• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP PARTIKEL (JOSHI) DAN

2.3 Fungsi dan Makna Partikel Bakari

Secara umum partikel bakari memiliki 6 fungsi dan makna (Sugihartono, 2001: 103), sebagai berikut:

1. Menunjukkan tingkatan atau bobot suatu perkiraan Contoh:

時間 あ 映画 見 行

San ji kan bakari hima ga atta node eiga o mini itta

(Karena kira-kira ada tiga jam waktu luang, saya menonton film) 2. Menunjukkan kondisi yang ada setelah berlangsungnya sesuatu lakuan

Contoh:

日本 来 日本語 い

Mada nihon e kita bakari de, nihongo ga yoku wakaranai.

(Karena baru saja datang ke Jepang, maka belum mengerti bahasa Jepang).

3. Menunjukkan arti “Hanya” Contoh:

あ 人 家 本 い 外 い

Ano hito wa ie de hon bakari yonde ite, chotto mo soto ni denain desu ne.

(Dia hanya baca buku di rumah, sedikit pun tak keluar rumah).

4. Menunjukkan kondisi yang akan terjadi atau dilakukan, banyak digunakan dalam bentuk “...n bakari ni” [... ]

Contoh:

準備 終わ 旅行 出 い

Sukkari junbi ga owatte, ryokou ni dekakeru bakari ni natte imasu.

([saya] akan berangkat wisata dan baru saja selesai persiapan).

5. Menunjukkan arti “ Tidak hanya...tetapi juga...” dalam bentuk “bakari

denaku” [ ]

Contoh:

高橋 英語 ランス語 ス イン語

Takahashi-san wa, Eigo bakari de naku Furansu-go mo Supein-go mo dekiru.

(Sdr/i Takahashi tidak hanya bisa bahasa Inggris, tetapi bisa juga bahasa Perancis, dan bahasa Sepanyol).

6. Menunjukkan penegasan dalam bentuk idiom “...tai bakari ni...”[... い ...]

Contoh: ラソン 優 勝 う う い 小林 毎朝 起 い あ ン い

Marason ni yuushoo shitai bakari ni, kobayashi-san mai asa hayaoki o shite toreeningu o kakasanai

(Hanya karena ingin juara pada Marathon, Sdr/i Kobayashi setiap pagi bangun pagi-pagi dan tak melupakan latihan).

Sedangkan menurut Sudjianto (2007:9-12) secara umum partikel bakari memiliki 8 fungsi dan makna yaitu:

1. Partikel bakari dapat dipakai setelah verba bentuk ta (bentuk lampau) untuk menyatakan beberapa saat waktu (yang sudah berlalu) dimulainya, selesainya, atau berakhirnya suatu aktivitas.

a. Ima tsuita bakari desu.

b. Ano hito wa ima itta bakari desu. c. Kaigi ga owatta bakari desu.

2. Partikel bakari dapat dipakai setelah nomina atau setelah verba bentuk te untuk menyatakan keterbatasan aktivitas atau keadaan yang ada sebelumnyalah yang (sering) dilakukan atau (sering) terjadi. Fungsi partikel bakari ini hampir sama dengan fungsi partikel dake.

a. Gakkou de wa eigo bakari naratte iru.

b. Amir-kun wa mainichi manga bakari yondeiru. c. Nina-san wa naite bakari iru.

3. Partikel bakari dapat dipakai partikel de sehingga menjadi bakari de. Partikel bakari de biasanya dipakai setelah verba bentuk kamus atau setelah adjektiva-i bentuk kamus untuk menggabungkan dua kata, dua bagian kalimat, atau dua ungkapan yang berlawanan. Fungsi partikel

bakari ini pun hampir sama dengan partikel dake.

a. Kare wa se ga takai bakari de, chikara wa nai. b. Kare wa iu bakari de, nani mo shinakatta.

4. Partikel bakari sama dengan partikel dake yang dapat ditambah kata

denaku sehingga menjadi bakari denaku. Partikel bakari denaku biasanya

dipakai dalam pola kalimat ‘...bakari denaku,...mo...’yang berarti ‘Tidak

hanya...,...pun...

a. Nihongo bakari denaku, eigo mo jouzu desu.

5. Partikel bakari dapat dipakai setelah verba bentuk kamus untuk menyatakan aktivitas yang ada sebelumnya itu belum dilakukan, namun akan/bisa dilakukan. Kegiatan yang akan/bisa dilakukan tersebut merupakan satu-satunya kegiatan yang tersisa dari (rangkaian) kegiatan- kegiatan lain yang sudah dilakukan atau sudah terjadi.

a. Junbi ga owatte, ato wa, shuppatsu suru bakari desu. b. Kisha wa eki ni hairu bakari no tokoro de tomatte shimatta.

6. Partikel bakari dapat dipakai setelah kata-kata yang menyatakan jumlah untuk menyatakan perkiraan jumlah, batas, atau derajat tertentu. Fungsi partikel bakari ini sama dengan fungsi partikel kurai/gurai atau partikel

hodo.

b. Jippun bakari omachi kudasai.

7. Partikel bakari bisa ditambah partikel ni sehingga menjadi bakari ni. Partikel bakari ni bisa dipakai setelah verba bentuk lampau, adjektiva-i bentuk lampau, adjektiva-na bentuk lampau, atau setelah nomina yang ditambah verba bentuk datta. Pemakaian partikel bakari ni ini berfungsi untuk menyatakan sebab-akibat atau alasan. Bagian kalimat yang ada sebelum partikel bakari ni merupakan sebab-sebab atau alasan, sedangkan bagian kalimat yang ada pada bagian berikutnya merupakan akibat yang (bisa) terjadi.

a. Yudan shita bakari ni jiko o okoshite shimatta.

8. Partikel bakari dapat dipakai pada pola kalimat ‘...bakari ka,...mo...’. partikel bakari pada pola ini biasa dipakai setelah nomina, verba bentuk kamus, adjektiva-i bentuk kamus, atau setelah adjektiva-na. Fungsi partikel bakari pada pola ini adalah untuk menggabungkan dua kata atau dua ungkapan yang setara. Kata atau ungkapan yang ada setelah partikel

bakari merupakan tambahan bagi kata atau ungkapan yang ada

sebelumnya.

a. Kare wa Nihongo bakari ka, eigo mo jouzu desu

b. Kare wa hiragana to katakana bakari ka, kanji mo kake-ru.

Menurut Chino (2008:69-71) fungsi partikel bakari secara umum dibagi kedalam 5 fungsi, sebagai berikut:

1. Menunjukkan suatu perkiraan jumlah terbanyak; berlawanan dengan kurai dan hodo, bakari cenderung (hanya cenderung) mengarah kepada jumlah

一万 貸 い

Ichiman-en bakari kashiteitadakemasenka.

(Boleh anda pinjami saya, ya paling-paling 10.00 yen?). 2. “Tidak hanya...tapi juga”.

a. 原 ア 歌 う い

Harada-san wa piano bakari denaku, uta mo umai-n desu yo.

(Harada tidak hanya bagus dalam memainkan piano tetapi juga dalam bernyanyi).

b. 英語 ランス語 勉強 い

Eigo bakari denaku, Furansu-go mo benkyou shitai-n desu.

(Saya mau belajar tidak hanya bahasa Inggris, tetapi juga bahasa Perancis).

3. Menekankan ketunggalan perbuatan oleh kata yang mendahuluinya: “hanya, kecuali”

a. 課長 頃ウイスキ い

Kachou wa konogoro uisuki bakari nonde imasu ne.

(Kepala bagian minum wiski melulu akhir-akhir ini, ya?) b. 課長 頃ウイスキ い

Kachou wa konogoro uisuki o yonde bakari imasu ne.

(Yang dilakukan kepala bagian akhir-akhir ini hanya minum wiski saja, ya?)

4. Dipakai setelah verba –ta: “baru saja” 父 今帰

Chichi wa ima kaette kita bakari desu.

(Ayah baru saja pulang [sampai ke rumah]).

5. Menekankan alasan atau sebab dalam frasa bakari ni: “(hanya) karena, hanya karena”. 山 政治家 い 結婚 苦労 う い

Yamada-san wa seiji-ka to kekkon shita bakari ni, kurou shite iru.

(Hanya karena Yamada menikah dengan seorang politisi, ia menghadapi masa sulit).

Dokumen terkait