• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada dua peternakan mitra PT Mutiara Sinar Abadi yang berlokasi di Kelurahan Andil Bakti Kecamatan Palaran Provinsi Kalimantan Timur. Pemilihan perusahaan tempat penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan mempertimbangkan perusahaan Mutiara Sinar Abadi merupakan salah satu perusahaan ayam ras pedaging besar di Samarinda sedangkan peternakan yang diteliti ditentukan oleh perusahaan. Berdasarkan hasil wawancara penentuan peternak berdasarkan pada waktu masuk DOC yang tidak jauh yaitu tiga hari, lokasi yang berdekatan, dan peternak lama. Pertimbangan lain yaitu kesediaan pihak perusahaan dan para peternak untuk dijadikan tempat penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan selama dua bulan yaitu Februari dan Maret 2015.

Jenis dan Sumber Data

Terdapat dua sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh melalui pengamatan secara langsung pada objek yang diteliti meliputi kondisi usaha dan proses produksi ayam ras pedaging. Data primer didapat melalui wawancara dan diskusi kepada para peternak yakni Saefuddin Tirta dan Didi. Bapak Didi merupakan adik dari Thomas Prakoso yang menjalankan usaha peternakan ayam. Wawancara juga dilakukan pada anak kandang, kepala unit PT MSA yaitu bapak Zamroni, dan Petugas Penyuluh Lapang yaitu bapak Pujiyanto. Wawancara dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang menyebabkan risiko pada kegiatan proses produksi sehingga peneliti dapat mengidentifikasi dan mengkaji setiap sumber risiko. Data sekunder adalah data yang tidak didapat dari wawancara. Data sekunder diperoleh dari studi literatur terkait dengan topik penelitian ini yakni berasal dari buku, artikel, skripsi dan data – data instansi seperti Badan Pusat Statistik (BPS), Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementrian Pertanian, Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Timur

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dilakukan yaitu dengan observasi, wawancara, dan diskusi dengan para pemilik peternakan dan anak kandang di Palaran. Observasi dilakukan secara langsung oleh peneliti di lokasi penelitian mengenai jumlah kematian ayam dan sumber – sumber risiko yang dihadapi oleh para peternak. Proses pengambilan data pada penelitian ini menggunakan metode purposive

sampling yaitu dengan melakukan wawancara dan diskusi dengan para peternak yakni Saefuddin Tirta dan Didi serta anak kandang sebagai responden. Penentuan responden berdasarkan pertimbangan kapabilitas untuk memberikan data secara

23 akurat karena responden adalah pihak yang berhubungan secara langsung dalam proses produksi sehingga responden mengetahui secara pasti aktivitas produksi dan risiko - risiko yang dihadapi selama proses produksi ayam ras pedaging.

Metode Analisis Data

Data primer dan data sekunder yang telah diperoleh akan dijadikan ukuran didalam penelitian ini. Kedua data yang telah diperoleh kemudian diolah dan dianalisis serta dikelompokkan kedalam dua jenis metode. Terdapat dua jenis metode yang digunakan yaitu metode analisis deskriptif dan metode analisis risiko. Pengolahan data dilakukan menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel. Metode analisis yang digunakan bertujuan untuk menjawab pertanyaan dari penelitian ini. Adapun metode analisis untuk menjawab tujuan penelitian ini akan dijelaskan secara rinci pada Tabel 9.

Tabel 9 Metode analisis untuk menjawab tujuan penelitian

No Tujuan Penelitian Sifat Data Sumber Data Metode Analisis 1 Mengidentifikasi

sumber – sumber risiko peternakan pada dua peternakan Mutiara Sinar Abadi Kualitatif Kuantitatif Wawancara, kuisioner, observasi Analisis Deskriptif 2 Menganalisis

probabilitas dan dampak dari sumber – sumber risiko risiko produksi pada dua peternakan Mutiara Sinar Abadi

Kuantitatif Mortalitas ayam berdasarkan tiap sumber risiko dan harga jual ayam ras pedaging

Analisis Risiko (Kuantitatif)

3 Menganalisis alternatif manajemen risiko yang dapat diterapkan untuk mengatasi risiko produksi pada dua peternakan Mutiara Sinar Abadi Kualitatif Wawancara, diskusi, observasi Analisis Deskriptif Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti suatu peristiwa yang terjadi yang bertujuan membuat deskripsi atau gambaran sistematis mengenai fakta serta hubungan antar kejadian yang diamati. Analisis deksriptif berguna untuk mengetahui dan menganalisis sumber – sumber risiko. Analisis deskriptif digunakan pula untuk menganalisis alternatif strategi manajemen risiko yang diterapkan oleh para peternak mitra PT Mutiara Sinar Abadi untuk meminimalkan risiko yang dihadapi. Hal ini berdasarkan pada status risiko yang dihadapi oleh para peternakan mitra PT Mutiara Sinar Abadi. Penggunaan

24

analisis deskriptif ini bertujuan membantu melengkapi analisis risiko yang bersifat kuantitatif.

Analisis Kemungkinan Terjadinya Risiko

Apabila kemungkinan dan besar dampak risiko yang dialami oleh para peternak mitra PT. Mutiara Sinar Abadi diketahui, maka besarnya risiko dapat diukur. Untuk mengetahui kemungkinan terjadinya risiko dapat menggunakan metode nilai standar. Metode nilai standar (z-score) dapat digunakan apabila terdapat data historis dan data dalam bentuk kontinus atau bentuk desimal.

Pada penelitian ini yang dihitung adalah kemungkinan terjadinya risiko pada kegiatan produksi ayam ras pedaging. Data yang digunakan yaitu data produksi ayam ras pedaging selama enam periode yaitu Maret 2014 – Maret 2015. Menurut Kountur (2008) Terdapat beberapa langkah yang perlu diterapkan untuk menghitung kemungkinan risiko menggunakan metode ini dan aplikasi dalam usaha produksi ayam ras pedaging pada peternakan mitra PT. Mutiara Sinar Abadi adalah:

a. Menghitung jumlah kematian ayam ras pedaging berdasarkan sumber risiko

Risiko produksi ayam ras pedaging pada peternakan mitra PT. Mutiara Sinar Abadi diindikasikan dengan adanya fluktuasi kematian ayam pada setiap siklus produksi. Kematian ayam ras pedaging disebabkan beberapa faktor berupa sumber risiko. Sumber – sumber risiko yang dihadapi yaitu berasal dari cuaca, penyakit, predator dan kualitas DOC. Pada lima periode produksi yang dimulai pada bulan Maret 2014 Januari 2015 data jumlah kematian ayam didapat dari data perusahaan dan didukung dengan wawancara pada para peternak sedangkan periode Februari – Maret 2015 data jumlah kematian didapat berdasarkan hasil observasi. Kegiatan observasi bertujuan mengetahui jumlah kematian ayam secara akurat pada kedua peternakan. Format pencatatan mengenai jumlah kematian ayam setiap sumber risiko dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10 Format pencatatan jumlah kematian ayam ras pedaging Hari Peternak

Mitra

Sumber Kematian Ayam Ras Pedaging

Cuaca Penyakit Predator Kualitas DOC n indikator n Indikator n Indikator n indikator 1 Saefuddin Tirta Thomas Prakoso ... ... 34 Saefuddin Tirta Thomas Prakoso

25

b. Menghitung rata – rata kematian ayam

�̅ = ∑��= ��

Diketahui :

̅ = Rata – rata kematian ayam (ekor)

� = Kematian ayam setiap periode (ekor)

� = Jumlah periode

c. Menghitung standar deviasi (s)

� = √∑��= � −�� − �̅

Diketahui :

S = Standar deviasi kematian ayam (ekor)

� = Kematian ayam setiap periode (ekor)

̅ = Rata – rata kematian ayam (ekor)

� = Jumlah periode

d. Menghitung batas normal (X) dan nilai standar (z-scorenya)

Batas normal (X) memiliki pengaruh pada probabilitas masing – masing sumber risiko. Apabila nilai X berubah maka akan berpengaruh terhadap probabilitas masing – masing sumber risiko. Batas normal risiko yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah kematian ayam yang dianggap normal oleh para peternak akibat dari setiap sumber risiko. Setelah mengetahui batas normal (X) tahap selanjutnya yaitu mencari nilai z-score dari masing – masing sumber risiko. Perhitungan z – score dari masing – masing sumber risiko dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

� =� − �̅

Diketatahui :

Z = Nilai standar dari kematian ayam

X = Batas risiko yang dalam batas normal (ekor)

̅ = Rata – rata kematian ayam (ekor) S = Standar deviasi kematian ayam (ekor)

Apabila nilai z – score positif maka nilai tersebut berada disebelah kanan nilai rata – rata pada kurva distribusi normal. Sedangkan nilai z – score negatif menunjukkan bahwa nilai tersebut berada disebelah kiri nilai rata – rata pada kurva distribusi normal.

26

Kecil Besar

e. Mencari probabilitas

Probabilitas diperoleh dari tabel distribusi z – score. Cara mencari nilai z – score yaitu dengan mencari nilai z pada sisi kiri dan bagian atas. Pertemuan antara nilai z pada isi tabel merupakan probabiliti yang dicari. Setelah mendapatkan probabilitas maka dapat diketahui persentase kemungkinan mortalitas yang disebabkan oleh masing – masing sumber risiko yang melebihi batas normal yang ditetapkan.

Analisis Dampak Risiko

Metode yang paling efektif untuk mengukur dampak risiko yaitu dengan menggunakan metode Value at Risk (VaR). Penggunaan VaR hanya dapat dilakukan apabila terdapat data historis sebelumnya. VaR merupakan kerugian terbesar yang mungkin akan terjadi pada waktu tertentu dengan tingkat keyakinan tertentu. Perhitungan VaR dapat dicari dengan menggunakan rumus

VaR = �̅ + z

√�

�̅ =

� �� + � �� +⋯+ ����

Diketahui :

VaR = Value at Risk

̅ = Nilai rata – rata dampak kerugian yang disebabkan masing – masing sumber risiko (Rp)

Mn = Mortalitas ayam ras pedaging setiap sumber risiko pada periode

ke-n (ekor/Kg)

P = Harga ayam ras pedaging sesuai dengan kontrak (Rp/Kg) Z = Nilai z yang diambil dari tabel distribusi normal

S = Standar deviasi masing – masing sumber risiko n = Jumlah periode

Pemetaan Risiko

Peta risiko adalah gambaran mengenai posisi risiko pada suatu peta dari dua sumbu yaitu sumbu vertikal dan sumbu horizontal. Sumbu vertikal menggambarkan persentase probabilitas (%) dan sumbu horizontal menggambarkan dampak kerugian (rupiah)

Gambar 5 Peta Risiko Sumber : Kountur 2008 Kuadran I Kuadran II Dampak (Rp) Kuadran III Kuadran IV Besar Kecil

27 Probabilitas terjadinya risiko dibagi ke dalam dua bagian besar yaitu probabilitas besar dan probabilitas kecil. Batas antara probabilitas besar dan probabilitas kecil ditentukan berdasarkan pada rata – rata probabilitas dari setiap sumber risiko. Adapun penghitungan batas antara probabilitas besar dan kecil dapat dicari dengan menggunakan rumus

P̅ =Px + Py + ⋯ + Pz

Diketahui :

�̅ = Batas antara probabilitas besar dan kecil (%) Px = Probabilitas sumber risiko x (%)

Py = Probabilitas sumber risiko y (%) Pz = Probabilitas sumber risiko z (%) n = Jumlah probabilitas

Apabila probabilitas sumber risiko melebihi batas yang telah ditentukan maka berada pada kuadran I dan kuadran II. Namun jika sumber risiko yang memiliki probabilitas kurang dari batas yang telah ditentukan maka berada pada kuadran III dan kuadran IV.

Dampak terjadinya risiko terbagi ke dalam dua bagian besar yaitu dampak besar dan dampak kecil. Batas antara dampak besar dan dampak kecil ditentukan berdasarkan pada rata – rata dampak dari setiap sumber risiko. Adapun perhitungan batas antara dampak besar dan kecil dapat dicari dengan menggunakan rumus

���

̅̅̅̅̅̅ = ��� + ��� + ⋯ + ���

Diketahui :

���

̅̅̅̅̅̅ = Batas antara dampak besar dan kecil (Rp)

VaRx = Dampak sumber risiko x (Rp)

VaRy = Dampak sumber risiko y (Rp)

VaRz = Dampak sumber risiko z (Rp)

n = Jumlah dampak

Apabila dampak sumber risiko melebihi batas yang telah ditentukan maka berada pada kuadran II dan IV. Namun jika sumber risiko yang memiliki dampak kurang dari batas yang telah ditentukan maka berada pada kuadran I dan II.

Setelah menentukan probabilitas dan dampak dari setiap sumber risiko maka dapat diketahui status risiko. Status risiko didapat dari perkalian antara probabilitas dan dampak. Status risiko akan menentukan penempatan risiko pada peta risiko. Berdasarkan dari status risiko diketahui risiko paling besar hingga terkecil.

Penanganan Risiko

Penanganan risiko merupakan tahap terakhir dari manajemen risiko. Berdasarkan dari hasil pemetaan maka dapat ditentukan penangan risiko yang sesuai. Terdapat dua strategi yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko, yaitu:

28

a. Strategi Preventif

Strategi preventif bertujuan mengurangi probabilitas sumber – sumber risiko. Probabilitas yang berada pada kuadran satu dan kuadran dua yakni melebihi batas normal 28.9 persen agar bergeser ke kuadran tiga dan empat yang kurang dari 28.9 persen.

b. Strategi Mitigasi

Strategi mitigasi bertujuan untuk mengurangi dampak dari tiap sumber risiko. Dampak yang berada pada kuadran dua dan empat yang melebihi batas normal Rp 6 724 315 agar bergeser pada kuadran satu dan tiga.

Dokumen terkait