4.11 DNS Cache.

Gambar 4.11 DNS Cache

4.3 Menghubungkan Access Point ke Modem

Cara menghubungkan Access Point ( Client ) ke Modem ( Internet Access ) ada beberapa langkah mulai dari DHCP Server lalu pengaturan Firewall untuk NAT.

4.3.1 Pengaturan Firewall

Pengaturan Firewall untuk NAT adalah sebagai berikut : IP Firewall NAT ( + ) lalu Out. Interface biarkan pada ether1- Internet kemudian pilih menu Action pilih “ masquerade “ Apply OK. Dapat dilihat pada Gambar 4.12 Pengaturan Firewall NAT.

Gambar 4.12 Pengaturan Firewall NAT

Setelah selesai untuk pengaturan Firewall kita bisa beri keterangan agar mudah dikenali saat tertumpuk dengan Hotspot lain . lihat Gambar 4.13 Keterangan Firewall.

Gambar 4.13 Keterangan Firewall

4.3.2 Pengaturan DHCP Server

Client ketika connect ke WIFI harus mendapat IP Address secara otomatis maka dari itu kita buat DHCP Server untuk menanganinya agar si client tidak perlu input IP Address secara manual. Langkah pertama yang kita lakukan adalah :

1. Buat IP Pool dengan cara : pilih menu IP Pool ( + ) pada textbox Addresses masukan IP Address ( 192.168.150.2 - 192.168.150.50 ). Jangan lupa beri nama “ Pool WIFI “ lalu tekan Apply OK. Penulisan IP Address tersebut bertujuan untuk membatasi jumlah IP Address yang dibagikan ke client. Dapat dilihat pada Gambar 4.14 IP Pool.

Gambar 4.14 IP Pool

2. Buat DHCP Server dengan cara : pilih menu IP DHCP Server pilih menu network ( + ) pada textbox Addresses masukan IP Network ( 192.168.150.0/24 ), sedangkan pada pada textbox Gateway masukan IP Mikrotik (

192.168.150.1 ), pada textbox Netmask masukan 24, lalu pada DNS Servers masukan IP Mikrotik ( 192.168.150.1 ) setelah itu tekan Apply OK. Dapat dilihat pada Gambar 4.15 DHCP Network.

Gambar 4.15 DHCP Network

Setelah kita setting pada menu Networks langkah selanjutnya kita setting pada menu DHCP. Dengan cara : pilih menu IP DHCP Server pilih menu DHCP ( + ) pada textbox Name beri nama “ dhcp- WIFI “, sedangkan pada pada textlist Interface pilih option ether5- WIFI, Lease Time “ 00:60:00 ( 1 jam ), Address Poll “ poll- WIFI “ lalu chek button pada Add ARP For Leases dan Always Broadcast pilih Apply OK. Dapat dilihat pada Gambar 4.16 DHCP Server.

.

Gambar 4.16 DHCP Server

4.4 Konfigurasi Hotspot Server

Konfigurasi Hotspot Server, pada konfigurasi ini ada beberapa tahapan untuk mengkonfigurasi sebuah Hotspot Server antara lain : User Profile, Users, Server Profiles, dan Servers.

4.4.1 User Profile

User Profile, buat User Profile dengan cara : IP Hotspot ( + ) pilih menu General setelah itu buat paket internet dengan cara mengisi beberapa kolom pada menu General.

Pada textbox Name beri nama “ Paket 1MBps “, sedangkan pada pada textlist Shared Users masukan angka “ 1 “, Rate Limit (rx/tx)

” 1m/1m “ lalu tekan Apply OK. Dapat dilihat pada Gambar 4.17 Paket 1MBps.

Gambar 4.17 Paket 1MBps

Pada bagian User Profile kita buat beberapa paket antara lain : Paket 1Mbps, Paket 5Mbps, Paket 10Mbps, dan Paket UNLIM ITED. Dengan cara yang sama seperti pada paket 1Mbps. Dapat dilihat seperti pada Gambar 4.18 Paket User Profile.

Gambar 4.18 Paket User Profile

4.4.2 User

User, buat User dengan cara : IP Hotspot ( + ) pilih menu General setelah itu buat User dengan cara mengisi beberapa kolom pada menu General.

Pada textlist Server pilih “ all “, sedangkan pada pada textbox name tulis “ user1 “, Password ” user1 “, Profile “ Paket 1 Mbps “. lalu tekan Apply OK. Dapat dilihat pada Gambar 4.19 User1 Paket 1Mbps.

Gambar 4.19 User1 Paket 1Mbps

Pada bagian User kita buat beberapa User antara lain : User1 dengan Paket 1Mbps, User2 dengan Paket 10Mbps dan dibatasi kuota, User3 Paket UNLIMITED dan dibatasi oleh waktu ( Limit Uptime), buat ketiga user Dengan cara yang sama seperti pada user1. Dapat dilihat seperti pada Gambar 4.20 User Paket.

Gambar 4.20 User Paket

4.4.3 Server Profile

Server Profiles, setting default dengan cara : pada menu General masukan inputan di kolom textbox Name tulis “ profile- WIFI “, textbox Hotspot Address tulis IP Address pada Mikrotik yaitu ( 192.168.150.1 ) Apply lalu OK. Dapat dilihat pada Gambar 4.21 Server Profile.

Gambar 4.21 Server Profile

Servers, Pada textbox Name tulis “ hotspot- WIFI “, sedangkan pada pada textlist Interface pilih “ ether5- WIFI “, profile pilih ” profile-WIFI “ Apply lalu tekan OK. Lihat pada Gambar 4.22 Servers.

Gambar 4.22 Servers

4.5 Hasil Login Mikrotik

Berikut adalah tampilan dari hasil konfigurasi yang sudah dilakukan.

Dapat dilihat pada Gambar 4.23 Login Hotspot Server.

Gambar 4.23 Login Hotspot Server

4.6 Login Sukses

Login Success. Gambar 4.24 User1 Success Login

Gambar 4.24 User1 Success Login

4.7 Hasil Lease Time

Gambar 4.25 Hasil Lease Time

Dari hasil Lease Time pada konfigurasi dapat dilihat jika Lease Time yang diberikan 1 jam sudah benar dapat dilihat antara Lease Obtained ke Lease Expires berjarak 1 jam dapat dilihat pada Gambar 4.25 Hasil Lease Time.

4.8 Login User1

Gambar 4.26 Login User1

Hasil dari login menunjukan paket 1Mbps dengan menggunakan User1 berhasil dapat dilihat pada Gambar 4.26 Login User1.

Gambar 4.27 Trafic Login User1

Pada Gambar 4.27 Trafic Login User1 dapat dilihat bahwa kecepatan User1 adala 1Mbps.

4.9 Login User2

Pada User2 yang telah kita buat mempunyai kecepatan 5Mbps dan batas kuota yaitu sebesar 1GB.

Gambar 4.28 Login User2

Batas kuota dapat dilihat pada Gambar 4.29 Queue List

Gambar 4.29 Queue List

4.10 Login User3

Pada User3 yang telah kita buat mempunyai kecepatan 10Mbps Lease Up Time selama 7 hari dan tanpa batasan Kuota ( UNLIMITED ).

Dapat dilihat pada Gambar 4.30 Login User3.

Gambar 4.30 Login User3

4.11 Analisa Perbandingan UTP dengan Fiber Optik

4.11.1 Standard UTP

1. Kabel lan UTP Cat 1, dipakai untuk jaringan telpon.

2. Kabel lan UTP Cat 2, kecepatan maksimum 4 Mbps, aslinya dimaksudkan untuk mendukung Token Ring lewat UTP.

3. Kabel lan Cat 3, dengan kecepatan maksimum 10 Mbps. Kabel lan ini bisa dipakai untuk jarigan telpon dan merupakan pilihan kabel lan UTP masa silam.

4. Kabel lan UTP Cat 4, kecepatan maksimum adalah 16 Mbps, umum dipakai jaringan versi cepat Token Ring.

5. Kabel lan Cat 5, kecepatan maksimum 100 Mbps, sangat popular dimaksudkan sebagai pengganti Cat 5e dengan kemampuan mendukung kecepatan-2 multigigabit.

4.11.2 Identifikasi UTP

Anda harus terbiasa dengan baik untuk bisa mengidentifikasikan cabling ini dengan memeriksa pin-2 nya. Sebenarnya ada dua macam standard yaitu:

1. T568-A adalah kabel lan UTP jenis straight through, kedua ujung penempatan kabel pada pin-2 konektor RJ-45 adalah sama.

2. T568-B adalah kabel lan UTP jenis cross-over. Anda bisa perhatikan dengan seksama pada kabel cross-over ini, pasangan pin 2 dan 6 dan pasangan pin 1 dan 3 bertukar tempat.

Gambar 4.31 Warna Kabel UTP

Lihat susunan pasangan warna dan penempatan masing-masing warna pada pin-pin jack RJ45 dalam tabel warna kabel berikut ini:

Pasangan warna kabel UTP

Gambar 4.32 Wiring Cat5

Meghubungkan piranti

Aturan main dari pemakaian kabel ini adalah sebagai berikut, jika untuk menghubungkan dua jenis piranti yang berbeda, gunakan kabel lan UTP straight-through. Sementara jika anda menghubungkan dua piranti yang sejenis, gunakanlah kabel lan cross-over.

Gambar 4.33 Penggunaan cross atau straight UTP cable ke piranti jaringan

4.11.3 Komponen rj45

Dalam instalasi kabel UTP ini, ada dua macam jack RJ-45 yang kita perlukan yaitu keystone jack RJ45 dan Amphenol RJ45. Perhatikan gambar berikut ini:

Sebelah kiri Keystone jack dan kanan Amphenol RJ45 Gambar 4.34 Keystone Jack 45

Keystone jack kita perlukan pada pemasangan di tembok biar 59omputer biasanya dimasukkan kedalam outbow atau inbow box kemudian ditutup dengan faceplate. Modular keystone jack RJ45 juga digunakan pada patch panel kabel

UTP sebagai sentral distribusi kabel ke dalam gedung. Faceplate ini ada dudukan tempat dipasangkan modular keystone jack RJ45.

4.11.4 Kabel Fiber optic

Fiber optic merupakan media transmisi terkini untuk standard Ethernet dalam kabel lan. Perbedaan utama dalam hal fungsi antara kabel fiber optic dan kabel electric adalah sebagia berikut:

Jarak lebih jauh

Jauh lebih mahal

Kurang interferensi magnetic, membuatnya lebih aman

Dapat menunjang kecepatan sampai 10Gigabits

Gambar 4.35 Penampang kabel Fiber Optic

Ada dua macam kabel lan dalam piranti optic ini:

Multimode (MM), menggunakan ukuran diameter fiber optic lebih luas

Single mode (SM), menggunakan diameter fiber optic sangat kecil. Jenis ini sangat mahal dikarenakan proses fabrikasinya lebih presisi. Kabel optic ini bisa mencapai jauh lebih panjang dari pada jenis optic MM.

4.11.5 Konektor Fiber Optic

Untuk mentransmisikan data lewat kabel lan optic ini anda memerlukan sebuah strand optic tunggal untuk satu arah. Anda memerlukan dua strand optic untuk kedua arah masing-2 untuk kirim dan terima. Konektor untuk masing ujung dari fiber optic ini umumnya seperti gambar berikut:

Gambar 4.36 Konektor Optik

4.11.6 Studi kasus

Pada studi kasus ini saya lakukan dirumah saya sendiri. Kita kembali ke scenario awal kita, bagaimana menghubungkan setiap bangunan dengan menggunakan kabel lan berdasarkan pengetahuan kita tentang kabel lan diatas?

Gambar berikut ini adalah gambar best practice cara menghubungkan dua gedung dengan kabel lan, dalam scenario kita menggunakan kabel lan outdoor UTP Cat5.

Anda bisa menggunakan kabel lan UTP crossover. Kabel crossover saling disambungkan pada port trunk dari switch yang akan disambungkan. Anda perlu mengkonfigure port ini agar berfungsi sebagai port trunk. Untuk lebih jelasnya lihat artikel selanjutnya konfigurasi jaringan.

Gambar 4.37 Gambar Drop cable

Drop cable adalah kabel yang menghubungkan setiap computer dengan switch.

Kabel lan ini seharusnya memakai kabel UTP Cat5 dengan ujung masing-2 mempunyai konektor RJ-45. Kabel lan minimum adalah 0.6 meter dan maksimumnya adalah 100 meter.

4.11.7 Perlakuan Praktis terbaik

Bagaimana konfigurasi best practice yang lebih popular dalam jaringan 62omputer untuk menghubungkan antar computer dengan switch ini? Gambar berikut ini gambaran sederhana tentang cara menghubungkan kabel lan antara switch dengan 62omputer dalam jaringan anda.

Gambar 4.38 Gambar Rangkaian Jaringan

Wall jack adalah titik hubung sejenis dengan yang sering kita dapati dalam telepon, sehingga bisa menghubungkan jaringan kabel lan UTP RJ-45.

Patch cable adalah segmen kabel UTP yang dipakai untuk menghubungkan kartu interface jaringan ke wall jack atau untuk menghubungkan bagian-2 lain dari instalasi kabel jaringan ini.

Patch panel merupakan panel penghubung yang menyediakan multi port yang menyalurkan kabel-2 ke piranti-2 atau hardware penghubung lainnya seperti switch.

4.12 Analisa Perbandingan dengan Provider Lain 4.12.1 Mikrotik Interface

Gambar 4.39 Interface List

4.12.2 Axis Statistic

Gambar 4.40 Graphic Interface

4.12.3 Trafic Mikrotik

Gambar 4.41 Trafic Kecepatan

66

BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Dari hasil Perancangan dan Konfigurasi Mikrotik yang dilakukan, maka didapat beberapa kesimpulan sebagai berikut :

a. Pada Tugas Akhir ini telah berhasil membuat Hotspot Server dengan menggunakan Login.

b. Membuat Paket Internet dengan beberapa kriteria antara lain : membuat Paket Internet dengan batas kuota, Paket Internet dengan masa aktif, dan Paket Internet tanpa batas kuota ( UNLIMITED ).

c. Telah dibuktikan bahwa konfigurasi dengan menggunakan mikrotik RB750 dan Konektor RJ45 dapat menghasilkan koneksi yang tidak kalah dengan Fiber Optik ditunjukan pada hal.64.

5.2 SARAN

Saran untuk penulis agar dapat mengembangkan penelitianya dengan baik adalah:

a. Pengunaan bahan atau perangkat yang lebih terbaru agar mendapakan hasil yang maksimal.

b. Bisa membuat Hotspot Server yang bersaing dengan Provider yang lebih dahulu, unggul dan ternama.

c. Agar penulis dapat lebih mengembangkan penelitianya.

68

DAFTAR PUSTAKA

[1] A. Setiawan, "Portal Komputer dan Teknologi," 6 Agustus 2013. [Online].

Available: http://www.transiskom.com/2013/06/pengertian-wireless-network.html. [Accessed 28 Mei 2016].

[2] H.Irawan,"Sharing Teknologi Informatika, "[Online].

Available:http://www.delhendro.com/2012/11/pengertian-dan-fungsi winbox.html.[Accessed 20 Februari 2016].

[3] Muria, "Portal Belajar Indonesia," 13 Februari 2013. [Online].

Available:http://www.jejaring.web.id/perbedaan-routerboard-dan-routeros/. [Accessed 28 Mei 2016].

[4] M. L. H. d. A. C. L., in Panduan Lengkap Menguasai Router Masa Depan Menggunakan Mikrotik RouterOS, Yogyakarta, Penerbit ANDI, 2008.

[5] P. P. Ariangga, "Manajemen User Hotspot," [Online]. Available:

https://www.academia.edu/14598001/BAB_VI_Manajemen_User_Hotspot_

dengan_User_Manager. [Accessed 28 Mei 2016].

[6] S. R. E. S. Rizal Fakhrudin Lubis, "Analisa Perbandingan Easyhotspot Dan

[10] http://www.solusibuntu.com/2017/11/pengertian-dan-fungsi-konektor-rj45.html

[11] http://www.nesabamedia.com/2012/01/pengertian-LANbelden.html

LAMPIRAN PERAKITAN MIKROTIK

LAMPIRAN PROSES LOGIN

Data sheat Mikrotik Router Port RB750 Temperature Range -40C .. +55C RouterOS License Level4

Data Sheat LAN Belden Cat5

Data Sheat Connector RJ45

Dokumen terkait