• Tidak ada hasil yang ditemukan

Diagram Kartesius Fungsi Komunikasi (-)0.9667

7. Fungsi Website

Suatu website harus dapat ‘berbicara’ kepada pengguna dengan kata, frase

dan konsep yang familiar bagi mereka serta membuat informasi ditampilkan logis dan natural. Website juga harus berisi objek, aksi, dan opsi yang visible sehingga pengguna tidak harus mengingat informasi dari setiap bagian-bagian dari tahapan yang dilakukannya.

Berbagai informasi harus dapat dengan mudah dicari, fokus pada user’s

terlalu rumit. Setiap dialog yang ada seharusnya tidak berisi informasi yang tidak relevan atau yang jarang digunakan.

Bahasa yang digunakan dalam website ini adalah Bahasa Indonesia. Jika melihat dari kelompok tingkat pendidikan anggota 3 in 1, dapat dipahami jika

website tidak membuat fasilitas dalam Bahasa Inggris. Namun sejalan dengan globalisasi, seharusnya 3 in 1 juga harus bisa memfasilitas kemungkinan adanya perusahaan asing yang membutuhkan yang berbasis industri local. Selain itu tujuan dari website ini juga agar para pencari kerja dapat berkompetisi baik di dalam maupun diluar negeri.

Nama perusahaan merupakan salah satu bagian yang penting bagi sebuah

website, karena nama perusahaan menjadi identitas dari website yang dikunjungi pengunjung. Pada website ini, nama 3 in 1 terletak pada sudut kanan atas, terdapat pula logo dari depnakertrans yang terletak di tengah atas dari website. Selain itu, pada halaman depan dari website ini terdapat beberapa slogan namun produk-produk yang ingin ditawarkan 3 in 1 seperti pelatihan tidak terlihat di halaman home. Padahal pelatihan adalah proses pertama dari trilogi pelatihan, sertifikasi dan penempatan yang menjadi tujuan utama 3 in 1.

Laman utama belum memberikan pelayanan yang maksimal bagi pengunjung. Seharusnya laman ini bisa digunakan BBLKI sebagai media sosialisasi yang ampuh untuk mengundang pengunjung untuk menjadi anggota.

Fungsi katalog pun kurang maksimal. Pada saat pengunjung mencari data, pengunjung tidak mengetahui kata-kata kunci yang bisa membatunya untuk informasi yang ingin dicarinya. Sebaiknya ada pilihan kata kunci untuk pengujung atau anggota, sehingga pencarian lebih efektif.

Fungsi konsultasi yang seharusnya bisa membantu pengunjung, tidak bisa digunakan selain untuk anggota. Padahal konsultsi sangat membantu pengunjung ketika ia kurang mengetahui info dari BBLKI. Ketika anggota mengirim suatu pertanyaan, respon dari BBLKI sangat lambat. Pada saat penulis mengakses menu konsultasi ditemukan pertanyaan anggota di akhir bulan Juli belum terjawab hingga bulan Oktober saat website penulis akses.

Selain itu fungsi-fungsi komunikasi, seperti web mail, form contact,

chatting juga tidak tersedia dalam website3 in 1 sehingga kualitas dari website

Gambar 6.12. Pertanyaan Anggota Lambat Direspon

*********

Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya bahwa ukuran dari keberhasilan suatu website adalah ketika website ini dikunjungi oleh banyak pengunjung. Dalam konteks website 3 in 1, ketika ia berhasil mendapat banyak kunjungan, maka kemungkinan akan bertambahnya anggota juga bisa terealisasi. Namun dalam kenyataannya justru tendensi keanggotaan stagnan dan cenderung terus menurun. Indikasi ini juga terlihat dalam grafik jumlah angota 3 in 1 di tahun 2011 yang diperoleh dari akses website3 in 1 pada bulan September 2011, seperti yang terlihat pada Gambar 6.14. berikut:

Sumber: website 3 in 1

Gambar 6.14. Jumlah Anggota 3 in 1 Tahun 2011

Pada bulan September 2011, jumlah anggota untuk 3 in 1 di BBLKI Medan adalah 887 Orang. Jika dirata-ratakan tiap bulannya maka jumlah anggota perbulan adalah 99 orang. Bandingkan dengan jumlah data anggota yang menjadi basis penelitian ini: Anggota bulan Maret 2009 – Pebruari 2010 adalah sebanyak 2.073 orang. Jika dirata-ratakan perbulan, maka anggota dalam kurun waktu tersebut adalah 173 orang.

Berdasarkan wawancara dari petugas 3 in 1 BBLKI Medan, kebanyakan anggota dari 3 in 1 adalah orang yang merupakan karyawan dari mitra (perusahaan yang terdaftar di 3 in1) atau masyarakat awam yang mendaftarkan diri untuk mendapatkan pelatihan di BBLKI Medan.

Informasi mengenai pelatihan mereka ketahui melalui majalah dinding dari Depnakertrans atau melalui mitra.

Setiap orang yang datang langsung maupun melalui mitra ke BBLKI untuk mendaftarkan diri dalam rangka mendapatkan pelatihan akan diwajibkan untuk menjadi anggota 3 in 1. Demikian juga bagi perusahaan yang akan mengirimkan pekerja untuk mendapat pelatihan, maka ia wajib menjadi menjadi anggota yang kemudian disebut Mitra.

Selain itu masyarakat yang datang ke Depnakertrans untuk memperoleh informasi lowongan kerja juga disarankan untuk mendaftarkan diri ke website3 in 1.

Mereka kemudian diarahkan untuk mengikuti prosedur pengisian dalam

website 3 in 1. Mereka dibantu oleh Petugas merupakan pelaksana teknis yang langsung mengoperasikan 3 in 1 dan berhubungan dengan para pengguna.

Hal ini sejalan dengan hasil kuisoner 30% dari responden menjawab tujuan menjadi anggota 3 in 1 adalah sebagai syarat untuk mendapatkan pelatihan dari BBLKI dan 70% lainnya untuk mendapatkan informasi lowongan kerja.

Jika tujuan dari kebanyakan pengunjung website 3 in 1 adalah untuk mendapatkan informasi lowongan kerja, maka yang perlu kita cermati adalah jumlah dari lowongan kerja potensial bagi pengunjung. Dari mana informasi lowongan kerja itu berasal? Tentunya dari Mitra! Jika mitra dari 3 in 1 terbatas, maka dapat dipastikan lowongan kerja yang tersedia di website 3 in 1 juga akan terbatas!

Ini bisa kita lihat dari Gambar 6.15. Jumlah Lowongan Kerja Tahun 2011 dan Gambar 6.16. Jumlah Pelamar Kerja Tahun 2011 berikut:

Sumber: website 3 in 1

Gambar 6.15. Jumlah Lowongan Kerja 3 in 1 Tahun 2011

Sumber: website 3 in 1

Jumlah lowongan kerja yang tersedia di BBLKI Medan adalah 41 lowongan sampai dengan bulan September 2011 dengan jumlah yang melamar kerja melalui Website 3 in 1 sebanyak 344 pelamar. Jumlah pelamar jika dibandingkan dengan jumlah anggota 887 orang berarti hanya 39%. Ini bisa berarti bahwa:

1. Ada anggota yang tidak ikut melamar karena tidak sesuai dengan keinginan dari anggota.

2. Ada anggota yang tidak ikut melamar karena tidak sesuai permintaan perusahaan.

3. Ada anggota yang tidak aktif lagi mengikuti informasi dari 3 in 1

4. Ada anggota yang merupakan karyawan dari mitra yang menjadi anggota sebagai syarat untuk memperoleh pelatihan.

Hal –hal yang tersebut diatas menjadi indikasi bahwa secara fungsi informasi website 3 in 1 masih belum bisa memberikan kabar terbaru dan referensi, baik untuk pengunjung-pengunjung potensial yaitu para pencari kerja dan perusahaan-perusahaan yang bisa mempercayakan 3 in 1 sebagai wadah informasi untuk memperoleh calon pekerja yang potesial untuk mereka.

Secara fungsi komunikasi website 3 in 1 masih belum bisa menjadi web

yang dinamis. Karena belum dilengkapi fasilitas yang memadai yang memberikan fungsi-fungsi komunikasi, seperti: usability, navigasi, desain grafis dan fungsi

Dari pengolahan data diatas diketahui bahwa secara fungsi komunikasi dan informasi, website3 in 1 masih memilki kelemahan, dimana:

1. Nama website3 in 1 tidak mencerminkan nama website yang memberikan info lowongan kerja, sehingga ketika seseorang awam mengetikan lowongan kerja dalam search engine, maka 3 in 1 tidak terdapat dalam list rekomendasi di search engine.

2. Website masih belum bisa memberikan informasi lowongan kerja yang menarik bagi para pengunjung.

3. Website juga belum bisa menarik perusahaan-perusahaan yang potensial untuk mempercayai 3 in 1 sebagai wadah untuk penyebaran informasi dalam rngka memperoleh calon pegawai yang potensial.

4. Website belum bisa memberikan infomasi yang memadai mengenai apa

sebenarnya jati diri 3 in 1 dan BBLKI

5. Secara artistik website masih kurang memadai. Ini bisa dilihat dari peletakan foto-foto kegiatan di laman home, perusahaan dan lowongan kerja. Seharusnya foto-foto didiletakan di laman foto galeri.

6. Website masih kurang efektif dengan adanya pengulangan menu pilihan BBLKI dan foto-foto kegiatan BBLKI. Pada laman perusahaan dan lowongan kerja, pengunjung tidak bisa langsung terkoneksi dengan pendaftaran sebagai anggota/mitra/ mengirim lamaran secara langsung.

7. Navigasi dari website yang masih memiliki kelemahan, terutama di link perusahaan dan lowongan pekerjaan. Keduanya tidak bisa link ke login atau pendaftaran baru.

Kelemahan-kelemahan ini berada diawal-awal dari laman website. Akibatnya tujuan dari website 3 in 1 sebagai sarana untuk mensinergikan tiga kegiatan pelatihan, sertifikasi dan penempatan, terutama untuk unit atau kios yang langsung memberi pelayanan kepada masyarakat (pencari kerja, pemberi kerja atau unsur lain dalam masyarakat yang berkaitan dengan aktivitas pelatihan, sertifikasi, dan penempatan) agar dapat meningkatkan kompetensi dan daya saing tenaga kerja Indonesia, tidak terwujud.

Karena yang dibutuhkan pengunjung adalah info lowongan kerja. Pelatihan bukan suatu yang menarik bagi pengunjung karena prinsipnya mereka membutuhkan pekerjaan yang bisa menghasilkan pendapatan bagi mereka.

Namun info lowongan kerja yang bervairasi dari BBLKI bisa mendorong banyaknya pengunjung yang datang, ketika pengunjung banyak datang ke website 3 in 1, maka sosialisasi pelatihan dapat dilakukan, mengingat sebenarnya masih banyak pencari kerja yang tidak memiliki keahlian yang memadai yang bisa menjadi daya kompetitif bagi mereka untuk memperoleh pekerjaan yang diinginkan.

Dari data dan keterangan diatas, jumlah anggota yang cenderung menurun berbanding lurus dengan proyek pelatihan yang dilakukan oleh BBLKI. Sangat

disayangkan, karena BBLKI melalui 3 in1 bisa menjadi wadah pendektesian dini terhadap isu-isu pengangguran.

BBLKI bernaung di Depnakertrans, suatu departemen yang bertanggung jawab atas penanggulangan pengangguran dan isu-isu ketenagakerjaan seperti rendahnya tingkat pendidikan angkatan kerja Indonesia dan kompetensi kerja. Dengan pelaksanaan proyek 3 in 1 yang terkesan setengah hati ini, kemungkinan masalah pengangguran masih sulit untuk dieleminasi oleh Depnakertrans, dan keberadaan 3 in 1 hanya sebagai pelengkapan atas tuntutan kemajuan teknologi semata yang mengharuskan setidaknya setiap organisasi memiliki website sendiri.

BAB VII

Dokumen terkait