• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

C. Fungsi dan Jenis Bank

Bank merupakan lembaga keuangan yang memberikan jasa keuangan kepada masyarakat secara lengkap fungsi bank dikemukakan oleh Sutojo (1997:1), bank memiliki fungsi sebagai berikut :

commit to user

10 1. Bank sebagai penghimpun dana

Pada fungsi ini, bank mengumpulkan dana dari masyarakat hingga mencapai suatu jumlah yang cukup berarti. Bentuk pengumpulan dana dari masyarakat oleh bank beraneka ragam, di antaranya adalah simpanan giro, giro berbunga, tabungan, deposito, maupun pinjaman antar bank.

2. Bank sebagai pemberi kredit

Dengan pemberian kredit, bank memberikan sumbangan yang penting terhadap perputaran roda ekonomi bangsa. Kredit perbankan membantu tersedianya dana untuk membiayai kegiatan produksi nasional.

3. Bank menunjang mekanisme pembayaran

Dengan menyediakan jasa pembayaran giral yaitu pembayaran dengan cek, giro, transfer uang, dan kartu kredit bank telah membantu kelancaran mekanisme pembayaran dalam masyarakat

Diantara fungsi-fungsi tersebut terdapat pula jenis-jenis perbankan, dan jenis bank menurut Wikipedia ada bermacam-macam dan dapat digolongkan sebagai berikut:

commit to user

11 1. Jenis bank berdasarkan fungsinya

1) Bank Sentral

Menurut UU No.3 Tahun 2004, Bank Sentral adalah lembaga negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu negara, merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, mengatur dan mengawasi perbankan serta menjalan fungsi sebagai lender of the last resort.

Bank sentral yang dimaksud adalah Bank Indonesia. Bank Indonesia adalah lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan pemerintah dan atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang ini.

2) Bank Umum

Pengertian bank umum menurut Peraturan Bank Indonesia No. 9/7/PBI/2007 adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Jasa yang diberikan oleh bank umum bersifat umum, artinya dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Bank umum sering disebut bank komersial (commercial bank).

commit to user

12 a. Kegiatan Usaha Bank Umum

Kegiatan bank umum menurut UU no 7/92 tentang perbankan yang disempurnakan dengan undang-undang nomor 10 tahun 1998 tentang perubahan undang-undang nomor 7 tahun 1992 tentang usaha perbankan adalah sebagai berikut:

Usaha Bank Umum adalah :

(1) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu

(2) Memberikan kredit

(3) Menerbitkan surat pengakuan hutang

(4) Membeli, menjual atau menjamin atas resiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas nasabahnya

(5) Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun kepentingan nasabahnya

(6) Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel untuk, cek atau sarana lainnya

commit to user

13 (7) Menerima bayaran dari tagihan atas surat berharga dan

melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga (8) Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat

berharga

(9) Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak, melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yng tidak tercatat dibursa efek

(10)Membeli melalui perlelangan agunan baik semua maupun sebagian dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada bank, dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya

(11)Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat

(12)Menyediakan pembiayaan dan atau kegiatan lain berdasarkan prinsip syariah, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia (UU 10/98)

(13) Melakukan usaha lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

commit to user

14 3) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum.

Usaha Bank Perkreditan Rakyat menurut Undang-undang nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan, yang disempurnakan dengan Undang-undang nomor 10 tahun 1998 tentang perubahan nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan adalah:

a. Usaha Bank Perkreditan Rakyat mengikuti:

(1) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan dan atau lainnya yang dipersamakan dengan itu

(2) Memberi kredit

(3) Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh bank Indonesia

(4) Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjanka, sertifikat depositor dan atau tabungan pada bank lain

commit to user

15 b. Bank perkreditan Rakyat dilarang:

(1) Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran

(2) Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing (3) Melakukan penyertaan modal

(4) Melakukan usaha perasuransian

(5) Melakukan usaha lain diluar kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam undang-undang

2. Jenis bank berdasarkan kepemilikannya

1) Bank Milik Pemerintah

Bank pemerintah adalah bank di mana baik akta pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank dimiliki oleh pemerintah pula. Contohnya Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri. Selain itu ada juga bank milik pemerintah daerah yang terdapat di daerah tingkat I dan tingkat II masing-masing provinsi. Contoh Bank DKI, Bank Jateng, dan sebagainya.

2) Bank Milik Swasta Nasional

Bank swasta nasional adalah bank yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh swasta nasional serta akta

commit to user

16 pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian keuntungannya juga dipertunjukkan untuk swasta pula.

3) Bank Milik Asing

Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik swasta asing atau pemerintah asing. Kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar negeri.

3. Jenis bank berdasarkan kegiatan operasionalnya 1) Bank konvensional

Sesuai pengertian bank, lembaga keuangan ini dapat menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat secara langsung. Bank membeli uang dari pihak yang kelebihan dana (deposan) dan menjual kembali uang tersebut kepada pihak yang membutuhkan dana. Pada saat membeli dari deposan diberikan imbalan bunga yang ditetapkan dimuka, dan imbalan tersebut merupakan salah satu komponen harga pokok saat dijual ke debitur. Oleh karena itu Lembaga Keuangan bank sering disebut bergerak pada bidang keuangan atau moneter.

Undang-undang nomor 7 pasal 1 ayat 1 tahun 1992 yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan

commit to user

17 kembali pada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Sedangkan dalam undang-undang nomor 10 pasal 1 tahun 1998 pengertian bank adalah badan usaha yang menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Sedangkan pengertian bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

2) Bank berdasarkan prinsip syariah. a. Pengertian bank Syariah

Lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah memberikan kredit dan jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peerderan uang yang beroperasi disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah.

Sedangkan yang dimaksud dengan prinsip syariah dijelaskan dalam pasal 1 ayat 13 menyebutkan bahwa prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dengan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai syariah, antara lain pembiayaan berdasarkan prinsip bagi

commit to user

18 hasil (Mudharabah), pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musyarakah), prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah), atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa ilihan (ijarah) atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).

Ketentuan syariah dalam Undang-undang nomor 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah, pasal 1 ayat 12 adalah prinsip syariah adalah prinsip hukum islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa dibidang syariah.

Walaupun ketentuan syariah bersumber dari hukum islam tidak berarti yang melaksanakan Bank Syariah ataupun nasabah pada perbankan syariah beragama islam. Sekarang ini sudah banyak non muslim yang menjadi pengelola ataupun nasabah perbankan syariah. Bahkan rosulullah SAW pun pernah bertransaksi dengan oang yahudi. Namun di Negara Indonesia masih banyak yang beranggapan bahwa perbankan syariah adalah bank yang dikhususkan untuk kaum muslimin saja, hal ini sangat disayangkan sekali.

commit to user

19 b. Fungsi Perbankan syariah

Dalam undang-undang nomor 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah, pasal 4 dijelaskan fungsi bank syariah adalah sebagai berikut:

(1) Bank Syariah dan UUS wajib menjalankan fungsi menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat.

(2) Bank Syariah dan UUS dapat menjalankan fungsi sosial dalam bentuk lembaga baitul maal, yaitu menerima dana yang berasa dari zakat, infak, sedekah, hibah, atau dana social lainnya dan menyerah kepada organisasi pengelola zakat

(3) Bank Syariah dan UUS dapat menghimpun dana social yang berasal dari wakaf uang dan menyalurkannya kepada pengelola wakaf ( wakif)

(4) Pelaksanaan fungsi social sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

commit to user

20 c. Perbedaan bank Syariah dengan bank konvesional

Table 2.1

BANK SYARIAH BANK KONVENSIONAL

 Melakukan investasi yang halal saja

 Investasi yang halal dan haram

 Berdasarkan prinsip bagi hasil, jual beli atau sewa

 Memakai perangkat bunga

 Profit dan falah oriented  Profit oriented  Hubungan nasabah dalam

bentuk kemitraan

 Hubungan dengan nasabah dalam bentuk debitor-debitor

 Penghimpun dan penyaluran dana sesuai dengan fatwa dewan pengawas syariah

 Tidak terdapat dewan sejenis

commit to user

21

Dokumen terkait