• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN DAN PENGAWASAN PABEAN

III.1 Latar Belakang/Sejarah Kantor Pengawasan Dan Pelayanan Bea Dan Cukai Tipe Madya Pabean C Teluk Nibung Kota Tanjungbalai

Kantor Pengawasan Dan Pelayanan Bea Dan Cukai Tipe Madya Pabean C (KPPBC TMPC) Teluk Nibung berlokasi di kota Tanjungbalai Asahan dengan wilayah pengawasan meliputi Kota Tanjung Balai, Kabupaten Batu Bara, Kabupaten Asahan, Kabupaten Labuhan Batu, Kabupaten Labuhan Batu Selatan, dan Kabupaten Labuhan Batu Utara. Penempeatan lokasi kantor di Kota Tanjungbalai yang berdekatan dengan muara Sungai Asahan sangat strategis dikarenakan kegiatan ekonomi masyarakat yang berkaitan dengan ekspor, impor, dan terminal, dan terminal penumpang internasional dilakukan melalui Sungai Asahan. Dalam perkembangannya, KPPBC Tipe Madya C Teluk Nibung telah mengalami beberapa kali transformasi. Dahulu berasma Kantor Inspeksi Bea dan Cukai Teluk Nibung, kemudian berubah menjadi KPBC Tipe C Teluk Nibung, selanjutnya menjadi KPPBC Tipe A3 Teluk Nibung, dan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2011 TANGGAL 18 Agustus 2011 bertransformasi menjadi KPPBC Tipe Madya Pabean C Teluk Nibung.

Gambar 3.1 Wilayah Kerja KPPBC TMP C Teluk Nibung

III.2 Visi Misi Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai

Adapun visi dan misi Kantor Pengawasan Dan Pelayanan Bea Dan Cukai Tipe Madya Pabean C, yaitu:

Visi :

“Menjadi administrasi kepabeanan dan cukai dengan standar internasion al”.

Misi :

1. Mengamankan hak keuangan negara; 2. Memfasilitasi perdagangan;

4. Melindungi masyarakat.

III.3 Tugas dan Fungsi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Teluk Nibung Kota Tanjungbalai

1. Tugas Pokok

Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Teluk Nibung mempunyai tugas melaksanakan pengawasan dan pelayanan di bidang kepabeanan dan cukai dalam daerah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan.

2. Fungsi Pokok

a. Industrial Assisstance; berupa :

1. Pelaksanaan pelayanan teknis di bidang kepabeanan dan cukai;

2. Penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan dan pendistribusian dokumen kepabeanan dan cukai;

3. Pelaksanaan pengolahan data, penyajian informasi dan laporan kepabeanan dan cukai

b. Community Protector; berupa :

1. Pelaksanaan intelijen, patroli, penindakan, dan penyidikan di bidang kepabeanan dan cukai;

2. Pengelolaan dan pemeliharaan sarana operasi, sarana komunikasi dan senjata api, dll.

c. Trade Facilitator; berupa :

1. Pelaksanaan pemberian perijinan dan fasilitas di bidang kepabeanan dan cukai;

2. Pelaksanaan administrasi kantor pengawasan dan pelayanan bea dan cukai, dll.

d. Revenue Collector; berupa :

1. Pelaksanaan pemungutan dan pengadministrasian bea masuk, cukai, dan pungutan negara lainnya.

III.4 Struktur Organisasi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Teluk Nibung

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 131/KMK.01/2011 Tentang Susunan Organiasasi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C dalam hal ini kantor yang berada di Teluk Nibung Tanjungbalai adalah :

Gambar 3.2 Struktur Organisasi KPPBC TMP C Teluk Nibung Sumber : KPPBC TMP C Teluk Nibung Kota Tanjungbalai

Adapun penjelasan gambar adalah sebagai berikut :

1. Subbagian Umum mempunyai tugas melaukan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan dan rumah tangga Kantor Pengawasan dan Pelayanan, serta penyusunan rencana kerja dan laporan akuntabilitas.

Dalam melaksanakan tugas, Subbagian Umum menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan urusan tata usaha, kepegawaian, penyusunan rencana kerja dan laporan akuntabilitas; dan

Kepala Kantor Seksi Penindakan dan Penyidikan Subseksi Intelijen Subseksi Penindakan dan Sarana Operasi Subseksi Penyidikan dan Barang Hasil Penindakan Seksi Perbendaharaan Subseksi Administrasi Manifest, Penerimaan, dan Jaminan Subseksi Administrasi Penagihan dan Pengembalian Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai dan Dukungan

Teknis Subseksi Hanggar Pabean dan

Cukai Subseksi Pengolahan Data dan

Administrasi Dokumen Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan Subseksi Kepatuhan Pelaksanaan Tugas Subseksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Kelompok Jabatan Fungsional Subbagian Umum Urusan Tata Usaha dan

Kepegawaian Urusan Keuangan Urusan Rumah Tangga Staff Kepala Kantor

b. pelaksanaan urusan keuangan, anggaran, kesejahteraan, serta rumah tangga dan perlengkapan.

Subbagian Umum terdiri atas:

a. Urusan Tata Usaha dan Kepegawaian memiliki tugas melakukan urusan tata usaha dan kepegawaian, serta penyusunan rencana kerja dan laporan akuntabilitas.

b. Urusan Keuangan dan Kepegawaian memiliki tugas melakukan urusan keuangan, anggaran, dan kesejahteraan pegawai.

c. Urusan Rumah Tangga memiliki tugas melakukan urusan rumah tangga dan perlengkapan.

2. Seksi Penindakan dan Penyidikan memiliki tugas melakukan intelijen, patroli, dan operasi pencegahan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang kepabeanan dan cukai, penyidikan tindak pidana kepabeanan dan cukai, serta pengelolaan dan pengadministrasian sarana operasi, sarana komunikasi, dan senjata api.

Dalam melaksanakan tugasnya, Seksi Penindakan dan Penyidikan menyelenggarakan fungsi:

a. pengumpulan, pengolahan, penyajian, serta penyampaian informasi, dan hasil intelijen di bidang kepabeanan dan cukai;

c. pelaksanaan patroli dan operasi pencegahan dan penindakan pelanggaran peraturan perundangan-undangan di bidang kepabeanan dan cukai;

d. penyidikan tindak pidana di bidang kepabenan dan cukai;

e. pemeriksaan sarana pengangkut;

f. pengawasan pembongkaran barang;

g. penghitungan bea masuk, cukai, pajak dalam rangka impor, dan administrasi terhadap kekurangan/kelebihan bongkar, serta denda administrasi atas pelanggaran lainnya;

h. penatausahaan dan pengurusan barang hasil penindakan dan barang bukti;

i. pengumpulan data pelanggran peraturan perundang-undangan kepabeanan dan cukai;

j. pemantauan tindak lanjut hasil penindakan dan penyidikan di bidang kepabeanan dan cukai; dan

k. pengelolaan dan pengadministrasian sarana operasi, sarana komunikasi, dan senjata api Kantor Pengawasan dan Pelayanan.

Seksi Penindakan dan Penyidakan terdiri atas:

a. Subseksi Intelijen memiliki tugas melakukan pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan penyampaian informasi dan hasil intelijen, analisis laporan pemeriksaan sarana pengangkut, laporan pembongkaran dan penimbunan

barang, dan laporan pengawasan lainnya serta pengelolaan pangkalan data intelijen.

b. Subseksi Penindakan dan Sarana Operasi memiliki tugas melakukan pelayanan pemeriksaan sarana pengangkut, patroli dan operasi pencegahan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang kepabeanan dan cukai serta pengawasan pembongkaran barang, pengelolaan dan pengadministrasian sarana operasi, sarana komunikasi, dan senjata api Kantor Pengawasan dan Pelayanan.

c. Subseksi Penyidikan dan Barang Hasil Penindakan mempunyai tugas melakukan penyidikan tindak pidana di bidang kepabeanan dan cukai, penghitungan bea masuk, pajak dalam rangka impor dan denda administrasi terhadap kekurangan atau kelebihan bongkar dan denda administrasi atas pelanggaran lainnya, pemantauan tindak pidana di bidang epabeanan dan cukai, pengumpulan data pelanggaran peraturan perundang-undangan, serta penatausahaan dan pengurusan barang hasil penindakan dan barang bukti.

Seksi Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan pemungutan dan pengadministrasian bea masuk, bea keluar, cukai, dan pungutan negara lainnya yang dipungut oleh Direktorat Jenderal, pelayanan kepabeanan atas sarana pengangkut dan pemberitahuan pengangkutan barang.

Dalam melaksanakan tugas, Seksi Perbendaharaan menyelenggarakan fungsi:

a. pengadministrasian penerimaan bea masuk, bea keluar, cukai, denda administrasi, bunga, sewa tempat penimbunan pabean, dan pungutan negara lainnya yang dipungut oleh Direktorat Jenderal;

b. pengadministrasian jaminan serta pemroresan penyelesaian jaminan pengguhan bea masuk, jaminan Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK), jaminan dalam rangka keberatan dan banding serta jaminan lainnya;

c. penerimaan, penatausahaan, penyimpanan, pengurusan permintaan dan pengembalian pita cukai;

d. penagihan dan pengadministrasian pengembalian bea masuk, bea keluar, cukai, denga administrasi, bunga, sewa tempat penimbunan pabean, pungutan negara lainnya yang dipungut oleh Direktorat Jenderal, serta pengadministrasian dan penyelesaian premi;

e. penerbitan dan pengadministrasian surat teguran atas kekurangan pembayaran bea masuk, bea keluar, cukai, denda administrasi, bunga, sewa tempat penimbunan pabean, dan pungutan negara lainnya yang telah jatuh tempo;

f. penerbitan dan pengadminitrasian surat paksa dan penyitaan, serta administrasi pelelangan;

g. pengadministrasian dan penyelesaian surat keterangan impor kendaraan bermotor;

h. penyajian laporan realisasi penerimaan bea masuk, bea keluar, cukai, dan pungutan negara lainnya;

i. penerimaan dan penatausahaan rencana kedatangan sarana pengangkut dan jadwal kedatangan sarana pengangkutan barang; dan

k. perhitungan denda adminstrasi terhadap keterlambatan penyerahan dokumen sarana pengangkut.

Seksi Perbendaharaan terdiri atas:

a. Subseksi Administrasi Manifes, Penerimaan, dan Jaminan memilika tugas melakukan palayanan penerimaan, penelitian, penatausahaan, dan pendistribusian rencana sarana pengangkutan, jadwal kedatangan sarana pengangkut dan manifes, penyelesaian manifes kedatangan dan keberangkatan sarana pengangkut, pelayanan penerimaan, penelitian, penatausahaan, pendistribusian, dan penyelesaian dokumen pemberitahuan pengangkut barang serta penghitungan denda administrasi terhadap keterlambatan penyerahan dokumen sarana pengangkutan, melakukan pengadministrasian penerimaan bea masuk, bea keluar, cukai, denda administrasi, bunga, sewa tempat penimbunan pabean, dan pungutan negara lainnya yang dipungut oleh Direktorat Jenderal, penerimaan, penatausahaan, penyimpanan, dan pengurusan permintaan pita cukai, pengadministrasian dan penyelesaian surat keterangan impor kendaraan bermotor, penyajian laporan realisasi penerimaan bea masuk, bea keluar, cukai, dan pungutan negara lainnya, pelayanan fasilitas pembebasan, penanggulangan bea masuk, penundaan pembayaran cukai,

pengadministrasian jaminan dan pemroresan jaminan penangguhan bea masuk, jaminan PPJK, jaminan dalam rangka kebertan dan banding serta jaminan lainnya.

b. Subseksi Administrasi Penagihan dan Pengembalian.memilikitugas melakukan penagihan kekurangan pembayran bea masuk, bea keluar, cukai, denda administrasi, bunga, sewa Tempat Penimbunan Pabean dan punguatn negara lainna yang dipungut oleh Direktorat Jenderal, penerbitan dan pengadministrasian surat teguran, surat paksa, penyitaan dan pengadministrasian pelelangan, pengadministrasian dan penyelesaian premi, serta pengadministrasian pengembalian bea masuk, bea keluar, cukai, denda administrasi, bunga, sewa temoat penimbunan pabean, pita, denda, dan pungutan negara lainnya yang dipungut oleh Direktorat Jenderal.

Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai dan Dukungan Teknis mempunyai tugas melakukan pelayanan teknis dan fasilitas serta dukungan teknis di bidang kepabeanan dan cukai, melakukan pengoperasian komputer dan sarana penunjangnya, pengelolaan dan penyimpanan data dan file, pelayanan dukungan teknis komunikasi data, pertukaran data elektronik, pengolahan data kepabeanan dan cukai, penerimaan dan cukai, serta penyajian data kepabeanan dan cukai.

Dalam melaksanakan tugasnya, Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai dan Dukungan Teknis menyelenggarakan fungsi:

a. pelayanan fasilitas dan perijinan di bidang kepabeanan dancukai;

b. penelitian pemberitahuan impor, ekspor, dokumen cukai;

c. pemeriksaan dan pencacahan barang, pemeriksaan badan dan pengoperasian sarana deteksi;

d. penelitian pemberitahuan klasifikasi barang, tarif bea masuk, tarif bea keluar, nilai pabean dan fasilitas impor serta penelitian kebenaran penghitungan bea masuk, bea keluar, cukai, pajak dalam rangka impor dan pungutan negara lainnya;

e. penetapan klasifikasi barang , tarif bea masuk, tarif bea keluar dan nilai pabean;

f. Pelayanan dan pengawasan pengeluaran barang impor dari kawasan pabean

g. Pengawasan pemasukan dan pengeluaran barang di Tempat Penimbubab Berikat dan Tempat Penimbunan Pabean;

h. Pelayanan dan pengawasan pemasukan, penimbunan dan pemuatan barang ekspor ke sarana pengangkut ;

i. Pelaksanaan urusan pembukuan dokumen cukai;

k. Pemeriksaan Pengusaha Barang Kena Cukai, buku daftar dan dokumen yang berhubungan dengan barang kena cukai;

l. Pelaksanaan pengawasan dan pemantauan produksi, harga dan kadar barang kena cukai;

m. Pengelolaan tempat penimbunan pabean;

n. Penatausahaan penimbunan, pemasukan dan pengeluaran barang di Tempat Penimbunan Berikat dan Tempat Penimbunan Pabean;

o. Pelaksanaan urusan penyelesaian barang yang dinyatakan tidak dikuasai, barang yang dikuasai negara, dan barang yang menjadi milik negara;

p. Penyiapan pelelangan atas barang yang dinyatakan tidak dikuasai, barang yang dikuasai negara, dan barang yang menjadi milik negara;

q. Pelaksanaan urusan pemusnahan barang yang dinyatakan tidak dikuasai, barang yang dikuasai negara, dan barang yang menjadi milik negara atau busuk;

r. Pelayanan dukungan teknis komunikasi data, pertukaran data elektronik, pengolahan data kapabean dan cukai, serta penyajian data dan file;

s. Pelayanan dukungan teknis komunikasi data, pertukaran data elektronik, pengolahan data kapabean dan cukai, serta penyajian data kapabean dan cukai;

t. Melakukan penerimaan, penelitian kelengkapan dan pendistribusian dokumen kapabean dan cukai.

Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai dan Dukungan Teknis terdiri:

a. Subseksi Hanggar Pabean dan Cukai memiliki tugas melakukan pelayanan fasilitas dan perijinan di bidang kepabeanan, penelitian pemberitahuan impor dan ekspor, pemeriksaan dan pencacahan barang, pemeriksaan badan dan pengeperasian sarana deteksi, penelitian pemberitahuan klasifikasi barang, tarif bea masuk, tarif bea keluar, cukai, dan pajak dalam rangka impor dan pungutan negara lainnya, penetapan klasifikasi barang, tarif bea masuk, tarif bea keluar dan nilai pabean, pelayanan dan pengawasan pemasukan dan pengeluaran barang di Tempat Penimbunan Berikat dan Tempat Penimbunan Pabean, pelayanan dan pengawsan pemasukan, penimbunan dan pemuatan barang ekspor ke saran pengaangkut, pengelolaan tempat penimbunan pabean, penatausahaan penimbunan, pemasukan dan pengeluaran barang di Tempat Penimbunan Berikat, pelaksanaan urusan pennyelesaian barang yang dinyatakan tidak dikuasai, barang yang dikuasai negara, dan barang yang menjadi milik negara, penyiapan pelelangan atas barang yang dinyatakan tidak dikuasai, barang yang dikuasai negara, dan barang yang menjadi milik negara, pelaksanaan urusan pemusnahan barang yang dinyatakan tidak dikuasai, barang yang dikuasai, dan barang yang menjadi milik negara dan atau busuk, pelayanan fasilitas dan perijinan di bidang cukai, penatausahaan dan penelitian pemberitahuan dokumen cukai dan Pengusaha Barang Kena Cukai, penelitian kebenaran penghitungan cukai dan pungutan negara lainnya, pelaksanaan urusan pembukuan dokumen cukai, pelaksanaan urusan pemusnahan dan penukaran pita cukai, pemeriksaan Pengusaha Barang Kena Cukai, buku daftar

dan dokumen yang berhubungan dengan barang kena cukai, serta pelaksanaan pengawasan an pemantauan produksi, harga dan kadar barang kena cukai.

b. Subseksi Dukungan Teknis dan Distribusi Dokumen melakukan tugas pengoperasian komputer dan saran penunjangnya, pengelolaan dan penyimpanan data dan file, pelayanan dukungan teknis komunikasi data, pertukaran data elektronik, pengolahan data kepabeanan dan cukai, serta penyajian data kepabeanan dan cukai, melakukan pnerimaan, penelitian kelengkapan data pendistribusian dokumen kepabeanan dan cukai.

Seksi Kepatuhan dan Penyuluhan mempunyai tugas melakukan pengawasan pelaksanaan tugas dan evaluasi kinerja di lingkungan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai dan bimbingan kepatuhan, konsultasi, dan layanan informasi di bidang kepabeanan dan cukai.

Dalam melaksanakan tugas nya, Seksi Kepatuhan dan Penyuluhan menyelenggarakan fungsi:

a. pengawasan pelaksanaan tugas di bidang pelayanan kepebanan dan cukai;

b. pengawasan pelaksanaan tugas di bidang administrasi;

c. pengawasan pelaksanaan tugas intelijen, penindakan dan penyidikan di bidang kepabeanan dan cukai;

d. evaluasi kinerja di bidang pelayanan dan pengawasan kepabeanan dan cukai;

f. pelaporan dan pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan aparat pengawasan fungsional dan pengawasan fungsional dan pengawasan masyarakat;

g. penyuluhan dan publikasi peraturan perundangan-undangan di bidang kepabeanan dan cukai;

h. pelayanan informasi di bidang kepabeanan dan cukai;

i. bimbingan kepatuhan pengguna jasa di bidang kepabeanan dan cukai; dan

j. konsultasi di bidang kepabeanan dan cukai.

Seksi Kepatuhan dan Penyuluhan terdiri atas:

a. Subseksi Kepatuhan Pelaksanaan Tugas memiliki tugas melakukan pengawasan pelaksanaan tugas, evaluasi kinerja serta penyiapan bahan rekomendasi peningkatan pelaksanaan tugas di bidang pelayanan kepabeanan, cukai, dan administrasi, bidang intelijen, penindakan, penyidikan tindak pidana di bidang kepabenana dan cukai, serta pelaporan dan pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan aparat pengawasan fungsional dan pengawasan masyarakat.

b. Subseksi Penyuluhan dan Layanan Informasi mempunyai tugas melakukan penyuluhan dan publikasi peraturan perundang-undangan di bidang kepabeanan dan cukai dan melakukan pelayanan informasi, bimbingan dan konsultasi dan kepatuhan pengguna jasa di bidang kepabeanan dan cukai.

III.4 Pengawasan Pabean

Pengawasan Pabean sebagai metode untuk mencegah dan mendeteksi adanya pelanggaran kepabeanan.

A. Pengawasan Dalam Registrasi Importir

1. Registrasi Importir adalah kegiatan pendaftaran yang dilakukan oleh importir ke Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untu mendapatkan Nomor Identitas Kepabeanan (NIK).

2. NIK adalah nomor identitasi yang bersifat pribadi yang diberikan oleh DJBC kepada importir yang telah melakukan registrasi yntyk mengakses atau berhubungan dengan sistem kepabenan yang menggunakan teknologi informasi maupun secara manual.

3. Surat Pemberitahuan Registrasi (SPR) adalah surat pemberitahuan telah memenuhi syarat registrasi importir yang berisi NIK.

Tata Cara mendapat SPR :

1. Untuk melakukan registrasi importir, importir mengajukan permohonan kepada Direktur Jenderal dengan mengisi formulir isian yang meliputi data tentang :

a. eksistensi

b. identitas pengurus dan penanggung jawab

d. kepastian penyelenggaraan pembukuan

2. Formulir isian disampaikan melalui situs resmi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

3. Pejabat Bea dan Cukai melakukan penelitian formulir isian, meliputi penelitian administrasi dan dapat dilakukan pemeriksaan lapangan.

4. Hasil registrasi importasi diberitahukan kepada importir paling lama 30 (tiga puluh) hari diterimanya Formulir Isian secara lengkap dan benar.

5. Terhadap Importir yang tidak memenuhi ketentuan, diberikan pemberitahuan disertai alasan yang jelas melalui situs resmi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

Setiap perubahan data mengenai alamat dan/atau identitas pengeurus dan penganggung jawab dan/atau jenis usaha dalam formulir isian (pada waktu diajukan registrasi) wajib diberitahukan secara tertulis kepada Direktur Jenderal Bea dan Cukai u.p Direktur Audit.

B. Pengawasan Pabean Dalam Mekanisme Arus Pengeuaran Barang Impor

1. Pemberitahuan Pabean

a. Saat Kedatanan Sarana Pengangkut

Sarana Pengangkut dan muatannya yang memasuki daerah pabean diwajibkan memberitahukan kedatangannya, yaitu dengan cara membuat pemberitahuan. Hal yang mendasari saat kedatangan sarana pengangkut melalui

udara yaitu saat mendarat di landasan bandar udara. Pemberitahuan Pabean ini dapat diartikan sebagai pelaporan yang dilakukan paling lambat delapan jam sejak kedatangan sarana pengangkut melalui udara.

b. Tata Cara dan Dokumen

Sebelum sarana pengangkut tibda di pelabuhan tujuan, perusahaan pengangkutan atau agennya berkewajiban untuk :

- Menyerahkan Pemberitahuan Rencana Kedatangan Sarana Pengangkut (RKSP) secara tertullis dalam rangkap dua lembar atau melalui media elektronik kepada Pejabat manifest di Kantor Pelayanan Bea dan Cukai pelabuhan tujuan

Pemberitahuan Rencana Kedatangan Sarana Pengangkut tersebut juga harus dilengkapi dengan :

- Manifest yaitu semua barang/muatan yang diangkut didalam sarana pengangkut, dapat diketahui secara rincimengenai jenis, jumlah, berat barang, nama

consignee,notify party, alamat, carrier, dan lainnya.

- Pelabuhan asal

- Pelabuhan tujuan

- Rencana tanggal kedatangan

- Daftar penumpang dan atau awak sarana pengangkut

Setelah penyerahan Pemberitahuan Rencana Kedatangan Sarana Pengangkut, akan diberikan bukti penerimaan yang merupakan persetujuan pembongkaran barang impor.

C. Pembongkaran

Pembongkaran adalah menurunkan muatan sarana pengangkut yang datang dari luar daerah pabean untuk selanjutnya dibawa ke tempat penimbunan sementara atau tempat penimbunan lainnya. Pembongkaran harus atas permohonan pemilik barang/pengusaha/agen sarana pengangkut dan mendapatkan izin dari kepala kantor pabean. Jangka waktu pelaksanaan pembongkaran adalah paling lambat delapan jam sejak kedatangan sarana pengangkut melalui udara. Jangka waktu pelaksanaan pembongkaran dibatasi dengan pertimbangan bahwa kelancaran arus barang akan terhambat apabila kegiatan tersebut tidak segera dilaksanakan.

D. Penimbunan

Penimbunan diartikan sebagai kegiatan menyimpan barang untuk sementara waktu dengan tujuan untuk dipindahkan ke tempat lainnya. Barangbarang impor yang datang dari luar daerah pabean dan setelah dibongkar, harus ditimbun di tempat-tempat yang telah ditentukan. Adapun tempat-tempat penimbunan adalah Kawasan Pabean, Tempat Penimbunan Sementara, Gudang Berikat, Gudang Importir.

E. Pemeriksaan Pabean

Pemeriksaan pabean dimaksudkan sebagai pemeriksaan yang dilakukan berkaitan dengan pemasukan barang/impor. Pemeriksaan Pabean mencakup : 1. Pemeriksaan Administrasi, yaitu penelitian yang berkisar atas kelengkapan dokumen-dokumen induk dan pelengkap, cara pengisian pemberitahuan kebenaran nilai pabean/tarif, biaya pengangkutan, asuransi dan lainnya.

2. Pemeriksaan fisik atas barang dilakukan untuk mengetahui kebenaran pemberitahuan jenis, jumlah, tipe, bahan, dan sebagainya. Pemeriksaan yang dilakukan oleh Pejabat Pabean merupakan suatu sistem dan tata laksana dibidang pabean. Pemberitahuan menganut prinsip selfassessment dan dikaji dalam sistem pemeriksaan. Pemeriksaan administrasi dapat dilaksanakan melalui sistem EDI

(Electronic Data Interchange), atau dikenal dengan sistem pertukaran data

elektronik. Adapun prosedur dalam pemeriksaan administrasi yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Pertama, memasukkan data-data importasi barang ke dalam disket, kemudian menyerahkan kepada pabean beserta dokumen pelengkap dan bukti pembayaran untuk diteliti.

b. Kedua, importir mempunyai hubungan langsung (on line) melalui komputer dengan kantor Pelayanan Pabean di pelabuhan pembongkaran dan mentransfer data-data ke dalam Pemberitahuan Impor Barang melalui program aplikasi PIB dan mencetak (print

c. Ketiga, menggunakan jasa dari penyedia jasa EDI di tempat-tempat tertentu dan mempunyai hubungan (link) ke sistem komputer di Kantor Pelayanan Bea dan Cukai.

Secara cepat data-data tersebut akan direspons, berupa penolakan atau reject yang berarti bahwa PIB harus diperbaiki atau dilengkapi, perlu ditambah kalau ada kekurangan dokumen yang diperlukan. Jika diterima atau accepted, PIB tersebut akan diberikan nomor pendaftaran oleh Pejabat yang mengelola sistem tersebut. Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mengetahui jumlah dan jenis barang impor yang diperiksa. Pemeriksaan fisik dapat dilakukan melalui Hi Co Scan yaitu alat penerawang dengan teknologi tinggi, tanpa membuka peti kemas dan cukup memasukkan truk pengangkut peti kemas yang berisi barang-barang impor ke dalam ruang penerawang berdaya tinggi. Kegiatan ini merupakan kegiatan untuk mencocokkan antara yang diberitahukan dengan kenyataan fisik yang sebenarnya dan mencegah adanya :

a. Uraian barang yang tidak benar (misdiscription) b. Barang yang tidak diberitahukan (unreported) c. Kesalahan pemberitahuan negara asal

e. Barang yang termasuk dilarang/dibatasi

f. Pemberitahuan klasifikasi barang dan nilai pabean yang tidak benar

Dokumen terkait