• Tidak ada hasil yang ditemukan

GALI KISAH DIBALIK KEAHLIANNYA

Dalam dokumen 7 Langkah Mencari Cinta (Halaman 91-99)

#4 GET CLOSE

GALI KISAH DIBALIK KEAHLIANNYA

Selain bicara hobi, pengalaman positif, dan pengalaman negatif, kamu bisa menyentuh sisi terdalam seseorang dengan berdiskusi tentang keahliannya. Tanyakan secara spesifik skills apa saja yang dia latih untuk bisa sampai ke pekerjaan itu. Gali pengorbanan dan kerja keras apa saja yang sudah dia lakukan. Jangan pertanyaan umum ya, harus spesifik agar dia bergairah dan tertarik membahasnya panjang lebar.

Jika dia musisi, tanyakan sudah berapa lama dia belajar memainkan alat musik seperti itu. Tanyakan apa kesulitannya dibanding alat musik lain. Tanyakan apa metode rahasianya untuk menguasai alat musik tersebut. Tanyakan filosofi kenapa dia memilih alat musik. Tanyakan kisah sukses dan gagal sepanjang dia dulu belajar alat musik itu. Tanyakan apa kesalahan terbesar orang ketika ingin belajar bermain seperti dia. Itu pertanyaan-pertanyaan spesifik yang hanya bisa dijawab oleh dia ‘kan? Pasti dia akan bersemangat membeberkan jawabannya.

Jika dia graphic desainer, tanyakan darimana dia mendapat inspirasi. Tanyakan siapa desainer yang mempengaruhinya dalam berkreasi. Tanyakan berapa lama waktu yang dia perlukan untuk mendesain sesuatu

dari nol? Tanyakan bagaimana respon keluarga tentang pilihan karirnya itu? Tanyakan segala sesuatu yang hanya dia saja yang bisa jawab secara spesifik, agar dia tidak merasa kamu sedang berbasa-basi.

Mengapa bila ditanya soal skills, orang cenderung jadi bawel? Karena dia pasti ingin cerita struggles-nya, kesuksesannya, perjalanannya from zero to hero. Pasti orang senang bila dipancing menceritakan itu, dan percayalah sedikit sekali orang yang sering bertanya tentang hal-hal itu. Kecuali jika dia merupakan tokoh publik atau selebritis, pasti sudah sering menghadapi pertanyaan seperti itu. Tapi kalau dia orang biasa, dia pasti dengan senang hati akan self-disclose tentang dirinya karena senang dapat kesempatan bercerita.. dan merasa seperti selebriti.

Coba kita simulasi. Saya ingin bertanya pada kamu, sebutkan satu skill terbaik kamu. Kapan terakhir kali kamu cerita tentang perjalanan kamu sampai di titik nol sampai titik yang sekarang? Banyakkan orang yang bertanya? Kalaupun ada yang bertanya, apakah kamu bisa cerita panjang? Atau pertanyaan yang lebih menyakitkan lagi, adakah orang yang peduli dengan kehebatan kamu? Hal-hal inilah yang perlu kamu lakukan saat ingin

mendekati seseorang. Jangan lakukan di chatting ya, karena tidak seru dan rasanya beda. Kamu harus lakukan ini saat kopdar atau gathering. Saran saya jangan lakukan poin get close ini hanya pada lawan jenis, melainkan ke semua orang. Lakukan ke ke pria atau wanita, ke orang-orang yang sudah pacaran dan menikah, ke tukang parkir, ke supir taksi, siapa pun deh yang kamu temui di dunia nyata.

Kamu bisa pakai situasi apapun untuk berlatih. Misalnya kamu berada di coffee shop yang agak sepi pengunjung, ajak ngobrol barista yang sedang melayani. Karena sedang sepi, kamu bisa bertanya-tanya iseng padanya, “Kenapa elo mau jadi barista?” Mereka hampir pasti menjawab, “Karena suka kopi!”, “Karena kopi tuh enak banget!”, “Kopi adalah passion saya!”, dan lainnya. Lanjutkan dengan bertanya, “Sejak dari kecil? Wah kamu seleranya tua juga ya bisa suka kopi dari kecil?”

Biasakan menggali sekaligus dengan nada bercanda agar orangnya merasa santai karena tergelitik humor. Salah satu prinsip psikologi persuasi adalah kalau kamu bisa bikin orang jadi santai dan bawel, orang itu jadi merasa kamu adalah pribadi yang menarik. Saya ulangi ya karena ini penting sekali:

Kalau kamu bisa bikin orang merasa rileks dan banyak bicara tentang dirinya sendiri, kamu terasa sangat

menarik di hatinya.

Seringkali keahlian seseorang adalah pekerjaannya, tapi tidak selalu begitu ya. Bisa keahlian itu tidak ada hubungan dengan pekerjaannya, misalnya seorang akuntan yang ahli panjat tebing atau seorang pengacara yang juga petarung

mixed martial art. Keahlian seseorang juga tidak harus

benar-benar kualitas tinggi dan memiliki bukti; kadang itu cuma keahlian sederhana yang dia dan teman-temannya rasakan. Apapun keahlian dia, gali dan berikan lampu sorot yang besar di sana, saya yakin dia akan membuka hatinya untuk kamu.

Sebagai penutup, saya simulasikan contoh lagi ya, kali ini dengan dialog lengkapnya.

Kamu: “Oh elo suka masak-masak. Belajar sejak kapan?”

Dia: “Sejak kuliah dulu sih. Karena tinggal ngekos sendiri, jauh dari ortu, gue jadi iseng-iseng belajar masak deh. Awalnya cuma masak yang pengen dimakan, eh tapi pas temen nyobain katanya enak banget. Gue kan kaget banget, karena gue pikir itu mah standar kayak di

mana-mana juga begitu rasanya.

Kamu: “Wih, berarti elo anak jenius dong ga pake belajar ternyata bisa masak enak!”

Dia: “Hahahaha, gue nggak ngerasa gitu sih. Karena waktu awal itu juga masaknya sederhana aja, menu apapun yang ada di warteg gitu lah. Ga ada yang spesial. Tapi karena banyak yang komen bagus, baru deh gue jadi penasaran belajar dan ngulikin resep-resep online dan nontonin video. Saking serunya, pernah eksperimen masak sesuatu sampai jam 4 pagi. Itu juga berhenti karena dimarahin temen yang subuh-subuh gue ribut di dapur!”

Kamu: “Makanan apa yang dulu elo kaget banget ternyata bisa bikin enak?”

Dia: “Waduh apaan ya? Sampai sekarang juga gue selalu bingung dan kagum-kagum sendiri dengan apapun yang gue masak. Iya gue tau rasanya enak, tapi nggak sampe sespesial yang orang-orang komen. Gue nggak punya resep spesial, tapi gue punya kebiasaan untuk ngubah satu atau dua items dari resep orang. Oh iya ya, gue jadi nyadar, temen-temen emang sering bilang gitu sama gue, selalu ada rasa yang unik dari masakan gue, beda dari yang umum.”

Kamu: “Widih, berarti pas elo masakin gue nanti, awas ya jangan sampe gue kecewa!”

Dia: “Emang elo sukanya makanan apa? Gue belum tentu pernah masak sih, tapi kalo udah coba-coba gue jamin elo nggak kecewa deh. Malah pasti kecantol sama masakannya dan yang masak deh, hehehe! Nyokap gue aja sekarang jadi males masak kalo gue lagi pulang ke rumah. Dia selalu minta gue untuk masak, bahkan katanya berani bayar gue untuk masak di rumah.” Kamu: “Hahahaha, bisa aja nyokap elo ngomongnya. Awesome mom, pasti elo deket banget sama dia kan?” Dia: “BANGET! Nyokap terbaik sejagat raya! Gue pengen banget bisa kayak dia nanti kalo udah merit, bijak asyik gitu sama anak-anaknya. Bokap gue yang galak ketus aja bisa dikalemin sama omongan nyokap yang menyentuh dan menyejukkan hati. Gue selalu mikir bokap beruntung banget bisa ketemu cewe model nyokap gue. Nyokap itu inspirasi gue sih. Karena setiap kali masak, yang ada di kepala gue adalah gimana bisa ngelakuin apa yang nyokap lakuin dengan kata-kata, tapi gue lakuin dengan cita rasa makanan.”

Kamu: “Oh shit, mesti hati-hati gue.. masakan elo bisa menyantet hati! Itu pasti keahlian rahasia elo!”

Dia: “Mwahahahaha, iya lhoooo... bener banget, gue koki santet! XD”

Kamu: “Oi, gimana nih bisnis design lu sehat? Dia: “Lagi nggak fokus nih, soalnya sibuk banget di kantor. Tapi, kalau masih ada yang mau order bisa sih cuma nunggu semingguan lah baru kelar”

Kamu: “Emang kapan hidup lu pernah fokus sih hehe. Eh, lu belajar design di mana sih?”

Dia: “Gue minat udah lama. Tapi, malah kuliah bukan di jurusan design yaudah deh gue belajar otodidak dari internet, liat-liat youtube, terus dipraktekin deh, lama-lama latihan jadi bisa. Cuma sayang aja sekarang beum kepegeng lagi, sibuk soalnya.”

Kamu: “Sesibuk apa sih di kantor sampe bisa keurus tuh bisnis?”

Dia: “Itu sebenernya gue anggep hobi aja sih, hobi yang jadi bisnis. Abis gimana rutinitas gue padet, rumah di Bekasi kerja di Lebak Bulus tiap hari bolak-balik pake motor. Mau dikerjain malem juga nyampe rumah aja udah ke maleman, langsung tidur kecapean.”

Kamu: “Emang sekarang lu kerja di mana sih, ngapain kerjannya?”

Dia: “Gue kerja di perusahan X, bagian IT support dan

helpdesk gitu. Ya biasalah kerjanya ngurus jaringan sama

ya sistem internetnya gitulah. Masih percobaan kok ini juga tiga bulan.”

support?”

Dia: “Ya gimana lagi namanya juga kerjaan, keterimanya begitu kan ya jalanin aja dulu. Iya sih sebenernya gue maunya jadi layouter tapi belum nemu kerjaan yang pas nih. Kalau nggak gue ambil kerjaan ini nanti kelamaan di rumah lagi, kan bisnis gue belum tetap penghasilannya.” Saya putus sampai situ saja contoh dialognya, kamu sudah mengerti ‘kan?

Bayangkan bagaimana suasana dan keakrabannya jika kamu bisa menggali seperti itu dalam pertemuan. Kamu hanya bicara pendek-pendek saja, tapi dianya yang jadi bawel bercerita ini-itu. Bayangkan apa yang dia rasakan ketika dia mengeluarkan kata-kata itu. Kamu bisa merasakan antusiasme dan kegirangannya ‘kan?

Semakin positif dan menyenangkan cara kamu menggali keahliannya, semakin bawel dan lepas

orangnya berinteraksi dengan kamu.

Bukan hanya hal positif jika ternyata kisah yang dia tuturkan jadi agak sedih pun kamu harus tetap mengikuti alurnya, kisah sedih seperti itu juga bisa bikin keintiman lebih apalagi kalau dia sampai cerita detail kejadiannya sama kamu. Apapun itu coba gali baik itu kisah positif atau

sedih dari dia dengan catatan kamu meladeninya dengan pembawaan yang menyenangkan dan asyik.

Dalam dokumen 7 Langkah Mencari Cinta (Halaman 91-99)

Dokumen terkait