• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS HASIL PENELITIAN

G. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis, peneliti menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program statistik, maka diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 4.7 Model Summary Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .633a .401 .334 2.97993 2.734

a. Predictors: (Constant), Independensi Pemeriksa, Tingkat Pendidikan, Pendidikan Berkelanjutan

b. Dependent Variable: Kualitas Hasil Pemeriksaan

Sumber : Data Olahan SPSS, 2008

Pada model summary di atas, dapat dilihat hasil analisa regresi secara keseluruhan menunjukkan nilai R sebesar 0,633 yang menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara Kualitas Hasil Pemeriksaan (variabel dependen) dengan Tingkat Pendidikan, Pendidikan Berkelanjutan, dan Independensi Pemeriksa (variabel independen) mempunyai hubungan yang lemah yaitu sebesar 36,7%. Dikatakan lemah karena angka tersebut lebih kecil dari (<) 0,5 (50%). Nilai R Square atau koefisien determinasi adalah sebesar 0,401. Angka ini mengindikasikan bahwa Kualitas Hasil Pemeriksaan (variabel dependen) mampu dijelaskan oleh Tingkat Pendidikan, Pendidikan Berkelanjutan, dan Independensi Pemeriksa (variabel independen) sebesar 40,1% sedangkan selebihnya sebesar

59,9% (100% - 40,1%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain. Kemudian Standard Error of the Estimate (SEE) adalah 2.97993 lebih kecil dari standar deviasi Kualitas Hasil Pemeriksaan yaitu sebesar 3.65237 (lihat Tabel 4.6), maka model regresi layak digunakan.

Pengujian hipotesis secara statistik dilakukan dengan menggunakan:

1. Uji t (t-test)

Uji t dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial (individu).

Dalam uji t digunakan hipotesis sebagai berikut:

H0: b1,b2,b3 = 0, artinya Tingkat Pendidikan, Pendidikan Berkelanjutan, dan Independensi Pemeriksa secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan.

Ha: b1,b2,b3 ≠ 0, artinya Tingkat Pendidikan, Pendidikan Berkelanjutan, dan Independensi Pemeriksa secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan.

Kriteria:

H0diterima jika t hitung < t tabel untuk α = 5% Haditerima jika t hitung > t tabel untuk α = 5%

Tabel 4.8 Uji Statistik t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 6.147 5.804 1.059 .299

Tingkat Pendidikan -.497 .341 -.219 -1.458 .156 .983 1.017 Pendidikan Berkelanjutan .179 .299 .094 .599 .554 .907 1.102 Independensi Pemeriksa .720 .206 .548 3.502 .002 .908 1.101 a. Dependent Variable: Kualitas Hasil Pemeriksaan

Sumber : Data Olahan SPSS, 2008

Hasil pengujian statistik t pada Tabel 4.8 dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Pengaruh Tingkat Pendidikan (X1) terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan

• Nilai t hitung = 1,458 (nilai negatif) menunjukkan bahwa Tingkat Pendidikan secara parsial tidak mempengaruhi signifikan terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan.

Untuk nilai t tabel, dimana level of significance (α) = 0,05 (5%) dan derajat kebebasan (df) = (n – k) atau (31 – 4), maka dengan menggunakan fungsi TINV di Microsoft Excel yang dapat dilihat cara penghitungannya pada Lampiran 11, diperoleh t tabel untuk TINV (0.05;27) adalah sebesar 2,05183.

• Nilai t hitung < t tabel (-1,458 < 2,05183), artinya H0 diterima, bahwa peningkatan Tingkat Pendidikan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan pada Badan Pengawasan Daerah Kabupaten Dairi.

• Nilai signifikansi = 0,156 menunjukkan bahwa nilai Sig. untuk uji t individualnya (parsial) lebih besar dari (>) 0,05 sehingga tidak berpengaruh signifikan dengan tingkat kepercayaan 95%. Nilai Sig. Tingkat Pendidikan 0,156 lebih kecil dari (<) 0,20; maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan Tingkat Pendidikan memiliki pengaruh langsung secara individual (parsial) terhadap tingkat Kualitas Hasil Pemeriksaan dengan tingkat kepercayaan 80% pada Badan Pengawasan Daerah Kabupaten Dairi.

b. Pengaruh Pendidikan Berkelanjutan (X2) terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan

• Nilai t hitung = 0,599 menunjukkan bahwa peningkatan Pendidikan Berkelanjutan akan meningkatkan Kualitas Hasil Pemeriksaan.

Untuk nilai t tabel, dimana level of significance (α) = 0,05 (5%) dan derajat kebebasan (df) = (n – k) atau (31 – 4), maka dengan menggunakan fungsi TINV di Microsoft Excel yang dapat dilihat cara penghitungannya pada Lampiran 11, diperoleh t tabel untuk TINV (0.05;27) adalah sebesar 2,05183.

• Nilai t hitung < t tabel (0,599 < 2,05183), artinya H0 diterima, bahwa peningkatan Pendidikan Berkelanjutan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan dengan tingkat kepercayaan 95% pada Badan Pengawasan Daerah Kabupaten Dairi.

• Nilai signifikansi = 0,554 menunjukkan bahwa nilai Sig. untuk uji t individual (parsial) lebih besar dari (>) 0,05. Hal ini sesuai dengan hasil pengujian statistik yang membandingkan antara t hitung dengan t tabel yaitu Pendidikan Berkelanjutan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan dengan tingkat kepercayaan 95%.

c. Pengaruh Independensi Pemeriksa (X3) terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan

• Nilai t hitung = 3,502 menunjukkan bahwa peningkatan Independensi Pemeriksa sangat meningkatkan Kualitas Hasil Pemeriksaan.

Untuk nilai t tabel, dimana level of significance (α) = 0,05 (5%) dan derajat kebebasan (df) = (n – k) atau (31 – 4), maka dengan menggunakan fungsi TINV di Microsoft Excel yang dapat dilihat cara penghitungannya pada Lampiran 11, diperoleh t tabel untuk TINV (0.05;27) adalah sebesar 2,05183.

• Nilai t hitung > t tabel (3,502 > 2,05183), artinya Ha diterima, bahwa peningkatan Independensi Pemeriksa berpengaruh secara signifikan terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan dengan tingkat kepercayaan 95% pada Badan Pengawasan Daerah Kabupaten Dairi.

• Nilai signifikansi = 0,002 menunjukkan bahwa nilai Sig. untuk uji t individual (parsial) lebih kecil dari (<) 0,05. Hal ini sesuai dengan

hasil pengujian statistik yang membandingkan antara t hitung dengan t tabel yaitu Independensi Pemeriksa secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan dengan tingkat kepercayaan 95%.

2. Uji F

Uji F ini dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

Dalam uji F digunakan hipotesis sebagai berikut:

H0: b1 = b2 = b3 = 0, artinya variabel Tingkat Pendidikan, Pendidikan Berkelanjutan, dan Independensi Pemeriksa secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan pada Badan Pengawasan Daerah Kabupaten Dairi.

Ha: b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0, artinya variabel Tingkat Pendidikan, Pendidikan Berkelanjutan, dan Independensi Pemeriksa secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan pada Badan Pengawasan Daerah Kabupaten Dairi.

Kriteria:

H0 diterima jika F hitung < F tabel untuk α = 5% Haditerima jika F hitung > F tabel untuk α = 5%

Tabel 4.9 Uji Statistik F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 160.434 3 53.478 6.022 .003a

Residual 239.760 27 8.880

Total 400.194 30

a. Predictors: (Constant), Independensi Pemeriksa, Tingkat Pendidikan, Pendidikan Berkelanjutan

b. Dependent Variable: Kualitas Hasil Pemeriksaan Sumber : Data Olahan SPSS, 2008

Dari uji ANOVA (Analysis of Variance), didapat F hitung sebesar 6,022 dengan tingkat signifikansi 0,003. Dengan demikian diketahui bahwa Probabilitas = 0,003 atau P < 0,05 (0,003 < 0,05); berarti koefisien regresi signifikan. Selain itu, dengan menggunakan fungsi FINV di Microsoft Excel, yang dapat dilihat cara penghitungannya pada Lampiran 11, diperoleh F tabel untuk FINV (0.05,3,27) adalah 1,264867 yang menunjukkan nilai F hitung > F tabel (6,022 > 1,264867), artinya Ha diterima, bahwa secara simultan (bersama-sama) antara Tingkat Pendidikan, Pendidikan Berkelanjutan, dan Independensi Pemeriksa berpengaruh terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan secara signifikan dengan tingkat kepercayaan 95% di Badan Pengawasan Daerah Kabupaten Dairi.

Tabel 4.10 Coefficients Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) 6.147 5.804 1.059 .299

Tingkat Pendidikan -.497 .341 -.219 -1.458 .156 .983 1.017 Pendidikan Berkelanjutan .179 .299 .094 .599 .554 .907 1.102 Independensi Pemeriksa .720 .206 .548 3.502 .002 .908 1.101 a. Dependent Variable: Kualitas Hasil

Pemeriksaan

Sumber : Data Olahan SPSS, 2008

Berdasarkan tabel koefisien regresi di atas, pada kolom Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh model persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

Y = 6,147 – 0,497 X1 + 0,179 X2 + 0,720 X3

Keterangan :

Y = Kualitas Hasil Pemeriksaan X1 = Tingkat Pendidikan

X2 = Pendidikan Berkelanjutan X3 = Independensi Pemeriksa

Pada Unstandardized Coefficients, diperoleh nilai a, b1, b2 dan b3 sebagai berikut:

Nilai b Constant (a) = 6,147; nilai konstanta ini menunjukkan bahwa jika Tingkat Pendidikan, Pendidikan Berkelanjutan, dan Independensi Pemeriksa berpengaruh diabaikan maka tingkat Kualitas Hasil Pemeriksaan akan meningkat sebesar 6,147 (61,47%).

• Nilai b1 = - 0,497; dimana nilai anti b1 = 0,503; koefisien regresi ini menunjukkan bahwa setiap variabel Tingkat Pendidikan meningkat sebesar 100%, maka Kualitas Hasil Pemeriksaan akan menjadi sebesar 0,503 atau 50,3% dengan asumsi variabel lain dianggap tetap (X2 dan X3 = 0) atau cateris paribus.

• Nilai b2 = 0,179; dimana nilai anti b2 = 0,821; koefisien regresi ini menunjukkan bahwa setiap variabel Pendidikan Berkelanjutan meningkat 100%, maka Kualitas Hasil Pemeriksaan akan menjadi sebesar 0,821 atau 82,1% dengan asumsi variabel lain dianggap tetap (X1 dan X3 = 0) atau cateris paribus.

• Nilai b3 = 0,720; dimana nilai anti b3 = 0,280; koefisien regresi ini menunjukkan bahwa setiap variabel Independensi Pemeriksa meningkat 100%, maka Kualitas Hasil Pemeriksaan akan menjadi sebesar 0,280 atau 28,0% dengan asumsi variabel lain dianggap tetap (X1 dan X2 = 0) atau cateris paribus.

Dokumen terkait