• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PERANAN PENANAMAN MODAL DALAM

A. Gambaran Umum Kabupaten Simeulue

Kabupaten Simeulue adalah sebuah pulau yang terletak di ujung barat Sumatera dan merupakan bahagian dari provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dengan Ibu Kota Sinabang. Kabupaten Simeulue merupakan gugusan kepulauan yang terdiri atas 41 buah pulau besar dan kecil yang terletak pada posisi 950 43’ 23’’ - 960 26’ 41’’ BT dan 20 19’ 3’’ - 20 26’ 41’’ LU. Panjang Pulau ± 100,2 km dengan lebar berkisar 8 – 28 km. Hingga pada saat ini kabupaten Simeulue memiliki jumlah penduduk sebanyak 82.555 jiwa98

Secara umum Pulau Simeulue dan Pulau-pulau kecil disekitarnya beriklim tropika basah dengan curah hujan rata-rata 2.828 mm/thn dan merata di setiap pulau. Suhu udara maximum berkisar antara 25 º - 33 ºC dan suhu minimum berkisar antara 18 º - 24 ºC serta kelembaban nisbi berkisar 60 – 75 % sepanjang tahun. Berdasarkan peta rupa bumi Pulau Simeulue terletak antara 0 s/d 300 m DPL dengan jenis tanah yang dominan adalah jenis pmk, pmc, alluvial, organosol, Batu Kapur dan Tanah Bergambut

.

99

Hingga pada saat ini Kabupaten Simeulue sudah terdiri atas 8 (delapan) kecamatan, 21 mukim, 138 desa dan 414 dusun

.

100

98

Kondisi Geografis dan Potensi Sumber Daya Alam Kab. Simeulue, Setda. Kab. Simeulue, 2002, hal. 5.

99

Ibid., hal. 6 100

Simeulue Dalam Angka tahun 2006.

Sul Ikhwan : Peranan Penanaman Modal Dalam Pembangunan Di Daerah Kabupaten Simeulue (Studi : Di

Tabel 1

Jumlah Kecamatan di Kabupaten Simeulue No. Kecamatan Ibu Kota Kecamatan

1 Simeulue Timur Sinabang 2 Teupah Selatan Labuan Bajau 3 Teupah Barat Salur

4 Simeulue Tengah Kampung Air

5 Nasreuheu Salang

6 Alafan Langi

7 Simeulue Barat Sibigo 8 Teluk Dalam Teluk Dalam Sumber : Simeulue Dalam Angka Tahun 2006

Pada tahun 2006, jumlah penduduknya mencapai 82.555 jiwa dengan pertumbuhan rata-rata 2.14 persen pertahun101. Sebahagian besar penduduk di Kabupaten Simeulue menggantungkan hidupnya dengan bertani padi dan berkebun hingga mencapai 55 persen. Oleh karena itu, juga menjadi perhatian pokok bagi pemerintah daerah untuk mendorong pertanian sebagai kunci perekonomian daerah. Hal ini dapat dilihat dari berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah untuk membimbing pertanian di kabupaten Simeulue dengan sistem yang lebih modern. Langkah ini dilakukan oleh pemerintah daerah sebagai upaya untuk membuka wawasan masyarakat petani di kabupaten Simeulue dalam bidang pengelolaan lahan pertanian di kabupaten Simeulue. Luas lahan pertanian di kabupaten Simeulue mencapai 22.280 Ha yang mempunyai potensi yang sangat besar dan merupakan sektor yang paling besar dalam memberikan konstribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDRB) Kabupaten Simeulue102

Melihat posisi daerah Kabupaten Simeulue di atas, maka daerah ini merupakan daerah yang dikelilingi oleh lautan, sehingga hasil laut menjadi juga

.

101

BPS Kab. Simeulue tahun 2007. 102

menjadi pokok pencaharian sebagian penduduk di kabupaten Simeulue selain sektor pertanian. Akan tetapi sektor kelautan atau perikanan tidak menjadi usaha uatama di daerah kepulauan tersebut. Dalam data statistik kependudukan Kabupaten Simeulue menunjukkan bahwa sektor perikanan hanya digeluti oleh 3000 penduduk kepulauan tersebut103

Berbagai hasil laut yang dapat dikelola ataupun dibudayakan, akan tetapi karena keterbatasan kemampuan dalam mengelola hasil laut Simeulue, sehingga penamfaatannya dilakukan oleh masyarakat nelayan seadanya. Keterbatasan tersebut misalnya keterbatasan fiskal, teknologi penangkapan dan budidaya, serta keterbatasan sumber daya manusia atau keahlian. Padahal wilayah tangkapan (fishing ground area) di kabupaten Simeulue mencapai luas 17.000.678 Ha

. Sedangkan di daerah Kabupaten Simeulue memiliki potensi hasil laut yang cukup menjanjikan. Akan tetapi menjadi kendalanya adalah faktor keahlian masyarakat nelayan di Kabupaten Simeulue yang masih tergolong tradisional, sehingga tidak dapat memanfaatkan hasil laut secara maksimal.

104

Beberapa potensi hasil laut unggulan di Pulau Simeule seperti Lobster, Teripang, Kepiting serta berbagai jenis ikan Kerapu. Sedangkan hasil laut lainnya adalah berbagai jenis ikan seperti ikan tuna dan lainnya mencapai 6500 ton ikan pertahun. Untuk mengelola berbagai hasil laut di kepulauan Simeulue perlu adanya modal yang tidak sedikit dan teknologi yang memadai serta orang yang ahli dalam mengoptimalkan pemanfaatan hasil lau di kepulauan tersebut. Oleh

.

103

BPS Kabupaten Simeulue tahun 2007 104

Sul Ikhwan : Peranan Penanaman Modal Dalam Pembangunan Di Daerah Kabupaten Simeulue (Studi : Di

karena itu, sektor perikanan ini sangat berpotensi untuk dikelola oleh pihak pemodal dalam memberikan keuntungan yang menjanjikan105

Selain itu, kekayaan hutan juga mendominasi luas lahan darat Kepulauan Simeulue. Kabupaten ini memiliki 100.000 hektar lebih hutan atau 50 persen lebih dari total luas wilayah. Potensi kayu hutan sangat menjanjikan. Terlebih dari luas hutan tersebut, mayoritas hutan produksi terbatas maupun tetap. Banyak peluang memanfaatkan hutan dan hasilnya asalkan tetap memperhatikan keseimbangan ekosistem. Berdasarkan interpretasi data citra yang ada, areal hutan Pulau Simeulue mencapai 100.436 Ha, atau menutupi 53.63% dari total wilayah. Usaha industri yang tercatat hanya merupakan industri kecil yang bergerak dibidang

.

Potensi lain yang tersimpan di kabupaten Simeulue adalah sektor pariwisata, baik wisata alam maupun wisata budaya. Wisata alam misalnya, di kabupaten Simeulue memiliki pantai dengan pasir putih yang sangat mengagumkan keindahannya dengan ombak yang besar yang mengelilingi hampir seluruh wilayah kepulauan Simeulue. Selain itu, wisata bawah laut pun juga tidak kalah keindahannya karena secara keseluruhan perairan laut di kepulauan Simeulue masih membentang biru dan belum tercemar, dengan keindahan terumbu karang bawah lautnya. Akan tetapi potensi sektor pariwisata tersebut dibiarkan terlantar dan tidak dikelola baik oleh masyarakat maupun oleh pemerintah daerah sendiri. Sebagai alasannya juga tidak terlepas dari ketidakmampuan daerah secara fiskal atau keuangan dan sumber daya manusia yang mampu untuk mengelola sektor pariwisata.

105

Kondisi Geografis dan Potensi Sumber Daya Alam Kab. Simeulue, Setda. Kab. Simeulue, 2002, hal. 15.

kerajinan bambu atau kayu dan kerajinan logam. Sayangnya, pemanfaatan hutan di kepulauan itu selama ini tidak memperhatikan aspek tersebut106

2. Kondisi Ekonomi

.

Kemudian berbagai potensi lain yang ada di kabupaten Simeulue seperti halnya pada sektor perternakkan juga cukup untuk memberikan kontribusi terhadap PDRB kabupaten Simeulue.

Melihat kondisi di atas, maka kepulauan Simeulue menyimpan banyak potensi yang dapat dikembangkan untuk memberikan kontribusi yang tidak sedikit bagi PDRB kabupaten Simeulue. Jika potensi-potensi tersebut dapat dikelola dengan maksimal, maka pembangunan di kabupaten tersebut akan berjalan dengan cepat, serta kesejahteraan bagi masyarakat Simeulue sudah dapat dipastikan. Akan tetapi, karena berbagai potensi yang ada di kabupaten tersebut tidak terkelola secara optimal, menyebabkan kurangnya masukkan terhadap PAD dan APBD.

Hal tersebut mengakibatkan proses pelaksanaan pembangunan di daerah menjadi terhambat. Dalam kenyataan kabupaten Simeulue masih tertinggal dibandingkan dengan daerah-darah lain di propinsi NAD. Pelaksanaan pembangunan di daerah tersebut berjalan lambat, karena kurangnya kemampuan keuangan daerah dalam mempercepat proses pembangunan. Begitu juga halnya dengan laju pertumbuhan ekonomi daerah ini masih renadah di bandingka n dengan pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan ekonomi rata-rata setiap tahun hanya mencapai 1,67 persen, sedangkan pertumbuhan penduduk mencapai 2,14 persen107

106

Ibid., hal. 19. 107

Simeulue Dalam Angka tahun 2006.

Sul Ikhwan : Peranan Penanaman Modal Dalam Pembangunan Di Daerah Kabupaten Simeulue (Studi : Di

tersebut perlu adanya upaya untuk memberdayakan kegiatan usaha dan penanaman modal.

Dokumen terkait