ANALISIS PERANAN SISTEM INFORMASI 3 IN 1
SEBAGAI PORTAL INFORMASI LOWONGAN
KERJA PADA BALAI BESAR LATIHAN
KERJA INDUSTRI (BBLKI) MEDAN
GELADIKARYA
Oleh:
Bron Alfiner Situmorang
NIM 067007064
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Geladikarya : ANALISIS PERANAN SISTEM INFORMASI
3 IN 1 SEBAGAI PORTAL INFORMASI
LOWONGAN KERJA PADA BALAI BESAR
LATIHAN KERJA INDUSTRI (BBLKI)
MEDAN
Nama : Bron Alfiner Situmorang
NIM : 067007064
Program Studi : Magister Manajemen
Kosentrasi : Manajemen Teknologi
Disetujui
Komisi Pembimbing:
Prof. Dr. Opim Salim Sitompul, Msc. Ketua
Dr. Ir. Nazaruddin, MT Anggota
Ketua Program Studi
Prof. Dr. Ir. Darwin Sitompul, M. Eng
Direktur
PERNYATAAN
Saya yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa geladikarya dengan
judul:
“ANALISIS PERANAN SISTEM INFORMASI 3 IN 1 SEBAGAI PORTAL
INFORMASI LOWONGAN KERJA PADA BALAI BESAR LATIHAN KERJA INDUSTRI (BBLKI) MEDAN”
adalah benar hasil karya saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan. Semua
sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas.
Medan, 17 Januari 2012
yang membuat pernyataan,
RINGKASAN EKSEKUTIF
Balai Besar Latihan Kerja Industri (BBLKI) Medan merupakan Unit Pelaksanan Teknis (UPT) Pusat dibidang Pengembangan dan Perluasan Kerja yang berkedudukan di Propinsi Sumatera Utara dan bertanggung jawab kepada Direktorat Jendral Pembinaan Pelatihan dan Produktifitas (Binalattas) dibawah Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans) Republik Indonesia merancang suatu paket program aplikasi komputer khusus untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam sistem manajemen pengelolaan kegiatan pelatihan, sertifikasi dan penempatan kerja berbasis Internet disebut juga sebagai aplikasi 3 in 1. Pada BBLKI Medan, program ini mulai beroperasi pada 11 November 2007.
Program aplikasi ini merupakan bagian terintegrasi dalam sistem manajemen pelatihan, sertifikasi dan penempatan tenaga kerja Depnakertrans yang diharapkan dapat mendukung pelayanan kepada masyarakat luas, terutama kepada para pencari kerja/penganggur dan kepada para pengusaha yang membutuhkan tenaga kerja.
Namun pada kenyataannya jumlah anggota 3 in 1 ini memiliki trend menurun, sementara dilain pihak situs-situs sejenis yang menawarkan informasi kerja pengunjungnya semakin bertambah.
Hasil kajian dengan menggunakan Metode Service Quality menunjukkan bahwa Fungsi Komunikasi pada Website 3 in1 belum maksimal. 3 in 1 belum bisa menjadi web yang dinamis karena belum dilengkapi fasilitas yang memberikan fungsi-fungsi komunikasi. Demikian pula terjadi hal yang senada dengan Fungsi Informasi dimana website 3 in1 belum bisa memberikan kualitas pada bagian kontennya.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan karena dengan ridho dan
kehendak-Nya lah penulis dapat menyelesaikan penulisan geladikarya dengan
judul: “Analisis Peranan Sistem Informasi 3 In 1 Sebagai Portal Informasi
Lowongan Kerja Pada Balai Besar Latihan Kerja Industri (BBLKI) Medan”
Penulisan geladikarya ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi
dalam melengkapi persyaratan akademis pada Program Studi Magister
Manajemen, Sekolah Pascasarjana, Universitas Sumatera Utara.
Dalam penulisan geladikarya ini, banyak pihak yang telah memberikan
bantuan, baik dorongan moril, kritik dan saran. Dalam kesempatan ini penulis
secara khusus mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, MSIE selaku Direktur Sekolah
Pascasarjana Universitas SumateraUtara
2. Bapak Prof. Dr. Ir. Darwin Sitompul, M.Eng. selaku Ketua Program Studi
Magister Manajemen Sekolah Pascasarjana, Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Prof. Dr. Opim Salim Sitompul,Msc, selaku Ketua Komisi
Pembimbing
4. Bapak Dr. Ir. Nazaruddin, MT selaku Anggota Komisi Pembimbing
5. Ibu Nurmia Sinaga, MA, Selaku Kepala BBLKI Medan.
6. Ir. Nana Mulyana, Selaku Kepala Bidang Program dan valuasi BBLKI Medan
8. Seluruh Staff BBLKI dan Kios 3 in 1 yang turut membantu dalam
penyelesaian Gladikarya ini.
9. Seluruh Dosen, Pegawai Administrasi dan seluruh civitas akademika di
lingkungan Program Studi Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara.
10. Rekan-rekan Mahasiswa Angkatan XXI-2:
Secara khusus penulis ucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada
Orang Tua Tercinta, Istri serta Putri saya Welbi Dania Denalova Situmorang
yang saya cintai dan banggakan.
Penulis menyadari bahwa penulis memiliki keterbatasan kemampuan dan
waktu sehingga geladikarya ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran serta adanya penelitian lebih lanjut untuk
perbaikan dan penyempurnaan geladikarya ini.
Akhir kata penulis berharap semoga geladikarya ini dapat memberikan
manfaat bagi penulis dan pembaca sekalian.
Medan, 17 Januari 2012
Penulis
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Alamat: Jl. Jamin Ginting Kompleks Niaga Citra Garden Blok A5 No 10 Medan
Email: binanika_computer@yahoo.com
Sekolah PascaSarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara
Strata 1 Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta
SMU Budi Mulia Pematang Siantar SMP Cinta Rakyat 1 Pematang Siantar SD Inpres Pematang Siantar
Nama Perusahaan/ Institusi Posisi Periode
Dari Hingga Universitas Katolik St. Thomas Fakultas Ilmu
Komputer Medan, Sumatera Utara
P3IK-Kaputama Binjai
P2IKB AMIKOM BINANIKA Medan
P2IKB AMIKOM BINANIKA Panton Labu Aceh
DAFTAR ISI
1.2. Rumusan Permasalahan ……… 4
1.3. Tujuan Penelitian ……….. 4
1.4. Manfaat Penelitian ……… 4
1.5. Batasan dan Ruang Lingkup Penelitian ……… 5
BAB II KERANGKA TEORITIS 6 2.1. Pengertian Sistem informasi ………. 6
2.2. World Wide Web .………. 7
2.3. Interface User/Costumer ………….……….. 10
2.4. Kreteria Website yang Baik ……….. 12
2.5. Metode Sevqual …….………... 20
2.6. Diagram Kartesius ………. 22
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL 26 BAB IV METODE PENELITIAN 28 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ……… 28
4.2. Metodologi Penelitian ………... 28
4.3. Teknik Pengumpulan Data ……… 29
5.5. Pengoperasian 3 in 1 ………. 39
BAB VI ANALISIS SISTEM INFORMASI WEBSITE 3 In 1 PADA BBLKI MEDAN 51 6.1. Profile Responden ……… 52
6.2. Pengolahan Data Service Quality (Servqual) ……… 53
6.3. Analisis Website 3 in 1 ……… 63
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 87 7.1. Kesimpulan ………... 87
7.2. Saran – Saran ………. 87
7.3. Penelitian Lebih Lanjut ……….. 89
DAFTAR PUSTAKA ………... 91
DAFTAR TABEL
Halaman
1.1. Daftar Jumlah Anggota 3 in 1 Maret 2009 – Pebruari 2010 ... 3
1.2. Tingkat Pendidikan Anggota ... 3
4.1. Jadual Penelitian ……….. 28
4.2. Penilaian Kuisioner Responden ……..………. 31
6.1. Jenis Kelamin Responden ……… 52
6.2. Umur Responden ... ……….. 52
6.3.Tingkat Pendidikan Responden ... 52
6.4. Status Keanggotaan Responden ... ... 52
6.5. Tujuan Menjadi Anggota ... 53
6.6. Darimana Mengetahui Website 3 in 1 ... 53
6.7. Penilaian Usability Website 3 in 1 ... 54
6.8. Penilaian Sistem Navigasi Website 3 in 1 ... 54
6.9. Penilaian Desain Grafis Website 3 in 1 ... 54
6.10. Penilaian Konten Website 3 in 1 ... 55
6.11. Penilaian Kompatibilitas Website 3 in 1 ... 55
6.12. Penilaian Waktu Loading Website 3 in 1 ... 55
6.13. Penilaian Fungsi Website 3 in 1 ... 56
6.14. Harapan Usability Website 3 in 1 ... 56
6.15. Harapan Sistem Navigasi Website 3 in 1 ... 57
6.16. Harapan Desain Grafis Website 3 in 1 ... 57
6.17. Harapan Konten Website 3 in 1 ... 57
6.18. Harapan Kompatibilitas Website 3 in 1 ... 58
6.19. Harapan Waktu Loading Website 3 in 1 ... 58
6.25. Gap Kompatibilitas Website 3 in 1 ... 60
6.26. Gap Waktu Loading Website 3 in 1 ... 61
6.27. Gap Fungsi Website 3 in 1 ... 61
6.28. Hasil Akhir Gap Website 3 in 1 ... 61
DAFTAR GAMBAR
Halaman
2.1. Model Konseptual Service Quality ………..
2.2. Diagram Kartesius ...
5.9. Pemberitahuan untuk mendaftar Sebagai Anggota ……….. 43
5.10. Laman Formulir Pendaftaran Anggota ……….. 45
6.1. Diagram Kartesius Fungsi Informasi ………... 6.2. Diagram Kartesius Fungsi Komunikasi ………... 6.3. Tampilan Telusuri Website Lowongan Kerja Google ... 62 62 65 6.4. Laman Pertama 3 in 1 ………. 67
6.6. Website karir.com ...……….. 68
6.7.Laman Akhir Home 3 in 1 ………... 73
6.8. Pengulangan Menu di 3 in 1 ... 74
6.9.Tampilan Dengan Menggunakan Internet Explorer ... 75
6.10. Tampilan Dengan Menggunakan Mozilla ………. ... 75
6.11. Error Pada Laman Home ………... 76
6.12. Pertanyaan Anggota Lambat Direspon ………. 79
6.13. Hasil Pengolahan Data Service Quality ………. 80
6.14. Jumlah Anggota 3 in 1 Tahun 2011 ... 81
6.15. Jumlah Lowongan Kerja 3 in 1 Tahun 2011 ... 82
RINGKASAN EKSEKUTIF
Balai Besar Latihan Kerja Industri (BBLKI) Medan merupakan Unit Pelaksanan Teknis (UPT) Pusat dibidang Pengembangan dan Perluasan Kerja yang berkedudukan di Propinsi Sumatera Utara dan bertanggung jawab kepada Direktorat Jendral Pembinaan Pelatihan dan Produktifitas (Binalattas) dibawah Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans) Republik Indonesia merancang suatu paket program aplikasi komputer khusus untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam sistem manajemen pengelolaan kegiatan pelatihan, sertifikasi dan penempatan kerja berbasis Internet disebut juga sebagai aplikasi 3 in 1. Pada BBLKI Medan, program ini mulai beroperasi pada 11 November 2007.
Program aplikasi ini merupakan bagian terintegrasi dalam sistem manajemen pelatihan, sertifikasi dan penempatan tenaga kerja Depnakertrans yang diharapkan dapat mendukung pelayanan kepada masyarakat luas, terutama kepada para pencari kerja/penganggur dan kepada para pengusaha yang membutuhkan tenaga kerja.
Namun pada kenyataannya jumlah anggota 3 in 1 ini memiliki trend menurun, sementara dilain pihak situs-situs sejenis yang menawarkan informasi kerja pengunjungnya semakin bertambah.
Hasil kajian dengan menggunakan Metode Service Quality menunjukkan bahwa Fungsi Komunikasi pada Website 3 in1 belum maksimal. 3 in 1 belum bisa menjadi web yang dinamis karena belum dilengkapi fasilitas yang memberikan fungsi-fungsi komunikasi. Demikian pula terjadi hal yang senada dengan Fungsi Informasi dimana website 3 in1 belum bisa memberikan kualitas pada bagian kontennya.
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian.
Rendahnya tingkat pendidikan angkatan kerja Indonesia dan kompetensi
kerja serta tingginya tingkat pengangguran menuntut diadakannya program
pelatihan kerja serta penempatan bagi angkatan kerja tersebut.
Sementara dilain pihak kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi
memberikan kemudahan dalam transfer informasi dan pengetahuan.
Berkembangnya jaringan Internet telah menghilangkan hambatan geografis dan
waktu serta membawa perubahan budaya masyarakat. Pola perekonomian
tradisional yang selama ini membudaya di masyarakat turut berevolusi menjadi
perekonomian digital yang berdasarkan teknologi infomasi.
Situs-situs di Internet yang lazim digunakan saat ini adalah berbasis web.
Situs web setidaknya memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut: (1) fungsi
komunikasi, (2) fungsi informasi, (3) fungsi hiburan (entertainment), dan (4)
fungsi transaksi (Sarwosri, 2009)
Dalam bidang ketenagakerjaan, situs web yang melayani jasa informasi
lowongan kerja ada yang berbasis data base (fungsi komunikasi), antara lain:
www.karir.com dan www.jobsdb.com maupun sebatas info lowongan kerja
Balai Besar Latihan Kerja Industri (BBLKI) Medan merupakan Unit
Pelaksanan Teknis (UPT) Pusat dibidang Pengembangan dan Perluasan Kerja
yang berkedudukan di Propinsi Sumatera Utara dan bertanggung jawab kepada
Direktorat Jendral Pembinaan Pelatihan dan Produktifitas (Binalattas) dibawah
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans) Republik Indonesia.
BBLKI merancang suatu paket program aplikasi komputer khusus untuk
memenuhi kebutuhan pengguna dalam sistem manajemen pengelolaan kegiatan
pelatihan, sertifikasi dan penempatan kerja berbasis Internet disebut juga sebagai
aplikasi 3 in 1. Pada BBLKI Medan, program ini mulai beroperasi pada 11
November 2007.
Program aplikasi ini merupakan bagian terintegrasi dalam sistem
manajemen pelatihan, sertifikasi dan penempatan tenaga kerja Depnakertrans
yang diharapkan dapat mendukung pelayanan kepada masyarakat luas, terutama
kepada para pencari kerja/penganggur dan kepada para pengusaha yang
membutuhkan tenaga kerja.
Penerapan sistem 3 in 1 adalah untuk mendukung Gerakan Nasional
Penanggulangan Pengangguran. Kebijakan Three in One secara konsepsional
bertujuan untuk menggandeng dan mengawinkan secara sinergi kegiatan
pelatihan, sertifikasi dan penempatan, menjadi suatu kegiatan yang terpadu
sehingga peserta yang setelah memiliki kompetensi yang didukung perolehan
Adapun tujuan penerapan sistem 3 in 1 adalah untuk menjadi portal
informasi, interaksi, dan transaksi antara produser (Balai Latihan kerja, Kursus
Latihan Kerja, Balai Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja, Lembaga
Latihan Kerja Swasta dan Stakeholder lainnya) dengan para user/pengguna yakni
perusahaan dalam negeri/luar negeri, pemerintah dan lain sebagainya.
Selama ini terdapat pemisahan manajemen penempatan dan program
pelatihan kerja, lembaga pelatihan kerja tidak menyentuh dan tidak berhubungan
langsung dengan lembaga penempatan tenaga kerja. Penempatan tenaga kerja
dilaksanakan melalui fasilitas bursa kerja yang menyediakan dan melayani
informasi ketenagakerjaan. Sampai saat ini fasilitas bursa kerja masih belum
mampu memberikan layanan informasi yang dibutuhkan pencari kerja dan
perusahaan (pengguna tenaga kerja), sehingga pengusaha memilih menggunakan
media lain sebagai sarana untuk mencari tenaga kerja. Dengan demikian dapat
dikatakan pelayanan bursa keja belum maksimal dalam pelayanan informasi
ketenagakerjaan kepada pencari kerja dan pengusaha di BBLKI. Untuk
memaksimalkan fungsi penempatan, maka diperlukan penguatan program
penempatan dengan mensinergikan antara pelatihan dan sertifikasi.
Namun pada kenyataannya jumlah anggota 3 in 1 ini memiliki trend
menurun. Kecenderungan penurunan anggota di 3 in 1dapat dilihat pada Tabel
Tabel 1.1 Daftar Jumlah Anggota 3 in 1 Maret 2009 – Februari 2010.
Medan 397 305 227 182 183 184 61 123 107 33 166 105 2073
172.8
Rata- Rata Anggota Perbulan
Sumber: Database Administrasi 3 in 1
Dari jumlah 2.073 anggota 3 in 1 BBLKI Medan pada periode Maret 2009
– Februari 2010, hanya 2.066 yang dapat diklasifikasikan kedalam tingkatan
pendidikan yang dapat dilihat pada tabel 1.2.
Tabel 1.2 Tingkat Pendidikan Anggota
Berdasarkan uraian tersebut penulis memandang perlu dilakukan
penelitian untuk melihat mengapa 3 in 1 mengalami penurunan jumlah anggota
padahal ini bertujuan memberi solusi bagi calon atau tenaga kerja dalam
penempatan dan kompetensi kerja.
1.2. Rumusan Permasalahan.
Dari uraian diatas, ada beberapa indikasi masalah penelitian sebagai
1. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan 3 in 1 memiliki tren anggota yang
menurun dari para pencari kerja? Apakah pada fungsi komunikasi atau pada
fungsi informasi atau malah kedua fungsi baik fungsi komunikasi dan
informasi?
2. Apakah ada faktor-faktor lain diluar fungsi komunikasi dan infomasi
memberikan andil pada masalah 3 in 1?
Kajian ini menggunakan pendekatan teknologi informasi dalam mengukur
keefektifan sistem informasi tersebut didalam pencapaian tujuannya.
1.3. Tujuan Penelitian.
Tujuan dari penulisan geladikarya ini adalah:
1. Mengetahui kendala-kendala apa yang menyebabkan anggota 3 in 1 memiliki
trend menurun dari para pencari kerja di Medan khususnya dan Sumatera
Utara pada umumnya.
2. Mengidentifikasi kebutuhan dari para pencari kerja dan implementasinya ke
website 3 in 1.
1.4. Manfaat Penelitian.
Sejalan dengan tujuan penelitian, ada beberapa manfaat penelitian yang
1. Bagi Penulis:
Menambah wawasan dalam mengaplikasikan pendekatan sistem informasi
dalam mengidentifikasi masalah-masalah pengembangan website pada
perusahaan.
2. Bagi Program Magister Manajemen (MM) USU:
Sebagai bahan referensi penelitian lebih lanjut yang terkait dengan masalah
pengembangan website pada perusahaan.
3. Bagi Pemerintah dan BBLKI Medan:
Pengembangan Website pada institusi pemerintahaan di Indonesia relatif
masih baru. Untuk itu penulis berharap bisa memberikan bahan rekomendasi
dan sumbangan pemikiran dalam upaya peningkatan kinerja website di
pemerintahan terutama dalam bidang ketenagakerjaan guna memutus rantai
pengangguran.
1.5. Batasan dan Ruang Lingkup Penelitian
Batasan dalam geladikarya ini hanya mencakup hal berikut:
1. Penelitian terbatas pada 3 in 1 di BBLKI Medan.
2. Responden yang menjadi obyek penelitian website 3 in 1 adalah anggota dan
pengujung 3 in 1.
Sedangkan untuk ruang lingkup penelitian adalah bagaimana mengunakan
BAB II
KERANGKA TEORITIS
2.1. Pengertian Sistem Informasi
Sistem adalah kumpulan dari komponen-komponen peralatan model
requirement, function dan interface. Sisem informasi merupakan kombinasi
teratur apapun dari sumber daya manusia, hardware, software, data dan jaringan
(O’brien, 2006).
Suatu sistem informasi (SI) dapat digambarkan secara teknis sebagai
satuan komponen yang saling berhubungan yang mengumpulkan (collect)
(mendapat kembali (retrieve)), proses, penyimpanan (store), dan distribusi
informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, kordinasi dan pengendalian
di dalam suatu organisasi. Selain itu SI juga membantu para manajer dan para
pekerja meneliti permasalahan, memvisualisasi subjek yang kompleks, dan
menciptakan produk baru.
SI berisi informasi tentang orang-orang yang penting, tempat, dan berbagai
hal di dalam organisasi atau di lingkungan melingkupi hal itu. Dengan informasi
kita dapat mengartikan data yang tajam kedalam suatu format yang berarti dan
berguna bagi manusia. Data, dalam arti kontras, adalah arus dari fakta mentah
yang mewakili peristiwa yang terjadi didalam organisasi atau lingkungan phisik
sebelum diorganisir dan diatur ke dalam suatu format yang dapat dipahami dan
Dalam Journal of Services Research, Palanisamy dan Sushil (2001)
menulis hambatan dan inefektivitas pada Sistem Informasi: “Dalam Laporan
Survei Manajemen Akuntansi (1998) dipaparkan 51 persen dari responden
menyatakan “kurangnya informasi” sebagai kunci dari masalah marketing,
sementara 49 persen menyatakan “tidak efektifnya informasi suatu sistem”
sebagai kunci permasalahan. Penelitian mengenai kegagalan dalam proyek SI
mengidentifikasikan keterbatasan kefektifan dari goal projek (Gluck, 1996),
pengembangan metodologi SI yang lambat dan tidak praktis (Currid, 1992). SI
mungkin secara bertahap akan dapat lama bertahan untuk memenuhi kebutuhan
kegunaannya karena perubahan yang cepat dalam perusahaan serta
kemungkinannya dalam keusangan SI (Kristi and Scott, 1998). Siklus dari
generasi informasi, penghamburan informasi di organisasi harus dipastikan
sebagai siklus penguatan yang positif yang akan menghasilkan pembelajaran yang
berlanjutan serta organisasi yang efektif. Pada sisi lain, siklus penguatan yang
negatif akan mengakibatkan SI dan organisasi yang tidak efektip ( Ramaprasad
dan Rai, 1996). Dengan demikian organisasi adalah penyebab generasi informasi
yang tidak efektip dan usang.”
2.2. World Wide Web (WWW)
World Wide Web (Web) adalah aplikasi pelayanan internet yang paling
populer. Web merupakan suatu sistem dengan penerimaan standard yang bersifat
(formatting), dan menampilkan informasi dengan menggunakan suatu arsitektur
client/server (Laudon & Laudon, 2006).
Web juga merupakan suatu sistem yang menciptakan pertukaran data di
internet dengan mudah dan efisien, yang terdiri dari 2 (dua) bagian yang utama
yaitu:
Server Web. Komputer dan software yang menyimpan dan mendistribusikan
data ke komputer lain lewat internet yang meminta informasi tersebut.
Browser Web. Software yang beroperasi di setiap komputer pribadi (client)
yang meminta informasi dari server web dan menampilkannya sedemikian
rupa sehingga datanya dapat langsung di akses (Andi dan Wahana Komputer,
2003).
Internet, terutama web memberikan dampak yang penting pada hubungan
antara perusahaan dan pihak luar perusahaan, dan bahkan dengan organisasi dari
proses bisnis di dalam perusahaan itu sendiri. Internet meningkatkan kemampuan
akses, penyimpanan dan distribusi informasi serta pengetahuan bagi perusahaan.
Pada intinya, Internet mampu secara dramatis menurunkan transaksi dan
biaya-biaya agen yang dihadapi kebanyakan organisasi. Teknologi internet
menghasilkan proses bisnis yang lebih sederhana, lebih sedikit karyawan, dan
struktur organisasi lebih datar dibanding di masa lalu (Laudon & Laudon, 2006).
Sarwosri (2009) dalam makalahnya menyebutkan secara umum web
1. Fungsi Komunikasi
Situs web yang mempunyai fungsi komunikasi pada umumnya adalah situs
web yang dinamis. Karena dibuat mengunakan pemprograman web (web side)
maka dilengkapi fasilitas yang memberikan fungsi-fungsi komunikasi, seperti
web mail, form contact, chatting dan lainnya.
2. Fungsi Informasi
Situs web yang memiliki fungsi informasi pada umumnya lebih menekankan
pada kualitas bagian kontennya karena tujuan situs tersebut adalah
menyampaikan isinya. Situs ini sebaiknya berisi teks dan grafik yang dapat
di-download dengan cepat. Pembatasan penggunaan animasi gambar dan elemen
bergerak seperti, shockwave dam java diyakini sebagai langkah yang tepat
diganti dengan fasilitas yang memberikan fungsi informasi seperti: news,
company profile, reference dan lainnya.
3. Fungsi Hiburan (Entertainment)
Situs web juga dapat memiliki fungsi hiburan. Bila web kita berfungsi sebagai
sarana hiburan, maka penggunaan animasi gambar dan elemen dapat
meningkatkan mutu presentasi desainnya, meski tetap harus
mempertimbangkan kecepatan download-nnya. Beberapa fasilitas yang dapat
memberikan fungsi hiburan adalah game online, film online, musik online dan
4. Fungsi Transaksi
Situs web dapat dijadikan sarana transaksi bisnis, baik barang, jasa atau
lainnya. Situs web ini menghubungkan perubahan, konsumen dan komunitas
tertentu melalui transaksi elektronik, pembayarannya bisa menggunakan
kredit, transfer ataupun dengan membayar secara langsung.
Kesuksesan sebuah web tergantung dari berbagai faktor, yaitu:
a. Desain web
Sebuah web harus kelihatan menarik. Selain itu harus sesuai dengan tujuan
web itu dibangun. Materi yang ada dalam web sebaiknnya tidak
membingungkan, navigasinya jelas dan prosedurnya tidak berbelit-belit. Di
samping itu faktor loading juga harus diperhatikan, karena hal ini akan sangat
berpengaruh. Jika sebuah web mempunyai waktu loading yang lama, maka
bukan mustahil pengguna ataupun pengunjung internet akan meninggalkan
web kita. Jelas kondisi semacam ini akan membuat rugi perusahaan yang
webnya diakses. Namun sebaliknya, jika proses loadingnya cepat, maka
pengunjung akan merasa betah apalagi ditunjang dengan tampilan web yang
menarik dan tidak membosankan.
b. Isi
Isi sebuah web juga harus bisa membawa pengunjung bisa menikmatinya.
fasilitas forum, survei atau hal lain yang sifatnya menarik pengunjung.
Berikan sedikit perhatian dengan sebuah ucapan ataupun mailing list.
c. Promosi Online
Promosi online merupakan kunci sebuah web yang akan banyak dikenal dan
dikunjungi oleh pengguna internet.
2.3. Interface User/Costumer
Rayport dan Jaworski (2002) mengatakan interface bisa berupa desktop
PC, subnotebook, personal digital assistant (PDA), telepon selular, atau
perangkat lainnya. Selanjutnya interface bisa saja tersambung atau tidak
tersambung ke jaringan internet. Kunci mekanisne intgrasinya adalah standarisasi
dari interaksi tatap muka (face-toface interaction) telah digantikan oleh teknologi
tanpa tatap muka.
Ada tujuh pilihan desain yang harus disadari oleh manajemen dalam
membangun interface ini: isi (content), konteks, komunitas, komunikasi,
kebiasaan, koneksi dan niaga (commerce).
İsi didefinisikan sebagai subjek digital dari site. Hal ini termasuk bentuk
dari subjek digital yang terdiri dari teks, video, audio dan grafik harus sebaik
Konteks berkenaan dengan website dapat dilihat dan dirasakan dan dapat
dikonseptualkan dalam dua dimensi: bentuk estetika dan fungsi. Desain estetika
berfokus pada kelaziman dari site. Sementara fungsi berhubungan dengan
kegunaan pragmatis dari site.
Komunitas didefinisikan sebagai komunikasi antar pengguna (
user-to-user) atau bisa juga sebagai seseorang dengan seseorang atau seseorang dengan
banyak orang. Website dapat memfasilitasi terbangunnya komunitas melalui
teknologi interaktif maupun noninteraktif.
Komunikasi mengacu pada dialog yang diajukan oleh organisasi dan ini
mungkin berupa tidak langsung atau interaktif. Ada tiga bentuk dalam komunikasi
ini; broadcast, interaktif dan perpaduan broadcast/interaktif.
Kebiasaan memperbolehkan pengguna untuk menjadikan website sebagai
bagian pribasi atau sebaliknya membiarkan site melekat dirinya pada pengguna
yang biasanya terdapat pada login registrasi, personal email, dan lain sebagainya.
Koneksi adalah tingkatan apa yang dapat diberikan site untuk dapat
menyambung atau link ke site lain. Ketidaksepadanan koneksi dapat membuat
pengguna harus menutup tampilan sebelumnya. Commerce didefinikan sebagai
2.4. Kreteria Website yang Baik.
Menurut CNET_Builder.com, yang dikutip dari http://ict.perbanas.ac.id
ada 7 kriteria yang menentukan sebuah website termasuk website yang baik atau
tidak, yaitu:
1. Usability
Nielsen dan Loranger (2000) sang guru usability, usability adalah
“dapatkah seorang user menemukan cara untuk menggunakan website tersebut
dengan efektif (doing things right )”. Masih menurut Jacob, usability memiliki 5
karakteristik :
a. Mudah untuk dipelajari;
b. Efisien untuk digunakan;
c. Mudah untuk diingat;
d. Tingkat frekuensi kesalahan;
e. Tingkat kepuasan pemakai;
Karakteristik yang telah ditentukan oleh Nielsen dan Loranger (2000) akan
sangat sulit kita terapkan 100%, apalagi kalau sudah menyangkut kepentingan
klien web, tetapi paling tidak bisa menjadi acuan yang membantu kita untuk
merancang layout suatu website, agar website tersebut :
b. Mudah diingat dan digunakan navigasinya oleh pengunjung;
c. Dapat digunakan secara efisien;
d. Memperkecil tingkat kesalahan pemakaian oleh pengunjung dalam
mengoperasionalkan web;
e. Memuaskan pengunjung hingga akhirnya tertarik untuk kembali lagi;
2. Sistem Navigasi
Menurut Katherine Nolan dalam artikelnya disebutkan bahwa tujuan dari
navigasi situs Web adalah untuk memungkinkan pengguna mendapatkan konten
yang mereka butuhkan. Untuk menemukan jalan mereka, pengguna perlu untuk
mengetahui dua hal:
1. Di mana mereka sekarang
2. Cara pergi ke tempat lain
Navigasi tidak boleh terisolasi; organisasi situs yang baik merupakan
prasyarat untuk sistem navigasi yang koheren.
Sebuah sistem navigasi yang baik meliputi:
Jelas: ia terlihat seperti navigasi
Mengarahkan ke konten yang jelas - pengguna memiliki bayangan yang
Ia konsisten dengan kontrol navigasi lainnya
Gaya dan lokasi pada halaman dapat diprediksi
Navigasi dapat dibagi menjadi dua jenis utama, Indikator Lokasi dan
Kontrol Navigasi.
Indikator lokasi membuat pengguna mengetahui dimana posisi mereka
saat itu di dalam site. Sedangkan kontrol navigasi adalah link navigasi utama dan
memungkinkan pengguna untuk bergerak di sekitar situs. Apakah mereka terdiri
dari gambar atau teks yang mereka harus diperkirakan terletak di tempat yang
sama, dan dengan tampilan yang sama, pada setiap halaman.
Beberapa konsiderasi umum menngenai Navigasi:
Tetap pendek: Navigasi utama harus dijaga untuk tetap pendek dan sesederhana mungkin. Jika Anda menemukan bahwa Anda membutuhkan lebih
dari sekitar 10 -12 link dalam navigasi utama Anda, Anda mungkin perlu
memikirkan ulang organisasi situs Anda.
Menyediakan alternatif: Jika ada banyak informasi di lokasi link ke peta situs dimana isi halaman yang lebih deskriptif tersedia, maka harus dimasukkan
dalam navigasi utama. Penggunaan drop down kotak atau fungsi pencarian juga
dapat memberikan rute alternatif yang bermanfaat untuk konten.
Terbagi dan Terpola: Dalam situs besar kadang-kadang sangat berguna untuk menambah sarana cepat untuk mencapai beberapa halaman penting. Dengan
Home | Hubungi Kami | Peta Situs atau navigasi yang split nya terpisah dengan
sebuah bar navigasi terpisah untuk enam atau tujuh halaman utama atau bagian
dalam situs. Biasanya ini semacam bar navigasi terletak di bagian atas halaman.
Bawa saya pulang (Home)!: Logo situs utama harus selalu link ke halaman rumah (Home). Jika sebuah logo atau grafis yang berbeda yang
digunakan untuk menunjukkan bagian ini harus link ke bagian halaman utama.
Pengguna mengharapkan dan mengandalkan hal ini.
Menyediakan versi teks: Apapun gaya navigasi yang anda pilih, termasuk versi teks di bagian bawah setiap halaman, ini bukan aturan invariabel,
beberapa desain situs mungkin akan berguna, tetapi pengguna umumnya
mengharapkan adanya versi teks.
3. Desain Grafis (Graphic Design)
Grafis banyak digunakan dalam halaman Web. Bila digunakan dengan
tepat, grafis dapat memfasilitasi fungsi pembelajaran. Gambar penting untuk
ditampilkan di halaman sebagian besar situs adalah logo organisasi. Bila
digunakan dengan tepat, gambar, animasi, video, dan audio dapat menambah nilai
luar biasa ke situs Web. Ketika animasi digunakan dengan tepat, itu adalah ide
yang baik untuk memperkenalkan animasi itu sendiri sebelum ia dimulai.
Banyak gambar membutuhkan banyak byte yang akan memakan waktu
lama untuk men-download-nya, terutama ia bermasalah pada koneksi yang
tidak substansial memperlambat waktu download halaman. versi Thumbnail
dalam gambar yang besar memungkinkan pengguna untuk menampilkan gambar
tanpa harus men-download.
Kadang adalah penting untuk memberi label gambar untuk menolong
users memahami image tersebut. Test Usability harus digunakan untuk membantu
memastikan bahwa gambar situs Web menyampaikan pesan yang dimaksudkan.
Dalam banyak kasus, data aktual harus digambarkan kedalam grafik karena grafik
memberikan pemahaman cepat dan akurat.
Adalah tidak baik untuk menggunakan gambar diseluruh latar dari
halaman Web. Gambar latar belakang kompleks cenderung memperlambat
loading halaman, dan dapat mengganggu membaca teks latar depan.
Pengguna yang berpengalaman cenderung mengambaikan grafik yang mereka anggap sebagai iklan. Desainer harus memastikan bahwa mereka tidak membuat gambar yang terlihat seperti iklan banner. Selain itu, mereka harus berhati-hati tentang
menempatkan gambar di lokasi-lokasi yang umumnya digunakan untuk iklan.
Pemilihan grafis, layout, warna, bentuk maupun typografi yang menarik
visual pengunjung untuk menjelajahi website.
4. Content
Konten adalah bagian paling penting dari sebuah situs web. Jika konten
situs Web akan memberikan nilai rendah walaupun tidak peduli betapa mudahnya
situs tersebut digunakan.
Ketika mempersiapkan konten prosa untuk situs Web, gunakan kata-kata
yang akrab dan mudah dipahami serta hindari penggunaan jargon. Jika akronim
dan singkatan harus digunakan, pastikan bahwa mereka jelas bisa dipahami oleh
berbagai pengguna dan definisikan hal tersebut pada halaman.
Minimalkan jumlah kata dalam kalimat dan kalimat dalam paragraf.
Buatlah kalimat pertama (kalimat topik) pada setiap paragraf deskriptif dari sisa
paragraf. Pastikan ia menyatakan urutan temporal instruksi. Juga, gunakan besar
dan huruf kecil dengan tepat, Tulis sebuah afirmatif, suara aktif (active Voice),
dan batasi teks prosa pada halaman navigasi.
Isi/konten dengan hal yang bermanfaat (“Content is king, but without good
design, Content is a naked king”), kecuali website tersebut adalah website
eksperimental/show off.
5. Kompatibilitas
Seberapa luas sebuah webite didukung kompabilitas peralatan yang ada,
misalnya browser dengan berbagai plug-in nya (IE, Mozilla, Opera, Netscape,
Lynx, Avant, Maxthon dan masih banyak lagi dengan berbagai versi dan plugin
6. Loading time
Kesabaran adalah suatu kebajikan, namun bagi banyak orang, seringkali
konsep ini sulit untuk dilatih. Hal ini terutama berlaku bagi pengguna web yang
mengunjungi website yang membutuhkan waktu lama untuk load,. Pengguna
terpikat dengan website cepat, dan ketika situs merespon lambat, pengunjung
kehilangan kesabaran mereka dan kecil kemungkinannya untuk kembali.
Waktu panggil (loading time), walaupun ada banyak faktor yang akan
mempengaruhi waktu panggil (loading time) website yang akan kita buka,
diantaranya: besar bandwith/koneksi pengakses, kondisi webserver pada saat
diakses, aplikasi yang digunakan dalam membangun website, dan sebagainya.
Website memiliki waktu 8 detik pertama untuk meyakinkan pengunjung untuk
meneruskan menjelajahi suatu website atau menutup browser dan pergi ke website
lain. Oleh karena itu, di 8 detik pertama tersebut harus bisa menarik perhatian
pengunjung.
7. Functionality
Fungsi ini untuk menciptakan sebuah website yang dinamis, interaktif dan
hidup yang bisa mengajak pengunjung berkomunikasi secara langsung.
Seberapa baik website anda bekerja memiliki banyak hubungan dengan
dari bawah ke atas untuk memastikan bahwa setiap elemen bisa di load dengan
cepat, melakukan efisiensi dan menjaga semua informasi tersimpan dan aman.
Web developer yang berbakat terbiasa menggunakan teknologi terbaru yang
tersedia dalam rangka untuk merancang situs web yang cepat dan fungsional, serta
tampak hebat.
Sementara situs yang baik menampilkan banyak animasi, flash dan citra
yang besar untuk dilihat, apa gunanya sebuah website tampak besar jika tidak
mudah digunakan? Setelah menunjukkan awal selesai, akankah pengunjung
bertahan di situs anda jika mereka tidak dapat menemukan apa yang mereka cari?
Lebih buruk lagi, bagaimana jika suatu elemen situs Anda belum dirancang
dengan baik dan terputus, atau dengan tampilan yang buruk di browser yang
berbeda-beda? Web designer yang berpengalaman tahu tentang perangkap dan
menguji desain mereka dalam berbagai cara untuk memastikan bahwa situs
mereka dapat di load dengan cepat dan terus melakukan perbaikan untuk
pengunjung melalui seluruh pengalaman mereka di situs Anda.
Selain itu, fungsi web mencakup seberapa baik performa situs anda di
mesin pencari. Pengembang web yang baik secara terus-menerus memantau
update terbaru untuk praktek-praktek SEO yang baik dan menggabungkan
pengetahuan ini ke dalam proses desain mereka. Sebagai contoh, perawatan
khusus harus diambil untuk fungsi website yang dirancang dengan halaman
Pengunjung yang menggunakan beberapa jenis browser, atau mengakses situs
web Anda dari perangkat mobile seperti iPhone juga harus mampu menggunakan
situs Anda sepenuhnya, dan website Anda harus dirancang dengan pemikiran ini.
Masalah yang kerap timbul dalam fungsionalitas menyebabkan ribuan
website bisnis kehilangan pelanggan setiap hari, karena pengunjung mengklik
untuk pergi oleh sebab satu atau lebih bagian dari situs tidak ditampilkan dengan
benar atau bekerja bagaiman mereka seharusnya. Bayangkan jika formulir Anda
tidak dapat dikirim? Atau jika tombol navigasi Anda tidak ditampilkan dan tidak
ada cara lain bagi pengguna untuk mengetahui daerah mana halaman untuk klik
selanjutnya?
Rancangan yang buruk dan fungsi situs web yang buruk menciptakan
kesan buruk kepada bisnis Anda, sehingga sebaiknya berpikir matang selama
desain awal daripada mencoba untuk memperbaikinya nanti?
Aspek penting lainnya adalah accessibility, yaitu memaksimalkan
penggunaan sebuah content ketika satu/lebih indera kita dimatikan/dikurangi
(khususnya mata), ingat bahwa mungkin saja pengunjung website kita adalah
orang yang memiliki kekurangan secara fisik (Accessibility Checklist
2.5. Metode Servqual.
Metode Service Quality (Servqual) merupakan salah satu metode yang
dapat digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap kinerja. Metode ini
diperkenalkan oleh Zeithaml, Parasuraman dan Berry pada tahun 1985 dalam
bidang ilmu pemasaran. Pada metode ini pengukuran dilakukan dengan
user-based approach dan melakukan perbandingan diantara dua faktor utama yaitu
persepsi end-user terhadap layanan SI yang nyata mereka terima (perceived
service) dengan layanan yang diharapkan oleh end-user SI (expected service).
Menurut Zeithaml, Parasuraman dan Berry (1990), harapan end-user dipengaruhi
oleh word of mounth communication, personal needs, past experience dan
external communication.
Dalam konteks SI, Servqual digunakan untuk memberi informasi yang
spesifik tentang bagaiman end-user SI merasakan kualitas layanan SI. Kepuasan
end-user dapat diukur berdasarkan tiga tingkat pelayanan yang berbeda, yaitu
(Kang dan Bradley, 1999):
1. Tingkat layanan SI yang ideal (desirable): tingkat layanan end-user SI yang
diberikan yang sesuai dengan kebutuhan end-user.
2. Tingkat layanan SI yang dapat diterima (adequate): tingkat layanan end-user
SI minimum (yang mungkin) dapat diterima/diberikan secara langsung oleh
personil, teknologi dan organisasi.
3. tingkat layanan SI yang dirasakan (aktual): tingkat layanan aktual yang
Perbedaan yang terjadi dari ketidakseimbangan antara harapan end-user
dalam menerima layanan dan persepsi pandangan end-user selama menerima
layanan disebut gap (kesenjangan).
Dalam metode ini ada kemungkinan 7 (tujuh) gap yang bisa terjadi dari
ketidakseimbangan diatas:
Gap 1 terjadi akibat kesenjangan antara persepsi perusahaan akan keinginan
ideal customer dengan harapan ideal customer yang sesungguhnya.
Gap 2 terjadi akibat kesenjangan antara rasa perusahaan terhadap level service
operasional dan fungsi pendukungnya dengan toleransi penerimaan customer
dari paket service yang ia inginkan dari perusahaan.
Gap 3 terjadi akibat kesenjangan antara service aktual yang disediakan
perusahaan terhadap rasa aktual yang customer terima dari service operasi
dan fungsi pendukung lainnya dari IS.
Gap 4 terjadi akibat kesenjangan antara service ideal yang diinginkan oleh
customer dengan toleransi yang bisa diterima oleh customer terhadap service
yang akan ia terima.
Gap 5 terjadi akibat kesenjangan antara toleransi yang bisa diterima oleh
customer terhadap service yang akan ia terima dengan rasa yang ia terima dari
service dari operasi dan fungsi pendukung lainnya dari IS.
Gap 6 terjadi akibat kesenjangan antara rasa perusahaan terhadap level service
operasional dan fungsi pendukungnya terhadap persepsi perusahaan akan
Gap 7 terjadi akibat kesenjangan antara service aktual yang disediakan
perusahaan dengan rasa perusahaan terhadap level service operasional dan
fungsi pendukungnya.
Gap ini selanjutnya bisa dilihat pada Gambar 2.1.
Nilai tingkat kepuasan end-user diperoleh dari hasil perhitungan nilai
kesenjangan yang terjadi diantara pernyataan persepsi dan harapan end-user
dengan menggunakan persamaan berikut (Zeithaml, Parasuraman dan Berry,
1990):
(1)
Dimana:
Ns = Nilai sikap responden pada tiap faktor
Nj = Jumlah jawaban responden dari setiap faktor
Ni = Nilai tingkat persepsi/harapan responden
N = Jumlah responden
SQ = P
i- E
i (2)Dimana:
SQ = Nilai Servqual/kesenjangan/tingkat kepuasan konsumen
Pi = Nilai persepsi responden pada faktor ke-i
2.6. Diagram Kartesius.
Nilai kesenjangan kepuasan konsumen dalam metode Servqual disajikan
dalam bentuk tabel dan grafik. Selanjutnya, tingkat harapan dan persepsi/penilaian
akan dipetakan dalam diagram Kartesius, untuk memvisualisasi kesenjangan
antara harapan dan penilaian konsumen terhadap kinerja perusahaan, agar
perusahaan dapat mengambil keputusan yang tepat bagi produknya.
Husain Umar (2003) menjelaskan bahwa diagram Kartesius adalah suatu
bangunan yang terdiri dari 4 (empat) bagian yang dibatasi oleh dua garis
berpotongan tegak lurus pada titik X dan Y. Garis Horizontal X(bar) adalah nilai
rata-rata dari NS penilaian sedangkan Garis Vetikal Y(bar) merupakan rata-rata
IS Customer
Diagram Kartesius
dan pelayanannya sangat memuaskan, sehingga
perusahaan harus mempertahankan kualitas
pelayanannya..
Kuadran II : Atribut ini dianggap sangat penting oleh pelanggan,
tetapi pelayanan tidak memuaskan sehingga
agar atribut tersebut akan bergeser dari kuadran II
menuju Kuadran I
Kuadran III : Atribut ini dianggap kurang atau tidak penting oleh
pelanggan dan pelayanannya kurang memuaskan.
Kuadran IV : Atribut ini dianggap kurang atau tidak penting oleh
BAB III
Kerangka konseptual disini dijelaskan bagaimana penulis melakukan
penelitian dalam menemukan model pemecahan masalah dalam Website 3 in 1
pada BBLKI Medan.
Website 3 in 1 yang berbasis web dibangun sebagai solusi dalam
mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Namun pada kenyataannya
pengunjung situs ini mengalami trend menurun pada tiap bulannya.
Untuk menjawab permasalahan diperoleh teori tujuh kreteria website yang
informasi, hiburan dan transaski. Dari empat fungsi tersebut Website 3 in 1
cenderung kepada fungsi informasi dan komunikasi.
Ketujuh kreteria website yang baik tersebut diarahkan kepada kedua
fungsi: informasi dan komunikasi. Dari kedua fungsi itu akan diperoleh suatu
kesimpulan apakah pengunjung puas terhadap Website 3 in 1, seperti yang
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan secara efektif selama 8 minggu, dengan
mengambil lokasi penelitian di BBLKI Medan. Jadwal penelitian dapat dilihat
5 Kuisioner Anggota Kios 3 in 1 6 Penyusunan Final Geladikarya
Jenis penelitian ini adalah deskriptif-kuantitatif. Analisis kuantitatif
digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan pada end-user Website 3 in 1.
Kemudian hasil tabulasi kuantitatif dipaparkan secara deskriptif sehingga dapat
diperoleh kesimpulan apakah Website 3 in 1 telah memenuhi kreteria fungsi
komunikasi dan informasi agar dimasa yang akan datang pengunjung website
Adapun langkah-langkah penelitian secara ringkas dapat dilihat pada
Gambar 4.1.
Data-data penulis bersumber dari: (1) BBLKI Medan dan (2) end-user
Website 3 in1.
Selanjutnya penulis akan menyebarkan kuisioner kepada end-user dengan
menggunakan teori kreteria website yang baik. Ada tujuh kreteria website yang
baik yang selanjutnya diarahkan kepada fungsi-fungsi dari website dengan
menggunakan metode Servqual untuk kesimpulan penelitian agar pemasalahan
dalam penelitian dapat terjawab. Dari kesimpulan penulis akan memberikan
4.3. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini data dikumpulkan melalui:
1. Kuisioner adalah seperangkat pertanyaan yang disusun untuk diajukan kepada
responden.
2. Interview adalah suatu proses memperoleh informasi untuk tujuan penelitian.
Teknik ini digunakan untuk mencari data-data yang tidak lengkap pada
BBLKI Medan dan kuisioner responden.
4.4. Sumber dan Jenis Data 1. Data Primer
Yaitu: data yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan penyelidikan yang
sedang ditangani. Data ini dikumpulkan secara langsung dari lapangan melalui
kuisoner pada end-user Website 3 in 1 dan wawancara dengan staf BBLKI
Medan yang menangani Website 3 in 1.
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari database Website 3 in 1.
4.5. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Dalam penelitian ini
subyeknya adalah end-userWebsite 3 in 1 baik yang merupakan anggota ataupun
Sedangkan jumlah sample menurut Sudjana (1996) adalah: ”suatu sampel
secara teknis dapat dipandang sebagai sample besar jika n >= 30, maka sample
tersebut memenuhi syarat dalam suatu penelitian.” Berdasarkan hal tersebut
diatas jumlah sampel dalam peneilitian ini adalah 30 responden dengan
menggunakan metode acak/random sederhana dimana setiap anggota atau
pengunjung memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi responden dalam
waktu tertentu.
4.6. Analisis Data
Kuisioner menggunakan pendekatan metode Servqual dengan pertanyaan
yang menggunakan Skala Likert, dengan penilaian sebagaimana terlihat pada
Tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2. Penilaian Kuisioner Responden
Nilai Keterangan
1 Sangat Buruk
2 Buruk
3 Cukup
4 Baik
BAB V
SISTEM INFORMASI 3 in 1 PADA BBLKI MEDAN
5.1. Sekilas Tentang BBLKI Medan
Gagasan pendirian BBLKI Medan sudah dirintis sejak tahun 1959 dan
baru diwujudkan Pemerintah Daerah Tingkat I Propinsi Sumatera Utara dengan
peletakan batu pertama pembangunan pada tahun 1971 diatas tanah seluas + 1,5
Ha, Wilayah Kampoeng Lalang Kecamatan Medan Sunggal, Kodya Medan.
Seiring dengan perkembangan zaman dan menjawab kebutuhan
masyarakat yang lebih luas, BBLKI berkembang dengan perubahan skope kerja
sebanyak 5 kali, antara lain yaitu:
Tahun 1974-1997, sebagai pusat Pelatihan/Kejuruan Industri (PLKI) dengan
Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi No. Kep.
1476/M/1974 tanggal 26 September, dibawah koordinasi Kanwil Nakertrans
Provinsi Sumatera Utara.
Tahun 1997 – 20001, sebagai Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) dengan
Kepmenaker No. Kep. 88/MEN/1997 tanggal 20 Mei 1997. BLK Medan
berubah nama menjadi Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Medan, melekat
pada tugas dan fungsi Ditjen Binapendagri Depnakertrans.
Tahun 2001 – 2005, menjadi Unit Pelaksana Teknis Pusat di lingkungan kerja
137/MEN/2001 tanggal 25 Juli 2001 tentang organisasi dan tata kerja unit
pelaksanan teknis di lingkungan Depnakertrans.
Tahun 2006, BLKI Medan menjadi unit Pelaksanan Teknis Pusat (UPTP), unit
eselon IIb di lingkungan kerja Ditjen Binapenagri Depnakertrans, yang disebut
Balai Besar Latihan Kerja Industri (BBLKI) Medan, berdasarkan
Permenakertrans RI No. 06/Men/III/2006 tanggal 15 Maret 2006 tentang
organisasi dan tata kerja unit pelaksanan teknis lingkungan Depnakertrans.
Tahun 2007 – Sekarang, BBLKI Medan merupakan salah satu UPTP Ditjen
Binallatas dengan perubahan Peraturan Mentri enaga Kerja dan Transmigrasi
RI No. PER. 16/MEN/VII/2007 tanggal 19 Juli 2007 tentang perubahan atas
Peraturan Mentri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. PER. 06/MEN/III/2006
tanggal 15 Maret 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit pelaksanaan
teknis di Lingkungan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Perubahan ruang lingkup kerja BBLKI Medan ini merupakan strategi
pemerintah untuk merespon kebutuhan pasar di bidang Peningkatan Kompetensi
dan Keterampilan Angkatan Kerja, Peningkatan Produktivitas, Uji Kompetensi,
Sertifikasi, Konsultasi, Kerjasama dan Pemberdayaan Lembaga Pelatihan berskala
Nasional dan Global.
5.2 Latar Belakang Program 3 in 1
Dewasa ini, Indonesia sedang dihadapkan pada permasalahan besar
angkatan kerja, 97,6 juta orang yang berkerja terdiri dari: 30,2% bekerja di sektor
formal, dan sisanya 69,8% bekerja di sektor nonformal.
Jika dilihat dari pendidikan, maka tenaga kerja Indonesia didominasi oleh
tenaga kerja berpendidikan SD (56,23%), SLTP (19,55%), SLTA (18,80%),
Diploma (2,28%) dan Perguruan Tinggi (3,14%).
Sedangkan dari 10,55 juta yang menganggur, sebanyak 32,88% (SD),
24,82% (SLTP), 36,21% (SLTA), 2,87% (Diploma) dan 3,62% (Perguruan
Tinggi).
Dari data tersebut, dapat dilihat bahwa kualitas tenaga kerja Indonesia
masih jauh dibawah estándar kualitas minimun (bila diukur dari tingkat
pendidikan), dimana secara nasional jumlah yang bekerja didominasi oleh tenaga
kerja dengan pendidikan sampai tamat SD.
Selain itu banyak lowongan pekerjaan yang tidak dapat terisi akibat
ketidaksesuaian antara kompetensi yang dimiliki tenaga kerja dengan kompetensi
yang disyaratkan untuk tenaga kerja oleh perusahaan.
Meskipun demikian kondisi diatas dapat dirubah dengan cara
meningkatkan kualitas dan productivitas tenaga kerja melalui berbagai pelatihan
dan pemagangan agar tenaga kerja memiliki daya saing yang tinggi di pasar kerja.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah melalui kegiatan
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, adalah dengan kebijakan
pembinaan pelatihan dan produktivitas melalui Program Three in One, yaitu
dalam maupun di luar negeri) dalam satu koordinasi yang terpadu, agar dapat
meningkatkan kompetensi dan daya saing tenaga kerja Indonesia.
5.3. Metodologi Program 3 in 1
Aplikasi 3 in 1 memiliki struktur program yang dibentuk dari 3 (tiga)
komponen yang dirangkai menjadi satu kesatuan:
1. Program Pelatihan
2. Program Sertifikasi, dan
3. Program Penempatan
Program Pelatihan: Rendahnya tingkat pendidikan angkatan kerja
Indonesia dan kompetensi kerja mereka, serta tingginya tingkat pengangguran
menuntut diadakannya program pelatihan kerja dalam jumlah yang sangat besar
yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar. Mengingat kondisi lembaga palatina
yang banyak terdapat di masyarakat, maka diperlukan penguatan dan sinergitas
dengan unsur lain sehingga dapat termanfaatkan secara optimal untuk
penanggulangan pengangguran.
Program Sertifikasi: Program ini dilakukan sebagai bukti keabsahan
kualifikasi kompetensi yang dimiliki seorang setelah yang bersangkutan
mengikuti proses uji kompetensi. Namun penyelenggara pelatihan kerja selama
ini belum menjamin kelulusan uji kompetensi, karena program pelatihan kerja
yang diselenggarakan belum mengacu kepada estándar kompetensi kerja.
masih dianggap sebagai formalitas. Disamping itu, sertifikasi profesi selama ini
berjalan sangat lamban karena jumlah dan sebaran pelayanan sangat terbatas,
sehingga perlu disenergikan dengan aktivitas lain seperti dengan program
pelatihan dan penempatan.
Program Penempatan: Program ini dilaksanakan melalui penempatan
tenaga kerja didalam negeri dan diluar negeri, yang dimaksud untuk memberikan
pelayanan penempatan tenaga kerja melalui mekanisme sistem antar kerja yang
didukung oleh sistem implementasi informasi pasar kerja dan bursa kerja secara
terpadu. Program penempatan tersebut dapat dilakukan melalui lembaga atau
instancia pemerintah dan/atau bursa kerja swasta.
3 in 1 merupakan aplikasi berbasis client-server, dengan alamat
http://www.kios3in1.net. Adapun perangkat lunak yang diperlukan adalah
sebagai berikut:
Sistem Operasi : RedHat linux Enterprise Server versi 3.x.
Database Server : MySQL Server versi 4.0.x
Web Server : Apache Web Server versi 1.3x
5.4. Struktur Program 3 in 1
Struktur program aplikasi 3 in 1 dibentuk dari tiga komponen yang
dirangkai menjadi satu kesatuan yaitu:
1. Program Pelatihan
3. Program Penempatan
Secara terpadu, ketiga komponen tersebut diatas dikelola dalam satu
manajemen 3 in 1 dan seluruh aktivitas dalam pengelolaan 3 in 1 disesuaikan
dengan kondisi lingkungan pasar kerja, dimana jenis pelatihan dan jenis sertifikasi
kompetensi yang dibutuhkan harus sesuai dengan kebutuhan pengguna (pasar
kerja).
3 in 1 dapat diimplementasikan di banyak tempat dan dibanyak lokasi
dengan melakukan replikasi paket 3 in 1. Kumpulan dari beberapa 3 in 1 akan
membentuk MAL 3 in 1 yang strukturnya dapat dilihat dari Gambar 5.1.
PROTOTYPE 3 IN 1
Gambar 5.1. Prototype 3 in 1
Gambar diatas menunjukan hubungan antara sistem 3 in 1 terhadap
berbagai entitas eksternal yang berhubungan dengan sistem. Ditinjau dari
perspektif sistem informasi 3 in 1, manajemen ditempatkan sebagai entitas
pelaksanaannya 3 in 1 terintegrasi dalam sistem pelayanan informasi secara
keseluruhan.
Perlu dicatat bahwa dalam pegembangan selanjutnya, jumlah Mal 3 in 1
dapat diperbanyak sesuai dengan kebutuhan, misalnya Mal 3 in 1 Indonesia
Bagian Barat, Mal Indonesia Bagian Tengah dan Mal Indonesia Bagian Timur,
atau dapat dikelompokkan berdasarkan kelompok manajemen pengelolaannya,
seperti Mal 3 in 1 Perguruan Tinggi, Mal 3 in 1 Sekolah Menengah dan
seterusnya.
Selanjutnya untuk melayani masyarakat di daerah pelosok yang tidak
terjangkau oleh sistem Internet atau web, dimungkinakan dalam pengembangan
selanjutnya 3 in 1 di implementasikan secara berpindah dengan menggunakan
sistem Mobile Unit – 3 in 1. Sistem ini merupakan perangkat 3 in 1 untuk
melayani masyarakat dilokasi terpencil. Dalam sistem ini, aktivitas yang sama
dengan 3 in 1 dilokasi tertentu. Hanya dalam sistem ini dimungkinkan untuk
dilakukan secara “offline” dan akan diproses apabila sistem mobile ini kembali ke
induk organisasinya. Berarti dalam sistem mobile ini terdapat jeda waktu untuk
proses pasar kerja. Manajemen mobile ini dibawah UPTP (BLKDN) di propinsi
yang bersangkutan.
Adapun struktur Administrasi dari 3 in 1 adalah sebagaimana terlihat
Gambar 5.2. Struktur Administrasi 3 in 1
Dari Gambar 5.2. Terlihat jelas bahwa beberapa 3 in 1 dikelola oleh
Manajemen Mal 3 in 1 dan beberapa Mal 3 in 1 akan dikelola oleh Manajemen
Supra Mal 3 in 1 di tingkat pusat (Depnakertrans).
Adapun jabatan yang berada pada 3 in 1 terdiri dari:
1. Manajer
Manajer mempunyai tugas sebagai penanggungjawab 3 in 1 yang
berfungsi mengendalikan seluruh kegiatan didalam 3 in 1 , termasuk
melaksanakan pengelolaan sistem secara keseluruhan, menganalisis
kebutuhan pelatihan berdasarkan informasi pasar kerja, menentukan jenis
kompetensi yang dibutuhkan tenaga kerja dan menentukan kebutuhan uji
menjembatani permintaan atau kebutuhan tenaga kerja dari para calon
pengguna tenanga kerja atau perusahaan di pasar kerja.
2. Administrator
Secara hirarki, manajer 3 in 1 mempunyai seorang pelaksana teknis yang
berfungsi sebagai administrator. Tugasnya adalah menjalankan Program
Aplikasi 3 in 1 secara terintegrasi, mengawasi administrasi lalu lintas
kegiatan Pelatihan, Sertifikasi dan Penempatan secara teknis dan
mengendalian secara teknis operasionalsisasi 3 in 1 dari waktu ke waktu.
3. Customer Service Officer (CSO)
Memiliki tugas menginformasikan kegiatan 3 in 1 kepada seluruh
pengguna 3 in 1. Memeriksa Kartu Identitas User, untuk memastikan tidak
terjadi penggandaan data dalam database. Memberikan user Id kepada
pengguna 3 in 1 baru atau kepada anggota lama yang kehilangan user id.
Serta menerima dan menyelsaikan keluhan pelanggan setelah
berkonsultasi pada administrator.
4. Petugas
Petugas merupakan pelaksana teknis yang langsung mengoperasikan 3 in 1
dan berhubungan dengan para pengguna. Petugas dapat terdiri dari 3 orang
atau dapat dilakukan oleh satu orang, namun dia harus bisa melaksanakan
3 fungsi yang berbeda yaitu sebagai Petugas Pelatihan, Petugas Sertifikasi
5.5. Pengoperasian 3 in 1
3 in 1 Depnakertrans dikristalisasi dalam bentuk kantor untuk
implementasi program aplikasi berbasis web/Internet yang dibangun sebagai
sarana untuk mensinergikan tiga kegiatan pelatihan, sertifikasi dan penempatan,
terutama untuk unit atau kios yang langsung memberi pelayanan kepada
masyarakat (pencari kerja, pemberi kerja atau unsur lain dalam masyarakat yang
berkaitan dengan aktivitas pelatihan, sertifikasi, dan penempatan).
Untuk menuju web, pengunjung harsu mengetik alamat 3 in 1 berada yang
di url http://www.kios3in1.net. Jika koneksi tidak bermasalah, maka akan tampil
laman pembuka 3 in 1 sebagai berikut:
Gambar 5.3. Laman Pembuka 3 in 1
Setelah melewati tampilan awal, selanjutnya pengunjung akan masuk pada
tampilan utama yang terdiri dari beberapa menu sebagai berikut:
masuk ke menu-menu pilihan lainnya.
PILIH KIOS : Menu untuk masuk ke dalam 3 in 1 yang sudah
online.
BERITA : Tampilan berita kegiatan 3 in 1. Berita yang
ditampilkan adalah hasil kiriman dari setiap
administrator/pengelola 3 in 1.
KATALOG : Menu untuk melihat jenis Pelatihan, Sertifikasi
dan Lowongan Kerja diseluruh 3 in 1.
PERUSAHAAN : Daftar perusahaan yang menjadi mitra kerjasama
dengan 3 in 1
Sebelum pengunjung menentukan 3 in 1 mana yang akan dimasukinya,
pengunjung dapat melihat dan mencar terlebih dahulu jenis Pelatihan, Sertifikasi
atau Lowongan Kerja di seluruh 3 in 1 sesuai dengan kebutuhannya.
Gambar 5.5. Profil 3 in 1 Medan
Khusus untuk Katalog Lowongan Kerja, informasi lowongan yang
ditampilkan adalah lowongan kerja dengan status terbuka, berdasarkan data dari
perusahaan atau pengelola 3 in 1 bahwa perusahaan yang bersangkutan masih
Gambar 5.6. Laman Pelatihan 3 in 1 Medan
Gambar 5.8. Laman Penempatan 3 in 1 Medan
Tidak semua menu dapat diakses oleh pengunjung karena pada tahap ini
pengunjung baik anggota maupun perusahaan harus melakukan pendaftaran dan
login.
Untuk menjadi anggota, pengunjung harus mendaftar dan masuk ke menu
login, disana tertera menu daftar baru. Setelah itu pengunjung akan masuk
kedalam aplikasi formulir pendaftaran.
Formulir ini harus diisi secara lengkap oleh calon anggota, karena data ini
akan dipakai selamanya sebagai anggota 3 in 1. Informasi yang harus diisi oleh
calon anggota adalah sebagai berikut:
Kode Pribadi : Kode pribadi dimasukkan pada saat login. Kode
pribadi tidak diperbolehkan sama dengan
anggota yang lain.
Password : Password adalah kata kunci yang dimasukkan
pada saat login.
Nama Lengkap : Nama lengkap dari calon anggota
No. KTP : Nomor KTP atau nomor identitas lainnya.
Jenis Kelamin : Pilih jenis kelamin sesuai dengan jender.
Tempat Lahir : Tempat lahir dari calon anggota.
Tanggal Lahir : Tanggal lahir anggota. Anggota dapat
menggunakan kelender yang tersedia.
Agama : Pilih agama
Status Nikah : Pilih status nikah
Telepon : Ketik nomor telepon atau handphone.
Alamat : Alamat rumah calon anggota.
Pendidikan : Pendidikan terakhir calon anggota.
Alumni : Apakah calon anggota merupakan alumni BLK.
Kursus : Kursus yang pernah diikuti calon anggota.
Keterampilan : Keterampilan yang dimiliki dari calon anggota.
Pengalaman : Pengalaman kerja dari calon anggota.
Posisi Kerja : Posisi kerja yang diminati oleh calon anggota.
Aktifkan BKK : 1. Aktif
Calon anggota mengijinkan perusahaan
melihat datanya.
2. Tidak Aktif
Calon anggota tidak mengijinkan perusahaan
melihat datanya.
Setelah calon anggota mengisi dan mengirim formulir maka akan
mendapat pesan yangmenyatakan bahwa PENDAFTARAN BERHASIL. Ketika
Gambar 5.10. Laman Formulir Pendaftaran Anggota
Seorang anggota 3 in 1 yang telah melakukan login dapat mengakses
layanan dan informasi yang tersedia pada 3 in 1 sebagai berikut:
1. Profil
Untuk melihat dan merubah profil anggota, lakukan klik pada menu
profil dan pilih Lihat Profil kemudian klik tombol Proses maka profil anggota akan ditampilkan. Sedangkan untuk melakukan perubahan profil,
anggota melakukan klik Edit Profil.
Pada perubahan data profil, ada beberapa hal yang harus diketahui oleh
anggota, antara lain:
Kode pribadi dan nama anggota tidak dapat dirubah oleh anggota yang