• Tidak ada hasil yang ditemukan

KENAPA NARSIS?

Dalam dokumen 7 Langkah Mencari Cinta (Halaman 50-58)

Kenapa harus narsis? Apa pentingnya narsis? Bukannya narsis itu salah satu bentuk gangguan kejiwaan dan perilaku tidak sehat? Setelah berubah, abis itu narsis bukannya pamer? Eits, jangan salah paham dulu ya, narsis itu bukan berarti kamu sudah dipastikan gila atau mau sok-sok’an pamer. Kenapa kamu harus narsis setelah berubah? Ya untuk menunjukkan ke semua orang bahwa kamu itu sudah bertransformasi jadi seseorang yang baru dan lebih menarik.

Narsis itu apa sih sebenernya? Menurut legenda Yunani kuno sih, barsis bermula dari seorang pemuda bernama Narcisuss yang jatuh cinta pada bayangan dirinya yang terpantul pada permukaan danau. Itulah kenapa sekarang narsis dipakai untuk menyebutkan seseorang

yang terlalu kagum, bangga, dan memuja diri sendiri. Sebenarnya narsis di Indonesia kadang suka bermakna ganda di mana orang-orang yang rajin melakukan aksi foto atau banci kamera juga dicap sebagai pribadi yang narsis.

Terlepas dari bagaimana sejarah narsis, saya masih mengaggap bahwa narsis itu adalah kegiatan yang menyehatkan. Dalam dunia kedokteran narsis memang merupakan salah satu gangguan kejiawaan yang memiliki nama ilmiah Narcissistic Personality Disorder (NPD). Kamu bisa digolongkan kedalam gangguan jiwa NPD kalau memiliki sikap yang berlebih dengan dirimu sendiri di mana kamu merasa paling super power, merasa iri hati, sensitif, tidak memiliki rasa empati, dan suka berfantasi. Nah, bukan itu narsis yang saya maksud. Di sini narsis saya gunakan untuk menjadi obat bagi rasa minder dan merasa diri sendiri lemah serta bodoh bagi kalian para pemilik gelar single.

Sifat-sifat rendah diri itulah yang membuat pribadi seseorang menjadi sulit berkembang dalam karir

Pada dasarnya saya yakin di dalam diri kamu, saya, atau bahkan semua umat manusia memiliki sifat narsis yang terpendam dalam diri mereka, hanya dalam tingkat dan kadar berbeda. Sebagian orang berhasil memunculkan sisi narsis mereka secara baik sehingga menumbuhkan rasa percaya diri yang cukup untuk dapat menghadapi dunia ini. Tapi, sebagian orang lainnya sibuk membuat dan menciptakan diri mereka menjadi apa yang orang lain inginkan. Modernitas membaut kita berpaku pada pandangan dan penilaian orang lain sehingga terkadang kita kehilangan jati diri.

Sekarang pasti kalian sudah mulai paham apa tujuan dari narsis ini. Keminderan membuat kamu jarang menghargai diri sendiri sebgai pribadi yang unik dan utuh apa adanya. Kamu jarang melatih keperibadian diri agar bisa berkembang, dewasa dan matang. Saya tidak heran jika kamu sering merasa cemas, depresi, sulit mengambil keputusan dan serba berkekurangan. Itulah kenapa narsis kamu perlukan.

Jika kamu sendiri saja sulit mengenali dirimu, bagaimana kamu merasa pantas untuk menjadi pribadi yang bisa dicintai dan mencintai? Kalau mengenali dirimu yang berwujud saja sulit, apa lagi mengenali cinta yang tidak

memiliki bentuk? Jadi, narsis membantu kamu untuk lebih mengenal dan menghargai dirimu secara pribadi. Narsisme berfungsi agar kamu berhenti bergantung pada standar dan prestasi orang lain untuk membuat dirimu bahagia. Narsisme, jika dikendalikan dengan baik, adalah sebuah perilaku yang sehat sebagai mana dijelaskanoleh seorang ahli di bidang transformasi, David Cicia, sebagai berikut: “Narcissism is built into our very beings. Focus on self

(ego) is essential to life, living and functioning. Individual existence is narcissistic, thus it’s called existential narcissim. Psychology – especially object-relations psychology – has pointed out the central importance of narcissism in normal human development and functioning. They call it primary narcissism, and it is healthy. On the other hand, toxic narcissism is what causes subjective suffering. It is the over-focus on self, as part of the downward spiralling negative feedback loop that comes from the basic misstep of attention.”

Jadi sampai manakah batas perilaku narsis yang baik dan positif? Saya menggali jawabannya dari kitab para psikolog yang menyatakan bahwa gangguan narsisistik yang cukup serius terjadi seandainya seseorang memenuhi lima dari sembilan ciri berikut:

1. Grandiose view of one’s importance, arrogance. Merasa diri paling hebat namun seringkali tidak sesuai dengan potensi atau kompetensi yang dimiliki dan ia senang memamerkan apa yang dimiliki termasuk gelar (prestasi) dan harta benda.

2. Preoccupation with one’s success, beauty, brilliance;. Dipenuhi dengan fantasi tentang kesuksesan, kekuasaan, kepintaran, kecantikan atau cinta sejati.

3. Extreme need of admiration. Memiliki kebutuhan yang eksesif untuk dikagumi.

4. Strong sense of entitlement. Merasa layak untuk diperlakukan secara istimewa.

5. Lacks of empathy. Kurang empati.

6. Tendency to exploit others. Mengeksploitasi hubungan interpersonal.

7. Envy of others. Seringkali memiliki rasa iri pada orang lain atau menganggap bahwa orang lain iri kepadanya. 8. Shows arrogant, haughty behavior or attitudes. Angkuh, memandang rendah orang lain.

9. Believe that she or he is special and unique. Percaya bahwa dirinya adalah spesial dan unik.

Sepanjang kamu tidak sampai memenuhi lima dari sembilan poin itu, narsis kamu aman kok. Santai dan berbanggalah menampilkan semua perubahan kamu di dunia nyata dan di social media. Ijinkan orang-orang melihat transformasi itu, agar tercipta kesempatan ngobrol dengan mereka.

Kenapa harus sering memancing begitu? Ada hubungannya dengan poin ketiga nanti? Tahan dulu, kita stand by di poin kedua ini dulu ya dan saya mau re-cap semuanya. Kamu harus terlihat berbeda. You have to get refreshed. Tidak perlu mahal-mahal. Bisa murah, bahkan bisa tidak perlu mengeluarkan uang sendiri sama sekali. Yang penting kamu kelihatan beda. Post foto-foto diri kamu yang beda itu ke semua media sosial agar banyak orang yang melihat dan berkomentar. Manfaatkan komentar mereka untuk jadi chatting dan menambah keakraban.

Sederhana melakukannya ‘kan? Bisa dilakukan sekarang? Bisa dong.

Belanjanya tidak harus hari ini, tapi kamu bisa mengumpulkan data dari sekarang. Saya sarankan kamu mulai dari detik ini juga. Saatnya berhenti melanjutkan

baca e-book ini, kerjakan PR-nya ini dulu. Kalau sudah selesai mengerjakan, baru kita lanjut ke poin berikutnya. Oke?

Saya benar-benar berharap kamu sudah melakukan dua poin yang sebelumnya.

Sudah dilakukan? Jujur lho, karena kalau kamu bohong, kamu akan susah banget melakukan poin ketiga ini. Yakin sudah melakuan poin pertama dan kedua? Sudah mulai ngobrol dengan teman-teman lama? Sudah chatting bercandaan dengan mereka? Sudah menyegarkan penampilan? Sudah di upload belum ke media sosial?

Dalam dokumen 7 Langkah Mencari Cinta (Halaman 50-58)

Dokumen terkait