• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Deskripsi Desa Sempajaya, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo. a. Luas dan Kondisi Wilayah

Desa Sempajaya terletak 1 km dari ibukota Kecamatan dan 11 km dari ibukota Kabupaten yaitu Kabanjahe. Secara administratif, Desa Semajaya mempunyai batas-batas sebagai berikut:

• Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Singkut

• Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Rumah Berastagi • Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Dolat Rayat

Donny Putra Brahmana : Aron Sebagai Lapangan Kerja Sektor Informal Bagi Wanita Pedesaan Dan Sumbangannya Terhadap Pendapatan Keluarga (Studi Kasus : Desa Sempajaya, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo), 2008.

USU Repository © 2009

• Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Tambak Lau Mulgap

Luas Desa Sempajaya secara keseluruhan adalah 800 Ha, dimana sebagian besar digunakan untuk di bidang pertanian. Tanaman yang banyak dibudidayakan adalah tanaman sayur sayuran seperti daun sop, daun prei, brokoli, cabai, tomat, kacang panjang, buncis, sawi, bayam dan lain-lain.

Menurut data Balai Penyuluhan Pertanian Lapangan (BPPL), jenis tanah yang terdapat di desa Sempajaya adalah jenis tanah andosol dengan curah hujan rata-rata 2000 mm/tahun. Gambaran luas lahan di desa penelitian menurut penggunaannya dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Distribusi Penggunaan Lahan di Desa Sempajaya Tahun 2007

No Jenis Penggunaan Luas

(Ha) Persentase (%) 1 Pemukiman 150 18,75 2 Tegalan/Lahan Kering 600 75,00 3 Kebun Campuran 40 5,00 4 Hutan Lebat 3 0,375 5 Belukar 5 0,625 6 Perkuburan 2 0,25 Jumlah 800 100,00

Sumber : Kantor Kepala Desa Sempajaya, 2008

Tabel 5. dapat dikemukakan bahwa 80% lahan yang ada di daerah penelitian adalah sebagai tegala/lahan kering dan kebun campuran. Pada tegalan/lahan kering ini diusahakan tanaman sayuran seperti daun sop, daun prei, brokoli, cabai, tomat, kacang panjang, buncis, sawi, bayam dan lain-lain. Untuk

Donny Putra Brahmana : Aron Sebagai Lapangan Kerja Sektor Informal Bagi Wanita Pedesaan Dan Sumbangannya Terhadap Pendapatan Keluarga (Studi Kasus : Desa Sempajaya, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo), 2008.

USU Repository © 2009

18,75% lahan digunakan sebagai tempat pemukiman dan selebihnya atau sekitar 1,25% digunakan sebagai tanah perkuburan, belukar dan hutan lebat.

b. Keadaan Penduduk

Jumlah penduduk di desa penelitian tahun 2008 tercatat 6.125 orang atau 1.430 KK, yang terdiri dari 2.990 orang (48,82%) laki-laki dan 3.135 orang (51,18%) perempuan. Keadaan penduduk berdasarkan kelompok umur dapat di lihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur di Desa Sempajaya Tahun 2007 No Kelompok Umur (Tahun) Jumlah Penduduk (orang) Persentase (%) 1 0-4 340 5,54 2 5-14 700 11,42 3 15-24 1.853 30,25 4 25-54 1.976 32,26 5 ≥55 1.256 20,50 Jumlah 6.125 100,00

Sumber : Kantor Kepala Desa Sempajaya, 2008

Tabel 6. dapat dilihat bahwa jumlah penduduk kelompok umur > 15 tahun keatas terdapat 83,01% selebihnya kelompok umur <15 tahun sebesar 16,99%. Dapat diasumsikan tenaga kerja produktif cukup tersedia didaerah penelitian.

c. Perekonomaian Desa

Sebagai daerah pertanian umumnya sumber mata pencaharian penduduk adalah dari sektor pertanian. Untuk lebih jelasnya, pada Tabel 7. berikut dapat di lihat komposisi penduduk berdasarkan sumber mata pencaharian.

Tabel 7. Distribusi Penduduk Berdasarkan Sumber Mata Pencaharian di Desa Sempajaya Tahun 2007

Donny Putra Brahmana : Aron Sebagai Lapangan Kerja Sektor Informal Bagi Wanita Pedesaan Dan Sumbangannya Terhadap Pendapatan Keluarga (Studi Kasus : Desa Sempajaya, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo), 2008.

USU Repository © 2009

Sumber : Kantor Kepala Desa Sempajaya, 2008

Tabel 7. dapat dilihat bahwa mayoritas (62,22%) penduduk desa penelitian mempunyai sumber mata pencaharian dari sektor pertanian, baik sebagai petani maupun buruh tani yang biasanya disebut sebagai aron. Hal ini juga menunjukkan bahwa aktivitas perekonomian ini didominasi oleh sektor informal yaitu pertanian.

d. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana di desa penelitian saat ini dinilai telah cukup baik. Hal ini dapat terlihat dari jenis-jenis sarana yang telah tersedia baik sarana angkutan, sarana pendidikan dan sarana sosial. Daerah ini dapat dicapai dengan angkutan empat roda. Biasanya angkutan pedesaan keluar dan masuk desa ini setiap 10-15 menit sekali dan angkutan didaerah pedesaan ini banyak sekali dijumpai serta terdapat banyak jenis-jenis angkutan yang lainnya yang melewati desa ini. Jadi dapat disimpulkan bahwa petani tidak mengalami kesulitan dalam memperoleh sarana produksi dan juga dalam hal penjualan hasil, karena sarana transportasi sudah cukup tersedia. Sarana dan prasarana yang terdapat di desa penelitian dapat dilihat pada Tabel 8

Tabel 8. Panjang Jalan Menurut Jenis di Desa Sempajaya Tahun 2007

No Jenis Jalan Panjang (Km)

1 Aspal 2

No Mata Pencaharian Jumlah

(KK)

Persentase (%)

1 Petani 170 11,88

2 Aron / Buruh Tani 720 50,34

3 Berdagang 480 33,56

4 Pegawai Negeri 38 2,65

5 Lain-lain 22 1,53

Donny Putra Brahmana : Aron Sebagai Lapangan Kerja Sektor Informal Bagi Wanita Pedesaan Dan Sumbangannya Terhadap Pendapatan Keluarga (Studi Kasus : Desa Sempajaya, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo), 2008.

USU Repository © 2009

2 Berbatu 10

3 Tanah 2

Jumlah 14

Sumber : Kantor Kepala Desa Sempajaya, 2008

Tabel 8. dapat dilihat bahwa ada 3 jenis jalan di desa penelitian yaitu jalan aspal, jalan berbatu dan jalan tanah. Jalan aspal terdapat sepanjang 2 Km; jalan berbatu terdapat sepanjang 10 Km dan jalan tanah terdapat sepanjang 2 Km.

2. Karakteristik Aron Responden

Karakteristik aron responden dalam penelitian ini meliputi umur, tingkat pendidikan, pengalaman bertani, jumlah tanggungan keluarga dan jumlah hari kerja. Karakteristik responden aron dapat di lihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Karakteristik Responden Aron di Desa Sempajaya Tahun 2007

No Uraian

Rumah Tangga Suami - Istri Aron

Rumah Tangga Istri Aron Pria Wanita Pria Wanita 1. Umur (Tahun)

Donny Putra Brahmana : Aron Sebagai Lapangan Kerja Sektor Informal Bagi Wanita Pedesaan Dan Sumbangannya Terhadap Pendapatan Keluarga (Studi Kasus : Desa Sempajaya, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo), 2008. USU Repository © 2009 -Rata rata 36 33 34 30 -Range 26-46 24-41 27-45 21-43 2. Pendidikan (Tahun) -Rata rata 10 9 10 11 -Range 6-12 6-12 6-12 6-12

3. Pengalaman menjadi aron

-Rata rata 16 12 - 10

-Range 8-25 5-20 5-20

4. Jumlah tanggungan (Jiwa)

-Rata rata 3 3

-Range 2-6 1-5

5. Jumlah Hari Kerja(Perbulan)

-Rata rata 25 24 27 25

-Range 22-28 22-27 24-30 21-27

6. Lahan (Ha)

-Rata rata 0,51 0,53 - 0,58

-Range 0,32-0,8 0,32-0,8 - 0,36-0,8

Sumber : Data Diolah Dari Lapangan, 2008

Tabel 10. dapat dilihat bahwa rata-rata umur aron untuk rumah tangga suami-istri aron adalah 36 dan 33 tahun sedangkan rumah tangga istri aron adalah 34 dan 30 tahun. Ini berarti bahwa secara umum usia aron didesa penelitian tergolong usia produktif sehingga potensi kerja secara fisik cukup tinggi.

Tingkat pendidikan akan mempengaruhi seseorang dalam melakukan aktivitas. Tingkat pendidikan rata-rata aron pada rumah tangga suami-istri aron adalah rata-rata 10 dan 9 tahun dan untuk rumah tangga istri aron adalah 10 dan 11 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan aron responden sudah tergolong menengah.

Pengalaman sampel sebagai aron responden untuk rumah tangga suami-istri aron adalah rata-rata 16 dan 12 tahun dengan range 5-25 dan untuk rumah tangga istri aron adalah rata-rata 10 tahun dengan range 5-20. Ini dapat dilihat bahwa pengalaman bertani dari masing-masing aron responden sudah cukup lama sehingga responden aron diharapkan lebih matang dalam mengelola usaha tani.

Donny Putra Brahmana : Aron Sebagai Lapangan Kerja Sektor Informal Bagi Wanita Pedesaan Dan Sumbangannya Terhadap Pendapatan Keluarga (Studi Kasus : Desa Sempajaya, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo), 2008.

USU Repository © 2009

Jumlah tanggungan rata-rata dari setiap kepala keluarga aron responden adalah rata-rata 3 jiwa baik rumah tangga suami-istri aron maupun untuk rumah tangga istri aron. Hal ini memperlihatkan bahwa tanggungan setiap kepala keluarga aron tergolong rendah.

Jumlah hari kerja rata-rata perbulan dari setiap aron responden untuk rumah tangga suami-istri aron adalah 25 dan 24 hari/bulan dengan range 22-28 dan untuk rumah tangga istri aron adalah rata-rata 25 hari/bulan dengan range 21-27. Ini menunjukkan bahwa rata-rata jumlah hari kerja aron hampir sama dengan jumlah hari kerja di sektor formal.

Jumlah luas lahan rata-rata yang dikerjakan setiap aron responden untuk rumah tangga suami-istri aron adalah 0,51 dan 0,53 Ha dengan range 0,32-0,8 Ha dan untuk rumah tangga istri aron adalah 0,58 Ha dengan range 0,36-0,8 Ha. Artinya luas lahan rata-rata yang dikerjakan para aron baik pria maupun wanita tidak begitu bervariasi.

Dokumen terkait