• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN LAPANGAN PENELITIAN A. Profil KAU Kecamatan Sawangan Kota Depok

BAB IV Bab keempat berisikan tentang analisis perkawinan tidak tercatat yang dilakukan Amil tidak certatat di Kampung Sawangan Baru

GAMBARAN LAPANGAN PENELITIAN A. Profil KAU Kecamatan Sawangan Kota Depok

1. Latar Belakang

Kantor Urusan Agama Kecamatan (KUA) kecamatan merupakan unit kerja Kementerian Agama yang secara Intitusional berada paling depan dan menjadi ujung tombak dalam pelaksanaan tugas-tugas pelayanan kepada masyarakat di bidang keagamaan.

Secara hitoris KUA adalah unit kerja Kementerian Agama yang memilki rentang usia cukup panjang. Menurut seorang ahli di bidang ke-Islaman Karel Steenbrink, bahwa KUA Kecamatan secara kelembagaan telah ada sebelum Departemen Agama itu sendiri ada. Pada masa kolonial, unit kerja dengan tugas dan fungsi yang sejenis dengan KUA kecamatan telah diatur dan diurus di bawah lembaga Kantor Vaoor Islache Zaken (Kantor Urusan Pribumi) yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda. Pendirian unit kerja ini tak lain adalah untuk mengkoordinir tuntutan pelayanan masalah-masalah keperdataan yang menyangkut umat islam yang merupakan produk pribumi.

Kelembagaan ini kemudian dilanjutkan oleh pemerintahan Jepang melalui lembaga sejenis dengan sebutan Shumbu.

Pada masa kemerdekaan, KUA Kecamatan dikukuhkan melalui Undang-Undang No. 22 tahun 1946 tentang Pencatatan Nikah, Talak, Cerai dan Rujuk (NTCR). Undang-undang ini diakui sebagai pijakan legal bagi

berdirinya KUA kecamatan. Pada mulanya, kewenangan KUA sangat luas, meliputi bukan hanya masalah NR saja, melainkan juga masalah talak dan cerai. Dengan berlakunya UU No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan yang diberlakukan dengan PP. No. 9 tahun 1975, maka kewenangan KUA kecamatan dikurangi oleh masalah talak cerai yang diserahkan ke Pengadilan Agama.

Dalam perkembangan selanjutnya, maka Kepres No. 45 tahun 1974 yang disempurnakan dengan Kepres No. 30 tahun 1978, mengatur bahwa Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan sebagaian tugas Departemen Agama Kabupaten di bidang urusan agama Islam di wilayah Kecamatan .

Sejak awal kemerdekaan Indonesia, kedudukan KUA Kecamatan memegang peranan yang sangat vital sebagai pelaksana hukum Islam, khususnya berkenaan dengan perkawinan. Peranan tersebut dapat dilihat dari acuan yang menjadi pijakannya, yaitu:

a. UU No. 22 tahun 1946 tentang pencatatan nikah, talak dan rujuk.

b. UU No.22 tahun 1946 yang kemudian dikukuhkan dengan UU No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan.

c. Keppres No. 45 tahun 1974 tentang tugas dan fungsi KUA kecamatan yang dijabarkan dengan KMA No. 45 tahun 1981.

d. Keputusan Menteri Agama No. 517 tahun 2001 tentang pencatatan struktur organisasi KUA kecamatan yang menangani tugas dan fungsi pencatatan perkawinan, wakaf dan kemesjidan, produk halal, keluarga sakinah, kependudukan, pembinaan haji, ibadah sosial dan kemitraan umat.

e. Keputusan Menteri Agama RI No. 298 tahun 2003 yang mengukuhkan kembali kedudukan KUA kecamatan sebagai unit kerja Kantor Departemen Agama kabupaten/ kota yang melaksanakan sebagian tugas Urusan Agama Islam.

Karena tugasnya berkenaan dengan aspek hukum dan ritual yang sangat menyentuh kehidupan keseharian masyarakat, maka tugas dan fungsi KUA kecamatan semakin hari semakin menunjukkan peningkatan kuantitas dan kualitasnya. Peningkatan ini tentunya mendorong kepala KUA sebagai pejabat yang bertanggung jawab dalam melaksanakan dan mengkoordinasikan tugas-tugas Kantor Urusan Agama Kecamatan untuk bersikap dinamis,

proaktif, kreatif, mandiri, aspiratif dan berorientasi pada penegakkan peraturan yang berlaku.

Untuk lebih mendorong kualitas kinerja dan sumberdaya manusia, Kanwil Kementerian Agama Prop. Jawa Barat berupaya melakukan berbagai terobosan yang efektif yang intinya selain bersifat koordinatif, juga sekaligus evaluatif dalam pelaksanaan tugas-tugas KUA. Salah satu terobosan tersebut adalah penyelenggaraan penilaian terhadap KUA dalam bentuk kegiatan penilaian KUA percontohan yang rutin dilaksanakan setiap tahun.

Penilaian terhadap KUA-KUA yang diajukan dalam kegiatan tersebut, hasilnya dapat digunakan sebagai tolok ukur untuk melihat sejauh mana penjabaran visi- misi serta etos kerja yang telah dilaksanakan para pelaksana tugas dan fungsi KUA tersebut, apalagi kaitannya dengan arah dan kebijakan pembangunan Jawa Barat sebagai masyarakat yang beriman dan bertaqwa serta provinsi termaju tahun 2016.

Adapun objek yang menjadi prioritas penilaian adalah menyangkut keseluruhan pelaksanaan tugas KUA kecamatan, mulai dari bidang yang bersifat fisik, maupun administrasi dan sumberdaya manusia. Dalam rangka memenuhi kriteria inilah profil KUA Kecamatan Sawangan Kota Depok disusun sebagai KUA yang diberi kehormatan untuk mengikuti penilaian KUA percontohan di tingkat propinsi.

2. Dasar Hukum

Penyusunan profil KUA Kecamatan Sawangan Kota Depok yang memuat gambaran umum tentang pelaksanaan tugas dan fungsi KUA Kecamatan Sawangan Kota Depok didasarkan pada ketentuan tugas dan fungsi KUA Kecamatan itu sendiri dan dukungan dari dinas intansi vertikal yang berwenang dalam pembinaan rutin dalam bentuk kegiatan penilaian atas KUA percontohan yang berpijak pada peraturan yang berlaku sebagai berikut:

1. Undang-Undang RI No. 22 tahun 1946 tentang pencatatan nikah, talak dan rujuk.

2. Undang-Undang RI No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan.

3. Keputusan Menteri Agama (KMA) RI No. 18 tahun 1974 dan 45 tahun 1981 tentang Organisasi dan tata kerja Departemen Agama.

4. Keputusan Menteri Agama (KMA) RI No. 517 tahun 2001 tentang penataan struktur organisasi dan tata kerja KUA Kecamatan.

5. Keputusan Menteri Agama (KMA) RI No. 373 tahun 2002 tentang Stok Kantor Wilayah Departemen Agama dan Kantor Kabupaten/Kota.

6. Keputusan Menteri Agama (KMA) RI No. 6 tahun 2005 tentang petunjuk penilaian KUA sebagai inti pelayanan percontohan.

7. Surat kepala Kantor Wilayah propinsi Jawa Barat No. Kvv.

10.2/1/OT.01.3/730/2005 tanggal 12 April 2005 tentang penilaian KUA sebagai inti pelayanan percontohan/teladan.

8. Surat Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI Nomor: DJ.II.2/I.OT.01.3/248/2010 tanggal 10 Februari 2010 tentang Pedoman Penilaian KUA Teladan Tahun 2010.

3. Maksud Dan Tujuan

Pembuatan dalam bentuk Profil Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Sawangan Kota Depok dimaksudkan sebagai bahan acuan dan pertimbangan bagi tim penilai KUA dalam melihat gambaran objektif Kantor Urusan Agama Kecamatan Sawangan Kota Depok secara konprehensif yang meliputi perkembangan fisik bangunan, administrasi, penyelenggaraan tugas KUA Kecamatan Sawangan Kota Depok itu sendiri. Dengan gambaran konprehensif ini diharapkan akan mempermudah dan memperlancar tugas penilaian yang dilaksanakan oleh tim penilai KUA.

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penyusunan profil ini adalah:

a. Memberikan gambaran umum bagi para pelaksana Kantor Urusan Agama Kecamatan Sawangan Kota Depok tentang kondisi riil KUA Kecamatan Sawangan Kota Depok.

b. Dapat mengetahui standar dari pola dan volume kerja yang telah dilaksanakan oleh para pelaksana Kantor Urusan Agama Kecamatan Sawangan Kota Depok, sekaligus menjadi bahan eveluasi dan komparasi terhadap kemajuan yang telah dicapai oleh KUA lain yang ada di Kota Depok.

c. Memberikan daya penilaian subjektif dari masing-masing personal pelaksana KUA Kecamatan Sawangan sehingga akan mendorong timbulnya kreatifitas dalam menciptakan terobosan baru untuk meningkatkan kualitas kinerja sekaligus pula dapat memposisikan

dirinya dalam perbaikan dan penyempurnaan hasil kerja sesuai dengan tugas yang diembannya.

d. Memberikan rumusan global tentang apa yang telah dilaksanakan KUA Kecamatan Sawangan dan apa yang akan direncanakan kedepan.

4. Kondisi Objektif KUA Kecamatan Sawangan

KUA Kecamatan Sawangan merupakan salah satu dari 11 KUA kecamatan di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Depok. KUA Kecamatan Sawangan pertama kali dibangun di sebelah barat kantor Kecamatan Sawangan sekarang dijadikan aula kecamatan. Pada tahun 2004 KUA Kecamatan Sawangan lokasinya dipindahkan ke Perumahan Sawangan Permai Blok D.14 No.2a, didirikan diatas tanah fasos dan fasum yang disediakan oleh PT. Asri Indah Utama dengan luas tanah 400 m2 terletak didepan Masjid Ar-Rahim Kelurahan Pasir Putih Kecamatan Sawangan.

Dalam perkembangannya pada tahun 2010 Kecamatan Sawangan dimekarkan menjadi dua kecamatan yaitu Kecamatan Sawangan dan Bojongsari baru pada tahun 2015 terbentuk KUA Kecamatan Bojongsari 5. Letak Geografis

Kua Kecamatan Sawangan terletak diwilayah selatan Jalan Raya Pasir Putih, berjarak tiga kilometer dari Masjid Kubah Emas Kecamatan Limo.

Disebelah barat terdapat masjid Ar-Rahim, Taman Pendidikan Al-Qur’an dan Raudhatul Athfal (RA). Jarak dengan kantor Kecamatan Sawangan kurang lebih dua kilometer dan jarak dengan kantor Kecamatan Bojongsari kurang lebih tiga kilometer.

Batas wilayah Kecamatan Sawangan adalah sebagai berikut:

 Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan Propinsi Banten.

 Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Bojong Gede Dan Tajurhalang Kabupaten Bogor Propinsi Jawa Barat.

 Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Bojongsari Kota Depok Propinsi Jawa Barat.

 Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Limo Dan Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok Propinsi Jawa Barat.

6. Kondisi Pemerintahan

Kecamatan Sawangan terdiri dari 7 kelurahan dengan rincian sebagai berikut:

a. Kelurahan Sawangan b. Kelurahan Sawangan Baru c. Kelurahan Pasir Putih d. Kelurahan Bedahan e. Kelurahan Pengasinan f. Kelurahan Cinangka g. Kelurahan Kedaung

7. Keadaan Penduduk Dan Sosio Religiusnya

Jumlah penduduk Kecamatan Sawangan pada tahun 2018 secara keseluruhan berjumlah 142.707 jiwa

Berdasarkan Jumlah Agama yang dianut

No Kelurahan Islam Katolik Protestan Hindu Budha Konghucu Jml

1 Pengasinan 23.260 178 688 23 24 0 24.173

2 Bedahan 25.766 131 675 19 55 0 26.646

3 Pasir Putih 22.484 295 546 27 31 6 23.389

4 Sawangan

Baru

16.007 70 199 5 15 9 16.305

5 Sawangan 17.865 165 304 18 63 7 18.422

6 Kedaung 15.574 79 361 4 45 3 16.066

7 Cinangka 17.071 208 369 43 12 3 17.706

Jumlah 13 8027 1126 3142 139 245 28 142.70

7

Selain Kantor Urusan Agama di Kecamatan Sawangan terdapat pula Lembaga Keagamaan yang bertugas memberikan pelayanan dan pembinaan terhadap kehidupan keagamaan masyarakat, lembaga tersebut adalah:

a. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Sawangan b. Badan Amil Zakat (BAZ) Kecamatan Sawangan

c. Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kecamatan Sawangan

d. Badan Penasehatan Pembinaan Dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Kecamatan Sawangan.

e. Badan Kerjasama Majlis Taklim (BKMM) Kecamatan Sawangan f. Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kecamatan

Sawangan

g. Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kecamatan Sawangan h. Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Sawangan

i. Muhammadiyah j. Anshar

8. Visi, Misi dan Moto Pelayanan Visi

“Terwujudnya Agama sebagai landasan Moral Spiritual dan Etika dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara dikalangan Masyarakat yang Beriman dan Bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa”

. Misi

Meningkatkan Pnghayatan Pendalaman Spiritual dan Etika Keagamaa Melalui

1. Peningkatan kualitas Penghayatan dan pengamalan agama 2. Pengembangan kehidupan keluarga sakinah

3.Peningkatan kualitas pelayanan ibadah keagamaan 4.Pemberdayaan lemabag-lembaga keagamaan

5.Memperkokoh kerukunan umat beragama atas dasar saling menghormati 6.Mendorong berkembangnya kehidupan masyarakat kecamatan sawangan yan dilandasi nilai-nilai agama dan nilai luhur budaya.

Moto

“ Permudah Urusan janagn Mempersulit”

9. Inventaris

Daftar Inventarisasi Ruang Kepala KUA Kec.Sawangan

No Nama Barang Jenis Thn Jumlah

7 Gbr Presiden dan Wakil Presiden 1

8 Gbr Garuda 2003 1

Daftar Inventarisasi Ruang Staf KUA Kec.Sawangan

No Nama Barang Jenis Thn Jumlah

21 Photo Wali Kota dan Wakilnya 1

10. Peristiwa Nikah

No Satuan Organisasi Tahun Pernikahan Bedolan Kantor

01 KUA KEC.SAWANGAN 2018 971 847 124

11. Ibadah Sosial

Peningkatan pembinaan zakat, infaq dan shodaqoh melalui program sosialisasi sesuai dengan Undang-Undang No.38 Tahun 1999 tentang pen gelolaan zakat, pengumpulan dan pemberdayaan secara kesinambungan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Keadaan tanah Wakaf

Peningkatan pemanfaatan tanah wakaf dengan sasaran terkodinirnya pemanfaatan tanah wakaf beserta sertifikasinya sehingga dapat dikelola secara optimal.

Adapun luas tanah wakaf seluruhnya ± 447.335,35 m2. 12. Sarana Keagamaan

No Kelurahan Masjid Mushola

1 Bedahan 15 50

2 Pengasinan 12 32

3 Sawangan 8 26

4 Sawangan Baru 14 18

5 Cinangka 12 24

6 Kedaung 7 17

7 Pasir Putih 8 56

Jumlah 76 223

13. Personalia KUA Kecamatan Sawangan

Personel KUA Kecamatan Sawangan sampai dengan bulan Januari - Desember 2019 sebanyak 6 orang ditambah 3 orang penyuluh dan 2 orang honorer. Adapun rinciannya sebagai berikut:

KUA Kecamatan Sawangan awalnya dibangun di sebelah kantor Kecamatan Sawangan yang sekarang menjadi aula Kecamatan Sawangan.

Mulai tahun 2004 KUA Kecamatan Sawangan menempati lokasi yang baru yaitu di samping masjid Ar-Rahim Kelurahan Pasir Putih seluas 400 m2 yang merupakan tanah fasos dan fasum dari Perumahan Sawangan Permai.

Gedung KUA Kecamatan Sawangan terdiri dari:

1. Ruang Kepala

2. Ruang Staff dan tamu 3. Ruang Balai Nikah Suscatin 4. Ruang Penyuluh dan Pendais 5. Ruang arsip

4 Achmad Gojalih Pengatur / II-D Pelaksana

5 Rahmatullah,S.Ag Penata Muda Tk.I / III-A Pelaksana

6 Sufri Helmi Pengatur / II-C Pelaksana

BAB IV

Dokumen terkait