Kantor Cabang (Kanca) BRI Tanjung Priuk merupakan salah satu dari 23 Kanca BRI yang ada di wilayah Kanwil Jakarta 1, beralamat di Jalan Yos Sudarso No 1 Tanjung Priuk. Kanca Tanjung Priuk dipimpin oleh seorang Pemimpin Cabang (Pinca) yang membawahi kegiatan pelayanan kepada sektor makro dan ritel.
Dalam kegiatannya Pinca dibantu oleh tiga manajer, yaitu : 1. Manajer Pemasaran (MP)
Manajer Pemasaran bertanggung jawab terhadap bisnis ritel baik kredit maupun dana dan bertanggung jawab kepada pimpinan cabang. Tugas dan wewenang seorang manajer pemasaran yaitu pemeriksa kredit, memberi rekomendasi suatu
keputusan kepada Pinca, dan ikut dalam penyelesaian kredit bermasalah.
Manajer pemasaran membawahi para Account Officer (AO).
2. Manajer Operasional (MO)
Manajer Operasional bertanggung jawab terhadap kelancaran seluruh proses kegiatan operasional Kanca dan bertanggung jawab langsung kepada pimpinan cabang. Tugas dan wewenang seorang manajer operasional yaitu mengelola kas kantor cabang dan surat-surat berharga, menyetujui pembayaran transaksi tunai serta kliring dan mengesahkan transaksi pemindah bukuan sesuai kewenangannya. Manajer Operasional membawahi Asisten Manajer Operasional (AMO) serta supervisor Kas dan Supervisor Dana dan Jasa.
3. Manajer Bisnis Mikro
Manajer Bisnis Mikro bertanggung jawab terhadap bisnis baik kredit maupun dana dan operasional mikro di BRI Unit. Manajer Bisnis Mikro membawahi penilik BRI Unit, Petugas Administrasi Unit (PAU), dan petugas Rekonsiliasi Unit (PRU). Dalam menjalankan tugasnya, seorang Manajer Bisnis Mikro dibantu oleh Asisten Manajer Bisnis Mikro (AMBM) dalam menjalankan tugasnya.
Kantor Cabang BRI Tanjung Priuk membawahi 13 kantor BRI Unit. Unit-unit yang berada di bawah Kantor Cabang Tanjung Priuk tersebar di berbagai wilayah Tanjung Priuk. Kantor BRI Unit Rorotan merupakan salah satu dari 13 kantor BRI Unit yang berada di wilayah Kantor Cabang BRI Tanjung Priuk. Pada 1 Januari 1990, BRI Unit Gading Boulevard diresmikan dan berlokasi di daerah Kelapa Gading. Setelah beroperasi selama kurang lebih 17 tahun, BRI Unit Gading Boulevard berpindah lokasi ke daerah Rorotan dan berganti nama menjadi BRI Unit Rorotan. Kantor BRI Unit Rorotan terletak di Jalan Raya Rorotan, Kelurahan Rorotan, Cilincing, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Unit Rorotan didirikan dengan tujuan untuk memperluas jaringan BRI di masyarakat.
Unit Rorotan memiliki dua teras BRI yaitu masing-masing Teras BRI I dan Teras BRI II. Teras BRI I diresmikan pada tanggal 6 Oktober 2010, beralamat di Jalan Kandang Sapi, Rorotan. Setelah Teras BRI I beroperasi selama dua tahun, BRI Unit Rorotan memperluas kembali jaringan kerjanya dengan menambah satu teras BRI. Teras BRI II diresmikan pada tanggal 1 Agustus 2012, beralamat di Jalan Malaka RT 02 RW 06 Rorotan. Tujuan berdirinya teras BRI I dan teras BRI II adalah untuk memenuhi kebutuhan nasabah, dengan cara mempercepat proses pelayanan dan kemudahan akses nasabah BRI Unit Rorotan. BRI Unit Rorotan terletak di wilayah kerja BRI Rorotan meliputi Kelurahan Rorotan dan Kelurahan Marunda.
BRI Unit Rorotan dipimpin oleh seorang Kepala Unit (Ka Unit) yang membawahi satu orang supervisor, tiga orang mantri, tiga orang costumer service, tiga orang teller, satu orang satpam, satu orang penjaga malam, dan satu orang office boy. Masing-masing bagian mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, yaitu sebagai berikut :
a. Kepala Unit (Ka Unit)
Bank BRI Unit Rorotan dipimpin oleh Bapak Asep Ganjar yang bertanggung jawab atas seluruh kegiatan operasional di BRI Unit tersebut. Setiap Ka. Unit memiliki wewenang dalam hal simpanan dan pinjaman dengan batasan jumlah tertentu. Selain bertanggung jawab pada kegiatan operasional, Ka. Unit juga ikut berperan dalam melakukan survey ke rumah dan tempat usaha nasabah yang
mengajukan pinjaman, sehingga pada akhirnya memiliki peran terbesar dalam memberikan keputusan pinjaman.
b. Supervisor
Kegiatan operasional di Bank BRI Unit Rorotan dikontrol oleh seorang supervisor, yaitu Bapak Raden Kokos. Secara khusus supervisor bertanggung jawab dalam memantau dan mengontrol kinerja dari customer service dan teller, tetapi tidak berwenang dalam melakukan kontrol terhadap mantri, sehingga supervisor bertanggung jawab langsung kepada Ka. Unit.
c. Mantri (Account Officer)
Mantri yang ada di Bank BRI Unit Rorotan berjumlah lima orang, terdiri dari tiga orang mantri kantor, seorang mantri teras I dan seorang mantri teras II. Ada tiga orang mantri kantor yaitu Bapak Adeheru Matofani, Haris munandar, Widodo budianto. Sementara itu mantri teras ada dua orang yaitu Ibu Dian Indah Pertiwi dan Bapak Riswan. Secara umum, seorang mantri berperan sebagai tenaga pemasaran yang melakukan fungsi ganda, yaitu lending dan funding officer. Khusus untuk bidang pinjaman, seorang mantri berfungsi sebagai seorang analis kredit yaitu melakukan survey dan analisis berkas untuk kemudian merekomendasikan putusan kredit kepada Ka. Unit, dan berfungsi sebagai tenaga pembina debitur. Selain menjalankan tugas sebagai mantri, seorang mantri teras juga bertanggung jawab atas seluruh kegiatan operasional di teras BRI, dalam hal ini seorang mantri teras membawahi seorang customer service dan teller teras dan juga bertanggung jawab langsung kepada Ka. Unit.
d. Customer Service
Jumlah costumer service Bank BRI Unit Rorotan ada lima orang, terdiri dari tiga orang customer service kantor dan dua orang customer service teras. Costomer service kantor yaitu Ibu Desi, Ibu Angel, dan Ibu Ayu. Sementara customer service teras yaitu Bapak Edwin dan Bapak Rian. Costumer service berperan dalam pelayanan nasabah (nasabah pinjaman dan nasabah simpanan), seperti pembuatan rekening, realisasi berkas, memberikan informasi mengenai berbagai produk perbankan, dan membuat laporan yang diperlukan oleh Kantor Cabang dan kantor wilayah.
e. Teller
Pada Bank BRI Unit Rorotan terdapat empat orang teller, terdiri dari dua orang teller kantor dan dua orang teller teras. Teller kantor yaitu Ibu Asih dan Ibu Fina. Sementara teller teras yaitu Ibu Fitriani dan Ibu Yeyen. Secara umum, teller berperan dalam melayani segala bentuk transaksi tunai perbankan yaitu pembayaran tagihan, setoran, penarikan simpanan dan transfer, serta transaksi tunai lainnya.
f. Security di BRI Unit Rorotan yaitu Bapak Sawiyo , yang bertugas mengatur antrian agar kondusif serta mengarahkan nasabah. Pramubakti yaitu Bapak Bagas, membantu kelancaran tugas Ka. Unit, teller, mantri, dan costumer service, Penjaga malam yaitu Bapak Rozak, bertugas untuk menjaga keamanan BRI Unit Rorotan pada malam hari.
Gambar 4 Struktur organisasi BRI Unit Rorotan
Visi dan Misi BRI Unit Rorotan
Visi BRI adalah “menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah” dan misi BRI ada tiga, yaitu :
1. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil, dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat.
2. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumberdaya manusia yang profesional dengan melaksanakan praktek good corporate government.
3. Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders).
Bidang Usaha BRI Unit Rorotan
Bank BRI Unit Rorotan memiliki tiga bidang usaha, yaitu bidang usaha simpanan, pinjaman, dan jasa bank lainnya. Secara lebih rinci dapat dijabarkan : 1. Bidang Simpanan
yaitu Giro BRI (Girobri), Deposito BRI (Depobri), baik dalam mata uang Rupiah maupun US Dollar, Sertifikat BRI (Sertibri), Tabungan Britama baik Britama Rupiah maupun Britama Dollar, Tabungan Simaskot, Tabungan Simpedes, Tabungan Junio, dan Tabungan Haji.
2. Bidang Pinjaman
yaitu Kredit Prioritas atau Kredit Program, Kredit Non Program, Kredit Komersial, Kredit Kepemilikan Rumah, Kredit Kendaraan Bermotor, Kredit Profesi, Kredit Expres, Kupedes, Kredit Golongan Berpenghasilan Tetap, Kredit Pensiun, Kredit Cash Collateral dan Kredit Usaha Rakyat (KUR)
3. Usaha Jasa Bank
KEPALA UNIT
SUPERVISOR MANTRI I MANTRI II MANTRI III
COSTUMER
SERVICE TELLER COSTUMER
SERVICE TERAS I
TELLER TERAS I
COSTUMER SERVICE TERAS II
TELLER TERAS II
yaitu transfer, Inkaso, Safe Deposit Box, Automatic Teller Machine (ATM), Cek Perjalanan BRI (Cepebri), Kliring, dan jual beli Bank Notes atau mata uang asing.
Selain itu, jasa bank lainnya meliputi biaya penyelenggaraan ibadah haji, penerimaan Surat Tanda Kendaraan Bermotor (STNK), Surat Izin Mengemudi (SIM), Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB), penerimaan setoran denda tilang, penerimaan setoran tagihan telepon dan listrik, pembayaran uang pensiun PT Taspen dan PT Asabri, pembayaran Pajak Bea Cukai KPKN, pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Subsidi Pembangunan Inpres (P2KP), Pelayanan setoran PT Pusri, pelayanan pembayaran Pertamina dan pelayanan setoran Pegadaian.
Mekanisme Penyaluran KUR di BRI Unit Rorotan
Prosedur penyaluran kredit menggunakan prinsip 5C (Character, Capacity, Collateral, Capital, dan Condition of Economy). Prinsip yang terpenting diantara yang lain adalah Character. Salah satu cara mengenali karakteristik peminjam dapat dimulai dengan melihat karakteristik individu pemiliknya. Melalui karakteristik ini, dapat dilihat sasaran yang menjadi pemberdayaan BRI Unit Rorotan, sehingga sangat penting untuk mengidentifikasi karakteristik nasabah KUR karena terkait dengan keberhasilan nasabah dalam menjalankan usaha serta kemampuan dalam pengembalian kredit.
Tahap awal permohonan KUR yaitu dengan mengisi formulir yang tersedia di BRI Unit Rorotan dan melengkapi beberapa persyaratan administratif. Ada beberapa persyaratan awal yang harus dipenuhi nasabah sebagai syarat administratif permohonan kredit, yaitu: fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) suami istri bila sudah menikah, fotokopi Kartu Keluarga (KK), pas photo (4x6) sebanyak satu lembar, Surat Keterangan Usaha dari kecamatan dan kelurahan, jaminan moril berupa Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB), minimal usaha telah berjalan selama 6 bulan.
Mantri kemudian melakukan pemeriksaan berkas. Setelah kelengkapan berkas terpenuhi, maka dilanjutkan dengan proses Bank Indonesia (BI) Checking.
Melalui BI Checking dapat dilihat riwayat si pemohon kredit meliputi ada tidaknya pinjaman di bank lain, kolektibilitas kredit dan status angsuran motor, rumah dan kredit. Seluruh berkas diberikan kepada Ka. Unit untuk diproses lebih lanjut.
Tahapan selanjutnya adalah pemeriksaan terhadap kebenaran berkas yang diberikan calon debitur. Proses ini dilakukan dengan melakukan survey ke alamat rumah nasabah dan alamat usahanya, kemudian melakukan wawancara dengan calon debitur maupun para tetangga atau relasinya. Kriteria pemeriksaan tersebut meliputi :
1. Domisili calon debitur yang tertera pada KTP sesuai dengan surat keterangan kecamatan atau kelurahan yang diberikan
2. Calon nasabah atau debitur mempunyai sifat baik, ini dapat diketahui dari hasil wawancara dengan para tetangga, relasi, ataupun perangkat desa yang berhubungan.
3. Calon nasabah mempunyai prospek usaha yang baik.
Pemeriksaan kebenaran berkas harus disesuaikan dengan prinsip 5C. Setelah melaukan survey langsung ke alamat dan tempat usaha debitur, maka dilakukan beberapa pertimbangan untuk merealisasikan atau menolak permohonan pinjaman.
Apabila permohonan pinjaman diterima Bank, proses berikutnya akan dilanjutkan dengan pencairan dana KUR dengan sistem autodebet.