• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESKRIPSI UPACARA PENERIMAAN SAKRAMEN KRISMA

4.1 Fungsi Dan Penggunaan Gondang

4.1.7 Fungsi Kesinambungan Budaya

Ensambel gondang yang dimainkan oleh beberapa alat musik Batak Toba adalah merupakan bagian dari kebudayaan Batak Toba yang sampai sekarang ini tetap penggunaannya pada setiap upacara ditengah-tengah masyarakat pemiliknya yang ada di kota medan, terkhususnya juga pada gereja-gereja.

Dengan keikut sertaan gondang ini dalam setiap upacara, misalnya upacara pernikahan, upacara pembangunan gereja, upacara ulang tahun gereja juga terkhususnya upacara penerimaan sakramen krisma. Hal ini dianggap penting bagi umat yang ada digereja Katolik Santo Diego Martoba, karena dengan mengikut sertakan gondang pada setia upacara dengan sendirinya telah melaksanakan apa yang telah diwariskan oleh leluhurnya.

BAB V PENUTUP

5.1 Rangkuman

Sakramen adalah suatu tanda rahmat Allah yang dicurahkan kepada setiap orang melalui roh kudus. Sakramen krisma adalah merupakan sakramen pendewasaan iman. Menurut ajaran gereja Katolik, Katolik secara khusus memiliki 7 (tujuh) sakramen yaitu :

1) Sakramen Permandian (babtis), 2) Sakramen Ekaristi,

3) Sakramen Krisma, 4) Sakramen Perkawinan, 5) Sakramen Tobat,

6) Sakramen Pengurapan Orang Sakit, dan 7) Sakramen Imamat.

Sakramen krisma hanya boleh diterimakan oleh seorang Uskup dan yang boleh menerima sakramen tersebut adalah seorang yang telah menerima sakramen permandian dan ekaristi dan telah berusia 15 tahun keatas.

Dalam pelaksanaan upacara penerimaan sakramen krisma juga untuk dapat berkomunikasi memohon pengampunan dosa kepada Tuhan, dan penyampaiannya juga melalui bunyi musik gondang (manortor) juga dari lagu-lagu pujian. Memohon pengampunan dosa kepada Tuhan melalui Sakramen, sangat dirasakan oleh

krismawan seketika mereka dibubuhi minyak krisma oleh Bapak Uskup. Mereka juga memohon maaf kepada orang tua mereka akan kesalahan yang mereka buat dan mohon doa restu akan iman yang mereka terima melalui Sakramen Krisma.

Para krismawan merasakan satu kebahagiaan ketika Bapak Uskup membubuhkan minyak krisma ke dahi para krismawan. Hal ini dapat dilihat penulis seketika beberapa para krismawan menundukkan kepalanya di depan Bapak Uskup dan selesai Bapak Uskup membubuhkan minyak Krisma para krismawan langsung berdoa dan mengucapkan syukur kepada Tuhan akan sakramen yang diterimanya, ditempat duduknya masing-masing.

Pelaksanaan upacara penerimaan sakramen krisma tidak terlepas dari penyertaan gondang (alat-alat musik batak toba) karena gondang memiliki peranan yang sangat penting sebagai media pengiring dalam penyampaian pujian dan permohonan kepada Tuhan. Gondang juga berfungsi untuk mengiringi tortor bagi seluruh peserta upacara dalam mengikuti jalannya upacara.

Alat musik yang digunakan dalam perayaan penerimaan sakramen krisma adalah alat musik Batak Toba yang terdiri dari : taganing, sarune, gong dan sulim. Ketika taganing, sarune dan gong main, sulim tidak ikut dan sebaliknya ketika taganing, gong dan sulim maka, sarune tidak ikut.

Taganing, gong dan sulim, selalu mengiringi lagu-lagu sedangkan ketika sulim bergantian dengan sarune maka fungsinya untuk mengiringi penyambutan Bapak Uskup, mengiringi perarakan sabda Tuhan juga mengiringi tor-tor di dalam upacara.

Adapun lagu-lagu yang diiringi adalah : 1) Tuhan kasihanilah kami,

2) Kemuliaan, 3) Kudus, dan

4) Anak Domba Allah.

Dan tor-tor yang diiringi adalah ketika; panomunomuan Bapak Uskup (gondang si bunga jambu), perarakan masuk ke dalam gereja (mula gondang), saat memohon ampun kepada Tuhan (gondang hasesahan ni dosa/gondang malim), gondang pada saat perarakan sabda tuhan (gondang puji-pujian), gondang persiapan acara krisma (gondang somba), saat mengantar persembahan (gondang sakti), gondang perarakan pulang (gondang sitio-tio hasahatan).

Pada penggunaan gondang dalam upacara penerimaan sakramen krisma, penulis melihat terdapat 6 (enam) dari 10 (sepuluh) fungsi musik yang ditawarkan A.P.Merriam yaitu:

1) Fungsi pengungkapan emosianal, 2) Fungsi komunikasi,

3) Fungsi perlambangan, 4) Fungsi penghayatan estetis,

5) Fungsi pengintegrasian masyarakat, 6) Fungsi reaksi jasmani,

Gondang (alat musik batak toba) selalu dipakai dalam beberapa upacara di dalam gereja, misalnya upacara penerimaan Sakramen perkawinan, pesta pembangunan gereja, pesta ulang tahun gereja dan terkhususnya pada upacara penerimaan Sakramen Krisma.

5.2 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap pelaksanaan upacara penerimaan sakramen krisma di Gereja Katolik Santo Diego Martoba, penulis mengambil kesimpulan bahwa upacara penerimaan sakramen dilakukan untuk pedewasaan iman akan pribadi seseorang. Adapun upacara ini dilakukan bertujuan untuk memohon pengampunan dosa terhadap orang tua terlebih terhadap Tuhan.

Seluruh rangkaian upacara penerimaan sakramen krisma ini tidak lepas dari alat-alat pendukung dalam upacara seperti :

1) Roti dan Anggur

Roti dan Anggur merupakan tubuh dan darah Kristus, dimana roti ini dimakan oleh para krismawan dengan dicelupkan pada anggur sebagai minumannya.

2) Air suci

Air suci air yang diberkati yang memiliki makna simbolis untuk mengungkapkan pembersihan dosa dan penganugerahan keselamatan dan hidup baru.

3) Dupa dan wiruk (asap kemenyan)

Dupa dan bahan wangi-wangian dipakai dalam liturgi sebagai tanda penghormatan kepada Allah juga pemberkatan dan pengudusan. Juga sebagai simbol ungkapan doa yang membumbung ke atas kepada Allah.

4) Minyak krisma

minyak yang terbuat dari pohon zaitun. Dalam liturgi dibedakan tiga macam minyak urapan yaitu :1) Oleum Infirmorum untuk orang sakit, 2) Oleum Catechumenorum untuk katekumen (imamat) dan 3) Sanctum Oleum atau Chrisma untuk krisma. Minyak Sanctum Oleum di bubuhkan kedahi para krismawan

5) Lilin

Sumber cahaya yang dipandang sebagai karunia Allah yang memberikan kehidupan dan pembersihan diri manusia.

6) Gondang (alat musik batak toba).

seperangkat alat musik yang terdiri dari: taganing, sulim, sarune, dan gong. 7) Lonceng dan gong

peralatan yang dibunyikan pada saat pemecahan roti dan anggur yang merupakan tanda kehadiran Tuhan

8) Piala dan patena

merupakan tempat roti dan anggur yang memiliki tujuan dan fungsi untuk melayani perayaan misteri Tuhan, seperti menyimpan dan melindungi Tubuh dan Darah Kristus dalam ekaristi

Penggunaan alat musik batak toba dalam penerimaan sakramen krisma sanggat dibutuhkan hingga berfungsi sangat banyak didalam upacara penerimaan sakramen.Adapun fungsi dari alat muisk Batak Toba adalah sebagai pengiring lagu-lagu tertentu dan juga sebagai pengiring tor-tor.

Adapun lagu yang diiringi oleh alat musik batak toba tersebut adalah lagu Tuhan Kasihanilah Kami, Kemulian, Kudus, Anak Domba Allah. Sedangkan, tor-tor yang diiringi adalah tor-tor saat panomunomuan Bapak Uskup.

Akhir kata penulis menyadari bahwa tulisan ini belum dapat dikatakan sempurna, karena tentu masih bantak hal-hal yang perlu dilakukan demi penelitian objek tersebut diatas. Untuk itu penulis mengharapkan sekali masukan-masukan, kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan tulisan ini. Penulis berharap semoga tulisan ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya.

Dokumen terkait