• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penawaran adalah banyaknya komoditas pertanian yang ditawarkan oleh produsen atau penjual. Sedangkan hukum penawaran pada dasarnya menyatakan makin tinggi harga suatu barang, makin banyak jumlah barang tersebut yang akan ditawarkan oleh para produsen atau penjual dengan anggapan faktor-faktor lain tidak berubah (Daniel, 2002).

Hukum penawaran adalah suatu pernyataan yang menjelaskan tentang sifat hubungan antara harga suatu barang dan jumlah barang tersebut yang ditawarkan para penjual. Dalam hukum ini dinyatakan bagaimana keinginan para penjual untuk menawarkan barangnya tersebut apabila harganya tinggidan bagaimana pula keinginan untuk menwarkan barangnya tersebut apabila harganya rendah.

17 Hukum penawaran pada dasarnya mengatakan bahwa makin tinggi harga suatu barang maka semakin banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, makin rendah harga suatu barang maka semakin sedikit jumlah barang yang ditawarkan (Sukirno, 2005).

Teori dasar dari respon penawaran pertanian adalah bahwa faktor-faktor insentif termasuk harga berpengaruh positif terhadap output atau penawaran pertanian. Respon penawaran pertanian dapat dianalisis dari titik tolak output agregat atau suplai, output subsektor (yakni output tanaman dan output binatang) atau tanaman secara individu (misalnya padi, jagung, teh, kopi, dan sebagainya).

Tingkat agregat yang dipilih tergantung daripada tujuan dari studi yang akan dilakukan dan tentu tergantung juga dari ketersediaan data. Lagi pula output atau suplai pertanian dapat dilihat dapat dilihat daalam salah satu dari berikut ini:

(a). Luas lahan yang digarap (b). Output per ha

(c). Hasil panen

Fungsi penawaran adalah suatu fungsi yang menyatakan hubungan antara produksi atau jumlah produksi yang ditawarkan dengan harga, menganggap faktor lain sebagai teknologi dan harga input yang digunakan adalah tetap. Menurut Ghatak dan Ingersent (1984), bentuk respon penawaran secara sederhana dapat dirumuskan sebagai berikut :

Qt = f (Pt-1, At, Wt, Ut) Keterangan :

18 Qt = Jumlah produksi yang ditawarkan pada tahun atau periode t

Pt-1 = Harga komoditi pada tahun sebelumnya At = Luas areal pada tahun sebelumnya

Wt = Rata-rata curah hujan pada tahun t Ut = Variabel pengganggu

Dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah penawaran kedelai di Kabupaten takalar, digunakan model analisis lag yang didistribusikan dengan pendekatan model penyesuaian Nerlove.

Secara matematik dapat dirumuskan sebagai berikut : Qt = f (Pt-1, At, Wt, Ut)

Untuk mengestimasi fungsi penawaran terdapat dua pendekatan, pendekatan tidak langsung dan pendekatan langsung. Dalam pendekatan tidak langsung mengasumsikan bahwa luas areal equivalen dengan penawaran (At=Qt). Akan tetapi karena adanya faktor-faktor pengganggu seperti serangan hama dan penyakit ataupun tanaman Kedelai tidak terawat menyebabkan luas areal tanam tidak sama dengan luas areal panen, sehingga luas areal tidak equivalen dengan penawaran. Karena hal tersebut dalam penelitian ini dipakai pendekatan secara langsung yaitu dengan pendekatan produksi dengan merubah variabel luas areal tanam menjadi variabel produksi dengan alasan produksi lebih nyata berpengaruh terhadap penawaran Kedelai daripada luas areal. Sehingga persamaan di atas dapat diubah menjadi :

Qt = f (Pt-1, Wt, Ut)

19 Kurva penawaran dapat didefinisikan sebagai suatu kurva yang menggambarkan hubungan antara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang ditawarkan para produsen. Perubahan harga yang terjadi menyebabkan perubahan harga yang ditawarkan, tetapi perubahan itu hanya terjadi dalam satu kurva yang sama. Sedangkan kurva penawaran akan bergeser ke kanan atau ke kiri jika terdapat perubahan penawaran yang ditimbulkan oleh faktor-faktor bukan harga. Kurva penawaran yang bergeser ke sebelah kanan menunjukan terjadinya pertambahan dalam penawaran, sebaliknya pergeseran kurva penawaran ke sebelah kiri berarti bahwa penawaran telah berkurang (Firdaus, 2008).

P

S

Q (Ton) Gambar 1. Kurva Penawaran

Pergeseran dalam penawaran dinyatakan sebagai setiap perubahan yang menaikkan kuantitas yang diproduksi oleh produsen pada tingkat harga tertentu akan menggeser kurva penawaran ke arah kanan, demikian pula sebaliknya.

Pergeseran kurva penawaran ke kanan menunjukkan adanya kenaikan dalam penawaran, pergeseran ke arah kiri menunjukkan adanya penurunan dalam penawaran

20

P S1

S

S2

O Q

Gambar 2. Pergeseran Kurva Penawaran Keterangan :

S – Sı = penurunan dalam penawaran

S – S2 = peningkatan dalam penawaran (Mankiw, 2000)

Penawaran kedelai di Kabupaten Takalar dapat diketahui melalui dua pendekatan yaitu pendekatan langsung dan tidak langsung. Pendekatan langsung dapat dianalisis dengan pendekatan jumlah produksi melalui beberapa variabel antara lain harga kedelai pada tahun sebelumnya, harga pupuk Urea, jumlah produksi kedelai pada tahun sebelumnya, harga kedelai impor, harga jagung pada tahun sebelumnya, harga padi, nilai tukar petani, luas panen kedelai dan rata-rata curah hujan, sedangkan pendekatan tidak langsung ini dapat dilakukan dengan analisis luas areal tanam. Dalam penelitian digunakan pendekatan langsung yaitu melalui jumlah produksi dimana terdapat beberapa variabel yang diduga mempengaruhi penawaran kedelai. Dari beberapa tersebut maka dalam penawaran kedelai di Kabupaten Takalar akan diketahui besarnya elastisitas penawaran, baik

21 elastisitas penawaran dalam jangka pendek maupun elastisitas penawaran dalam jangka panjang.

Penggunaan variabel bebas yang diduga berpengaruh terhadap penawaran kedelai pada penelitian ini yaitu:

1. Harga kedelai pada tahun sebelumnya

Harga merupakan faktor yang cukup berbengaruh pada keputusan petani untuk menanam kedelai. Apabila harga kedelai pada tahun sebelumnya meningkat maka petani akan memproduksi kedelai pada tahun t sehingga jumlah penawaran kedelai akan meningkat. Harga barang yang digunakan dalam penelitian ini merupakan harga barang terdeflasi. Harga barang terdeflasi merupakan harga barang sebenarnya, dimana harga barang tersebut tidak terpengaruh oleh perubahan harga ataupun nilai tukar uang yang terjadi. Untuk mengetahui harga barang terdeflasi maka dilakukan pendeflasian dengan indeks harga konsumen (IHK) kelompok barang umum sebagai deflator.

2. Harga pupuk Urea pada tahun t

Pupuk urea merupakan pupuk yang paling banyak digunakan dan mempunyai manfaat yang paling besar dibandingkan pupuk-pupuk lain yang digunakan dalam memproduksi kedelai, karena pupuk urea berguna sebagai pertumbuhan dan pembesaran benih kedelai. Apabila harga pupuk tersebut naik maka petani akan menurunkan penggunaan pupuk tersebut, sehingga jumlah produksi kedelai akan menurun.

22 3. Jumlah produksi kedelai pada tahun sebelumnya

Apabila jumlah produksi kedelai pada tahun sebelumnya meningkat maka akan mengakibatkan harga kedelai pada tahun t menurun, sehingga petani akan enggan memproduksi kedelai. Hal ini menyebabkan berkurangnya jumlah penawaran kedelai.

4. Harga jagung pada tahun sebelumnya

Tanaman jagung merupakan barang subsitusi atau tanaman alternatif pengganti bagi petani apabila tidak menanam kedelai. Hal ini disebabkan karena tanaman jagung mempunyai syarat tumbuh serta cara budidaya yang hampir sama dengan tanaman kedelai. Apabila harga jagung pada tahun sebelumnya meningkat maka petani akan lebih memilih menanam jagung sehingga hal ini akan mengakibatkan jumlah penawaran kedelai akan menurun.

5. Luas areal panen kedelai pada tahun t

Apabila luas areal panen kedelai meningkat maka akan meningkatkan jumlah penawaran kedelai.

6. Rata-rata curah hujan pada tahun t

Curah hujan akan mempengaruhi pertumbuhan dan pembentukan tanaman kedelai serta menentukan kualitas dan kuantitas kedelai. Tanaman kedelai merupakan tanaman yang tidak tahan air. Apabila curah hujan menurun maka pertumbuhan tanaman kedelai akan optimal akan tetapi apabila curah hujan meningkat maka akan menghambat pertumbuhan tanaman serta bibit kedelai, sehingga akan menyebabkan berkurangnya produksi kedelai.

23 7. Harga padi tahun sebelumnya

Harga padi akan mempengaruhi tingkat penawaran kedelai apabila harga padi lebih tinggi daripada kedelai maka petani lebih cenderung memilih menanam padi daripada kedelai.

8. Harga benih kedelai

Harga benih kedelai akan mempengaruhi tingkat produksi kedelai. Apabila harga benih kedelai naik, maka petani akan menurunkan tingkat produksi kedelai, begitupun jika harga kedelai menurun.

9. Nilai Tukar Petani

Nilai tukar petani adalah rasio antara indeks harga yang diterima petani (IT) dengan indeks harga yang dibayar petani (IB) yang dinyatakan dalam persentase.

Secara konseptual NTP adalah pengukur kemampuan tukar barang-barang (produk) pertanian yang dihasilkan petani dengan barang atau jasa yang diperlukan untuk konsumsi rumah tangga dan keperluan dalam memproduksi produk pertanian.

Dokumen terkait