• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Peranan Sistem Informasi 3 In 1 Sebagai Portal Informasi Lowongan Kerja Pada Balai Besar Latihan Kerja Industri (BBLKI) Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Peranan Sistem Informasi 3 In 1 Sebagai Portal Informasi Lowongan Kerja Pada Balai Besar Latihan Kerja Industri (BBLKI) Medan"

Copied!
122
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERANAN SISTEM INFORMASI 3 IN 1

SEBAGAI PORTAL INFORMASI LOWONGAN

KERJA PADA BALAI BESAR LATIHAN

KERJA INDUSTRI (BBLKI) MEDAN

GELADIKARYA

Oleh:

Bron Alfiner Situmorang

NIM 067007064

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Geladikarya : ANALISIS PERANAN SISTEM INFORMASI

3 IN 1 SEBAGAI PORTAL INFORMASI

LOWONGAN KERJA PADA BALAI BESAR

LATIHAN KERJA INDUSTRI (BBLKI)

MEDAN

Nama : Bron Alfiner Situmorang

NIM : 067007064

Program Studi : Magister Manajemen

Kosentrasi : Manajemen Teknologi

Disetujui

Komisi Pembimbing:

Prof. Dr. Opim Salim Sitompul, Msc. Ketua

Dr. Ir. Nazaruddin, MT Anggota

Ketua Program Studi

Prof. Dr. Ir. Darwin Sitompul, M. Eng

Direktur

(3)

PERNYATAAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa geladikarya dengan

judul:

ANALISIS PERANAN SISTEM INFORMASI 3 IN 1 SEBAGAI PORTAL

INFORMASI LOWONGAN KERJA PADA BALAI BESAR LATIHAN KERJA INDUSTRI (BBLKI) MEDAN”

adalah benar hasil karya saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan. Semua

sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas.

Medan, 17 Januari 2012

yang membuat pernyataan,

(4)

RINGKASAN EKSEKUTIF

Balai Besar Latihan Kerja Industri (BBLKI) Medan merupakan Unit Pelaksanan Teknis (UPT) Pusat dibidang Pengembangan dan Perluasan Kerja yang berkedudukan di Propinsi Sumatera Utara dan bertanggung jawab kepada Direktorat Jendral Pembinaan Pelatihan dan Produktifitas (Binalattas) dibawah Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans) Republik Indonesia merancang suatu paket program aplikasi komputer khusus untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam sistem manajemen pengelolaan kegiatan pelatihan, sertifikasi dan penempatan kerja berbasis Internet disebut juga sebagai aplikasi 3 in 1. Pada BBLKI Medan, program ini mulai beroperasi pada 11 November 2007.

Program aplikasi ini merupakan bagian terintegrasi dalam sistem manajemen pelatihan, sertifikasi dan penempatan tenaga kerja Depnakertrans yang diharapkan dapat mendukung pelayanan kepada masyarakat luas, terutama kepada para pencari kerja/penganggur dan kepada para pengusaha yang membutuhkan tenaga kerja.

Namun pada kenyataannya jumlah anggota 3 in 1 ini memiliki trend menurun, sementara dilain pihak situs-situs sejenis yang menawarkan informasi kerja pengunjungnya semakin bertambah.

Hasil kajian dengan menggunakan Metode Service Quality menunjukkan bahwa Fungsi Komunikasi pada Website 3 in1 belum maksimal. 3 in 1 belum bisa menjadi web yang dinamis karena belum dilengkapi fasilitas yang memberikan fungsi-fungsi komunikasi. Demikian pula terjadi hal yang senada dengan Fungsi Informasi dimana website 3 in1 belum bisa memberikan kualitas pada bagian kontennya.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan karena dengan ridho dan

kehendak-Nya lah penulis dapat menyelesaikan penulisan geladikarya dengan

judul: “Analisis Peranan Sistem Informasi 3 In 1 Sebagai Portal Informasi

Lowongan Kerja Pada Balai Besar Latihan Kerja Industri (BBLKI) Medan”

Penulisan geladikarya ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi

dalam melengkapi persyaratan akademis pada Program Studi Magister

Manajemen, Sekolah Pascasarjana, Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan geladikarya ini, banyak pihak yang telah memberikan

bantuan, baik dorongan moril, kritik dan saran. Dalam kesempatan ini penulis

secara khusus mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, MSIE selaku Direktur Sekolah

Pascasarjana Universitas SumateraUtara

2. Bapak Prof. Dr. Ir. Darwin Sitompul, M.Eng. selaku Ketua Program Studi

Magister Manajemen Sekolah Pascasarjana, Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Prof. Dr. Opim Salim Sitompul,Msc, selaku Ketua Komisi

Pembimbing

4. Bapak Dr. Ir. Nazaruddin, MT selaku Anggota Komisi Pembimbing

5. Ibu Nurmia Sinaga, MA, Selaku Kepala BBLKI Medan.

6. Ir. Nana Mulyana, Selaku Kepala Bidang Program dan valuasi BBLKI Medan

(6)

8. Seluruh Staff BBLKI dan Kios 3 in 1 yang turut membantu dalam

penyelesaian Gladikarya ini.

9. Seluruh Dosen, Pegawai Administrasi dan seluruh civitas akademika di

lingkungan Program Studi Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara.

10. Rekan-rekan Mahasiswa Angkatan XXI-2:

Secara khusus penulis ucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada

Orang Tua Tercinta, Istri serta Putri saya Welbi Dania Denalova Situmorang

yang saya cintai dan banggakan.

Penulis menyadari bahwa penulis memiliki keterbatasan kemampuan dan

waktu sehingga geladikarya ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis

sangat mengharapkan kritik dan saran serta adanya penelitian lebih lanjut untuk

perbaikan dan penyempurnaan geladikarya ini.

Akhir kata penulis berharap semoga geladikarya ini dapat memberikan

manfaat bagi penulis dan pembaca sekalian.

Medan, 17 Januari 2012

Penulis

(7)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Alamat: Jl. Jamin Ginting Kompleks Niaga Citra Garden Blok A5 No 10 Medan

Email: binanika_computer@yahoo.com

Sekolah PascaSarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara

Strata 1 Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta

SMU Budi Mulia Pematang Siantar SMP Cinta Rakyat 1 Pematang Siantar SD Inpres Pematang Siantar

Nama Perusahaan/ Institusi Posisi Periode

Dari Hingga Universitas Katolik St. Thomas Fakultas Ilmu

Komputer Medan, Sumatera Utara

P3IK-Kaputama Binjai

P2IKB AMIKOM BINANIKA Medan

P2IKB AMIKOM BINANIKA Panton Labu Aceh

(8)

DAFTAR ISI

1.2. Rumusan Permasalahan ……… 4

1.3. Tujuan Penelitian ……….. 4

1.4. Manfaat Penelitian ……… 4

1.5. Batasan dan Ruang Lingkup Penelitian ……… 5

BAB II KERANGKA TEORITIS 6 2.1. Pengertian Sistem informasi ………. 6

2.2. World Wide Web .………. 7

2.3. Interface User/Costumer ………….……….. 10

2.4. Kreteria Website yang Baik ……….. 12

2.5. Metode Sevqual …….………... 20

2.6. Diagram Kartesius ………. 22

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL 26 BAB IV METODE PENELITIAN 28 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ……… 28

4.2. Metodologi Penelitian ………... 28

4.3. Teknik Pengumpulan Data ……… 29

(9)

5.5. Pengoperasian 3 in 1 ………. 39

BAB VI ANALISIS SISTEM INFORMASI WEBSITE 3 In 1 PADA BBLKI MEDAN 51 6.1. Profile Responden ……… 52

6.2. Pengolahan Data Service Quality (Servqual) ……… 53

6.3. Analisis Website 3 in 1 ……… 63

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 87 7.1. Kesimpulan ………... 87

7.2. Saran – Saran ………. 87

7.3. Penelitian Lebih Lanjut ……….. 89

DAFTAR PUSTAKA ………... 91

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

1.1. Daftar Jumlah Anggota 3 in 1 Maret 2009 – Pebruari 2010 ... 3

1.2. Tingkat Pendidikan Anggota ... 3

4.1. Jadual Penelitian ……….. 28

4.2. Penilaian Kuisioner Responden ……..………. 31

6.1. Jenis Kelamin Responden ……… 52

6.2. Umur Responden ... ……….. 52

6.3.Tingkat Pendidikan Responden ... 52

6.4. Status Keanggotaan Responden ... ... 52

6.5. Tujuan Menjadi Anggota ... 53

6.6. Darimana Mengetahui Website 3 in 1 ... 53

6.7. Penilaian Usability Website 3 in 1 ... 54

6.8. Penilaian Sistem Navigasi Website 3 in 1 ... 54

6.9. Penilaian Desain Grafis Website 3 in 1 ... 54

6.10. Penilaian Konten Website 3 in 1 ... 55

6.11. Penilaian Kompatibilitas Website 3 in 1 ... 55

6.12. Penilaian Waktu Loading Website 3 in 1 ... 55

6.13. Penilaian Fungsi Website 3 in 1 ... 56

6.14. Harapan Usability Website 3 in 1 ... 56

6.15. Harapan Sistem Navigasi Website 3 in 1 ... 57

6.16. Harapan Desain Grafis Website 3 in 1 ... 57

6.17. Harapan Konten Website 3 in 1 ... 57

6.18. Harapan Kompatibilitas Website 3 in 1 ... 58

6.19. Harapan Waktu Loading Website 3 in 1 ... 58

6.25. Gap Kompatibilitas Website 3 in 1 ... 60

6.26. Gap Waktu Loading Website 3 in 1 ... 61

6.27. Gap Fungsi Website 3 in 1 ... 61

6.28. Hasil Akhir Gap Website 3 in 1 ... 61

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1. Model Konseptual Service Quality ………..

2.2. Diagram Kartesius ...

5.9. Pemberitahuan untuk mendaftar Sebagai Anggota ……….. 43

5.10. Laman Formulir Pendaftaran Anggota ……….. 45

6.1. Diagram Kartesius Fungsi Informasi ………... 6.2. Diagram Kartesius Fungsi Komunikasi ………... 6.3. Tampilan Telusuri Website Lowongan Kerja Google ... 62 62 65 6.4. Laman Pertama 3 in 1 ………. 67

(12)

6.6. Website karir.com ...……….. 68

6.7.Laman Akhir Home 3 in 1 ………... 73

6.8. Pengulangan Menu di 3 in 1 ... 74

6.9.Tampilan Dengan Menggunakan Internet Explorer ... 75

6.10. Tampilan Dengan Menggunakan Mozilla ………. ... 75

6.11. Error Pada Laman Home ………... 76

6.12. Pertanyaan Anggota Lambat Direspon ………. 79

6.13. Hasil Pengolahan Data Service Quality ………. 80

6.14. Jumlah Anggota 3 in 1 Tahun 2011 ... 81

6.15. Jumlah Lowongan Kerja 3 in 1 Tahun 2011 ... 82

(13)

RINGKASAN EKSEKUTIF

Balai Besar Latihan Kerja Industri (BBLKI) Medan merupakan Unit Pelaksanan Teknis (UPT) Pusat dibidang Pengembangan dan Perluasan Kerja yang berkedudukan di Propinsi Sumatera Utara dan bertanggung jawab kepada Direktorat Jendral Pembinaan Pelatihan dan Produktifitas (Binalattas) dibawah Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans) Republik Indonesia merancang suatu paket program aplikasi komputer khusus untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam sistem manajemen pengelolaan kegiatan pelatihan, sertifikasi dan penempatan kerja berbasis Internet disebut juga sebagai aplikasi 3 in 1. Pada BBLKI Medan, program ini mulai beroperasi pada 11 November 2007.

Program aplikasi ini merupakan bagian terintegrasi dalam sistem manajemen pelatihan, sertifikasi dan penempatan tenaga kerja Depnakertrans yang diharapkan dapat mendukung pelayanan kepada masyarakat luas, terutama kepada para pencari kerja/penganggur dan kepada para pengusaha yang membutuhkan tenaga kerja.

Namun pada kenyataannya jumlah anggota 3 in 1 ini memiliki trend menurun, sementara dilain pihak situs-situs sejenis yang menawarkan informasi kerja pengunjungnya semakin bertambah.

Hasil kajian dengan menggunakan Metode Service Quality menunjukkan bahwa Fungsi Komunikasi pada Website 3 in1 belum maksimal. 3 in 1 belum bisa menjadi web yang dinamis karena belum dilengkapi fasilitas yang memberikan fungsi-fungsi komunikasi. Demikian pula terjadi hal yang senada dengan Fungsi Informasi dimana website 3 in1 belum bisa memberikan kualitas pada bagian kontennya.

(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian.

Rendahnya tingkat pendidikan angkatan kerja Indonesia dan kompetensi

kerja serta tingginya tingkat pengangguran menuntut diadakannya program

pelatihan kerja serta penempatan bagi angkatan kerja tersebut.

Sementara dilain pihak kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi

memberikan kemudahan dalam transfer informasi dan pengetahuan.

Berkembangnya jaringan Internet telah menghilangkan hambatan geografis dan

waktu serta membawa perubahan budaya masyarakat. Pola perekonomian

tradisional yang selama ini membudaya di masyarakat turut berevolusi menjadi

perekonomian digital yang berdasarkan teknologi infomasi.

Situs-situs di Internet yang lazim digunakan saat ini adalah berbasis web.

Situs web setidaknya memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut: (1) fungsi

komunikasi, (2) fungsi informasi, (3) fungsi hiburan (entertainment), dan (4)

fungsi transaksi (Sarwosri, 2009)

Dalam bidang ketenagakerjaan, situs web yang melayani jasa informasi

lowongan kerja ada yang berbasis data base (fungsi komunikasi), antara lain:

www.karir.com dan www.jobsdb.com maupun sebatas info lowongan kerja

(15)

Balai Besar Latihan Kerja Industri (BBLKI) Medan merupakan Unit

Pelaksanan Teknis (UPT) Pusat dibidang Pengembangan dan Perluasan Kerja

yang berkedudukan di Propinsi Sumatera Utara dan bertanggung jawab kepada

Direktorat Jendral Pembinaan Pelatihan dan Produktifitas (Binalattas) dibawah

Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans) Republik Indonesia.

BBLKI merancang suatu paket program aplikasi komputer khusus untuk

memenuhi kebutuhan pengguna dalam sistem manajemen pengelolaan kegiatan

pelatihan, sertifikasi dan penempatan kerja berbasis Internet disebut juga sebagai

aplikasi 3 in 1. Pada BBLKI Medan, program ini mulai beroperasi pada 11

November 2007.

Program aplikasi ini merupakan bagian terintegrasi dalam sistem

manajemen pelatihan, sertifikasi dan penempatan tenaga kerja Depnakertrans

yang diharapkan dapat mendukung pelayanan kepada masyarakat luas, terutama

kepada para pencari kerja/penganggur dan kepada para pengusaha yang

membutuhkan tenaga kerja.

Penerapan sistem 3 in 1 adalah untuk mendukung Gerakan Nasional

Penanggulangan Pengangguran. Kebijakan Three in One secara konsepsional

bertujuan untuk menggandeng dan mengawinkan secara sinergi kegiatan

pelatihan, sertifikasi dan penempatan, menjadi suatu kegiatan yang terpadu

sehingga peserta yang setelah memiliki kompetensi yang didukung perolehan

(16)

Adapun tujuan penerapan sistem 3 in 1 adalah untuk menjadi portal

informasi, interaksi, dan transaksi antara produser (Balai Latihan kerja, Kursus

Latihan Kerja, Balai Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja, Lembaga

Latihan Kerja Swasta dan Stakeholder lainnya) dengan para user/pengguna yakni

perusahaan dalam negeri/luar negeri, pemerintah dan lain sebagainya.

Selama ini terdapat pemisahan manajemen penempatan dan program

pelatihan kerja, lembaga pelatihan kerja tidak menyentuh dan tidak berhubungan

langsung dengan lembaga penempatan tenaga kerja. Penempatan tenaga kerja

dilaksanakan melalui fasilitas bursa kerja yang menyediakan dan melayani

informasi ketenagakerjaan. Sampai saat ini fasilitas bursa kerja masih belum

mampu memberikan layanan informasi yang dibutuhkan pencari kerja dan

perusahaan (pengguna tenaga kerja), sehingga pengusaha memilih menggunakan

media lain sebagai sarana untuk mencari tenaga kerja. Dengan demikian dapat

dikatakan pelayanan bursa keja belum maksimal dalam pelayanan informasi

ketenagakerjaan kepada pencari kerja dan pengusaha di BBLKI. Untuk

memaksimalkan fungsi penempatan, maka diperlukan penguatan program

penempatan dengan mensinergikan antara pelatihan dan sertifikasi.

Namun pada kenyataannya jumlah anggota 3 in 1 ini memiliki trend

menurun. Kecenderungan penurunan anggota di 3 in 1dapat dilihat pada Tabel

(17)

Tabel 1.1 Daftar Jumlah Anggota 3 in 1 Maret 2009 – Februari 2010.

Medan 397 305 227 182 183 184 61 123 107 33 166 105 2073

172.8

Rata- Rata Anggota Perbulan

Sumber: Database Administrasi 3 in 1

Dari jumlah 2.073 anggota 3 in 1 BBLKI Medan pada periode Maret 2009

– Februari 2010, hanya 2.066 yang dapat diklasifikasikan kedalam tingkatan

pendidikan yang dapat dilihat pada tabel 1.2.

Tabel 1.2 Tingkat Pendidikan Anggota

Berdasarkan uraian tersebut penulis memandang perlu dilakukan

penelitian untuk melihat mengapa 3 in 1 mengalami penurunan jumlah anggota

padahal ini bertujuan memberi solusi bagi calon atau tenaga kerja dalam

penempatan dan kompetensi kerja.

1.2. Rumusan Permasalahan.

Dari uraian diatas, ada beberapa indikasi masalah penelitian sebagai

(18)

1. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan 3 in 1 memiliki tren anggota yang

menurun dari para pencari kerja? Apakah pada fungsi komunikasi atau pada

fungsi informasi atau malah kedua fungsi baik fungsi komunikasi dan

informasi?

2. Apakah ada faktor-faktor lain diluar fungsi komunikasi dan infomasi

memberikan andil pada masalah 3 in 1?

Kajian ini menggunakan pendekatan teknologi informasi dalam mengukur

keefektifan sistem informasi tersebut didalam pencapaian tujuannya.

1.3. Tujuan Penelitian.

Tujuan dari penulisan geladikarya ini adalah:

1. Mengetahui kendala-kendala apa yang menyebabkan anggota 3 in 1 memiliki

trend menurun dari para pencari kerja di Medan khususnya dan Sumatera

Utara pada umumnya.

2. Mengidentifikasi kebutuhan dari para pencari kerja dan implementasinya ke

website 3 in 1.

1.4. Manfaat Penelitian.

Sejalan dengan tujuan penelitian, ada beberapa manfaat penelitian yang

(19)

1. Bagi Penulis:

Menambah wawasan dalam mengaplikasikan pendekatan sistem informasi

dalam mengidentifikasi masalah-masalah pengembangan website pada

perusahaan.

2. Bagi Program Magister Manajemen (MM) USU:

Sebagai bahan referensi penelitian lebih lanjut yang terkait dengan masalah

pengembangan website pada perusahaan.

3. Bagi Pemerintah dan BBLKI Medan:

Pengembangan Website pada institusi pemerintahaan di Indonesia relatif

masih baru. Untuk itu penulis berharap bisa memberikan bahan rekomendasi

dan sumbangan pemikiran dalam upaya peningkatan kinerja website di

pemerintahan terutama dalam bidang ketenagakerjaan guna memutus rantai

pengangguran.

1.5. Batasan dan Ruang Lingkup Penelitian

Batasan dalam geladikarya ini hanya mencakup hal berikut:

1. Penelitian terbatas pada 3 in 1 di BBLKI Medan.

2. Responden yang menjadi obyek penelitian website 3 in 1 adalah anggota dan

pengujung 3 in 1.

Sedangkan untuk ruang lingkup penelitian adalah bagaimana mengunakan

(20)

BAB II

KERANGKA TEORITIS

2.1. Pengertian Sistem Informasi

Sistem adalah kumpulan dari komponen-komponen peralatan model

requirement, function dan interface. Sisem informasi merupakan kombinasi

teratur apapun dari sumber daya manusia, hardware, software, data dan jaringan

(O’brien, 2006).

Suatu sistem informasi (SI) dapat digambarkan secara teknis sebagai

satuan komponen yang saling berhubungan yang mengumpulkan (collect)

(mendapat kembali (retrieve)), proses, penyimpanan (store), dan distribusi

informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, kordinasi dan pengendalian

di dalam suatu organisasi. Selain itu SI juga membantu para manajer dan para

pekerja meneliti permasalahan, memvisualisasi subjek yang kompleks, dan

menciptakan produk baru.

SI berisi informasi tentang orang-orang yang penting, tempat, dan berbagai

hal di dalam organisasi atau di lingkungan melingkupi hal itu. Dengan informasi

kita dapat mengartikan data yang tajam kedalam suatu format yang berarti dan

berguna bagi manusia. Data, dalam arti kontras, adalah arus dari fakta mentah

yang mewakili peristiwa yang terjadi didalam organisasi atau lingkungan phisik

sebelum diorganisir dan diatur ke dalam suatu format yang dapat dipahami dan

(21)

Dalam Journal of Services Research, Palanisamy dan Sushil (2001)

menulis hambatan dan inefektivitas pada Sistem Informasi: “Dalam Laporan

Survei Manajemen Akuntansi (1998) dipaparkan 51 persen dari responden

menyatakan “kurangnya informasi” sebagai kunci dari masalah marketing,

sementara 49 persen menyatakan “tidak efektifnya informasi suatu sistem”

sebagai kunci permasalahan. Penelitian mengenai kegagalan dalam proyek SI

mengidentifikasikan keterbatasan kefektifan dari goal projek (Gluck, 1996),

pengembangan metodologi SI yang lambat dan tidak praktis (Currid, 1992). SI

mungkin secara bertahap akan dapat lama bertahan untuk memenuhi kebutuhan

kegunaannya karena perubahan yang cepat dalam perusahaan serta

kemungkinannya dalam keusangan SI (Kristi and Scott, 1998). Siklus dari

generasi informasi, penghamburan informasi di organisasi harus dipastikan

sebagai siklus penguatan yang positif yang akan menghasilkan pembelajaran yang

berlanjutan serta organisasi yang efektif. Pada sisi lain, siklus penguatan yang

negatif akan mengakibatkan SI dan organisasi yang tidak efektip ( Ramaprasad

dan Rai, 1996). Dengan demikian organisasi adalah penyebab generasi informasi

yang tidak efektip dan usang.”

2.2. World Wide Web (WWW)

World Wide Web (Web) adalah aplikasi pelayanan internet yang paling

populer. Web merupakan suatu sistem dengan penerimaan standard yang bersifat

(22)

(formatting), dan menampilkan informasi dengan menggunakan suatu arsitektur

client/server (Laudon & Laudon, 2006).

Web juga merupakan suatu sistem yang menciptakan pertukaran data di

internet dengan mudah dan efisien, yang terdiri dari 2 (dua) bagian yang utama

yaitu:

Server Web. Komputer dan software yang menyimpan dan mendistribusikan

data ke komputer lain lewat internet yang meminta informasi tersebut.

Browser Web. Software yang beroperasi di setiap komputer pribadi (client)

yang meminta informasi dari server web dan menampilkannya sedemikian

rupa sehingga datanya dapat langsung di akses (Andi dan Wahana Komputer,

2003).

Internet, terutama web memberikan dampak yang penting pada hubungan

antara perusahaan dan pihak luar perusahaan, dan bahkan dengan organisasi dari

proses bisnis di dalam perusahaan itu sendiri. Internet meningkatkan kemampuan

akses, penyimpanan dan distribusi informasi serta pengetahuan bagi perusahaan.

Pada intinya, Internet mampu secara dramatis menurunkan transaksi dan

biaya-biaya agen yang dihadapi kebanyakan organisasi. Teknologi internet

menghasilkan proses bisnis yang lebih sederhana, lebih sedikit karyawan, dan

struktur organisasi lebih datar dibanding di masa lalu (Laudon & Laudon, 2006).

Sarwosri (2009) dalam makalahnya menyebutkan secara umum web

(23)

1. Fungsi Komunikasi

Situs web yang mempunyai fungsi komunikasi pada umumnya adalah situs

web yang dinamis. Karena dibuat mengunakan pemprograman web (web side)

maka dilengkapi fasilitas yang memberikan fungsi-fungsi komunikasi, seperti

web mail, form contact, chatting dan lainnya.

2. Fungsi Informasi

Situs web yang memiliki fungsi informasi pada umumnya lebih menekankan

pada kualitas bagian kontennya karena tujuan situs tersebut adalah

menyampaikan isinya. Situs ini sebaiknya berisi teks dan grafik yang dapat

di-download dengan cepat. Pembatasan penggunaan animasi gambar dan elemen

bergerak seperti, shockwave dam java diyakini sebagai langkah yang tepat

diganti dengan fasilitas yang memberikan fungsi informasi seperti: news,

company profile, reference dan lainnya.

3. Fungsi Hiburan (Entertainment)

Situs web juga dapat memiliki fungsi hiburan. Bila web kita berfungsi sebagai

sarana hiburan, maka penggunaan animasi gambar dan elemen dapat

meningkatkan mutu presentasi desainnya, meski tetap harus

mempertimbangkan kecepatan download-nnya. Beberapa fasilitas yang dapat

memberikan fungsi hiburan adalah game online, film online, musik online dan

(24)

4. Fungsi Transaksi

Situs web dapat dijadikan sarana transaksi bisnis, baik barang, jasa atau

lainnya. Situs web ini menghubungkan perubahan, konsumen dan komunitas

tertentu melalui transaksi elektronik, pembayarannya bisa menggunakan

kredit, transfer ataupun dengan membayar secara langsung.

Kesuksesan sebuah web tergantung dari berbagai faktor, yaitu:

a. Desain web

Sebuah web harus kelihatan menarik. Selain itu harus sesuai dengan tujuan

web itu dibangun. Materi yang ada dalam web sebaiknnya tidak

membingungkan, navigasinya jelas dan prosedurnya tidak berbelit-belit. Di

samping itu faktor loading juga harus diperhatikan, karena hal ini akan sangat

berpengaruh. Jika sebuah web mempunyai waktu loading yang lama, maka

bukan mustahil pengguna ataupun pengunjung internet akan meninggalkan

web kita. Jelas kondisi semacam ini akan membuat rugi perusahaan yang

webnya diakses. Namun sebaliknya, jika proses loadingnya cepat, maka

pengunjung akan merasa betah apalagi ditunjang dengan tampilan web yang

menarik dan tidak membosankan.

b. Isi

Isi sebuah web juga harus bisa membawa pengunjung bisa menikmatinya.

(25)

fasilitas forum, survei atau hal lain yang sifatnya menarik pengunjung.

Berikan sedikit perhatian dengan sebuah ucapan ataupun mailing list.

c. Promosi Online

Promosi online merupakan kunci sebuah web yang akan banyak dikenal dan

dikunjungi oleh pengguna internet.

2.3. Interface User/Costumer

Rayport dan Jaworski (2002) mengatakan interface bisa berupa desktop

PC, subnotebook, personal digital assistant (PDA), telepon selular, atau

perangkat lainnya. Selanjutnya interface bisa saja tersambung atau tidak

tersambung ke jaringan internet. Kunci mekanisne intgrasinya adalah standarisasi

dari interaksi tatap muka (face-toface interaction) telah digantikan oleh teknologi

tanpa tatap muka.

Ada tujuh pilihan desain yang harus disadari oleh manajemen dalam

membangun interface ini: isi (content), konteks, komunitas, komunikasi,

kebiasaan, koneksi dan niaga (commerce).

İsi didefinisikan sebagai subjek digital dari site. Hal ini termasuk bentuk

dari subjek digital yang terdiri dari teks, video, audio dan grafik harus sebaik

(26)

Konteks berkenaan dengan website dapat dilihat dan dirasakan dan dapat

dikonseptualkan dalam dua dimensi: bentuk estetika dan fungsi. Desain estetika

berfokus pada kelaziman dari site. Sementara fungsi berhubungan dengan

kegunaan pragmatis dari site.

Komunitas didefinisikan sebagai komunikasi antar pengguna (

user-to-user) atau bisa juga sebagai seseorang dengan seseorang atau seseorang dengan

banyak orang. Website dapat memfasilitasi terbangunnya komunitas melalui

teknologi interaktif maupun noninteraktif.

Komunikasi mengacu pada dialog yang diajukan oleh organisasi dan ini

mungkin berupa tidak langsung atau interaktif. Ada tiga bentuk dalam komunikasi

ini; broadcast, interaktif dan perpaduan broadcast/interaktif.

Kebiasaan memperbolehkan pengguna untuk menjadikan website sebagai

bagian pribasi atau sebaliknya membiarkan site melekat dirinya pada pengguna

yang biasanya terdapat pada login registrasi, personal email, dan lain sebagainya.

Koneksi adalah tingkatan apa yang dapat diberikan site untuk dapat

menyambung atau link ke site lain. Ketidaksepadanan koneksi dapat membuat

pengguna harus menutup tampilan sebelumnya. Commerce didefinikan sebagai

(27)

2.4. Kreteria Website yang Baik.

Menurut CNET_Builder.com, yang dikutip dari http://ict.perbanas.ac.id

ada 7 kriteria yang menentukan sebuah website termasuk website yang baik atau

tidak, yaitu:

1. Usability

Nielsen dan Loranger (2000) sang guru usability, usability adalah

“dapatkah seorang user menemukan cara untuk menggunakan website tersebut

dengan efektif (doing things right )”. Masih menurut Jacob, usability memiliki 5

karakteristik :

a. Mudah untuk dipelajari;

b. Efisien untuk digunakan;

c. Mudah untuk diingat;

d. Tingkat frekuensi kesalahan;

e. Tingkat kepuasan pemakai;

Karakteristik yang telah ditentukan oleh Nielsen dan Loranger (2000) akan

sangat sulit kita terapkan 100%, apalagi kalau sudah menyangkut kepentingan

klien web, tetapi paling tidak bisa menjadi acuan yang membantu kita untuk

merancang layout suatu website, agar website tersebut :

(28)

b. Mudah diingat dan digunakan navigasinya oleh pengunjung;

c. Dapat digunakan secara efisien;

d. Memperkecil tingkat kesalahan pemakaian oleh pengunjung dalam

mengoperasionalkan web;

e. Memuaskan pengunjung hingga akhirnya tertarik untuk kembali lagi;

2. Sistem Navigasi

Menurut Katherine Nolan dalam artikelnya disebutkan bahwa tujuan dari

navigasi situs Web adalah untuk memungkinkan pengguna mendapatkan konten

yang mereka butuhkan. Untuk menemukan jalan mereka, pengguna perlu untuk

mengetahui dua hal:

1. Di mana mereka sekarang

2. Cara pergi ke tempat lain

Navigasi tidak boleh terisolasi; organisasi situs yang baik merupakan

prasyarat untuk sistem navigasi yang koheren.

Sebuah sistem navigasi yang baik meliputi:

 Jelas: ia terlihat seperti navigasi

 Mengarahkan ke konten yang jelas - pengguna memiliki bayangan yang

(29)

 Ia konsisten dengan kontrol navigasi lainnya

 Gaya dan lokasi pada halaman dapat diprediksi

Navigasi dapat dibagi menjadi dua jenis utama, Indikator Lokasi dan

Kontrol Navigasi.

Indikator lokasi membuat pengguna mengetahui dimana posisi mereka

saat itu di dalam site. Sedangkan kontrol navigasi adalah link navigasi utama dan

memungkinkan pengguna untuk bergerak di sekitar situs. Apakah mereka terdiri

dari gambar atau teks yang mereka harus diperkirakan terletak di tempat yang

sama, dan dengan tampilan yang sama, pada setiap halaman.

Beberapa konsiderasi umum menngenai Navigasi:

Tetap pendek: Navigasi utama harus dijaga untuk tetap pendek dan sesederhana mungkin. Jika Anda menemukan bahwa Anda membutuhkan lebih

dari sekitar 10 -12 link dalam navigasi utama Anda, Anda mungkin perlu

memikirkan ulang organisasi situs Anda.

Menyediakan alternatif: Jika ada banyak informasi di lokasi link ke peta situs dimana isi halaman yang lebih deskriptif tersedia, maka harus dimasukkan

dalam navigasi utama. Penggunaan drop down kotak atau fungsi pencarian juga

dapat memberikan rute alternatif yang bermanfaat untuk konten.

Terbagi dan Terpola: Dalam situs besar kadang-kadang sangat berguna untuk menambah sarana cepat untuk mencapai beberapa halaman penting. Dengan

(30)

Home | Hubungi Kami | Peta Situs atau navigasi yang split nya terpisah dengan

sebuah bar navigasi terpisah untuk enam atau tujuh halaman utama atau bagian

dalam situs. Biasanya ini semacam bar navigasi terletak di bagian atas halaman.

Bawa saya pulang (Home)!: Logo situs utama harus selalu link ke halaman rumah (Home). Jika sebuah logo atau grafis yang berbeda yang

digunakan untuk menunjukkan bagian ini harus link ke bagian halaman utama.

Pengguna mengharapkan dan mengandalkan hal ini.

Menyediakan versi teks: Apapun gaya navigasi yang anda pilih, termasuk versi teks di bagian bawah setiap halaman, ini bukan aturan invariabel,

beberapa desain situs mungkin akan berguna, tetapi pengguna umumnya

mengharapkan adanya versi teks.

3. Desain Grafis (Graphic Design)

Grafis banyak digunakan dalam halaman Web. Bila digunakan dengan

tepat, grafis dapat memfasilitasi fungsi pembelajaran. Gambar penting untuk

ditampilkan di halaman sebagian besar situs adalah logo organisasi. Bila

digunakan dengan tepat, gambar, animasi, video, dan audio dapat menambah nilai

luar biasa ke situs Web. Ketika animasi digunakan dengan tepat, itu adalah ide

yang baik untuk memperkenalkan animasi itu sendiri sebelum ia dimulai.

Banyak gambar membutuhkan banyak byte yang akan memakan waktu

lama untuk men-download-nya, terutama ia bermasalah pada koneksi yang

(31)

tidak substansial memperlambat waktu download halaman. versi Thumbnail

dalam gambar yang besar memungkinkan pengguna untuk menampilkan gambar

tanpa harus men-download.

Kadang adalah penting untuk memberi label gambar untuk menolong

users memahami image tersebut. Test Usability harus digunakan untuk membantu

memastikan bahwa gambar situs Web menyampaikan pesan yang dimaksudkan.

Dalam banyak kasus, data aktual harus digambarkan kedalam grafik karena grafik

memberikan pemahaman cepat dan akurat.

Adalah tidak baik untuk menggunakan gambar diseluruh latar dari

halaman Web. Gambar latar belakang kompleks cenderung memperlambat

loading halaman, dan dapat mengganggu membaca teks latar depan.

Pengguna yang berpengalaman cenderung mengambaikan grafik yang mereka anggap sebagai iklan. Desainer harus memastikan bahwa mereka tidak membuat gambar yang terlihat seperti iklan banner. Selain itu, mereka harus berhati-hati tentang

menempatkan gambar di lokasi-lokasi yang umumnya digunakan untuk iklan.

Pemilihan grafis, layout, warna, bentuk maupun typografi yang menarik

visual pengunjung untuk menjelajahi website.

4. Content

Konten adalah bagian paling penting dari sebuah situs web. Jika konten

(32)

situs Web akan memberikan nilai rendah walaupun tidak peduli betapa mudahnya

situs tersebut digunakan.

Ketika mempersiapkan konten prosa untuk situs Web, gunakan kata-kata

yang akrab dan mudah dipahami serta hindari penggunaan jargon. Jika akronim

dan singkatan harus digunakan, pastikan bahwa mereka jelas bisa dipahami oleh

berbagai pengguna dan definisikan hal tersebut pada halaman.

Minimalkan jumlah kata dalam kalimat dan kalimat dalam paragraf.

Buatlah kalimat pertama (kalimat topik) pada setiap paragraf deskriptif dari sisa

paragraf. Pastikan ia menyatakan urutan temporal instruksi. Juga, gunakan besar

dan huruf kecil dengan tepat, Tulis sebuah afirmatif, suara aktif (active Voice),

dan batasi teks prosa pada halaman navigasi.

Isi/konten dengan hal yang bermanfaat (“Content is king, but without good

design, Content is a naked king”), kecuali website tersebut adalah website

eksperimental/show off.

5. Kompatibilitas

Seberapa luas sebuah webite didukung kompabilitas peralatan yang ada,

misalnya browser dengan berbagai plug-in nya (IE, Mozilla, Opera, Netscape,

Lynx, Avant, Maxthon dan masih banyak lagi dengan berbagai versi dan plugin

(33)

6. Loading time

Kesabaran adalah suatu kebajikan, namun bagi banyak orang, seringkali

konsep ini sulit untuk dilatih. Hal ini terutama berlaku bagi pengguna web yang

mengunjungi website yang membutuhkan waktu lama untuk load,. Pengguna

terpikat dengan website cepat, dan ketika situs merespon lambat, pengunjung

kehilangan kesabaran mereka dan kecil kemungkinannya untuk kembali.

Waktu panggil (loading time), walaupun ada banyak faktor yang akan

mempengaruhi waktu panggil (loading time) website yang akan kita buka,

diantaranya: besar bandwith/koneksi pengakses, kondisi webserver pada saat

diakses, aplikasi yang digunakan dalam membangun website, dan sebagainya.

Website memiliki waktu 8 detik pertama untuk meyakinkan pengunjung untuk

meneruskan menjelajahi suatu website atau menutup browser dan pergi ke website

lain. Oleh karena itu, di 8 detik pertama tersebut harus bisa menarik perhatian

pengunjung.

7. Functionality

Fungsi ini untuk menciptakan sebuah website yang dinamis, interaktif dan

hidup yang bisa mengajak pengunjung berkomunikasi secara langsung.

Seberapa baik website anda bekerja memiliki banyak hubungan dengan

(34)

dari bawah ke atas untuk memastikan bahwa setiap elemen bisa di load dengan

cepat, melakukan efisiensi dan menjaga semua informasi tersimpan dan aman.

Web developer yang berbakat terbiasa menggunakan teknologi terbaru yang

tersedia dalam rangka untuk merancang situs web yang cepat dan fungsional, serta

tampak hebat.

Sementara situs yang baik menampilkan banyak animasi, flash dan citra

yang besar untuk dilihat, apa gunanya sebuah website tampak besar jika tidak

mudah digunakan? Setelah menunjukkan awal selesai, akankah pengunjung

bertahan di situs anda jika mereka tidak dapat menemukan apa yang mereka cari?

Lebih buruk lagi, bagaimana jika suatu elemen situs Anda belum dirancang

dengan baik dan terputus, atau dengan tampilan yang buruk di browser yang

berbeda-beda? Web designer yang berpengalaman tahu tentang perangkap dan

menguji desain mereka dalam berbagai cara untuk memastikan bahwa situs

mereka dapat di load dengan cepat dan terus melakukan perbaikan untuk

pengunjung melalui seluruh pengalaman mereka di situs Anda.

Selain itu, fungsi web mencakup seberapa baik performa situs anda di

mesin pencari. Pengembang web yang baik secara terus-menerus memantau

update terbaru untuk praktek-praktek SEO yang baik dan menggabungkan

pengetahuan ini ke dalam proses desain mereka. Sebagai contoh, perawatan

khusus harus diambil untuk fungsi website yang dirancang dengan halaman

(35)

Pengunjung yang menggunakan beberapa jenis browser, atau mengakses situs

web Anda dari perangkat mobile seperti iPhone juga harus mampu menggunakan

situs Anda sepenuhnya, dan website Anda harus dirancang dengan pemikiran ini.

Masalah yang kerap timbul dalam fungsionalitas menyebabkan ribuan

website bisnis kehilangan pelanggan setiap hari, karena pengunjung mengklik

untuk pergi oleh sebab satu atau lebih bagian dari situs tidak ditampilkan dengan

benar atau bekerja bagaiman mereka seharusnya. Bayangkan jika formulir Anda

tidak dapat dikirim? Atau jika tombol navigasi Anda tidak ditampilkan dan tidak

ada cara lain bagi pengguna untuk mengetahui daerah mana halaman untuk klik

selanjutnya?

Rancangan yang buruk dan fungsi situs web yang buruk menciptakan

kesan buruk kepada bisnis Anda, sehingga sebaiknya berpikir matang selama

desain awal daripada mencoba untuk memperbaikinya nanti?

Aspek penting lainnya adalah accessibility, yaitu memaksimalkan

penggunaan sebuah content ketika satu/lebih indera kita dimatikan/dikurangi

(khususnya mata), ingat bahwa mungkin saja pengunjung website kita adalah

orang yang memiliki kekurangan secara fisik (Accessibility Checklist

(36)

2.5. Metode Servqual.

Metode Service Quality (Servqual) merupakan salah satu metode yang

dapat digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap kinerja. Metode ini

diperkenalkan oleh Zeithaml, Parasuraman dan Berry pada tahun 1985 dalam

bidang ilmu pemasaran. Pada metode ini pengukuran dilakukan dengan

user-based approach dan melakukan perbandingan diantara dua faktor utama yaitu

persepsi end-user terhadap layanan SI yang nyata mereka terima (perceived

service) dengan layanan yang diharapkan oleh end-user SI (expected service).

Menurut Zeithaml, Parasuraman dan Berry (1990), harapan end-user dipengaruhi

oleh word of mounth communication, personal needs, past experience dan

external communication.

Dalam konteks SI, Servqual digunakan untuk memberi informasi yang

spesifik tentang bagaiman end-user SI merasakan kualitas layanan SI. Kepuasan

end-user dapat diukur berdasarkan tiga tingkat pelayanan yang berbeda, yaitu

(Kang dan Bradley, 1999):

1. Tingkat layanan SI yang ideal (desirable): tingkat layanan end-user SI yang

diberikan yang sesuai dengan kebutuhan end-user.

2. Tingkat layanan SI yang dapat diterima (adequate): tingkat layanan end-user

SI minimum (yang mungkin) dapat diterima/diberikan secara langsung oleh

personil, teknologi dan organisasi.

3. tingkat layanan SI yang dirasakan (aktual): tingkat layanan aktual yang

(37)

Perbedaan yang terjadi dari ketidakseimbangan antara harapan end-user

dalam menerima layanan dan persepsi pandangan end-user selama menerima

layanan disebut gap (kesenjangan).

Dalam metode ini ada kemungkinan 7 (tujuh) gap yang bisa terjadi dari

ketidakseimbangan diatas:

 Gap 1 terjadi akibat kesenjangan antara persepsi perusahaan akan keinginan

ideal customer dengan harapan ideal customer yang sesungguhnya.

 Gap 2 terjadi akibat kesenjangan antara rasa perusahaan terhadap level service

operasional dan fungsi pendukungnya dengan toleransi penerimaan customer

dari paket service yang ia inginkan dari perusahaan.

 Gap 3 terjadi akibat kesenjangan antara service aktual yang disediakan

perusahaan terhadap rasa aktual yang customer terima dari service operasi

dan fungsi pendukung lainnya dari IS.

 Gap 4 terjadi akibat kesenjangan antara service ideal yang diinginkan oleh

customer dengan toleransi yang bisa diterima oleh customer terhadap service

yang akan ia terima.

 Gap 5 terjadi akibat kesenjangan antara toleransi yang bisa diterima oleh

customer terhadap service yang akan ia terima dengan rasa yang ia terima dari

service dari operasi dan fungsi pendukung lainnya dari IS.

 Gap 6 terjadi akibat kesenjangan antara rasa perusahaan terhadap level service

operasional dan fungsi pendukungnya terhadap persepsi perusahaan akan

(38)

 Gap 7 terjadi akibat kesenjangan antara service aktual yang disediakan

perusahaan dengan rasa perusahaan terhadap level service operasional dan

fungsi pendukungnya.

Gap ini selanjutnya bisa dilihat pada Gambar 2.1.

Nilai tingkat kepuasan end-user diperoleh dari hasil perhitungan nilai

kesenjangan yang terjadi diantara pernyataan persepsi dan harapan end-user

dengan menggunakan persamaan berikut (Zeithaml, Parasuraman dan Berry,

1990):

(1)

Dimana:

Ns = Nilai sikap responden pada tiap faktor

Nj = Jumlah jawaban responden dari setiap faktor

Ni = Nilai tingkat persepsi/harapan responden

N = Jumlah responden

SQ = P

i

- E

i (2)

Dimana:

SQ = Nilai Servqual/kesenjangan/tingkat kepuasan konsumen

Pi = Nilai persepsi responden pada faktor ke-i

(39)

2.6. Diagram Kartesius.

Nilai kesenjangan kepuasan konsumen dalam metode Servqual disajikan

dalam bentuk tabel dan grafik. Selanjutnya, tingkat harapan dan persepsi/penilaian

akan dipetakan dalam diagram Kartesius, untuk memvisualisasi kesenjangan

antara harapan dan penilaian konsumen terhadap kinerja perusahaan, agar

perusahaan dapat mengambil keputusan yang tepat bagi produknya.

Husain Umar (2003) menjelaskan bahwa diagram Kartesius adalah suatu

bangunan yang terdiri dari 4 (empat) bagian yang dibatasi oleh dua garis

berpotongan tegak lurus pada titik X dan Y. Garis Horizontal X(bar) adalah nilai

rata-rata dari NS penilaian sedangkan Garis Vetikal Y(bar) merupakan rata-rata

(40)

IS Customer

(41)

Diagram Kartesius

dan pelayanannya sangat memuaskan, sehingga

perusahaan harus mempertahankan kualitas

pelayanannya..

Kuadran II : Atribut ini dianggap sangat penting oleh pelanggan,

tetapi pelayanan tidak memuaskan sehingga

(42)

agar atribut tersebut akan bergeser dari kuadran II

menuju Kuadran I

Kuadran III : Atribut ini dianggap kurang atau tidak penting oleh

pelanggan dan pelayanannya kurang memuaskan.

Kuadran IV : Atribut ini dianggap kurang atau tidak penting oleh

(43)

BAB III

Kerangka konseptual disini dijelaskan bagaimana penulis melakukan

penelitian dalam menemukan model pemecahan masalah dalam Website 3 in 1

pada BBLKI Medan.

Website 3 in 1 yang berbasis web dibangun sebagai solusi dalam

mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Namun pada kenyataannya

pengunjung situs ini mengalami trend menurun pada tiap bulannya.

Untuk menjawab permasalahan diperoleh teori tujuh kreteria website yang

(44)

informasi, hiburan dan transaski. Dari empat fungsi tersebut Website 3 in 1

cenderung kepada fungsi informasi dan komunikasi.

Ketujuh kreteria website yang baik tersebut diarahkan kepada kedua

fungsi: informasi dan komunikasi. Dari kedua fungsi itu akan diperoleh suatu

kesimpulan apakah pengunjung puas terhadap Website 3 in 1, seperti yang

(45)

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan secara efektif selama 8 minggu, dengan

mengambil lokasi penelitian di BBLKI Medan. Jadwal penelitian dapat dilihat

5 Kuisioner Anggota Kios 3 in 1 6 Penyusunan Final Geladikarya

Jenis penelitian ini adalah deskriptif-kuantitatif. Analisis kuantitatif

digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan pada end-user Website 3 in 1.

Kemudian hasil tabulasi kuantitatif dipaparkan secara deskriptif sehingga dapat

diperoleh kesimpulan apakah Website 3 in 1 telah memenuhi kreteria fungsi

komunikasi dan informasi agar dimasa yang akan datang pengunjung website

(46)

Adapun langkah-langkah penelitian secara ringkas dapat dilihat pada

Gambar 4.1.

Data-data penulis bersumber dari: (1) BBLKI Medan dan (2) end-user

Website 3 in1.

Selanjutnya penulis akan menyebarkan kuisioner kepada end-user dengan

menggunakan teori kreteria website yang baik. Ada tujuh kreteria website yang

baik yang selanjutnya diarahkan kepada fungsi-fungsi dari website dengan

menggunakan metode Servqual untuk kesimpulan penelitian agar pemasalahan

dalam penelitian dapat terjawab. Dari kesimpulan penulis akan memberikan

(47)

4.3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini data dikumpulkan melalui:

1. Kuisioner adalah seperangkat pertanyaan yang disusun untuk diajukan kepada

responden.

2. Interview adalah suatu proses memperoleh informasi untuk tujuan penelitian.

Teknik ini digunakan untuk mencari data-data yang tidak lengkap pada

BBLKI Medan dan kuisioner responden.

4.4. Sumber dan Jenis Data 1. Data Primer

Yaitu: data yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan penyelidikan yang

sedang ditangani. Data ini dikumpulkan secara langsung dari lapangan melalui

kuisoner pada end-user Website 3 in 1 dan wawancara dengan staf BBLKI

Medan yang menangani Website 3 in 1.

2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari database Website 3 in 1.

4.5. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Dalam penelitian ini

subyeknya adalah end-userWebsite 3 in 1 baik yang merupakan anggota ataupun

(48)

Sedangkan jumlah sample menurut Sudjana (1996) adalah: ”suatu sampel

secara teknis dapat dipandang sebagai sample besar jika n >= 30, maka sample

tersebut memenuhi syarat dalam suatu penelitian.” Berdasarkan hal tersebut

diatas jumlah sampel dalam peneilitian ini adalah 30 responden dengan

menggunakan metode acak/random sederhana dimana setiap anggota atau

pengunjung memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi responden dalam

waktu tertentu.

4.6. Analisis Data

Kuisioner menggunakan pendekatan metode Servqual dengan pertanyaan

yang menggunakan Skala Likert, dengan penilaian sebagaimana terlihat pada

Tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2. Penilaian Kuisioner Responden

Nilai Keterangan

1 Sangat Buruk

2 Buruk

3 Cukup

4 Baik

(49)

BAB V

SISTEM INFORMASI 3 in 1 PADA BBLKI MEDAN

5.1. Sekilas Tentang BBLKI Medan

Gagasan pendirian BBLKI Medan sudah dirintis sejak tahun 1959 dan

baru diwujudkan Pemerintah Daerah Tingkat I Propinsi Sumatera Utara dengan

peletakan batu pertama pembangunan pada tahun 1971 diatas tanah seluas + 1,5

Ha, Wilayah Kampoeng Lalang Kecamatan Medan Sunggal, Kodya Medan.

Seiring dengan perkembangan zaman dan menjawab kebutuhan

masyarakat yang lebih luas, BBLKI berkembang dengan perubahan skope kerja

sebanyak 5 kali, antara lain yaitu:

 Tahun 1974-1997, sebagai pusat Pelatihan/Kejuruan Industri (PLKI) dengan

Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi No. Kep.

1476/M/1974 tanggal 26 September, dibawah koordinasi Kanwil Nakertrans

Provinsi Sumatera Utara.

 Tahun 1997 – 20001, sebagai Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) dengan

Kepmenaker No. Kep. 88/MEN/1997 tanggal 20 Mei 1997. BLK Medan

berubah nama menjadi Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Medan, melekat

pada tugas dan fungsi Ditjen Binapendagri Depnakertrans.

 Tahun 2001 – 2005, menjadi Unit Pelaksana Teknis Pusat di lingkungan kerja

(50)

137/MEN/2001 tanggal 25 Juli 2001 tentang organisasi dan tata kerja unit

pelaksanan teknis di lingkungan Depnakertrans.

 Tahun 2006, BLKI Medan menjadi unit Pelaksanan Teknis Pusat (UPTP), unit

eselon IIb di lingkungan kerja Ditjen Binapenagri Depnakertrans, yang disebut

Balai Besar Latihan Kerja Industri (BBLKI) Medan, berdasarkan

Permenakertrans RI No. 06/Men/III/2006 tanggal 15 Maret 2006 tentang

organisasi dan tata kerja unit pelaksanan teknis lingkungan Depnakertrans.

 Tahun 2007 – Sekarang, BBLKI Medan merupakan salah satu UPTP Ditjen

Binallatas dengan perubahan Peraturan Mentri enaga Kerja dan Transmigrasi

RI No. PER. 16/MEN/VII/2007 tanggal 19 Juli 2007 tentang perubahan atas

Peraturan Mentri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. PER. 06/MEN/III/2006

tanggal 15 Maret 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit pelaksanaan

teknis di Lingkungan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Perubahan ruang lingkup kerja BBLKI Medan ini merupakan strategi

pemerintah untuk merespon kebutuhan pasar di bidang Peningkatan Kompetensi

dan Keterampilan Angkatan Kerja, Peningkatan Produktivitas, Uji Kompetensi,

Sertifikasi, Konsultasi, Kerjasama dan Pemberdayaan Lembaga Pelatihan berskala

Nasional dan Global.

5.2 Latar Belakang Program 3 in 1

Dewasa ini, Indonesia sedang dihadapkan pada permasalahan besar

(51)

angkatan kerja, 97,6 juta orang yang berkerja terdiri dari: 30,2% bekerja di sektor

formal, dan sisanya 69,8% bekerja di sektor nonformal.

Jika dilihat dari pendidikan, maka tenaga kerja Indonesia didominasi oleh

tenaga kerja berpendidikan SD (56,23%), SLTP (19,55%), SLTA (18,80%),

Diploma (2,28%) dan Perguruan Tinggi (3,14%).

Sedangkan dari 10,55 juta yang menganggur, sebanyak 32,88% (SD),

24,82% (SLTP), 36,21% (SLTA), 2,87% (Diploma) dan 3,62% (Perguruan

Tinggi).

Dari data tersebut, dapat dilihat bahwa kualitas tenaga kerja Indonesia

masih jauh dibawah estándar kualitas minimun (bila diukur dari tingkat

pendidikan), dimana secara nasional jumlah yang bekerja didominasi oleh tenaga

kerja dengan pendidikan sampai tamat SD.

Selain itu banyak lowongan pekerjaan yang tidak dapat terisi akibat

ketidaksesuaian antara kompetensi yang dimiliki tenaga kerja dengan kompetensi

yang disyaratkan untuk tenaga kerja oleh perusahaan.

Meskipun demikian kondisi diatas dapat dirubah dengan cara

meningkatkan kualitas dan productivitas tenaga kerja melalui berbagai pelatihan

dan pemagangan agar tenaga kerja memiliki daya saing yang tinggi di pasar kerja.

Salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah melalui kegiatan

Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, adalah dengan kebijakan

pembinaan pelatihan dan produktivitas melalui Program Three in One, yaitu

(52)

dalam maupun di luar negeri) dalam satu koordinasi yang terpadu, agar dapat

meningkatkan kompetensi dan daya saing tenaga kerja Indonesia.

5.3. Metodologi Program 3 in 1

Aplikasi 3 in 1 memiliki struktur program yang dibentuk dari 3 (tiga)

komponen yang dirangkai menjadi satu kesatuan:

1. Program Pelatihan

2. Program Sertifikasi, dan

3. Program Penempatan

Program Pelatihan: Rendahnya tingkat pendidikan angkatan kerja

Indonesia dan kompetensi kerja mereka, serta tingginya tingkat pengangguran

menuntut diadakannya program pelatihan kerja dalam jumlah yang sangat besar

yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar. Mengingat kondisi lembaga palatina

yang banyak terdapat di masyarakat, maka diperlukan penguatan dan sinergitas

dengan unsur lain sehingga dapat termanfaatkan secara optimal untuk

penanggulangan pengangguran.

Program Sertifikasi: Program ini dilakukan sebagai bukti keabsahan

kualifikasi kompetensi yang dimiliki seorang setelah yang bersangkutan

mengikuti proses uji kompetensi. Namun penyelenggara pelatihan kerja selama

ini belum menjamin kelulusan uji kompetensi, karena program pelatihan kerja

yang diselenggarakan belum mengacu kepada estándar kompetensi kerja.

(53)

masih dianggap sebagai formalitas. Disamping itu, sertifikasi profesi selama ini

berjalan sangat lamban karena jumlah dan sebaran pelayanan sangat terbatas,

sehingga perlu disenergikan dengan aktivitas lain seperti dengan program

pelatihan dan penempatan.

Program Penempatan: Program ini dilaksanakan melalui penempatan

tenaga kerja didalam negeri dan diluar negeri, yang dimaksud untuk memberikan

pelayanan penempatan tenaga kerja melalui mekanisme sistem antar kerja yang

didukung oleh sistem implementasi informasi pasar kerja dan bursa kerja secara

terpadu. Program penempatan tersebut dapat dilakukan melalui lembaga atau

instancia pemerintah dan/atau bursa kerja swasta.

3 in 1 merupakan aplikasi berbasis client-server, dengan alamat

http://www.kios3in1.net. Adapun perangkat lunak yang diperlukan adalah

sebagai berikut:

Sistem Operasi : RedHat linux Enterprise Server versi 3.x.

Database Server : MySQL Server versi 4.0.x

Web Server : Apache Web Server versi 1.3x

5.4. Struktur Program 3 in 1

Struktur program aplikasi 3 in 1 dibentuk dari tiga komponen yang

dirangkai menjadi satu kesatuan yaitu:

1. Program Pelatihan

(54)

3. Program Penempatan

Secara terpadu, ketiga komponen tersebut diatas dikelola dalam satu

manajemen 3 in 1 dan seluruh aktivitas dalam pengelolaan 3 in 1 disesuaikan

dengan kondisi lingkungan pasar kerja, dimana jenis pelatihan dan jenis sertifikasi

kompetensi yang dibutuhkan harus sesuai dengan kebutuhan pengguna (pasar

kerja).

3 in 1 dapat diimplementasikan di banyak tempat dan dibanyak lokasi

dengan melakukan replikasi paket 3 in 1. Kumpulan dari beberapa 3 in 1 akan

membentuk MAL 3 in 1 yang strukturnya dapat dilihat dari Gambar 5.1.

PROTOTYPE 3 IN 1

Gambar 5.1. Prototype 3 in 1

Gambar diatas menunjukan hubungan antara sistem 3 in 1 terhadap

berbagai entitas eksternal yang berhubungan dengan sistem. Ditinjau dari

perspektif sistem informasi 3 in 1, manajemen ditempatkan sebagai entitas

(55)

pelaksanaannya 3 in 1 terintegrasi dalam sistem pelayanan informasi secara

keseluruhan.

Perlu dicatat bahwa dalam pegembangan selanjutnya, jumlah Mal 3 in 1

dapat diperbanyak sesuai dengan kebutuhan, misalnya Mal 3 in 1 Indonesia

Bagian Barat, Mal Indonesia Bagian Tengah dan Mal Indonesia Bagian Timur,

atau dapat dikelompokkan berdasarkan kelompok manajemen pengelolaannya,

seperti Mal 3 in 1 Perguruan Tinggi, Mal 3 in 1 Sekolah Menengah dan

seterusnya.

Selanjutnya untuk melayani masyarakat di daerah pelosok yang tidak

terjangkau oleh sistem Internet atau web, dimungkinakan dalam pengembangan

selanjutnya 3 in 1 di implementasikan secara berpindah dengan menggunakan

sistem Mobile Unit – 3 in 1. Sistem ini merupakan perangkat 3 in 1 untuk

melayani masyarakat dilokasi terpencil. Dalam sistem ini, aktivitas yang sama

dengan 3 in 1 dilokasi tertentu. Hanya dalam sistem ini dimungkinkan untuk

dilakukan secara “offline” dan akan diproses apabila sistem mobile ini kembali ke

induk organisasinya. Berarti dalam sistem mobile ini terdapat jeda waktu untuk

proses pasar kerja. Manajemen mobile ini dibawah UPTP (BLKDN) di propinsi

yang bersangkutan.

Adapun struktur Administrasi dari 3 in 1 adalah sebagaimana terlihat

(56)

Gambar 5.2. Struktur Administrasi 3 in 1

Dari Gambar 5.2. Terlihat jelas bahwa beberapa 3 in 1 dikelola oleh

Manajemen Mal 3 in 1 dan beberapa Mal 3 in 1 akan dikelola oleh Manajemen

Supra Mal 3 in 1 di tingkat pusat (Depnakertrans).

Adapun jabatan yang berada pada 3 in 1 terdiri dari:

1. Manajer

Manajer mempunyai tugas sebagai penanggungjawab 3 in 1 yang

berfungsi mengendalikan seluruh kegiatan didalam 3 in 1 , termasuk

melaksanakan pengelolaan sistem secara keseluruhan, menganalisis

kebutuhan pelatihan berdasarkan informasi pasar kerja, menentukan jenis

kompetensi yang dibutuhkan tenaga kerja dan menentukan kebutuhan uji

(57)

menjembatani permintaan atau kebutuhan tenaga kerja dari para calon

pengguna tenanga kerja atau perusahaan di pasar kerja.

2. Administrator

Secara hirarki, manajer 3 in 1 mempunyai seorang pelaksana teknis yang

berfungsi sebagai administrator. Tugasnya adalah menjalankan Program

Aplikasi 3 in 1 secara terintegrasi, mengawasi administrasi lalu lintas

kegiatan Pelatihan, Sertifikasi dan Penempatan secara teknis dan

mengendalian secara teknis operasionalsisasi 3 in 1 dari waktu ke waktu.

3. Customer Service Officer (CSO)

Memiliki tugas menginformasikan kegiatan 3 in 1 kepada seluruh

pengguna 3 in 1. Memeriksa Kartu Identitas User, untuk memastikan tidak

terjadi penggandaan data dalam database. Memberikan user Id kepada

pengguna 3 in 1 baru atau kepada anggota lama yang kehilangan user id.

Serta menerima dan menyelsaikan keluhan pelanggan setelah

berkonsultasi pada administrator.

4. Petugas

Petugas merupakan pelaksana teknis yang langsung mengoperasikan 3 in 1

dan berhubungan dengan para pengguna. Petugas dapat terdiri dari 3 orang

atau dapat dilakukan oleh satu orang, namun dia harus bisa melaksanakan

3 fungsi yang berbeda yaitu sebagai Petugas Pelatihan, Petugas Sertifikasi

(58)

5.5. Pengoperasian 3 in 1

3 in 1 Depnakertrans dikristalisasi dalam bentuk kantor untuk

implementasi program aplikasi berbasis web/Internet yang dibangun sebagai

sarana untuk mensinergikan tiga kegiatan pelatihan, sertifikasi dan penempatan,

terutama untuk unit atau kios yang langsung memberi pelayanan kepada

masyarakat (pencari kerja, pemberi kerja atau unsur lain dalam masyarakat yang

berkaitan dengan aktivitas pelatihan, sertifikasi, dan penempatan).

Untuk menuju web, pengunjung harsu mengetik alamat 3 in 1 berada yang

di url http://www.kios3in1.net. Jika koneksi tidak bermasalah, maka akan tampil

laman pembuka 3 in 1 sebagai berikut:

Gambar 5.3. Laman Pembuka 3 in 1

Setelah melewati tampilan awal, selanjutnya pengunjung akan masuk pada

tampilan utama yang terdiri dari beberapa menu sebagai berikut:

(59)

masuk ke menu-menu pilihan lainnya.

 PILIH KIOS : Menu untuk masuk ke dalam 3 in 1 yang sudah

online.

 BERITA : Tampilan berita kegiatan 3 in 1. Berita yang

ditampilkan adalah hasil kiriman dari setiap

administrator/pengelola 3 in 1.

 KATALOG : Menu untuk melihat jenis Pelatihan, Sertifikasi

dan Lowongan Kerja diseluruh 3 in 1.

 PERUSAHAAN : Daftar perusahaan yang menjadi mitra kerjasama

dengan 3 in 1

(60)

Sebelum pengunjung menentukan 3 in 1 mana yang akan dimasukinya,

pengunjung dapat melihat dan mencar terlebih dahulu jenis Pelatihan, Sertifikasi

atau Lowongan Kerja di seluruh 3 in 1 sesuai dengan kebutuhannya.

Gambar 5.5. Profil 3 in 1 Medan

Khusus untuk Katalog Lowongan Kerja, informasi lowongan yang

ditampilkan adalah lowongan kerja dengan status terbuka, berdasarkan data dari

perusahaan atau pengelola 3 in 1 bahwa perusahaan yang bersangkutan masih

(61)

Gambar 5.6. Laman Pelatihan 3 in 1 Medan

(62)

Gambar 5.8. Laman Penempatan 3 in 1 Medan

Tidak semua menu dapat diakses oleh pengunjung karena pada tahap ini

pengunjung baik anggota maupun perusahaan harus melakukan pendaftaran dan

login.

(63)

Untuk menjadi anggota, pengunjung harus mendaftar dan masuk ke menu

login, disana tertera menu daftar baru. Setelah itu pengunjung akan masuk

kedalam aplikasi formulir pendaftaran.

Formulir ini harus diisi secara lengkap oleh calon anggota, karena data ini

akan dipakai selamanya sebagai anggota 3 in 1. Informasi yang harus diisi oleh

calon anggota adalah sebagai berikut:

 Kode Pribadi : Kode pribadi dimasukkan pada saat login. Kode

pribadi tidak diperbolehkan sama dengan

anggota yang lain.

 Password : Password adalah kata kunci yang dimasukkan

pada saat login.

 Nama Lengkap : Nama lengkap dari calon anggota

 No. KTP : Nomor KTP atau nomor identitas lainnya.

 Jenis Kelamin : Pilih jenis kelamin sesuai dengan jender.

 Tempat Lahir : Tempat lahir dari calon anggota.

 Tanggal Lahir : Tanggal lahir anggota. Anggota dapat

menggunakan kelender yang tersedia.

 Agama : Pilih agama

 Status Nikah : Pilih status nikah

 Telepon : Ketik nomor telepon atau handphone.

(64)

 Alamat : Alamat rumah calon anggota.

 Pendidikan : Pendidikan terakhir calon anggota.

 Alumni : Apakah calon anggota merupakan alumni BLK.

 Kursus : Kursus yang pernah diikuti calon anggota.

 Keterampilan : Keterampilan yang dimiliki dari calon anggota.

 Pengalaman : Pengalaman kerja dari calon anggota.

 Posisi Kerja : Posisi kerja yang diminati oleh calon anggota.

 Aktifkan BKK : 1. Aktif

Calon anggota mengijinkan perusahaan

melihat datanya.

2. Tidak Aktif

Calon anggota tidak mengijinkan perusahaan

melihat datanya.

Setelah calon anggota mengisi dan mengirim formulir maka akan

mendapat pesan yangmenyatakan bahwa PENDAFTARAN BERHASIL. Ketika

(65)

Gambar 5.10. Laman Formulir Pendaftaran Anggota

Seorang anggota 3 in 1 yang telah melakukan login dapat mengakses

layanan dan informasi yang tersedia pada 3 in 1 sebagai berikut:

1. Profil

Untuk melihat dan merubah profil anggota, lakukan klik pada menu

profil dan pilih Lihat Profil kemudian klik tombol Proses maka profil anggota akan ditampilkan. Sedangkan untuk melakukan perubahan profil,

anggota melakukan klik Edit Profil.

Pada perubahan data profil, ada beberapa hal yang harus diketahui oleh

anggota, antara lain:

 Kode pribadi dan nama anggota tidak dapat dirubah oleh anggota yang

Gambar

Gambar 2.1 Model Konseptual Service Quality
Grafik Desain
Gambar 5.1. Prototype 3 in 1
Gambar 5.2. Struktur Administrasi 3 in 1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bersama ini kami mengajukan permohonan untuk mendapatkan Rekomendasi Izin Usaha Pedagang Besar Farmasi dengan data-data sebagai berikut :.. 1. Alamat Gudang dan Nomor

Bila suatu grup musik mempunyai pasar serta penggemar yang banyak dengan aliran musik yang dianutnya, maka berlombalah grup grup musik lainnya untuk meniru.. Untuk mengantisipasi

Bersama ini kami mengajukan Permohonan Izin Prinsip untuk melakukan kegiatan/usaha ……….. Akta pendirian perusahaan yang telah disahkan oleh Menteri/Pejabat yang

[r]

Dari data sekunder kadar sisa klor selama bulan Juli, diperoleh hasil bahwa 6,5% dari 31 sampel memiliki kadar sisa klor masih dalam batas

[r]

Masalah keamanan data adalah suatu masalah yang sering dihadapi oleh para pemakai komputer dimana informasi perlu diproteksi untuk menghindari pemakaian oleh orang â orang yang

[r]