• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keterlibatan Tenaga Kerja Wanita Sebagai Aron

Seperti telah dikemukakan pada umumnya kegiatan usaha tani di daerah penelitian dikerjakan oleh aron mulai dari pengolahan tanah sampai panen.

Donny Putra Brahmana : Aron Sebagai Lapangan Kerja Sektor Informal Bagi Wanita Pedesaan Dan Sumbangannya Terhadap Pendapatan Keluarga (Studi Kasus : Desa Sempajaya, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo), 2008.

USU Repository © 2009

Merujuk kepada data skunder yang telah diperoleh bahwa didaerah penelitian jumlah tenaga kerja sebagai aron ternyata lebih besar dengan perbandingan jumlah tenaga kerja wanita sebagai aron lebih tinggi dari pada tenaga kerja pria. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Jumlah Tenaga Kerja Aron Menurut Jenis Kelamin Di Desa Penelitian

Daerah Pria Wanita Persentase (%)

Pria Wanita

Kabupaten Karo 49.400 73.656 40,15 59,85

Kecamatan Berastagi 6.912 10.368 40,00 60,00

Desa Sempajaya 1.152 1.728 39,99 60,01

Sumber : BPS Kabupaten Karo,2008

Tabel 10. dapat dikemukakan bahwa jumlah tenaga kerja aron wanita lebih tinggi dari pada pria baik ditingkat Kabupaten, Kecamatan dan Desa penelitian.

Sebagaimana telah dijelaskan bahwa aron adalah tenaga kerja upahan yang terlibat dalam sektor pertanian mulai dari persiapan lahan sampai panen dalam usaha tani di daerah penelitian.

Untuk melihat rata-rata jumlah hari kerja perbulan antara pria-wanita dalam mencari nafkah dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Jumlah Hari Kerja Rata–Rata Aron Pria dan Wanita Dalam Satu Bulan di Desa Sempajaya

Uraian Rumah Tangga

Pria Wanita Aron

Rumah Tangga Wanita Aron

Pria 25 26,6

Wanita 24,4 24,53

Donny Putra Brahmana : Aron Sebagai Lapangan Kerja Sektor Informal Bagi Wanita Pedesaan Dan Sumbangannya Terhadap Pendapatan Keluarga (Studi Kasus : Desa Sempajaya, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo), 2008.

USU Repository © 2009

Tabel 11. menunjukkan bahwa jumlah hari kerja aron wanita dan pria perbulan dalam mencari nafkah tidak begitu berbeda baik bagi rumah tangga pria-wanita aron maupun rumah tangga pria-wanita sebagai aron. Keadaan ini menunjukkan bahwa umumnya pada hari minggu aron tidak bekerja. Kalau ada aron yang bekerja pada hari minggu biasanya pada saat panen, dimana hasil panen akan dibawa dan dijual langsung kepasar. Semua aron sampel baik wanita maupun pria bekerja dilahan usaha tani sayur-sayuran seperti daun sop, daun prei, brokoli, cabai, tomat, kacang panjang, buncis, sawi, bayam dan lain-lain.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah hari kerja wanita 24,2 hari bagi rumah tangga pria-wanita aron dan 24,53 hari kerja bagi wanita pada rumah tangga wanita sebagai aron sementara pria adalah 25 hari kerja. Artinya tidak begitu berbeda atau hampir sama. Maka hipotesis 1. yang menyatakan jumlah tenaga kerja wanita sebagai aron lebih tinggi dari pada pria ditolak

Pendapatan Rumah Tangga

Sumber pendapatan rumah tangga pria wanita sebagai aron adalah pria-wanita (suami-istri) sebagai aron. Bagi rumah tangga pria-wanita sebagai aron, sumber pendapatan pria (suami) adalah 20% sebagai supir; 46,7% sebagai pedagang dan 33,3% lainnya yaitu sebagai PNS, tukang bangunan dan jaga malam sementara wanita (istri) semuanya sebagai aron. Besarnya rata-rata pendapatan yang diterima setiap bulan dapat dilihat dalam Tabel 12.

Tabel 12. Pendapatan Rata-Rata Perbulan Yang Diterima Pria-Wanita Menurut Keluarga Rumah Tangga Aron di Desa Sempajaya Pendapatan Rumah Tangga

Pria-Wanita Aron

Rumah Tangga Wanita Aron

Pria 823.666,66 966.000

Donny Putra Brahmana : Aron Sebagai Lapangan Kerja Sektor Informal Bagi Wanita Pedesaan Dan Sumbangannya Terhadap Pendapatan Keluarga (Studi Kasus : Desa Sempajaya, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo), 2008.

USU Repository © 2009

Jumlah 1.587.333,33 1.741.666,66

Sumber : Data Diolah Dari Lampiran 5

Tabel 12. dapat dikemukakan bahwa besarnya pendapatan wanita sebagai aron adalah Rp 763.666/ bulan bagi rumah tangga pria wanita sebagai aron dan Rp 775.666/ bulan bagi rumah tangga wanita sebagai aron. Dengan demikian secara keseluruhan rata-rata pendapatan wanita sebagai aron Rp 769.666/ bulan. Bila dibandingkan dengan UMR Kabupaten Karo Rp 940.000/ bulan, maka pendapatan wanita sebagai aron lebih rendah dari UMR. Maka hipotesis 2 yang menyatakan pendapatan wanita sebagai aron lebih tinggi dari UMR ditolak.

Curahan Tenaga Kerja Aron di Daerah Penelitian

Curahan tenaga kerja adalah besarnya penggunaan tenaga kerja pada setiap tahapan pekerjaan sebagai aron. Curahan tenaga kerja aron dianalisis dengan deskriftif dan tabulasi sederhana, dimana curahan tenaga kerja aron wanita sama atau sebanding dengan tenaga kerja aron pria. Umumnya didaerah penelitian yang banyak bekerja sebagai aron adalah wanita, karena disetiap lahan pertanian terdapat 2-3 aron wanita dan jumlah aron prianya hanya 1 orang saja. Dengan kata lain yang bekerja dilahan pertanian bisa semuanya aron wanita dibandingkan dengan pria. Besarnya jumlah curahan tenaga kerja aron wanita di daerah penelitian dapat di lihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Curahan Tenaga Kerja Pria - Wanita Aron Dalam Satu Bulan

Uraian Rumah Tangga

Pria -Wanita Aron

Rumah Tangga Wanita Aron

Pria 200 206,4

Wanita 195,2 195,2

Jumlah 395,2 401,6

Donny Putra Brahmana : Aron Sebagai Lapangan Kerja Sektor Informal Bagi Wanita Pedesaan Dan Sumbangannya Terhadap Pendapatan Keluarga (Studi Kasus : Desa Sempajaya, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo), 2008.

USU Repository © 2009

Dengan mengacu pada curahan tenaga kerja setiap hari yaitu 8 jam perhari, maka curahan tenaga kerja perbulan dalam mencari nafkah bagi kedua kelompok rumah tangga adalah perkalian dari jumlah hari kerja perbulan dengan 8 jam. Hal ini menunjukkan bahwa curahan tenaga kerja aron untuk wanita sama atau sebanding dengan tenaga kerja pria. Maka hipotesis 3. yang menyatakan jumlah curahan tenaga kerja wanita lebih tinggi atau sama dengan curahan tenaga kerja pria diterima.

Kontribusi pendapatan wanita sebagai aron terhadap pendapatan keluarga Pada umumnya aron yang bekerja di daerah penelitian mempunyai penghasilan yang tetap. Dimana jumlah pendapatan istri dan suami tidak terlalu berbeda jauh. Dengan kata lain bahwa pendapatan wanita dan pria tergolong sama tanpa ada perbedaan status pekerjaan. Besarnya persentase kontribusi pendapatan wanita dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14. Persentase Kontribusi Pendapatan Wanita Terhadap Pendapatan Keluarga Di Daerah Penelitian

Uraian

Rumah Tangga Pria Wanita Aron

Rumah Tangga Wanita Aron

Jumlah (Rp) % Jumlah (Rp) %

Pria 823.666,66 51,88 966.000 55,30

Wanita 763.666,67 48,12 775.666,66 44,70 Total 1.587.333,33 100,00 1.741.666,66 100,00 Sumber : Data Diolah Dari Lampiran 6

Tabel 14. dapat dilihat bahwa persentase kontribusi pendapatan wanita untuk rumah tangga pria wanita aron adalah sebesar 48,12 % dan persentase kontribusi pendapatan wanita untuk rumah tangga wanita aron adalah sebesar 44,70 %. Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi pendapatan wanita terhadap pendapatan keluarga cukup tinggi. Maka hipotesis 4. yang menyatakan kontribusi

Donny Putra Brahmana : Aron Sebagai Lapangan Kerja Sektor Informal Bagi Wanita Pedesaan Dan Sumbangannya Terhadap Pendapatan Keluarga (Studi Kasus : Desa Sempajaya, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo), 2008.

USU Repository © 2009

pendapatan wanita terhadap pendapatan keluarga lebih besar atau sama dengan 30% diterima.

Persepsi Wanita Terhadap Pekerjaan Aron Sebagai Lapangan Kerja Sektor Informal

Persepsi wanita terhadap pekerjaan aron sebagai lapangan kerja sektor informal adalah baik, karena dengan bekerja sebagai aron dapat menghasilkan tambahan pendapatan bagi keluarga. Pekerjaan sebagai aron selain menambah pendapatan bagi keluarga juga sebagai suatu kegiatan olah raga untuk menyehatkan dan menyegarkan tubuh dari pada berada di rumah.

Sejauh mana persepsi wanita terhadap pekerjaan aron dapat dilihat dari jawaban/alasan wanita bekerja sebagai aron.

Ada beberapa alasan wanita bekerja sebagai aron yaitu: 1. Ingin punya pendapatan sendiri

2. Karena pendapatan suami rendah (Ingin membantu suami menanggulangi kebutuhan keluarga)

3. Terdorong karena ajakan teman

4. Aron merupakan lapangan kerja yang tidak menuntut pendidikan dan keterampilan khusus

Adapun data/hasil penelitian yang mendukung persepsi wanita di daerah penelitian dapt dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15. Persepsi Wanita Terhadap Pekerjaan Aron Sebagai Lapangan Kerja Sektor Informal

Uraian Rumah Tangga Pria - Wanita Aron Rumah TanggaWanita Aron

Donny Putra Brahmana : Aron Sebagai Lapangan Kerja Sektor Informal Bagi Wanita Pedesaan Dan Sumbangannya Terhadap Pendapatan Keluarga (Studi Kasus : Desa Sempajaya, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo), 2008.

USU Repository © 2009

Ingin Punya Pendapatan Sendiri 15 (100%) 15 (100%) Ingin Membantu Suami, Karena

Pendapatan Suami Rendah 15 (100%) 15 (100%) Terdorong Karena Ajakan Teman 6 (40%) 3 (20%) Aron Tidak Menuntut Pendidikan

dan Keterampilan Khusus 15 (100%) 15 (100%) Sumber : Data di Olah Dari Lampiran 16

Tabel 15. menyatakan bahwa rata-rata pendapatan utama wanita didaerah penelitian adalah sebagai aron dan menjadikannya sebagai pekerjaan yang tetap dan ingin punya pendapatan sendiri. Wanita yang bekerja sebagai aron selain menambah pendapatan keluarga juga dapat membiayai sekolah anaknya, membiayai sewa rumah, air, listrik dan lain-lain. Bekerja sebagai aron tidak mempunyai persyaratan dan mudah dimasuki setiap orang serta tidak bersifat mengikat.

Dokumen terkait