• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

4.1.1 Sejarah Singkat Pasar Induk Lau Cih

Pasar induk adalah pusat penjualan sayur dan buah yang dibangun pemerintah guna sebagai pasar tradisional yang bersih dan nyaman bagi para pembeli dan pedagang. Pasar ini juga menjadi tempat penampungan bagi pedagang - pedagang Pasar Sentral Sambu yang di relokasi pemerintah. Pasar ini terletak di Kecamatan Tuntungan tepatnya di Lau Cih. Fasilitas jalan menuju pasar Induk cukup baik, jalan-jalannya besar dan cukup mulus sehingga tidak perlu takut masuk lubang. Dengan keadaan jalan yang mulus seperti ini diharapkan para pembeli mudah dan senang belanja ke pasar Induk ini. Meskipun jalan menuju pasar ini luas dan mulus, tetapi jalannya sangat sepi dan gelap, jarang sekali terlihat kendaran seperti angkot, betor, sepeda motor dan lain-lain.

Sumber: Pasar Induk Lau Cih

Gambar 4.1

Pintu Masuk Pasar Induk Lau Cih

Jalan menuju pasar ini tidak dilalui angkutan kota, angkutan kota hanya sampai disimpang jalan besar, jauh jarak yang harus ditempuh dari simpang menuju pasar ini, ini yang menyebabkan pasar ini sepi dari pembeli. Ditambah lagi jalan

menuju pasar sepi banyak kejadian penodongan bagi para pembeli yang ingin belanja ke pasar Induk. Sepinya jalan dapat memberikan peluang atau kesempatan bagi para penjahat untuk melaksanakan aksinya bagi para kendaraan yang ingin ke pasar Induk.

Pasar Induk di Lau Cih ini memiliki gedung yang cukup luas, bangunan gedung dibuat lebih tinggi dari jalan sehingga tidak akan banjir saat hujan. Atap nya terbuat dari rangka besi yang kuat dan seng kaleng berwarna silver dan lampu-lampu yang banyak dan sangat terang. Ada beberapa blok atau gedung di Pasar Induk, ada yang terbuka gedungnya dan hanya beratapkan seng, ini gunanya agar sirkulasi angin dapat berjalan dengan lancar sehingga saat belanja tidak akan kepanasan. Digedung ini tidak ada pembatas antara lapak satu dengan yang lainnya sehingga para pedagang dengan mudah berinteraksi baik dengan pembeli atau dengan pedagang yang lain seperti digambar dibawah ini.

Sumber: Pasar Induk Lau Cih

Gambar 4.2

Lapak di Pasar Induk Lau Cih

Dari Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa pedagang di sini merupakan distributor dari barang-barang sayur, cabai, bawang, dan buah - buahan. Dari pengamatan saat di lapangan terlihat jelas bahwa pedagang disini menjual barang-barang dengan jumlah

sangat banyak, dengan kata lain gedung ini merupakan grosir nya sayur dan bahan-bahan dapur lainnya. Pedagang juga menjual barangnya juga dengan jumlah yang sangat banyak dan menggunakan becak bermesin untuk mengangkutnya.

4.1.2 Unit Usaha Pasar Induk Lau Cih

Pasar Induk Lau Cih yang beralamat di Jalan Bunga Turi Kelurahan Lau Cih Kecamatan Medan Tuntungan dibangun diatas lahan seluas 127.236 m2 yang diresmikan pada tahun 2015. Pasar ini memiliki 5000 kios yang menghabiskan dana sekitar 59 milyar rupiah dalam masa pembangunan. Selain itu, Pasar Induk juga dilengkapi dengan bangunan untuk perkantoran bagi pengusaha ekspor, kantin, tempat berjual buah, masjid, tempat beristirahat supir, dan dilengkapi dengan saranan perbengkelan.

Pasar induk memiliki 2 (dua) pintu masuk, dimana pintu masuk ini dibagi berdasarkan jenis kendaraan. Pintu yang pertama khusus bagi jalur masuk kendaraan mobil, dan pintu yang kedua khusus bagi jalur masuk kendaraan motor dan becak, sedangkan pintu keluarnya hanya ada satu.

Mengenai lokasi berdagang di pasar ini, bagian paling depan atau bagian selatan adalah bagian wisata buah. Wisata buah ini berada didekat pintu masuk Pasar Induk, disebelah barat kita menemukan pedagang eceran, di bagian tengah adalah bagian grosir, dan pada bagian utara adalah sektor atau bagian pedagang ditributor dan subgrosir yang berada bersebelahan.

4.1.3 Pedagang Dalam Pasar Induk Lau Cih

Pasar Induk Lau Cih ini memiliki empat bagian katagori lokasi dan jenis

pedagang berdasarkan jalur distribusi yang dilakukan, yaitu: distibutor, pegadang distributor adalah pedagang yang mengambil barang langsung dari sumbernya dengan jumlah yng besar, lalu menjualnya dengan jumlah yang besar pula.

Biasanya satuan ukuran yang dijual dalam bentuk satuan karung, keranjang, bal, maupun kotak. Biasanya dalam satuan karung, keranjang, bal, kotak ini memiliki ukuran timbangan berat puluhan kilogram. Misalnya untuk sayur kol, satuan berat per karung mencapai 45 kg, ubi mencapai 65 kg per karung, dan wortel dijual per bal mencapai 20 kg. Proses jual beli yang dilakukan adalah dengan jumlah yang besar, biasanya orang membeli kepenjual distributor adalah para pedagang yang berjualan di pasar tradisional di berbagai daerah Kota Medan, untuk dijual lagi dalam satuan eceran.

Grosir, pedagang grosir adalah pedagang yang menjual barang dalam jumlah satuan yang cukup besar atau dapat disebut menengah, karena satuan berat yang diperjualbelikan di grosir ini tidak sebesar di lokasi distibutor. Barang yang diperoleh oleh pedagang grosir ini cukup beragam, ada yang memperoleh barang dagangan dengan membeli kepada pedagang distributor, ada pula yang memang memperoleh barang dengan membeli langsung ke sumber barang tersebut. Besaran berat barang yang dijual dilokasi ini cukup beragam, ada yang menjual dalam satuan karung maupun bal, adapula yang menjual dalam satuan keranjang

Mengenai besaran berat barang yang dijual di lokasi ini hampir sama dengan distributor, hanya saja yang menjadi pembeda antara distributor dengan grosir adalah luas lokasi berjualannya, dimana lokasi distributor lebih luas dibanding lokasi grosir.

Orang yang membeli barang atau sayuran dilokasi ini juga adalah para pedagang yang

akan menjualnya kembali dalam satuan yang lebih kecil.

Subgrosir, saat ini lokasi subgrosir belum dipergunakan, namun rencana yang akan dilaksakan adalah mengubah fungsi subgrosir yang berbeda dengan rencan semula, dimana awal dibangunnya lokasi subgrosir ini dipergunakan sebagai lokasi berjualan barang-barang kebutuhan sembako, namun pedagang memberi usul agar lokasi subgrosir ini diubah menjadi lokasi distributor juga. Mereka mengusulkan agar lokasi subgrosir ini dirombak lagi, yaitu dengan merobohkan tembok yang menjadi pembatas kios, agar lokasinya menjadi semakin luas, karena lokasi berdagang yang dibutuhkan para pedagang distributor relatif cukup luas, karena jumlah barang dagangan mereka yang besar.

Eceran, pedagang eceran adalah pedagang yang menjual barang dengan jumlah terkecil dibandingkan dengan pedagang yang lainnya. Biasanya pedagang eceran ini memperoleh barang dagangannya dari para pedagang distributor maupun pedagang grosir. Jumlah satuannya yang diperjual belikan lokasi ini memang yang terkecil di Pasar Induk, namun satuan kecil minimal yang diterima adalah 1 kg.

Misalnya untuk pembelian cabai dan bawang, satuan berat yang boleh dibeli disini minimal 1 kg. Orang yang menjadi pembeli dilokasi eceran ini adalah para pedagang kecil, seperti pedagang warung-warung kecil, maupun orang yang memiliki usaha rumah makan atau katering.

Dokumen terkait