• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil Perusahaan

PT Mutiara Sinar Abadi (PT MSA) adalah perusahaan mitra yang bergerak pada komoditi ayam ras pedaging. PT MSA didirikan pada tanggal 01 Oktober 2011 dan berlokasi di Jl Juanda 2 Blok B RT 16 No 7 Kelurahan Air Putih Samarinda Kalimantan Timur.

PT MSA memenuhi kebutuhan para peternak mulai dari sarana produksi peternakan (sapronak) sampai pemasaran hasil panen. PT MSA tidak memproduksi sapronak melainkan kerjasama dengan berbagai perusahaan. Untuk bibit DOC, PT MSA memasok dari PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk dan PT Inelli Triwicaksana Bersinar. Pakan yang digunakan PT MSA diperoleh dari PT Wonokoyo Jaya. Sedangkan obat – obatan, vaksin dan vitamin berasal dari PT. Medion Farma Jaya, PT. Artha Jaya Sanatyasa Chemindo dan PT Sanbe Farma. Selain memasok sapronak kepada para peternak, PT MSA juga memasarkan hasil panen ke berbagai pasar dan rumah makan. Untuk membantu kegiatan operasional, PT MSA dibantu 16 karyawan.

Pada tahun 2014 terdapat 112 peternak mitra pada PT MSA. Para peternak mitra tersebar di daerah Samarinda dan sekitarnya. Lokasi peternakan mitra PT Mutiara Sinar Abadi dijelaskan secara rinci pada Tabel 11.

Tabel 11 Lokasi peternakan mitra PT Mutiara Sinar Abadi pada tahun 2014

No Wilayah Jumlah Peternak (orang)

1 Loa Duri 1 2 Berambai 12 3 Batu Besaung 4 4 Palaran 21 5 Loa Janan 34 6 Sungai Mariam 1 7 Parangat 7 8 Kutai Lama 4 9 Tanah Datar 2

29 Tabel 11 Lokasi peternakan mitra PT Mutiara Sinar Abadi pada tahun 2014

(lanjutan)

No Wilayah Jumlah Peternak (orang)

10 Loa Kulu 10

11 Marang Kayu 2

12 Muara Badak 3

13 Tenggarong Sebrang 3

14 Loa Raya Tenggarong 2

15 Pada Idi 6

Jumlah 112

PT Mutiara Sinar Abadi menggunakan pola kemitraan inti plasma. PT MSA bergerak sebagai perusahaan inti sedangkan para peternak sebagai plasma. PT MSA memiliki tanggung jawab untuk memasok kebutuhan sarana produksi peternakan (sapronak) dan pemasaran hasil panen. Sedangkan para peternak bertanggung jawab selama proses produksi. Untuk mendukung kegiatan produksi, PT MSA memiliki para petugas penyuluh lapang (PPL) yang bertugas memantau peternak selama proses produksi. Para peternak berhak melakukan pengaduan selama proses produksi. Para peternak juga menerima keuntungan tambahan apabila ayam yang dihasilkan melebihi kriteria yang ditentukan dan sesuai dengan kontrak.

Struktur Organisasi

PT MSA memiliki 16 karyawan yang membantu kegiatan operasional. Setiap orang memiliki tanggung jawab dan tugas yang berbeda – beda. Struktur organisasi PT MSA akan dijelaskan pada Gambar 6.

Gambar 6 Struktur Organisasi PT Mutiara Sinar Abadi Kepala Unit Keuangan Kepala PPL Marketing Kasir Administrasi Marketing Penimbang Administrasi Logistik Administrasi Produksi PPL Kepala Gudang Peternak

30

Keuntungan Bermitra

Para peternak yang melakukan kemitraan dengan PT MSA mendapatkan berbagai keuntungan yakni

a. Para peternak dimudahkan dalam penjualan hasil panen

b. Para peternak akan dibantu oleh PPL perusahaan selama proses produksi c. Para peternak tidak mengeluarkan biaya yang besar untuk proses produksi d. Apabila selama proses produksi para peternak terkena wabah penyakit yang

menyebabkan kerugian yang besar maka perusahaan akan menanggung kerugian tersebut dengan memberikan kompensasi penggantian biaya operasional

e. Para peternak akan mendapatkan bonus prestasi apabila selisih FCR aktual dengan FCR standar lebih kecil yaitu

(0.001) – (0.099) = Rp 100/kg (0.100) – (0.199) = Rp 125/kg (0.200) – Up = Rp 150/kg

f. Para peternak akan mendapatkan bonus pasar 30% apabila terdapat selisih lebih dari Rp 300 dari harga kontrak setelah dikenalan biaya penjualan terlebih dahulu Rp 200/kg

Namun pada poin e dan f dapat diberikan apabila FCR sesuai dengan ketentuan kontrak dan kematian kurang dari sama dengan 5%

Hak dan Kewajiban PT MSA (inti) dan Peternak mitra (plasma)

Di dalam menjalankan kemitraan terdapat hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh masing – masing pihak baik PT MSA maupun para peternak sesuai dengan kontrak yang telah disepakati. Kontrak kerjasama dibuat dan disusun oleh pihak PT MSA namun para peternak memiliki hak untuk mengetahui secara jelas dan detail mengenai isi dari kontrak perjanjian tersebut.

Kewajiban PT MSA yang harus dipenuhi adalah menyediakan sarana produksi (sapronak) seperti bibit, pakan, dan obat – obatan serta penjualan hasil panen. Selain itu pula PT MSA berkewajiban untuk mengawasi dan membantu para peternak dalam proses pemeliharaan. Pengawasan proses produksi dilakukan oleh PPL yang berasal dari PT MSA yaitu sebanyak 4 kali dalam satu periode. Sedangkan hak yang diperoleh pihak PT MSA adalah recording selama proses produksi yang sesuai dengan keadaan di lapang serta performance para peternak yang baik. Tolak ukur performance para peternak yakni berdasarkan dari IP (Indeks Prestasi) yang melebihi 300. Perhitungan nilai IP dilakukan oleh pihak PT MSA. Apabila IP kurang dari 300 maka perusahaan memiliki hak untuk memantau penyebab kurangnya nilai IP sehingga perusahaan dapat menentukan manajemen yang tepat yang dapat diterapkan oleh para peternak untuk meningkatkan performance.

Berbeda halnya dengan perusahaan, kewajiban yang harus dipenuhi oleh para peternak adalah menyediakan peralatan budidaya, kandang, dan anak kandang untuk proses produksi. Selain itu pula para peternak berkewajiban menjaga dan merawat ayam selama proses budidaya yakni pada saat DOC masuk ke dalam kandang sampai panen. Hak yang dapat diperoleh para peternak adalah mendapatkan transparansi hasil penjualan. Selain itu pula peternak berhak mengajukan pengaduan selama proses produksi kepada PPL.

31

Karakterisitik Peternak

Karakteristik dari para peternak mitra PT MSA dapat di lihat pada beberapa kategori yaitu usia, tingkat pendidikan, skala usaha dan pengalaman usaha. Karakteristik para peternak mitra PT MSA dapat dilihat secara rinci pada Tabel 12.

Tabel 12 Karakteristik peternak mitra PT MSA

No Nama Usia (tahun) Tingkat Pendidikan Skala Usaha (ekor) Pengalaman Usaha (tahun) 1 Thomas Prakoso 37 D2 17 000 7

2 Saefuddin Tirta 49 SMA 10 000 10

Usia

Berdasarkan dari wawancara yang dilakukan selama penelitian diketahui bahwa usia para peternak mitra PT MSA yaitu 37 tahun dan 49 tahun. Usia para peternak akan mempengaruhi psikologis para peternak sehingga akan menentukan tindakan yang diambil dalam melakukan kegiatan budidaya ayam ras pedaging.

Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan seseorang berbanding lurus dengan kualitas diri yang dimiliki. Pendidikan memiliki peran penting pada seluruh sektor terutama pada peternakan ayam ras pedaging. Pada penelitian ini tingkat pendidikan dari kedua peternakan ini yaitu SMA dan Diploma 2.

Skala Usaha

Skala usaha pada kedua peternakan yang dijadikan sebagai responden tergolong besar. Selama satu kali produksi peternakan Thomas Prakoso mampu menampung ayam hingga mencapai 17 000 ekor. Pada peternakan Saefuddin Tirta jumlah ayam yang mampu ditampung adalah 10 000 ekor. Sehingga pada penelitian ini populasi yang digunakan sebesar 13 500 ekor yakni rata – rata dari kedua peternakan.

Pengalaman Usaha

Pengalaman usaha erat kaitannya dengan waktu yang digunakan untuk melakukan usaha. Semakin lama waktu yang digunakan seseorang maka akan semakin banyak pengalaman yang diperoleh dalam melakukan kegiatan usaha tersebut. Para peternak mitra PT MSA yang menjadi responden telah memiliki pengalaman usaha yang sangat lama. Bapak Thomas Prakoso telah memiliki pengalaman usaha ayam ras pedaging selama 7 tahun sedangkan Bapak Saefuddi Tira telah memiliki pengalaman usaha yang lebih lama yaitu 10 tahun.

Luas Kandang

Terdapat perbedaan luas kandang pada peternakan Thomas Prakoso dan Saefuddin Tirta. Pada peternakan Thomas Prakoso terdapat 7 kandang sedangkan

32

pada peternakan Saefuddin Tirta terdapat 3 kandang. Adapun luas masing masing kandang akan dijelaskan secara rinci pada tabel 13

Tabel 13 Kondisi kandang pada masing – masing peternakan No

Thomas Prakoso Saefuddin Tirta

Luas Kandang Populasi (ekor) Kepadatan (ekor/m2) Luas Kandang Populasi (ekor) Kepadatan (ekor/m2) 1 5 m x 28 m 1 700 12.14 8 m x 40 m 3 800 11.87 2 5 m x 50 m 2 700 10.80 8 m x 48 m 3 700 9.63 3 4 m x 28 m 1 500 13.39 8 m x 48 m 3 500 9.11 4 4 m x 32 m 1 800 14.06 5 5 m x 28 m 1 700 12.14 6 8 m x 54 m 4 300 9.95 7 5 m x 54 m 2 600 9.62

Proses Budidaya Ayam Ras Pedaging Pra Produksi

Pra produksi adalah serangkaian tahapan yang dilakukan sebelum melakukan budidaya ayam ras pedaging. Kegiatan pra produksi merupakan salah satu kunci agar budidaya ayam sukses. Tujuan kegiatan pra produksi yaitu melindungi DOC agar sistem kekebalan berjalan dengan baik dan tidak terkena penyakit di usia dini (Fadilah et.al 2007). Waktu yang diperlukan untuk pra produksi yaitu dua minggu. Tahapan pra produksi ayam ras pedaging meliputi pembersihan kandang, pembersihan peralatan pakan dan minum, pemberian sekam pada lantai kandang, persiapan pemanas kandang, alat pakan dan minum.

a. Pembersihan kandang

Pembersihan kandang adalah tahapan pertama dalam kegiatan budidaya ayam ras pedaging. Pada tahapan ini seluruh bagian kandang mulai dari lantai hingga dinding kandang dibersihkan dan disikat menggunakan sikat dan air. Tahapan ini bertujuan menghilangkan kotoran – kotoran yang menempel sehingga tidak menimbulkan penyakit pada saat kegiatan proses budidaya. Setelah kandang dibersihkan kemudian lantai diberi desinfektan. Pemberian desinfektan bertujuan membunuh bakteri yang terdapat di dalam kandang.

b. Pembersihan peralatan pakan dan minum

Peralatan pakan dan minum yang akan digunakan harus dibersihkan terlebih dahulu dengan menggunakan air bersih dan sikat. Peralatan yang telah dibersihkan kemudian dikeringkan dan disimpan. Kebersihan peralatan pakan dan minum sangat penting untuk diperhatikan karena peralatan pakan dan minum berkontak langsung dengan ayam sehingga apabila kebersihan peralatan pakan dan minum tidak dijaga maka akan mendatangkan sumber penyakit pada ayam.

33 c. Pemberian sekam, pemasangan tirai dan chicken guard (sekat pembatas

pemanas)

Pemberian sekam pada lantai kandang dilakukan dua hari sebelum DOC masuk ke dalam kandang. Sekam yang digunakan berasal dari serbuk kayu. Sebelum pemberian sekam pada lantai kandang harus dilapisi karung terlebih dahulu. Karung yang digunakan berfungsi menahan sekam agar tidak jatuh ke bawah kandang. Jumlah sekam yang ideal yaitu setebal 5 - 8 cm. Pemberian sekam berfungsi menghangatkan DOC sehingga tidak mengalami dehidrasi yang dapat menyebabkan kematian pada DOC.

Selain penebaran sekam pada lantai kandang, pemasangan tirai perlu dilakukan. Hal ini bertujuan menjaga stabilitas suhu dan kelembaban didalam kandang terutama pada DOC. Tirai yang digunakan dipasang pada bagian luar dan mengelilingi kandang.

Chick guard (sekat pembatas pemanas) diperlukan terutama pada DOC.

Chick guard berbentuk lingkaran yang terbuat dari seng atau tripleks. Chick guard

berfungsi mengoptimalkan penyebaran panas dari pemanas. Chick guard yang ideal yakni berdiameter 2,75 m – 4 m dan tinggi 45 - 50 cm untuk 750 ekor DOC d. Persiapan pemanas kandang, alat pakan dan minum

Pemanas kandang adalah alat yang sangat penting dalam pemeliharaan DOC. Pemanas kandang yang digunakan adalah tungku dengan bahan baku yang berasal dari kayu di sekitar kandang. Pemanas kandang diletakkan di dalam Chick guard

minimal empat jam sebelum DOC masuk ke dalam kandang. Hal itu bertujuan agar panas merata ke seluruh bagian.

Tiga hari sebelum DOC masuk ke dalam kandang alat pakan dan minum yang telah dibersihkan sebelumnya dimasukkan dan diletakkan di dalam Chick guard.

Jumlah tempat pakan dan minum disesuaikan dengan jumlah populasi DOC untuk setiap Chick Guard. Idealnya, stiap 100 ekor DOC membutuhkan satu tempat pakan. Tempat pakan diletakkan secara selang seling dengan tempat minum yang memiliki kapasitas satu galon

Tahap Budidaya

Tahap Budidaya adalah kegiatan produksi mulai dari pengadaan DOC hingga ayam siap untuk dipanen atau dijual. Tahap budidaya meliputi pemberian pakan dan minum, vaksin, obat – obatan, pemanas kandang dan kontrol.

a. Pengadaan DOC (Day Old Chick)

DOC adalah anak ayam yang baru menetas dan berumur 1 – 14 hari. Pemilihan DOC yang berkualitas sangat menentukan pertumbuhan dan perkembangan pada ayam. Jumlah DOC pada tiap setiap peternak berbeda - beda. Pada peternakan milik Thomas Prakoso jumlah DOC yang dibutuhkan yaitu 16.700 ekor untuk tujuh kandang. Sedangkan pada peternakan milik bapak Saefuddin jumlah DOC yang dibutuhkan yaitu sebanyak 10.000 ekor pada tiga kandang. b. Pemberian pakan dan minum

Pemberian pakan dan minum merupakan faktor penting karena akan menentukan pertumbuhan dan perkembangan pada ayam. Pemberian pakan dilakukan empat kali sehari yaitu pagi, siang, sore dan malam. Para anak kandang

34

perlu memperhatikan agar pakan dan minum tidak kosong. Alat pakan dan minum perlu dibersihkan setiap harinya agar lendir yang dikeluarkan oleh ayam pada alat pakan tidak menempel sehingga dapat meminimalisir penyakit pada ayam.

c. Pemberian vaksin, vitamin dan obat – obatan

Vaksin, vitamin dan obat – obatan merupakan salah satu faktor penting dalam proses budidaya ayam. Vaksin, vitamin dan obat – obatan berfungsi mencegah penyakit, meningkatkan ketahanan tubuh ayam dan mengobati penyakit yang dialami oleh ayam.

Pemberian vaksin dilakukan sebanyak dua kali yaitu vaksin ND dan gumboro. Pada saat ayam berusia empat hari diberikan vaksin ND. Vaksin ND dilakukan dengan cara menyuntikkan pada bagian paha ayam. Tujuan pemberian vaksin ND yaitu mencegah dan memproteksi ayam agar tidak terkena penyakit ND. Vaksin gumboro dilakukan pada saat ayam berusia 10 hari. Vaksin gumboro diberikan dengan cara mencampurkan melarutkan vaksin pada air minum ayam. Jenis vaksin ND yang digunakan oleh para peternak PT MSA adalah Medivac ND Emulsion. Sedangkan vaksin gumboro yang digunakan yaitu medivac gumboro.

Selain vaksin, vitamin juga perlu diberikan pada ayam. Vitamin yang digunakan oleh para peternak PT MSA yaitu sorbitol. Sorbitol bermanfaat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan sumber energi pada ayam.

Obat – obatan dibutuhkan selama budidaya ayam. Obat – obatan berfungsi untuk meminimalisir timbulnya penyakit yang dialami pada ayam. Peternak PT MSA menggunakan obat Sorbitol untuk mencegah timbulnya penyakit seperti CRD. Sorbitol diberi dengan cara melarutkan pada air minum ayam.

d. Pemanas kandang

Ayam sangat rentan terhadap perubahan suhu. Pengaturan suhu penting untuk dilakukan dalam kegiatan budidaya ayam. Suhu yang tidak sesuai dengan kebutuhan ayam akan menyebabkan kematian pada ayam terutama pada DOC. Kriteria DOC yang membutuhkan suhu ruangan yang hangat menyebabkan pemanas kandang sangat dibutuhkan. Alat pemanas yang digunakan yaitu kayu bakar. Pemilihan kayu bakar sebagai alat pemanas karena harganya yang lebih terjangkau. Para peternak hanya perlu mengambil kayu yang berada disekitar kandang.

e. Kontrol

Kegiatan kontrol sangat diperlukan dalam kegiatan budidaya ayam ras pedaging. Kegiatan yang termasuk dalam kontrol yaitu pemeriksaan pakan dan minum, pembersihan alat pakan dan minum, pemberian vaksin dan obat, pembukaan dan penutupan tirai serta pengecekan ayam. Jumlah pakan dan minum harus selalu terisi agar bobot ayam bertambah dan tidak terdehidrasi. Pembukaan dan penutupan tirai berfungsi menjaga sirkulasi udara di dalam kandang. Pengecekan ayam perlu dilakukan agar ayam yang terkena penyakit dapat segera dipisahkan sehingga tidak menularkan ayam lainnya.

35 f. Panen

Panen dilakukan oleh para peternak PT MSA apabila ayam telah berumur 34 – 39 hari atau mencapai bobot rata – rata 1.8 kg– 1.98 kg. Waktu panen tiap peternak ditentukan dari PT MSA.

Dokumen terkait