• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. DESKRIPSI DAN INTERPRETASI DATA PENELITIAN

4.4 Gambaran Turis Asing Yang Berkunjung ke Tuktuk Siadong

Mengutip dari U.N Convention Concerning Costums Fasilities For Touring menyatakan turis asing adalah setiap orang yang datang ke suatu negara karena alasan yang sah, selain untuk berimigrasi dan tinggal, setidaknya selama 24 jam dan selama-lamanya enam bulan, Irawan ( 2010: 12). Banyak turis asing yang datang berlibur ke Samosir dengan memilih tempat penginapan di Tuktuk Siadong. Wisatawan berasal dari berbagai wilayah, ada yang dari dalam negeri dan dari luar negeri. Gambaran kedatangan turis juga beragam ada yang beserta rombongan, pasangan dan sendirian.

Menurut U.N Conference On Interest Travel And Tourism di Roma dalam Irawan (2010: 12) menyatakan bahwa pengunjung dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu:

1. Wisatawan, pengunjung yang datang ke suatu negara yang dikunjunginya dan tinggal selama minimal 24 jam dengan tujuan untuk bersenang-senang, berlibur, kesehatan, belajar, keperluan agama, berbisnis, keluarga, utusan dan pertemuan.

2. Excurtion, pengunjung yang hanya tinggal sehari di negara yang dikunjunginya tanpa bermalam.

Sesuai dengan hasil penelitian lapangan menyatakan bahwa turis yang datang ke Tuktuk Siadong termasuk kategori wisatawan dan menurut sifatnya

yang tradisional idealis yaitu menaruh perhatian pada sosial budaya tradisional dan menghargai alam yang tidak bercampur dengan modernisasi (Kasumaringin, 2009: 18). Hal ini dapat dibuktikan dengan wawancara terhadap turis asing bernama Peter (Lk, 43 tahun) sebagai berikut:

Well, my name is Peter from Polandia and i had been here arround one week. I came to Samosir for holiday. Before i came to Samosir i had gone to Lombok, Bali, Java, these are nice places. I like Samosir and Tuktuk as well because it is quiet place. I like to interact with all people here, because they are friendly and so far everithing going good while we interact each other.Samosir not really crowded, all almost traditional i apreciate it. (Artinya): Nama saya Peter dari Polandia dan saya telah tinggal disini kurang lebih satu minggu. Saya datang ke Samosir untuk berlibur, sebelumnya saya pergi ke Lombok, Bali, Jawa. Saya suka Samosir karena tidak bising. Saya senang berinteraksi dengan orang disini karena mereka sangat bersahabat, jadi sejauh ini interaksi dengan mereka berjalan baik. Samosir juga tidak terlalu bising, hampir semuanya tradisional. Saya sangat menghargainya.

Ha serupa juga diungkapkan oleh turis asing bernama Jhon (Lk, 60 tahun) sebagai berikut:

I come here for spending time, i like to enzoy all different cultures, environtments as well. I have been here around two weeks. (Artinya) : Tujuan kedatangan saya adalah untuk menghabiskan waktu, saya suka menikmati setiap budaya dan alam yang berbeda.

Hal serupa juga diungkapkan oleh turis lain tujuan kedatangannya oleh informan Erika (Pr, 60 tahun) dari Amerika sebagai berikut:

Im Erika from America and i had been here arround three monts. I come here just for spend my money because i have much money to spend. Samosir is good place to spend money as well, i like all things arround here and most of ‘em socialible. So far our interaction with all people here just like close friend. (Artinya): Saya Erika dari Amerika, saya telah tinggal disini sekitar tiga bulan. Saya datang kesini hanya untuk menghabiskan uang, karena saya punya banyak uang. Jadi Samosir adalah tempat yang tepat untuk menghabiskan uang, saya suka masyarakat disini karena kebanyakan dari mereka sifatnya bersahabat. Jadi sejauh ini interaksi kami sudah seperti sahabat dekat.

Selain turis yang bertujuan untuk berlibur dan bisnis ada juga turis yang sengaja menguji dirinya melalui perjalanan ke 15 negara dalam waktu 4 bulan dengan biaya yang seminimal mungkin atau biasa disebut dengan hittracking. Hal ini dibuktikan dengan wawancara Oby Sidabutar dengan Paul (Lk, 29 tahun) sebagai berikut:

For four months i had been going to 15 countries by as little as posible money we spent. So we were followed some buses without no destination from ourselves so just follow the bus. For our food we weren’t pay we just help people and asked some feed and money, sometimes we beg. So we just pay for our flight. We love to challenge ourselves. (Artinya): Dalam empat bulan saya telah pergi ke lima belas negara dengan seminimal mungkin uang yang dihabiskan. Kami mengikuti beberapa bus dengan tujuan kemanapun, untuk makan kami membantu orang dan terkadang kami meminta. Jadi kami cuman membayar pesawat saja, kami senang menantang diri kami sendiri.

Hal lain juga juga diungkapkan oleh turis asing Nico (Lk, 29 tahun) dari Jerman sebagai berikut:

Im Nico, 29 years old and i have been here arround two weeks. My desire to come for holiday. Well, Samosir is quiet place and green. I love quiet, because in my country so crwoded and everyone just hangout with their own bussines. But most of people here so friendly, they say hello all the time we meet. (Artinya): Saya Nico 29 tahun dan telah tinggal disini sekitar dua minggu. Samosir tempat yang tidak bising dan hijau. Saya suka tempat yang sunyi, karena negara saya sudah cukup ramai dan setiap orang hanya sibuk dengan bisnisnya sendiri, tetapi disini masyarakatnya bersahabat semua yang selalu menyapa.

Selain alasan kedatangan turis, juga ada beberapa pendapat dari turis asing tentang apa yang menarik di Samosir, bagaimana mereka tahu Samosir dan bagaimana seharusnya Samosir. Hal ini dibuktikan dengan wawancara kepada Jhon dari Belanda, (Lk, 60 tahun) sebagai berikut:

My name Jhon from Holland and my purpose to come is holiday. Samosir is quite nice, this is my first time visit here. All is green, people so socialible. Well, let me say as ecotourism Tuktuk must keep clean no trush or rubbish through the road. For interaction with

all people so far so good and i like their ways for sure. (Artinya): Nama saya Jhon dari Belanda dan tujuan kedatangan saya adalah untuk berlibur. Samosir sangat menyenangkan dan ini adalah pertama kali saya datang kesini. Semuanya hijau, masyarakatnya bersahabat. Tetapi hal yang perlu diperhatikan di Tuktuk ini adalah menjaga kebersihan sepanjang jalan supaya tidak ada sampah. Untuk interaksi dengan masyarakatnya sejauh ini bagus dan saya suka cara mereka.

Hal lain juga diungkapkan oleh turis asing Nico dari Jerman (Lk, 30 Tahun) sebagai berikut:

Im Nico from Jermany and i have been here fortwo months. My purpose to come here is for holiday. I knew Samosir from my frend, he has came here arround three times. Samosir is good enough far from crowded. I like to interact with all people here, they are so friendly. I would like to bring my family next year here. (Artinya): Nama saya Nico dari Jerman, saya telah tinggal disini sekitar dua minggu. Saya tahu Samosir dari teman saya, dia telah datang kesini sekitar tiga kali. Samosir cukup bagus jauh dari keramaian. Sya akan membawa keluarga saya kesini tahun depan. Sya senang berinteraksi dengan semua orang disini, mereka sangat bersahabat.

Dari hasil observasi selama penelitian menunjukkan bahwa ada high season (musim ramai) dan low season (musim sepi). Hal ini dibuktikan dengan kebanyakan jumlah turis asing yang berkunjung adalah turis yang telah berusia 50 tahun ke atas dimana mereka sudah pensiun dari pekerjaannya. Kedatangan ini dipengaruhi oleh musim liburan di luar negeri, maka pada musim summer (musim panas) yaitu Juni, Juli, dan Agustus jumlah turis asing yang berusia 50 tahun kebawah meningkat. Hal ini juga dibuktikan dengan wawancara kepada warga lokal Jenny Silalahi (Pr, 23 tahun) sebagai berikut:

Iya, ada musim-musim turis ramai. Kalau sekarang kebanyakan turis yang sudah tua, dikarenakan di negara mereka kan tidak lagi musim liburan jadi yang pada datang pun mereka yang sudah pensiun kerja..

4.4.1 Perilaku Turis Asing

Menurut Skinner seperti yang dikutip oleh Notoadmojo (2003) bahwa perilaku merupakan suatu respon atau reaksi seseorang terhadap

stimulus atau rangsangan dari luar. Turis asing yang berkunjung ke Tuktuk adalah berasal dari berbagai budaya berbeda, terutama mereka yang berasal dari luar Asia akan memiliki sifat sesuai dengan budayanya sendiri. Banyak sifat-sifat turis asing yang berbeda menurut penulis dan juga sesuai dengan hasil wawancara yang penulis laksanakan. Beberapa dari mereka ada yang

socialable (gampang bersosialisasi) dan ada yang selfish (egois), tetapi secara keseluruhan mereka bersifat ingin bersahabat. Kedua sifat tersebut dibuktikan dengan wawancara kepada informan bernama Jenni Silalahi (Pr, 23 tahun) sebagai berikut:

Mereka semua baik-baik saya rasa dan ingin bersahabat dengan kita. Contohnya saja mereka mau tersenyum kepada kita sekalipun kita tidak menyapa mereka duluan.

Hal yang membuktikan ada beberapa turis asing yang hang on (fokus) dengan dirinya sendiri adalah ketika penulis ingin mewawancarai turis asing, mereka menolak untuk diwawancarai. Sebagian dari mereka menolak diwawancarai karena tidak punya waktu dan sebagian lagi karena mereka ingin bersantai saja dan tidak mau waktu bersantainya diganggu. Hal ini dibuktikan dengan strike up conversation (permulaan percakapan) dengan turis asing NN, sebagai berikut:

Hmm... sorry no time to interview i wanna enjoy my spare time. Im so sorry. (Artinya): Hmm... maaf tidak ada waktu untuk wawancara, saya ingin menikmati waktu luang saya. Maaf ya.

Dokumen terkait