DENGAN MENGGUNAKAN AKTIVATOR MIKROBA YANG BERBEDA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011
ii
RINGKASAN
LARASATI PRAWITA ASTARI. D14070193. 2011. Kualitas Pupuk Kompos Bedding Kuda dengan Menggunakan Aktivator Mikroba yang Berbeda. Skripsi. Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama : Ir. Salundik, M.Si.
Pembimbing Anggota : Prof. Dr. Ir. Pollung H. Siagian, MS.
Jumlah populasi ternak kuda di Indonesia lima tahun terakhir dari tahun 2005 sampai tahun 2010 mengalami peningkatan yaitu 387.000 ekor menjadi 409.000 ekor (BPS, 2011). Jumlah populasi kuda yang meningkat maka dapat meningkatkan jumlah penggunaan bedding kuda. Jumlah bedding kuda yang juga meningkat dapat menimbulkan pencemaran lingkungan seperti polusi udara, tanah dan air. Maka dari itu, salah satu upaya dalam pemanfaatan bedding kuda adalah dengan cara mengolahnya menjadi bahan baku pembuatan pupuk kompos. Pupuk kompos merupakan bahan organik yang telah mengalami proses penguraian dan perubahan warna menjadi gelap, mudah hancur, dan bau menyerupai tanah (Starbuck, 2004).
Kekurangan dari pembuatan pupuk kompos yaitu memerlukan waktu pembuatan yang sangat lama. Untuk mengefisienkan waktu pembuatan pupuk kompos maka digunakan aktivator mikroba yang berfungsi untuk mempercepat proses pengurai bahan organik. Menurut Isroi (2003), pengomposan alami terjadi selama tiga sampai empat bulan, sedangkan pengomposan dengan penambahan aktivator mikroba (dekomposer) dapat dipercepat menjadi dua minggu. Aktivator mikroba yang saat ini banyak dipasarkan yaitu Effective Microorganisme4 (EM4),
Stardec, dan Orgadec. Effective Microorganisme4 (EM4) merupakan suatu kultur campuran dari bakteri fotosintetik, bakteri asam laktat, aktinomisetes, khamir, dan jamur. Stardec merupakan koloni mikroorganisme aerob lignolitik, selulolitik, proteolitik, lipolitik, aminolitik dan mikroba fiksasi nitrogen non-simbiosis. Orgadec
merupakan suatu campuran cendawan Trichoderma pseudokoningii dan Cytophaga sp.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pupuk kompos bedding kuda dengan menggunakan aktivator mikroba yang berbeda.
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah limbah padat bedding kuda. Bahan lainya adalah EM4, Stardec, dan Orgadec. Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah penyusutan, nilai pH, temperatur, warna, bau, dan analisis kandungan unsur hara pupuk kompos bedding kuda. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat taraf perlakuan yaitu kontrol, EM4, Stardec, dan Orgadec masing-masing perlakuan diulang tiga kali. Analisis data peubah penyusutan dan temperatur dilakukan dengan menggunakan sidik ragam (ANOVA). Jika hasil analisa berbeda nyata taraf 5% (P<0,05) dilanjutkan dengan uji Tukey. Data hasil uji organoleptik warna dan bau dianalisa menggunakan uji non-parametrik Kruskal Wallis. Apabila hasil analisa bau dan warna menunjukkan adanya pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasil analisis kandungan unsur hara pupuk kompos bedding kuda dijelaskan secara deskriptif karena hasil yang didapat merupakan data komposit. Perlakuan yang lebih mendekati standart kualitas kompos dari sampah organik domestik SNI (2004) adalah perlakuan Stardec dimana mikroba yang terkandung didalam Stardec
iii aminolitik dan mikroba fiksasi nitrogen non-simbiosis yang cocok untuk perombakan
bedding kuda yang lebih banyak mengandung serasah kayu (serat dan lignin). Proses pengomposan bedding kuda pada penelitian ini belum menghasilkan kompos yang matang karena dilihat dari rasio C/N yang masih meningkat dan belum mengalami penurunan.
iv
ABSTRACT
Quality of Horse Bedding Compost With Three Different Microbe Activators
Astari, L. P., Salundik, and P. H. Siagian
An experiment to determine horse bedding compost quality using different microbe activator was carried out. The treatment use no added microbe activator as control and three different microbe activators (decomposer) namely EM4, Stardec, and Orgadec. The experiment using Randomized Complete Design one factor with three replications. Observed variables are weight reduction, pH value, temperature, analysis of nutrient content of horse bedding compost, color, and odor. Weight reduction and temperature tested using analysis of variance (ANOVA), if it is significantly different (P<0,05) tested further with Tukey test. Organoleptic test data result of the color and odor from 40 panelist, proceed using non-parametric test Kruskal Wallis, if it is significantly different then tested further with Tukey test. The nutrient content described in a descriptive since the result obtained from composite data. The results showed that the use of decomposer did not significantly different to the weight reduction, temperature, and odor. Results significantly different to compost color, which is treatment with EM4 (102,81a) as activator different with control (67,76b), but not different with two other treatment Stardec (77,70ab) and Orgadec (73,73ab). Treatment closer to the Indonesia National Standard (SNI) 19-7030-2004 value is Stardec, where the microbes that exsist is suitable for horse bedding composting process which contain lots of fiber and lignin.
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Jumlah populasi ternak kuda di Indonesia lima tahun terakhir dari tahun 2005 sampai tahun 2010 mengalami peningkatan yaitu 387.000 ekor menjadi 409.000 ekor (BPS, 2011). Jumlah populasi kuda yang meningkat maka dapat meningkatkan jumlah penggunaan bedding kuda. Jumlah bedding kuda yang juga meningkat dapat menimbulkan pencemaran lingkungan seperti polusi udara (bau, dan gas CO2), tanah (persaingan dengan mikroorganisme tanah dalam penyerapan makanan) dan air (berwarna keruh dan kotor). Maka dari itu salah satu upaya dalam pemanfaatan
bedding kuda adalah dengan cara mengolahnya menjadi bahan baku pembuatan pupuk kompos agar dapat mengurangi polusi udara, tanah, dan air. Pupuk kompos merupakan bahan organik yang telah mengalami proses penguraian dan perubahan warna menjadi gelap, mudah hancur, dan bau menyerupai tanah (Starbuck, 2004). Pembuatan bedding kuda dengan cara dijadikan pupuk kompos lebih mengefisienkan waktu dan tenaga dibandingkan dalam pembuatannya menjadi biogas karena bentuk dari bedding kuda adalah padat.
Namun, kekurangan dari pembuatan pupuk kompos yaitu memerlukan waktu pembuatan yang sangat lama. Untuk mengefisienkan waktu pembuatan pupuk kompos maka digunakan aktivator mikroba yang berfungsi untuk mempercepat proses pengurai bahan organik. Menurut Isroi (2003), pengomposan alami terjadi selama tiga sampai empat bulan, sedangkan pengomposan dengan penambahan aktivator mikroba (dekomposer) dapat dipercepat menjadi dua minggu. Aktivator mikroba yang saat ini banyak dipasarkan yaitu Effective Microorganisme4 (EM4),
Stardec, dan Orgadec. Effective Microorganisme4 (EM4) merupakan suatu kultur campuran dari bakteri fotosintetik, bakteri asam laktat, aktinomisetes, khamir, dan jamur. Stardec merupakan koloni mikroorganisme aerob lignolitik, selulolitik, proteolitik, lipolitik, aminolitik dan mikroba fiksasi nitrogen non-simbiosis. Orgadec
merupakan suatu campuran cendawan Trichoderma pseudokoningii dan Cytophaga sp..
2
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas pupuk kompos bedding
3