• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.1 Sejarah dan Gambaran Umum Perusahaan

PT Indocement Tunggal Prakarsa telah dikenal lama oleh masyarakat Indonesia. Indocement merupakan salah satu produsen semen terbesar di Indonesia yang memproduksi berbagai jenis semen. Perseroan didirikan pada tahun 1985 dan dioperasikan secara terpadu dengan total kapasitas produksi terpasang sebesar 17,1 juta ton semen per tahun. Perseroan ini mengoperasikan 12 pabrik, sembilan di antaranya berlokasi di Citeureup, Bogor, Jawa Barat, dua di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, dan satu di Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Pada tahun 2001, HeidelbergCement Group, salah satu produsen semen terkemuka di dunia yang berpusat di Jerman dan beroperasi di 50 negara, menjadi pemegang saham mayoritas Perseroan. Sejak itu, Perseroan bertekad untuk memulihkan kondisi keuangan yang sehat seperti sebelum terjadinya krisis keuangan di Indonesia tahun 1998. Untuk mencapai hal tersebut, dan dengan dukungan HeidelbergCement Group, Indocement kembali memfokuskan kegiatannya pada bisnis inti sebagai produsen semen dan beton siap pakai. Pada tahun 2007, Indocement menyelesaikan proyek modifikasi salah satu pabrik di Citeureup, yang memberikan tambahan kapasitas produksi terpasang sebesar 600.000 ton semen per tahun. Hal ini memungkinkan Indocement meningkatkan volume penjualan secara signifikan pada 2008 untuk memenuhi permintaan pasar yang meningkat.

Sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan, PT Indocement berhasil mengembangkan lebih dari 170 hektar perkebunan jarak

(Jatropha curcas) pada lahan bekas penambangan batu kapur. PT Indocement juga berhasil memprakarsai proyek pengolahan sampah rumah tangga dalam skala kecil untuk masyarakat di sekitar Pabrik Citeureup dan Cirebon. Sampah yang diproses dapat digunakan sebagai bahan bakar biomassa yang menghasilkan energi pada proses produksi, dan juga menghasilkan kompos.

5.2 Sejarah dan Perkembangan Unit Pelayanan Kebersihan Citeureup

Tempat pengelolaan sampah Citeureup didirikan pada pertengahan tahun 2007 dan mulai di uji coba pada tanggal 1 Agusutus 2007. Pembentukan tempat pengelolaan sampah ini dilatarbelakangi oleh jauhnya tempat pembuangan sampah terakhir yang hanya ada di TPA Bantar Gebang. Faktor itulah yang membuat Kecamatan Citeureup memiliki inisiatif untuk membangun tempat pengelolaan sampah sendiri yang dapat menghasilkan hasil olahan sampah yang bisa dijual. Konsep yang dibangun oleh kecamatan Citeureup tersebut pada mulanya mengoperasikan beberapa mesin untuk menghasilkan produk sampingan berupa kompos. Namun, seiring berjalan waktu, mesin-mesin tersebut tidak digunakan lagi untuk mengurangi biaya pengeluaran yang berupa biaya listrik dan biaya perawatan mesin-mesin pengolah kompos tersebut, sehingga pada akhirnya hanya mesin crusher sampah dan mesin jahit karung saja yang digunakan untuk berproduksi. Dengan begitu, produk yang dihasilkan hanya berupa Refuse Derived Fuel (RDF) yang merupakan hasil dari proses pengeringan dan penghancuran, kemudian dipadatkan dengan menggunakan mesin.

Pengelolaan sampah ini merupakan tempat dimana sampah organik maupun anorganik diolah menjadi briket-briket sampah yang nantinya briket- briket tersebut digunakan sebagai bahan bakar dalam proses produksi PT

Indocement. Pengelolaan sampah ini merupakan hasil kerja sama antara Kecamatan Citeureup dan PT Indocement yang bertujuan untuk mengurangi timbunan sampah yang ada di sekitar Desa Puspanegara. Selain itu, kecamatan Citeureup juga tidak memerlukan dana yang begitu besar untuk mengatasi permasalahan sampah di salah satu desa binaan PT Indocement ini.

5.3 Lokasi dan Sarana Fisik

Unit Pelayanan Kebersihan Citeureup terletak di Desa Puspanegara Kecamatan Citeureup Kabupaten Bogor. Kecamatan Citeureup memiliki luas wilayah 6.719 hektar yang terdiri dari beberapa desa dibawahnya yang sebagian besar penduduknya memiliki mata pencaharian sebagai buruh pabrik. Wilayah Kecamatan Citeureup sebagian besar digunakan sebagai wilayah industri. Industri yang paling menonjol adalah industri semen yang diproduksi oleh PT. Indocement. Unit Pelayanan Kebersihan Citeureup merupakan salah satu program CSR dari PT. Indocement yang bekerja sama dengan Kecamatan Citeureup. Batas-batas administratif Desa Puspanegara di sebelah utara berbatasan dengan Desa Puspasari, di sebelah selatan dan timur berbatasan dengan Desa Karang Asem Timur, dan di sebelah barat berbatasan dengan Desa Karang Asam Barat.

UPK Citeureup berada di Jalan Pusakanagara Kecamatan Citeureup Kabupaten Bogor. Jalan Pusakanagara merupakan jalan utama dari Bogor atau Jakarta menuju Bekasi. Lokasi UPK yang berada di jalan utama ini membuat UPK Citeureup memiliki akses yang mudah untuk mendapatkan sampah dan menjual hasil pengolahannya. UPK Citeureup ini memiliki wilayah kerja Desa Karang Asem Timur dan Desa Puspanegara. Di luar wilayah tersebut, pengangkutan sampah masih diatur oleh desa masing-masing. Adanya UPK

Citeureup ini membuat pengelolaan sampah di Desa Puspanegara dan Desa Karang Asem Timur menjadi teratur. Setiap satu minggu dua kali sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga, pasar dan industri diangkut untuk diolah menjadi

Refuse Derived Fuel (RDF).

Sarana fisik UPK ini terdiri dari satu bangunan kantor, dua bangunan kamar mandi, satu bangunan untuk istirahat pekerja, dan satu bangunan khusus untuk pengelolaan sampah. Pada tempat pengelolaan sampah, terdapat beberapa mesin-mesin berat yang biasa digunakan. Mesin pertama adalah mesin crusher, yang digunakan untuk memotong sampah yang telah melalui proses sortir, kemudian ada mesin saring, mesin jahit dan mesin press.

5.4 Struktur Organisasi

Struktur organisasi Unit Pelayanan Kebersihan Citeureup dipimpin oleh ketua RW 08 Desa Karang Asem Barat. Pimpinan Unit Pelayanan Kebersihan memiliki tanggung jawab atas semua proses di Unit Pelayanan Kebersihan, yang nantinya dilaporkan ke Safety Security and Community Department (SSCD). SSCD sendiri memiliki tugas untuk mengatur laju keluar masuknya sampah ke Unit Pelayanan Kebersihan sehingga dapat memenuhi kebutuhan sampah kering yang dibutuhkan dalam proses pembakaran PT Indocement.

Pengawas Unit Pelayanan Kebersihan dipegang oleh ketua RT 05 Desa Puspanegara, dan bagian administrasi dipegang oleh salah satu karyawan Safety Security and Community Department. Pengolah, kenek, satpam dan supir ditunjuk oleh pengawas. Jumlah sampah yang keluar masuk, pengeluaran, dan keluar masuknya produk yang berupa sampah kering dilaporkan semuanya ke bagian administrasi.

Gambar 1. Struktur Organisasi Unit Pelayanan Kebersihan Citeureup

Sumber : UPK Kecamatan Citeureup, 2009 SSCD

Pengawas

Pengolah Kenek Satpam Supir

Pemimpin UPK

Dokumen terkait