• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fungsi-fungsi Manajer Agribisnis

Dalam dokumen Sistem Manajemen Agribisnis Rahim and Ha (Halaman 98-103)

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN DALAM SISTEM AGRIBISNIS

B. Fungsi-fungsi Manajer Agribisnis

Seorang manajer agribisnis adalah pembuat keputusan bagi tujuan-tujuan yang hendak dilaksanakan. Untuk mencapai tujuan tersebut, manajer agribisnis harus memutuskan dengan tepat tindakan-tindakan apa yang diperlukan, dan cara baru apa yang hendak diperkenalkan, serta apa yang harus dibuat untuk mempertahankan hasil kerja yang memuaskan. Menurut Terry dan Rue (1993:17), membuat keputusan adalah memilih suatu alternatif dari dua pilihan atau lebih untuk menentukan suatu pendapat atau perjalanan suatu tindakan. Agar pembuatan keputusan dapat dilakukan, haruslah selalu ada dua pilihan alternatif atau lebih. Dalam banyak hal biasanya ada dua pilihan saja, misalnya jenis tertinggi atau terendah atau jenis ya atau tidak.

Di muka telah dijelaskan tentang fungsi-fungsi manajemen (manajer) yaitu planning, organizing, directing, controlling dan evaluation. Kelima fungsi manajemen itu merupakan suatu hal yang berulang-berulang (siklus), kelima fungsi itu selain dinamai aspek-aspek manajemen atau unsur-unsur manajemen, disebut juga proses manajemen (Gambar 3.1.).

Pendahuluan

Gambar 3.1 Fungsi Manajer Agribisnis dari Sudut Proses

Dalam perusahaan agribisnis, seorang manajer agribisnis yang mengerjakan kelima fungsinya sehari-hari, mau tak mau bergerak dalam berbagai bidang agribisnis sesuai dengan bidang keahliannya seperti pengadaan bahan baku, produksi (pengolahan), pemasaran, keuangan, dan sumberdaya manusia. Bidang tersebut dinamai bidang manajemen dan dapat dibayangkan kegiatan-kegiatan manajer adalah amatlah kompleks. Kompleksitasnya kegiatan manajer terlihat pada Tabel 3.1. Perencanaan (Planning) Pengorganisasian (Organizing) Pengarahan (Directing) Pengawasan (Controlling) Evaluasi (Evaluation)

Tabel 3.1 Fungsi Manajer Agribisnis dari Sudut Proses dan Bidang BIDANG PROSES Pengadaa n Bahan Baku (Raw aterial) Produksi ( Produ-ction) Pemasaran ( Mar-keting) Keuangan (Financial) SDM (Human Resource) Planning Organizing Directing Controlling Evaluation

Dalam sebuah perusahaan agribisnis, masing-masing manajer agribisnis pada hakikatnya, melakukan fungsi-fungsi yang sama (khususnya dari sudut proses, seperti planning, organizing, directing, controlling, dan evaluation). Namun, ditinjau dari corak kegiatannya terdapat perbedaan, sesuai dengan tingkat-tingkat manajer itu dalam suatu perusahaan.

Top Manager

Middle Manager

Supervisory Manager/ Firt Line Manager

Gambar 3.2. Tingkatan Manajer Agribisnis

Kegiatan-kegiatan Manajer

Pendahuluan

Tegasnya, fungsi-fungsi setiap manajer sama, hanya corak kegiatannya yang berbeda sesuai tingkatan manajer itu dalam perusahaan atau organisasi agribisnis di mana manajer bekerja. Gambar 3.2. menunjukkan ada tiga tingkatan manajer agribisnis, yaitu (1) Top Manager atau manajer tertinggi, disebut juga pucuk pimpinan; yang termasuk dalam golongan ini adalah anggota-anggota board of manager (dewan direksi) dan presiden perusahaan; jenis kegiatannya biasanya managing the agribusiness/pengelola agribisnis dan managing manager/ manajer pengelola, (2) Middle manager atau manajer menengah; yang termasuk tingkatan ini adalah kepala-kepala bagian, kepala-kepala divisi, serta kepala-kepala seksi; jenis kegiatannya head superintendents/pengawas kepala, dan (3)

Supervisory manager atau first line manager tingkat pertama; termasuk ke dalam golongan ini adalah kepala mandor dan mandor; jenis kegiatannya general foreman/ mandor umum dan

managing the workers/ pengelola para pekerja.

Untuk mencapai tujuan perusahaan, para manajer menggunakan ―Enam M plus satu I‖. Dengan kata lain, sarana atau alat manajemen untuk mencapai tujuan adalah men, money, materials, machines, methods, dan markets yang disebut 6 (enam)

M dan information yang disebut 1 (satu) I.

Men (manusia) adalah sarana penting atau sarana utama dari setiap manajer agribisnis untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu. Berbagai macam aktivitas yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan dan aktivitas itu dapat kita tinjau dari sudut kegiatan manajemen agribisnis seperti planning, organizing, directing, controlling, dan evaluation, serta dapat pula ditinjau dari sudut proses raw material, production, marketing, dan financial, Untuk melakukan berbagai aktivitas tersebut diperlukan manusia. Tanpa adanya manusia, manajer agribisnis tidak akan mungkin mencapai tujuannya. Harus diingat bahwa manajer adalah orang yang dapat mencapai hasil melalui orang lain.

Money (uang) adalah sarana manajemen agribisnis yang kedua. Untuk melakukan berbagai aktivitas diperlukan uang, seperti upah atau gaji orang-orang yang membuat rencana, mengadakan pengawasan, bekerja dalam proses produksi dan pemasaran, membeli bahan-bahan peralatan dan sebagainya. Uang sebagai sarana manajemen harus digunakan sedemikian rupa agar tujuan yang ingin dicapai bila dinilai dengan uang lebih besar dari uang yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Kegagalan dan ketidaklancaran proses manajemen sedikit banyak ditentukan atau dipengaruhi oleh perhitungan atau ketelitian dalam menggunakan uang.

Material (bahan-bahan) merupakan alat atau sarana manajemen agribisnis untuk mencapai tujuan. Demikian pula dalam proses kegiatan, terlebih dalam kemajuan teknologi dewasa ini, manusia bukan lagi sebagai pembantu bagi mesin seperti pada masa revolusi industri. Malahan sebaliknya, mesin telah berubah kedudukannya sebagai pembantu manusia.

Method (metode) atau cara pekerjaan yang merupakan kegiatan-kegiatan secara berdaya guna dan berhasil guna bila dilakukan secara baik. Oleh karena itu, metode atau cara dianggap pula sebagai sarana atau alat manajemen agribisnis untuk mencapai tujuan. Misalnya metode kasus, metode insiden, games, role playing, dan ceramah. Masing-masing metode tersebut tentu berbeda guna dan hasil gunanya untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Markets (pasar) adalah sarana manjemen agribisnis yang penting. Tanpa adanya pasar bagi hasil produksi, jelas tujuan perusahaan industri agribisnis tidak mungkin tercapai. Salah satu masalah pokonya adalah perusahaan tersebut minimal mempertahankan pasar yang sudah ada, bila mungkin berusaha mencari pasar baru bagi hasil produksinya. Oleh karena itu, salah satu sarana manajemen agribisnis penting lainnya khusus perusahaan industri agribisnis dan umumnya

Pendahuluan

bagi semua badan yang bertujuan untuk mencapai profit adalah pasar.

Information (informasi) merupakan sarana yang paling penting dari 6 M karena informasi dapat dikatakan sebagai sumber dari decition maker manajer, baik jangka pendek maupun jangka panjang berdasarkan kondisi yang dialami perusahaan agribisnis.

Dalam dokumen Sistem Manajemen Agribisnis Rahim and Ha (Halaman 98-103)