• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Dunia Usaha Masyarakat Multikultural di Desa Ujung Serdang

4.4. Gambaran Harmoni Interaksi Masyarakat Multikultural Di Desa Ujung Serdang

4.4.2. Gambaran Dunia Usaha Masyarakat Multikultural di Desa Ujung Serdang

kea rah yang lebih maju dan lebih baik, baik dari segi fisik dan segi jumlah penduduk yang selalu mengalami perkembangan yang maju.

4.4.2. Gambaran Dunia Usaha Masyarakat Multikultural di Desa Ujung Serdang

Dunia usaha dapat diartikan sebagai suatu lingkup yang di dalamnya terdapat kegiatan produksi, distribusi dan upaya-upaya lain yang diarahkan pada pemuasan maksimal keinginan dan kebutuhan manusia. Hal ini menunjukkan bahwa dalam lingkup dunia usaha yang majemuk serta saling berinteraksi misalnya usaha pertanian, logam mulia, transportasi dan sebagainya.

Usaha dalam bidang pertanian ini merupakan jenis usaha yang cocok untuk Desa Ujung Serdang karena Desa Ujung Serdang merupakan daerah dengan tanah yang sangat subur, sangat cocok untuk bercocok tanam. Hal ini terungkap dalam wawancara dengan Bapak S. Tarigan yang mengatakan:

“…desa terkenal dengan kesuburan tanahnya yang dapat menghasilkan buah yang melimpah dari hasil tanaman yang di tanam…contohnya itu saya, adalah seorang petani dari dulu hingga sekarang dan berkat tanah

yang subur sehingga hasil dari apa yang saya tanam menghasilkan buah yang bagus sehingga bisa membantu perekonomian saya, dengan begitu saya berhasil bangkit dari kesusahan saya yang saya rasakan pada jaman dulu, tanaman yang sangat cocok untuk ditanam di sini itu adalah ubi kayu atau singkong, sangat cocok untuk suhu udara yang tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin, selain ubi kayu yang cocok ditanam di daerah desa ini yaitu jagung, jagung juga sangat cocok ditanam disini dan sampai sekarang banyak warga yang pekerjaanya sebagai seorang petani menanam ubi atau jagung…”

Hal yang sama juga diungkapkan oleh salah satu informan penelitian ini yaitu Bapak Marlinson purba yang mengatakan :

“…di desa ini banyak masyarakat yang bekerja sebagai petani terutama warga yang etnis karo, mereka selain bekerja sebagai pegawai atau tenaga kerja di sebuah perusahaan diluar dari desa ini masyarakat juga bekerja sebagai petani, petani pemilik modal dan pemilik tanah,kalau nanti mereka tidak sempat menyelesaikan pekerjaan diladang mak mereka mencari warga yang sedang tidak bekerja dengan bayaran perhari atau bisa juga perminggu, makanya etnis pendatang di desa ini pun sudah banyak juga yang pandai bertani meskipun dulunya dia sama sekali tidak pernah bertani tetapi dengan tinggal di sini maka mereka sudah mengetahui sedikit banyaknya tentang cara bertani, contohnya saya sendiri, saya meskipun sudah bekerja di salah satu perusahaan atau pabrik tapi saya masih menerima tawaran kerja dari warga yang sedang membutuhkan tenaga untuk menyelesaikan pekerjaannya di ladang atau sawahnya tetapi tidak setiap hari saya bisa menerima pekerjaan itu melainkan pada saat saya sedang tidak masuk kerja, tanah disini masih subur masih bisa menghasilkan tanaman yang cantik…kalau di desa ini banyak sekali lah warga yang bekerja sebagai petani apalagi yang etnis karo

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa masyarakat yang tinggal di Desa Ujung Serdang banyak yang terjun atau bekerja di usaha bidang pertanian, baik petani buruh maupun petani pemilik modal.Akan tetapi kalau berbicara masalah usaha dalam bidang pertanian ini tak selamanya hanya seputar tanam-tanaman saja namun banyak sekali jenis usaha yang masih berhubungan dengan pertanian dan menguntungkan seperti membuka took obat dan alat pertanian, menanam rempah-rempah, berbisnis tanaman hias, menanam sayuran organik, menanam buah organik. Hal ini terungkap dalam wawancara dengan salah satu informan yaitu Ibu Maghdalena Sembiring yang mengatakan:

“…ada juga warga yang senang menanam remah-rempah yang menurut merek tidak banyak menguras tenanga seperti menanam kencur, kunyit, jahe karena tidak harus di pompa, dibersihkan secara rutin dan tidak harus berat untuk mengangkat hasil penennya nanti rempah yang paling banyak di tanam warga disini itu adalah lengkuas dengan sere..”

Selain bekerja di bidang pertanian, masyarakat Desa Ujung Serdang juga bekerja sebagai tukang jahit pakaian. Jasa jahit ini tidak akan sepi pengunjungnya sebab bukan hanya untuk membuat atau menjahit pakaian jadi tapi untuk perbaikan baju robek juga bisa dilakukan. Jasa jahit pakaian masih ramai bahkan bukan hanya ibu rumah tangga tapi banyak juga penjahit yang berasal dari kalangan pria. Hal ini terungkap dari hasil wawancara dengan informan yaitu Bapak Emanuel Laoli yang mengatakan :

“…selain saya bekerja di perusahaan swasta yang ada di depan itu, saya juga bekerja sebagai tukang jahit ( Edu Taylor) sebenarnya pekerjaan saya dulu adalah tukang jahit di Nias Cuma karena tidak laku dan tidak banyak yang menjahit maka saya sering tidak bekerja dan tidak dapat uang jadi saya dulu merantau ke Medan lalu ada kawan saya mengajak saya untuk tinggal di desa ini katanya ada lowongan kerja di pabrik dan saya mencobanya Puji Tuhan saya di terima dan saya mulai menjahit lagi sampai saat ini pakaian yang harus saya jahit sudah sangat banyak..”

Selain bekerja di bidang keahlian seperti menjahit, warga Desa Ujung Serdang juga memiliki dunia usaha yang lain, terutama masyarakat pendatang yang membuka usaha took campuran. Usaha took campuran bahan pokok tentunya sudah lazim untuk anda lihat di tanah air, dimana took yang juga biasa disebut warung ini dapat dengan mudah ditemukan mulai dari lorong atau gang- gang kecil, jalan-jalan kecil dan besar, disekolah, dikampus, diterminal dan berbagai tempat lainnya. Toko atau warung penjual bahan-bahan pokok merupakan usaha yang paling banyak digeluti oleh masyarakat Desa Ujung Serdang terutama masyarakat pendatang baik Etnis Batak, Karo, Jawa dan Nias.

Hal ini terungkap dalam wawancara dengan salah satu informan yaitu Ibu Anna br Sinaga yang mengatakan :

“… kalau disini banyak kerjaan yang bisa dikerjakan asalkan kita mau dan tidak malu, seperti tukang jualan warung-warung kecil atau pun warung besar biasa disebut disini kedai grosir dan banyak juga pemilik grosir yang memperkerjakan anak-anak muda untuk mengangkat barang- barang pesanan dari warung-warung kecil untuk diantar, terus bisa juga kerja di Depot Air sebagai tukang antar air, bisa juga kerja di bengkel, makanya saya bilang kalau tinggal di desa ini tidak akan bisa kelaparan karena tidak ada nasi untuk dimakan aslakan mau dan tidak malu untuk bekerja yakinlah pasti bisa membantu perekonomian keluarga..”

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulakan bahwa masyarakat Desa Ujung Serdang tidak hanya bekerja di bidang pertanian saja melainkan banyak pekerjaan atau usaha yang dilakukan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Misalnya membuka usaha seperti Depot Air, membuka usaha pencuci kreta ( dorsemer), usaha foto copy, dan lain sebagainya. Kegiatan sehari-hari masyarakat Desa Ujung Serdang adalah kegiatan yang menghasilkan uang atau menghasilkan interaksi antar masyarakat baik antar etnis pendatang ataupun sesama warga setempat.

4.4.3. Gambaran Interaksi Sosial Secara Langsung Pada Masyarakat