• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VIII: SEBUAH CATATAN REFLEKSI

METODE PENELITIAN

F. Kelembagaan Masyarakat

3. Gabungan Kelompok Tani

malas karena prosesnya yang dianggap terlalu rumit, sehingga mereka hanya merawat kambing saja dan akan menjualnya jika sudah besar.

Kegiatan arisan Kelompok Tani Martani Putri dilakukan setiap 2 minggu sekali yakni tepatnya pada tanggal 1 dan tanggal 15 di kediaman Lilik di RT. 02 Dusun Krajan. Adapun masyarakat biasanya mulai berkumpul sekitar pukul 10.0 WIB dan baru dimulai pada pukul 11.00 WIB hingga selesai. Usai arisan biasanya masyarakat tidak langsung pulang, namun melakukan diskusi kecil atau hanya melakukan obrolan santai sembari menikmai suguhan yang telah disediakan tuan rumah. Tidak jarang juga anggota melakukan pemecahan masalah bersama untuk mengatasi berbagai masalah yang mereka hadapi seputar pertanian.

3. Gabungan Kelompok Tani

Kelompok tani adalah salah satu organisasi yang ada di desa maupun di kota sebagai suatu wadah pagi petani yang bertujuan untuk mensejahterakan petani. Kelompok tani adalah lembaga lokal sebagai sarana diskusi bagi para petani guna mengatasi berbagai masalah pertanian. Dalam pelaksanaannya biasanya kelompok tani didampingi oleh Dinas pertanian yag dianggap mampu sebagai dinas yang ahli di dalam hal pertanian.

a. Kelompok Tani Sumberayu

Kelompok Tani Sumberayu merupakan kumpulan petani yang ada di Dusun Mloko. Setiap satu bulan sekali yakni tepatnya tanggal 5 malam kelompok ini melakukan pertemuan rutin di salah satu rumah warga di Dusun

Mloko yakni rumah pak Genit. Adapun bentuk dari kegiatan kelompok tani ini yakni berupa arisan dan simpan pinjam.

b. Kelompok Tani Karya Muda

Kelompok Tani Karya Muda adalah kumpulan petani yang ada di Dusun Crabak. Kelompok ini melakukan pertemuan setiap satu bulan sekali yang dilakukan setiap tanggal 5. Pada dasarnya sama dengan kelompok yang ada di Dusun Mloko namun kelompok yang ada di Dusun Crabak tidak memiliki kesertariatan menetap, artinya pertemuan rutin dilakukan bergilir ke tiap-tiap rumah anggota kelompok. Adapun bentuk kegiatannya sama, yakni arisan dan simpan pinjam.

c. Kelompok Tani Karya Mulia

Kelompok Tani Karya Mulia adalah gabungan petani yang berada di Dusun Krajan. Berbeda dengaan kelompok yang ada di Dusun Mloko dan Crabak, Kelompok Tani Karya Mulia melakukan pertemuan setiap minggu legi dan dilakukan secara bergiliran di rumah-rumah anggota. Sedangkan kegiatannya sama dengan kelompok yang lainnya yakni arisan dan simpan pinjam.

d. Kelompok Tani Karya Tani

Kelompok Tani Karya Tani adalah Kelompok Tani yang berada di Dusun Pelem. Kelompok ini melakukan pertemuan setiap tanggal 10 setiap bulannya di rumah pak Sumadi yang menjabat sebagai ketua RT. adapun pertemuan biasanya dilakukan pada malam hari, mengingat biasanya pada pagi hingga sore hari para petani sedang sibuk di sawah atau tegal. Bentuk kegiatan yang

dilakukan pada dasarnya saa dengan kelompok yang lainnya dan juga kelompok digunakan sebagai media belajar petani dalam masalah pertanian.

G. Profil Wilayah Dampingan di RT. 01, RW. 01, Dusun Krajan

Dusun Krajan diapit oleh dusun yakni Dusun Mloko terletak di sebelah utara dan Dusun Pelem di sebelah selatan. Untuk menuju ke Dusun Krajan peneliti harus melewati jalan poros yang menghubungkan antara Kecamatan Panggul dan Trenggalek Kota, sedangkan RT. 01 terletak diantara perbatasan Dusun Mloko dan Dusun Krajan. Adapun batas antara kedua dusun tersebut adalah sungai besar yang biasanya oleh masyarakat dimanfaatkan untuk saluran irigasi. Guna mengetahui kondisi wilayah di RT. 01 agar peneliti lebih mudah mengenali wilayah dampingan, peneliti meminta gambaran kepada Kasun Krajan.

Gambar 4. 5 Peta RT. 01 Dusun Krajan

Dusun Krajan memiliki jumlah penduduk yang paling banyak diantara dusun yang lain, yakni sebanyak 1.677 jiwa. Sedangkan jumlah kepala keluarga di Dusun Krajan sebanyak 29 kepala keluarga yang terdiri dari 29 rumah, hal ini menjukkan bahwa hanya terdapat 1 Kepala Keluarga di setiap rumahya. Namun hal ini tidak membuat dusun menjadi padat karena banyak diantara masyarakat yang lebih memilih bekerja ke luar negeri. Kasun Krajan yakni Tristanto menyatakan bahwa hampir setiap rumah selalu ada anggota keluarga yang pergi bekerja keluar negeri, baik itu kepala keluarga, istri atau bahkan anaknya yang baru saja lulus sekolah. Jika dilihat, selama pendampingan di Desa Sumberbening peneliti hampir tidak pernah melihat pemuda sama sekali. Hanya pada beberapa kegiatan, seperti kegiatan desa peneliti dapat menjumpai segelintir pemuda.

Adapun aktivitas keseharian masyarakatnya yakni bercocok tanam di sawah atau di lahan hutan produksi garapan mereka. Biasanya sawah hanya khusus ditanami dengan padi, sedangkan hutan mereka tanami dengan pinus untuk diraih getahnya, buah durian, kopi, dan coklat. Sedangkan ibu-ibu rumah tangga biasanya usai memasak dan membersihkan rumah langsung membantu suaminya mencari pakan ternak kambing mereka di hutan, selebihnya mereka lebih banyak menghabiskan aktivitas di rumah dan bersantai atau mengikuti kegiatan kemasyarakatan seperti yasin tahlil dan arisan PKK. Jika saat musim panen tiba biasanya ibu-ibu juga membantu suaminya atau membantu tetangga memanen. Dari hasil membantu tetangga memanen biasanya mereka mendapatkan gabah (padi).

Jika dilihat dari kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang ada di desa, sebenarnya di Dusun Krajan, khususnya di RT. 01 ini tidak banyak kegiatan. Selama pendampingan di RT. 01 peneliti hanya mengikuti kegiatan rutinan jama‟ah yasin dan tahlil ibu-ibu saja, karena tidak ada kegiatan yang lain selain yasin dan tahlil. Momen ini tentunya dimanfaatkan oleh peneliti untuk melakukan proses penggalian data sekaligus validasi dengan cara melakukan FGD bersama dengan masyarakat.

Selama proses pendekatan dan diskusi dengan masyarakat RT. 01 Dusun Krajan, Desa Sumberbening peneliti melihat bahwa antusias dan respon terhadap peneliti sangatlah baik. Melihat rutinitas masyarakatnya yang juga tidak terlalu padat ditambah dengan antusias yang sangat baik maka peneliti memutuskan untuk memilih komunitas dampingan di RT. 01 sebagai aksi perubahan, memberi contoh RT yang lain sehingga harapanyya memunculkan inspirasi dari masyarakat untuk meniru apa yang telah dicontohkan dari RT. 01 yakni memanfaatkan lahan pekarangan yang kosong untuk memenuhi kebutuhan pagan dan gizi keluarga sehingga pada akhirnya akan menciptakan kemandirian pangan.

BAB V

DINAMIKA PROSES PENGORGANISASIAN

A. Membangun Komunikasi dan Kepercayaan dengan Masyarakat Desa