A. Latar Belakang Penerbitan Tabloid Robithoh
Tabloid Robithoh merupakan tabloid yang mengambil segmen keagamaan (Dakwah Islam). Tabloid ini didirikan pada tanggal 12 Robiul Awwal tahun 1428 Hijriah di jalan Bagusrangin II. No. 117/50 Bandung. Penetapan tanggal ini merupakan bentuk Tabaruk pihak redaksi Robithoh kepada Rosululloh SAW yang telah membawa umat dari kegelapan hati menuju jalan yang lurus, jalan yang akan membawa manusia kembali kepada Allah. Dengan inipun pihak redaksi berharap semoga semangat dalam menyampaikan dakwah (Tabligh) yang dimiliki Rosululloh SAW itu dapat sampai juga kepada pihak redaksi.1
“Penerbitan tabloid Robithoh ini bermula dari keinginan Ayi Abdul jabar, seorang ihkwan2 Thoriqot Qodiriyah wan Naqsabandiyah untuk
ber-khidmat kepada Pondok Pesantren Suryalaya, khususnya dalam membangun
syi'ar dan citra Thoriqot Qodiriyah wan Naqsabandiyah di Pondok Pesantren Suryalaya. Selain itu, adanya keprihatinan dalam dirinya terhadap Pondok Pesantren Suryalaya yang usianya sudah 102 tahun namun belum mempunyai media yang sangat representatif, juga mendorong Ayi untuk membuat sebuah media yang dapat mewujudkan keinginannya tersebut".3
Kebanyakan media-media Islam khususnya yang ditangani oleh pondok pesantren jarang yang berumur lama. Jadi yang dinamakan
ke-Istiqomahan dalam terbit itu sulit. Pertama, terkendala masalah manjamen
1
Wawancara pribadi dengan pak wardimal (Pimpinan Umum) tabloid Robithoh 06 Mei 2010
2
Ikhwan adalah sebutan untuk seseorang yang telah menganut ajaran Thoriqot Qodiriyah wan Naqsabandiyah (TQN).
3
Wawancara pribadi dengan wardimal, 06 Mei 2010
yang diantaranya permodalan, yang berikutnya juga sulitnya sumber daya manusia yang profesional yang mampu berkiprah di lingkungan pondok pesantren. Itu sebabnya kebanyakan media yang diterbitkan oleh pondok pesantren umumnya tidak bisa bertahan lama.4
“Berkaca kepada media-media yang pernah berkiprah dilingkungan Pondok Pesantren Suryalaya yang tidak berumur lama, untuk itulah PR berikutnya yang dikerjakan pada saat itu, ialah mencari mitra berjuang, mitra dalam berkhidmat, dan pribadi yang benar-benar antusias untuk berdakwah. Karena itu kita menyadari kalau menerbitkan media dalam beberapa waktu kedepan itu sulit, katakanlah untuk mendapatkan impasnya antara biaya dengan pendapatan diterima”.5
Latar belakang awal dari penerbitan tabloid robithoh ini adalah berawal dari adanya keprihatinan sebagai ihkwan yang ingin melihat bahwa media di lingkungan Pondok Pesantren Suryalaya ini ada, eksis, bahkan kedepannya diharapkan mampu berkibar diluar.
Walaupun hidup tanpa iklan, namun tabloid robithoh tetap dapat beristiqamah untuk terbit, hingga usiannya tiga tahun. Dalam usia yang sudah mencapai tiga tahun ini. Tabloid robithoh telah terbit sebanyak 36 edisi, dan oplah penjualannya sudah mencapai 2000 eksemplar. Oleh karena itu, perbaikan-perbaikan dalam diri robithoh pun terus dilakukan karena banyaknya partisipasi aktif dari para pembacanya, dan demi kemajuan Tabloid Robithoh itu sendiri.
4
Wawancara pribadi dengan wardimal, 06 Mei 2010 5
B. Visi dan Misi Tabloid Robithoh
Perkembangan dan penyebaran ikhwan yang sangat luas baik diluar dan didalam negeri, membuat jumlah ihkwan Thoriqot Qodiriyah wan Naqsabandiyah (TQN) tersebut sulit untuk didata secara jelas. Hal ini para ikhwan saling tidak mengenal, bahkan terkesan bahwa para ikhwan tersebut berjalan sendiri-sendiri, padahal mereka semua berdiri dibawah naungan yang sama yaitu Thoriqot Qodiriyah wan Naqsabandiyah (TQN).6
Oleh karena itu Tabloid Robithoh mempunyai visi dan misi diantaranya yaitu:
1. Sebagai alat penyambung Dakwah Islam
2. Sebagai alat komunikasi yang berorientasi kepada Dakwah7
3. Sebagai alat pemersatu ikhwan dikalangan ikhwan Thoriqot Qodiriyah wan Naqsabandiyah di Pondok Pesantren Suryalaya
4. Untuk menyatukan visi dan misi yang bercerai berai diantara ikhwan
5. Menyambungkan ruhani dan tim redaksi, para pembaca serta guru mursyid8
C. Struktur Redaksi Tabloid Robithoh
Penerbit : Yayasan Ikhlas Bandung
Pimpinan Umum/Usaha : Wardimal
Wakil Pimpinan Umum : Rahmat Alwisman
6
Wawancara pribadi dengan wardimal, 06 Mei 2010 7
Wawacara pribadi dengan wardimal, 06 Mei 2010 8
Mursyid adalah istilah yang gunakan di kalangan ahli tasawuf, yang berarti guru pembimbing kerohanian (lihat Ensiklopedi Islam jilid 3, tahun 1997, h. 303)
Pembina : KH. Noor Anom Mubarok KH. Habib Luthfi Ali bin Yahya KH. Zainal Abidin Anwar
KH. A. Rohim Mahmud
Pimpinan Redaksi : Atus Ludin Mubarok Redaktur Pelaksana : Ayi Abdul Jabbar Wakil Redaktur Pelaksana : Ucup Fathuddin
Dewan Redaksi : Syahri A
Nendi Subagja
Jenal Bustomi Susi Juliani
M.T.Hartono Ikhsan
Staf Redaksi : Ajengan Kembar
M. Jamil Hidayat
Koresponden : Handri (Jakarta)
Ust. Yana (Priangan Timur)
Ust.Faidzin (Pekalongan)
H. Indra (Surabaya)
Kiayi Iqro’(Lampung)
Keuangan : Endang W. Widiastuti
Marketing : Ust.H.Sutisna (lampung), Edi Setiadi (sumedang), Ust. Dadang Banjar (Periangan Timur), Yuyus (Tasikmalaya), Ade (Subang), Ust. Sukendar (Pekalongan), Ust. H.Syrifudin, H. Maksum Saputra, Rida Firdaus (Jakarta), Gwika(Bandung)
Alamat Redaksi : Jln. Bagusrangin II No.117/50 Bandung 40132
D. Mekanisme Kerja Redaksi Tabloid Robithoh
Sebuah perusahaan media cetak tentu mempunyai susunan kepengurusan atau struktur organisasi. Struktur organisasi ini bertujuan untuk menciptakan pembagian tugas (job desk), agar para anggotanya tidak bekerja secara tumpang tindih. Oleh karena itu dalam sebuah perusahaan media cetak biasanya ada yang disebut dengan mekanisme kerja redaksi.
Adapun mekanisme kerja redaksi di tabloid sebagai berikut : 1. Pimpinan Redaksi
Di tabloid robithoh, jabatan ini dipegang oleh Atus Ludin Mubarok. Ia bertugas untuk bertanggung jawab terhadap seluruh proses keredaksian. Melakukan penilaian terhadap tabloid robithoh secara keseluruhan, mengadakan sekaligus memimpin rapat redaksi, termasuk menetapkan rencana kerja keredaksian dan memantaunya.
2. Redaktur Pelaksana
Posisi ini diduduki oleh Ayi Abdul Jabar. Di tabloid Robithoh ia adalah seseorang yang bertanggung jawab atas seluruh proses penerbitan tabloid, mulai dari penyiapan bahan mentah, kelengkapan naskah (foto/gambar), serta mengoreksi huruf.
3. Wakil Redaktur Pelaksana
Ucup Fathudin adalah orang yang memegang posisi Wakil Redaktur Pelaksana di Taboid Robithoh. Karena posisinya sebagai wakil redaktur pelaksana maka secara otomatis tugas yang diemban oleh Ucup Fathudin ialah menggantikan posisi redaktur pelaksana, jika Ayi Abdul Jabar berhalangan hadir, sekaligus melaksanakan tugas-tugasnya.
4. Dewan Redaksi
Jabatan Dewan Redaksi tabloid Robithoh ditempati oleh lima orang anggota, yaitu Syahri A, Nendi Subagja, Jenal Bustomi, Susi Juliani dan M. T Hartono Ikhsan. Mereka semua mempunyai tugas untuk memberikan keputusan atau kebijakan-kebijakan terhadap usulan, kritik serta saran trehadap tabloid robithoh, serta hal-hal yang menyangkut keredaksian.
5. Staf Redaksi
Sraf Redaksi mempunyai tugas untuk bertanggung jawab terhadap salah satu rubrik atau desk. Jabatan ini di tabloid robithoh ditempati oleh Ajengan Kembar serta M. Jamil Hidayat.
6. Koresponden
Seluruh kegiatan yang ada di tabloid robithoh tidak akan berjalan jika tidak ada koresponden. Karena dari korespondenlah semua berita didapat, hingga dapat masuk ke ruang redaksi. Tugas ini di tabloid robithoh diemban oleh Handri, yang bertugas di wilayah Jakarta, Ust Yana di Priangan Timur, Ust Faidzin di wilayah Pekalongan, H. Indra yang bertugas di wilayah Surabaya, serta Kiayi Iqro bertugas sebagai koresponden di wilayah Lampung.
E. Rubrikasi Tabloid Robithoh
Sebagai tabloid yang mengambil segmen keagamaan (dakwah Islam), tabloid robithoh menyajikan rubrikasi yang beragam, mulai dari rubrik yang berisikan artikel, semi artikel, serta rubrik yang berfungsi sebagai alat komunikasi.
Adapun rubrikasi di tabloid Robithoh ialah : 1. Sapa
Rubrik yang berisi sambutan atau prakata dari pihak redaksi yang juga berisi tentang tema utama yang diangkat oleh tabloid robithoh pada edisi tersebut.
2. Cover
Berisi tentang penjelasan mengenai cover yang digunakan oleh tabloid robithoh pada setiap edisi.
3. Renungan
Rubrik ini berisi tentang pelajarna-pelajaran, kisah-kisah atau permaslahan-permasalahan sehari-hari yang patut menjadi renungan.
4. Laporan Utama
Membahas mengeni wacana dan studi tentang kehidupan dakwah yang menjadi judul cover pada setiap edisi.
5. Surat pembaca
Berisi tentang opini yang ditulis oleh pembaca, rubrik ini juga berisi keluhan, komentar, saran serta pertanyaan apa saja mengenai dirinya atau masyarakat.
6. Mimbar
Kajian ilmiah mengenai masalah sehari-hari yang ditulis dengan factual dan humanis religious.
7. Tepian hati
Kajian ilmuah mengenai masalah sehari-hari yang ditulis dengan factual dan humanis relegius, namun lebih bersifat informative, edukatif, serta bersifat analisis dengan penyikapan.
8. Serba Alternatif
Opini singkat mengenai suatu permasalahan sehari-hari. 9. Sya’riah
Rubrik ini merupakan pendalaman terhadap suatu permasalahan yang berkaitan dengan hokum (syari’ah) dengan menggunakan kajian buku berikut analisanya yang akan memperluas pengetahuan pembaca.
10.Ibroh
Berisi tentang pelajaran-pelajaran atau kisah-kisah teladan yang dikemas secara ringan.
11.Silaturahmi
Berisi tentang liputan perjalanan redaksi. Rubrik ini menggambarkan suatu lokasi atau peristiwa yang sangat bermanfaat bagi para pembaca. Selain itu, rubrik ini juga bersifat rekreatif, informative serta edukatif.
12.Titian Hidayah
Berisi tentang kisah nyata para ihkwan Thoriqat Qodiriyah wan Naqsabandiyah (TQN) yang sarat dengan pelajaran dan hikmah dalam menghadapi suatu persoalan atau peristiwa.
13.Telaga Ilmu
Rubrik ini berisi tentang kajian ilmiah (dasar hokum) tentang suatu permasalahan yang diambil langsung dari buku-buku atau kitab-kitab yang berkaitan.9
F. Sekilas tentang Rubrik Renungan Tabloid Robithoh
Di awal tahun baru ini, hampir sebagian Indonesia terandam akibat banjir. Hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Seharusnya ini menjadi renungan seluruh komponen bangsa ini. Ada apa sebabnya? Selama ini, bangsa kita tidak lagi menjadi sebuah bangsa yang mencerminkan nilai-nilai Islami. Meski umat
9
Islam tersebar dunia ada disini. Di dalam negeri ini, ruh Islam nyaris tidak lagi tampak dalam perilaku bangsa kita. Sesama rakyat saling gasak, para pejabat saling gosok, sementara para ulamanya saling bergesekan. Sehingga permasalahan-permasalahan bangsa yang mengemuka sejak tahun 1998 tidak pernah selesai. Meski berbagai cara dan upaya sudah ditempuh, sebagai ijtihad agar bangsa ini bebas dari belenggu ketidakberdayaan, tetapi hasilnya masih belum sejalan dengan yang diharapkan. Sementara itu, alam pun dipaksa menjadi kambing hitam atas segala kekacauan yang terjadi. Seperti banjir rutin, longsor, gempa, dan berbagai bencana alam yang lain, bukannya disikapi sebagai akibat kesalahan kita.
Kini saatnya, bagi kita bangsa Indonesia untuk beralih cara memperbaiki keadaan negeri ini. Yaitu dengan mengerahkan kekuatan ruhani sebagai manifestasi segenap rasa husnudzon kita bagi kelapangan rahmat yang akan dilimpahkan-Nya.10 Oleh sebab itu, tabloid robithoh berusaha untuk memberikan bacaan yang dapat dinikmati oleh pembaca yaitu rubrik renungan ini.
10
BANGUNAN WACANA MENGHADAPI MUSIBAH di MEDIA CETAK (ANALISIS WACANA KRITIS RUBRIK RENUNGAN TABLOID
ROBITHOH EDISI 1-30 SAFAR 1431 H)