• Tidak ada hasil yang ditemukan

DETERMINAN TOTAL NILAI EKSPOR NEGARA ANGGOTA ASEAN PASCA DI TERAPKANNYA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DETERMINAN TOTAL NILAI EKSPOR NEGARA ANGGOTA ASEAN PASCA DI TERAPKANNYA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN"

Copied!
105
0
0

Teks penuh

(1)

DETERMINAN TOTAL NILAI EKSPOR NEGARA ANGGOTA

ASEAN PASCA DI TERAPKANNYA MASYARAKAT

EKONOMI ASEAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagain Dari Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

PINGKAN KIRANA SAPUTRI C1A017032

Jurusan Ilmu Ekonomi Prodi Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi

(2)

i PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Pingkan Kirana Saputri Nomor Mahasiswa : C1A017032

Program : Ekonomi Pembangunan

Judul Skripsi : Determinan Total Nilai Ekspor Negara Anggota ASEAN Pasca di Terapkannya Masyarakat Ekonomi ASEAN. Dengan ini menyatakan:

1. Skripsi ini adalah karya asli penulis, selama proses penulis tidak melakukan kegiatan plagiat atas karya ilmiah orang lain, semua petikan yang saya ajukan dalam skripsi ini sesungguhnya ada dan disiapkan dengan kaidah ilmiah penulis.

2. Bila dikemudian hari didapati ketidak sesuaian sebagaimana pada poin (1) maka saya siap menerima sanksi berupa pencabutan gelar kesarjanaan yang telah di peroleh.

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Jambi, 2021 Yang membuat pernyataan

Pingkan Kirana Saputri C1A017032

(3)

ii TANDA PERSETUJUAN

Dengan ini Pembimbing Skripsi dan Ketua Prodi Ekonomi Pembangunan, menyatakan bahwa Skripsi yang disusun oleh:

Nama : Pingkan Kirana Saputri Nomor Mahasiswa : C1A017032

Program : Ekonomi Pembangunan

Judul Skripsi : Determinan Total Nilai Ekspor Negara Anggota ASEAN Pasca di Terapkannya Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Telah disetujuin dan disahkan sesuai dengan prosedur, ketentuan dan kelaziman yang berlaku dalam ujian komprehensif dan skripsi pada tangga seperti tertera di bawah ini:

Jambi, 2021

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Hj. Etik Umiyati, S.E., M.Si Yohanes Vyn Amzar, S.E.,M.Si NIP. 19680709 199303 2002 NIP. 19730225 199903 1002

Ketua Prodi

Dr. Hj. Etik Umiyati, S.E., M.Si NIP. 19680709 199303 2002

(4)

iii TANDA PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Prodi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi pada: Hari : Selasa

Tanggal : 06 Juli 2021 Jam : 08.00-10.00 WIB Tempat : Ruang Sidang

Jabatan Nama Tanda Tangan

Ketua

Penguji Utama Sekretaris

Anggota Penguji I Anggota Penguji II

Prof. Dr. H. Syamsurijal Tan, S.E., M.A Drs. H. Amril, M.E

Candra Mustika, S.E. M.Si Dr. Hj. Etik Umiyati, S.E., M.Si Yohanes Vyn Amzar, S.E., M.Si

Disahkan oleh :

Ketua Jurusan Dekan FEB

Dr.Drs. H.Zulgani, M.P Dr. H. Junaidi, S.E. M.Si NIP.19620516 198703 1018 NIP.19670602 199203 1003

(5)

iv KATA PENGANTAR

Alhamdulillah saya ucapkan kepada Allah Subhanallah Wata’ala yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat beriring salam tak lupa tercurahkan kepada Rasullaallah Sallaallahualaihi Wassalam, karena berkat Beliau kita dapat memperoleh ilmu pengetahuan seperti sekarang. Skripsi denga judul Determinan Total Nilai Ekspor Negara Anggota ASEAN Pasca di Terapkannya Masyarakat Ekonomi ASEAN disusun guna memenuhi syarat memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE) pada Prodi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universita Jambi.

Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada selurh oihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa terdapat kekurangan dan kekhilafan dalam penulisan skripsi in. Dengan demikian, penulis mohon maaf atas kesalahan dalam penulisan skripsi ini. Besar harapan penulis agar hasil dari penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis sendiri.

Terdapat berbagai kendala yang dialami penulis selama penulisan skripsi ini, dengan izin Allah Alhamdulillah skripsi ini dapat di tulis dengan baik berkat bimbingan, masukan, dan semangat serta bantuan dari berbagai pihak yang telah berkorban untuk penulisan skripsi ini. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada :

(6)

v 1. Kedua orang tua saya sayang saya cintai dan sayangi Ibu Endang Sri Purwani dan Bapak Latoni, yang tidak pernah berhenti untuk selalu mengasihi, menyayangi, mendoakan dan mendukung baik secara materil maupun moril kepada penulis dan juga adik-adik saya Arimbi Prameswari dan Khalisa Hafa Humairah.

2. Ibu Dr. H. Etik Umiyati, S.E., M.Si dan Bapak Yohanes Vyn Amzar,S.E.,M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah sangat banyak membantu penulis dengan memberikan bimbingan yang baik secara teoritis dan teknis penulisan yang benar, pola piker, motivasi serta kepercayaan dalam menyelesaikan penulisan skripsi.

3. Bapak Dr.Drs. H.Zulgani, M.P, selaku Ketua Jurusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi.

4. Ibu Dr. H. Etik Umiyati. S.E.M.Si, selaku Ketua Prodi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi.

5. Bapak Ibu Dosen, Staff dan karyawan karyawati Fakultas ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan pendidikan di Universitas Jambi.

6. Keluarga besar terkhususnya untuk Om Hadi yang telah memberikan dukungan dan semangat.

7. Teman-teman seperjuangan kelas C Reguler 2017.

8. Teman-teman O’late tercinta, Poppy, Mei, Nindy, Ariyani, Amik dan Kak Yek yang selalu menemani dan memberi berbagai dukungan.

(7)

vi 10. Teman-teman Grup Hai, Tegar, Hamrin, Juspen,Veri, Sujar, Afrizal,dan

Apri yan telah membantu penulis selama masa perkuliahan. 11. Teman-teman magang DISPERINDAG PROVINSI JAMBI

(8)

vii ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis 1) perbedaan total nilai ekspor negara anggota ASEAN sebelum dan sesudah diterapkannya Masyarakat Ekonomi ASEAN. 2) faktor-faktor yang menyebabkan total nilai ekspor negara anggota ASEAN cenderung tidak mengalami peningkatan setelah diterapkannya Masyarakat Ekonomi ASEAN. Variabel terikat yang digunakan dalam penelitan ini adalah total nilai ekspor negara anggota ASEAN sedangkan untuk variabel tidak terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai tukar, investasi asing lagsung dan produk domestik bruto. Metode yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan menggunakan data panel dengan menggunakan data sekunder periode 2016-2019. Hasil penelitian ini menemukan bahwa, nilai tukar memiliki arah positif signifikan terhadap total nilai ekspor negara anggota ASEAN, sedangkan untuk investasi asing langsung dan produk domestik bruto memiliki arah negatif signifikan terhadap total nilai ekspor negara anggota ASEAN.

Kata kunci : Total Nilai Ekspor, Nilai Tukar, Investasi Asing Langsung, PDB, Analisis Regresi Data Panel

(9)

viii ABSTRACT

The purpose of this study was to analyze: 1)the difference in the total value of the ASEAN member countrie’s report before and after the implementation of the ASEAN Economic Communty. 2) the factors that cause the total value of the ASEAN member countrie’s to report an increase in value after the implementation of the ASEAN Economic Community. The dependent variable used in this study is the total export value of ASEAN member countries, while the independent variables used in this study are the exchange rate, foreign direct investment, and gross domestic product. The method used is multiple regression using panel data with secondary data from 2016-2019. The results of this study find that the exchange rate has a positive and significant direction on the total export value of ASEAN member countries, while foreign direct investment and gross domestic product have a significant negative direction on the total value of the reported ASEAN member countries.

Keyword: total export value, exchange rate, foreign direct investment,GDP, data panel analyze

(10)

ix DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... i

TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI ... ii

TANDA PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv ABSTRAK ... v ABSRACT ... vi BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Perumusan Masalah ... 8 1.3 Tujuan Penelitian ... 9 1.4 Manfaat Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

2.1 Landasan Teori ... 10

2.1.1 Integrasi Ekonomi ... 10

2.1.2 Perdagangan Internasional ... 16

2.1.3 Investasi Asing Langsung ... 19

2.1.4 Produk Domestik Bruto ... 20

2.2 Hubungan Antar Variabel S ... 21

2.2.1 Hubungan Nilai Tukar Terhadap Total Nilai Ekspor. 21 2.2.2 Hubungan PDB terhadap Total Nilai Ekspor ... 22

2.2.3 Hubungan FDI Terhadap Total Nilai Ekspor ... 23

2.3 Penelitian Sebelumnya ... 24

2.4 Kerangka Pemikiran ... 31

2.5 Hipotesis ... 32

BAB III METODE PENELITIAN ... 34

3.1 Jenis dan Sumber Data ... 34

3.1.1 Jenis Data ... 34

3.1.2 Sumber Data ... 34

3.2 Metode Pengumpulan Data ... 34

3.3 Metode Analisis Data ... 35

3.4 Operasional Variabel ... 45

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ... 47

4.1 Gambaran Umum Integrasi Ekonomi ASEAN ... 47

(11)

x

4.3 Perkembangan PDB Negara ASEAN ... 52

4.4 Perkembangan FDI Negara ASEAN ... 54

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 56

5.1 Perbedaan Total Nilai Ekspor Negara ASEAN ... 56

5.1.1 Ringkasan Statistik Deskriptif ... 57

5.1.2 Paired Sample Correlation ... 58

5.1.3 Paired Sample t test ... 58

5.2 Analisis Total Nilai Ekspor Negara Anggota ASEAN ... 59

5.2.1 Analisis Regresi Data Panel ... 59

5.2.2 Pemilihan Model Estimasi ... 62

5.2.3 Hasil Pengujian Asumsi Klasik ... 63

BAB V1 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 77

6.2 Saran ... 78

(12)

xi DAFTAR TABEL

2.1 Penelitian Sebelumny ... 27

5.1 Total Nilai Ekspor sebelum dan sesudah MEA ... 56

5.2 Hasil Ringkasan Statistik Deskriptif ... 57

5.3 Hasil Regresi Paired Sample Correlation ... 58

5.4 Hasil Regresi Paired Sample t test ... 59

5.5 Hasil Uji Chow ... 62

5.6 Hasil Uji Hausman ... 63

5.7 Uji Normalitas ... 64

5.8 Uji Multikolinearitas ... 64

(13)

xii DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1 Grafik Perkembangan Ekspor Intra Negara MEA... 5 Grafik 1.2 Grafik Perkembangan Ekspor Intra Negara MEA... 6 Grafik 4.1 Total Nilai Ekspor Barang Intra-ASEAN dan Ekstra-ASEAN . 51 Grafik 4.2 Perkembangan Pertumbuhan GDP ... 53 Grafik 4.3 Perkembangan FDI ASEAN ... 55

(14)

xiii DAFTAR GAMBAR

(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kerja sama antar wilayah di berbagai kawasan semakin berkembang di era globalisasi ini. Salah satu kerja sama di kawasan Asia Tenggara yang terus berkembang sampai saat ini adalah ASEAN ( Assosiation of Southeast Asian

Nations ). ASEAN di bentuk pada tanggal 8 Agustus 1967. ASEAN terbentuk

berdasarkan latar belakang kesamaan karakteristik negara-negara anggota nya. Negara anggota ASEAN saat ini terdiri dari Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina, Myanmar, Laos, Kamboja, dan Brunei. Dengan memiliki berbagai kesamaan karakteristik dari berbagai aspek dapat memudahkan ASEAN dalam merumuskan perjanjian kerja sama antar negara anggota nya.

Beberapa kesamaan karakteristik negara anggota ASEAN adalah sebagai berikut :

1. Budaya

Kesamaan budaya yang di miliki oleh negara-negara anggota menjadi salah satu faktor terbentuknya ASEAN. Dari catatan-catatan sejarah mengungkapkan bahwa negara-negara yang berada di kawasan Asia Tenggara memiliki bahasa, budaya, pola kehidupan serta cara besosialisasi yang hampir sama, hal ini karena negara negara di Asia Tenggara sebagian besar mewarisi peradaban sebelumnya yaitu suku melayu.

(16)

2 2. Letak Geografis

Letak geografis negara anggota ASEAN memiliki beberapa kesamaan yaitu terletak di kawasan Asia Tenggara dan berada di antara dua samudera yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.

3. Persamaan Kepentingan

Negara-negara anggota ASEAN memiliki kepentingan dan tujuan yang sama dalam aspek pertumbuhan ekonomi dan kemajuan sosial. Hal ini menjadi faktor penting terbentuk nya ASEAN di kawasan Asia Tenggara.

4. Kesamaan Nasib

Sebagian dari negara-negara anggota ASEAN memiliki sejarah yang hampir sama yaitu merupakan negara jajahan. Selain Thailand, Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina merupakan negara jajahan pada masa nya. Terbentuknya ASEAN karena negara-negara tersebut merasa memiliki rasa solidaritas yang tinggi dan memiliki catatan sejarah yang sama sehingga di harapkan dapat memajukan negara nya.

ASEAN memiliki beberapa bentuk kerja sama antar negara anggota nya. salah satu bentuk kerja sama dari terbentuk nya ASEAN yaitu dari sisi ekonomi. Untuk meningkatkan perekonomian dan menaikkan taraf kesejahteraan hidup, ASEAN membentuk perjanjian Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di tetapkan pada tanggal 31 Desember 2015 yang menerapkan suatu sistem perdagangan bebas antar negara ASEAN yang telah menyetujui pembentukan MEA. Tujuan di bentuk nya MEA yaitu untuk menciptakan pasar tunggal di kawasan ASEAN yang mampu

(17)

3 menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan barang dan jasa di intra-ASEAN, dan untuk memudahkan negara anggota nya mendapatkan investasi asing langsung. Selanjutnya untuk menjadikan ASEAN sebagai kawasan yang memiliki daya saing ekonomi yang tinggi, meratakan pertumbuhan ekonomi negara anggota ASEAN dan untuk mengintegrasi ekonomi negara ASEAN.

Dengan diberlakukannya MEA dapat meningkatkan daya saing antar negara anggota ASEAN, menekan angka kemiskinan, mengurangi penangguran dan meningkatkan volume ekspor ke kawasan ASEAN, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), dan masuknya investasi asing dari negara lain.

Dari sisi perdagangan, dampak positif yang ditimbulkan dari di berlakukannya MEA adalah pengurangan bahkan nyaris tidak ada hambatan dalam perdagangan bebas, sehingga dapat meningkatkan ekspor yang selanjutnya akan berdampak pada peningkatan nilai PDB.

Kehadiran MEA seharusnya mampu memberikan peluang dan kesempatan yang luas bagi negara-negara anggota untuk dapat meningkatkan dan memperluas pangsa pasar nya, sehingga dapat meningktkan produksi yang disebabkan oleh meningkatnya permintaan akibat dari penyatuan dan keterbukaan pasar. Namun dilansir dari dw.com (2019) Indonesia dan sejumlah negara ASEAN lainnya seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand sedang mengalami penurunan ekonomi akibat dari perang dagang antara beberapa negara dan juga Brexit. Dikutip pada laman berita Thailand, thaivisa.com dalam dw.com (2019) mengatakan bahwa ekspor Thailand juga mengalami penurunan. Namun, penurunan ekspor Thailand ini lebih kecil dibandingkan dengan negara lainnya seperti Indonesia.

(18)

4 Selanjutnya, menurut Bambang dalam Setiawan (2019) mengatakan bahwa Indonesia dapat dikatakan kalah dalam urusan ekspor di kawasan ASEAN, karena saat ini ekspor Indonesia masih didominasi oleh ekspor sumber daya alam sehingga masih bergantung pada permintaan dunia.

Grafik 1.1 dan 1.2 memaparkan perkembangan nilai ekspor negara negara anggota MEA yang di mulai dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2019. Dari grafik 1.1 dan 1.2 terlihat hanya sedikit negara yang mengalami peningkatan ekspor. Secara umum, negara negara di kawasan ASEAN yang telah menerapkan MEA tidak mengalami peningkatan ekspor yang signifikan, bahkan ada yang mengalami penurunan dan tidak mengalami peningkatan pada nilai ekspor nya. Penurunan banyak terjadi pada tahun 2018 sampai dengan 2019 disebabkan oleh ada nya perang dagang. Dengan ada nya MEA ini secara umum di nilai tidak dapat membantu peningkatan ekspor negara anggota nya

Kondisi ekspor Indonesia sebelum dan sesudah MEA dapat dilihat dari grafik pada grafik 1.1, terlihat bahwa kondisi ekspor Indonesia sesudah di berlakukannya MEA tidak mengalami peningkatan yang siginifikan. Penurunan terjadi dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2016. Pada tahun 2017 nilai ekspor Indonesia di intra ASEAN kembali mengalami peningkatan, yaitu 39. 323.688.866 US$. Kenaikan ekspor hanya bertahan selama dua tahun sampai dengan 2018. Penurunan kembali terjadi pada tahun 2019, pada tahun 2018 sebesar 41. 913.228.687 US$ menjadi 41. 593.993.526 US$ pada tahun 2019.

(19)

5 Grafik 1.1

Grafik perkembangan ekspor inta negara anggota MEA

Sumber : data.aseanstats.org

Berbeda dengan negara Malaysia yang mengalami peningkatan yang cukup siginifikan setelah di berlakukan nya MEA. Malaysia berhasil meningkatkan nilai ekspor negara nya di kawasan ASEAN setelah diberlakukan nya MEA. Namun, satu tahun pasca di terapkannya MEA ekspor Malaysia di kawasan ASEAN mengalami penurunan. Pada tahun 2017 nilai ekspor Malaysia di kawasan ASEAN sebesar 63.231.780.595 US$ dan meningkat pada tahun 2018 yang mencapai 71.132.557.470 US$. Pada tahun 2019 mengalami penurunan dalam peningkatan ekspor, tetapi penurunan tidak mencapai angka sebelum di berlakukannya MEA. Malaysia dinilai berhasil menerapkan MEA di negara nya.

Sedangkan untuk negara Myanmar, setelah di berlakukannya MEA kondisi nilai ekspor intra ASEAN mengalami penurunan dari sebelum di terapkannnya MEA. Kemudian untuk negara Laos dan Philipna, kondisi ekspor setelah di terapkannya MEA tidak mengalami peningkatan yang siginifikan, bahkan Philipna cenderung stuck pada nilai ekspor di kawasan ASEAN.

0 10.000.000.000 20.000.000.000 30.000.000.000 40.000.000.000 50.000.000.000 60.000.000.000 70.000.000.000 80.000.000.000 2008 2010 2012 2014 2016 2018 2020 EKSPOR LAOS MYANMAR MALAYSIA PHILIPINA INDONESIA

(20)

6 Grafik 1.2

Grafik perkembangan ekspor intra negara anggota MEA

Sumber : data.aseanstats.org

Pada grafik 1.2, terlihat bahwa negara singapura mengalami penurunan yang cukup drastis setelah di berlakukannya MEA, pada tahun 2011 nilai ekspor Singapura mencapai 133.868.287.832 US$. Pada tahun 2012 sampai dengan 2015 sebelum di berlakukannya MEA, nilai ekspor Singapura mengalami penurunan, tetapi tidak begitu signifikan, kemudian setahun setelah di berlakukannya MEA, yaitu pada tahun 2016 nilai ekspor Singapura mengalami penurunan yang cukup tajam sehingga menyentuh 99.374.897.453 US$. Kemudian, pada tahun 2017 sampai dengan 2018 terjadi peningkatan ekspor, namun tidak signifikan dan tidak seperti sebelum di berlakukannya MEA, penurunan terjadi kembali pada tahun 2019.

Negara Kamboja menunjukkan grafik peningkatan namun tidak signifikan setelah diberlakukannya MEA, namun kondisi ekspor Kamboja terus mengalami

0 20.000.000.000 40.000.000.000 60.000.000.000 80.000.000.000 100.000.000.000 120.000.000.000 140.000.000.000 160.000.000.000 2008 2010 2012 2014 2016 2018 2020 EKSPOR KAMBOJA BRUNEI THAILAND VIETNAM SINGAPURA

(21)

7 peningkatan walaupun tidak terlalu tinggi. Kemudian untuk negara Brunei Darussalam, setelah di berlakukannya MEA, kondisi nilai ekspor intra ASEAN tidak mengalami peningkatan di bandingkan dengan nilai eskpor sebelum di berlakukannya MEA. Namun, setelah di berlakukannya MEA, nilai ekspor mulai mengalami penigkatan dari tahun 2017, walaupun peningkatan ini masih rendah di bandingkan dengan sebelum ada nya MEA. Di berlakukannya MEA di dua negara ini dinilai belum berhasil untuk mendongkrak nilai ekspor di kawasan ASEAN.

Grafik yang terus bergerak ke atas menunjukkan peningkatan pada nilai ekspor negara nya, Thailand dan Vietnam mampu meningkatkan nilai ekspor nya setelah di berlakukannya MEA. Peningkatan ekspor intra ASEAN terjadi di Vietnam. Pada tahun 2019 nilai ekspor Vietnam ke kawasan ASEAN mencapai 24.919.569.196 US$ dari yang sebelum di berlakukanya MEA pada tahun 2015 sebesar 18.063.708.961 US$. Kemudian, Myanmar juga terus meningkatkan ekspor nya di kawasan ASEAN, peningkatan nilai ekspor Thailand di kawasan ASEAN paling besar terjadi pada tahun 2018 yaitu dengan nilai ekspor sebesar 64.962.273.487 US$. Myanmar mengalami sedikit penurunan ekspor pad atahun 2019, menjadi 62.885.126.523 US$. Penurunan ini, dinilai tidak begitu berpengaruh karena hanya mengalami sedikit penurunan, dan peningkatan nilai ekspor yang lebih besar di bandingkan dengan tahun-tahun sebelum di berlakukannya MEA (Secretary ASEAN).

Dapat dilihat secara umum bahwa setelah di berlakukannya MEA, hanya ada sedikit negara yang mengalami peningkatan ekspor negara nya di kawasan ASEAN. Sedangkan sebagian besar negara ASEAN lainnya tidak mengalami

(22)

8 peningkatan yang berarti dan bahkan ada yang cenderung menurun dan stuck. Padahal di gancangkannya MEA ini salah satu nya adalah untuk meningkatkan nilai ekspor negara anggota nya. Fenomena ini merupakan hal yang menarik bagi penulis angkat menjadi topk penelitian, maka judul penelitian yang akan dilakukan oleh penulis adalah Determinan Total Nilai Ekspor Negara Anggota ASEAN Pasca di terapkannya Masyarakat Ekonomi ASEAN.

1.2 Perumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah di uraikan sebelumnya, di terapkannya MEA pada tanggal 31 Desember 2015 seharusnya dapat memberikan dampak positif bagi perdagangan negara anggota nya dengan di hapuskannya hambatan-hambatan dalam perdagangan bebas dapat menjadi peluang untuk meningkatkan ekspor dan memperluas pangsa pasar produk. Namun, dalam prakteknya sejak di bentuknya MEA, secara umum tidak memberikan pengaruh yang signifikan bagi negara anggota nya. Untuk melihat perbedaan kondisi total nilai ekspor negara anggota ASEAN sebelum dan sesudah di terapkannya MEA dan melihat faktor apa yang menyebabkan negara anggota ASEAN mengalami kondisi ekspor tersebut, maka secara spesifik rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana perbedaan kondisi total nilai ekspor negara anggota ASEAN sebelum dan sesudah di terapkannya Masyarakat Ekonomi ASEAN ? 2. Faktor apa yang menyebabkan nilai ekspor di negara ASEAN cenderung

tidak mengalami peningkatan setelah di terapkannya Masyarakat Ekonmi ASEAN ?

(23)

9 1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisis perbedaan kondisi total nilai ekspor negara anggota ASEAN sebelum dan sesudah di terapkannya Masyarakat Ekonomi ASEAN. 2. Untuk menganalisis faktor yang menyebabkan nilai ekspor di negara ASEAN

cenderung tidak mengalami peningkatan setelah di terapkannya MEA. 1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang akan dilakukan, maka penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat. Adapun manfaat dan kegunaan dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat akademis, sebagai pengembangan ilmu akademis yaitu pengembangan teori sebelumnya dan melakukan pembaharuan terhadap penelitian dengan pembahasan topik yang sama untuk penelitian selanjutnya.

2. Untuk pihak yang terkait seperti pemerintah, diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan dan peraturan, karena penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai kondisi ekspor negara.

(24)

10 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori 2.1.1 Integrasi Ekonomi

Integrasi Ekonomi menjadi salah satu hal yang penting bagi perkembangan perekonomian suatu negara. Dengan adanya integrasi ekonomi ini suatu negara dapat memberikan peluang bagi negara tersebut untuk meningkatkan kualitas produksi dan daya saing terhadap negara lain di pasar bebas, selain itu juga dengan adanya integrasi ekonomi ini dapat menimbulkan ancaman bagi negara yang tidak mampu menghadapi penyatuan pasar akibat dari keterbukaan pasar.

Menurut Tan (2013) menjelaskan bahwa, integrasi ekonomi merupakan suatu kerja sama antar negara dalam bentuk ekonomi dengan maksud untuk mempermudah proses perdagangan, sehingga negara yang melakukannya dapat mengambil keuntungan dari kegiatan tersebut.

Integrasi ekonomi merupakan penyatuan dua wilayah yang memiliki satu pasar yang ditandai dengan harga barang dan faktor produksi yang sama di kedua wilayah tersebut. Dengan kata lain, tidak ada hambatan dalam pergerakan barang, jasa dan faktor produksi di antara kedua wilayah tersebut dan ada nya lembaga-lembaga yang memfasilitasi pergerakan tersebut.

Tan (2013) menyebutkan beberapa syarat yang harus di penuhi oleh suatu negara dalam integrasi ekonomi guna melihat tingkat keberhasilan, di antara nya : 1. Kondisi suatu negara

(25)

11 2. Struktur output

3. Letak geografis

Integrasi ekonomi dapat di katakan berhasil jika memenuhi dua pengaruh, Tan (2013) menjelaskan pengaruh tersebut, yaitu :

1. Pengaruh Statis

Pengaruh statis merupakan pengaruh yang dilihat pada jangka waktu pendek terhadap ekonomi suatu negara. Terdapat 2 efek yang di timbulkan dari pengaruh statis ini, yaitu :

a. Penciptaan Perdagangan

Merupakan pengaruh yang di timbulkan akibat dari integrasi ekonomi terhadap perdagangan yang di lakukan antar suatu negara. Hal ini di sebabkan oleh perluasan pasar pada sisi permintaan, sedangkan dari sisi penawaran terjadi efesiensi akibat terbentuknya persaingan pada pasar internasional.

b. Pembagian Perdagangan

Merupakan pengalihan suatu kegiatan perdagangan yang dilakukanoleh dua negara atau lebih dengan tujuan agar lebih memberikan keuntungan yang lebih akibat dari kelebihan sumber daya pada suatu negara tersebut. Sehingga dapat tercipta spesialisasi dalam proses produksi negara tersebut.

2. Pengaruh Dinamis

Dengan di terapkannya integrasi ekonomi, dapat menyebabkan perluasan pada pangsa pasar suatu negara. sehingga dapat meningkatkan produksi. Dapat di simpulkan bahwa pengaruh dinamis yang di timbulkan mampu meningkatkan efesiensi produksi suatu negara anggota dari adanya alokasi sumber daya,

(26)

12 investasi, dan teknik produksi. Kemudian dalam jangka panjang, efek dinamis dapat berkembang lebih baik di bandingkan dengan efek statis.

Haryadi (2009) menjelaskan bahwa terdapat beberapa manfaat dari di bentuknya integrasi ekonomi, diantara nya :

Manfaat Bagi Negara Anggota :

a. Mampu meningkatan produksi unggulan suatu negara.

b. Dapat melakukan produksi dalam skala besar sehingga dapat menurunkan biaya produksi, sehingga produk yang di hasilkan dapat di jual dengan harga yang lebih murah

c. Dapat meningkatkan diversifikasi produk

d. Peningktkan ekspor negara anggota dapat menciptakan kesempatan kerja di negara tersebut.

Kemudian terdapat beberapa keuntungan dari perdagangan bebas, yaitu : 1. Dapat memperkuat negara produsen dalam tawar menawar dengan negara

konsumen.

2. Terbentuknya marketing board untuk produk yang sama 3. Memperluas kerja sama antar negara

4. Meningkatkan persaingan regional yang mampu meningkatkan efisiensi produktivitas.

Menurut Salvatore (1996), menjelaskan bahwa terdapat dampak kreasi perdagangan dari persekutuan pabean dan dampak diversi perdagangan dari perserikatan pabean, yaitu Trade Creation atau kerasi perdagangan dapat terjadi jika sebagian dari PDB negara anggota atau negara bukan anggota digantikan oleh

(27)

13 produk impor yang memiliki harga yang lebih murah. Selain itu, trade creation juga dapat meningkatkan kesejahteraan negara luar yang tidak menjadi anggota. Hal ini dapat terjadi karena peningkatan pendapatan riil di negara anggota yang nanti nya dapat berdampak pada negara bukan anggota karena permintaan impor yang meningkat.

Untuk dampak diversi perdagangan dari perserikatan pabean adalah Trade

Diversion (Diversi Perdagangan). Trade diversion atau diversi perdagangan dapat

terjadi jika impor dari negara luar yang bukananggota digantikan oleh impor negara anggota yang lebih mahal. Hal ini disebabkan oleh, impor dari negara anggota tidak lagi diberlakukan terif, sehingga di anggap lebih murah karena tidak lagi menanggung tarif. Sedangkan untuk negara yang bukan anggota, harga menjadi mahal karena masih menganggung beban tarif. Trade diversion ini cenderung dapat menurunkan kesejateraan bagi negara yang bukan anggota, karena untuk produk dari negara yang bukan anggota memiliki harga lebih murah harus digusur oleh produk dari negara anggota yang lebih mahal tetapi tidak lagi ada nya tarif. Trade diversion ini dapat menyebabkan memburuk nya alokasi pada sumber daya internasional dan dapat mengurangi kegiatan produksi pada keunggulan komparatifnya.

Integrasi ekonomi memiliki beberapa tahapan, yaitu : 1. Free Trade Area (FTA)

Dua negara atau lebih dapat dikatakan membentuk FTA apabila mereka telah menyepakati untuk menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan baik dalam bentuk tarif dan non tarif atau kewajiban impor di antara kedua nya. Sedangkan

(28)

14 untuk negara yang bukan anggota, masih tetap diberlakukan tarif dan non tarif sesuai dengan ketentuan yang berlaku di negara tersebut. Setiap negara anggota berhak untuk menentukan sendiri tarif terhadap perdagangan arus perdagangan internasional dari negara yang bukan negara anggota.

2. Customs Union (CU)

Dua negara atau lebih dapat dikatakan membentuk Customs Union apabila kedua negara tersebut telah menyepakati untuk menghilangkan kewajiban impor dan hambatan-hambatan perdagangan dalam bentuk tarif dan non tarif terhadap semua barang dan jasa yang di perdagangkan. Untuk negara yang bukan anggota juga di terapkan ketentuan yang sama.

3. Common Market (CM)

Dua negara dapat dikatakan telah membentuk Common Market apabila telah mampu memenuhi kondisi Costoms Union dan juga mengizinkan ada nya perpindahan secara bebas terhadap semua faktor produksi di antara sesama negara anggota.

4. Economic Union (EU)

Dua negara atau lebih dikatakan membentuk Economic Union apabila telah memenuhi kondisi Common Market dan juga armonisasi dalam kebijakan makroekonomi nasional antar negara anggota. Sehingga dapat menghindari ada nya perbedaan kebijakan satu sama lain.

5. Total Economic Integration (TEI)

Kondisi ini dapat terwujud apabila telah terjadi nya penyatuan kondisi makroekonomi maupun sosial dan memfungsikan suatu lembaga yang bersifat

(29)

15 “supra nasional” dengan kewenangan yang cukup luas dan mengikat negara anggota lain nya.

Tujuan utama dari pembentukkan integrasi ekonomi yaitu :

1. Meningkatkan status politik negara anggota dalam konstelasi dunia

2. Menemukan solusi yang kooperatif dalam permasalahan sosial dan politik dunia

3. Mencapai pertumbuhan ekonomi melalui penciptaan perluasan pasar

4. Meningkatkan standar kehidupan masyarakat antar negara anggota dan mengurangi tingkat disparitas diantara sesama negara anggota

5. Internalisasi increasing return to scale dalam produksi dan konsumsi

Integrasi ekonomi memiliki beberapa manfaat yaitu, melalui integrasi ekonomi akan terjadi kenaikan pada produksi dan pangsa pasar yang semakin luas, sehingga mampu menekan biaya produksi dan investor asing akan meningkatkan penanaman investasi nya di negara tersebut. Selain itu, dengan ada nya integrasi ekonomi ini dapat meningkatkan kualitas produksi, karena akan semakin banyak nya pesaing dari negara lain yang telah melakukan perdagangan bebas.

Untuk mengetahui integrasi ekonomi internasional, dapat digunakan dua indikator yang dapat digunakan yaitu, pendekatan yang memfokuskan pada kuantitas dan pendekatan yang memfokuskan pada harga.

Secara umum, pendekatan yang paling sering digunakan dalam pendekatan berdasarkan kuantitas yaitu tingkat keterbukaan. Dalam metode ini digunakan total perdagangan antar suatu wilayah dengan wilayah lainnya sebagai indikator keterbukaan dan dibagi dengan PDB.

(30)

16 2.1.2 Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional merupakan kegiatan jual beli output barang dan jasa antar negara atau lebih. Kegiatan perdagangan internasional tidak hanya dilakukan oleh negara saja, namun individu atau pun perusahaan juga dapat melakukan kegiatan perdagangan internasional. Perdagangan internasional terjadi karena ada nya perbedaan kualitas sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya modal serta perkembangan teknologi antar negara.

Perdagangan internasional dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan bagi pihak yang melakukan nya. Kegiatan perdagangan internasional di bagi menjadi dua,yaitu ekspor dan impor. Ekspor merupakan kegiatan menjual hasil output barang dan jasa ke luar negeri, sedangkan impor merupakan kegiatan membeli hasil output barang dan jasa ke dalam negeri.

Teori perdagangan internasional di kelompokkan menjadi teori klasik, teori modern dan teori daya saing. Teori klasik disebut teori absolute advantage oleh Adam Smith, dan comparative advantage oleh David Ricardo. Teori modern oleh Hecksher-Ohlin di kenal juga dengan keuntungan komparatif. Teori daya saing ini di perkenalkan oleh Porter yang berkembang setelah teori modern.

Teori keuntungan absolut menjelaskan bahwa kekayaan suatu negara akan bertambah jika peningkatan penggunaan tenaga kerja dan penduduk sejalan dengan proses produksi. Penggunaan tenaga kerja yang meningkat dapat menaikkan output, dan sebaliknya. Keuntungan mutlak dapat di ukur dengan empat indikator yaitu, jumlah pemakaian tenaga kerja per unit barang, jumlah produksi per tenaga kerja, jam kerja per unit output, dan jumlah upah tenaga kerja

(31)

17 per unit barang. Suatu negara bisa dikatakan memiliki keuntungan absolut jika memiliki spesialisasi dalam hasil produksi.

Teori keunggulan komparatif bertolak belakang dengan keuntungan absolut yang dikemukakan oleh Adam Smith, keuntungan komparatif yang di perkenalkan oleh David Ricardo menjelaskan bahwa perdagangan internasional tetap dapat terjadi walaupun suatu negara tidak memiliki keunggulan absolut. Keuntungan komparatif menjelaskan bahwa cukup dengan keunggulan komparatif pada harga suatu komoditi yang berbeda, Helpman dalam Sofyan (2017).

Teori Hecksher-Olin memiliki banyak persamaan dengan teori keunggulan komparatif. Teori ini menjelaskan penyebab ada nya perbedaan produktivitas yaitu karena perbedaan penggunaan tenaga kerja, modal dan tanah yang dimiliki oleh suatu negara. Keunggulan keuntungan komparatif H-O di dasarkan pada proporsi dan intensitas faktor produksi tenaga kerja dan modal yang dimiliki negara tersebut dibandingkan dengan negara lain. Hecksher-Olin juga dikenal dengan“The Proportional Factor Theory”, teori ini menjelaskan bahwa jika negara memiliki faktor produksi yang relative tinggi dan murah dalam biaya produksi, maka di lakukan ekspor. Namun, jika suatu negara memiliki faktor produksi yang relative langka dan mahal dalam biaya produksi, maka lebih baik melakukan impor.

Dengan adanya perdagangan internasional di harapkan dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan hambatan-hambatan dalam proses perdagangan antar negara, sehingga kegiatan perdagangan antar negara dapat lebih mudah dilakukan.

(32)

18 Dengan demikian, suatu negara dapat meningkatkan ekspor nya dan dapat memacu pertumbuhan ekonomi.

Ekspor merupakan kegiatan menjual barang dan jasa antar negara satu dengan negara lainnya, dan dilakukan untuk mendapatkan keuntungan dalam bentuk devisa, dapat membuka pasar baru dan untuk mendapatkan harga jual yang lebih tinggi. Ekspor tidak selalu negara yang dapat melakukannya, tetapi pihak individu maupun perusahaan swasta juga dapat melakukan nya.

Terdapat 2 jenis ekspor, yaitu ekspor langsung dan ekspor tidak langsung. Ekspor langsung merupakan cara menjual barang dan jasa ke negara tujuan ekspor melalui perantara atau eksportir. Sedangkan ekspor tidak langsung merupakan cara menjual barang dan jasa ekspor ke negara tujuan ekspor melalui perantara atau eksportir yang selanjutnya di jual oleh perantara tersebut.

Malian dalam Anshari, Khila dan Permata (2017) menjelaskan bahwa faktor yang mempengaruhi ekspor dapat dilihat dari sisi permintaan dan sisi penawaran. Dari sisi penawaran, ekspor di pengaruhi oleh harga nilai tukar rill, kapasitas produksi yang diproduksi dari investasi, harga domestik, harga ekspor, impor bahan baku serta kebijakan deregulasi.

(33)

19 2.1.3 Nilai Tukar

Kurs atau nilai tukar merupakan nilai mata uang satu negara terhadap mata uang negara lain yang digunakan dalam proses pembayaran perdagangan internasional. Menurut Mankiw (2007) mengatakan bahwa nilai tukar mata uang antar negara satu dengan negara lainnya merupakan nilai mata uang yang digunakan penduduk dalam melakukan pembayaran perdagangan.

Nilai mata uang ini mengalami perubahan sesuai dengan kondisi ekonomi negara tersebut, jika nilai tukar mata uang mengalami kenaikan terhadap mata uang negara lain ini disebut dengan apresiasi, sedangkan jika nilai mata uang mengalami penurunan terhadap mata uang negara lain ini disebut dengan depresiasi.

Nilai tukar digolongkan menjadi empat, yaitu :

1. Sistem nilai tukar mata uang tetap (fixed exchange rate system)

2. Sistem nilai tukar mata uang mengambang bebas (free floating exchange rate system)

3. Sistem nilai tukar mata uang mengambang terkendali

4. Sistem nilai tukar mata uang terikat (pegged exchange rate system)

2.1.4 Investasi Asing Langsung

Investasi asing langsung atau penanaman modal asing di suatu negara yang mendapatkan aliran modal dari investor asing negara lain dalam jangka panjang yang menaruh minta di negara tersebut. Investasi asing langsung mendatangkan banyak keuntungan bagi negara asal karena mendapatkan aset yang bernilai tinggi.

(34)

20 Dalam bidang perdagangan internasional, Investasi asing langsung memiliki peran yang sangat penting bagi perekonomian suatu negara. Dengan ada nya perdagangan bebas ini, suatu negara harus dapat membuka kerja sama dengan negara lain untuk mendapatkan investasi dari negara lain dalam membangun perekonomian negara.

Mboy dan Setiawan (2019) menjelaskan bahwa Foreign Direct Invesment lebih dianggap penting dibandingkan dengan jenis investasi pada ekuitas perusahaan yang dapat menimbulkan capital outflow karena lebih bersifat jangka pendek dan dapat dibatalkan sewaktu-waktu.

Investasi asing langsung mendatangkan transfer teknologi modern sehingga investasi asing langsung dapat meningkatkan produktivitas suatu negara, yang kemudian dapat berdampak pada meningkatnya output yang di hasilkan, hasil output yang meningkat dapat digunakan untuk dikonsumsi dalam negeri dan dapat di ekspor. Jika hasil outpout dengan pembaruan teknologi yang lebih modern, maka dapat menaikkan ekspor suatu negara. Peningkatan produktivitas dan ekspor ini akan berdampak pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi.

2.1.5 Produk Domestik Bruto

Produk domestik bruto merupakan pendapatan nasional yang dihitung dari jumlah produk barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit produksi didalam batas suatu wilayah negara selama satu tahun. Dalam perhitungan Produk domestik bruto, semua barang dan jasa yang masih berada dalam kawasan suatu negara termasuk perusahaan asing termasuk dalam perhitungan ini.

(35)

21 Sadono (2010) menjelaskan bahwa Produk Domestik Bruto merupakan nilai keseluruhan barang dan jasa yang diproduksi dalam wilayah tersebut selama periode waktu tertentu tanpa memperhatikan pemilik nya.

Produk domestik bruto merupakan sebuah indikator untuk mengukur sejauh mana perkembangan perekonomian suatu negara. Dalam perhitungannya, produk domestik bruto memiliki empat komponen yang di jadikan rumus, yaitu konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah, ekspor bersih atau ekspor neto. Berikut rumus untuk menghitung PDB :

PDB = C + I + G (X-M) Keterangan :

PDB = Produk Domestik Bruto I = Investasi

G = Government X = Ekspor M = Impor

2.2 Hubungan Antar Variabel

2.2.1 Hubungan Nilai Tukar terhadap Ekspor

Syarifuddin (2017) menjelaskan bahwa nilai tukar merupakan nilai mata uang negara dinyatakan dalam mata uang negara lain, yang merupakan hasil interaksi pelaku ekonomi di pasar valuta asing. Kurs atau nilai tukar dianggap penting karena berkaitan dengan inflasi, perdagangan luar negeri dan pembayaran utang luar negeri.

(36)

22 Anshari, Khilla, dan Permata (2017) menjelaskan hubungan kurs dengan ekspor di negara ASEAN-5 berpengaruh signifikan secara simultan, sedangkan secara parsial kurs berpengaruh negative terhadap ekspor di negara Indonesia, Malaysia, dan Singapura.

Mankiw (2003) menjelaskan bahwa korelasi antara nilai tukar dengan volume perdagangan internasional dengan menggunakan model Mundell Fleming. Model ini menunjukan nilai mata uang yang mengalami depresiasi dan apresiasi akan berpengaruh pada perubahan ekspor dan impor suatu negara. Jika nilai mata uang mengalami depresiasi, maka volume ekspor cenderung akan mengalami peningkatan.

2.2.2 Hubungan PDB terhadap Ekspor

Produk domestik bruto menjadi salah satu indikator untuk melihat perekonomian suatu negara. Pasalnya nilai PDB yang tinggi mampu menggambarkan kesehatan perekonomian negara tersebut. Sehingga PDB menjadi hal yang sangat penting untuk di perhatikan guna menaikkan pertumbuhan ekonomi.

Kenaikkan produk domestik bruto dapat menimbulkan beberapa dampak, jika PDB mengalami kenaikaan ini bisa menyebabkan daya beli masyarakat terhadap barang impor meningkat. Kenaikan jumlah impor, terlebih lagi sampai melebihi kenaikkan ekspor dapat menganggu perekonomian suatu negara, khusus nya negara berkembang. Kemudian kenaikkan PDB juga dapat meningkatkan produktivitas masyarakat meningkat sehingga dapat meningkatkan ekspor.

(37)

23 Menurut Dewi (2018) menjelaskan bahwa PDB berpengaruh signifikan terhadap ekspor jangka pendek di Indonesia, namun dalam jangka panjang PDB tidak berpengaruh signifikan.

Sedangkan menurut Jumiatai, Adenan dan Andinita (2018) menjelaskan bahwa ekspor berpengaruh signifikan dan memiliki koefisien positif terhadap PDB di negara ASEAN. Hal ini menunjukkan, jika ekspor mengalami peningkatan terhadap PDB negara anggota ASEAN. Hal ini berarti juga, PDB yang meningkat menunjukkan peningaktan dalam ekspor negara tersebut.

2.2.3. Hubungan FDI terhadap ekspor

Hill et al dalam Fathoni, Musadieq dan Supriono (2017) menjelaskan bahwa terdapat dua bentuk FDI, bentuk investasi lahan hijau yang meliputi bisnis baru di negara asing, bentuk selanjutnya yaitu dengan mengambil keuntungan atau bergabung dengan bisnis yang sudah ada di negara. Dengan masuknya FDI dapat meningkatkan ekspor melalui peningkatan produktivitas.

Fathoni, Musadieq dan Supriono (2017) menjelaskan bahwa secara simultan FDI berpengaruh signifikan terhadap ekspor. Sedangkan secara parsial FDI berpengaruh positif dan signifikan terhadap ekspor Indonesia. Hidayat, Musadieq dan Dermawan (2017) menjelaskan bahwa secara simultan terdapat pengaruh signifikan antara FDI terhadap nilai ekspor non migas di Indonesia. FDI dapat meningkatkan produktivitas yang menyebabkan ekspor meningkat karena ada nya transfer tekonolgi yang lebih modern.

(38)

24 2.3 Penelitian Sebelumya

Penelitian yang dilakukan oleh Mboy dan Setiawan (2019) ingin melihat perkembangan di terapkannya MEA di Indonesia. Penelitian ini menganalisis ekspor sebelum dan sesudah MEA, pengaruh nilai tukar, Foreign Direct

Investment terhadap Ekspor Indonesia. Metode analisis yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah analisis data kuantitaif yaitu nilai data yang dinyatakan dalam skala numerik untuk mengetahui variabel dependen, yaitu ekspor Indonesia yang disebabkan karena adanya perubahan pada variabel-variabel independennya, yaitu Foreign Direct Invesment (FDI). Penelitian ini menggunakan teknik analisis Regresi Linier Berganda. Hasil penelitian ini juga menyatakan bahwa secara serempak variabel nilai tukar dan Foreign Direct Invesment berpengaruh signifikan terhadap ekspor Indonesia. Secara parsial variabel Foreign Direct Invesment berpengaruh positif dan signifikan terhadap ekspor Indonesia, sedangkan variabel nilai tukar berpengaruh negative dan signifikan terhadap ekspor Indonesia.

Kemudian studi yang dilakukan oleh Andinata, Adenan, dan Jumiati (2018) yang menganalisis pendapatan nasional di negara-negara Anggota ASEAN. Kajian penelitian ini menggunakan regresi data panel dengan model Random Effect. Hasil regresi data panel ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel FDI, ekspor, dan GFCF memiliki pengaruh dan signifikan terhadap Gross Domestic Product (GDP) di negara-negara anggota ASEAN. Hasil analisis uji parsial menunjukkan bahwa FDI berpengaruh positif dan signifikan terhadap GDP. Dan data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder berupa

(39)

25 data kuantitaif dengan variabel Gross Domestic Product (GDP), FDI, Ekspor, dan GFCF. Data panel digunakan dalam penelitian ini merupakan penggabungan antara data time series dan cross section. Penelitian ini menyarankan agar pemerintah di setiap negara dapat menegluarkan kebijakan yang tepat sasarn untuk meningkatkan jumlah pendapatan nasional yang diterima.

Kajian yang dilakukan oleh Amir, Hakim, Novianti (2018) yang berjudul Dampak Diversifikasi Ekspor terhadap Pertumbuhan Ekonomi Negara-Negara Anggota ASEAN bertujuan untuk menganalisis dampak diversifikasi ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi negara-negara anggota ASEAN. Data dalam studi ini menggunakan data delapan negara ASEAN pada periode 2006-2014. Variabel terikat yaitu pertumbuhan PDB perkapita, sedangkan variabel bebas nya merujuk pada teori pertumbuhan Solow yang menggunakan variabel jumlaj tenaga kerja, total investasi dan sebagai indikator diversifikasi ekspor menggunakan variabel indeks. Obeservasi ini menggunakan Model Pooled Least Square (PLS) sebagai model terbaik. Berdasarkan hasil estimasi data dapat diambil kesimpulan bahwa mayoritas negara anggota ASEAN memiliki hubungan positif antar indeks diversifikasi ekspor dan pertumbuan PDB perkapita. Pada saat krisis, indeks diversifikasi ekspor di ASEAN tidak memliki dampak positif pada pendapatan nasional, dibuktikan dari koefisien negatif pada variabel dummy interaksi antara krisis global 2008 dan indeks diversifikasi ekspor.

Studi yang dilakukan oleh Wibowo pada tahun (2018) yang menganalisis Ekonomi Digital dan Keterbukaan Terhadap Pertumbuhan GDP Negara ASEAN. Untuk variabel Digital Ekonomi data diperoleh dari pengguna internet di

(40)

masing-26 masing negara. Sementara untuk derajat keterbukaan ekonomi setiap negara dapat dilihat dari besarnya indeks keterbukaan yakni rasio penjumlahan nilai ekspor (X) dan impor (M) terhadap produk domestic bruto (PDB). Semakin besar angka indeks yang diperoleh berarti perekonomian negara yang berangkutan semakin terbuka. Studi ini menggunakan metode kuantitatif dengan data sekunder secara panel periode 2012-2016 dengan menggabungkan 10 negara ASEAN (Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Vietnam, Myanmar, Brunei, Laos, Kamboja). Hasil Uji t parsial didapat yaitu Pengaruh variabel digital terhadap GDP negara-negara ASEAN yaitu Nilai probabilitas t-statistik yang diperoleh 0.0420. Maka probabilitas statistik < α=5% yaitu 0,0420 < 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel digital secara parsial berpengaruh signifikansi positif terhadap variabel GDP. Sedangkan pengaruh keterbukaan terhadap pertumbuhan GDP negara-negara ASEAN yaitu nilai probabilitas t-statistik yang diperoleh 0.6386, maka probabilitas statistik < α=5% yaitu 0,6386 > 0.005. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel keterbukaan secara parsial tidak berpengaruh signifikansi terhadap variabel GDP. Sedangkan Uji F Simultan hasilnya yaitu pengaruh variabel digital dan keterbukaan terhadap pertumbuhan GDP negara-negara ASEAN didapat nilai Adjustted R-Squere sebesar 0.994. Hal ini menunjukan bahwa model mampu menjelaskan 99.4% terhadap variabel dependen, sedangkan sisanya 0.52 lainnya dipengaruhi faktor lain diluar model regresi tersebut. Pengaruh digital terhadap pertumbuhan GDP negara-negara ASEAN sudah baik sehinga perlu ditingkatkan untuk mengelola pengguna internet.

(41)

27 Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Milliardo tahun (2018) dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di negara-negara anggota ASEAN selama jangka waktu 2005-2014, dengan negara-negara yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak delapan negara yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, Kamboja dan Laos. Metode analisis yang digunakan adalah dengan metode Regresi Data Panel dan metode estimasi Fixed Effect dengan menggunkan alat analisis untuk membantu mengolah data adalah Eviews 7. Sedangkan data yang digunakan adalah data panel dari delapan negara ASEAN yang mencakup periode 10 tahun. Hasil analisis menunjukkan bahwa Penerimaan sektor parawisata internasional dan Foreign Direct Investment berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di delapan negara ASEAN sedangkan angkatan kerja tidak bisa ditarik kesimpulan. Penelitian ini menemukan bahwa ekspor barang dan jasa berpengaruh negative dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

No. Nama Peneliti

Judul Penelitian Hasil Penelitian

1. Rima Melati dan Sri Ulfa Sentosa Pengaruh Pendidikan, Investasi Asing Langsung dan Tenaga Kerja terhadap Pertumbuhan Ekonomi di ASEAN.

Data yang digunakan adalah data panel periode tahun 2012-2017. Variabel tidak terikat yang digunakan adalah Pendidikan, Investasi Asing Langsung, kemudian variabel terikat adalah pertumbuhan ekonomi. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa variabel teriakat yang digunakan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di negara ASEAN.

(42)

28 2019 2. Rany Febriyanti dan Ariusni Analisis Kausalitas Ekspor, Output Manufaktur dan Pertumbuhan Ekonomi di Negara ASEAN. 2019

Data yang digunakan adalah data panel dari 10 negara ASEAN periode tahun 2008-2017, dengan menggunakan pendekatan yang digunakan adalah Panel Vector Autoregression (PVAR). Hasil dari penelitia ini menunjukkaan bahwa ekspor manufaktur dan pertumbuhan ekonomi tidak memiliki hubungan kausalitas, namun hanya memiliki hubungan satu arah yaitu pertumbuan ekonomi mempengaruhi ekspor manufaktur.

3. Dicky Taruna rahardian. Hubungan Perrtumbuhan Ekonomi dan Kausalitas Pelabuhan terhadap Ekspor Indonesia ke Negara-Negara ASEAN periode 2005-2014. 2018

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode regresi data panel. Variabel terikat dalam penelitian adalah ekspor Indonesia ke negara ASEAN, untuk variabel tidak terilat adalah GDP, exchange rate, inflasi, trade of GDP ratio andquality of port dari keseluruhan negara negara ASEAN periode 2005-2014. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan dan positif antara GDP negara ASEAN, inflasi, keterbukaan perdagangan negara ASEAN dan kausalitas pelabuhan Indonesia maupun negara ASEAN terhadap nilai ekspor Indonesia ke negara ASEAN. Sedangkan inflasi memiliki hubungan negatif signifikan terhadap nilai ekspor Indonesia ke negara ASEAN. 4. Ilmiddina Afifah Analisis pengaruh Keterbukaan Perdagangan, Investasi, Inflasi dan Angkatan

Variabel terikat dalam penelitian adalah pertumbuhan ekonomi GDP rill perkapita, sedangkan variabel tidak terikat adalah keterbukaan perdagngan,investasi, dan angkatan kerja. Penelitian ini menggunakan

(43)

29 Kerja terhadap Pertumbuhan ekonomi 8 negara ASEAN periode 2008-2015. 2018

data panel dengan model ekonemtrika metode OLS (Ordinary Least Square) dengan menggunakan program Eviews 6. Hasil dari penelitian ini adalah variabel keterbukaan perdagangan, investasi, inflasi dan angkatan kerja secara bersama sama berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi 8 negara ASEAN. Sedangkan secara individu variabel keterbukaan perdagangan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Variabel investasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Variabel inflasi dan angkatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. 5. Muhammad Fuad Anshari, Adib El Khilla, Intan Rissa Permata Analisis pengaruh inflasi dan kurs terhadap ekspor di negara ASEAN 5 periode tahun 2012-2016.

2018

Dengan menggunakan variabel tidak terikat nya kurs, dan inflasi, sedangkan untuk variabel terikat adalah ekspor di negara ASEAN 5, dengan menggunakan metode analisis data regresi linear berganda dengan menggunakan data panel. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan inflasi dan kurs berpengaruh signifikan terhadap nilai ekspor di negara ASEAN 5. Sedangkan secara parsial depresiasi kurs berpengaruh negatif signifikan terhadap ekspor negara Indonesia, Malaysia, dan Singapura namun berpengaruh positif signifikan di Filipina.

6. Agatha Christy dan David Kaluge Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi ASEAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan eksplansif yang menjelaskan hubungan antar variabel melalui pengujian hipotesis dengan menggunakan data panel. Penelitian ini menggunakan periode waktu dari 2011-2016.

(44)

30 member

Countries pada tahun 2011-2016

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pertumbuhan ekonomi masing-masing negaraanggota ASEAN. Sedangkan variabel tidak terikat adalah impor, FDI, competitiveness index, government expenditure, dan Labour force. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel bebas secara simultan berpengaruh pada variabel dependen pada variabel dependen pertumbuhan ekonomi danmemiliki R2 sebesar 0.994126. 7. Naufan Faris Hidayat, Mochmmad Al Musadieq dan Ari Dermawan Analisis pengaruh Foreign Direct Invesment, nilai tukar dan pertumbuhan ekonomi terhadap ekspor Indonesia perriode tahun 2005-2015.

Variabel bebas pada penelitian adalah nilai FDi inflow di Indonesia, nilai tukar, dan GDP Indonesia, untuk variabel terikat adalah nilai ekspor non migas Indonesia. Dengan menggunakan metode analisis regresi linear berganda. Hasil uji simultan menunjukkan bahwa nilai GDP Indonesia berpengaruh signifikan. Secara parsial menunjukkan FDI, nilai tukarberpengaruh signifikan terhadap nilai ekspor non migas Indonesia. Variabel nilai tukar rupiah berpengaruh negatif signifikan sedangkan variabel nilai GDP berpengaruh positif signifikan secara parsial terhadap nilai ekspor non migas Indonesia. 8. Rinaldy Achmad Roberth Fathoni, Mochmamm ad Al Musadieq dan Supriono Analisis pengaruh ekspor intra ASEAN dan FDI intra ASEAN terhadap

pertumbuhan ekonomi negara ASEAN.

Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai ekspor intra ASEAN danFDi intra ASEAN, sedangkan variabel terikat adalah nilai PDB pada negara ASEAN 5. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap PD negara ASEAN 5. Hasil uji parsial menunjukkan nilai ekspor

(45)

intra-31 ASEAN dan FDI intra ASEAN berpengaru signifikan terhadap nilai PDB negara ASEAN 5. 9. Lumadya Adi Intensitas perdaganagn Intra-regional dalam ASEAN 3 (Indonesia, Malaysia dan Thailand)

Simpula dari penelitian ini adalah nilai intensitas intratrade untuk Indonesia sebesar -0.0102 artinya Indonesia memiliki density dalam intra import commodity, nilai intensita intra-trade untuk Malaysia sebesar -0.0087 artinya Malaysia memiliki desnity dalam intra import commodity. Dan nilai intensitas intra trade untuk Thailand sebesar 0.0074 artinya Thailand mempunyai desnity dalam intra ekspor commodity. 10. Christianus Yudi prasetyo Siapkah Indonesia menghadapi MEA?

Penelitian menggunakan survey litelatur untuk mengetahui posisi Indonesia dibandingkan negara-negara ASEAN. Perbandingan dilakukan di ASEAN 6 dengan pertumbuhan ekonoi tertinggi yaitu Singapura, Malaysia, Indonesia, Thailand, Filipina dan Brunei.kesimpulan dari penelitian ini adalah meskipun menurut World Economic Forum, peringkat Indonesia diurutan keempat di dalam ASEAN di bawah Singapura, Malaysia dan Thailand namun dari data yang diperoleh dari ASEAN staticticsl Yearbook 2015 menujukkan bahwa Indonesia patut diperhitungkan oleh negara ASEAN lainnya.

2.4 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan dari uraian latar belakang, teori –teori dan penelitian sebelumnya, disepakati nya pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN ini menimbulkan beberapa dampak. Salah satu dampak yang timbul dari sisi

(46)

32 perdagangan adalah perdagangan bebas di kawasan ASEAN. Dengan ada nya perdagangan bebas tersebut, negara anggota ASEAN di harapkan mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas perdagangan nya baik barang atau pun jasa. Dengan di terapkannya MEA di harapkan mampu meningkatkan integrasi ekonomi negara anggota nya.berikut ini adalah kerangka pemikiran penelitian ini :

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran 2.5 Hipotesis

Berdasarkan teori, penelitian sebelumnya, dan kerangka pemikiran, maka hipotesis yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah :

1. Diduga terdapat perbedaan signifikan terhadap total nilai ekspor negara anggota ASEAN sebelum dan sesudah di terapkannya Masyarakat Ekonomi ASEAN.

INTEGRASI EKONOMI

MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

PERDAGANGAN BEBAS EKSPOR IMPOR INTRA - ASEAN INTRA-ASEAN Nilai Tukar FDI PDB

(47)

33 2. Diduga Nilai Tukar, Investasi Asing LAngsung dan PDB bepengaruh

(48)

34 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data panel, yang merupakan data gabungan dari data time series dan data cross section dalam bentuk data tahunan selama periode 2016- 2019.

3.1.2 Sumber Data

Data untuk variabel independen dan dependen dalam penelitian in di peroleh dari Secretary ASEAN. Selain itu juga sumber data penelitian ini di peroleh dari jurnal-jurnal ilmiah terdahulu, dan literature-literatur yang berkaitan dengan topik ini.

3.2 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah data sekunder. Data skunder merupakan data yang di didapatkan dari sumber tidak langsung, data biasa nya dalam bentuk dokumnetasi yang diterbitkan oleh instansi nya, kerasipan, maupun artikel. Data selanjutnya di pilih dan diinput ke dalam

Microsoft Excel yang selanjutnya dilakukan pengujian regresi menggunakan

(49)

35 3.3 Metode Analisis Data

Metode analisis yang di gunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan kuantitatif. Untuk analisis kuantitatif di gunakan model ekonometrika untuk menjelaskan hasil dan pembahasan yang di nyatakan dalam bentuk angka. Untuk membantu mempermudah perhitungan analisis data dalam penelitian ini digunakan software Eviews 9 dan SPSS.

Analisis dilakukan dengan melihat variabel ekspor masing-masing negara anggota ASEAN sebelum dan sesudah di terapkannya MEA dan dengan menggunakan variabel-variabel yang diduga mempengaruhi total niali ekspor negara ASEAN, dengan menggunakan metode Ordinary Square Least (OLS) pendekatan regresi linear berganda.

3.4 Alat Analisis Data

Dalam menganalisis data yang digunakan dalam penelitian ini, di gunakan alat bantu analisis, berikut adalah alat analisis yang di gunakan dalam penelitian ini :

3.4.1. Untuk menjawab tujuan pertama dilakukan dengan melaui dua atahap, yaitu uji normalitas dan uji beda t-test (paired sample test). Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah terdapat data berdistribusi normal atau tidak. Kemudian uji beda t-test digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan secara signifikan total nilai ekspor negara anggota ASEAN sebelum dan sesudah di terapkannya MEA.

(50)

36 i. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan sebelum melakukan analisis statistik, maka data penelitian harus di uji terlebih dahulu untuk melihat kenormalan distribusinya. Data yang baik adalah data yang memiliki ditribusi normal. Dasar pengambilan keputusan dalam Uji Normalitas adalah sebagai berikut :

1. Jika nilai signifikan lebih besar dari 0.05 maka data penelitian tersebut memiliki distribusi normal.

2. Jika nilai signifikan lebih kecil dari 0.05 maka data penelitian tersebut tidak berdistribusi normal.

ii. Uji Homogenitas

Pada uji homogenitas in dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui data dari kedua kelompok yang akan di uji memiliki varian yang homogeny atau tidak. Analisis ini dapat digunakan jika data yang digunakan bersifat homogen. Pengujian homogenitas dapat digunakan jika sebelumnya data dilakukan uji F.

F =

1. Jika F hitung lebih besar dari F tabel dengan taraf signifikansi 5 %, maka kedua kelompok pada data tersebut memiliki varian yang tidak homogen. 2. Jika F hitung lebih kecl dari F tabel dengan taraf signifikansi 5 %, maka

kedua kelompok pada data tersebut memiliki varian yang homogen. b. Uji Hipotesis

Uji Beda t-test (Paired Sample Test)

Uji pairied sample t-test bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata dua sample kelompok yang saling berpasangan atau

(51)

37 berhubungan. Uji statistik dalam pengujian hipotesis berpasangan dapat di tuliskan sebagai berikut :

t = √

dengan standar devisi (s) dirumuskan sebagai berikut : s =

Keterangan :

t = Nilai distribusi t

¯d = rata-rata perbedaan antara pengamatan berpasangan Sd = standar deviasi perbedaan antara pengamatan berpasangan n = jumlah pengamatan berpasangan

d = perbedaan antara data berpasangan

Dengan menggunakan taraf signifikansi 5%, hipotesis yang dugunakan adalah sebagai berikut :

1. Ho : tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata rata nilai total ekspor negara anggota ASEAN sebelum dan sesudah di terapkannya Masyarakat Ekonomi ASEAN

2. Ho : terdapat perbedaan yang signifikan antara rata rata nilai total ekspor negara anggota ASEAN sebelum dan sesudah di terapkannya Masyarakat Ekonomi ASEAN

Dengan probabilita : Ho < 0.05 : Diterima Ho > 0.005 : Ditolak

(52)

38 3.4.2. Untuk menjawab tujuan penelitian yang kedua maka digunakan persamaan model analisis regresi data panel. Model ini memfokuskan pada analisis regresi dengan gabungan dari data time series dan data cross section.

Model dalam penelitian ini dapat dituliskan sebagai berikut : NEit = β0 + β 1NTit + β2FDIit + β 3PDBit + eit Keterangan :

NEit = Nilai ekspor negara anggota di Intra-ASEAN β 0 = Intercept

β1 = Nilai Tukar (US$)

β2 = Foreign Direct Invesment (US$) β 3 = Produk Domestik Bruto (US$)

i = Negara anggota ASEAN

t = Tahun

eit = Residual.

2.1 Metode yang digunakan dalam mengestimasi model regresi data panel, antara lain :

1. Metode Common – Constant (Pooled Ordinary least Square/PLS)

Pendekatan PLS ini menggunakan metode OLS biasa. Metode ini merupakan metode yang paling sederhana. Dalam estimasinya diasumsikan bahwa setiap unit individu memiliki intersep dan slope yang sama (tidak ada perbedaa dalam dimensi kerat waktu). Dengan kata lain, regresi panel data yang dihasilkan akan berlaku untuk setiap individu.

(53)

39 2. Metode Fixed Effect (Fixed Effect Model/FEM)

Model Least-Square Dummy Variable (LSDV) merupakan suatu metode yang dipakai dalam pendugaan parameter regresi linear dengan menggunakan Metode Kuadrat Terkecil pada model yang melibatkan variabel boneka sebagai salah satu variabel prediktornya. Untuk memungkinkan terjadinya perubahan-perubahan dalam intercept-intercept dari cross section dan time series, maka dilakukan generalisasi yang secara umum dengan menggunakan peubah boneka (dummy variabel) sehingga akan terjadi perbedaan nilai parameter, baik atas unit cross section maupun time series. Pendekatan yang paling dilakukan adalah dengan mengizinkan intercept bervariasi antar unit cross section namun tetap mengasumsikan bahwa slope koefisien adalah konsan antar cross section. Pendekatan ini dikenal denan model efek tetap (fixed effect model/FEM). Penggunaan model LSDV ini dilakukan jika memiliki sedikit kerat lintang (cross section). Namun jika unit kerat lintang ini besar, penggunaan model LSDV akan mengurangi derajat kebebasan yang pada akhirnya akan mengurangi efisiensi dari para meter diestimasi.

3. Metode Random Effect (Random Effect Model/REM)

Metode ini mengasumsikan bahwa komponen error (galat individu) tidak berkorelasi satu sama lain dan komponen error (alat antar waktu dan cross section) juga tidak berkorelasi. Dalam model ini, parameter-parameter yang berbeda antar daerah maupun antar waktu dimasukkan ke dalam error. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi proses pendugaan OLS. Bentuk model ini dapat dilihat ada persamaan dibawah ini:

(54)

40 Yit = α + βXit + εit

εit = ui + νi + wi Dimana,

ui : komponen error kerat-lintang νi : komponen error deret-waktu wi : komponen error kombinasi

Pengujian secara formal untuk menentukan model yang lebih baik untu digunakan dilakukan berdasarkan keputusan staistik. Secara statistik terdapat tiga pengujian yang dapat digunakan untuk menentukan metode apa yang akan dipilih.

2.2 Pemilihan Estimasi Model regresi Data Panel 1. Pemilihan antara Model PLS dengan FEM

Untuk mengetahui apakah model FEM lebih baik dibandingkan model PLS dapat dilakukan dengan melihat signifikansi model FEM dapat dilakukan dengan uji statistik F. Pengujian seperti ini dikenal juga dengan istilah Uji Chow atau Likelihood Test Ratio. Dalam pengujian ini dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut :

H0 : Model Pooled Least Square Ha : Model Fixed Effect

H0 ditolak dan Ha diterima jika nilai Chow statistik (F statistic) lebih besar dari F tabel (Fhitung > Ftabel). sehingga model yang lebih sesuai dalam menjelaskan permodelan data panel tersebut adalah fixed effect model, begitu pula sebaliknya.

Gambar

Grafik perkembangan ekspor inta negara anggota MEA
Grafik perkembangan ekspor intra negara anggota MEA
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran  2.5  Hipotesis
Gambar 4.1 Total nilai ekspor barang intra-ASEAN dan ekstra-ASEAN  Sumber data : Sekretariat ASEAN
+7

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu faktor-faktor lain yang pada ekspor dalam model tersebut dari ukuran ekonomi negara eksportir (Mi) dan dari sisi ukuran ekonomi negara importir (Mj)

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi nilai total ekspor adalah GDP riil Indonesia, GDP riil negara tujuan, nilai tukar riil, jarak ekonomi negara tujuan ekspor

Hasil penelitian memberikan kesimpulan bahwa di 4 Negara yaitu, Indonesia, Malaysia, Thailand dan Philipina, terdapat kausalitas antara ekspor dan pertumbuhan ekonomi. Di

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Real Gross Domestic Product (RGDP) dan Real Exchange Rate (RER) terhadap impor tujuh Negara Anggota ASEAN pada

Dalam perkembangannya lebih jauh pengimplementasian Masyarakat Ekonomi ASEAN ini bisa memunculkan potensi sengketa di antara negara-negara anggota ASEAN, dan

peneliti untuk membahas semua masalah di dalam penelitian ini, maka penelitian ini dibatasi hanya pada masalah: “Pengaruh GDP Indonesia, GDP Negara anggota ASEAN,

Tabel 2 mendeskripsikan total nilai ekspor Negara- negara anggota ASEAN dalam juta dolar. Berdasarkan Tabel 2 Indonesia terbilang memiliki nilai ekspor yang rendah

dalam negeri dan mendapat peluang ekonomi yang lebih besar dari Negara. anggota ASEAN