• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kehadiran PT Bank BNI Syariah (selanjutnya disebut BNI Syariah) bermula dari Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang mulai beroperasi pada 29 April 2000. Sebagai langkah awal, kala itu dibuka Unit Usaha Syariah di lima kantor cabang Bank BNI, yakni di Kota Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin. Keberadaan unit usaha syariah tersebut tak lepas dari Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Undang-undang yang disahkan pada 10 November 1998 oleh Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie itu memungkinkan bank-bank umum membuka layanan syariah.

Merujuk pada Corporate Plan UUS BNI tahun 2000, status UUS bersifat sementara, dan akan dilakukan pemisahan (spin off) pada 2009. Rencana pemisahan itu akhirnya terwujud pada 19 Juni 2010 dengan didirikannya PT Bank BNI Syariah. Pada hari itu, manajemen Bank BNI melakukan soft launching operasional PT Bank BNI Syariah sebagai entitas independen hasil pemisahan UUS. Kehadiran PT Bank BNI Syariah sebagai Bank Umum Syariah (BUS) berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 12/41/KEP.GBI/2010.

Lahirnya BNI Syariah melengkapi anak perusahaan Bank BNI menjadi empat pada tahun 2010. Sebelumnya telah ada BNI Life, BNI Multifinance, dan BNI Securities. Kepemilikan saham Bank BNI Syariah terdiri dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebesar 99,9% dan PT BNI Life Insurance sebesar 0,1%.

Spin off merupakan langkah strategis Bank BNI dalam menyikapi perkembangan faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal misalnya situasi ekonomi, kebutuhan pasar dan regulasi yang kian kondusif.

Regulasi itu, antara lain, diterbitkannya UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah UU Surat Berharga Syariah Negara No. 19/2008, Peraturan BI tentang Bank Umum Syariah, dan Peraturan BI tentang Unit Usaha Syariah. Sedangkan faktor internal meliputi corporate plan, kesiapan organisasi dan customer base. Melalui spin off, maka manajemen BNI Syariah menjadi lebih fokus dalam mengelola bisnis, independen, fleksibel dan responsif dalam memenuhi kebutuhan nasabah. Dengan demikian, pada gilirannya, BNI Syariah bisa menjadi bank syariah pilihan rakyat Indonesia. Dalam operasional keseharian, BNI Syariah akan fokus di ritel dan consumer banking dengan fokus industri unggulan di masing-masing wilayah. Kinerja UUS BNI Syariah terbilang cukup bersinar. Sekedar gambaran, pada triwulan II 2009, asetnya tercatat Rp3,99 triliun, Dana Pihak Ketiga Rp3,16 triliun, dan total pembiayaan mencapai Rp3,40 triliun. Sebagai pembanding, pada akhir tahun 2010, setengah tahun setelah pemisahan, asetnya melonjak hingga menjadi Rp5,2 triliun, Dana Pihak Ketiga Rp4,2 triliun, dan pembiayaan Rp3,2 triliun.

Sejalan dengan waktu, kinerja positif Bank BNI Syariah terus berlanjut. Per Desember 2016, asetnya tercatat sebesar Rp28,31 triliun, naik 23,01% dari tahun 2015 sebesar Rp23,02 triliun. Jika dibandingkan dengan aset perbankan syariah secara nasional per 31 Desember 2016, BNI Syariah menguasai pangsa pasar sebesar 7,94%, naik jika dibandingkan akhir tahun 2015, yang menguasai pasar sebesar 7,77%.

Kinerja positif juga ditunjukkan dengan pencapaian Dana Pihak Ketiga sebesar Rp24,23 triliun, naik 25,41% dibanding tahun 2015 sebesar Rp19,32 triliun. Adapun total pembiayaan mencapai Rp20,49 triliun, naik 15,36% dibanding tahun 2015 sebesar Rp17,77 triliun. Dengan kinerja tersebut, BNI Syariah membukukan laba bersih pada tahun 2016 sebesar Rp277,38 miliar, naik 21,38% dibanding tahun 2015 sebesar Rp228,53 miliar.

Keberhasilan BNI Syariah dalam mengelola bisnis tak lepas dari keberadaan sumber daya manusia yang handal dan kompeten di bidangnya. Hingga akhir tahun 2016, BNI Syariah memiliki 4.450 pegawai, naik dibanding tahun 2015 dengan 4.255 pegawai. Untuk meningkatkan kompetensi karyawan, BNI Syariah secara rutin mengadakan berbagai pelatihan dengan anggaran yang terus ditingkatkan. Selain meningkatkan kompetensi karyawan, BNI Syariah juga terus melakukan update terhadap kemampuan dan daya dukung teknologi informasi yang dipakai dalam operasional keseharian. Untuk itu, teknologi informasi yang diterapkan telah besertifikasi ISO 9001:2008.

BNI Syariah tak berpuas diri dengan pencapaian tersebut. Dengan komitmen untuk memberikan yang terbaik bagi nasabah, BNI Syariah senantiasa meningkatkan pelayanan. Sebagai salah satu bentuk peningkatan layanan yang berkelanjutan, BNI Syariah juga senantiasa memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syariah dengan memastikan bahwa semua produk BNI Syariah telah melalui pengujian dari Dewan Pengawas Syariah dan memenuhi aturan syariah yang berlaku. Selain itu, BNI Syariah juga senantiasa berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian, baik dalam menjalankan kegiatan usaha maupun melalui penerapan prinsip tersebut di seluruh lini manajemen dan operasional BNI Syariah.

Untuk menunjang ekspansi bisnis dan menjaga likuiditas, pada Mei 2015, BNI Syariah menerbitkan Sukuk Mudharabah Bank BNI Syariah I sebesar Rp500 miliar dengan tenor tiga tahun. Nisbah bagi hasil yang ditawarkan adalah sebesar 15,35% dengan indikasi (equivalent rate) sebesar 9,25% per tahun. Sukuk ini telah mendapat peringkat idAA+(sy) dari PEFINDO.

Saat ini, kantor pusat BNI Syariah berkedudukan di Gedung Tempo Pavilion 1, Jl. HR Rasuna Said Kav. 10-11, Lantai 3-6, Jakarta 12950, Indonesia. Hingga akhir tahun 2016, BNI Syariah memiliki jaringan usaha yaitu 1 Kantor Wilayah, 68 Kantor Cabang, 171 Kantor Cabang Pembantu, 17 Kantor Kas, 17 Kantor Fungsional, 23 Mobil Layanan

Gerak, dan 29 Payment Point. Selain itu, nasabah BNI Syariah juga dapat memanfaatkan jaringan Kantor Cabang BNI Konvensional Sharia Channelling Office (SCO) yang tersebar di 1.490 outlet di seluruh wilayah Indonesia dan akan terus berkembang seiring dengan pertumbuhan aset.

2. Profil Perusahaan

Gambar 4.1 Logo Bank BNI Syariah

Nama : PT Bank BNI Syariah

Tanggal Berdiri : Kamis, 25 Maret 2010 Tanggal Beroperasi : Sabtu, 19 Juni 2010

Alamat Kantor Pusat : Gedung Tempo Pavilion I Jl. HR Rasuna Said. Kav. 10-11, Lantai 3-6, Jakarta 12950 – Indonesia

Jumlah Karyawan : 4737 karyawan

Call Center : 1500046

Situs Web : www.bnisyariah.co.id

Sosial Media : Facebook PT Bank BNI Syariah Twitter @bnisyariah

Instagram @bni.syariah

Email : info@bnisyariah.co.id

Kode Bank : 427

Kode Swift : SYNIIDJA

Jaringan Kantor : KW 3 Kantor KC 68 Kantor KCP 180 Kantor

KK 17 Kantor

ATM lebih dari 156.000 jaringan Kepemilikan Saham :

- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk : 99,90%

- PT BNI Life Insurance : 0,10% Otoritas Pengawas Bank : Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

3. Visi Misi Perusahaan a. Visi

Menjadi Bank Syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dank kinerja

b. Misi

- Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada kelestarian lingkungan

- Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa perbankan syariah

- Memberikan nilai investasi yang optimal bai investor

- Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah - Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah

4. Board Manajemen a. Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Fero Poerbonegoro Komisaris Independen : Rizqullah

Komisaris : Max Niode

b. Direksi

Direktur Utama : Imam Teguh Saptono Direktur Operasional : Junaidi Hisom

Direktur Bisnis : Kukuh Rahardjo Konsumer

Direktur Risiko & : Tribuana Tunggadewi Kepatuhan

Dokumen terkait