• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Rumah Sakit Umum Agung Baganbatu (RSUAB)

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.2. Potensi SWOT RSU Agung Baganbatu

4.2.1. Gambaran Rumah Sakit Umum Agung Baganbatu (RSUAB)

Rumah Sakit Umum Agung Baganbatu terletak di Jl. Sudirman KM. 8 Baganbatu. Letaknya persis dipinggir jalan raya Lintas Sumatera Kabupaten Rokan Hilir. Jalan raya ini ramai dilalui dari segala jurusan menghubungkan Kab. Rokan Hilir dengan provinsi lain di sekitarnya dan menghubungkan juga daerah-daerah kecamatan di Kabupaten.

RSUAB sejak didirikan mulai dengan status balai pengobatan pada tahun 2002 sampai dengan Tahun 2008 sudah mengalami banyak pengembangan / pertambahan sarana dan fasilitas pelayanan baru termasuk perbaikan bangunan perkantoran, ruang pelayanan serta pertamanan yang bersih suasana lingkingan

M. Junaedi : Analisis Positioning Rumah Sakit Umum Daerah DR. RM. Pratomo Bagansiapiapi, 2010.

rumah sakit dapat dikatakan sangat nyaman karena selain terletak di daerah perbukitan juga dikelilingi oleh rimbunan perkebunan kelapa sawit serta karet.

Lokasi dengan ukuran luas 20.000 M2 pada saat ini sudah diokupasi oleh bangunan-bangunan penunjang keberadaan rumah sakit.Lahan berstruktur landai ke arah belakang. Kondisi ini membuat aliran air permukaan (selokan) mudah teralirkan ke ketempat yang lebih rendah di bagian belakang lahan. Sarana pengolahan air limbah telah juga dibuat berupa bak sedimentasi, chlorinasi serta penjernihan tahap akhir yaitu “lily pond”. Di lokasi ini sudah didirikan suatu bangunan incinerator yang diperkirakan cukup mampu memenuhi kebutuhan RSUAB serta luas bangunan di tahun 2006 adalah 2.580 M2 .

Sarana pelayanan berupa UGD sederhana sudah tersedia terletak di bagian depan rumah sakit yang mudah dijangkau. Sarana pemeriksaan pasien rawat jalan juga telah dipersiapkan secukupnya untuk para spesialis secara bergantian di hari-hari praktek tertentu. Ruang Bedah dan Obgyn (Kebidanan) masih bersatu untuk sementara karena sedang menunggu penyelesaian sarana baru.

Sarana Penunjang diagnostik yang telah ada adalah Rontgen bertipe meja (bukan portabel) lengkap dengan dinding timbal yang dipasang sebagai alat proteksi radiasi. Sarana Laboratorium dapat dikatakan memadai karena telah dapat melaksanakan pemeriksaan dasar seperti, parasitology, urinalysis, mikrobiology, serology dan kimia darah standar.

M. Junaedi : Analisis Positioning Rumah Sakit Umum Daerah DR. RM. Pratomo Bagansiapiapi, 2010.

Ruangan dapur (gizi) sudah tertata bagus, disamping ruang cuci yang masih manual serta ruang doby. Sarana air dapat dikatakan berlimpah walau sumber mereka diperoleh melalui jaringan air mandiri (sumur bor). Sumber daya listrik dilengkapi oleh PLN sebesar 64 KVA dan di backup oleh tersedianya dua unit generator dengan akumulasi daya sebesar 32 KVA telah dapat mencukupi kebutuhan yang ada.

Tataletak RSUAB di tengah-tengah daerah beberapa perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit. Jalur Lintas Sumatera yang ada di depan-nya membuat pasokan pengguna jasa untuk rumah sakit cukup bagus karena RSUAB relatif mudah dicapai oleh masyarakat dengan sarana yang cukup memadai dengan kebutuhan standar pengguna jasa.

Demografi Kabupaten Rokan Hilir pada tahun 2006 menunjukkan jumlah penduduk sebanyak 477.919 jiwa. Pada bagian sebelumnya telah diungkapkan bahwa potensi jumlah penduduk yang mungkin dianggap dapat menjadi pengguna jasa dimiliki Kecamatan Bagan Sinembah yang menjadi tempat beroperasi RSUAB. Penduduknya 103.270 jiwa (2005) yaitu 25 % dari seluruh populasi Kabupaten Rokan Hilir, sementara Kecamatan Bangko (lokasi RSUDP) hanya memiliki penduduk sebanyak 76.605 jiwa atau ± 16 %.

4.2.2. Data Strategis RSUAB Tahun 2009

Pengembangan tahun 2008 yang terlaksana pada 2009 diteruskan sampai dengan rencana kerja tahun 2009 dan 2010.

M. Junaedi : Analisis Positioning Rumah Sakit Umum Daerah DR. RM. Pratomo Bagansiapiapi, 2010.

Menjadi Rumah Sakit yang mampu memberikan pelayanan kesehatan terbaik di wilayah Kabupaten Rokan Hilir ataupun Kabupaten lain di sekitar regional Provinsi Riau dengan falsafah sosio-ekonomis.

b. Misi RSUAB

a) Menunjang rencana pengembangan pelayanan rumah sakit yang adekuat menurut kebutuhan masyarakat di Kabupaten Rokan Hilir secara umum dan Kecamatan Kecamatan Bagan Sinembah secara khusus.

b) Menunjang kebutuhan pemerintah dan masyarakat di daerah didalam memajukan tingkat kesehatan masyarakat di daerah.

c) Menyediakan lahan pekerjaan pelayanan Rumah Sakit untuk kesehatan masyarakat.

c. Data Ketenagaan

Dibandingkan dengan RSUDP Bagansiapiapi, RSUAB relatif lebih kecil atau separuh dari RSUDP. Jumlah ketenagaan yang bekerja di RSUAB juga relatif lebih kecil. Namun begitu untuk memenuhi standar pelayanan yang baik dimata pemerintah dan juga masyarakat pelanggan, RSUAB konsisten menumbuh kembangkan kualitas pelayanan standar dengan kelengkapan tenaga kerja profesional merujuk ke standar ketenagaan Rumah Sakit kelas C.

Tabel 4.5. Tabel Ketenagaan RSU Agung Baganbatu

No Jenis Tenaga Status Jumlah

1 Dokter Spesialis 4 Dasar Temporer 4

M. Junaedi : Analisis Positioning Rumah Sakit Umum Daerah DR. RM. Pratomo Bagansiapiapi, 2010.

3 Dokter Gigi Temporer 1

4 D3 / D4 Kesehatan Residen 3

5 Perawat Residen 20

6 Paramedis Non-Perawat Residen 4

7 Tenaga Kesehatan lain Residen 2

8 Tenaga Non-Kesehatan Residen 5

9 Tenaga Non-Medik Temporer 10

Jumlah PNS, Non PNS / Nakes dan Non Nakes 53

Sumber : Profil RSUAB, 2007

Rumah Sakit swasta di Indonesia pada umumnya dikelola dengan falsafah ”profit taker” dimana mereka banyak memberdayakan tenaga profesional pemasaran, RSUAB pada hal ini sama sekali tidak mempekerjakan siapapun untuk tugas pemasaran tersebut, dengan melakukan usaha pemasaran dan melakukan pembenahan–pembenahan fasilitas dan kualitas pelayanan menurut standar yang mereka lihat dirumah sakit swasta lain. Faktor pemilihan lokasi pada awalnya tergolong tepat karena Rumah Sakit tersebut berada di suatu lokasi yang dikelilingi oleh perusahaan-perusahaan perkebunan yang mudah mengaksesnya. Letaknya berada di pusat daerah perkebunan kelapa sawit serta Pabrik Minyak Kelapa Sawit. Penekanan penting dari tata letak ini adalah masalah kemudahan mengakses oleh pemakai jasa pelayanan kesehatan.

d. Data Indikator Pelayanan Unit Rawat Inap RSUAB

Pelayanan unit rawat inap pada tahun 2007 menunjukkan indikator pelayanan yang cukup menggembirakan yaitu :

1. BOR (Bed Occupancy Rate) dari 70 tempat tidur tersedia 74 % 2. LOS (Average Length of Stay) digenapkan 8 hari

M. Junaedi : Analisis Positioning Rumah Sakit Umum Daerah DR. RM. Pratomo Bagansiapiapi, 2010.

3. TOI (Turn Over Interval) digenapkan 3 hari 4. BTO (Bed Turn Over) dibulatkan 48 kali 5. NDR (Net Death Rate) rasio meninggal > 48 jam perawatan 2 ‰ 6. GDR (Gross Death Rate) rasio pasien meninggal semua 10 ‰ Indikator diatas menunjukkan pencapaian RSUAB pada tahun tersebut rata- rata menyamai indikator pencapaian RSUD yang ada di Indonesia pada umumnya tetapi pencapaian tersebut tidak banyak berubah dibanding angka di tahun-tahun sebelumnya. Angka BOR 2006 hanya 74,70 % tetapi jumlah tempat tidur 40 unit. Pada dasarnya jumlah rata rata pasien menginap berkisar 30 orang per hari. Kunjungan total pasien di unit pelayanan rawat jalan pada triwulan III tahun 2006 sebanyak 6.800 orang pasien. Pada triwulan III tahun 2007 sebanyak 7.270 orang pasien. Pertambahan jumlah total pasien poliklinik di tahun 2007 hanya 7 % . Angka- angka ini tidak mengindikasikan adanya pertambahan pilihan pasien (masyarakat) memilih RSUAB menjadi tempat mendapat pelayanan rawat kesehatan.

4.2.3. Potensi SWOT RSU Agung Baganbatu

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data hasil analisa SWOT dengan netode External Factor Analysis (EFAS) dan Internal Factor Analysis (IFAS) berpedoman pada (Rangkuti, 2003), data RSU Agung Baganbatu berdasarkan faktor Internal sebagai berikut :

Tabel 4.6. RSUAB Baganbatu Tahun 2009

Kekuatan (Strength) Bobot Rating Skor

Pengembangan Manajemen Strategis 0.2 3 0.6

M. Junaedi : Analisis Positioning Rumah Sakit Umum Daerah DR. RM. Pratomo Bagansiapiapi, 2010.

Peralatan Medis & Diagnostik 0.05 0.5 0.025 Tenaga Spesialist /Dokter dan Perawat 0.05 1 0.05 Informasi pada Masyarakat / Pemasaran 0.1 0.5 0.05

Kelemahan (Weakness)

Jumlah tempat tidur yang perlu dibenahi 0.1 0.5 0.05 Kurang agresif tentang Sistem Informasi RS 0.1 1 0.1

Pelayanan Ambulans yang statis 0.1 1 0.1

Pemahaman SDM tentang pelayanan masih kurang baik 0.1 0.5 0.05

TOTAL 1 1.63

Sumber: Data diolah dari RSUDP, 2009

Berdasarkan evaluasi faktor internal pada tabel 4.6. diatas tampak bahwa RSUAB Baganbatu Kabupaten Rokan Hilir memiliki nilai skor 1,63 atau di bawah nilai rata-rata yang menunjukkan posisi internal RSUAB lemah. Dengan demikian RSUAB Baganbatu secara internal belum cukup mampu untuk melaksanakan perannya meningkatkan jasa pelayanan kesehatan di wilayah Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau

Pada Tabel 4.7 berikut dicantumkan tabel SWOT RSUAB Baganbatu berdasarkan faktor eksternal sebagai berikut:

Tabel 4.7. Faktor Eksternal RSUA Baganbatu Tahun 2009

(Opportunity) Bobot Rating Skor

Pemenuhan Peraturan Perundang-Undangan 0.2 3 0.6 Kebutuhan Masyarakat Yang Kesehatan bermutu 0.1 2 0.2 Tingkat Kesadaran Otonomi Daerah 0.1 1 0.1 Perekonomian Masyarakat di Daerah sekitar 0.1 2 0.2

Potensi pemakai jasa 0.1 2 0.2

(Threat)

Kemudahan transport di daerah 0.2 4 0.8

Sistem Informasi Masyarakat 0.1 1 0.1

Munculnya pesaing baru 0.1 2 0.2

TOTAL 1 2.40

M. Junaedi : Analisis Positioning Rumah Sakit Umum Daerah DR. RM. Pratomo Bagansiapiapi, 2010. A ver age of Le ngt h o f S tay ( A LO S )

Turn Over Interval (TOI)

1 2 3 0 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 0 4 5 6 7 8 9 10 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 D a er ah E ff is ien B OR 75 % BOR 50 % BOR 70 % BO R 8 0 % BO R9 0 % BTO 3 0 BTO 2 0 BTO 1 5 BTO1 2,5

Berdasarkan evaluasi faktor eksternal pada tabel 4.7. diatas tampak bahwa RSUAB Baganbatu memiliki nilai skor 2.40 atau di atas nilai rata-rata yang menunjukan posisi eksternal perusahaan yang cukup kuat atau berpeluang.

Berdasarkan infromasi SWOT yang diperoleh di ats maka dapat disimpulkan posisi SWOT RSUAB sebagai berikut :

Tabel 4.8. Tabel SWOT RSU Agung Baganbatu Tahun 2009

No URAIAN Skor (RSUAB)

1 Hasil Analisa (SW) 1,63 (Lemah) 2 Hasil Analisa (OT) 2,40 (peluang)

Sumber: Data diolah dari RSUAB, 2009

Berdasarkan Tabel 4.8. diatas dapat disimpulkan bahwa RSUAB Baganbatu mempunyai posisi internal lemah dan posisi eksternal yang cukup kuat atau berpeluang.

Dokumen terkait