Bab 4 Hubungan Internasional dan Organisasi Internasional
C. Fungsi Perwakilan Diplomatik
d. Memberikan keterangan tentang kondisi dan perkembangan negara penerima, sesuai dengan undang-undang dan melaporkan kepada pemerintah negara pengirim.
e. Memelihara hubungan persahabatan antara kedua negara.
3. Tingkatan Perwakilan Diplomatik
Seseorang yang diberi tugas sebagai perwakilan diplomatik suatu negara biasanya disebut seorang diplomat. Perwakilan diplomatik mempunyai tingkatan-tingkatan sebagai berikut: a. Duta besar (ambassador)
Duta besar adalah tingkat tertinggi dalam perwakilan diplomatik yang mempunyai kekuasaan penuh dan luar biasa. Duta besar luar biasa dan berkuasa penuh merupakan seorang diplomat yang mempunyai kewajiban sebagai berikut:
1) mengatur pelaksanaan tugas-tugas pokok perwakilan,
2) melaksanakan petunjuk, perintah, dan kebijaksanaan yang ditetapkan pemerintah, 3) memberikan laporan, pertimbangan, saran, dan pendapat baik diminta atau tidak diminta
mengenai segala hal yang berhubungan dengan tugas-tugas pokok kepada menteri luar negeri,
4) melakukan pembinaan semua staf agar tercapai kesempurnaan tugas masing-masing. Duta besar luar biasa dan berkuasa penuh merupakan seorang diplomat yang mempunyai wewenang sebagai berikut:
1) menetapkan kebijaksanaan pelaksanaan kegiatan perwakilan diplomatik,
2) mengeluarkan peraturan yang diperlukan dalam penyelenggaraan dan penyempurnaan kegiatan perwakilan,
3) melakukan tindakan-tindakan otorisasi, yaitu berwenang mengatur penggunaan anggaran. b. Duta (Ggerzant)
Duta adalah wakil diplomatik yang pangkatnya lebih rendah dari duta besar. Dalam menyelesaikan segala persoalan kedua negara, duta diharuskan berkonsultasi dengan pemerintahnya.
c. Menteri residen
Menteri residen adalah perwakilan diplomatik yang dianggap bukan wakil pribadi kepala negara dan hanya mengurus urusan negara. Menteri residen tidak berhak mengadakan pertemuan dengan kepala negara dimana dia bertugas.
Gambar 4.7 Duta besar adalah tingkat tertinggi dalam perwakilan diplomatik yang mempunyai kekuasaan penuh dan luar biasa.
Sumber: www.mediaindonesia.com
Dalam rangka memperjuangkan dan mempertahankan kepentingan nasional, termasuk perlindungan kepada warga negara Indonesia di luar negeri diperlukan upaya yang mencakup kegiatan politik dan hubungan luar negeri yang berlandaskan ketentuan-ketentuan yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari falsafah Pancasila, pembukaan, dan batang tubuh UUD 1945. Berikan contoh-contoh sikap yang sesuai dengan pernyataan di atas!
d. Kuasa usaha (charge d’ affair)
Kuasa usaha adalah perwakilan tingkat rendah yang ditunjuk oleh menteri luar negeri dari pegawai negeri lainnya. Kepala usaha dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1) Kepala usaha tetap yang menjabat sebagai kepala dari suatu perwakilan.
2) Kepala usaha sementara yang melaksanakan pekerjaaan dari kepala perwakilan ketika pejabat ini belum atau tidak ada di tempat.
e. Atase
Atase adalah pejabat pembantu dari Duta Besar. Atase terdiri atas dua bagian, yaitu: 1) Atase pertahanan
Atase dijabat oleh seorang perwira militer yang diperbantukan departemen luar negeri di suatu kedutaan besar. Atasde militer bertugas memberikan nasihat di bidang militer dan pertahanan keamanan kepada duta besar berkuasa penuh.
2) Atase teknis
Atase ini dijabat oleh sorang pegawai negeri yang tidak berasal dari departemen luar negeri dan ditempatkan di salah satu kedutaan besar. Atase ini berkuasa penuh dalam menjalankan tugas-tugas teknis sesuai dengan tugas dari departemennya sendiri.
Potret Nusantara
Anggaran KBRI Baru Bisa Tangani 3 WNI KOMPAS, Imam Prihadiyoko
Senin, 23 Agustus 2010 | 16:45 WIB
JAKARTA, KOMPAS.- Anggaran Kedutaan Besar Republik Indonesia yang ada tahun ini, baru mampu membantu 3 orang warga negara Indonesia yang sedang menghadapi ancaman hukuman mati di Malaysia.
Hal ini diungkapkan Wakil Duta Besar Indonesia di Malaysia Tatang Razak ketika dihubungi dari Jakarta melalui pesan layanan singkat, Senin (23/8/2010).
Tatang mengakui, WNI yang ditahan terlibat kasus narkoba hampir 400 orang, tapi ancamannya beragam. Yang terancam hukuman matipun masih harus lewat proses hukum dan belum tentu putusan fi nalnya hukuman mati.
“Kita juga terus mengupdate dan menangani kasus ini dengan serius. KBRI pernah mengajukan anggaran untuk pendampingan hukum kepada 177 orang yang terancam hukuman mati, tapi belum bisa dipenuhi,” ujarnya.
Menurutnya, informasi tentang ke dua orang asal Aceh yang saat ini jadi pemberitaan media telah disampaikan KBRI Kuala Lumpur ke Jakarta via brafaks no: BB-631/KL/VII/10 tanggal 30 Juli 2010. Yaitu, Bustaman bin
Bukhari dan [2] Tarmizi bin Yacob, ditahan sejak 5 April 1996, berdasarkan Seksyen 39B Akta Dadah Berbahaya.
……… ……
Sumber: Kompas.com
Penggalan artikel di atas menunjukkan peran kedutaan Indonesia di negara lain. Semua misi diplomatik memiliki komitmen untuk melindungi warga negara di luar negeri. Namun tentunya, perlindungan yang dilakukan berdasarkan atas fakta hukum. Perwakilan diplomatik harus menghormati hukum yang berlaku di negara lain. Perlindungan terhadap warga negara dan penghormatan terhadap hukum negara lain harus dilaksanakan secara seimbang dan objektif.
4. Perwakilan Konsuler
Dalam bidang politik, hubungan diplomatik suatu negara diwakili oleh kedutaan besar. Dalam bidang nonpolitik, hubungan diplomatik suatu negara diwakili oleh perwakilan konsuler (korps konsuler).
a. Tingkatan konsuler
Tingkatan-tingkatan yang ada dalam suatu perwakilan konsuler adalah: 1) Konsul jenderal
Konsul jenderal adalah wakil resmi sebuah negara yang ditugaskan di luar wilayah metropolitan atau ibu kota sebuah negara di luar negeri. Kantor tempat konsul bertugas disebut konsulat atau konsulat jenderal.
2) Konsul dan wakil konsul
Konsul mengepalai satu kekonsulan yang kadang-kadang diperbantukan kepada Konsul Jenderal. Wakil konsul diperbantukan kepada Konsul atau Konsul Jenderal yang kadang- kadang diserahi pimpinan kantor konsuler.
3) Agen konsul
Agen konsul diangkat oleh konsul jenderal dengan tugas mengatur hal-hal yang bersifat terbatas dan berhubungan dengan kekonsulan. Agen konsul ditugaskan di kota-kota yang termasuk dalam kekonsulan.
b. Tugas perwakilan konsuler
Tugas-tugas perwakilan konsuler mencakup bidang-bidang berikut ini:
1) Bidang ekonomi, yaitu menciptakan tata ekonomi duania baru dengan menggalakkan komoditas ekspor nonmigas, promosi perdagangan, mengawasi pelayanan, pelaksanaan perjanjian perdagangan dan lain-lain.
2) Bidang kebudayaan dan ilmu pengetahuan, yaitu melaksanakan pertukaran kebudayaan dan pelajar.
3) Bidang-bidang lain seperti:
a) memberikan paspor dan dokumen perjalanan kepada negara pengirim,
b) memberikan visa dan dokumen kepada orang yang ingin mengunjungi negara pengirim, c) bertindak sebagai notaries dan pencatat sipil serta menelenggarakan fungsi administrasinya, d) bertindak sebagai subjek hukum dalam praktik dan prosedur pengadilan atau badan
lain di negara penerima.
c. Fungsi perwakilan konsuler
Menurut Kepres Nomor 108 Tahun 2003 tentang Organisasi Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri, perwakilan konsuler menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: 1) perlindungan terhadap kepentingan warga negara Indonesia dan badan hukum Indonesia
di wilayah negara penerima,
2) peningkatan hubungan perekonomian, perdagangan, perhubungan, kebudayaan dan ilmu pengetahuan,
3) pengamatan, penilaian, dan pelaporan mengenai kondisi dan perkembangan di wilayah kerja dalam wilayah negara penerima,
4) kegiatan manajemen kepegawaian, keuangan, perlengkapan, pengamanan internal perwakilan, komunikasi, dan persandian,
5) fungsi-fungsi lain sesuai dengan hukum dan praktik internasional.
5. Peranan Perwakilan Diplomatik
Dalam membina hubungan dan kerja sama internasional dengan negara lain, diperlukan adanya taktik dan prosedur tertentu untuk mencapai tujuan nasional suatu negara. Tujuannya agar kepentingan negara dapat diperkenalkan kepada negara lain melalui jalur diplomatik.
Dalam arti luas diplomasi meliputi seluruh kegiatan politik luar negeri yang berperan sebagai berikut:
a. menentukan tujuan dengan menggunakan semua daya dan tenaga dalam mencapai tujuan tersebut,
b. menyesuaikan kepentingan bangsa lain dengan kepentingan nasional sesuai dengan tenaga dan daya yang ada,
c. menentukan tujuan nasional sejalan atau berbeda dengan kepentingan negara lain, d. menggunakan sarana dan kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya.
Paspor Indonesia
Paspor adalah dokumen perjalanan ke luar negeri yang diterbitkan oleh pihak berwenang antara Direktorat Jenderal Imigrasi, Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia, Departemen Luar Negeri. Paspor yang diberikan kepada warga negara Indonesia dinamakan Paspor Indonesia. Ada beberapa macam macam paspor Indonesia, yang masing-masing dikeluarkan oleh lembaga-lembaga yang berwenang.
Sebutkan macam-macam paspor dan jelaskan perbedaan masing-masing!
Dalam melaksanakan tugasnya, diplomat dapat berfungsi sebagai lambang nasional negaranya di luar negeri dan mewakili kepala negaranya di negara penerima. Selain itu, diplomat dapat berfungsi sebagai perwakilan yuridis yang resmi dari pemerintah negaranya. Contohnya, seorang diplomat dapat menandatangani perjanjian, meratifi kasi dokumen, mengumumkan pernyataan, dan lain-lain. Diplomat juga dapat berfungsi sebagai perwakilan politik. Dalam melaksanakan fungsi sedemikian, diplomat menjadi alat penghubung timbal balik antara kepentingan negaranya dengan kepentingan negara penerimanya.
Berdasar uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa terciptanya kerja sama dengan negara lain sangat bergantung dari pembinaan hubungan melalui perwakilan diplomatik. Makin erat hubungan diplomatik antara satu negara dengan negara lain, makin erat pula kerja sama yang dijalin. Berkaitan dengan hal tersebut maka sudah menjadi kewajiban kita untuk senantiasa mendukung setiap usaha pemerintah dalam membina hubungan baik dan kerja sama dengan negara lain. Perwujudan dukungan tersebut dapat dilakukan melalui:
a. menjaga nama baik negara kita bila kita berada di negara orang lain,
b. menghargai negara lain yang datang ke negara kita asalkan dengan niat baik,
c. bersikap bersahabat terhadap bangsa lain yang ingin bekerja sama dengan bangsa kita, dan lain sebagainya.
Ada 3 (tiga) teori dalam hukum internasional berkaitan dengan diberikannya hak-hak istimewa dan kekebalan diplomatik kepada pejabat-pejabat diplomatik. Ketiga teori tersebut, yaitu:
1. Teori Exterritoriality (Teori Eksteritorialitas)
Menurut teori ini seorang wakil diplomatik karena dianggap tidak berada di wilayah negara penerima, tapi berada di wilayah negara pengirim, meskipun pada kenyataannya berada di wilayah negara penerima. Oleh karena itu, ia tidak tunduk pada hukum negara penerima, tidak dapat dikuasai oleh hukum negara penerima, dan tidak takluk pada segala peraturan negara penerima. Menurut teori ini, seorang pejabat diplomatik tersebut adalah dikuasai oleh hukum dari negara pengirim.
Teori exterritoriality ini dianggap tidak sesuai dengan praktik kebiasaan pemberian hak istimewa dan kekebalan diplomatik dalam pergaulan
antarnegara. Maka dari itu, teori exterritoriality dalam bentuk asalnya ini
sudah tidak dapat dipertahankan lagi.
2. Teori Diplomat sebagai Wakil Negara Berdaulat atau Wakil Kepala Negara (Representative Character)
Menurut teori ini hak-hak kekebalan dan istimewa yang didapatkan oleh perwakilan diplomatik suatu negara yaitu karena ia mewakilli negaranya
atau kepala negaranya di luar negeri. Sir Gerald Fitzmaurice mengatakan
bahwa, seorang wakil diplomatik sebagai wakil negara berdaulat, memperlihatkan ketidaksetiaan kepada negara tempat ia diakreditir dan dengan demikian ia tidak tunduk kepada hukum dan jurisdiksi negara penerima.
3. Teori Kebutuhan Fungsional (Functional Necessity)
Menurut teori ini, dasar pemberian hak-hak kekebalan dan istimewa kepada perwakilan diplomatik adalah karena seorang perwakilan diplomatik harus diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk melakukan tugasnya dengan sempurna, dan segala sesuatu yang dapat memengaruhi secara buruk haruslah dicegah. Teori kebutuhan fungsional ini merupakan dasar hukum yang paling banyak dianut dalam pemberian hak-hak istimewa dan kekebalan diplomatik.
Sumber: www.sigitfahrudin.co.cc
Organisasi internasional merupakan organisasi yang bersifat tetap dan dibentuk atas dasar perjanjian internasional. Perjanjian tersebut memuat tujuan struktur dan tata kerja organisasi. Organisasi internasional merupakan wadah bagi negara-negara untuk melakukan hubungan internasional dalam menyelesaikan masalah negara-negara yang bersangkutan.
Organisasi internasional mempunyai peranan penting dalam rangka mencapai tujuan bersama. Organisasi internasional ada bermacam-macam, baik dalam lingkup regional maupun internasional.
1. ASEAN ( Association of South East Asian Nations)
ASEAN merupakan suatu organisasi regional di kawasan Asia Tenggara. ASEAN dibentuk pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok. Lahirnya ASEAN yang dipelopori oleh 5 negara, yaitu:
a. Indonesia, diwakili oleh Adam Malik b. Singapura, diwakili oleh S. Rajaratman c. Malaysia, diwakili oleh Tun Abdul Razak d. Filipina, diwakili oleh Narsisco Ramos e. Thailand, diwakili Thanat Khoman.
Kelima wakil negara-negara mengadakan pertemuan di Pantai Bangasem, Thailand. Pertemuan tersebut melahirkan Deklarasi Bangkok sebagai dasar pendirian ASEAN. Keanggotaan ASEAN terus bertambah, Brunai Darussalam, Myanmar, Laos, dan Vietnam. Akan tetapi ada beberapa negara yang belum tergabung dalam ASEAN karena keanggotaannya bersifat sukarela.