• Tidak ada hasil yang ditemukan

Communications Planning

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.3. Deskrtipsi Hasil Penelitian (Analisa)

4.3.1. Analisa Strategi Humas PT. Chevron Pasifik Indonesia dalam Pelaksanaan Kegiatan Corporate Social Responsibility

4.3.1.2. Fungsi Public Relations

Kegiatan eksternal public relations PT Chevron Pasific Indonesia sesuai dengan konsep fungsional dari public relations yang berupaya untuk menserasikan kebijakan perusahaan dengan kebutuhan publiknya, mampu membantu manajemen dalam merumuskan kebijakan yang dapat diterima publik, serta mampu mampu membantu perusahaan dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan perusahaan. Beberapa fungsi Public Relations PT Chevron Pasific Indonesia terkait dengan upaya meningkatkan brand image Chevron, dikemukakan oleh key informan Kuswoyo Hadi, Public

Relations PT Chevron Pasific Indonesia, menjelaskan:

Kami menjalankan fungsi PR, terkait dengan pelaksanaan program meng-kampanye-kan program-program CSR Chevron. Fungsi kami sebagai PR adalah sebagai koordinator dan sebagai pelaksana teknis dalam bidang hubungan masyarakat terkait dengan publikasi dan sosialisasi. Seluruh divisi kerja lain juga turut membantu namun mereka sifatnya hanya sebagai

penunjang proses penyampaian informasi saja, karena dalam sosialisasi kami meng-handle semuanya, karena ini merupakan tugas kami. Semua masukan, keluhan dan tanggapan publik dapat disampaikan lewat surat, atau email yang sudah ditujukan langsung ke divisi kami, divisi pelayanan publik. Kami juga menggunakan beberapa media pendukung yang dapat membantu hal tersebut, seperti media internet, telepon, dan juga via surat. Dan yang terpenting semua divisi membantu kami, tinggal tergantung jenis permasalahannya saja. (Hasil

wawancara pada tanggal 15 Januari 2017)

Informan Meringo, Staff Social Peformance (Penanggung Jawab CSR) PT Chevron Pasific Indonesia, menjelaskan:

Pelaksanaan program-program CSR Chevron disesuaikan dengan kebijakan dan aturan dari manajemen. Karena program ini bersifat compulsory atau wajib dilaksanakan, sehingga manajemen pusat PT Chevron Pasific Indonesia sangat mendukungnya. Selain itu, keinginan-keinginan masyarakat, akademisi dan pemerintah yang telah masuk kedalam media penyampaian pesan kami, akan dirapatkan dulu dengan manajemen, setelah mendapatkan keputusannya baru kami sosialisasikan lebih lanjut kepada publik. (Hasil wawancara

pada tanggal 15 Januari 2017)

Selain itu, informan Rianto, Staff Public Relations PT Chevron Pasific Indonesia menjelaskan:

Pada dasarnya kami berfungsi untuk membina hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan publik publiknya. Oleh karenanya upaya yang terus kami lakukan adalah, sosialisasi, mengadakan seminar, presentasi dan simulasi di lapangan, pokoknya kegiatan yang kami lakukan untuk menjalin hubungan dengan publik yang sifatnya petemuan-pertemuan, sehingga kami bisa bertatap muka langsung dengan masyarakat, akademisi dan pemerintah atau menggunakan seluruh media yang ada untuk membantu proses sosialisasi. Selain itu, proses komunikasi kepada para publik sangat ditentukan oleh keberadaan website Chevron, dimana segala informasi dapat diakses langsung oleh publik. Oleh karenanya divisi yang sangat membantu dalam menjalankan fungsi komunikasi dua arah yaitu divisi Pelayanan Publik (call center 24 jam), terkait dengan penyediaan informasi operasional

Chevron di lapangan. (Hasil wawancara pada tanggal 22

Januari 2017)

Fungsi Public Relations PT Chevron Pasific Indonesia terkait dengan upaya menjalankan program-program Corporate Social

Responsibility adalah dengan menjalankan fungsi PR secara

terencana dan efektif. Public Relations PT Chevron Pasific Indonesia berfungsi sebagai koordinator komunikasi pada seluruh aktivitas publikasi dan sebagai pelaksana teknis di lingkungan internal untuk mengajak seluruh anggota perusahaan berperan lansung dalam proses komunikasi terkait dengan kebijakan dan aktivitas eksplorasi alam oleh Chevron.

Seluruh divisi kerja lain juga turut membantu namun mereka sifatnya hanya sebagai penunjang kegiatan informasi saja, karena dalam sosialisasi Public Relations PT Chevron Pasific Indonesia meng-handle semuanya, karena ini merupakan tugas public relations. Sedangkan pelaksanaan program-program Corporate Social Responsibility disesuaikan dengan kebijakan dan aturan manajemen.

Prosedur pelaksanaannya dalam tingkatan struktural internal harus dilaksanakan oleh setiap pegawai tanpa kecuali dari tingkat pelaksana sampai dengan tingkat manajemen. Upaya ini dilakukan untuk membina hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan masyarakat, akademisi, pemerintah. Oleh karenanya upaya yang terus dilakukan oleh Public Relations PT Chevron Pasific Indonesia adalah, sosialisasi, presentasi dan simulasi di lapangan bahkan dengan mengadakan seminar.

Seminar merupakan salah satu sarana Public Relations PT Chevron Pasific Indonesia untuk menjalankan fungsi komunikasinya. Seminar merupakan suatu acara untuk memberikan pendidikan dan penjelasan untuk mengklarifikasi suatu issue negatif dan memberikan tambahan wawasan kepada masyarakat, akademisi, pemerintah.

Selain menggunakan proses komunikasi secara lansung, Public

Relations PT Chevron Pasific Indonesia juga penggunaan media

internet, telepon dan juga surat. Seluruh aktivitas ini merupakan faktor awal terbentuknya goodwill, kepercayaan, penghargaan terhadap perusahaan sehingga efektifitas dari aktivitas program-program

Corporate Social Responsibility yang laksanakan oleh praktisi public relations PT Chevron Pasific Indonesia penting untuk diperhatikan

agar dapat menghasilkan efek yang diinginkan oleh perusahaan dan masyarakat pada khususnya.

Implikasi yang dilakukan oleh praktisi public relations PT Chevron Pasific Indonesia merujuk pada fungsi public relations pada Bab II, yaitu sebagai berikut:

1) Publisitas

Publisitas adalah informasi dari sumber luar yang digunakan oleh media karena informasi itu mempunyai tata nilai berita. Ini merupakan metode penempatan pesan di media yang tidak dikendalikan karena sumber tidak membayar media itu untuk penempatannya.

2) Press Agentry

Press agentry menciptakan cerita dan peristiwa yang layak

berita untuk menarik perhatian media dan untuk mendapatkan perhatian publik.

3) Public Affair

Public affair merupakan bagian khusus dari hubungan

hubungan pemerintah dan komunitas lokal untuk mempengaruhi kebijakan publik.

4) ManajemenIsu

Manajemen isu adalah proses proaktif untuk meng-antisipasi, mengidentifikasi, mengevaluasi dan merespon isu-isu kebijakan publik yang mempengaruhi hubungan organisasi dengan publiknya.

5) Lobbiying

Lobi merupakan bagian khusus dari hubungan masyarakat yang membangun dan memelihara hubungan dengan pemerintah, terutama dengan tujuan mempengaruhi legislasi dan regulasi.

6) Hubungan Investor

Hubungna Investor adalah bagian khusus dari hubungan masyarakat korporat yang membangun dan mengelola hubungan yang saling menguntungkan dengan pemegang saham dan pihak-pihak lainnya dalam lingkungan keuangan demi memaksimalkan nilai pasar.

7) Pengembangan

Pengembangan adalah bagian khusus dari hubungan masyarakat organisasi-organisasi nirlaba swasta yang membangun dan mengelola hubungan dengan donor dan anggota, yang bertujuan mepertahankan dukungan keuangan dan tenaga sukarela.

8) Hubungan Internal

Menangani publik yang berkaitan atau terlibat dengan kerja internal organisasi, seperti karyawan, keluarga karyawan, dan suka-relawan,”(Cutlip, 2005:9)

Selain itu, Hutapea juga menjelaskan bahwa public relations adalah fungsi manajemant untuk membantu mengakkan dan memelihara aturan bersama dalam komunikasi, demi terciptanya saling pengertian dan kerja sama antara lebaga (perusahaan) dan publiknya, mengatur dan menekankan tanggung jawab manajemen dalam melayani kepentingan masyarakat, membantu menejemen dalam mengikuti, memonitor, bertidak sebagai suatu sistem tanda bahaya untuk membantu manajemen berjaga-jaga dalam menghadapi berbagai kemungkinan buruk, serta menggunakan penelitian dan

teknik-teknik komunikasi yang efektif dan persuasif untuk mencapai semua itu.

4.3.1.3. Tujuan Public Relations

Fungsi kegiatan program-program Corporate Social

Respon-sibility PT Chevron Pasific Indonesia yang telah dilakukan, selanjutnya

disesuaikan dengan tujuan public relations dalam suatu organisasi perusahaan. Seperti yang dikemukakan oleh key informan Kuswoyo Hadi, Public Relations PT Chevron Pasific Indonesia, menjelaskan:

Dalam kegiatan sosialiasi kampanye program-program CSR Chevron, kami berperan sebagai fasilitator komunikasi, yaitu dengan menjelaskan kepada publik (masyarakat, akademisi dan pemerintah) mengenai penerapan program CSR secara kontinyu dan efektit, mulai dari jenis-jenis program CSR manfaat dan keuntungan (bagi masyarakat dan alam). Dan kami juga berperan sebagai pelaksana proses komunikasi seperti menyediakan media yang tepat serta mengadakan proses komnuikasi melalui seminar dan diskusi bersama praktisi ahli geologi dan usahawan kerakyatan dalam beberapa acara. (Hasil wawancara pada tanggal 15 Januari 2017)

Informan Meringo, Staff Social Peformance (Penanggung Jawab CSR) PT Chevron Pasific Indonesia, menjelaskan:

”hmm...kami juga berupaya untuk menjadi mediator untuk

membantu perusahaan untuk mendengarkan apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publik. Kami lebih banyak mendengarkan daripada berbicara. Karena ketidakmampuan kami dalam mendengarkan keinginan masyarakat dan para akademisi yang concersn terhadap lingkungan, akan berisiko, berbahaya dan terkadang menimbulkan akibat yang fatal, terutama berkaitan dengan kebijakan perusahaan. Karena itu, bukan tidak mungkin kebijakan perusahaan yang kami wakili, diprotes oleh mereka, disebabkan ketidakmampuan kami untuk mendengarkan keinginan publik (internal dan eksternal). (Hasil

Selain itu, informan Rianto, Staff Public Relations PT Chevron Pasific Indonesia menjelaskan:

Upaya yang dilakukan dalam menjalankan fungsi PR sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya, adalah dengan menjadi mediator antara manajemen dan stakeholder yaitu dengan cara memberi sarana atau metode yang mampu menampung aspirasi, opini, keluhan dan tanggapan publik sehubungan dengan pelaksanaan program-program CSR Chevron. Selain itu kami harus produktif mengevaluasi pelaksanaan program-program CSR melalui survei-survei yang dilaksanakan ataupun oleh mediator eksternal yang menjadi konsultan perusahaan. Kami juga melakukan info-info program-program CSR Chevron dengan beragam media, secara berkala kepada para pihak terkait, seperti: pengusaha, profesional dan pedagang, sampai segmen non-bisnis seperti eksekutif perusahaan, lembaga pemerintah, mahasiswa, dan pelajar serta masih banyak lagi. (Hasil

wawancara pada tanggal 22 Januari 2017)

Berdasarkan hasil kutipan wawancara di atas, menjelaskan bahwa beberapa kategori tujuan aktivitas public relations dalam suatu organisasi perusahaan yang telah dijelaskan di atas, public relations PT Chevron Pasific Indonesia berperan sebagai fasilitator komunikasi (communication fasilitator). Dan praktisi public relations PT Chevron Pasific Indonesia juga dituntut untuk mampu menjelaskan kembali keinginan, kebijakan dan harapan perusahaan kepada publiknya dan berupaya untuk berinteraksi dengan publiknya dengan lebih banyak mendengarkan daripada berbicara mengenai kepentingan peru-sahaan. Hal ini sesuai dengan peranan public relations dalam suatu organisasi yang pada tujuan Public Relations pada Bab II, meliputi:

1. Mengubah citra umum di mata masyarakat sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan;

2. Meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai;

3. Menyebarluaskan cerita sukses yang telah dicapai perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapat-kan pangkuan;

4. Memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka pangsa pasar baru;

5. Mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat bursa saham atas rencana perusahaan untuk menerbitkan saham baru atau saham tambahan;

6. Memperbaiki hubungan antara perusahaan dan masya-rakat, berkaitan dengan terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham dikalangan masyarakat terhadap niat baik perusahaan; 7. Mendidik konsumer agar lebih efektif dan mengerti dalam

memanfaatkan produk-produk perusahaan;

8. Meyakinkan masyarakat bahwa perusahaan mampu bertahan dan bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis;

9. Meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi resiko pengambilalihan oleh pihak lain; 10. Menciptakan identitas perusahaan yang baru;

11. Menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial;

12. Mendukung keterlibatan perusahaan sebagai sponsor dari suatu acara;

13. Memastikan bahwa para politisi benar-benar memahami kegiatan-kegiatan atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan;

14. Menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahaan agar masyarakat luas mengetahui betapa perusahaan itu mengutamakan kualitas dalam berbagai hal.

Berdasarkan penjabaran di atas, peneliti dapat menyimpulkan

bahwa jika Public Relations PT Chevron Pasific Indonesia lebih

berperan pada expert prescriber communication dan communication

relations PT Chevron Pasific Indonesia sebagai communication facilitator karena dalam penelitian ini public relations PT Chevron

Pasific Indonesia adalah bagian yang berperan untuk menyampaikan

message dari institusi yang diwakilinya tentang sosialisasi aktivitas

publikasi kebijakan perusahaan kepada publik selain tugasmya

sebagai mediator. Selain itu public relations PT Chevron Pasific

Indonesia berperan juga sebagai expert prescriber communication

yang dianggap sebagai ahli untuk menjalankan sebuah aktvitas

sosialisasi dan berhak melaksanakan segala strategi komunikasi

kepada publik eksternalnya.

Oleh karenanya, secara keseluruhan, tujuan public relations PT

Chevron Pasific Indonesia dalam kegiatan program-program

Corporate Social Responsibility adalah menciptakan citra baik

perusahaan sehingga dapat menciptakan, membina, dan memelihara

sikap budi yang menyenangkan bagi lembaga atau organisasi pada

suatu pihak dan dengan publik pada pihak lain dengan komunikasi

yang harmonis dan timbal balik.

4.2.2. Implementasi Strategi Humas PT. Chevron Pasifik Indonesia

Dokumen terkait