• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi dan Waktu

Penelitian dilaksanakan selama dua bulan pada bulan Maret 2011 sampai dengan April 2011 di Laboratorium Pengelolaan Limbah Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor dan analisa kandungan unsur hara pupuk kompos bedding kuda dilakukan di Laboratorium Balai Penelitian Bioteknologi dan Tropika Bogor.

Materi

Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian adalah limbah padat bedding

kuda (50:50) dari Nusantara Polo Club (NPC) Cibinong. Bahan lainnya adalah air, gula merah, aktivator mikroba seperti EM4, Stardec, dan Orgadec. Bahan-bahan yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 3.

(a) (b)

16

(e)

Gambar 3. Bahan-Bahan Penelitian (a) Bedding kuda; (b) Gula Merah; (c)EM4; (d) Stardec; dan (e) Orgadec

Alat

Alat-alat yang digunakan yaitu satu gelas ukur plastik, satu ember kecil, 12 bak besar, timbangan, kertas lakmus, termometer, 12 botol selai kaca, dan lima sarung tangan. Alat-alat yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 4.

(a) (b)

(c) (d)

Gambar 4. Alat-Alat Penelitian (a) Saringan, Gelas Ukur; (b) Sendok Kecil; (c) Botol Selai; dan (d) Timbangan

17

Prosedur Penelitian

Penelitian pembuatan pupuk kompos bedding kuda dilakukan dengan menggunakan tiga aktivator yang berbeda yaitu EM4, Stardec, dan Orgadec dengan cara seperti terlihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Diagram Alir Pembuatan Pupuk Kompos Bedding Kuda Pupuk kompos bedding kuda dibuat dengan tahapan sebagai berikut :

1. Penyiapan bahan : 10 kg bedding kuda dimasukkan ke dalam bak besar. Lalu 700 ml air, dan 7 g gula merah (telah dihaluskan) dimasukan ke dalam ember kecil. 2. Pembuatan kompos yaitu : bahan bedding kuda yang telah siap dilarutkan

bersama dengan bahan aktivator mikroba. Aktivator mikroba yang digunakan yaitu perlakuan kontrol, 17 ml EM4, 250 g Stardec dan 125 g Orgadec masing-masing perlakuan dengan tiga kali ulangan. Pengadukkan dilakukan tiga hari sekali.

3. Peubah yang diamati yaitu : Penyusutan bobot pupuk kompos bedding kuda, nilai pH, temperatur, analisis kualitas unsur hara pupuk kompos N-Total, P2O5-Total, C-Organik, K2O-Total, KTK (Kapasitas Tukar Kation), Rasio C/N, CaO-Total dan MgO-Total setelah hari ke-28, warna, dan bau. Proses pembuatan pupuk kompos bedding kuda dapat dilihat pada Gambar 6.

Analisa kandungan unsur hara pupuk kompos bedding kuda dilakukan di Laboratorium Balai Penelitian Bioteknologi dan Tropika Bogor secara komposit.

Kontrol 17 ml EM4 250 g stardec

Pengomposan dan Analisis Awal (C-Organik dan N-Total) Pengamatan setiap pagi selama 28 hari

Analisis Akhir

18 (a) (b)

(c)

Gambar 6. Proses Pembuatan Pupuk Kompos Bedding kuda (a) Penyiapan Bahan; (b) Pencampuran Bahan dengan Aktivator; dan (c) Pengadukan

Peubah yang Diamati

Peubah yang diamati pada penelitian ini adalah penyusutan bobot pupuk kompos, nilai pH, temperatur, analisis kandungan unsur hara pupuk kompos bedding

kuda, warna, dan bau.

Penyusutan Bobot Pupuk Kompos Bedding kuda

Penyusutan bobot pupuk kompos bedding kuda dihitung dari selisih bobot awal pembuatan dan bobot akhir setelah hari ke-28 pengomposan. Penyusutan dilakukan untuk mengetahui berapa persentase penyusutan yang terjadi selama proses pengomposan yang juga mempengaruhi tekstur awal dan akhir dari proses pengomposan.

Bobot Awal – Bobot Akhir

Persentase Penyusutan = X 100% Bobot Awal

19

Nilai pH Pupuk Kompos Bedding kuda

Nilai pH pada pembuatan pupuk kompos bedding kuda diukur dan dicatat setiap pagi hari selama 28 hari pengomposan. Pengukuran pH menggunakan kertas lakmus yang dicelupkan pada botol selai yang berisi 0,5 g : 15 ml masing-masing

bedding kuda dan air. Proses pengukuran nilai pH dilihat dari perubahan warna pada kertas lakmus yang terdapat di kotak indikator pH. Cara pengukuran nilai pH pupuk kompos bedding kuda dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Cara Pengukuran Nilai pH Pupuk Kompos Bedding Kuda

Temperatur Pupuk Kompos Bedding kuda

Temperatur pada pembuatan pupuk kompos bedding kuda diukur dan dicatat setiap pagi hari selama 28 hari pengomposan. Pengukuran temperatur menggunakan alat ukur termometer yang ditancapkan pada tumpukan bedding disetiap baknya. Cara pengukuran temperatur dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Cara Pengukuran Temperatur Pupuk Kompos Bedding Kuda Tinggi bak

24 cm

Diameter bak 56 cm

Botol selai Kertas lakmus

Campuran air dan bedding masing-masing 0,5 g dan 15 ml

20

Kualitas Pupuk Kompos Bedding kuda

Setelah pengomposan selesai, dilakukan analisis kualitas pupuk kompos dengan mengambil sampel secara komposit untuk mengetahui kandungan unsur hara pupuk kompos bedding kuda dengan merujuk standar kualitas kompos dari sampah organik domestik SNI (2004) (Tabel 5). Uji yang dilakukan adalah N-Total, P2O5 -Total, C-Organik, K2O-Total, Rasio C/N, kapasitas tukar kation (KTK), CaO-Total dan MgO-Total.

Tabel 5. Standar Kualitas Kompos dari Sampah Organik Domestik

No. Parameter Satuan Min. Maks. No. Parameter Satuan Min Maks

1 Kadar air % oC 50 17 Cobal (Co) mg/kg * 34

2 Temperatur Suhu air

tanah 18 Chromium (Cr) mg/kg * 210 3 Warna Kehitam an 19 Tembaga (Cu) mg/kg * 100 4 Bau Berbau tanah 20 Mercuri (Hg) mg/kg 0,8 5 Ukuran

partikel Mm 0,55 25 21 Nikel (Ni) mg/kg * 62

6 Kemampua

n ikat air % 58 22 Timbal (Pb) mg/kg * 150

7 pH 6,80 7,49 23 Selenium (Se) mg/kg * 2

8 Bahan asing % * 1,5 24 Seng (Zn) mg/kg * 500

Unsur

makro Unsur lain

9 Bahan

organic % 27 58 25 Kalsium % * 25,50

10 Nitrogen % 0,40 26 Magmesium

(Mg) % * 0,60

11 Karbon % 9,80 32 27 Besi (Fe) % * 2,00

12 Fosfor (P2O5) % 0,10 28 Aluminium (Al) % 2,20 13 C/N-rasio 10 20 29 Mangan (Mn) % 0,10 14 Kalium (K2O) % 0,20 * Bakteri Unsur

mikro 30 Fecal Coli MPN/gr 1000

15 Arsen mg/kg * 13 31 Salmonella sp. MPN/4gr 3

16 Cadmium

(Cd) mg/kg * 3

Keterangan : *Nilainya lebih besar dari minimun atau lebih kecil dari maksimum Sumber : SNI 19-7030-2004

21

Warna Pupuk Kompos Bedding kuda

Pematangan kompos pada perlakuan penggunaan aktivator mikroba yang berbeda akan berpengaruh terhadap warna yang dihasilkan sehingga pengamatan warna perlu dilakukan dengan merujuk pada SNI (2004). Pengamatan warna dilakukan pada awal pembuatan kompos dan setelah 28 hari pengomposan. Warna kompos setelah 28 hari diukur dengan melakukan uji organoleptik dengan 40 orang panelis mahasiswa IPB.

Bau Pupuk Kompos Bedding kuda

Bau pupuk kompos bedding kuda akan berbeda pengaruhnya pada setiap aktivator mikroba yang digunakan, maka dari itu pengamatan bau dilakukan dengan merujuk pada SNI (2004). Pengamatan dilakukan pada awal pembuatan kompos dan setelah 28 hari pengomposan. Pengamatan bau juga menggunakan uji organoleptik dengan 40 orang panelis mahasiswa IPB.

Rancangan Percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat taraf perlakuan yaitu kontrol, EM4, Stardec dan

Orgadec masing-masing perlakuan dilakukan pengulangan tiga kali, sehingga terdapat 12 satuan percobaan. Model matematis berdasarkan Steel dan Torrie (1995):

Yij = µ + Pi + ℇij Keterangan:

Yij = Nilai pengamatan pada aktivator yang berbeda pada konsentrasi ke-i dan ulangan ke-j

µ = Nilai rataan umum

Pi = Pengaruh aktivator yang berbeda pada konsentrasi ke-i ℇij = Pengaruh galat percobaan

i = 1, 2, 3, 4 dan j = 1, 2, 3

Analisis Data

Analisis data pada peubah penyusutan dan temperatur dilakukan dengan menggunakan sidik ragam (ANOVA). Jika hasil analisis berbeda nyata pada taraf 5% (P<0,05) maka dilanjutkan dengan uji Tukey. Data hasil uji organoleptik peubah warna serta bau menggunakan uji non-parametrik Kruskal Wallis. Uji Kruskal Wallis

22 ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang nyata antara perlakuan. Apabila hasil analisis menunjukkan adanya pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji Tukey yang bertujuan untuk mengetahui perlakuan mana saja yang memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap peubah yang dianalisis. Hasil analisis kandungan unsur hara pupuk kompos bedding kuda dijelaskan secara deskriptif karena pupuk kompos yang ada dianalisis secara komposit.

23

Dokumen terkait