• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUBUNGAN DIPLOMATIK

C. Fungsi Perwakilan Diplomatik

Untuk menentukan fungsi perwakilan diplomatik terlebih dahulu kita

membedakan antara perwakilan tetap dan tidak tetap. Perwakilan diplomatik tidak

tetap hanya sementara diberi kuasa untuk tujuan tertentu, fungsinya terbatas pada

tugas yang diberikan kepada mereka, hanya untuk menangani masalah tertentu

sesuai dengan surat kepercayaan yang diterimanya. Seperti menangani beberapa

perundingan, mewakili kongres satu konferensi sesuai dengan penunjukannya.Jika

telah selisai mengadakan perundingan atau konferensi tersebut, maka selesai

pulalah tugas misi yang diembannya.

Sedangkan tugas dan fungsi perwakilan diplomatik tetap sangat luas.

Menurut Oppenheim, fungsi perwakilan diplomatik yang tetap yakni negosiasi,

observasi dan proteksi. Tapi disamping fungsi-fungsi tersebut, perwakilan

diplomatik dapat ditugaskan yang lainnya dan bermacam-macam fungsi lainnya.21

1. Menyalurkan kepada pemerintah negara pemerintah mengenai politik luar

negri pemerintah diplomat tersebut, serta penjelasan seperlunya tentang Disamping itu, menurut Baharuddin A. Ubani, perwakilan diplomatik

yang bertindak sebagai saluran diplomasi negara mempunyai fungsi ganda, yaitu:

21

negaranya untuk menumbuhkan pengertian yang baik dan mendalam mengenai negaranya.

2. Menyalurkan kepada pemerintah negaranya perihal politik luar negri

penerima dan melaporkan semua kejadian, peristiwa serta perkembangan setempat, lengkap dengan keterangan dan penjelasan keadaan setempat. Penjelasan dan analisis yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan politik luar negrinya.22

Negara penerima harus dapat menghormati perwakilan diplomatik negara

pengirim untuk melaksanakan fungsi-fungsinya seperti diatur dalam Konvensi

Wina Tahun 1961. Untuk lebih jelasnya, fungsi-fungsi perwakilan diplomatik

akan diuraikan satu persatu.

1. Mewakili negara pengirim didalam negara penerima

Seorang duta besar tetap ataupun perwakilan lainnya mewakili negara

pengirimnya secara keseluruhan dalam hubungan internasional negaranya

masing-masing. Tidak hanya kepada negara dimana dia diberi kuasa penuh tetapi juga

dengan negara lainnya. Dia merupakan penghubung kepala negara dari negara

pengirimnya, sebagai penghormatan terhadap komunikasi yang dibentuk dengan

negara dimana dia ditunjuk.23

Untuk beberapa tingkatan, bagaimanapun juga, dengan adanya telephone,

telegraph, telex, dan fax service, ataupun alat komunikasi lainnya yang semakin

22

Syahmin Ak, Op.cit, hal.239

23

canggih dan berkembang telah mengurangi pentingnya perwakilan diplomatik

yang tradisional dengan memperkuat proses perhubungan.24

2. Proteksi

Namun walaupun demikian, dengan banyaknya jumlah negara-negara baru

dan juga perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi yang cepat tersebut

sehinnga semakin banyak juga tugas yang dijalankan oleh perwakilan

diplomatik.Disamping mewakili negaranya di negara penerima dalam hal

kerjasama masalah politik, ekonomi, kebudayaan dan ilmu pengetahuan, tetapi

juga dimungkinkan dalam hal berusaha menangani masalah yang bersifat regional

setempat ataupun internasional yang tentu saja apabila masalah tersebut

berhubungan dengan negara yang diwakilkannya dan menyangkut masalah

kepentingan bersama.

Dalam Konvensi Wina tahun 1961 telah ditegaskan bahwa perwakilan

diplomatik berfungsi untuk melindungi, didalam negara penerima,

kepentingan-kepentingan negara pengirim dan warganegara-warganegaranya, didalam

batas-batas yang diizinkan oleh hukum internasional.25

24

Malcolm N. Shaw, International law, 4th.ed, Cambridge University Press, Cambridge, 1997, hal.524

25

Pasal 3 ayat 1 sub b, Konvensi Wina tahun 1961

Begitu juga negara penerima

harus memberikan perlindungan kepada para pejabat diplomatik yang

bersangkutan di negaranya.Bahkan negara ketiga juga harus memberikan

mereka berada in transit di negara ketiga tersebut, untuk menuju ke posnya atau

kembali ke posnya, atau pada saat kembali ke negaranya.26

Perwakilan diplomatik melakukan perlindungan terhadap orang-orang,

properti dan kepentingan dari beberapa subyek dari negara pengirim dan

kadang-kadang subyek dari negara lain, sampai kepada batas-batas negara dimana mereka

ditugaskan dan diberi kuasa.27 Jika orang-orang diperlakukan tidak adil tanpa

dapat menemukan ganti kerugian dengan cara hukum yang biasa dan jika mereka

meminta pertolongan perwakilan diplomatik dari negara pengirim yang sama

dengan negara asal mereka, maka perwakilan diplomatik harus diizinkan untuk

memberikan perlindungan kepada teman sebangsanya yakni hukum dari negara

asal mereka bukan hukum dari negara penerima.28

Sungguh suatu ironi bahwa perwakilan diplomatik tetap merupakan

sasaran dikarenakan mereka kurang mendapat pengamanan walaupun mereka

memiliki kekebalan dan keistimewaan berdasarkan Konvensi Wina tahun 1961,

diakui oleh hampir semua negara dan dihormati oleh semua bangsa yang beradab.

Mereka dijadikan sasaran pembunuhan untuk mendramatisasikan tuntutan suatu

kelompok masyarakat, umumnya suatu kelompok ekstrim dan/atau terorisme dari Perlindungan terhadap perwakilan diplomatik juga sangat dibutuhkan

sebab sering terjadi pelanggaran terhadap ketentuan hukum internasional

khususnya yang mengancam keselamatan perwakilan diplomatik sehingga dapat

menghambat pelaksanaan tugas mereka.

26

Pasal 40 Konvensi Wina tahun 1961

27

L. Oppenheim, Op.cit, hal.286

28

suatu negara yang mengutus diplomatik itu di negara sahabatnya, namun tidak

menutup kemungkinan dijadikan incaran kelompok teroris dari kalangan bangsa

lain.29

3. Negosiasi (perundingan)

Dengan demikian para perwakilan diplomatik disamping berfungsi untuk

melakukan perundingan tetapi juga mereka membutuhkan pengamanan dan

perlindungan dalam menunjang fungsinya sebagai penghubung persahabatan dan

kerjasama dengan negara lain.

Sebagaimana kita ketahui setiap negara akan melakukan segala macam

usaha demi mewujudkan negaranya masing-masing. Salah satu diantaranya yang

paling utama adalah dengan menjalankan hubungan dengan negara lain. Dan

sudah tentu hubungan tersebut tidak hanya menguntungkan satu negara saja,

melainkan hubungan tersebut harus berjalan secara timbal-balik, sehingga kedua

negara tersebut dapat memenuhi kebutuhan mereka masing-masing.

Perwujudan dari kerjasama tersebut maka dilaksanakan

perundingan-perundingan yang akan tertuang dalam perjanjian-perjanjian yang mengikat para

pihak disegala bidang, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya,

pertahanan dan keamanan maupun bidang ilmu pengetahuan dan tehnologi.

Dalam hukum internasional, perundingan ini (negosiasi) dapat dilaksanakan

dengan dua atau lebih negara (law making treaty).Yang dapat ikut dalam

perundingan pada umumnya adalah negara yang berdaulat, namun

29

sebagaipengecualian diizinkan juga turut serta dalam perundingan yaitu negara

yang belum merdeka dan belum berdaulat penuh.30

Menurut Konvensi Wina tahun 196131, pejabat diplomatik melakukan

perundingan dengan pemerintah negara penerima sebagai perwakilan dari

negaranya.Namum tidak jarang terjadi bahwa mengenai masalah tertentu

dilakukan oleh utusan khusus, terutama jika masalah teknis.32

4. Memberikan Laporan

Konvensi Wina tahun 196133, menyatakan didalamnya bahwa salah satu

fungsi perwakilan diplomatik adalah memberikan laporan, yakni dengan

mengetahui menurut cara-cara yang sah, keadaan dan perkembangan di dalam

negara penerima dan melaporkannya kepada pemerintah negara pengirim.Tugas

pelaporan ini merupakan suatu hal yang utama bagi perwakilan diplomatik

termasuk didalamnya tugas observasi secara seksama atas setiap peristiwa yang

terjadi di negara penerima terutama yang dapat berpengaruh terhadap kepentingan

negara pengirim dan melaporkan tiap-tiap observasi kepada pemerintah mereka.34

Tugas pelaporan ini merupakan hal yang pokok bagi kewajiban

perwakilan diplomatik, tetapi harus didasarkan kepada hukum yang berlaku, tugas

observasi yang dilakukan tidak dibenarkan apabila sudah mencapai tahap spionase

30

Ibid

31

Pasal 3 ayat 1 sub c, Konvensi Wina tahun 1961

32

Syahmin Ak, Op.cit, hal.245

33

Pasal 3 ayat 1 sub d, Konvensi Wina tahun 1961

34

terhadap segala kegiatan ataupun kejadian di negara penerima, maka tugas

pelaporan ini harus didasarkan kepada azas-azas hukum yang berlaku.

5. Meningkatkan hubungan persahabatan antar negara

Fungsi lain dari perwakilan diplomatik adalah untuk memajukan hubungan

bersahabat diantara negara pengirim dan negara penerima serta membangun

hubungan–hubungan ekonomi, kebudayaan dan ilmiah.35

Bagaimanapun juga, fungsi-fungsi perwakilan tersebut diatas adalah

merupakan fungsi umum dari perwakilan diplomatik yang diterima oleh setiap

negara.Namun sebuah negara dapat memerintahkan perwakilan diplomatik untuk

melakukan tugas-tugas lainnya, seperti pendaftaran kematian, kelahiran,

perkawinan dari negara pengirim, pengesahan tanda tangan, permasalahan paspor

dan hal-hal yang berkenaan dengan hal-hal tersebut di atas.Tetapi dalam

melaksangakan hal-hal ini, sebuah negara harus hati-hati untuk tidak

memerintahkan para diplomatnya untuk melaksanakan tugas-tugas yang mana Sehingga sudah menjadi

kewajiban perwakilan diplomatik untuk menjaga hubungan kedua negara tetap

terjalin dengan baik.Hubungan persahabatan ini tidak hanya dimaksudkan kepada

hubungan antar negara saja tetapi juga kepada hubungan antar rakyat kedua

negara.Sehingga hubungan persahabatan antar negar pengirim dan negara

penerima tidak saja dilaksanakan oleh pihak negara, tetapi rakyat dari

masing-masing negara tersebut juga dapat mengembangkan lebih luas lagihubungan

tersebut, baik di bidang sosial ekonomi, kebudayaan dan ilmu pengetahuan.

35

oleh hukum dari negara penerima telah disediakan untuk petugas anggota misi

diplomatik.36

Jadi, dalam suatu negara yang hukumnya memaksa orang-orang yang

bermaksud untuk melaksanakan perkawinan untuk menandatangani pada saat

kehadirannya ketika mereka melakukan pendaftarannya, tidak mengizinkan

perwakilan luar untuk melakukan sebuah perkawinan teman-teman sebangsa

sampai setelah pendaftaran yang dilakukan oleh pejabat pendaftaran.Dengan

demikian sebuah negara tidak mengizinkan perwakilan luar negri untuk

melakukan suatu tindakan dimana telah disediakan oleh jurisdiksi negara tersebut,

seperti dalam hal pemeriksaan sumpah dalam kesaksian.37

Tugas-tugas yang dilaksanakan oleh perwakilan diplomatik yang

berkenaan dengan hal-hal tersebut di atas apabila negara penerima telah

menyediakannya maka mereka tidak diizinkan untuk melakukannya karena

dianggap telah melangkahi jurisdiksi hukum dari negara penerima, sehinga

dianggap tidak menghormati hukum nasional dari negara penerima.Disamping itu,

secara universal kita kenal bahwa para diplomat tidak boleh ikut campur alam

kehidupan politik dalam negeri dari suatu negara dimana dia diakreditasikan.38

36 L. Oppenheim, Loc.cit 37 Ibid 38 Ibid, hal.787

Harus diperhatikan bahwa perwakilan diplomatik seperti kita ketahui juga

berfungsi untuk melaporkan segala kejadian yang terjadi di negara tersebut,

sehingga ia harus mengobservasi dan memperhatikan dengan kewaspadaan

Tetapi mereka tidak mempunyai hak apapun untuk ikut serta dalam

kehidupan politik, untuk mendorong suatu partai politik ataupun mengancam satu

dengan lainnya.Tidak peduli apakah seorang perwakilan diplomatik bertindak

dengan anggaran pribadinya atau berdasarkan instruksi dari negara pengirimnya.39

Tidak satupun negara yang mempunyai harga diri akan mengizinkan suatu

perwakilan luar negri untuk melakukan campur tangan, tetapi mereka akan

meminta negara pengirimnya untuk memanggil pulang diplomat tersebut dan

menunjuk individu yang lainnya atau dalam hal campur tangannya sudah terlalu

menyolok maka mereka akan memintanya untuk menyerahkan paspornya dan

bersamaan dengan itu mereka memecatnya.40

Dokumen terkait