• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDEKATAN LAPANGAN

GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

Gambaran Umum PT Indo Bharat Rayon Purwakarta

PT Indo Bharat Rayon yang tergabung dalam Aditya Birla Group dilatarbelakangi dengan datangnya seorang pengusaha India bernama Agrawal ke Indonesia dengan maksud untuk menanamkan modal dari Birla group yang bekerja sama dengan pengusaha Indonesia Herlan Bekti.

PT Indo-Bharat Rayon didirikan sebagai perusahaan PMA dengan persetujuan Presiden No. B22/PRES/6/I/PMA/1980 tanggal 24 Juni 1980 dan diaktakan melalui notaris Fredik Alexander Tumbuan di Jakarta dengan akta No. 16 tanggal lima September 1980. Persentase saham perusahaan 80 persen berasal dari modal ekuitas perusahaan yang disetor oleh pemegang saham asing dan sisanya sebesar 20 persen disetor oleh perusahaan dalam negeri. Perusahaan dikelola oleh dewan direksi dibawah pengawasan dewan komisaris yang diangkat oleh pemegang saham tahunan. Pada awalnya perusahaan dibangun dengan modal u$$ 500 juta, tanah seluas 24Hektar, dimana satu per tiga bagian digunakan untuk perumahan staff dan karyawan.

PT. Indo Bharat Rayon adalah pabrik pertama yang memproduksi viscose rayon staple fibre (VRSF) di Indonesia. Sebelumnya seluruh kebutuhan VRSF diimpor dari luar negeri. Dengan demikian dimulainya produksi oleh perusahaan ini telah menghemat devisa Indonesia. Saat ini, PT Indo Bharat Rayon adalah produsen serat rayon yang kompetitif secara global, memiliki kualitas ISO 9002 sejak tahun 1995. Perusahaan telah mengekspor sebesar 20 persen dari produksinya. 60 persen sampai dengan 65 persen produksi rayon fibre (serat rayon) tersebut diekspor secara langsung yaitu melalui industri-industri hilirnya dalam bentuk benang, kain dan pakaian jadi. Sehingga total keseluruhan ekspor serat rayon adalah sebesar 80 sampai 85 persen.

Perusahaan ini mulai memproduksi VRSF, dengan kapasitas produksi awal sebesar 45 ton perhari. Serat Rayon adalah fibre cellulosa buatan yang dimanufaktur dari pulp kayu. Bahan tersebut biasa dipakai di perusahaaan industri termasuk produk kesehatan seperti lap kertas (sanitary napkins). Dalam industri tekstil, rayon digunakan untuk manufaktur bahan kain (fabric). Dengan penggunaan 100 persen rayon khususnya versatilitinya, serat rayon telah diterima diseluruh dunia, oleh karena itu serat rayon telah menjadi salah satu bahan baku tekstil yang paling penting untuk industri tekstil di Indonesia.

Nama PT Indo Bharat Rayon yang tergabung dalam Aditya Birla Group sendiri mempunyai pengertian sebagai berikut Indo berasal dari kata Indonesia, Bharat berasal dari kata yang dipakai sebagai sebutan lain untuk India, sementara Rayon berasal dari kata yang dipakai sebagai sebutan lain bagi serat selulosa.

Dalam suatu organisasi terdapat nilai-nilai, aspirasi serta kebutuhan organisasi di masa depan yang disebut dengan visi. Visi adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang diperoleh serta aspirasi dan cita-cita masa depan.

18

PT Indo Bharat Rayon yang tergabung dalam Aditya Birla Group dalam mewujudkan tujuan perusahaan memiliki visi. Adapun visi dari perusahaan ini adalah menjadi penyalur Viscose Rayon Staple Fibre yang paling diminati.

Misi merupakan alasan mendasar eksistensi suatu organisasi. Pernyataan misi organisasi, terutama ditingkat unit bisnis menentukan batas dan maksud aktivitas bisnis perusahaan. Adapun misi dari PT Indo Bharat Rayon adalah menciptakan nilai unggul dan berkelanjutan bagi semua pemangku kepentingan dengan fokus pada pertama kualitas orang, produk dan proses-proses. Kedua mempertahankan semua kepatuhan peraturan dan norma lingkungan. Terakhir adalah inovasi dalam produk dan jasa.

Struktur Organisasi PT Indo Bharat Rayon

Struktur suatu organisasi menggambarkan bagaimana organisasi itu mengatur dirinya sendiri, bagaimana mengatur hubungan antar orang dan antar kelompok. Struktur organisasi PT Indo Bharat Rayon seperti Gambar 2.

Sumber : profil perusahaan PT Indo-Bharat Rayon (IBR)

Public relations pada perusahaan ini tergabung dalam divisi People Management yaitu corporate legal departement dan corporate communication. Memiliki satu manager pusat yang membawahi dua orang asisten manager pada

Gambar 2 Struktur Organisasi PT Indo Bharat Rayon

Quality Management Representative

Vice President Engginering

Vice President (Fin. & Com.) Vice President Marketing Vice President Purchasing Manager Viscose Manager Spinning Manager Auxillary Manager Ancillilary President Director Manager NDT Manager Electric Manager Instrument Manager Civil Manager Marketing Manager Purchasing Manager Material Manager HRD Manager People Management

19 bagian corporate legal departement dan corporate communication. Manager pusat bertindak juga sebagai public relations. Meskipun memiliki struktur yang berstrata, namun lingkungan kerja pada divisi People Management memiliki hubungan yang erat, karena atasan hingga bawahan berada dalam satu ruangan tanpa sekat hanya dibedakan posisi pembagian kerja antara bagian corporate legal department dan corporate communication sehingga akan cenderung memiliki kesamaan dalam cara bekerja dengan jabatan yang berbeda.

People managemet division adalah sebuah divisi diba

wah naungan Human Resources Development (HRD) pada PT Indo Bharat Rayon. People Managemet Division berfungsi sebagai pembina hubungan antara perusahaan dengan masyarakat umum, karyawan dan lembaga pemerintahan. People Management Division terbagi dalam dua departemen yakni Corporate Legal dan Corporate Communication. Tugas masing-masing fungsi tersebut adalah sebagai berikut.

a. Corporate Legal Departement

Corporate Legal berfungsi memastikan bahwa seluruh dokumen hukum/perjanjian yang dibuat oleh perseroan telah sesuai dengan norma-norma hukum, keasusilaan, kepatuhan, dan melindungi perseroan dari kemungkinan hal-hal yang merugikan.

Fungsi tersebut antara lain sebagai berikut:

- Menelaah perjanjian yang akan mengikat Perseroan dengan pihak lain - Membuat standar perjanjian, untuk hal yang bersifat rutin

- Menyiapkan skenario rapat (rapat umum pemegang saham, rapat direksi dan rapat komisaris)

- Memberikan pendapat hukum bagi Perseroan - Memelihara data Perseroan.

b. Corporate Communication

Corporate Communication berfungsi untuk merumuskan dan mengkoordinir pelaksanaan program atau kegiatan (event) utama perseroan maunpun kegiatan publik internal (karyawan dan staff) serta membinan hubungan baik dengan media (cetak, elektronik, dan online) maupun publik eksternal (masyarakat umum dan lembaga pemerintahan).

Fungsi tersebut antara lain:

- Merumuskan dan mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan program atau kegiatan (event) utama Perseroan, antara lain: Rapat umum pemegang saham, rapat direksi, rapat komisaris.

- Merumuskan dan mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan kegiatan Community Development/CSR.

- Mengkoordinir penggunaan corporate identity (Logo Perseroan) - Menyiapakan Corporate souvenir dan plakat

- Melaksanakan Dokumentasi

- Mengkoordinir pembutan kartu ucapan ( Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru). - Membina hubungan baik dengan media (wartawan) dan Pimpinan Redaksi - Memantau dan menganalisa berita Perseroan di media

20

- Mengkoordinir pengelolaan website dan intranet (sarana komunikasi internal).

Program dan aktivitas public relations PT Indo Bharat Rayon yang telah dijalankan antara lain:

Kebersihan:

- Kerjabakti rutin satu bulan sekali

- Program tahunan menanam seribu pohon

- Mengelola limbah padat bersama masyarakat

- Pengecekan kadar limbah cair berkala

- Pemasangan alat penyaring limbah udara Kesehatan:

- Pengobatan rutin setiap hari selasa di kantor desa

- Pemberian susu formula kepada para balita

- Pemberian susu tinggi kalsium kepada para lansia

- Pemberian asuransi keselamatan kerja bagi para karyawan Pendidikan:

- Pemberian beasiswa kepada siswa berpretasi

- Perbaikan sarana dan prasarana pendidikan desa

- Penyelenggaraan Les Menjahit Kesejahteraan:

- Pemberian bantuan sembako

- Pembayaran listrik dan air

- Perbaikan Fasiltas umum desa

Gambaran Umum Desa Cilangkap, Kecamatan Babakan Cikao, Kabupaten Purwakarta

Gambaran Desa Cilangkap, Kecamatan Babakan Cikao, Kabupaten Purwakarta mencangkup letak geografis, kondisi kependudukan, mata pencaharian penduduk, dan fasilitas umum.

Kondisi Geografis dan Kependudukan

Desa Cilangkap, Kecamatan Babakan Cikao, Kabupaten Purwakarta merupakan desa terdekat secara geografis dengan wilayah perusahaan PT Indo Bharat Rayon. Suhu rata-rata harian desa ini adalah 24,33 C.

Desa Cilangkap sebelah utara berbatasan dengan Desa Curug, Kecamatan Klari, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Cikao Badung Kecamatan Jatiluhur, sebelah timur berbatasan dengan Desa Cicadas Kecamatan Babakan Cikao dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Tegal Lega Kecamatan Narogtog. Desa ini berada di ketinggian antara 600-1880 Meter di atas permukaan laut (dpl). Desa Cilangkap terdiri dari dataran rendah dengan kemiringan 21 sampai 40 derajat. Jarak Desa Cilangkap dengan Ibu Kota Kecamatan Babakan

21 Cikao sekitar empat km, jarak dengan Ibu Kota Kabupaten Purwakarta sekitar 20 km, jarak dengan Ibu Kota Provinsi Jawa Barat sekitar 68 km dan jarak dengan Ibu Kota Negara Indonesia sekitar 98 km.

Jumlah penduduk Desa Cilangkap adalah 5.987 orang terdiri dari 3.816 jiwa laki-laki dan 2.171 jiwa perempuan. Sementara itu, jumlah kepala keluarga (KK) di Desa Cilangkap sebanyak 1950 KK (Demografi desa, 2014).

Mata Pencaharian Penduduk

Penduduk Desa Cilangkap mayoritas bermata pencaharian sebagai buruh swasta atau buruh pabrik dikarenakan letak desa yang sangat dekat dengan PT Indo Bharat Rayon, selain itu dalam periode penerimaan karyawan perusahaan lebih mengutamakan warga Desa Cilangkap. Begitu pula dengan pergantian pegawai atau buruh yang biasa dikenal dengan istilah tambal lubang.

Meskipun banyak penduduk bekerja sebagai buruh pabrik namun masih ada penduduk yang bekerja di sektor pertanian yaitu sebagai petani dan peternak meskipun jumlahnya sudah tidak banyak hal ini terjadi karena minat bekerja penduduk di sektor pertanian sudah sangat menurun. Salah satu faktornya karena daya dukung lahan yang rendah karena berdekatan dengan pembuangan limbah Bottom Ash milik PT Indo Bharat Rayon.

Tabel 1 Jumlah Penduduk Desa Cilangkap berdasarkan Pekerjaannya.

Pekerjaan Desa Cilangkap

Jumlah Persentase Buruh Swasta 3.655 67,5 Pegawai Negeri 25 0,46 Pengrajin 2 0,03 Pedagang 25 0,46 Penjahit 5 0,09 Tukang Batu 35 0,64 Tukang Kayu 30 0,55 Peternak 160 2,95 Petani 214 3,95 Montir 3 0.05 Dokter 1 0.01 Supir 5 0.09 Pengemudi Ojeg 5 0.09 TNI/POLRI 1 0.01 Pengusaha 25 0.46 Lain-lain - -

sumber : Data Monografi Desa Cilangkap 2014

Fasilitas Umum Desa Cilangkap

Desa Cilangkap memiliki beberapa fasilitas umum dalam rangka menjalankan aktivitas umum warga desa. Fasilitas tersebut meliputi sebuah kantor desa, sebuah kendaraan dinas roda empat dan tiga kendaran dinas roda dua, enam

22

buah masjid, 20 surau/mushola, dua lapangan sepak bola, tiga lapangan bulu tangkis, dan dua lapangan volley. Selain itu pula terdapat satu puskesmas pembantu, satu balai pengobatan atau poliklinik, satu apotik, enam posyandu, satu toko obat dan satu tempat praktek dokter. Untuk prasarana pendidikan sendiri di Desa Cilangkap terdapat satu Sekolah Menengah Pertama, dua Sekolah Dasar, dua Taman Kanak-Kanak, satu TPA, dua Madrasah Ibtidaiyah dan sebuah Perpustakaan Desa.

Rumah-rumah dimana penelitian ini dilaksanakan sudah dialiri listrik dan air bersih, bangunan rumah pun sudah layak huni. Secara umum desa ini juga memiliki fasilitas jalan raya dan jalan lingkungan yang relatif baik. Jalan kabupaten digunakan sebagai jalan utama desa, jalan desa digunakan untuk mengakses antar kampung dan jalan lingkungan digunakan untuk mengakses jalan-jalan menuju rumah tangga desa. Jalan kabupaten dapat dilalui oleh semua jenis kendaraan, namun jalan desa dan jalan lingkungan hanya bisa dilalui oleh pejalan kaki, pengendara sepeda, mobil pribadi, dan mobil jenis truck.

23

PERAN PUBLIC RELATIONS PT INDO BHARAT RAYON

Peran Public Relations sebagai Komunikator

Peran public relations sebagai komunikator merupakan salah satu peran utama public relations. Setiap perusahaan harus menjalin komunikasi dengan publiknya, begitu pula dengan PT Indo-Bharat Rayon. Peran public relations sebagai komunikator memiliki beberapa indikator yang dapat menentukan tinggi rendahnya peran tersebut, diantaranya adalah ketepatan informasi yang menunjukan peran public relations sebagai komunikator dapat menyampaikan informasi kepada publiknya disertai kebenaran informasi yang tinggi, memiliki ketepatan waktu penyampaian, relevansi informasi dan kelengkapan informasi. Selanjutnya gaya penyampaian informasi, memperlihatkan bagaimana public relations dapat menyampaikan informasi kepada publik dengan bahasa yang sederhana dan sikap yang bersahaja. Penilaian responden terhadap peran public relations sebagai komunikator pada perusahaan ditunjukan pada Tabel 2.

Tabel 2 Penilaian responden terhadap peran public relations sebagai komunikator

Peran PR sebagai Komunikator Jumlah Persentase (%)

Tinggi 28 70.0

Rendah 12 30.0

Total 40 100.0

Penilaian responden terhadap peran public relations sebagai komunikator tergolong baik karena hampir seluruh responden memiliki pemahaman yang baik terhadap informasi yang disampaikan oleh public relations. Selain itu public relations selalu bertanggung jawab atas semua informasi yang diberikan sehingga informasi yang disampaikan selalu dipercaya oleh masyarakat. Informasi yang disampaikan juga menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh masyarakat, tidak jarang public relations juga menggunakan bahasa Sunda untuk menyampaikan informasi tujuannya agar masyarakat merasa lebih akrab dan paham benar dengan informasi yang disampaikan. Dilihat dari ketepatan waktu penyampaian public relations selalu mampu memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta dapat menciptakan suasana yang kondusif sehingga keadaan masyarakat membaik saat menghadapi permasalahan. Ini terbukti saat perusahaan terlibat permasalahan dengan masyarakat di hulu kali mati Citarum terkait limbah bottom ash perusahaan.

Menurut para responden saat terjadi pencemaran area pertanian oleh limbah perusahaan. Public relations langsung bergerak langsung menuju para petani, tidak hanya menjanjikan akan menyelesaikan permasalahn namun juga menawarkan bantuan penanggulangan paska pencemaran, dengan cara memberikan dana untuk kembali membangun area pertanian yang tercemar.

24

“Lamun kasus limbah mah tos rengse neng, pa dadang datang panggih langsung sareng bapak jeung patani nu sejen, kanggo kasus eta mah lain acis hungkul nu ditawaran ku parusahaan tapi bibit,

pupuk, sareng alat pembajak” . (petani sawah Desa Cilangkap).

Sebanyak 12 responden lain, berpendapat bahwa peran public relations sebagai komunikator tergolong kurang baik. Hal tersebut terjadi karena letak kediaman dari para responden yang jauh dari pusat desa. Saat informasi disampaikan oleh public relations pun informasi tersebut terlambat sampai kepada para responden. Hal ini membuat para responden juga memiliki interaksi rendah dengan public relations, bahkan mereka kesulitan saat mengisi pertanyaan terkait gaya penyampaian informasi yang mencangkup bahasa dan sikap dari public relations.

Menurut Imran (2008), peran public relations sebagai komunikator dapat menunjang kegiatan manejemen perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan, peran tersebut juga mampu membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik internal dan publik eksternal. Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan informasi dari perusahaan kepada publiknya dan menyalurkan opini publik kepada perusahaan. Melayani publik dan menasehati pimipinan demi kepentingan umum. Serta mendukung operasional dengan membina hubungan harmonis antara perusahaan dengan publiknya, untuk mencegah terjadinya rintangan psikologis, baik yang ditimbulkan dari pihak perusahaan maupun dari pihak publiknya.

Peran public relation sebagai komunikator termasuk tinggi jika dilihat dari dua indikatorya. Distribusi penilaian responden mengenai peran public relation sebagai komunikator berdasarkan unsurnya dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Penilaian responden terhadap peran public relations sebagai komunikator berdasarkan Indikatornya

Indikator Penilaian Responden

Rendah Tinggi

Ketepatan Informasi 17 (42.5) 23 (57.5)

Gaya Penyampaian Informasi 12 (30.0) 28 (70.0)

Ket: angka dalam kurung dalam persen.

Penilaian responden terhadap peran public relations sebagai komunikator paling tinggi terdapat pada gaya penyampaian informasi, hal tersebut disebabkan karena saat menyampaikan informasi public relations selalu menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh masyarakat bahkan public relations juga menggunakan bahasa sunda agar lebih akrab dan masyarakat lebih paham terhadap informasi yang disampaikan. Selain itu sikap yang ditunjukan oleh public relations kepada masyarakat juga bersahaja, sopan, dan penuh empati.

“Pa dadang, Pa Heri, sareng pegawai Indo Bharat nu sejen mah

sopan-sopan, baik,ramah oge. lamun ngomong oge bener tara ngaboong, telat-telat mah aya neng namina oge manusia bilih aya

25 kalepatan tapi lamun ngaboong mah tara, jadina insya allah

dipercaya wae pagawai Indo Bharat mah”(IRT Desa Cilangkap).

Ketepatan informasi erat hubungannya dengan informasi yang disampaikan oleh public relation baik terkait isi informasi dan waktu penyampaian informasi. Responden yang berpendapat bahwa ketepatan informasi tergolong baik adalah responden yang terdedah informasi juga memiliki pemahaman yang baik terhadap isi informasi yang disampaikan juga waktu penyampaian informasi yang cepat kepada mereka.

Peran Public Relations sebagai Pembina Hubungan Baik (Relationship)

Lingkungan perusahaan memiliki pengaruh kuat terhadap keberadaan suatu perusahaan. Lingkungan dibedakan menjadi dua, lingkungan luar perusahaan dan lingkungan dalam perusahaan. Lingkungan luar perusahaan adalah publik, baik masyarakat sekitar, pemerintah, atau perusahaan yang memiliki visi misi senada. Baik buruknya pengaruh yang berasal dari lingkungan luar perusahaan akan mempengaruhi stabilitas perusahaan dalam mencapai tujuan, untuk itulah diperlukan peran public relations sebagai pembina hubungan baik (relationship). Irianta (2004) memandang corporate relation dapat dibina melalui dua pendekatan community relations. Pertama, public relations memposisikan perusahaan sebagai pemberi donasi. Pendekatan kedua adalah public relations memposisikan komunitas sebagai mitra dari perusahaan. Peran public relations sebagai pembina hubungan baik (relationship) memiliki dua indikator yaitu intesitas komunikasi yang berkaitan dengan jumlah komunikasi antara public relations dengan publiknya. Serta respons masyarakat yang berhubungan dengan sikap atau penilaian masyarakat terhadap public relations. Hasil penelitian penilaian responden terhadap peran public relations sebagai pembina hubungan baik (Relationship) dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Penilaian responden terhadap peran public relations sebagai pembina hubungan baik (Relationship)

Peran PR sebagai Relationship Jumlah Persentase (%)

Tinggi 25 62.5

Rendah 15 37.5

Total 40 100.0

Penilaian responden terhadap peran public relations ini tergolong tinggi, peran ini memiliki selisih jauh antara kategori tinggi dan rendah. Hal ini disebabkan adanya intesitas komunikasi kedua belah pihak yang tinggi. Public relations melakukan komunikasi dengan masyarakat sekitar baik dengan komunikasi langsung yang dilakukan sebulan sekali dengan para elit desa dan tiga bulan sekali dalam bentuk musyawarah desa dengan para elit, aparat dan tokoh masyarakat juga sebagian masyarakat. Bentuk komunikasi tidak langsung

26

dilaksanakan dalam bentuk surat menyurat, pesan singkat dan telefon yang dilakukan saat ada kebutuhan atau hal yang ingin dirundingkan oleh kedua pihak.

Relationship yang tidak harmonis beresiko menimbulkan ketidakpuasan masyarakat yang pada akhirnya mengancam kelangsungan bisnis perusahaan. Oleh sebab itu public relations berupaya menciptakan saling pengertian, kepercayaan, dan dukungan dari masyarakat. Indikator lain yang berpengaruh terhadap peran public relations sebagai Relationship adalah respons masyarakat terhadap public relations seperti kemudahan dalam menjalin komunikasi, pelaksanaan komunikasi dua arah, menjembatani hubungan perusahaan dengan masyarakat sekitar, kemampuan dalam membina hubungan baik dengan masyarakat, dan kemampuan membantu masyarakat dalam pelaksanaan program bersama. Tinggi penilaian responden terhadap peran public relations sebagai Relationship juga disebabkan karena public relation memberikan kemudahan untuk dihubungi, dan memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat, hal ini tercermin dari komunikasi dua arah yang dibangun public relations saat proses blowing mesin dimana proses tersebut mengganggu kenyamanan masyarakat karena bising, bentuk hubungan yang baik juga dapat dilihat melalui upaya public relations untuk selalu menjadi jembatan komunikasi antara perusahaan dan masyarakat disaat masyarakat membutuhkan bantuan perusahaan untuk merenovasi beberapa fasilitas umum juga disaat perusahaan mengalami kesulitan dalam pengelolaan limbah perusahaan.

Peran public relations tergolong tinggi jika dilihat dari kedua indikatornya. Penilaian responden terhadap peran public relations sebagai Pembina hubungan baik (Relationship) dilihat dari indikatornya dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5 Penilaian responden terhadap peran public relations sebagai pembina hubungan baik (Relationship) dilihat dari indikatornya

Indikator Penilaian Responden

Rendah Tinggi

Intensitas Komunikasi 15 (37.5) 25 (62.5)

Respons Masyarakat 16 (40.0) 24 (60.0)

Ket: angka dalam kurung dalam persen.

Berdasarkan Tabel 5, terlihat tidak terdapat selisih jauh antara kedua indikator dikarenakan kedua indikator saling mendukung terhadap tinggi peran public relation sebagai Pembina hubungan baik (Relationship). Intesitas komunikasi kedua belah pihak yang tinggi membangun respons masyarakat yang postif terhadap public relations dan berpengaruh terhadap penilaian responden terhadap peran public relation sebagai Pembina hubungan baik (Relationship) yang tinggi.

Peran Public Relations sebagai Backup Management

Peran public relations sebagai backup management memiliki dua indikator, diantaranya, kohesivitas fungsi management (POAC) yaitu planning (perencanaan), organaizing (peyusunan), actuating (pelaksanaan), evaluation

27 (evaluasi). Serta korelasi informasi yang diberikan. Penilaian Responden terhadap peran public relations sebagai backup management dibagi menjadi dua kategori, yaitu tinggi jika hasil skor penilaian lebih besar dari 50 persen dan rendah jika hasil skor kurang dari 50 persen. Hasil penelitian penilaian responden terhadap peran public relations sebangai backup management dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Penilaian responden terhadap peran public relations sebagai backup

management

Peran sebagai Backup Management Jumlah Persentase (%)

Tinggi 22 55.0

Rendah 18 45.0

Total 40 100.0

Public relations melaksanakan dukungan manajemen atau menunjang kegiatan departemen lain seperti bagian pemasaran, operasional, teknik, keuangan, dan personalia demi terciptanya tujuan bersama. Langkah public relations tersebut harus didukung oleh kohesitas fungsi manajement yang tinggi, sama halnya ketika bekerjasama dengan masyarakat sekitar perusahaan dalam sebuah program bersama seperti pengolahan limbah, pengobatan gratis rutin dan pemberian beasiswa pendidikan bagi warga desa yang berprestasi. Public relations harus mampu menyusun perencanaan program yang baik bersama masyarakat, mempersiapkan pelaksanaan program dengan matang, mengkoordinir pelaksanaan program dan mengevaluasi pelaksanaan program yang tentunya setiap tahapannya harus melibatkan warga desa sebagai mitra, dengan begitu public relations mampu melakukan dukungan manajemen dan menunjang kegiatan-kegiatan positif perusahaan (backup management) dalam hal pengembangan masyarakat.

Peran public relations ini dinilai tergolong tinggi oleh responden, karena public relations selalu mendegar dan menindak lanjuti aspirasi masyarakat. Hal

Dokumen terkait