• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1.5. Gambaran Indeks Massa Tubuh (IMT) Responden Penelitian

Gambaran indeks massa tubuh (IMT) responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 5.6. Gambaran Indeks Massa Tubuh (IMT) Responden*

*diperoleh berdasarkan Grafik Persentil IMT CDC 2000

Berdasarkan tabel 5.6. dapat diperoleh keterangan bahwa kategori IMT terbanyak pada responden penelitian ini adalah dalam kisaran normal, yaitu sebanyak 47 orang (71,2%). Kemudian responden dengan kategori berat badan berlebih (overweight) adalah sebanyak 13 orang (19,7%) dan responden dengan kategori obesitas adalah sebanyak 5 orang (7,6%). Sedangkan responden dengan kategori berat badan kurang (underweight) adalah sebanyak 1 orang (1,5%).

Kategori IMT Jumlah (n) Persentase (%)

Berat Badan Kurang 1 1,5

Kisaran Normal 47 71,2

Berat Badan Berlebih 13 19,7

Obesitas 5 7,6

Total 66 100

35

Universitas Sumatera Utara

Tabel 5.7. Gambaran Indeks Massa Tubuh (IMT) Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No. IMT Jenis Kelamin n % Laki-laki Perempuan N % n % 1. Berat Badan Kurang 1 2,9 0 0 1 1,5 2. Kisaran Normal 22 64,7 25 78,1 47 71,2 3. Berat Badan Berlebih 7 20,6 6 18,8 13 19,7 4. Obesitas 4 11,8 1 3,1 5 7,6 TOTAL 34 51,5 32 48,5 66 100

Berdasarkan tabel 5.7. dapat dilihat bahwa kategori IMT terbanyak pada responden laki-laki adalah dalam kisaran normal yaitu sebanyak 22 orang (64,7%), selanjutnya terdapat 7 orang (20,6%) responden laki-laki dengan berat badan berlebih (overweight), 4 orang (11,8%) dengan kategori obesitas, dan 1 orang (2,9%) dengan kategori berat badan kurang (underweight).

Sedangkan untuk responden perempuan, kategori IMT terbanyak juga dalam kisaran normal, yaitu sebanyak 25 orang (78,1%), lalu terdapat 6 orang (18,8%) responden perempuan dengan berat badan berlebih dan 1 orang (3,1%) responden dengan kategori obesitas.

Tabel 5.8. Gambaran Indeks Massa Tubuh (IMT) Responden Berdasarkan Frekuensi Konsumsi Fast Food

Kategori IMT Frekuensi Konsumsi Fast Food Total

2-3 kali/minggu 3-4 kali/bulan 1-2 kali/bulan Berat Badan Kurang n 0 1 0 1 % 0 100 0 1.5 Normal n 26 15 6 47 % 55,3 31,9 12,8 71.2 Berat Badan Berlebih n 5 5 3 13 % 38,5 38,5 23,1 19.7 Obesitas n 3 1 1 5 % 60 20 20 7.6 TOTAL 34 22 10 66

Pada tabel 5.8. memperlihatkan bahwa dari 47 orang responden dengan IMT normal, 26 orang (55,3%) diantaranya mengonsumsi fast food kira-kira sebanyak 2-3 kali per minggu, 15 orang (31,9%) sebanyak 3-4 kali per bulan, dan 6 orang (12,8%) sebanyak 1-2 kali per bulan.

Kemudian, dari 13 orang responden dengan berat badan berlebih (overweight), terdapat masing-masing 5 orang (38,5%) diantaranya mengonsumsi

fast food kira-kira sebanyak 2-3 kali per minggu dan 3-4 kali per bulan, serta

terdapat pula 3 orang (23,1%) yang mengonsumsi fast food 1-2 kali per bulan. Selanjutnya, dari 5 orang dengan kategori obesitas, terdapat 3 orang (60%) responden yang mengonsumsi fast food 2-3 kali per minggu, dan masing-masing 1 orang (20%) responden yang megonsumsi fast food 3-4 kali per bulan dan 1-2 kali per bulan. Dan terdapat 1 responden dengan berat badan kurang (underweight) yang mengonsumsi fast food 3-4 kali per bulan.

5.1.6. Gambaran Kebiasaan Mengonsumsi Fast Food Pola Barat

Kebiasaan responden dalam mengonsumsi fast food dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

37

Universitas Sumatera Utara

Tabel 5.9. Distribusi Fast Food Pola Barat yang Paling Sering Dikonsumsi

No. Pertanyaan dan Jawaban Ya Tidak

N %

Jenis Makanan Cepat Saji (Fast Food) Pola Barat yang Sering Dikonsumsi

n % n %

1. Ayam goreng (fried

chicken) 46 69,7 20 30,3 66 100 2. Hamburger 30 45,4 36 54,6 66 100 3. Pizza 17 25,8 49 74,2 66 100 4. Spaghetti 14 21,2 52 78,8 66 100 5. Chicken nugget 38 57,6 28 42,4 66 100 6. Sosis 24 36,4 42 63,6 66 100 7. Lainnya 3 4,5 63 95,5 66 100

Berdasarkan tabel 5.9. dapat dilihat bahwa ayam goreng (fried chicken) menjadi makanan cepat saji yang paling sering dikonsumsi, yakni dipilih oleh 46 orang responden (69,7%). Kemudian responden yang memilih chicken nugget ada sebanyak 38 orang (57,6%), memilih hamburger ada 30 orang (45,4%), memilih sosis ada 24 orang (36,4%), memilih pizza ada 17 orang (25,8%), memilih spaghetti ada 14 orang (21,2%), serta memilih makanan cepat saji lainnya ada sebanyak 3 orang (4,5%).

Tabel 5.10. Distribusi Saat Paling Sering Mengonsumsi Fast Food Pola Barat

No. Pertanyaan dan Jawaban Ya Tidak

N %

Saat Paling Sering Responden

Mengonsumsi Fast Food Pola Barat

n % n %

1. Saat makan siang sesudah pulang sekolah

18 27,3 48 72,7 66 100

2. Saat pulang les bimbingan 5 7,6 61 92,4 66 100 3. Saat ngumpul dengan

teman-teman

45 68,2 21 31,8 66 100

4. Saat ada traktiran teman yang berulang tahun

26 39,4 40 60,6 66 100

5. Lainnya 11 16,7 55 83,3 66 100

Berdasarkan tabel 5.10. dapat diperoleh keterangan bahwa responden memilih saat yang paling sering mengonsumsi makanan cepat saji pola barat adalah saat berkumpul bersama teman-teman, yaitu sebesar 45 orang (68,2%). Lalu ada 26 orang (39,4%) responden yang memilih saat ada traktiran teman yang berulang tahun, 18 orang (27,3%) responden memilih saat makan siang sesudah pulang sekolah, 5 orang (7,6%) memilih saat pulang les bimbingan, dan ada yang memilih saat lainnya seperti saat sarapan pagi, saat bepergian ke mal, saat ada waktu luang dan libur sebanyak 11 orang (16,7%) responden.

39

Universitas Sumatera Utara

Tabel 5.11. Distribusi Pertimbangan Responden Untuk Mengonsumsi Makanan Cepat Saji (Fast Food) Pola Barat

No. Pertanyaan dan Jawaban Ya Tidak

N %

Pertimbangan Responden Untuk Mengonsumsi Makanan Cepat Saji (Fast Food) Pola Barat n % n % 1. Harganya terjangkau 14 21,2 52 78,8 66 100 2. Praktis 50 75,8 16 24,2 66 100 3. Tampilan menarik 6 9,1 60 90,9 66 100 4. Rasanya enak 47 71,2 19 28,8 66 100 5. Lainnya 5 7,6 61 92,4 66 100

Dapat dilihat pada tabel 5.11. bahwa yang menjadi pertimbangan responden dalam mengonsumsi makanan cepat saji (fast food) pola barat paling banyak memilih karena praktis yakni sebesar 50 orang (75,8%). Kemudian yang menjawab karena rasanya enak ada sebanyak 47 orang (71,2%), menjawab karena harganya terjangkau ada 14 orang (21,2%), serta 6 orang (9,1%) menjawab karena tampilan dari makanannya yang menarik. Sedangkan ada 5 orang (7,6%) yang memiliki pertimbangan lain seperti alasan karena tidak adanya makanan lain untuk dikonsumsi dan mudahnya akses ke tempat makanan cepat saji.

Tabel 5.12. Distribusi Alasan Responden Mengonsumsi Makanan Cepat Saji

No. Pertanyaan dan Jawaban Ya Tidak

N %

Alasan Mengonsumsi Makanan Cepat Saji (Fast Food) Pola Barat

n % n %

1. Agar terlihat gaul dan tidak ketinggalan zaman

3 4,5 63 95,5 66 100

2. Untuk menjaga agar tetap dipandang teman masih mampu untuk membelinya

3 4,5 63 95,5 66 100

3. Ajakan dari orang lain (teman, keluarga, dll)

20 30,3 46 69,7 66 100

4. Makanan cepat saji lebih cepat dan praktis sehingga tidak lama menunggu untuk dikonsumsi

48 72,7 18 27,3 66 100

5. Makanan cepat saji pengganti makanan yang tidak sempat dibawa dari rumah

32 48,5 34 51,5 66 100

Dapat diperoleh keterangan dari tabel 5.12. bahwa alasan terbanyak responden untuk mengonsumsi makanan cepat saji (fast food) pola barat adalah karena makanan cepat saji lebih cepat dan praktis sehingga tidak lama menunggu untuk dikonsumsi, yakni dipilih oleh 48 orang responden (72,7%). Kemudian alasan selanjutnya yang dipilih oleh 32 orang responden (48,5%) adalah makanan cepat saji dijadikan pengganti makanan yang tidak sempat dibawa dari rumah, lalu alasan selanjutnya adalah karena diajak oleh orang lain (teman, keluarga, dll) dipilih oleh 20 orang (30,3%). Sedangkan alasan lain seperti agar terlihat gaul dan

41

Universitas Sumatera Utara

tidak ketinggalan zaman dan untuk menjaga agar tetap dipandang teman masih mampu untuk membelinya masing-masing dipilih oleh 3 orang responden (4,5%).

Tabel 5.13. Distribusi Sumber Informasi Mengenai Makanan Cepat Saji (Fast Food)

No. Pertanyaan dan Jawaban Ya Tidak

N %

Sumber Informasi Mengenai Makanan Cepat Saji (Fast Food)

N % n % 1. Buku 14 21,2 52 78,8 66 100 2. Koran 20 30,3 46 69,7 66 100 3. Poster 21 31,8 45 68,2 66 100 4. Majalah 23 34,8 43 65,2 66 100 5. Televisi 53 80,3 13 19,7 66 100 6. Radio 12 18,2 54 81,8 66 100 7. Internet 38 57,6 28 42,4 66 100 8. Lainnya 3 4,5 63 95,5 66 100

Berdasarkan tabel 5.13. dapat dilihat bahwa sumber informasi terbanyak yang didapat responden mengenai makanan cepat saji (fast food) berasal dari televisi, yaitu dipilih oleh 53 orang responden (80,3%), kemudian internet dipilih oleh 38 orang (57,6%), majalah oleh 23 orang (34,8%), poster oleh 21 orang (31,8%), koran oleh 20 orang (30,3%), buku oleh 14 orang (21,2%), dan radio dipilih oleh 12 orang (18,2%). Sedangkan ada 3 orang (4,5%) responden yang memperoleh informasi tersebut dari orang lain seperti teman, keluarga dan lain- lain.

Dokumen terkait