BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 GAMBARAN UMUM
Rumah Sakit Umum Daerah Majenang didirikan pada tahun 1960 dengan
nama Rumah Sakit Pembantu Majenang, dengan kapasitas 15 tempat tidur,
kemudian pada tahun 1972 diubah statusnya sebagai Puskesmas Rawat Inap
Utama, dan pada tahun 1998 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor:1410/Menkes/XII/1997 tanggal 8 Desember 1997
diubah statusnya menjadi Rumah Sakit kelas C dengan nama Rumah Sakit Umum
Daerah Majenang dan diresmikan oleh Dirjen Pelayanan Medik depkes RI pada
tanggal 30 April 1998. RSUD Majenang merupakan RSU non pendidikan milik
Pemerintah Kabupaten Cilacap yang terletak di Jl.Dr.Soetomo No.54 Majenang. RSUD Majenang memiliki visi “Rumah Sakit yang mengutamakan kepuasan pasien, sejahtera dan berdaya saing”. Selanjutnya visi tersebut dijabarkan ke dalam tiga misi sebagai berikut :
1. Menciptakan kepuasan pelayanan bagi customer sesuai dengan kebutuhan. 2. Meningkatkan mutu pelayanan di semua instalasi sesuai dengan protap dan
professional.
3. Melaksanakan pelayanan dengan cepat, tepat, murah dan berkualitas.
Berdasarkan visi dan misi di atas, RSUD Majenang mempunyai Budaya
Organisasi atau Budaya Kerja yang telah disepakati oleh semua karyawan, yaitu
5S (senyum, salam, sapa, sopan, santun) dan 1E (empati). Selanjutnya jenis
pelayanan yang diberikan rumah sakit ini yaitu instalasi rawat jalan, instalasi
54
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1. Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan terhadap tiap-tiap variabel penelitian. Pada
analisis ini akan menghasilkan distribusi frekuensi dan prosentase dari tiap-tiap
variabel yang berhubungan dengan keputusan pasien rawat jalan memilih layanan
kesehatan di RSUD Majenang. Adapun variabel bebas yang dianalisis dalam
penelitian ini adalah karakteritik responden dan persepsi bauran pemasaran
(produk, harga, promosi, tempat, orang, proses, dan bukti fisik). Sedangkan
variabel terikat yang dianalisis dalam penelitian ini yaitu keputusan pasien rawat
jalan memilih layanan kesehatan di RSUD Majenang.
Adapun persentasi karakteristik pasien dalam penelitian ini dilihat dari dari
tabel berikut ini.
Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Responden Penelitian
No Karakteristik Responden Frekuensi Persentase (%)
Usia
1. Dewasa dini : 21-40 68 72,5
2. Dewasa madya : 41-60 24 25,5
3. Dewasa lanjut : > 60 2 2,1
Tingkat Pendidikan
1. Pendidikan dasar : SD dan SMP 37 39,3
2. Pendidikan menengah : SMA 32 34,0
3. Pendidikan atas : Akademi/PT 25 26,6
Pekerjaan
1. Pegawai negeri/TNI/POLRI 8 8,5
2. Karyawan swasta 18 19,1
3. Wiraswasta 29 30,9
4. Buruh/tani/nelayan 4 4,3
5. Ibu rumah tangga 22 23,4
6. Tidak bekerja/mahasiswa/pelajar 11 14,1
Pendapatan
1. Rendah 12 12,8
2. Menengah 28 29,8
3. Tinggi 23 24,5
55
Dari tabel di atas dapat diketahui karakteristik pasien yang memanfaatkan
pelayanan kesehatan di poli rawat jalan RSUD Majenang, mayoritas pasien
berusia dewasa dini yaitu 21-40 tahun (72,5%), lebih besar dibandingkan dengan
pasien dengan usia dewasa madya (25,5%) dan lanjut (2,1%). Komposisi pasien
yang sebagian besar adalah dewasa muda, pada usia tersebut pasien masih terus
berkembang dalam mengambil keputusan untuk memanfaatkan pelayanan
kesehatan, hal ini sesuai teori yang menyatakan bahwa kebutuhan dan keinginan
konsumen berubah sejalan dengan perubahan usia dengan siklus hidup.
Karakteristik pendidikan pasien sebagai besar mempunyai pendidikan
dasar/SD dan SMP sebesar 39,3%, kemudian pasien dengan pendidikan
menengah 34,0% dan yang terkecil adalah pasien dengan pendidikan atas/akademi
dan perguruan tinggi yaitu sebesar 26,6%. Pendidikan pasien mempengaruhi
pengetahuan pasien atau kemauan pasien untuk mencari informasi. Menurut
Notoatmojo bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor yang menjadi daar
untuk melaksanakan tindakan.
Bedasarkan karakteristik pekerjaan, sebagai besar pasien memiliki
pekerjaan dibandingkan dengan yang tidak bekerja, dengan distribusi terbesar
bekerja sebagai wiraswasta (30,9%) dan jumlah berikutnya yang cukup besar
adalah ibu rumah tangga (23,4%). Dari data ini dapat disimpulkan pekerjaan
sebagian besar pasien di poli rawat jalan adalah sebagai wiraswasta, yang
mempunyai penghasilan/pendapatan tidak tetap setiap hari atau bulannya.
56
pasien dalam mengambil keputusan untuk memanfaatkan pelayanan yang sesuai
dengan kemampuannya.
Sedangkan karakteristik pasien di poli rawat jalan dengan pendapatan lain-
lain/tidak memiliki pendapatan yang paling besar yaitu 33,0% dibandingkan
responden dengan pendapatan rendah (13,8%), tinggi (24,5%), dan menengah
(29,8%). Dari data ini dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar pasien
rumah sakit adalah golongan ekonomi lain-lain/tidak memiliki pendapatan dan
golongan ekonomi menengah, kondisi ini dapat mempengaruhi keputusan
membeli pelayanan di rumah sakit. Hal ini sesuai dengan pendapat Jacobalis
(2000) yang menyatakan bahwa sosial ekonomi merupakan variabel lain yang ikut
menentukan faktor pihak pelaku persepsi.
4.2.1.1. Variabel Bebas
4.2.1.1.1.Persepsi pasien tentang bauran pemasaran produk
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa distribusi responden
berdasarkan persepsi pasien tentang bauran pemasaran produk dapat dilihat pada
tabel di bawah ini :
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden tentang Bauran Pemasaran Produk di Poliklinik Rawat Jalan RSUD Majenang
Persepsi Bauran Pemasaran Produk f %
Persepsi Kurang Baik (<18) 43 45,7
Persepsi Baik (≥18) 51 54,3
Jumlah 94 100,0
Menurut tabel 4.3 yang dikelompokkan berdasarkan kriteria persepsi baik
dan persepsi kurang baik, menunjukkan bahwa responden yang memiliki persepsi
kurang baik (<18) sebanyak 43 pasien (45,7%) dan responden yang memiliki
57
4.2.1.1.2.Persepsi pasien tentang bauran pemasaran harga
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa distribusi responden
berdasarkan persepsi pasien tentang bauran pemasaran harga dapat dilihat pada
tabel di bawah ini :
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden tentang Bauran Pemasaran Harga di Poliklinik Rawat Jalan RSUD Majenang.
Persepsi Bauran Pemasaran Harga f %
Persepsi Kurang Terjangkau(<11) 40 42,6
Persepsi Terjangkau (≥11) 54 57,4
Jumlah 94 100,00
Menurut tabel 4.4 yang dikelompokkan berdasarkan kriteria persepsi
terjangkau dan persepsi kurang terjangkau, menunjukkan bahwa responden yang
memiliki persepsi kurang terjangkau (<11) sebanyak 40 pasien (42,6%) dan
responden yang memiliki persepsi terjangkau (≥11) sebanyak 54 pasien (57,4%).
4.2.1.1.3.Persepsi pasien tentang bauran pemasaran promosi
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa distribusi responden
berdasarkan persepsi pasien tentang bauran pemasaran promosi dapat dilihat pada
tabel di bawah ini :
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden tentang Bauran Pemsaran Promosi di Poliklinik Rawat Jalan RSUD Majenang.
Persepsi Bauran Pemasaran Promosi f %
Persepsi Kurang Baik(<9) 42 44,7
Persepsi Baik (≥9) 52 55,3
Jumlah 94 100,0
Menurut tabel 4.5 yang dikelompokkan berdasarkan kriteria persepsi baik
dan persepsi kurang baik, menunjukkan bahwa responden yang memiliki persepsi
kurang baik (<9) sebanyak 42 pasien (44,7%) dan responden yang memiliki
58
4.2.1.1.4.Persepsi pasien tentang bauran pemasaran tempat
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa distribusi responden
berdasarkan persepsi pasien tentang bauran pemasaran tempat dapat dilihat pada
tabel di bawah ini :
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden tentang Bauran Pemasaran Tempat di Poliklinik Rawat Jalan RSUD Majenang.
Persepsi Bauran Pemasaran Tempat f %
Persepsi Kurang Baik(<12) 26 27,7
Persepsi Baik (≥12) 68 72,3
Jumlah 94 100,0
Menurut tabel 4.6 yang dikelompokkan berdasarkan kriteria persepsi baik
dan persepsi kurang baik, menunjukkan bahwa responden yang memiliki persepsi
kurang baik (<12) sebanyak 26 pasien (27,7%) dan responden yang memiliki
persepsi baik (≥12) sebanyak 68 pasien (72,3%).
4.2.1.1.5.Persepsi pasien tentang bauran pemasaran orang
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa distribusi responden
berdasarkan persepsi pasien tentang bauran pemasaran orang dapat dilihat pada
tabel di bawah ini :
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Responden tentang Bauran Pemasaran Orang di Poliklinik Rawat Jalan RSUD Majenang.
Persepsi Bauran Pemasaran Orang f %
Persepsi Kurang Baik(<18) 38 40,4
Persepsi Baik (≥18) 56 59,6
Jumlah 94 100,0
Menurut tabel 4.7 yang dikelompokkan berdasarkan kriteria persepsi baik
dan persepsi kurang baik, menunjukkan bahwa responden yang memiliki persepsi
kurang baik (<18) sebanyak 38 pasien (40,4%) dan responden yang memiliki
59
4.2.1.1.6.Persepsi pasien tentang bauran pemasaran proses
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa distribusi responden
berdasarkan persepsi pasien tentang bauran pemasaran proses dapat dilihat pada
tabel di bawah ini :
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Responden tentang Bauran Pemasaran Proses di Poliklinik Rawat Jalan RSUD Majenang.
Persepsi Bauran Pemasaran Proses f %
Persepsi Kurang Baik(< 11) 41 43,6
Persepsi Baik (≥ 11) 53 56,4
Jumlah 94 100,0
Menurut tabel 4.8 yang dikelompokkan berdasarkan kriteria persepsi baik
dan persepsi kurang baik, menunjukkan bahwa responden yang memiliki persepsi
kurang baik (<11) sebanyak 41 pasien (43,6%) dan responden yang memiliki
persepsi baik (≥11) sebanyak 53 pasien (56,4%).
4.2.1.1.7.Persepsi pasien tentang bauran pemasaran bukti fisik
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa distribusi responden
berdasarkan persepsi pasien tentang bauran pemasaran produk dapat dilihat pada
tabel di bawah ini :
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Responden tentang Bauran Pemasaran Bukti Fisik di Poliklinik Rawat Jalan RSUD Majenang.
Persepsi Bauran Pemasaran Bukti Fisik f %
Persepsi Kurang Baik(< 10,5) 47 50,0
Persepsi Baik (≥ 10,5) 47 50,0
Jumlah 94 100,0
Menurut tabel 4.9 yang dikelompokkan berdasarkan kriteria persepsi baik
dan persepsi kurang baik, menunjukkan bahwa responden yang memiliki persepsi
kurang baik (≥10,5) sebanyak 47 pasien (50,0%) dan responden yang memiliki persepsi baik (<10,5) sebanyak 47 pasien (50,0%).
60
4.2.1.1.8.Persepsi pasien tentang bauran pemasaran meliputi: produk, harga, promosi, tempat, orang, proses dan bukti fisik
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa distribusi responden
berdasarkan persepsi pasien tentang bauran pemasaran yang meliputi: produk,
harga, promosi, tempat, orang, proses, dan bukti fisik dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Responden tentang Bauran Pemasaran di Poliklinik Rawat Jalan RSUD Majenang.
Persepsi Bauran Pemasaran Bukti Fisik f %
Persepsi Kurang Baik(<87) 44 46,8
Persepsi Baik (≥87) 50 53,2
Jumlah 94 100,0
Menurut tabel 4.9 yang dikelompokkan berdasarkan kriteria persepsi baik
dan persepsi kurang baik, menunjukkan bahwa responden yang memiliki persepsi
kurang baik (≥87) sebanyak 44 pasien (46,8%) dan responden yang memiliki persepsi baik (<87) sebanyak 50 pasien (53,2%).
4.2.1.2. Variabel Terikat
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa distribusi responden
berdasarkan keputusan pasien rawat jalan memilih layanan kesehatan di RSUD
Majenang dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Responden tentang Keputusan Memilih Layanan Kesehatan di Poliklinik Rawat Jalan RSUD Majenang.
Keputusan Memilih Layanan f %
Tidak Memilih (<14) 45 47,9
Memilih (≥14) 49 52,1
Jumlah 94 100,0
Menurut tabel 4.10 yang dikelompokkan berdasarkan kriteria memilih
dan tidak memilih, menunjukkan bahwa responden yang tidak memilih layanan
(<14) sebanyak 45 pasien (47,9%) dan responden yang memilih layanan (≥14) sebanyak 49 pasien (52,1%).
61
4.2.2. Analisis Bivariat
Analisi bivariat dalam penelitian ini diperoleh dari data persepsi bauran
pemasaran tentang produk, harga, promosi, tempat, orang, proses dan bukti fisik
yang dihubungkan dengan keputusan pasien rawat jalan memilih layanan
kesehatan di RSUD Majenang. Dalam rangka pengujian hipotesis digunakan
analisis chi-square dengan program SPSS for windows release 17 untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.
4.2.2.1. Pengaruh Persepsi Pasien tentang Bauran Pemasaran Produk
terhadap Keputusan Pasien Rawat Jalan Memilih Layanan Kesehatan di RSUD Majenang tahun 2015
Tabel 4.11 Pengaruh Persepsi Pasien tentang Bauran Pemasaran Produk terhadap Keputusan Pasien Rawat Jalan Memilih Layanan Kesehatan di RSUD Majenang Persepsi Bauran Pemasaran Produk Keputusan Pasien Total Nilai p value Χ 2 Hitung Tidak Memilih Memilih f % F % f % Kurang baik 26 70,3 17 29,8 43 45,7 0,000 13,203 Baik 11 29,7 40 70,2 51 54,3 Total 37 100,0 57 100,0 94 100,0
Dari tabel 4.11, diketahui bahwa dari 37 pasien yang tidak memilih
layanan kesehatan, 26 pasien (70,3%) memiliki persepsi yang kurang baik tentang
bauran pemasaran produk dan 11 pasien (29,7%) memiliki persepsi yang baik.
Sedangkan dari 57 pasien yang memilih layanan kesehatan, 17 pasien (29,8%)
memiliki persepsi kurang baik tentang bauran pemasaran produk dan 40 pasien
(70,2%) memiliki persepsi baik.
Uji Chi-Square yang dilakukan terhadap persepsi bauran pemasaran produk dengan keputusan pasien rawat jalan memilih layanan kesehatan di Rumah
62
kecil dari 0,05 (0,000<0,05), hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang
signifikan antara persepsi bauran pemasaran produk dengan keputusan pasien
rawat jalan memilih layanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Majenang.
Selain itu, didapatkan Χ2=13,203 (Χ2hitung ≥Χ2tabel, 13,203≥3,841), menunjukkan
ada pengaruh antara persepsi bauran pemasaran produk dengan keputusan pasien
memilih layanan kesehatan.
4.2.2.2. Pengaruh Persepsi Pasien tentang Bauran Pemasaran Harga
terhadap Keputusan Pasien Rawat Jalan Memilih Layanan Kesehatan di RSUD Majenang tahun 2015
Tabel 4.12 Pengaruh Persepsi Pasien tentang Bauran Pemasaran Harga terhadap Keputusan Pasien Rawat Jalan Memilih Layanan Kesehatan di RSUD Majenang Persepsi Bauran Pemasaran Harga Keputusan Pasien Total Nilai p value Χ2 Hitung Tidak Memilih Memilih f % f % f % Kurang terjangkau 20 54,1 20 35,1 40 42,6 0,109 2,571 Terjangkau 17 45,9 37 64,9 54 57,4 Total 37 100,0 57 100,0 94 100,0
Dari tabel 4.12, diperoleh data dari 37 pasien yang tidak memilih layanan
kesehatan, 20 pasien (54,1%) memiliki persepsi kurang terjangkau tentang bauran
pemasaran harga dan 17 pasien (45,9%) memiliki persepsi terjangkau. Sedangkan
dari 57 pasien yang memilih layanan kesehatan, 20 pasien (35,1%) memiliki
persepsi kurang terjangkau tentang bauran pemasaran harga dan 37 pasien
(64,9%) memiliki persepsi terjangkau.
Uji Chi-Square yang dilakukan terhadap persepsi bauran pemasaran harga dengan keputusan pasien rawat jalan memilih layanan kesehatan di Rumah
Sakit Umum Daerah Majenang, didapatkan p value 0,109. Nilai p value lebih besar dari 0,05 (0,109>0,05), menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang
63
signifikan antara persepsi bauran pemasaran harga dengan keputusan pasien rawat
jalan memilih layanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Majenang. Selain
itu, nilai Χ2=2,571 (Χ2hitung.<Χ2tabel, 2,571<3,841), menunjukkan tidak ada
pengaruh antara persepsi bauran pemasaran harga dengan keputusan pasien
memilih layanan kesehatan.
4.2.2.3. Pengaruh Persepsi Pasien tentang Bauran Pemasaran Promosi
terhadap Keputusan Pasien Rawat Jalan Memilih Layanan Kesehatan di RSUD Majenang tahun 2015
Tabel 4.13 Pengaruh Persepsi Pasien tentang Bauran Pemasaran Promosi terhadap Keputusan Pasien Rawat Jalan Memilih Layanan Kesehatan di RSUD Majenang Persepsi Bauran Pemasaran Promosi Keputusan Pasien Total Nilai p value Χ 2 Hitung Tidak Memilih Memilih f % f % f % Kurang baik 26 70,3 16 28,1 42 44,7 0,000 14,503 Baik 11 29,7 41 71,9 52 55,3 Total 37 100,0 57 100,0 94 100,0
Berdasarkan tabel 4.13, menggambarkan bahwa dari 37 pasien yang tidak
memilih layanan kesehatan, 26 pasien (70,3%) memiliki persepsi yang kurang
baik tentang bauran pemasaran promosi dan 11 pasien (29,7%) memiliki persepsi
yang baik. Sedangkan dari 57 pasien yang memilih layanan kesehatan, 16 pasien
(28,1%) memiliki persepsi kurang baik tentang bauran pemasaran promosi dan 41
pasien (71,9%) memiliki persepsi kurang baik.
Uji Chi-Square yang dilakukan terhadap persepsi bauran pemasaran promosi dengan keputusan pasien rawat jalan memilih layanan kesehatan di
RSUD Majenang, didapatkan p value 0,000. Nilai p value lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05), menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara persepsi
64
kesehatan di RSUD Majenang. Selain itu, nilai Χ2=14,503 (Χ2hitung.≥Χ2tabel,
14,503≥3,841), menunjukkan ada pengaruh antara persepsi bauran pemasaran
promosi dengan keputusan pasien memilih layanan kesehatan.
4.2.2.4. Pengaruh Persepsi Pasien tentang Bauran Pemasaran Tempat
terhadap Keputusan Pasien Rawat Jalan Memilih Layanan Kesehatan di RSUD Majenang tahun 2015
Tabel 4.14 Pengaruh Persepsi Pasien tentang Bauran Pemasaran Tempat terhadap Keputusan Pasien Rawat Jalan Memilih Layanan Kesehatan di RSUD Majenang Persepsi Bauran Pemasaran Tempat Keputusan Pasien Total Nilai p value Χ 2 Hitung Tidak Memilih Memilih f % f % f % Kurang baik 18 48,6 8 14,0 26 27,7 0,001 11,760 Baik 19 51,4 49 86,0 68 72,3 Total 37 100,0 57 100,0 94 100,0
Berdasarkan tabel 4.14, dapat dinterpretasikan bahwa dari 37 pasien yang
tidak memilih layanan kesehatan, 18 pasien (48,6%) memiliki persepsi yang
kurang baik tentang bauran pemasaran tempat dan 19 pasien (51,4%) memiliki
persepsi yang baik. Sedangkan dari 57 pasien yang memilih layanan kesehatan, 8
pasien (14,0%) memiliki persepsi kurang baik tentang bauran pemasaran tempat
dan 49 pasien (86,0%) memiliki persepsi baik.
Uji Chi-Square yang dilakukan terhadap persepsi bauran pemasaran tempat dengan keputusan pasien rawat jalan memilih layanan kesehatan di Rumah
Sakit Umum Daerah Majenang, didapatkan p value 0,001. Nilai p value lebih kecil dari 0,05 (0,001< 0,05), menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan
antara persepsi bauran pemasaran tempat dengan keputusan pasien rawat jalan
memilih layanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Majenang. Selain itu,
65
persepsi bauran pemasaran tempat dengan keputusan pasien memilih layanan
kesehatan.
4.2.2.5. Pengaruh Persepsi Pasien tentang Bauran Pemasaran Orang
terhadap Keputusan Pasien Rawat Jalan Memilih Layanan Kesehatan di RSUD Majenang
Tabel 4.15 Pengaruh Persepsi Pasien tentang Bauran Pemasaran Orang terhadap Keputusan Pasien Rawat Jalan Memilih Layanan Kesehatan di RSUD Majenang Persepsi Bauran Pemasaran Orang Keputusan Pasien Total Nilai p value Χ 2 Hitung Tidak Memilih Memilih f % f % f % Kurang baik 29 78,4 9 15,8 38 40,4 0,000 33,942 Baik 8 21,6 48 84,2 56 59,6 Total 37 100,0 57 100,0 94 100,0
Berdasarkan tabel 4.15, diketahui bahwa dari 37 pasien yang tidak
memilih layanan kesehatan, 29 pasien (78,4%) memiliki persepsi kurang baik
tentang bauran pemasaran orang dan 8 pasien (21,6%) memiliki persepsi baik.
Sedangkan dari 49 pasien yang memilih layanan kesehatan, 9 pasien (15,8%)
memiliki persepsi kurang baik tentang bauran pemasaran orang dan 48 pasien
(84,2%) memiliki persepsi baik.
Uji Chi-Square yang dilakukan terhadap persepsi bauran pemasaran orang dengan keputusan pasien rawat jalan memilih layanan kesehatan di Rumah
Sakit Umum Daerah Majenang, didapatkan p value 0,000. Nilai p value lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan
antara persepsi bauran pemasaran orang dengan keputusan pasien rawat jalan
memilih layanan kesehatan di RSUD Majenang. Selain itu, didapatkan Χ2=33,942 (Χ2hitung.≥Χ2tabel, 33,942≥3,841), menunjukan ada pengaruh antara persepsi bauran
66
4.2.2.6. Pengaruh Persepsi Pasien tentang Bauran Pemasaran Proses
terhadap Keputusan Pasien Rawat Jalan Memilih Layanan Kesehatan di RSUD Majenang
Tabel 4.16 Pengaruh Persepsi Pasien tentang Bauran Pemasaran Proses terhadap Keputusan Pasien Rawat Jalan Memilih Layanan Kesehatan di RSUD Majenang Persepsi Bauran Pemasaran Proses Keputusan Pasien Total Nilai p value Χ 2 Hitung Tidak Memilih Memilih f % f % f % Kurang baik 27 73,0 14 24,6 41 43,6 0,000 19,459 Baik 10 27,0 43 75,4 53 56,4 Total 37 100,0 57 100,0 94 100,0
Berdasarkan tabel 4.16, diketahui bahwa dari 37 pasien yang tidak
memilih layanan kesehatan, 27 pasien (73,0%) memiliki persepsi yang kurang
baik tentang bauran pemasaran proses dan 10 pasien (27,0%) memiliki persepsi
baik. Sedangkan dari 57 pasien yang memilih layanan, 14 pasien (24,6%)
memiliki persepsi yang kurang baik tentang bauran pemasaran proses dan 43
pasien (75,4%) memiliki persepsi baik.
Uji Chi-Square yang dilakukan terhadap persepsi bauran pemasaran proses dengan keputusan pasien rawat jalan memilih layanan kesehatan di RSUD
Majenang, didapakan p value sebesar 0,000. Interpretasi dari nilai p value lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05) yaitu ada pengaruh yang signifikan antara persepsi
bauran pemasaran proses dengan keputusan pasien rawat jalan memilih layanan
kesehatan di RSUD Majenang. Selain itu, nilai Χ2=19,459 (Χ2hitung.≥ Χ2tabel,
19,459≥3,841), menunjukkan ada pengaruh antara persepsi bauran pemasaran
67
4.2.2.7. Pengaruh Persepsi Pasien tentang Bauran Pemasaran Bukti Fisik
terhadap Keputusan Pasien Rawat Jalan Memilih Layanan Kesehatan di RSUD Majenang
Tabel 4.17 Pengaruh Persepsi Pasien tentang Bauran Pemasaran Bukti Fisik terhadap Keputusan Pasien Rawat Jalan Memilih Layanan Kesehatan di RSUD Majenang Persepsi Bauran Pemasaran Proses Keputusan Pasien Total Nilai p value Χ 2 Hitung Tidak Memilih Memilih f % f % f % Kurang baik 23 62,2 24 28,6 47 50,0 0,091 2,853 Baik 14 37,8 33 71,4 47 50,0 Total 37 100,0 57 100,0 94 100,0
Berdasarkan tebel 4.17, diketahui bahwa dari 37 pasien yang tidak
memilih layanan kesehatan, 23 pasien (62,2%) memiliki persepsi bauran
pemasaran bukti fisik yang kurang baik dan 14 pasien (37,8%) persepsinya baik.
Sedangkan dari 57 pasien yang memilih layanan kesehatan, 24 pasien (28,6%)
memiliki persepsi yang kurang baik dan 35 pasien (71,4%) memiliki persepsi
baik.
Uji Chi-Square yang dilakukan terhadap persepsi bauran pemasaran bukti fisik dengan keputusan pasien memilih layanan kesehatan di Rumah Sakit Umum
Daerah Majenang, didapatkan p value sebesar 0,000. Nilai p value lebih besar dari 0,05 (0,091>0,05), menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara
persepsi pasien tentang bauran pemasaran bukti fisik dengan keputusan pasien
rawat jalan memilih layanan kesehatan di RSUD Majenang. Selain itu, didapatkan
Χ2
=2,853 (Χ2hitung.<Χ2tabel, 2,853<3,841), menunjukkan tidak ada pengaruh antara
persepsi bauran pemasaran bukti fisik dengan keputusan pasien memilih layanan
68
4.2.2.8. Pengaruh secara bersama-sama Persepsi Pasien tentang Bauran
Pemasaran yang meliputi: Produk, Harga, Promosi, Tempat, Orang, Proses dan Bukti Fisik terhadap Keputusan Pasien Rawat Jalan Memilih Layanan Kesehatan di RSUD Majenang
Tabel 4.17 Pengaruh Persepsi Pasien tentang Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Pasien Rawat Jalan Memilih Layanan Kesehatan di RSUD Majenang Persepsi Bauran Pemasaran Proses Keputusan Pasien Total Nilai p value Χ 2 Hitung Tidak Memilih Memilih f % f % f % Kurang baik 30 81,1 14 24,6 44 46,8 0,000 26,561 Baik 7 18,9 43 75,4 50 53,2 Total 37 100,0 57 100,0 94 100,0
Berdasarkan tebel 4.17, diketahui bahwa dari 37 pasien yang tidak
memilih layanan kesehatan, 30 pasien (81,1%) memiliki persepsi bauran
pemasaran yang kurang baik dan 7 pasien (18,9%) persepsinya baik. Sedangkan
dari 57 pasien yang memilih layanan kesehatan, 14 pasien (24,6%) memiliki
persepsi yang kurang baik dan 43 pasien (75,4%) memiliki persepsi baik.
Uji Chi-Square yang dilakukan terhadap persepsi bauran pemasaran dengan keputusan pasien memilih layanan kesehatan di Rumah Sakit Umum
Daerah Majenang, didapatkan p value sebesar 0,000. Nilai p value lebih kecil dari 0,05 (0,000>0,05), menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara
persepsi pasien tentang bauran pemasaran dengan keputusan pasien rawat jalan
memilih layanan kesehatan di RSUD Majenang. Selain itu, didapatkan
Χ2
=26,561 (Χ2hitung.≥Χ2tabel, 26,561≥3,841), menunjukkan ada pengaruh antara
69
4.2.3. Analisis Kualitatif
Analisis deskriptif kualitatif didapat dari wawancara mendalam yang
dilakukan terhadap responden penelitian yang terdiri dari pasien rawat jalan,
dokter poli umum, dan perawat poli umum.
Tabel 4.18 Data Informan
No Nama Responden Jenis Kelamin Umur Status
1. Subkhi L 45 Pasien rawat jalan
2. Laela Luthfiana P 17 Pasien rawat jalan
3. 4. 5. 6. 7. Wida Sari Muharir Nana dr. Diyah Siti Sumarni P L P P P 24 34 25 31 28
Pasien rawat jalan Pasien rawat jalan Pasien rawat jalan Dokter poli umum Perawat poli umum
4.2.3.1. Persepsi mengenai bauran pemasaran
Hasil wawancara mendalam dengan responden mengenai bauran
pemasaran semua responden menyebutkan jika pelayanan yang diberikan sudah
baik walaupun terkadang masih ada kekurangan. Hal ini ditandai dari percakapan
dengan informan yang disajikan berikut.
1. Persepsi Bauran Pemasaran Produk
Berikut ini adalah jawaban wawancara mengenai persepsi pasien tentang
bauran pemasaran produk.
“Menurut pendapat saya pelayanan medis di RSUD Majenang cukup baik dan masyarakat di Majenang dengan adanya rumah sakit ini kesehatannya cukup terjaga sehingga masyarakat tidak perlu pergi berobat ke kota Cilacap.”
Subkhi “Menurut saya pelayanannya masih kurang maksimal. Sarana dan prasananya saja belum memenuhi kebutuhan pasien. Masih banyak kekurangannya, apalagi kalau pelayanan medis, dokternya saja terkadang tidak datang tepat waktu. Kalo penunjang medisnya sudah bagus karena ada laboratorium dan radiologi.”
70
Berikut ini adalah wawancara mendalam yang dilakukan kepada dokter
poli umum dan perawat poli umum mengenai bauran pemasaran produk yang
telah dilakukan rumah sakit untuk menarik minat pasien melakukan
pengobatan di poli rawat jalan.
2. Persepsi Bauran Pemasaran Harga