• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN DISTRIBUTOR

Sejarah dan Perkembangan PT Pupuk Kujang

PT Pupuk Kujang merupakan perusahaan petrokimia yang bergerak dibidang industri pupuk nasional. Perusahaan melaksanakan kegiatan pengolahan

29 (proses transformasi) bahan organik dan anorganik melalui proses kimia, serta berbagai kegiatan untuk mendukung pertanian yang terintegrasi dengan kegiatan perdagangan atau menghasilkan produk berupa barang atau jasa yang mempunyai nilai tambah atau manfaat lebih tinggi. Perusahaan didirikan pada tanggal 9 Juni 1975, berdasarkan Akta No. 10 tanggal 9 Juni 1975 oleh dan di hadapan Notaris Soeleman Ardjasasmita, SH, di Jakarta. Pabrik Perusahaan dibangun di atas tanah seluas 510 hektar di Desa Dawuan, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang.

Pendirian PT Pupuk Kujang dengan dana US$ 260 juta merupakan pinjaman dari Pemerintah Iran sebesar US$ 200 Juta, serta Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) Indonesia sebesar US$ 60 juta. Pinjaman kepada Pemerintah Iran telah dilunasi tahun 1989. Pembangunan pabrik pertama disebut Pabrik Kujang 1A dengan kapasitas produksi 570 000 ton per tahun pupuk urea dan 330000 ton per tahun amoniak. Pembangunan Pabrik Kujang 1A ini berlangsung selama 36 bulan dan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Soeharto pada 12 Desember 1978. Pembangunannya Pabrik Kujang 1A dilaksanakan oleh kontraktor utama Kellogg Overseas Corporation (USA) dan Toyo Engineering Corporation (Japan).

Perusahaan membangun pabrik kedua yang disebut Pabrik Kujang 1B pada tahun 2003. Pembangunan Pabrik Kujang 1B dengan kapasitas produksi 570 000 ton per tahun pupuk urea dan 330 000 ton per tahun amoniak. Pembangunan pabrik dilaksanakan oleh kontrkator utama Toyo Engineering Corporation (Japan) dan didukung dua kontrkator dalam negeri yaitu PT Rekayasa Industri dan PT Inti Karya Persada Teknik. Selain dari equity yang dimiliki oleh PT Pupuk Kujang, pendanaan proyek ini diperoleh dari pinjaman Japan Bank for International Cooperation (JBIC) sebesar JPY 27.048.700.000. Pembangunan Pabrik Kujang 1B diselesaikan dalam waktu 36 bulan dan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono pada 3 April 2006. Produksi pupuk yang dilakukan PT Pupuk Kujang yaitu pupuk Urea dan NPK, sedangkan untuk pupuk Organik PT Pupuk Kujang melakukan mitra dengan kelompok ternak yang berada di daerah Cirebon, Ciamis, Cianjur dan Tasikmalaya. Berikut Kapasitas pabrik PT Pupuk Kujang dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7 Daftar Pabrik dan Kapasitas Produksi Pabrik PT Pupuk Kujang Unit

Pabrik

Kapasitas Produksi (Ton per Tahun) Tahun

Operasi Teknologi Urea Amoniak NPK Granul

K-1A 570 000 330 000 - 1979 TRC-I

K-1B 570 000 330 000 - 2006 ACES-21

K-Npk - - 100 000 2009 Steam

Granulator

TOTAL 1 140 000 660 000 100 000

Sumber: PT Pupuk Kujang (2015)

PT Pupuk Kujang pada Tahun 2011 melakukan Kredit Refinancing pembangunan pabrik Kujang 1B melalui proses Take Over oleh empat perbankan nasional. Hal ini merupakan langkah untuk menghindari fluktuasi utang luar negeri atas mata uang asing, yen serta merupakan arahan dari para pemegang saham serta implementasi dari Surat Kementerian BUMN no. S-33/MBU/2008 tentang Pengelolaan Pinjaman dan Dana Dalam Valuta Asing. Dengan Kredit

30

Refinancing ini, PT Pupuk Kujang meminjam uang sebesar Rp 1.9 triliun kepada empat bank nasional yaitu Bank BRI, BNI, Mandiri dan BCA. Uang tersebut digunakan untuk membeli yen dan membayar utang kepada JBIC. Rencana pembayaran PT Pupuk Kujang kepada empat perbankan nasional akan dilakukan dalam jangka waktu delapan tahun mulai 2012 hingga 2019.

Bahan baku utama dalam pembuatan pupuk urea adalah gas bumi, air dan udara. Ketiga bahan baku tersebut diolah, sehingga menghasilkan amoniak dan akhirnya menjadi pupuk urea. Penyediaan gas bumi berasal dari PT Pertamina EP dan PT Pertamina HE ONWJ yang diambil dari sumber gas lepas pantai laut Jawa, sedangkan air baku berasal dari Perum Jasa Tirta II Jatiluhur, Purwakarta. Posisi strategis Perusahaan yang terletak di Provinsi Jawa Barat dan berdekatan dengan Ibu Kota DKI Jakarta menjadi salah satu tantangan tersendiri, mengingat Jawa Barat sebagai lumbung padi nasional harus ditunjang dengan pasokan pupuk yang memadai sehingga Ketahanan Pangan Nasional dapat terjamin.

PT Pupuk Kujang memanfaatkan ekses operasional Pabrik Pupuk Kujang maka dibangunlah beberapa anak Perusahaan yang merupakan Joint Venture dengan pihak swasta dalam negeri maupun luar negeri. Saat ini PT Pupuk Kujang mempunyai 5 (lima) anak perusahaan yang merupakan perusahaan patungan dengan pihak swasta yaitu : PT Sintas Kurama Perdana yang memproduksi Asam Formiat, PT Multi Nitrotama Kimia yang memproduksi Ammonium Nitrat dan Asam Nitrat, PT Peroksida Indonesia Pratama memproduksi Hydrogen Peroksida, PT Kujang Sud-Chemie Catalysts yang memproduksi Katalis, dan yang terakhir adalah PT Kawasan Industri Kujang Cikampek yang mengelola lahan di Kawasan PT Pupuk Kujang.

Mengingat biaya produksi pupuk urea masih lebih tinggi dari Harga Eceran Tertinggi (HET), maka Pemerintah memberikan subsidi melalui Peraturan Menteri Keuangan No. 122/KMK.02/2006 tanggal 7 Desember 2006, tentang Tata Cara Perhitungan dan Pembayaran Subsidi Pupuk Tahun Anggaran 2006 merubah pola subsidi gas menjadi subsidi harga, dalam subsidi harga tersebut besaran subsidi dari Pemerintah terhadap industri pupuk adalah seluruh biaya produksi termasuk harga bahan baku utama yaitu gas alam ditambah margin 10 persen dan biaya distribusi dikurangi dengan Harga Eceran Tertinggi. Sesuai Peraturan Menteri Perdagangan No. 17/MDAG/PER/6/2011, tentang Penyaluran Pupuk Bersubsidi, dan Surat Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) No. U- 909/A00000.UM/2011 tanggal 11 Agustus 2011 bahwa terhitung mulai tanggal 1 September 2011, seluruh Provinsi Jawa Barat menjadi daerah tanggung jawab PT Pupuk Kujang.

Organisasi PT Pupuk Kujang

Visi dari PT Pupuk Kujang adalah menjadi industri kimia dan pendukung pertanian yang berdaya saing dalam skala nasional. Sedangkan misi dari PT Pupuk Kujang adalah menghasilkan produk bermutu dan melakukan perdagagan yang berdaya saing tinggi dengan mengutamakan kepuasan pelanggan. Untuk mencapai visi dan misi perusahaan perlu didukung dengan kinerja karyawan yang optimal pada bidangnya. Sehingga PT Pupuk Kujang membagi susunan kerja sesuai dengan bidang kerja.

31 Adapun susunan organisasi yang dipimpin oleh Direktur Utama yang membawahi tiga Direktorat, yang masing-masing dipimpin seorang Direktur, yaitu : (1) Direktorat Produksi Teknik & Pengembangan yang membawahi Sekretariat Perusahaan, Satuan Pengawasan Intern, Kompartemen Produksi, Kompartemen Pemeliharaan dan Kompatemen Teknik & Pengembangan; (2) Direktorat SDM dan Umum yang membawahi Kompartemen SDM dan Kompartemen Logistik dan Umum; dan (3) Direktorat Komersil yang membawahi Kompartemen Administrasi Keuangan dan Kompratemen Pemasaran. Masing-masing kompartemen membawahi beberapa departemen dan staf. Sedangkan unit kerja setingkat Biro sebanyak 33 unit kerja. Pelaksanaan pemasaran pupuk bersubsidi PT Pupuk Kujang dilaksanakan oleh Departemen Penjualan PSO di bawah tanggung jawab Kompartemen Pemasaran pada Direktorat Komersil. Adapun struktur Organisasi Dep. Pemasaran dapat dilihat pada Lampiran 3.

Profil Karyawan PT Pupuk Kujang

Pupuk Kujang pada akhir Juli 2014 memiliki karyawan sebanyak 1 149 orang. Domisili dari karyawan tersebut saat diterima berasal dari Kabupaten Karawang sebanyak 642 orang (55.8 persen), Kabupaten Purwakarta sebanyak 121 (10.5 persen), Jawa Barat (diluar Purwakarta dan Karawang) sebanyak 237 orang (20.6 persen), DKI & sekitarnya sebanyak 62 orang (5.4 persen) dan daerah lainnya sebanyak 89 orang (7.7 persen). Pemeliharaan sumber daya manusia dimulai dari awal masuk bekerja sampai purna tugas melalui sistem kesejahteraan dan kesehatan yang memadai sesuai dengan kemampuan perusahaan. Pada tahun 2011 peningkatan kesejahteraan telah dilaksanakan melalui kenaikan skala Gaji Dasar dan tunjangan-tunjangan seperti bantuan uang makan, bantuan uang perumahan, tunjangan jabatan maupun tunjangan shift bagi karyawan yang ditugaskan bekerja secara shift serta peningkatan pemberian bantuan kesejahteraan berupa pinjaman uang tanpa bunga, serta pembinaan kenaikan Gaji dasar pensiun, Prokespen (Program Kesehatan Pensiunan) dan THT (Tabungan Hari Tua).

Perusahaan juga memberikan fasilitas pelayanan kesehatan kepada karyawan dan keluarganya, antara lain pemeriksaan dan perawatan di poliklinik Perusahaan oleh tenaga dokter umum, sedangkan bagi karyawan dan keluarganya yang memerlukan pemeriksaan dan atau perawatan oleh tenaga dokter spesialis, perusahaan memberikan rujukan untuk berobat ke rumah sakit sesuai dengan penyakitnya. Serta dilakukan pemeriksaan kesehatan berkala (medical check up) yang dilaksanakan melalui rekanan penyelenggara laboratorium medical check up setiap satu tahun sekali. Untuk memberikan rasa aman dan nyaman dalam bekerja juga sebagai jaminan kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan karyawan diikutsertakan dalam program jaminan sosial tenaga kerja yang dikelola oleh PT Jamsostek (Persero) serta program asuransi kecelakaan oleh PT Ramayana Tbk. Dan Asuransi kematian oleh PT Jiwasraya Tbk. Disamping itu juga perusahaan memberikan bantuan uang rekreasi kepada karyawan beserta keluarga setiap satu tahun sekali, untuk lebih mempererat hubungan tali silaturahmi sesama karyawan dan keluarganya dan meningkatkan motivasi dalam bekerja.

32

Manajemen Distribusi dan Sistem Penjualan Pupuk Bersubsidi

Pelaksanaan penyaluran pupuk bersubsidi PT Pupuk Kujang telah menyediakan gudang-gudang Lini III yang berada disetiap Kabupaten atau Kota di seluruh wilayah Jawa Barat. Gudang Lini III digunakan untuk memasok produk dalam memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi di wilayah tanggungjawabnya serta mempermudah penyaluran pupuk ke kios pengecer. Selain itu gudang Lini III digunakan gudang penyangga untuk mengatasi kendala pasokan dari pabrik (gudang Lini II). Pelaksanakan pendistribusian pupuk bersubsidi PT Pupuk Kujang menjalin kerjasama dengan pihak ekternal dalam hal ini yaitu distributor dengan ketentuan-ketentuan pendistribusian tersebut telah dituangkan dan disepakati ke dalam Surat Perjanjian Jual Beli (SPJB). Pelaksanaan pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi diikat dalam kesepakatan kerjasama.

Sistem yang diberlakukan perusahaan dalam melakukan transaksi pembelian produk dilakukan secara tunai dan kredit. Khusus untuk produk pupuk berusbsidi transaksi pembelian dilakukan secara tunai dengan transfer bank ke PT Pupuk Kujang. Penentuan harga jual produk subsidi, perusahaan berpedoman pada ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah, dalam hal ini melalui Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 103/Permentan/ SR.130/8/2014. Secara umum, Permentan tersebut berisi pedoman mengenai Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi dan alokasi kebutuhan pupuk bersubsidi sesuai wilayah tanggung jawabnya. Sedangkan pedoman mengenai pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 15/M-DAG/PER/4/2013. Sedangkan produk non subsidi mengikuti harga pasar internasional dalam hal ini South East Asia (SEA) dan China melalui buletin Fertecon dan hasil tender ekspor yang telah diselenggarakan oleh PT Pupuk Indonesia (Persero).

Gambaran Umum Distributor Pupuk Bersubsidi PT Pupuk Kujang Penyaluran pupuk bersubsidi dari Gudang Lini III Kujang ke Gudang Lini IV pengecer dilakukan oleh distributor berdasarkan wilayah tanggung jawab. Distributor yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah distributor yang bertanggung jawab di Kabupaten Karawang. Distributor bertangggung jawab melakukan penebusan pupuk di gudang lini III di Kabupaten Karawang, yaitu Gudang Belendung dan Gudang Klari yang di operasikan untuk wilayah Karawang. Setelah melakukan penebusan, distributor melakukan penyaluran ke kios pengecer di wilayah tanggung jawabnya. Masing-masing distributor memiliki wilayah tanggung jawab yang telah ditetapkan oleh produsen pupuk bersubsidi dan Pemerintah.

Penentuan wilayah tanggung jawab ditetapkan berdasarkan pertimbangan jarak jangkauan dan kondisi wilayah. Sehingga masing-masing disributor mengeluarkan biaya distribusi yang berbeda-bedaJarak tempuh masing-masing wilayah yang diukur berdasarkan jarak dari Gudang Belendung (dalam penelitian di asumsikan setiap distributor melakukan penebusan di Gudang Belendung). Berikut daftar distributor yang bertanggung jawab di Kabupaten Karawang beserta wilayah tanggung jawabnya (Tabel 8):

33 Tabel 8 Daftar Distributor Pupuk Bersubsidi PT Pupuk Kujang

No Nama Distributor Total Penyaluran (Ton) Wilayah Tanggung Jawab Jarak Tempuh (Km)

1 Angkasa Raya Christa,

PT 2650.00 Cikampek Jatisari Klari Purwasari 12 22 11 7 2 Benteng Purwa Putra, PT 1844.00 Kota Baru

Lemahabang Wadas

20 10 3 Bumi Persada Sejati, PT 4956.00

Banyusari Cilamaya Kulon Tirtamulya 22 28 12 4 Dinamika Kembar Utama, PT 2542.00 Rengasdengklok Tirtajaya 38 54 5 Inahovtraco, PT 4174.00 Batujaya Karawang Barat Pakis Jaya 57 23 67 6 Insan Sentosa Prima, PT 3013.70 Telagasari

Tempuran

14 29 7 Prakarsa Sentra Utama,

PT 3283.70 Cibuaya Jayakarta 57 57 8 Puskud Jabar 3778.00 Ciampel Pakis Jaya Pangkalan Tegal Waru 30 67 40 55 9 Samba Jaya, PT 3314.10 Kutawaluya

Rawamerta

31 26 10 Selini Sinar Sakhti, PT 6938.00

Cilamaya Wetan Cilebar Pedes 36 36 45 11 Tani Mas Unggul, PT 1466.50 Telukjambe Barat

Telukjambe Timur 26 27 12 Telaga Jaya, CV 2550.00 Karawang Timur Majalaya Tempuran 21 13 29 Sumber: PT Pupuk Kujang ( 2015)

Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 15/M-DAG/PER/4/2013 menyatakan bahwa distributor wajib menjamin kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi di wilayah tanggung jawabnya. Adapun tugas dan tanggung jawab distributor yaitu:

1. bertanggung jawab atas kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi dari Lini III sampai Lini IV di wilayah tanggung jawabnya;

2. bertanggung jawab atas penyampaian dan diterimakanya pupuk bersubsidi oleh pengecer yang ditunjuknya pada saat pembelian sesuai dengan jumlah dan jenis serta nama dan alamat pengecer yang bersangkutan;

34

3. menyalurkan pupuk bersubsidi hanya kepada pengecer yang ditunjuk sesuai dengan harga yang ditetapkan produsen;

4. melaksanakan sendiri keiatan pembelian dan penyaluran pupuk bersubsidi; 5. berperan aktif membantu produsen melaksanakan penyluhan dan promosi; 6. melakukan pembinaan, pengawasan dan penilaian terhadap kinerja pengecer

dalam melaksanakan penjualan pupuk bersubsidi;

7. wajib memasang papan nama sebagai distributor pupuk bersubsidi;

8. melaksanakan koordinasi secara periodik dengan instansi terkait di wilayah tanggung jawabnya;

9. wajib menyampaikan laporan penyaluran dan persediaan pupuk bersubsidi secara periodik;

10. menetapkan lingkup wilayah tanggung jawab penyaluran pupuk bersubsidi kepada pengecer yang ditunjuknya.

Distributor dilarang melaksanakan penjualan pupuk bersubsidi kepada pedagang atau pihak lain yang tidak ditunjuk sebagai pengecer. Selain itu, distributor dilarang memberikan kuasa untuk pembelian pupuk bersubsidi kepada pihak lain, kecuali kepada petugas distributor yang bersangkutan yang dibuktikan dengan surat kuasa dari pengurus atau pimpinan distributor yang bersangkutan.

Dokumen terkait