• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL

8. Fungsi Metode Jigsaw Pada Pelajaran PKN Untuk

Proses pembelajaran yang dilakukan oleh banyak tenaga pendidik saat ini cenderung pada pencapaian target materi kurikulum, lebih mementingkan pada penghafalan konsep bukan pada pemahaman. Hal ini

15

Killen, Roy. (1996). (Online). ( http://matematika-ipa.com/pembelajaran-kooperatifmodel-pembelajaran-kooperatif-tipe-jigsaw-kelebihan-dan-kelemahan-tipe-jigsaw/, diakses tanggal Maret 2014).

dapat dilihat dari kegiatan pembelajaran di dalam kelas yang selalu didominasi oleh guru. Dalam penyampaian materi, biasanya guru menggunakan metode ceramah, dimana siswa hanya duduk, mencatat, dan mendengarkan apa yang disampaikannya dan sedikit peluang bagi siswa untuk bertanya. Dengan demikian, suasana pembelajaran menjadi tidak kondusif sehingga siswa menjadi pasif.

Upaya peningkatan prestasi belajar siswa tidak terlepas dari berbagai faktor yang mempengaruhinya. Dalam hal ini, diperlukan guru kreatif yang dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan disukai oleh peserta didik. Suasana kelas perlu direncanakan dan dibangun sedemikian rupa dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat agar siswa dapat memperoleh kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain sehingga pada gilirannya dapat diperoleh prestasi belajar yang optimal.

Metode jigsaw dapat digunakan sebagai solusi alternatif untuk meningkatkan pemahaman dan daya berpikir kritis siswa, Metode Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain. Dengan demikian, siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan harus bekerjasama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan. Model Jigsaw di pilih karena adanya beberapa keunggulan diantaranya adalah, lebih mengedepankan aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber belajar untuk dipresentasikan di depan kelas. Dalam pembelajaran PKN ini peneliti memilih menggunakan metode ini berdasarkan pada observasi awal. Pelajaran PKN merupakan pelajaran yang sangat relevan terhadap lingkungan siswa, karena sebagaimana tertuang dalam ruang lingkup pelajaran PKN meliputi persatuan dan kesatuan yang mengajarkan hidup rukun, saling menghormati dan tenggang rasa kepada sesama, selain itu juga mempelajarai tentang norma yang mengajarkan kepada manusia untuk menaati dan menjunjung tingi peraturan dimana pun berada.

Oleh karena itulah pelajaran PKN harus benar-benar mampu ditanamkan dalam diri siswa sebagai generasi penerus bangsa. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.

Proses perencanaan pembelajaran menggunakan metode jigsaw untuk meningkatkan prestasi belajar dalam pelajaran PKN pokok bahasan mengenal sistem pemerintahan pusat pada siswa kelas IV MI Al-Mujahidin Benda kota Tangerang dapat dilaksanakan dengan memfokuskan siswa mempelajari materi mengenal sistem pemerintahan pusat dengan membaca dan memahami rangkuman awal yang telah diberikan, diskusi secara jigsaw dan mempresentasikan hasil diskusi tersebut kepada siswa lain. Langkah awal perencaaan tindakan ini adalah menganalisis komponen dan isi butir, menetapkan materi pembelajaran, menelaah buku paket PKN kelas IV, Mengembangkan silabus, menyusun rencana pelaksaan pembelajaran, membuat lembar kegiatan siswa, menyusun instrument pengumpulan data yang meliputi instrumen observasi untuk mengamati guru dalam pelaksanaan pembelajaraan, instrumen lembar observasi untuk mengamati kegiatan siswa dalam melakukan diskusi dan mempresentasikan hasil percobaannya, serta instrumen soal ulangan harian

Proses pelaksanaan pembelajaran menggunakan perpaduan metode jigsaw untuk meningkatkan prestasi belajar dalam pelajaran PKN pokok bahasan mengenal sistem pemerintahan pusat pada siswa kelas IV MI Al-Mujahidin Benda kota Tangerang dapat dilaksanakan dengan:

1. Pembagian Bahan Ajar

Materi yang dibagikan kepada siswa memalui 2 tahap, yakni untuk tahap pertama siswa mendapat bahan ajar berupa rangkuman dari seluruh materi mengenal sistem pemerintahan pusat, rangkuman ini untuk dibaca dan dipahami dan kemudian siswa harus membuat pertanyaan berdasarkan

rangkuman tersebut. Bahan ajar tahap kedua diberikan setelah siswa membuat pertanyaan, sebelum bahan ajar ini dibagikan, siswa sudah terbentuk menjadi kelompok awal, bahan ajar ini berisi rangkuman tentang materi, hanya saja rangkuman kali ini dibuat berdasarkan tema dari kelompok masing-masing, misalnya untuk kelompok pertama mendapat rangkuman tentang lembaga legislatif.

2. Diskusi Jigsaw

Siswa dibentuk menjadi 5 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 8-9 siswa, kelompok ini disebut sebagai kelompok awal, kelompok awal ini harus mempelajari dan mendiskusikan materi yang telah mereka terima sesuai dengan tema masing-masing. Setelah itu mereka diacak kembali untuk membentuk kelompok ahli, dalam kelompok ahli inilah semua siswa harus mempresentasikan hasil dari diskusi di kelompok awal kepada teman-teman di kelompok ahli. Mereka harus saling bertukar informasi mengenai tema masing-masing, sehingga diharapkan para siswa dapat memahami materi ini secara utuh.

3. Pengundian pertanyaan

Pada awal pertemuan siswa telah membuat pertanyaan, jadi setelah melakukan diskusi secara jigsaw, maka siswa harus menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah mereka buat di awal pelajaran dengan cara dikocok (diundi). Pertanyaan ini dijawab secara bergantian oleh masing-masing kelompok.

Pelaksanaan evaluasi menggunakan perpaduan metode jigsaw untuk meningkatkan prestasi belajar dalam pelajaran PKN pokok bahasan mengenal sistem pemerintahan pusat pada siswa kelas IV MI Al-Mujahidin Benda kota Tangerang dapat dilaksanakan dengan melakukan pengamatan untuk memberikan penilaian dari aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, kerjasama masing-masing siswa dalam kelompok selama proses pembelajaran, serta memberikan tes tulis kepada masing-masing siswa.

Evaluasi dalam penelitian ini dilakukan pada tiap pertemuan setelah proses pembelajaran berlangsung untuk menentukan sudah sejauh mana

pengembangan metode yang sedang dikembangkan telah berhasil sesuai dengan yang direncanakan.

Dokumen terkait