• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Umum Integrasi Ekonomi di ASEAN dan Perkembangannya Integrasi ekonomi merupakan suatu bentuk kerjasama beberapa negara

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Integrasi Ekonomi di ASEAN dan Perkembangannya Integrasi ekonomi merupakan suatu bentuk kerjasama beberapa negara

dalam bidang ekonomi. Integrasi ini dibentuk atas kesepakatan negara negara yang tergabung di dalam nya dengan tujuan untuk menghilangkan hambatan-hambatan dalam perdagangan antar negara. Secara umum, integrasi ekonomi ini bersifat regional. Hal ini disebabkan oleh letak geografis antar negara yang akan melakukan untegrasi ekonomi, sehingga dapat memudahkan kerjasama di dalam suatu kawasan (Haryadi, 2009).

Dalam integrasi ekonomi regional ini memiliki pengaruh yang cukup besar dalam perdagangan internasional bagi negara yang tergabung di dalam nya. Integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara yang masih terus berkembang sampai saat ini adalah ASEAN. Sedangkan untuk di luar kawasan Asia Tenggara terdapat UE. UE merupakan suatu organisasi regional yang termaju di dunia sampai saat ini. Tingkat kerjasama yang dibentuk oleh UE sudah mencapi tahap akhir dalam integrasi ekonomi. Hal itu dapat dilihat dari kebijakan yang dilakukan oleh Eropa pada saat ini adalah dengan melakukan kebijakan persamaan dalam bidang moneter dan bidang fiskal dengan mengeluarkan uang tunggal Euro (Haryadi, 2009).

Untuk ASEAN sendiri dalam integrasi ekonomi nya telah membentuk suatu bentuk kerjasama intra-ASEAN dalam bidang ekonomi yang dikenal dengan

48 Masyrakat Ekonomi ASEAN. MAsyarakat Ekonomi ASEAN mulai diterapkan di negara anggota ASEAN pada tanggal 31 Desember 2015, dengan tujuan untuk membentuk pasar tunggal di kawasan ASEAN yang mampu menghilangkan hambatan-hambatan dalam perdagangan di intra-ASEAN.

Menurut Haryadi (2009), masyarakat ekonomi ASEAN dalam pembentukannya memiliki beberapa tahap. Tahap yang pertama yaitu, PTA

(Preferencial Trading Arrangement), ini merupakan tahap awal dalam bentuk

kerjasama yang melalukan perdagangan antar negara anggota yang memberikan pengurangan dalam tarif impor atau pengurangan dalam bea masuk di kawasan negara anggota tersebut. Tahap kedua adalah FTA (Free Trade Area), ini merupakan bentuk kerjasama antara negara anggota yang telah menerapkan PTA yaitu dengan memberikan keringana dalam dalam tariff impor dan bea masuk dalam perdagangan, sedangkan untuk negara non anggota tetap diberlakukan tarif impor dan bea masuk sesuai dengan ketentuan dari negara anggota.

Untuk di tahap ketiga adalah CU (Costum Union), pada tahap ini bentuk kerjasama nya adalah dengan penghapusan pada tarif pada perdagangan negara anggota dan kesamaan penghapusan tarif untuk negara non anggota serta kesamaan dalam penerimaan bea cukai. Kemudian pada tahap keempat yaitu, Comon Market. Common market merupakan pembentuk pasar tunggal yang lebih kompleks, yaitu juga menyertai faktor produksi di intra negara anggota. Dalam pelaksanaannya, tahap ini memiliki proses yang lebih panjang dari tahap kedua dan ketiga.

49 Selanjutnya adalah tahap kelima, tahap kelima ini adalah Economic Union, yaitu kerjasama antar negara anggota dengan jangkauan kerjasama yang lebih luas. Pada tahap ini sudah mencakup berbagai aspek dalam ekonomi seperti kebijakan dalam makroekonomi nasional yang semua nya diseragamkan dengan semua negara anggota. Kemudian yang terkahir adalah tahap political union, pada tahap ini kerjasama dalam bidang ekonomi sudah sangat kompleks yaitu telah mampu menyamakan pada aspek moneter dan berbagai aspek dan blok ekonomi yang ada di berbagai negara.

Masyarakat ekonomi ASEAN ini terbentuk pada saat ASEAN menjadi salah satu ekonomi terkuat di dunia pada tahun 2012. Untuk memperkuat keadaan ekonominya, ASEAN mulai menggancangkan masyarakat ekonomi ASEAN atau AEC, dengan tujuan agar dapat menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal yang berbasis produksi, memiliki daya saing yang lebih tinggi, pertumbuan ekonomi yang meningkat dan merata, serta mampu mengintegrasi ekonomi negara anggota terhadap ekonomi dunia.

Namun menurut Widodo dalam Yudhawirawan (2017), Ia menjelaskan bahwa terdapat ketidaksesuaian teori AEC dengan praktek nya. Masyarakat ekonomi ASEAN pada saat ini berada pada tahap Common Market, untuk negara non anggota belum mampu untk disamakan dengan negara anggota, sehingga hal ini menjadikan negara non anggota untuk memanfaatkan negara yang memiliki tariff rendah bahkan beberapa negara yang tidak memberlakukan tariff. Pada masyarakat ekonomi ASEAN saat ini yang telah mencapai tahap common market,

50 yaitu dengan ada nya kebebasan antar negara anggota dalam mengalirnya faktor-faktor produksi. Walau disebutkan terdapat ketidaksesuaian dengan teori yang telah dikemukakan, masyarakat ekonomi ASEAN memiliki prinsipnya sendiri dalam menjalankan integrasi ekonomi nya.

Dewan masyarakat ekonomi ASEAN atau AEC ini menjelaskan bahwa kondisi ekonomi regional mengalami perubahan yang signifikan akibat dari adanya pandemik Covid-19. Pada tahun 2020, kondisi ekonomi di kawasan ASEAN mengalami penurunan sebesar 4,6 % dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 2018. Begitu juga dengan FDI atau investasi asing langsung yang turut mengalami penurunan hingga 32,9 %. Walaupun demikian, masyarakat ekonomi ASEAN harus tetap dilanjutkan.

Pada saat ini masyarakat ekonomi ASEAN menjadi salah satu perekonomian yang kuat di dunia. Dengan diterapkannya masyarakat ekonomi ASEAN ini, perdaganagn di kawasan ASEAN telah mampu menjadi perdagangan yang paling besar dibandigakn dengan perdagangan dari negara luar di kawasan ASEAN. Hal yang sama juga terjadi pada Foreign Direct Invesment (FDI) negara anggota ASEAN.

51 4.2 Nilai ekspor negara anggota ASEAN

Negara-negara anggota ASEAN pada umumnya memiliki keunggulan sendiri dalam melakukan kegiatan ekspor. Walaupun terletak di suatu kawasan yang sama, negara anggota ASEAN tetap memiliki keunggulan nya masing-masing. Perbedaan ini lah yang menjadi alasan terjadinya perdagangan internasional.

Negara yang memilki nilai ekspor paling tinggi diantara negara anggota ASEAN adalah Singapua, Malaysia, Thailand dan yang terakhir disusul oleh Indonesia. Untuk Singapura, nilai total nilai ekspor barang di intra-ASEAN dan ekstra-ASEAN mencapai 749,953 juta US$, dan Malaysia 443,013.3 juta US$. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.1 yang menunjukkan total nilai ekspor barang negara anggota ASEAN di intra-ASEAN dan ekstra-ASEAN.

Gambar 4.1 Total nilai ekspor barang intra-ASEAN dan ekstra-ASEAN

Sumber data : Sekretariat ASEAN

-200000 -100000 0 100000 200000 300000 400000 500000 600000 700000 800000 900000 0 2 4 6 8 10 12 BRUNEI KAMBOJA INDONESIA LAOS MALAYSIA MYANMAR PHILIPINA SINGAPURA THAILAND VIETNAM

52 Dari gambar 4.1 dapat dilihat bahwa negara anggota ASEAN dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2019 mengalami fluktuasi yang cukup ekstrim. Nilai ekspor paling rendah berada di negara Laos, kemudian Kamboja yang selanjutnya disusul oleh negara Brunei, Myanmar. Untuk negara anggota ASEAN dalam upaya peningkatan volume ekspornya, terdapat beberapa negara yang memiliki sedikit kontribusi dalam sumbangsi nya untuk kemajuan ekspor intra-ASEAN, terlebih lagi setelah diterapkannya masyarakat ekonomi ASEAN sejak awal tahun 2016 lalu. Negara-negara tersebut di antara nya Brunei, Kamboja, Philipina dan Thailand. Negara-negara tersebut baik dalam kegiatan ekspor intra-ASEAN maupun esktra-ASEAN memiliki nilai ekspor yang relative lebih rendah dari negara anggota ASEAN lainnya, negara Brunei sendiri memiliki nilai ekspor barang di intra-ASEAN dan ekstra-ASEAN sebesar 12141,8 US$ pada tahun 2019, kemudian untuk negara Kamboja memiliki nilai ekspor barang intra-ASEAN dan esktra-intra-ASEAN sebesar 12141,8 US$, yang kemudian di susul oleh negara Philipina sebesar 188301,3 US$ dan yang terakhir yaitu negara Thailand sebesar 483249,1 US$. Nilai ekspor keempat negara ini merupakan empat nilai terendah dalam kegiatan ekspor negara anggota ASEAN.