• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Paparan Data

1. Gambaran Lokasi Penelitian

a. Sejarah Berdirinya Madrasah Diniyah Uswatun Khasanah

Madrasah Diniyah Uswatun Khasanah berlokasi di Dusun Cabean Kulon Desa Karang Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang.Awalnya di dusun Cabean Kulon ini hanya ada satu tempat untuk tempat mendalami ilmu agama bagi anak-anak, yaitu TPQ (Taman Pendidikan Qur‟an) Uswatun Khasanah yang berlokasi di mushola Uswatun Khasanah.Seiring berjalannya waktu, para pendiri berinisiatif untuk menyewa sebuah lahan untuk didirikan bangunan untuk kegiatan belajar mengajar TPQ.Akan tetapi atas niat baik salah seorang sesepuh Cabean Kulon, tanah yang awalnya mau disewa diberikan secara cuma- cuma sebagai bentuk waqaf. Pada tahun 90-an berdirilah sebuah gedung pendidikan TPQ pertama kalinya untuk anak-anak Dusun Cabean Kulon pada khususnya, sebagai tempat memperdalam ilmu agama.

Tahun demi tahun berjalan, semakin banyak anak-anak yang ikut belajar di TPQ (Taman Pendidika al-Qur‟an) Uswatun Khasanah, mulai dari usia TK, SD, bahkan SMP semuanya berbaur menjadi satu. Namun seiring berjalannya waktu, anak-anak yang usia SMP mulai timbul rasa

malu pada diri mereka jika harus berbaur dengan anak-anak yang usianya dibawah mereka saat mengaji.

Dari permasalahan itulah para pendidik di TPQ (Taman Pendidikan Qur‟an) Uswatun Khasanah berinisiatif untuk mendirikan Madrasah Diniyah bagi anak-anak yang sudah mulai malu untuk ikut TPQ (Taman Pendidikan Qur‟an) dengan segala keterbatasan yang ada. Selain itu tujuan dari didikannya Madrasah Diniyah Uswatun Khasanah ini adalah untu memberikan kelanjutan pendidikan agama anak di TPQ sehingga pendidikan agama bagi anak terutama yang sudah besar tidak terputus ditengah jalan. Selain itu tujuan lain adalah untuk memotivasi anak agar tetap mau belajar agama, mencetak generasi yang sholih dan sholihah, dan yang tidak kalah penting yaitu untuk mempeluas serta meningkatkan penguasaan ilmu agama para santri.

Pada tahun 2014 berdirilah Madrasah Diniyah Uswatun Khasanah di dusun Cabean Kulon, yang diresmikan bersamaan saat acara Akhirussanah dan Tahun Baru.Waktu pembelajaran antara TPQ (Taman Pendidikan al-Qur‟an) dengan Madrasah Diniyah dibagi dalam dua waktu. Untuk TPQ (Taman Pendidikan al-Qur‟an) pembelajaran dimulai dari pukul 14.00 sampai pukul 15.30 WIB, sedangkan untuk Madrasah Diniyah dimulai dari pukul 16.00 sampai pukul 17.30 WIB.

Gedung Madrasah Diniyah Uswatun Khasanah sampai saat ini masih berada satu atap dengan TPQ (Taman Pendidikan Qur‟an) Uswatun Khasanah, dengan segala keterbasan yang ada. Satu gedung

yang terbagi menjadi ruang kelas dan kantor ustadz/ustadzah dengan dibatasi satir. Sejak awal didirikannya Madrasah Diniyah Uswatun Khasanah, jumlah santriwan/santriwati kurang lebih ada 50 anak yang terdiri dari 10 pendidik yang juga menjadi pengajar di TPQ.Madrasah Diniyah Uswatun Khasanah terbagi menjadi dua kelas yaitu Diniyah kelas 1 dan Diniyah kelas 2.

Terbatasnya gedung menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) antara Diniyah kelas 1 dengan Diniyah kelas 2 berada dalam satu ruangan yang hanya dibatasi dengan satir. Diniyah kelas 1 menghadap ke timur dan Diniyah kelas 2 menghadap ke barat dengan masing-masing pengajar. Materi yang diajarkan di Madrasah Diniyah Uswatun Khasanah meliputi Bahasa Arab, Fiqh, Aqidah Akhlak, tajwid, hafalan surat-surat pendek, hafalan do‟a sehari-hari, tartil al-Qur‟an, hadits, sejarah perjuangan Islam, kitab, kaligrafi, dan lain-lain. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode ceramah, ustadz/ustadzahnya sedikit memberi penjelasan terkait materi, dilanjutkan dengan tanya jawab dan penugasan.

Madrasah Diniyah Uswatun Khasanah dengan segala keterbatasan yang ada baik dari segi pendidik, waktu pembelajaran serta sarana prasarana yang ada, tidak menjadikan para santrinya patah semangat untuk tetap menuntut ilmu agama. Bahkan setiap tahun jumlah santriwan/santriwatinya semakin bertambah, tidak hanya yang berasal dari dusun Cabean Kulon, akan tetapi juga dari luar dusun.

b. Kondisi Masyarakat

Madrasah Diniyah Uswatun Khasanah berada di Dusun Cabean Kulon, tepatnya di Jln. Uswatun Khasanah, Cabean Kulon RT. 29/RW. 06, Desa Karang Duren, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang. Keadaan masyarakat sekitar yang religious, sangat mendukung berdirinya Madrasah Diniyah di Cabean Kulon.Meskipun kondisi masyarakat sekitar Madrasah Diniyah bisa dibilang sudah religious dengan berbagai kegiatan keagamaan yang ada, namun keberadaan Madrasah Diniyah tetap dirasa sangat penting bagi masyarakat sekitar. Kegiatan-kegiatan keagamaan yang ada dirasa belum dapat membantu dalam keberlangsungan pendidikan agama saat ini teruama bagi generasi masa depan, apalagi di zaman modern seperti saat ini.

Adanya pengajian-pengajian taklim yang ada, dipandang oleh anak-anak zaman sekarang hanya untuk kalangan orang tua saja, sedangkan keberadaan Taman Pendidikan al-Qur‟an (TPQ) terkesan hanya untuk anak-anak usia taman kanak-kanak (TK) atau siswa Sekolah Dasar (SD) pada kelas-kelas awal. Ketika anak-anak sudah menginjak kelas akhir SD (kelas V/VI) mereka mulai mengurangi aktivitasnya di TPQ, dan saat memasuki SMP banyak yang mulai keluar dari TPQ dengan alasan malu kalau harus mengaji berbaur dengan anak-anak yang usianya dibawah mereka.Berdirinya Madrasah Diniyah di tengah-tengah masyarakat Dusun Cabean Kulon sejak tahun 2014, seolah menjadi harapan baru bagi para orang tua agar pendidikan agama anak-anak

mereka tidak terputus di tengah jalan serta dapat terus berlangsung dengan baik.

Kehidupan masyarakat Dusun Cabean Kulon yang kental akan agama dapat dilihat dari kegiatan keagamaan dan perkembangan pendidikan yang ada. Kegiatan keagamaan yang telah berjalan di Dusun Cabean Kulon cukup beragam mulai dari kalangan orang tua sampai anak-anak, seperti barzanji/dhiba‟an, yasinan dan tahlil, mujahadah, Qur‟anan, pengajian dalam memperingati hari-hari besar Islam seperti Isra‟ Mi‟raj, Maulid Nabi, dan lain sebagainya.Yang mana kegiatan keagamaan tersebut ada yang khusus diikuti oleh satu lingkungan RT, namun ada juga yang diikuti oleh seluruh masyarakat Dusun.Sedangkan dari kegiatan pendidikan keagamaan, di Dusun Cabean Kulon terdapat pesantren, TPQ dan Madrasah Diniyah.

Mayoritas masyarakat Dusun Cabean Kulon bisa dibilang aktif dalam mengikuti setiap kegiatan keagamaan yang ada, mulai dari kalangan orang tua, remaja, sampai anak-anak, baik kegiatan di dalam maupun di luar lingkungan dusun.

Dari segi ekonomi, mata pencaharian mayoritas masyarakat Dusun Cabean Kulon adalah pedagang dan petani. Letak Dusun Cabean Kulon yang sangat strategis, dekat dengan pasar, pabrik, puskemas, lembaga pendidikan umum, pondok pesantren, transpotasi yang mudah dijangkau, keberadaan masjid sebagai tempat ibadah yang mudah

ditemui keberadaan sumber air yang melimpah, menjadikan akses kehidupan sehari-hari dapat berlangsung dengan baik.

Dari segi sosial budaya, masyarakat dusun Cabean Kulon masih memegang erat budaya yang diwariskan oleh para pendahulu mereka, seperti tirakatan yang diadakan pada acara-acara tertentu, kenduri, tolak bala‟ yang biasanya dilakukan dengan berjalan mengelilingi dusun dengan diikuti oleh semua masyarakat dusun Cabean Kulon, peringatan hari-hari tertentu setelah kematian, dan lain sebagainya.

Dari segi pendidikan, Dusun Cabean Kulon cukup dekat dengan berbagai lembaga pendidikan sekolah umum (PAUD, TK, SD/MI, SMP, SMA) maupun lembaga pendidikan keagamaan seperti pondok pesantren. Pada umumnya anak-anak sekitar Madrasah Diniyah Uswatun Khasanah bersekolah di MI atau Madrasah Ibtidaiyah yang letaknya tidak terlalu jauh dengan Dusun Cabean Kulon, sedangkan anak yang sudah besar rata-rata bersekolah di SMP dan SMA, mengingat basic sekolah agama untuk tingkat menegah pertama dan menengah atas cukup jauh. Akan tetapi, tidak sedikit juga setelah lulus SD/MI lebih memilih untuk melanjutkan sekolah di Pondok Pesantren.

Peran masyarakat sekitar bagi Madrasah Diniyah Uswatun Khasanah dirasa sangat penting dalam pelaksanaan pendidikan agama bagi anak.Tanpa adanya dukungan dari masyarakat, Madrasah Diniyah tidak dapat berlangsung dengan baik, masyarakat sebagai obyek atau sasaran pendidikan sedangkan Madrasah sebagai subyek atau yang

memberikan pendidikan bagi peserta didik.Keberadaan Madrasah Diniyah sangatlah membantu para orang tua dalam memberikan tambahan pendidikan agama Islam bagi anak-anak mereka, mengingat kesibukan sebagian para orang tua dalam bekerja dari pagi sampai sore.Selain itu yang tidak kalah penting adalah peran dari tokoh masyarakat dalam memberikan dukungan demi kemajuan dan perkembangan Madrasah Diniyah kedepannya. Merekalah yang akan membantu Madrasah Diniyah agar bisa tetap mempertahankan eksistensinya di tengah persaingan global saat ini, baik dari segi pendanaan, sarana prasarana, dan lain sebagainya.

c. Letak Geografis

Madrasah Diniyah Uswatun Khasanah terletak di Dusun Cabean Kulon Desa Karang Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang.Madrasah Diniyah Uswatun Khasanah berada ditengah-tengah lingkungan rumah penduduk.Adapun batasannya, yaitu:

1. Sebelah barat berbatasan dengan kebun milik warga.

2. Sebelah timur berbatasan dengan mushola Uswatun Khasanah dan rumah penduduk.

3. Sebelah selatan berbatasan dengan rumah penduduk. 4. Sebelah utara berbatasan dengan rumah penduduk.

d. Kondisi Madrasah Diniyah Uswatun Khasanah Table 3.1

Kondisi Madrasah Diniyah Uswatun Khasanah Tahun 2017 1. Kondisi MADIN Uswatun Khasanah

a. Jumlah guru/ustadzah b. Jumlah Santri

c. Sarana dan Prasarana

10 orang

58 santriwan/santriwati 1 ruang kelas, 1 kantor

pendidik, 1 kamar mandi/toilet 2. Kondisi Lingkungan

a. Penerimaan santriwan/santriwati

b. Lokasi Madrasah Diniyah Uswatun Khasanah

c. Biaya Pendaftaran

Menerima santriwan/santriwati baru setiap tahun ajaran baru. Jln. Uswatun Khasanah Dusun Cabean Kulon RT.29/RW. 06 Desa Karang Duren,

Kecamatan Tengaran.

Biaya pendaftaran Rp 10.000,- Infaq Rp 5.000, - per bulan

e. Struktur Kepengurusan

Madrasah Diniyah Uswatun Khasanah memiliki struktur kepengurusan, sebagai berikut:

Table 3.2 Struktur Kepengurusan

Madrasah Diniyah Uswatun Khasanah Tahun 2017

No. Jabatan Keterangan

1. Pelindung Drs. H. M. Munir, MM. 2. Penasehat H. M. Zuhri

Drs. H. Dhofari, MPd. 3. Kepala MADIN Muhammad Amirudin 4. Sekretaris Ari Suryanto

5. Bendahara Umi Kurniati 6. Sie:

a. Sie. Pendidikan b. Sie. Humas

c. Sie. Pembantu Umum d. Sie. Perkap Slamet Badroni, MPd. Khozin M. Setiawan Sukarya Imron Zuhri Mulyono

f. Keadaan Ustadz/Ustadzah

Ustadz/Ustadzah yang mengajar di Madrasah Diniyah Uswatun Khasanah berjumlah 10 orang, dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda.Latar belakang pendidikan yang tinggi tidak menjadi prioritas utama untuk mengajar di Madrasah Diniyah.Para pengajar Madrasah Diniyah Uswatun Khasanah seluruhnya berasal dari Dusun Cabean Kulon dengan berbagai latar belakang pekerjaan yang berbeda, mulai dari guru, wiraswasta, pedagang serta ibu rumah tangga. Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti mengenai kriteria dan jumlah ustadz/ustadzah yang mengajar di Madrasah Diniyah Uswatun Khasanah, bapak MA mengatakan:

“Untuk kriteria pengajar untuk saat ini di Diniyah Uswatun Khasanah itu lulusan pondok pesantren atau Madrasah Aliyah, lulusan STAIN utamanya jurusan PAI itu juga masuk kriteria mbak…hehe. Sementara untuk jumlah pendidik saat ini masih sangat terbatas yaitu baru ada 10 orang.”(W/U/MA/12-07- 2017/18.45 WIB)

Table 3.3

Ustadz/Ustadzah Madrasah Diniyah Uswatun Khasanah Tahun 2017

No. Nama Pendidikan Alamat Amanah

1. Ari Suryanto SLTA Cabean Kulon Akhlak 2. Asiyah Pesantren Cabean Kulon Tajwid 3. Khamidah Pesantren Cabean Kulon Bahasa Arab 4. M. Amirudin PGTQA Cabean Kulon Kaligrafi

&Pesantren

5. Munajad Pesantren Cabean Kulon Aqidah 6. Nur Fadhilah SLTA Cabean Kulon Fiqh 7. Putri M, S. Pd. SI PAUD Cabean Kulon Seni Islami 8. Ruqoyah SI PAI Cabean Kulon Hadits 9. Siti Alqomah Pesantren Cabean Kulon Tahfidz 10. Umi Kurniati SI PAUD Cabean Kulon Sejarah Islam

g. Keadaan Santriwan/ Santriwati

Santri yang berlajar di Madrasah Diniyah Uswatun Khasnah terdiri dari usia SD/MI hingga SMP. Mereka berasal dar beberapa dusun yang berbeda disekitar wilayah desa Karang duren. Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan bapak MA terkait jumlah santriwan/santriwati, sebagai berikut:

“Jumlah santriwan/santriwati Diniyah saat ini kurang lebih ada 50 anak, baik usia SD atau SMP, itu hanya yang Diniyah belum yang TPQ yang juga terbagi dalam dua kelas. Sebagian besar anak- anaknya berasal dari dusun Cabean Kulon sendiri, akan tetapi tidak sedikit juga yang berasal dari luar dusun seperti Wedilelo, Kuncen, Mukus, itu juga karena dukungan, dorongan dari para wali santri yang dulu sebagian juga lulusan TPQ Uswatun Khasanah sebelum adanya Diniyah ini” (W/U/MA/12-07- 2017/18.45 WIB)

Table 3.4

Santriwan/Santriwati Madrasah Diniyah Uswatun Khasanah Kelas I Tahun 2017

No. Nama Jenis Kelamin Usia Alamat

1. Anis Puji A. P 9 Cabean Kulon 2. Anita Septiani P 9 Cabean Kulon

3. Anny Nur M. P 9 Cabean Kulon

4. Anugrah Akmal L 10 Cabean Kulon

5. Arfiani P 9 Cabean Kulon

6. Arinda Intan K. P 9 Cabean Kulon

7. Arwa Ni‟matul M. P 8 Wedilelo

8. Aufa Yustio L 9 Cabean Kulon

9. Ayu Amalia P 9 Cabean Kulon

10. Bagus M. Adnan L 9 Wedilelo

11. Dava Rif‟an S. L 9 Cabean Wetan

12. Davian L 9 Cabean Kulon

13. Dealova Husnul M. P 11 Kuncen

14. Dina Nitasari P 11 Kuncen

15. Eka Suci R. P 9 Cabean Kulon

16. Eva Yulianti P 10 Kuncen

17. Farsya Almaghfira P P 8 Cabean Kulon 18. Fatimatul Ulfa A. P 9 Cabean Kulon

19. Lutfia Aufa M. P 9 Cabean Kulon 20. M. Akhinal M. L 10 Cabean Kulon 21. M. Alfian K. Z. L 9 Cabean Kulon 22. M. Jundi Saiful I. L 11 Noborejo 23. M. Maltuf Aufa L 9 Cabean Kulon 24. Muslihatul M. P 10 Cabean Kulon 25. M. Rikza Maulana L 10 Cabean Kulon 26. Mutiara Nada N. P 9 Cabean Kulon 27. Nabil Asy-Syafiq L 11 Cabean Kulon 28. Nuha Zahroh P 9 Cabean Kulon 29. Raka Putra R. L 10 Wedilelo 30. Rendra Ardiansyah L 9 Kuncen

31. Richa Dwi A. P 11 Kuncen

32. Risma Dwi L. P 9 Cabean Kulon 33. Wahyu Al- Muzakki L 10 Wedilelo

Table 3.5

Santriwan/Santriwati Madrasah Uswatun Khasanah Kelas II Tahun 2017

No. Nama Jenis Kelamin Usia Alamat

1. Aji Prasetyo L 12 Mukus

2. Ainur Rifki Ilma D. L 11 Cabean Kulon 3. Alfina Inas Natani P 11 Cabean Kulon 4. Anis Hikmah F. P 14 Cabean Kulon 5. Arini Laila Kamila P 10 Cabean Kulon 6. Citra Ayu Naela P 12 Cabean Kulon

7. Dava Ali Mas‟ud L 10 Cabean Kulon

8. Keva Menanu A. F. P 13 Cabean Kulon 9. Khimayatul F. P 14 Cabean Kulon 10. Laga Satriatama L 12 Wedilelo 11. Latif Dwi R. L 14 Wedilelo 12. M. Ryan M. A. L 14 Cabean Kulon 13. M. Satria Bimantara L 12 Cabean Kulon 14. Maulida S. N. P 11 Cabean Kulon 15. Najwa Arifah P 12 Cabean Kulon 16. Nindita Salsa R. P 11 Cabean Kulon 17. Radia Arya S. L 12 Cabean Kulon 18. Raka Ajisaka L 11 Cabean Kulon

19. Rani Wahyu N. P 11 Cabean Kulon 20. Renda Anggia S. P 11 Cabean Kulon 21. Ridwan A. Farid L 11 Mukus 22. Risky Maulana L 13 Cabean Kulon 23. Rosita Ayu N. P 12 Cabean Kulon

24. Yoga Hermawan L 12 Mukus

Santriwan/santriwati Madrasah Diniyah Uswatun Khasanah berasal dari latar belakang ekonomi yang beragam, mulai dari kalangan ekonomi sedang sampai menengah atas. Tingkat kemampuan atau kecerdasan para santripun beragam, hal itu dikarenakan para santriwan/santriwati Madrasah Diniyah Uswatun Khasanah juga berasal dari kalangan keluarga yang berbeda-beda, ada yang berasal dari keluarga pegawai/guru, ustadz, serta dari kalangan buruh atau kaum awam.

Setiap harinya para santriwan/santriwati menempuh perjalanan ke Madrasah Diniyah dengan berjalan kaki bersama-sama bagi yang rumahnya saling berdekatan.Namun ada juga yang diantar jemput oleh para orang tua bagi yang rumahnya cukup jauh dengan Madrasah Diniyah Uswatun Khasanah.Biasanya yang diantar jemput adalah santriwan/santriwati Diniyah kelas I, sedangkan untuk anak-anak Diniyah kelas II tidak jarang ada satu dua anak yang membawa sepeda sendiri.

Jadi, meskipun rumahnya jauh dari Madrasah Diniyah Uswatun Khasanah, para santriwan/santriwati masih tetap memilki semangat yang tinggi untuk bisa tetap memperdalam pendidikan agama Islam mereka. Itu tidak lain juga karena dukungan dari para orang tua santriwan/santriwati.

h. Sarana Prasarana

Untuk memperlancar proses kegiatan bealajar mengajar (KBM) dan memudahkan interaksi saat pembelajaran, keberadaan sarana prasarana tidak kalah penting untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Madrasah Diniyah Uswatun Khasanah sendiri memiliki sarana prasarana, yang terdiri dari:

Table 3.6 Sarana Prasarana

Madrasah Diniyah Uswatun Khasanah Tahun 2017

No. Perlengkapan Jumlah

Kondisi

Baik Rusak

1. Karpet hijau 3 buah V 2. Karpet kuning 1 buah V

3. Karpet merah 1 buah V

4. Jam dinding 1 buah V 5. Satir kayu 2 buah V

7. Black board 2 buah V 8. Rak buku 1 buah V 9. Almari besar 2 buah V 10. Almari kecil 1 buah V 11. Kotak P3K 1 buah V

12. TV 1 buah V

13. DVD 1 buah V

14. Tape recorder 1 buah V

15. Sound System 2 buah V 16. Meja guru 2 buah V 17. Meja kecil segi 4 50 buah V 18. Meja persegi panjang 10 buah V 19. Meja segi 4 tinggi 8 buah V

20. Meja segi 4 tinggi 4 buah V

21. Salon 2 buah V

22. Microphone 2 buah V

23. Kaset DVD 6 buah V 24. Dispenser 1 buah V 25. Galon air 1 buah V 26. Kursi plastik 2 buah V 27. Kursi kayu 10 buah V 28. Sapu lidi 1 buah V

29. Sapu ijuk 1 buah V 30. Serok sampah 1 buah V 31. Tempat sampah 1 buah V

32. Tempat sampah 1 buah V

33. Krat gelas 2 buah V 34. Gelas 50 buah V 35. Toples 3 buah V 36. Taplak meja 2 buah V 37. Penghapus 2 buah V 38. Spidol boardmarker 4 buah V 39. Al-Qur‟an 5 buah V

40. Al- Qur‟an 8 buah V

41. Iqro‟ 7 buah V

42. Buku nadhom 11 buah V 43. Kitab Safinatunnaja 2 buah V 44. Kalender 1 buah V 45. Piring 20 buah V 46. Kabel rol 2 buah V 47. Rak sepatu 2 buah V

i. Proses Belajar Mengajar

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Madrasah Diniyah Uswatun Khasanah berlangsung selama 5 hari (Senin, Selasa, Rabu, Kamis), hari Jum‟at dan Minggu libur, sedangkan hari Sabtu dijadwalkan untuk ektrakurikuler rebana. Meskipun setiap harinya sudah terjadwal, akan tetapi dalam pembelajarannya disesuaikan dengan situasi dan kondisi para ustadz/ustadzahnya.

Kurikulum yang digunakan di Madrasah Diniyah Uswatun Khasanah adalah kurikulum sendiri, namun belum ada dalam bentuk tertulis.Dalam kegiatan belajar mengajar setiap harinya, para ustadz/ustadzah berpedoman pada penggunaan buku ajar yang dijadikan acuan belajar oleh masing-masing pengajar, tanpa adanya Standar Kompetensi maupun Kompetensi Dasar yang digunakan. Pembelajaran yang diberikan adalah untuk memberi bekal kepada para santriwan/santriwati dalam membaca al-Qur‟an dengan baik dan benar sesuai dengan ilmu tajwid serta tambahan beberapa mata pelajaran yang terkait dengan agama seperti fiqh, aqidah, bahasa arab dan lain sebagainya.

Madrasah Diniyah Uswatun Khasanah dengan keterbatasan gedung yang berada satu atap dengan TPQ Uswatun Khasanah, dalam kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan sistem pergantian waktu.Pukul 14.00- 16.00 WIB digunakan untuk kegiatan belajar mengajar anak-anak TPQ, sedangkan mulai pukul 16.00-17.30 untuk Madrasah Diniyah.Para

pengajar Madrasah Diniyah juga merupakan para pengajar TPQ. Dalam proses pembelajaran untuk Diniyah kelas I bisa ditunggu oleh 2 sampai 3 ustadz/ustadzah. 1 ustadz/ustadzah bertindak sebagi guru kelas yang memberikan materi, sedangkan 2 lainnya bertugas untuk menyimak bacaan al-Qur‟an anak-anak satu demi satu. Berbeda dengan Diniyah kelas II, dalam pembelajaran setiap harinya cukup diampu oleh satu ustadz/ustdazah yang bertugas sebagai guru kelas sekaligus yang menyimak bacaan al-Qur‟an anak-anak yang dibaca secara bersama- sama atau perkelompok.

Dokumen terkait