• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS HASIL PENELITIAN

E. Pengujian Kualitas Data Penelitian

1. Gambaran Umum Badan Pengawasan Daerah Kabupaten Dairi

Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daer Daerah Provinsi itu dibagi lagi atas daera Kabupaten Dairi merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Utara

yang usianya cukup tua. Pemerintahan Kabupaten Dairi telah ada sebelum masa penjajahan Belanda antara tahun 1852 sampai tahun 1942.

Kabupaten Dairi secara geografis terletak diantara 98 0 00'-98 0 30'3T dan 2 0 15’-3 0 00' LU yaitu di sebelah Barat Laut provinsi Sumatera Utara. Kabupaten Dairi secara administratif terdiri dari 15 kecamatan, 8 kelurahan, dan 148 desa. Luas wilayah Kabupaten Dairi adalah 1.927,82 Km2, dengan jumlah penduduk 272.388 jiwa. Berdasarkan Surat Residen Tapanuli Nomor 1256 tanggal 12 September 1947, ditetapkan Paulus Manurung sebagai Bupati Pertama Kabupaten Dairi yang berkedudukan di Sidikalang, terhitung mulai tanggal 1 Oktober 1947. Berdasarkan tanggal ketetapan bupati pertama tersebutlah yang akhirnya menjadi dasar kesepakatan antara pemerintah dan masyarakat untuk ditetapkan sebagai "Hari Jadi Kabupaten Dairi" melalui Keputusan DPRD Kabupaten Dairi Nomor 4/K-DPRD/1977 tanggal 29 April 1977.

Setiap daerah Provinsi, daerah Kabupaten, dan daerah Kota mempunyai Pemerintahan Daerah yang diatur dengan undang-undang. Pemerintah Daerah dan DPRD adalah penyelenggara Pemerintahan Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar 1945. Pemerintah Daerah adala Daerah.

Perangkat Daerah adalah organisasi atau lembaga pada yang bertanggung jawab kepada

pemerintahan di daerah. Pada Daer

Dalam penyelenggaraan oleh Perangkat Daerah yang terdiri dari:

a. unsur staf yang membantu penyusunan kebijakan dan koordinasi, diwadahi dalam Sekretariat;

b. unsur pengawas yang diwadahi dalam bentuk Inspektorat; c. unsur perencana yang diwadahi dalam bentuk Badan;

d. unsur pendukung tugas Kepala Daerah dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik, diwadahi dalam Lembaga Teknis Daerah; serta

e. unsur pelaksana urusan daerah yang diwadahi dalam Dinas Daerah.

Dasar utama penyusunan perangkat daerah dalam bentuk suatu organisasi adalah adanya urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah, yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan, namun tidak berarti bahwa setiap penanganan urusan pemerintahan harus dibentuk ke dalam organisasi tersendiri.

Komitmen Pemerintah terhadap fungsi pengawasan terlihat dengan dibentuknya aparat pengawasan dengan Keputusan Presiden No. 31 tahun 1983 tentang Kedudukan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, disamping aparat pengawasan lain seperti Inspektorat Jendral Departemen, Inspektorat Wilayah Provinsi/ Kabupaten/ Kota yang dibentuk berdasarkan Keputusan

Presiden RI Nomor 44 tahun 1974, Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 219 Tahun 1979 dan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 220 Tahun 1979.

Dalam era otonomi daerah saat ini fungsi pengawasan atas penyelenggaraan fungsi pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah makin ditingkatkan. Hal ini tertuang jelas dalam Pasal 25 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 yang menyebutkan: “Pemeriksaan atas pelaksanaan, pengolahan, dan pertanggungjawaban keuangan daerah dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku”.

Dari bunyi Pasal 5 dan Pasal 25 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 maka fungsi pengawasan/ pemeriksaan untuk masing-masing:

a. Tingkat Provinsi oleh Badan Pengawasan Daerah Provinsi. b. Tingkat Kabupaten oleh Badan Pengawasan Daerah Kabupaten. c. Tingkat Kota oleh Badan Pengawasan Daerah Kota.

d. BUMD oleh Satuan Pengawas Intern

Badan Pengawasan Daerah Kabupaten Dairi adalah lembaga yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Dairi Nomor 05 Tahun 2004 yang merupakan Unsur Penunjang Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Badan Pengawasan Daerah mempunyai tugas untuk membantu Bupati di dalam bidang pengawasan Daerah, yang meliputi bidang pemerintahan, pembangunan, keuangan, dan kekayaan. Badan Pengawasan Daerah terdiri dari bagian Tata Usaha, Bidang Pemerintahan, Bidang

Pembangunan. Bidang Keuangan dan Kekayaan, dan Kelompok Jabatan Fungsional.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Badan Pengawasan Daerah mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis, program, dan kegiatan dalam lingkup Pengawasan Daerah.

b. Pelaksanaan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintah daerah oleh Perangkat Daerah dan pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Usaha Daerah lainnya.

c. Pelaksanaan pemeriksaan, pengujian, dan penilaian atas kinerja Perangkat Daerah dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) serta Usaha Daerah lainnya.

d. Pelaksanaan pengusutan dan penyidikan terhadap dugaan penyimpangan atau penyalahgunaan wewenang baik berdasarkan temuan hasil pemeriksaan maupun pengaduan atau informasi dari berbagai pihak.

e. Pelaksanaan tindakan awal sebagai pengamanan diri terhadap dugaan penyimpangan yang dapat merugikan daerah.

f. Pelaksanaan fasilitasi dalam penyelenggaraan otonomi daerah melalui pemberian konsultasi.

g. Pelaksanaan pelayanan informasi pengawasan kepada semua pihak. h. Pelaksanaan koordinasi tindak lanjut hasil pemeriksaan Aparat

i. Pelaksanaan koordinasi dan bekerja sama dengan pihak yang berkompeten dalam rangka menunjang kelancaran tugas pengawasan, terutama dalam pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan bidang pemerintahan, pembangunan, keuangan dan kekayaan.

j. Pelaporan hasil pengawasan disampaikan kepada Bupati dengan tembusan kepada DPRD.

k. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diperintahkan oleh Bupati. l. Pengelolaan dukungan teknis dan administratif (ketatausahaan).

Untuk tingkat Pemerintah Pusat, badan pengawasan tersebut dikenal dengan nama Inspektorat Jenderal yang ada pada setiap Departemen. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.79 Tahun 2005 tentang Pedoman dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Pasal 24 yang menyatakan pengawasan terhadap urusan pemerintah di daerah dilaksanakan oleh Aparat Pengawas Intern Pemerintah sesuai dengan fungsi dan kewenangannya, aparat pengawas intern yang dimaksud adalah Inspektorat Jenderal Departemen, unit pengawasan Lembaga Pemerintah Non Departemen, Inspektorat Provinsi dan Inspektorat Kabupaten/Kota.

Untuk daerah juga diatur pada Peraturan Pemerintah Repubik Indonesia No.79 Tahun 2005 Pasal 25 yaitu Inspektorat Provinsi dalam pelaksanaan tugas pengawasan bertanggung jawab kepada Gubernur. Inspektorat Kabupaten/ Kota dalam pelaksanaan tugas pengawasan bertanggung jawab kepada Bupati/

Walikota. Inspektorat Provinsi dalam pelaksanaan tugas pengawasan, mendapat pembinaan dari sekretaris daerah Provinsi dan Inspektorat Kabupaten/ Kota dalam pelaksanaan tugas selain tugas pengawasan, mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah Kabupaten/ Kota.

Salah satu teknik pengawasan yang lazim dilaksanakan adalah pemeriksaan (auditing) yaitu kegiatan untuk menilai apakah hasil pelaksanaan yang sebenarnya telah sesuai dengan yang seharusnya dan untuk mengindentifikasi penyimpangan atau hambatan yang ditemukan.

Sistem pengawasan intern terdiri dari 4 unsur, yaitu :

a. Unsur rencana organisasi yang memungkinkan pemisahan tanggung jawab fungsional.

b. Unsur sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang memadai untuk memungkinkan adanya pengawasan akuntansi terhadap harta, kewajiban, hasil (revenue), dan beban (expense).

c. Unsur kebiasaan yang sehat untuk diikuti dalam pelaksanaan tugas dan fungsi tiap bagian organisasi.

d. Unsur tingkat mutu para pegawai yang sesuai dengan tanggung jawab mereka.

Dengan demikian, maka tujuan pengawasan antara lain adalah mengamati apa yang sebenarnya terjadi dan membandingkan dengan apa yang seharusnya tejadi, dengan maksud untuk secepatnya melaporkan penyimpangan atau hambatan kepada pimpinan/ penanggung jawab fungsi kegiatan yang

bersangkutan agar dapat mengambil tindakan yang korektif yang perlu. Pengawasan bukan ditujukan untuk mencari-cari kesalahan atau mencari siapa saja yang salah. Tujuan utama pengawasan adalah untuk memahami apa yang salah demi perbaikan di masa yang akan datang dan mengarahkan seluruh kegitan-kegiatan dalam rangka pelaksanaan dari suatu rencana sehingga dapat diharapkan sesuatu hasil yang maksimal.

Struktur Organisasi pada Badan Pengawasan Daerah Kabupaten Dairi, terdiri dari:

a. Kepala Badan Pengawasan Daerah

Kepala Badan Pengawasan Daerah mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam bidang pengawasan daerah meliputi bidang pemerintahan, pembangunan, keuangan, dan kekayaan.

Uraian tugas Kepala Badan Pengawasan Daerah, adalah sebagai berikut :

1) menetapkan program kerja dan rencana anggaran Badan;

2) menyusun petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan pengawasan Daerah;

3) mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas Kepala Bagian dan Kepala Bidang;

4) menyusun petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP);

6) melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan pengawasan Daerah;

7) memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupuan tertulis; 8) membuat DP-3 dan Kenaikan Gaji Berkala;

9) melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah;

10)melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

b. Kepala Badan Tata Usaha

Kepala Badan Tata Usaha mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan administratif kepada semua unsur di lingkungan Badan. Uraian tugas Kepala Badan Tata Usaha, adalah sebagai berikut : 1) menyusun program kerja dan rencana anggaran Bagian;

2) menyusun program pelaksanaan ketatausahaan, meliputi : kepegawaian dan perlengkapan, rumah tangga, surat-menyurat, kearsipan dan dokumentasi, dan administrasi lainnya;

3) mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas Subbagian; 4) melaksanakan urusan administrasi surat-menyurat, kearsipan,

urusan rumah tangga dan kepegawaian;

5) melaksanakan pengelolaan inventaris Badan meliputi pengadaan dan penggunaan, pemeliharaan dan pengawasan;

6) melaksanakan administrasi keuangan yang meliputi pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja, pembukuan, verifikasi dan perbendaharaan;

7) melaksanakan analisa, evaluasi dan laporan hasil pemeriksaan dan tindak lanjutnya.

8) Melaksanakan urusan pertanggungjawaban keuangan; 9) Memberikan pelayanan administrasi ketatausahaan;

10)Menyusun rencana strategis Badan, Keputusan Bupati, LAKIP dan Keputusan Kepala Badan serta peraturan lainnya dalam lingkup pengawasan Daerah;

11)Memberikan usul, pertimbangan, saran, pendapat kepada Kepala Badan tentang kebijakan serta langkah-langkah yang perlu diambil; 12)Menyusun laporan Badan yang dikoordinasikan dengan Bidang

pada Badan;

13)Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupu tertulis; 14)Menetapkan DP-3 pegawai;

15)Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Badan; 16)Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

c. Kepala Subbagian Umum

Kepala Subbagian Umum mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan, program dan kegiatan, pengelolaan

perlengkapan dan barang inventaris, pengelolaan urusan rumah tangga, ketatausahaan, kepegawaian, serta pelaporan.

Uraian tugas Kepala Subbagian Umum, adalah sebagai berikut : 1) menyusun program kerja dan rencana anggaran Subbagian;

2) menyusun rencana kebutuhan dan pengadaan perlengkapan, peralatan serta inventaris Badan sesuai ketentuan yang berlaku; 3) menyiapkan administrasi kepegawaian meliputi formasi, mutasi,

pembinaan, kesejahteraan pegawai, Kenaikan Gaji Berkala, Pensiun dan Registrasi kepegawaian sesuai ketentuan yang berlaku;

4) melaksanakan urusan ketatatusahaan, ketatalaksanaan dan rumah tangga Badan;

5) melaksanakan urusan perlengkapan meliputi penggunaan, pengamanan dan pemeliharaan inventaris Badan;

6) melaksanakan pengumpulan, pengolahan, analisa dan evaluasi data serta membuat pelaporan;

7) memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis; 8) menetapkan DP-3 pegawai;

9) melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Bagian; 10)melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

d. Kepala Subbagian Keuangan

Kepala Subbagian Keuangan mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan-bahan penyusunan anggaran, pengelolaan administrasi keuangan, pelaporan dan pertanggung jawaban keuangan.

Tugas Kepala Subbagian Keuangan, adalah sebagai berikut : 1) menyusun program kerja dan rencana anggaran Subbagian; 2) menyiapkan ketatausahaan keuangan Badan;

3) menyiapkan bahan penyusunan laporan pertanggungjawaban keuangan sesuai ketentuan yang berlaku;

4) meneliti dan mengawasi penagihan/ penyetoran Pajak (PPn/PPh); 5) meneliti dan mengawasi pembayaran atas tagihan-tagihan

sepanjang pasal-pasal dari dana yang tersedia pada Anggaran Belanja Tahun yang bersangkutan;

6) meneliti dan mengawasi pembuatan daftar gaji PNS sesuai ketentuan yang berlaku;

7) memantau pembayaran gaji dan pembayaran lainnya kepada pegawai sesuai ketentuan yang berlaku;

8) menyiapkan mutasi gaji PNS;

9) memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis 10)menetapkan DP-3 pegawai;

11)melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Bagian; 12)melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

e. Kepala Bidang Pemerintah

Kepala Bidang Pemerintah mempunyai tugas pokok melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan di bidang pemerintahan yang meliputi administrasi pemerintah Daerah dan pembinaan aparatur.

Tugas Kepala Bidang Pemerintahan, adalah sebagai berikut : 1) menyusun program kerja dan rencana anggaran Bidang;

2) merumuskan program dan petunjuk teknis serta kegiatan pengawasan di bidang pemerintahan;

3) mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas Subbidang; 4) merumuskan petunjuk teknis pemeriksaan administrasi pemerintah

Daerah dan pembinaan aparatur;

5) menyusun Program Kerja Pemeriksaan (PKP), Program Pemeriksaan Terinci (P2T), dan Internal Control Questionary (ICQ) sesuai ketentuan yang berlaku;

6) melakukan pemeriksaan terhadap pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi Pemerintahan dan pembinaan aparatur di lingkungan Pemerintah Daerah;

7) mengkoordinasikan pelaksanaan pemeriksaan pendahuluan (survey pendahuluan) atas objek pemeriksaan bidang Pemerintah;

8) mengendalikan kegiatan pengawasan di bidang pemerintahan sesuai program kerja pengawasan;

9) mengkoordinasikan penyusunan laporan hasil pemeriksaan pada bidang pemerintahan;

10)melaksanakan analisa dan evaluasi penyelenggaraan pengawasan dan pemeriksaan di bidang pemerintah;

11)menyusun rencana tindak lanjut penyelenggaraan pengawasan dan pemeriksaan di bidang pemerintah berdasarkan hasil analisa dan evaluasi.

12)memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis; 13)menetapkan DP-3 pegawai;

14)melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Badan; 15)melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

f. Kepala Subbidang Administrasi Pemerintah Daerah

Kepala Subbidang Administrasi Pemerintah Daerah mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan, program dan kegiatan, serta fasilitas pelaksanaan koordinasi, pengawasan dan pemeriksaan penyelenggaraan tugas perangkat Daerah di bidang administrasi Pemerintah Daerah.

Tugas Kepala Subbidang Administrasi Pemerintahan Daerah, adalah sebagai berikut :

1) menyusun program kerja dan rencana anggaran Subbidang;

2) menyiapkan bahan perumusan kegiatan pemeriksaan bidang Administrasi Pemerintahan Daerah;

3) menyiapkan bahan dan data dalam penyusunan Program Kerja Pemeriksaan (PKP), Program Pemeriksaan Terinci (P2T), dan Internal Control Questionary (ICQ) sesuai ketentuan yang berlaku; 4) menyiapkan kertas kerja pemeriksaan dan melaksanakan

pengumpulan data, informasi dan keterangan untuk mendukung pemeriksaan;

5) melaksanakan pemeriksaan terhadap administrasi penyelenggaraan pemerintahan seluruh unit kerja perangkat Daerah termasuk Kepala Desa;

6) menyiapkan bahan dan data dalam rangka penyusunan laporan hasil pemeriksaan;

7) Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis; 8) menetapkan DP-3 pegawai;

9) melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang; 10)melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

g. Kepala Subbidang Pembinaan Aparatur

Kepala Subbidang Pembinaan Aparatur mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan, program dan kegiatan, serta fasilitas pelaksanaan koordinasi, pengawasan dan pemeriksaan penyelenggaraan tugas perangkat Daerah di bidang administrasi Pemerintah Daerah.

1) menyusun program kerja dan rencana anggaran Subbidang;

2) menyiapkan bahan perumusan kegiatan pemeriksaan bidang Pembinaan Aparatur;

3) menyiapkan bahan dan data dalam penyusunan Program Kerja Pemeriksaan (PKP), Program Pemeriksaan Terinci (P2T), dan Internal Control Questionary (ICQ) sesuai ketentuan yang berlaku; 4) menyiapkan kertas kerja pemeriksaan dan melaksanakan

pengumpulan data, informasi dan keterangan untuk mendukung pemeriksaan;

5) melaksanakan pemeriksaan terhadap administrasi penyelenggaraan pemerintahan seluruh unit kerja perangkat Daerah termasuk Kepala Desa;

6) menyiapkan bahan dan data dalam rangka penyusunan laporan hasil pemeriksaan;

7) memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis; 8) menetapkan DP-3 pegawai;

9) melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang; 10)melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

h. Kepala Bidang Pembangunan

Kepala Bidang Pembangunan mempunyai tugas pokok melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan di bidang pembangunan, yang meliputi bidang ekonomi, kesejahteraan rakyat dan pekerjaan umum.

Tugas Kepala Bidang Pembangunan, adalah sebagai berikut : 1) menyusun program kerja dan rencana anggaran Subbidang;

2) merumuskan program dan kebijakan teknis serta kegiatan pengawasan bidang pembangunan meliputi ekonomi dan kesejahteraan rakyat serta pekerjaan umum;

3) mengkoordinir pelaksanaan tugas Subbidang;

4) menyusun Program Kerja Pemeriksaan (PKP), Program Pemeriksaan Terinci (P2T), dan Internal Control Questionary (ICQ) sesuai ketentuan yang berlaku;

5) melakukan pemeriksaan terhadap pelaksanaan kegiatan bidang pembangunan di lingkungan Pemerintah Daerah;

6) mengkoordinasikan pelaksanaan pemeriksaan pendahuluan (survey pendahuluan) atas objek pemeriksaan;

7) mengkoordinasikan penyusunan laporan hasil pemeriksaan pada bidang pembangunan;

8) melaksanakan analisa dan evaluasi penyelenggaraan pengawasan dan pemeriksaan di bidang pembangunan;

9) menyusun rencana tindak lanjut penyelenggaraan pengawasan dan pemeriksaan di bidang pembangunan berdasarkan hasil analisa dan evaluasi;

10)memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis; 11)menetapkan DP-3 pegawai;

13)melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

i. Kepala Subbidang Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat

Kepala Subbidang Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan, program dan kegiatan, serta fasilitas pelaksanaan koordinasi, pengawasan dan pemeriksaan penyelenggaraan tugas perangkat Daerah di bidang ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

Tugas Kepala Subbidang Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat, adalah sebagai berikut :

1) menyusun program kerja dan rencana anggaran Subbidang;

2) menyiapkan bahan perumusan pemeriksaan bidang pembangunan perekonomian dan kesejahteraan rakyat;

3) menyiapkan bahan dan data dalam penyusunan Program Kerja Pemeriksaan (PKP), Program Pemeriksaan Terinci (P2T), dan Internal Control Questionary (ICQ) sesuai ketentuan yang berlaku; 4) melaksanakan pemeriksaan pelaksanaan pembangunan,

perekonomian dan kesejahteraan rakyat meliputi perindustrian, perdagangan dan koperasi UKM, penanaman modal, pertanian, kehutanan dan perkebunan, pertambangan dan energi, kebudayaan, kesehatan, keluarga berencana, tenaga kerja dan sosial;

5) menyiapkan kertas kerja pemeriksaan dan melaksanakan pengumpulan data, informasi dan keterangan untuk mendukung pemeriksaan;

6) menyiapkan bahan dan data dalam rangka penyusunan laporan hasil pemeriksaan;

7) memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis; 8) menetapkan DP-3 pegawai;

9) melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang; 10)melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

j. Kepala Subbidang Pekerjaan Umum

Kepala Subbidang Pekerjaan Umum mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan, program dan kegiatan, serta fasilitas pelaksanaan koordinasi, pengawasan dan pemeriksaan penyelenggaraan tugas perangkat Daerah di bidang pekerjaan umum. Tugas Kepala Subbidang Pekerjaan Umum, adalah sebagai berikut : 1) menyusun program kerja dan rencana anggaran Subbidang;

2) menyiapkan bahan perumusan kegiatan pemeriksaan bidang pekerjaan umum;

3) menyiapkan bahan dan data dalam penyusunan Program Kerja Pemeriksaan (PKP), Program Pemeriksaan Terinci (P2T), dan Internal Control Questionary (ICQ) sesuai ketentuan yang berlaku;

4) menyiapkan kertas kerja pemeriksaan dan melaksanakan pengumpulan data, informasi dan keterangan untuk mendukung pemeriksaan;

5) melaksanakan pemeriksaan terhadap seluruh kegiatan pembangunan Prasarana Wilayah, Pemukiman, Perencanaan Pembangunan Daerah dan seluruh sektor Pekerjaan Umum lainnya;

6) menyiapkan bahan dan data dalam rangka penyusunan laporan hasil pemeriksaan;

7) memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis; 8) menetapkan DP-3 pegawai;

9) melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang; 10)melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

k. Kepala Bidang Keuangan dan Kekayaan

Kepala Bidang Keuangan dan Kekayaan mempunyai tugas pokok melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan di bidang keuangan dan kekayaan meliputi pendapatan dan belanja Daerah, kekayaan Daerah termasuk BUMD.

Tugas Kepala Bidang Keuangan dan Kekayaan, adalah sebagai berikut:

2) merumuskan program dan petunjuk teknis kegiatan pengawasan bidang keuangan dan kekayaan;

3) mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas Subbidang; menyusun dna merumuskan Program Kerja Pemeriksaan (PKP), Program Pemeriksaan Terinci (P2T), dan Internal Control Questionary (ICQ) sesuai ketentuan yang berlaku;

4) melaksanakan pemeriksaan terhadap kegiatan di bidang keuangan dan kekayaan Daerah;

5) menyusun dna menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP); 6) mengkoordinasikan pelaksanaan pemeriksaan pendahuluan (survey

pendahuluan) atas objek pemeriksaan;

7) mengendalikan seluruh kegiatan pengawasan pada Bidang Keuangan dan Kekayaan sesuai program kerja pengawasan;

8) mengkoordinasikan penyusunan laporan hasil pemeriksaan pada bidang keuangan dan kekayaan;

9) melaksanakan analisa dan evaluasi penyelenggaraan pengawasan dan pemeriksaan di bidang pembangunan;

10)menyusun rencana tindak lanjut penyelenggaraan pengawasan dan pemeriksaan di bidang pembangunan berdasarkan hasil analisa dan evaluasi;

11)memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis; 12)menetapkan DP-3 pegawai;

14)melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

l. Kepala Subbidang Pendapatan dan Belanja

Kepala Subbidang Pendapatan dan Belanja mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan, program dan kegiatan, serta fasilitas pelaksanaan koordinasi, pengawasan dan pemeriksaan penyelenggaraan tugas perangkat Daerah di bidang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Tugas Kepala Subbidang Pendapatan dan Belanja, adalah sebagai berikut :

1) menyusun program kerja dan rencana anggaran Subbidang;

2) menyiapkan bahan perumusan kegiatan pemeriksaan bidang pendapatan dan belanja;

3) menyiapkan bahan dan data dalam penyusunan Program Kerja Pemeriksaan (PKP), Program Pemeriksaan Terinci (P2T), dan Internal Control Questionary (ICQ) sesuai ketentuan yang berlaku; 4) menyiapkan dan membuat kertas kerja pemeriksaan dan

melaksanakan pengumpulan data, informasi dan keterangan untuk mendukung pemeriksaan;

5) melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan terhadap aspek pendapatan/ penerimaan, penyetoran pendapatan ke Kas Daerah dan Belanja Daerah;

6) menyiapkan bahan dan data dalam rangka penyusunan laporan hasil pemeriksaan;

7) memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis; 8) menetapkan DP-3 pegawai;

9) melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang; 10)melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

m. Kepala Subbidang Kekayaan Daerah

Kepala Subbidang Kekayaan Daerah mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan, program dan kegiatan, serta fasilitas pelaksanaan koordinasi, pengawasan dan pemeriksaan penyelenggaraan tugas perangkat Daerah di bidang Kekayaan Daerah. Tugas Kepala Subbidang Kekayaan Daerah, adalah sebagai berikut : 1) menyusun program kerja dan rencana anggaran Subbidang;

2) menyiapkan bahan perumusan kegiatan pemeriksaan bidang Kekayaan Daerah;

3) menyiapkan bahan dan data dalam penyusunan Program Kerja Pemeriksaan (PKP), Program Pemeriksaan Terinci (P2T), dan Internal Control Questionary (ICQ) sesuai ketentuan yang berlaku; 4) menyiapkan dan membuat kertas kerja pemeriksaan dan

melaksanakan pengumpulan data, informasi dan keterangan untuk mendukung pemeriksaan;

5) melaksanakan pemeriksaan terhadap seluruh perencanaan, pengadaan, pengelolaan, pendistribusian, pemeliharaan, penghapusan kekayaan dan perlengkapan Pemerintah Daerah termasuk inventarisasi Kekayaan Daerah;

6) menyiapkan bahan dan data dalam rangka penyusunan laporan hasil pemeriksaan;

7) memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis; 8) menetapkan DP-3 pegawai;

9) melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang; 10)melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Dokumen terkait