• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN TEORITIS

B. Ruang Lingkup Tentang Media Cetak 1.Pengertian Media Cetak 1.Pengertian Media Cetak

5. Tabloid sebagai Media dakwah Bil Qalam a.Pengertian Media dakwah

Dalam kamus telekomunikasi, media berarti sarana yang digunakan oleh komunikator sebagai saluran untuk menyampaikan suatu pesan kepada komunikan, apabila komunikan jauh tempatnya, banyaknya atau keduanya. Jadi segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat bantu dalam berkomunikasi disebut media komunikasi.56

Secara istilah media merupakan jamak dari bahasa latin yaitu

median”, yang berarti alat perantara. Sedangkan secara istilah media

berarti segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian dapat dirumuskan bahwa media dakwah berarti segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan dakwah yang

55

http://belajardekavetiga.blogspot.com/2007/10/tabloid.html. 24 mei 2010

56

telah ditentukan.57 Pemanfaatan media dalam berbagai kegiatan dakwah memungkinkan komunikasi antar da’I dan mad’u menjadi lebih dekat. Untuk itu, keberadaan media dakwah menjadi hal urgen mengingat dakwah melalui media akan lebih memudahkan da’I dalam menyampaikan pesan.58

Bila ditinjau dakwah sebagai suatu sistem, yang mana sistem ini terdiri dari beberapa komponen yang saling berhubungan dan membantu dalam mencapai tujuan. Maka media dakwah mempunyai peranan yang sama dengan komponen yang lain, seperti metode dakwah dan sebagainya. Menurut Asmuni Syukir, bahwa media dakwah merupakan totalitas dalam seluruh aktivitas dakwah.59

Dengan demikian media adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan dakwah yang telah ditentukan. Media dakwah ini memiliki peranan atau kedudukan sebagai penunjang tercapainya tujuan dakwah. Artinya proses dakwah tanpa adanya media sangat sulit dapat mencapai hasil yang maksimal.

Media untuk berdakwah itu banyak jenisnya, tidak hanya media elektronik dan media cetak, tempat terbuka, gedung ataupun kesenian yang juga dapat dijadikan sarana untuk berdakwah sebagaimana yang dikemukakan oleh Rafi’udin dan Maman Abdul Djaliel dalam bukunya

57

Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-ikhlas, 1983), h. 163

58

M. Hasan Tholchah, Dinamika Kehidupan Religius,(Jakarta : LF. Putra, 2004), h. 57 59

Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam,(Surabaya: PT.Al Ikhlas, 1983), h. 176

Prinsip dan Strategi Dakwah menyebutkan bahwa media dakwah banyak ragamnya, antara lain :

1) Alat-alat elektronika (radio, televisi, komputer, tape recorder) 2) Tempat terbuka (lapangan, halaman)

3) Alat-alat cetak (artikel, majalah, Koran, buku, tabloid, brosur) 4) Gedung atau bangunan (masjid, sekolah, balai desa)

5) Seni (film, kaligrafi, wayang, drama)60

1) Peranan Media dalam Dakwah

Media dakwah tidak berbeda dengan media komunikasi massa lazimnya, hanya saja dakwah tidak hanya dapat dilakukan melalui media komunikasi massa tetapi dapat juga dilakukan melalui mimbar atau seminar, komunikasi yang berlangsung dalam suatu forum pertemuan.61

Media massa di negara kita pada umunya berupa radio, televise, surat kabar/majalah/tabloid dan komputer. Media massa ini tepat sekali dipergunakan sebagai media dakwah, baik melalui rubrik/acara khusus agama ataupun acara/rubrik yang lain, seperti sandiwara, membaca puisi, lagu-lagu dan sebagainya. Penulis akan memberikan contoh mengenai karateristik jenis-jenis media massa. Radio sebagai media dakwah memiliki beberapa keutamaan, seperti program radio dipersiapkan oleh seorang ahli, sehingga bahan yang disampaikan benar-benar bermutu.

60

Maman Abdul Djaliel dan Rafi’udin, Prinsip dan Strategi Dakwah, h. 52 61

Televise sebagai media dakwah adalah suatu penerapan dan pemanfaatan hasil teknologi modern, yang mana dengan pemanfaatan hasil tekhnologi itu di harapkan seluruh aktifitas dakwah dapat mencapai sasaran (tujuan) yang lebih optimal baik kuantitatif maupun kualitatif.

Televise sebagai media dakwah adalah suatu penerapan dan pemanfaatan hasil teknologi modern. Televisi adalah cara tercepat untuk menjangkau ke berbagai sektor masyarakat, karena memiliki akses yang mudah ke setiap rumah serta pemanfaatan hasil teknologi itu diharapkan seluruh aktifitas dakwah dapat mencapai sasaran (tujuan).

Surat kabar dan majalah atau tabloid merupakan media dakwah yang bersifat tulisan. Media ini memiliki keunggulan yang lain dibanding dengan media massa lainnya, keunggulannya antara lain mudah dijangkau oleh masyarakat, karena harganya relative murah dibanding dengan media massa lainnya. Selain itu sesuai dengan sifatnya atau karateristik media massa dapat dijadikan publikasi yang beraneka ragam, misalnya dengan rubrik khusus mimbar agama, karikatur, artikel yang bernafaskan dakwah dan sebagainya.62

2) Fungsi Media dalam Dakwah

62

Media massa merupakan alat bantu utama dalam proses komunikasi massa, sebab komunikasi massa sendiri, secara sederahana, berarti kegiatan komunikasi yang menggunkan media.63

Ditinjau dari sudut ilmu komunikasi, fungsi-fungsi media massa dalam dakwah sebenarnya tidak jauh berbeda dengan media massa umum. Adapun fungsi dari media massa menurut H. Alamsyah Ratu Perwiranegara, adalah :

a) Fungsi informatif, merupakan unsur dasar proses sosialisasi atau proses adaptasi dengan lingkungannya atau sebaliknya adaptasi lingkungan kepada individu.

b) Fungsi Instruktif, yang berarti bahwa media massa mempunyai fungsi berupa serangkaian aktifitas instruksi yang meliputi perintah, komando, ajakan, himbauan atau pengajaran. Dalam proses instruksi ini, media massa memegang peranan sangat penting dalam upaya mencipta dan memberikan model perubahan nilai social, politik, dan cultural masyarakat.

c) Fungsi Edukatif, dalam kaitannya dengan pendidikan, media massa sebagai alat pemegang peran yang penting sebagai sarana pendidikan massa, agen humanisasi, agen sosialisasi, agen kulturisasi serta sarana pertumbuhan dan perkembangan kualitas manusia. Dengan kata lain, lewat media massa dapat ditumbuhkan gerakan dinamik peningkatan kualitas masyarakat seutuhnya yang mempunyai kemampuan intelektual dan emosiaonal serta kemapuan praktis untuk dapat suvive dan melangsungkan keberadaan hidupnya.

d) Fungsi persuasive, dalam kaitannya dengan fungsi ini, kiranya media massa apapun wujudnya baik auditif maupun cetak menduduki peran strategis dalam mengarahkan orientasi, wawasan, keyakinan, cara pandang masyarakat.

e) Fungsi Integratif, dalam fungsi ini, media massa sebagai sosial integrator dapat digunakan sebagai sarana efektif dan strategis untuk menciptakan suasana kondusif yang mampu menunjang terwujudnya proses integrasi sosial.

f) Fungsi Rekreasi, fungsi yang berkenaan dengan dimensi kebutuhan estis masyarakat, dimensi penghayatan emosional tentang kenikmatan, kesukaan, kesenangan dan seterusnya.64

63

Asep Saeful Muhtadi, Jurnalistik Pendekatan Teori dan Praktek, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999) h. 73

Jadi fungsi media dalam dakwah adalah informatif, instruktif, edukatif, persuasif, integratif, dan rekratif sehingga bisa lebih efektif dan efesien dalam hal waktu jangakauan, tenaga dan pengaruhnya, apalagi pada masa sekarang kebutuhan aktifitas manusia semakin kompleks mereka menuntut segala sesuatu serba cepat dan canggih.

b. Tabloid sebagai media dakwah Bil Qalam

Berdakwah tidak harus dengan berceramah. Dakwah bisa menggunakan berbagai sarana. Di era modern sekarang ini, dakwah harus dikemas dengan berbagai sarana, agar dakwah dapat berlangsung lebih efektif dan tidak ketinggalan zaman, yang penting inti dakwah yakni “mengajak manusia ke jalan Allah dapat tercapai.

Berdakwah adalah menyeru dan mengajak orang lain untuk memeluk agama Islam atau untuk memperdalam pengathuan tentang agama Islam. Materi atau bahan yang akan disampaikan dalam berdakwah tentu harus sesuai dengan al-Quran dan Hadist.

Sejarah media modern bermula dari buku cetak. Meskipun pada awalnya upaya percetakan buku hanyalah merupakan upaya penggunaan alat teknik untuk mereproduksi teks yang sama atau hampir sama, yang telah disalin dalam jumlah yang besar, namun upaya itu tentu saja masih dapat disebut semacam revolusi. Lambat laun perkembangan buku cetak mengalami perubahan dalam segi isi, semakin bersifat sekuler dan praktis. Kemudian semakin banyak pula karya populer, khususnya dalam wujud

64

Rusjdi Hamka,dan Rafiq, Islam dan Era Informasi, (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1989). Cet. Ke-1, h. 35

brosur dan pamflet politik dan agama yang ditulis dalam bahasa daerah, yang ikut berperan dalam proses transformasi abad pertengahan. Jadi, pada masa terjadinya revolusi dalam masyarakat, buku pun ikut memainkan peran yang tidak dapat dipisahkan dari proses revolusi itu sendiri.65 Media cetak merupakan salah satu media tertua di antara sekian banyak media lain yang tersedia. Konon, sampai akhir abad ke-19, kegiatan komunikasi massa hanya dilakukan oleh surat kabar. Makanya tak heran bila kemajuan Islam pada masa lalu pun tidak terlepas dari peran media massa.

Di era saat ini, ada banyak media yang bisa dijadikan sebagai sarana dakwah. Salah satunya melalui tabloid. Pengertian tabloid dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai surat kabar ukuran kecil (setengah dari ukuran surat kabar biasa) yang banyak memuat berita secara singkat, padat, dan bergambar, mudah di baca umum, surat kabar sensasi; surat kabar kuning;. Tulisan di bentuk ringkas dan padat (kritik, paparan).66 Tabloid biasanya mempunyai segmentasi pasar yang berbeda-beda misalnya ada tabloid khusus remaja, wanita, kesehatan, oleharaga, dsb.

Kelebihan dakwah melalui tabloid adalah efektif dan efisien, jika da’I mengungkap misinya sesuai dengan kondisi dan situasi masyarakat pembaca, dan pesan-pesannya pun terungkap dengan bahasa yang lugas dan mudah dipahami serta mempunyai daya tarik agar pembaca tidak bosan membacanya sehingga masyarakat pembaca akan paham dan

65

Asnawir, M Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta : Ciputat Press, 2002), h. 11

66

DEPDIKBUD R.I, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005) Cet. Ke-1, h. 1117

menjalankan segala yang dipesankan dalam tabloid tersebut. Dakwah akan berhasil ketika mad’unya merubah perbuatannya dari tidak sempurna menjadi sempurna, dari perbuatan buruk menjadi baik dan segala kehidupannya sesuai dengan ajaran agama Islam.