HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.3. Diskusi Hasil Utama Penelitian
5.3.2. Gambaran Pribadi Kewirausahaan para Pelaku Usaha di PIK Menteng Medan
Berdasarkan hasil temuan dari skala Manajemen Inovasi, interview serta
observasi, penulis menemukan bahwa ada permasalahan dalam hal pribadi
kewirausahaan para pelaku di PIK Menteng Medan. Pribadi kewirausahaan adalah
sifat-sifat yang melekat pada seorang wirausaha dimana sifat-sifat tersebut
merupakan faktor penting dalam keberhasilan wirausaha (Riyanti, 2003). Dengan
adanya sifat-sifat inilah, seorang wirausaha dapat mengembangkan bisnisnya
menjadi lebih baik. Sifat-sifat ini bukan berifat kaku, dalam arti sifat yang tidak
bisa dirubah. Sukardi (dalam Riyanti, 2003) melakukan penelitian dan
menemukan bahwa sifat-sifat ini dapat diintervensi, dan intervensi terencana
dapat membentuk sifat-sifat unggul seorang wirausaha. Berdasarkan hal ini,
penulis ingin mengetahui gambaran sifat pelaku usaha di PIK Menteng Medan. Penulis menggunakan Test Psikologi berupa Edward Personal Preference
Schedule (EPPS) yang dikembangkan oleh Psikolog dan Profesor di University of
Washington, Dr. Allen L. Edwards. EPPS merupakan test kepribadian non
proyeksi, objektif dan pemaksaan pilihan (forced choice), dikarenakan subjek
harus memilih salah satu opsi terlepas subjek menyukai kedua opsi atau
sebaliknya, tidak menyukai kedua opsi. Test terdiri dari 225 pernyataan, dimana
setiap pernyataan terdiri dari 2 opsi, dan subjek harus memilih saah satu opsi.
Test ini mengukur 15 kebutuhan dasar manusia, dengan tingkat reliabilitas
adalah 0.74 hingga 0.84. Adapun 15 kebutuhan yang diadaptasi dari teori Henry
1. Need of achievement (kebutuhan berprestasi) yakni kebutuhan untuk
menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya
2. Need of deference (kebutuhan Rasa Hormat), yakni kebutuhan untuk
menyesuaikan dengan kebiasaan/adat yang berbeda dan menghormati yang
lain
3. Need of Order (kebutuhan keteraturan), yakni kebutuhan untuk
merencanakan baik dan terorganisir.
4. Need of exhibition (kebutuhan pamer), yakni kebutuhan untuk menjadi
pusat perhatian di dalam suatu kelompok
5. Need of autonomy (kebutuhan kebebasan), yakni kebutuhan untuk menjadi
bebas dari kewajiban dan tanggung-jawab
6. Need of affiliation (kebutuhan berteman), yakni kebutuhan untuk
membentuk persahabatan, setia, berpartisipasi dalam kelompok, dan kasih sayang.
7. Need of intraception (kebutuhan intresepsi), yakni kebutuhan memahami
perilaku dan perasaaan orang lain.
8. Need of succorance (kebutuhan untuk mendapatkan sokongan), yakni
kebutuhan untuk menerima perhatian dan dukungan dari orang lain.
9. Need of dominance (kebutuhan kekuasaan), yakni kebutuhan untuk
menjadi pemimpin dan mempengaruhi orang lain.
10.Need of abasement (kebutuhan kerendahan diri), yakni kebutuhan
11.Need of nurturance (kebutuhan pengasuhan), yakni kebutuhan untuk
memberi bantuan kepada orang lain, memaafkan orang lain dan tulus kepada orang lain.
12.Need of change (kebutuhan untuk berubah), yakni kebutuhan untuk
mencari pengalaman baru, melakukan sesuatu yang baru, teman baru dan
menghindari rutinitas yang membosankan.
13.Need of endurance (kebutuhan untuk bertahan), yakni kebutuhan untuk
bertahan dalam menyelesaikan tugas hingga selesai, ketangguhan,
menghindari sesuatu hingga selesai tugasnya
14.Need of heterosexuality (kebutuhan lawan jenis), yakni kebutuhan yang
menyangkut ketertarikan terhadap lawan jenis.
15.Need of aggression (kebutuhan agresi), yakni kebutuhan untuk menyerang
pendapat orang lain, kritis, marah, meredam kesenangan orang lain.
Dari 15 kebutuhan diatas, kebutuhan yang menyangkut dengan pribadi
seorang pelaku usaha adalah: need of achievement, need of order, need of
autonomy, need of affiliation, need of succorance, need of dominance, dan need of
change. Hal ini didasarkan dari sifat pribadi wirausaha yang dirangkum ke dalam
6 (enam) sifat unggul wirausaha (Riyanti, 2003):
1. Percaya diri, terdiri dari sifat yakin, mandiri, individualitas, optimisme,
kepemimpinan, dan dinamis.
2. Originalitas: terdiri dari sifat inovatif, kreatif, mampu mengatasi masalah
baru, inisiatif, mampu mengerjakan banyak hal dengan baik, dan memiliki
3. Berorientasi manusia, terdiri dari sifat suka bergaul dengan orang lain,
fleksibel, responsif terhadap saran / kritik
4. Berorientasi hasil kerja, terdiri dari sifat ingin berprestasi, berorientasi
keuntungan, teguh, tekun, determinasi, kerja keras, penuh semangat, dan
penuh energy.
5. Berorientasi pada masa depan, terdiri dari sifat pandangan ke depan,
ketajaman persepsi.
6. Berani ambil resiko, terdiri dari sifat mampu ambil resiko, suka tantangan.
Secara garis besar Tabel 5.14 merangkum skor dan intepretasi dasar dari
EPPS:
Tabel 5.14. Resume Skor EPPS
NO LABEL MAKNA
01 + + + Obsesi
Testee memiliki kebutuhan dan keinginan yang berlebihan dibandingkan dengan rata-rata normal
02 + + Kemantapan
Testee memiliki kebutuhan jauh diatas rata-rata normal
03 + Kecenderungan memiliki
Testee memiliki kebutuhan diatas rata-rata normal
04 0 Normal
Testee memiliki kebutuhan normal
05 - Kecenderungan meniadakan
Testee cenderung meniadakan kebutuhan yang dimaksud
06 - - Menekan
Testee cenderung untuk menekan kebutuhan agar tidak muncul
07 - - - Mengenyahkan
Testee berusaha sekuat tenaga untuk mengesampingkan kebutuhan yang dimaksud
Sebelum melakukan skoring, testee harus mendapatkan konsistensi
label apakah (+), (0), atau (–) merupakan wewenang dari psikolog. Hal ini mereka
tentukan berdasarkan norma-norma dasar yang telah ditetapkan sebelumnya. Peran penulis dalam pengambilan test hanya sebagai tester dan
administrator, untuk intepretasi dan skoring dilakukan oleh Ihsan Rahmad, S.Psi,
Psikolog, hal ini dikarenakan EPPS Test merupakan test psikologi yang
intepretasinya merupakan wewenang seorang psikolog, hal ini sesuai dengan
Kode Etik Psikologi.
Dari 10 orang yang penulis ambil sebagai sampel, yang dapat dilakukan
intepretasi hanya 6 orang, dimana 3 orang mendapat konsistensi dibawah 10, dan
1 orang dianggap gagal karena melakukan kecurangan dalam pelaksanaan test,
yakni mencontek hasil teman yang ada di sebelahnya. Sebelum dilaksanakan test,
tester sudah menjelaskan tata cara pelaksanaan test, baik cara pengisian jawaban
pada lembar jawaban, keharusan dalam memilih, tidak boleh ada yang dikosong, dan tidak boleh melihat hasil orang lain. Tester juga mendemontrasikan cara
pengisian guna memastikan testee tahu pengisiannya.
Setelah administrasi test dilaksanakan, penulis menyerahkan hasil test
kepada psikolog guna dinilai dan diintepretasi. Adapaun hasil resume intepretasi
dari test EPPS terhadap 10 orang pelaku usaha PIK Menteng Medan adalah
Tabel 5.15. Resume Hasil EPPS Pelaku Usaha
NO NAMA DOMAIN LABEL INTEPRETASI
1 ZH n. of ach + Subjek orang mandiri, mudah bergaul, tidak suka hal yang kaku dan senang
berkompetisi, dan kreatif. Namun subjek juga orang yang suka mengharapkan pertolongan orang lain dan tidak memiliki sikap kepemimpinan yang baik.
subjek sesuai menjadi wirausahaan
n. ord - n. of aut + + + n. of aff + + n. of suc 0 n. of dom - n. of chg + +
2 BK n. of ach - Subjek yang mandiri, mudah berteman dan suka dengan perubahan. Namun subjek tidak menyenangi kompetisi, tidak kreatif, dan memiliki jiwa kepemimpinan yang lemah.
subjek tidak sesuai menjadi wirausahaan
n. ord - n. of aut + n. of aff 0 n. of suc - n. of dom - n. of chg +
3 HJ n. of ach 0 Subjek memiliki sifat kompetisi yang biasa saja, suka kebebasan, namun cenderung orang yang tertutup, suka mengharapkan orang lain dan memiliki kepemimpinan yang lemah.
subjek tidak sesuai menjadi wirausahaan
n. ord + + n. of aut + n. of aff - n. of suc + n. of dom 0 n. of chg +
4 SR n. of ach 0 Subjek pada dasarnya bukan orang yang senang terhadap perubahan, statis (kaku), meskipun mudah bergaul tetapi subjek sangat menggantungkan kepada orang lain.
subjek tidak sesuai menjadi wirausahaan
n. ord 0 n. of aut 0 n. of aff + n. of suc ++ n. of dom 0 n. of chg -
5 IS n. of ach + + Subjek memiliki sifat berkompetisi yang tinggi, tidak suka hal yang kaku, memiliki kreatifitas rata-rata normal, mudah bergaul dan mandiri, namun subjek juga termasuk orang yang suka berharap kepada pihak lain.
subjek sesuai menjadi wirausahaan
n. ord 0 n. of aut 0 n. of aff + n. of suc + n. of dom + n. of chg +
6 ET n. of ach 0 Subjek tergolong orang yang memiliki sifat bersaing, kreatifitas, perubahan dan
kepemimpinan rata-rata normal pada umumnya. Mudah dalam bergaul. Namun bergantung kepada orang lain. Dalam sifat wirausaha harus memiliki sifat yang lebih
subjek tidak sesuai menjadi wirausahaan
n. ord 0 n. of aut + + n. of aff + n. of suc + n. of dom 0 n. of chg 0
Dari resume intepretasi EPPS pada tabel 5.15 diatas tampak jelas terlihat
bahwa hanya 2 orang yang layak untuk menjadi wirausaha, sedangkan 4 orang belum layak menjadi wirausaha. Tabel diatas juga menjelaskan bahwa hampir
semua testee memiliki kebutuhan untuk bergantung dengan pihak lain. Hal ini
mendukung dengan apa yang penulis temukan di lapangan bahwa mereka selalu
bergantung kepada pemerintah ataupun pihak lainnya dalam mengembangkan
usaha mereka.